Anda di halaman 1dari 2

ELisitas kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu

sistem melalui komunikasi dengan pengguna bisnis, pengguna akhir sistem (end user), dan pihak lain
yang memiliki kepentingan stakeholder dalam pengembangan sistem (Sommerville, 2016. Ada beberapa
tips praktis yang perlu diperhatikan:

- Pertama, analis harus menyadari bahwa efek samping penting dari proses definisi kebutuhan
adalah termasuk membangun dukungan politik untuk proyek dan membangun kepercayaan
serta hubngan antara tim proyek dan pengguna akhir sistem (end user).
- Kedua, analis harus hati-hati menentukan siapa yang dimasukkan dalam proses definisi
kebutuhan. Melibatkan seseorang dalam proses tersebut menyiratkan bahwa analis
memandang orang itu sebagai sumber daya penting dan menghargai pendapatnya.
- Analis harus peka terhadap fakta bahwa beberapa orang mungkin memiliki pengaruh yang
signifikan dalam organisasi, walau mungkin mereka tidak menempati kedudukan tinggi dalam
hierarki organisasi formal.
- Keempat, analis harus melakukan segala sesuatu secara maksimal untuk menghargai komitmen
para pihak yang telah bersedia menyempatkan waktu terlibat dalam proses elisitasi.

Teknik-teknis elisitasi kebutuhan yang peling umum digunakan :

1. Wawancara : Teknik elisitasi kebutuhan yang paling umum digunakan. Secara umum,
wawancara dilakukan satu lawan satu (satu pewawancara dan satu orang yang diwawancara),
tetapi kadang-kadang karena keterbatasan waktu, beberapa orang diwawancarai pada saat yang
sama. Ada lima langkah dasar untuk proses wawancara :
a. Memilih responden (orang yang diwawancarai)
b. Merancang pertanyaan wawancara
Ada tiga jenis pertanyaan saat wawancara berlangsung :
- Pertanyaan tertutup
- Pertanyaan terbuka
- Pertanyaan menyelidik (menggali)
c. Mempersiapkan wawancara
d. Melakukan wawancara
e. Tindak lanjut pasca wawancara
2. Joint application Development : Teknik pengumpulan informasi yang memungkingkan tim
proyek, pengguna, dan manajemen untuk bekerja sama dalam mengidentifikasi kebutuhan
untuk sistem. Beberapa penelitian awal diperkenalkannya e-JAD :
a. Memilih peserta
b. Merancang sesi JAD
c. Mempersiapkan sesi JAD
d. Melaksanakan sesi JAD
e. Tindak lanjut pasca JAD
3. Kuesioner : Serangkaian pertanyaan tertulis untuk mendapatkan informasi dari individu.
Kuesioner sering digunakan ketika ada sejumlah besar orang yang informasi dan pendapatnya
dibutuhkan. Berikut tahap melakukan kuesioner :
a. Memilih peserta
b. Merancang kuesioner
c. Mengelola kuesioner
d. Tindak lanjut kuesioner
4. Analisis dokumen : tim proyek sering menggunakan analisis dokumen untuk memahami sistem
yang ada. Secara ideal ketika tim proyek mengembangkan sistem yang ada, akan menghasilkan
dokumentasi yang kemudian diperbarui lagi pada pengembangan proyek berikutnya.
5. Pengamatan : Tindakan menyaksikan proyek yang sedang dilakukan. Pengamatan merupakan
alat yang ampuh untuk mendapatkan wawasan tentang sistem yang ada. Pengamatan
memungkinkan analis untuk melihat realitas suatu situasi, daripada mendengarkan orang lain
menggambarkannya dalam wawancara atau sesi JAD.
6. Memilih teknik yang tepat : setiap teknik elisitasi yang baru saja dibahas memiliki kekuatan dan
kelemahan. Tidak ada satu teknik yang selalu lebih baik dari yang lain, dan dalam praktiknya
sebagian besar proyek diuntungkan ketika menggunakan kombinasi teknik-teknik yang ada.
Beberapa tahap memilih teknik yang tepat :
a. Jenis informasi
b. Kedalaman informasi
c. Luasnya informasi
d. Integrasi informasi
e. Keterlibatan pengguna
f. Biaya

Anda mungkin juga menyukai