Anda di halaman 1dari 38

ANALISA & PERANCANGAN

TEKNOLOGI INFORMASI
APTI
Pert. 1
ANALISIS
Analisis sistem adalah mendefinisikan kebutuhan terkait
Teknologi/Sistem yang akan dikembangkan.

Kegiatan analisis Teknologi / sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem


yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan
kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem
baru.
Hal pertama yang dilakukan dalam analisis sistem adalah melakukan
pengumpulan data. Ada beberapa teknik pengumpulan data yang sering
dilakukan:
a. Wawancara
b. Observasi
c. Kuisioner
Keuntungan & Kelemahan Wawancara
Keuntungan:
a. Lebih mudah dalam menggali bagian sistem mana yang dianggap baik dan
bagian mana yang dianggap kurang baik
b. Jika ada bagian yang perlu digali lebih dalam, dapat langsung menanyakan
kepada narasumber
c. Dapat menggali kebutuhan user secara bebas
d. User dapat mengungkapkan kebutuhannya secara bebas

Kelemahan:
a. Sulit dilakukan jika narasumber kurang dapat
mengungkapkan kebutuhannya.
b. Pertanyaan dapat menjadi tidak terarah, terlalu fokus pada
hal-hal tertentu dan mengabaikan bagian lainnya
Beberapa Panduan dalam Wawancara:

a. Buatlah jadwal wawancara dengan narasumber dan beritahukan maksud


dan tujuan wawancara
b. Buatlah panduan wawancara yang akan dijadikan arahan agar pertanyaan
dapat fokus kepada hal-hal yang dibutuhkan
c. Gunakan pertanyaan yang jelas dan mudah dipahami
d. Cobalah untuk menggali mengenai kelebihan dan kekurangan sistem yang
telah berjalan sebelumnya
e. Improvisasi, dengan mencoba menggali bagian-bagian penting.
f. Catat hasil wawancara
Keuntungan & Kelemahan Observasi
Keuntungan:
a. Analis dapat melihat langsung bagaimana sistem lama
berjalan
b. Mampu menghasilkan gambaran lebih baik jika dibanding
dengan teknik lainnya.
Kelemahan:
a. Membutuhkan waktu cukup lama, jika observasi waktunya terbatas maka
gambaran sistem secara keseluruhan akan sulit diperoleh
b. Orang-orang yang sedang diamati biasanya perilakunya akan berbeda
dengan perilaku sehari-hari (cenderung berusaha terlihat baik)
c. Dapat mengganggu pekerjaan orang-orang pada bagian yang diamati
Petunjuk melakukan Observasi:

a. Tentukan hal-hal apa saja yang akan diobservasi agar kegiatan observasi
menghasilkan sesuai dengan yang diharapkan
b. Mintalah ijin kepada orang yang berwenang pada bagian yang akan
diobservasi
c. Berusaha sesedikit mungkin agar tidak mengganggu pekerjaan orang lain
d. Jika ada yang tidak dimengerti, cobalah bertanya. Jangan membuat
asumsi sendiri.
Keuntungan & Kelemahan Kuisioner
Keuntungan:
a. Hasilnya lebih objektif, karena
kuisioner dapat dilakukan kepada
banyak orang sekaligus.
b. Waktunya lebih singkat
Kelemahan:
a. Responden cenderung malas untuk
mengisi kuisioner
b. Sulit untuk membuat pertanyaan
yang singkat, jelas, dan mudah
dipahami.
Teknik membuat Kuisioner:

a. Hindari pertanyaan isian, lebih baik pilihan ganda.


b. Buatlah pertanyaan yang tidak terlalu banyak
c. Batlah pertanyaan yang singkat, padat dan jelas.
Jenis Kebutuhan TI
Kebutuhan (requirement) yang dikumpulkan dengan menggunakan wawancara,
observasi, kuisioner atau gabungan dari ketiga hal tersebut dapat dikelompokkan
menjadi beberapa kategori sebagai berikut (tidak semua kebutuhan ini harus ada):
a. Funcional requirement, terkait dengan fungsi utama produk tsb
b. Development requirement, terkait dengan tools.
c. Deployment requirement, terkait dengan lingkungan dimana sistem informasi
akan digunakan baik software maupun hardware.
d. Performance requirement, terkait dengan ukuran kualitas maupun kuantitas,
khususnya terkait dengan kecepatan, skalabilitas, dan kapasitas.
e. Documentation requirement, terkait dengan dokumen yang akan disertakan
pada produk akhir.
f. Support requirement, terkait dengan dukungan yang diberikan setelah sistem
informasi digunakan. Contohnya pelatihan bagi calon pengguna.
g. Miscellaneous requirement adalah kebutuhan tambahan lainnya.
PERANCANGAN / DESAIN

Desain atau perancangan dalam pembangunan Teknologi Informasi


merupakan upaya untuk mengonstruksi sebuah sistem yang memberikan
kepuasan (mungkin informal) akan spesifikasi kebutuhan fungsional, memenuhi
target, memenuhi kebutuhan secara implisit atau eksplisit dari segi
performansi maupun sumber daya, kepuasan batasan pada proses desain
dari segi biaya, waktu, dan perangkat.
Analisis dan perancangan sistem adalah suatu pendekatan yang sistematis
untuk:
a. mengidentifikasi masalah, peluang dan tujuan
b. mengidentifikasi arus data dan arus informasi
c. merancang sistem informasi

Peran Penganalisis Sistem :


a. konsultan luar untuk bisnis
b. ahli pendukung didalam bisnis
c. agen perubahan

http://vhyo17.blogspot.com/2010/05/analisis-dan-perancangan-sistem.html
Sistem

Menurut Pratama (2014:7) “Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan


prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu
tugas bersama-sama.”

Sistem adalah kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-variable yang
saling terkait, saling berinteraksi, dan saling tergantung satu sama lain untuk
mencapai suatu tujuan. (Tohari, 2014:2)

Syarat-syarat sistem :
1. sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan
2. elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan
3. adanya hubungan diantara elemen sistem
4. unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material)
5. tujuan organisasi lebih penting dari tujuan elemen
Secara Garis Besar Sistem Dapat Dibagi Menjadi 2 :

1. sistem fisik, kumpulan elemen-elemen atau unsur-unsur yang saling


berinteraksi satu sama lain secara fisik, serta dapat diidentifikasikan
secara nyata tujuan-tujuannya. contoh : sistem transportasi
2. sistem abstrak, sistem yang dibentuk akibat terselenggara tergantung
ide dan tidak dapat diidentifikasi secara nyata, tetapi dapat diuraikan
elemennya. contoh : sistem pernapasan
Karakteristik Sistem
Karakteristik Sistem
Sutabri, 2012:20

1. Komponen Sistem (Components), suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang
saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.
2. Batasan Sistem (Boundary), ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi
antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment), bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup
atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut
4. Penghubung Sistem (Interface), media yang menghubungkan sistem dengan subsistem
lain
5. Masukan Sistem (Input), energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan
sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
6. Keluaran Sistem (Output), hasil energi yang diolah akan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain
seperti sistem informasi.
7. Pengolah Sistem (Prosess), suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan
mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi.
8. Sasaran Sistem (Objective), suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan
bersifat deterministic. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau
tujuan yang telah direncanakan.
Informasi
“Informasi adalah data yang telah Nilai informasi didasarkan atas sepuluh
diproses ke dalam suatu bentuk yang sifat, yaitu:
mempunyai arti bagi si penerima dan 1. Mudah diperoleh
mempunyai nilai nyata dan terasa bagi
keputusan saat itu atau keputusan 2. Luas dan lengkap
mendatang.” (Sutabri, 2012:1) 3. Ketelitian
“Informasi merupakan hasil pengolahan 4. Kecocokan
data dari satu atau berbagai sumber,
yang kemudian diolah, sehingga 5. Ketepatan waktu
memberikan nilai, arti, dan manfaat.” 6. Kejelasan
(Pratama, 2014:9)
7. Keluwesan
“Nilai informasi ditentukan oleh dua hal,
8. Dapat dibuktikan
manfaat dan biaya untuk
mendapatkannya. Suatu informasi 9. Tidak ada prasangka
dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih 10.Dapat diukur
efektif dibandingkan dengan biaya untuk
mendapatkannya.” (Sutabri, 2012:37).
Kualitas Informasi
Sutabri, 2012:41

1. Akurat (accurate), informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak


menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya.
2. Tepat Waktu (timeline), informasi datang pada si penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi
merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
3. Relevan (relevance), informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Sistem Informasi

“Sistem informasi merupakan


gabungan dari empat bagian utama.
Keempat bagian utama tersebut
mencakup perangkat lunak (software),
perangkat keras (hardware),
infrastruktur, dan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang terlatih.” (Pratama,
2014:10)
Manfaat Sistem Informasi
Pratama, 2014:18

1. Data yang terpusat,


2. Kemudahan di dalam mengakses informasi,
3. Efisiensi waktu,
4. Cakupan dan penyebaran informasi menjadi lebih luas dan cepat,
5. Memudahkan proses bisnis dan pekerjaan,
6. Biaya murah untuk akses dan penyediaan informasi,
7. Menyimpan data lebih banyak dengan ruang yang lebih kecil,
8. Solusi komunikasi yang murah, hemat, dan andal.
9. Penyimpanan data dapat lebih berkembang sesuai kebutuhan.
Macam Sistem Informasi
Tohari, 2014:8

1. Sistem Informasi Akuntansi


2. Sistem Informasi Manufactur
3. Sistem Informasi SDM
4. Sistem Informasi Keuangan
5. Sistem Informasi Pemasaran
6. dll
Jenis Sistem Informasi ditinjau dari
Kebutuhan Manajemen
Tohari, 2014:8

1. Transaction Processing System (TPS), dikembangkan untuk memproses data-


data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan
inventarisasi,. Misalnya tracking order, payroll, dsb..
2. Manajemen Information System (MIS), menyajikan berbagai bentuk laporan
yang diperlukan manajemen untuk analisis dan pengambilan keputusan.
Menggunakan database untuk menyimpan hasil pengolahan transaksi oleh TPS.
Misalnya inventory control, annual budget, dsb..
3. Decision Support System (DSS), merupakan pengembangan SIM yang
dilengkapi dengan kemampuan analisis untuk menghasilkan beberapa alternatif
pertimbangan keputusan atau informasi lain yang terkait dengan suatu fokus
pengambilan keputusan sebagai penunjang keputusan yang akan tetap dilakukan
oleh manajemen. Misalnya production scheduling, cost analysis, dsb.
Jenis Sistem Informasi ditinjau dari
Kebutuhan Manajemen
Tohari, 2014:8

4. Executive Information System (EIS), membantu para eksekutif atau


manajemen tingkat strategis dalam mengatur interaksi mereka dengan
lingkungan eksternal, memberikan berbagai informasi yang diperlukan terkait
dengan masalah-masalah strategis dan pengambilan keputusan yang tidak
terstruktur.
5. Expert System (ES) atau Knowledge Work System (KWS), adalah sistem
informasi yang menggunakan ilmu, fakta dan Teknik berpikir dalam
pengambilan keputusan untuk masalah-masalah yang biasanya hanya dapat
diselesaikan oleh para ahli atau pakar untuk bidang tertentu, ES adalah bentuk
sistem Artificial Intelligence (AI).
AI adalah sistem yang memiliki karakteristik: berpikir seperti manusia,
bertingkah seperti manusia, berpikir rasional, bertingkah rasional.
Beberapa aplikasi AI selain ES adalah: robotic, fuzzy logic, neural network,
natural language, speech recognition, virtual reality, dsb.
Jenis Sistem Informasi ditinjau dari
Kebutuhan Manajemen
Tohari, 2014:8

6. Office Automation System (OAS)


Mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru
melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk
mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu
sebelum membagi atau menyebarkannya. Aspek-aspek OAS seperti: word
processing, spreadsheet, desktop, publishing, electronic scheduling dan
komunikasi melalui voice mail, email, dan video confrencing.
6. Group Decision Support System (GDSS) atau Computer Supported
Collaborative Work (CSCW)
Adalah sistem yang digunakan untuk membuat keputusan semi terstruktur oleh
kelompok pengambil keputusan, mendukung berbagai konfigurasi yang
berbeda-beda baik secara hardware maupun software. GDSS membawa
kelompok (groupware) Bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi
bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi, dan skenario.
Analisis Sistem

Orang yang merancang sistem disebut Analis Sistem (System Analyst)


Fungsinya:
1. Mengidentifikasikan masalah-masalah dari user
2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi
kebutuhan user
3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah
4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan
permintaan user.
4 Langkah Dasar yang Harus Dilakukan
oleh Analis Sistem
1. Identify / mengenali
a. Mengidentifikasi penyebab masalah
b. Mengidentifikasi titik keputusan
c. Mengidentifikasi personil-personil kunci
2. Understand / memahami
3. Analyze / menganalisa
4. Report / membuat laporan
Perencanaan Sistem

Perencanaan sistem atau feasibility adalah tahap pertama yang harus


dilakukan sebelum mulai melakukan pengembangan sistem informasi.
Perencanaan Sistem adalah proses membuat sebuah Laporan Perencanaan
Sistem yang menggunakan sumber sistem informasi yang berhubungan dan
mendukung tujuan bisnis dan operasi organisasi.
Perencanaan sistem berhubungan dengan perencanaan bisnis dari suatu
organisasi.
Perencanaan Sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan fisik, tenaga
kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem
serta operasinya.
Fase Perencanaan Sistem
Pengembangan Sistem
Tohari, 2014:3

Sistem yang lama perlu


diperbaiki atau diganti
Sistem yang ada disebabkan karena:
1. Problems

Permasalahan
2. Opportunities
Kesempatan 3. Directives
Instruksi

Pengembangan sistem
Memecahkan masalah
Meraih kesempatan
Memenuhi instruksi

Sistem yang baru


Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem informasi sering diartikan sebagai aktivitas dalam


membangun suatu sistem baik secara keseluruhan atau sebagaian dengan
tujuan untuk melengkapi sistem sebelumnya.
Pengembangan sistem informasi juga dapat didefinisikan sebagai menyusun
suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara
keseluruhan.
Proses pemilihan suatu teknologi informasi yang baru dan
mengimplementasikannya kedalan sistem dengan tujuan untuk memecahkan
masalah – masalah manajerial sehingga dapat meningkatkan value dan
mencapai tujuan yang sudah ditetukan perusahaan.
Pengembangan Sistem Informasi,
3 Hal Utama yang harus diperhatikan

1. Produk → produk yang harus dihasilkan pada setiap tahap


pengembangan sistem informasi. Kesalahan dalam pembuatan produk
dalam setiap tahap akan menyebabkan kesalahan yang semakin besar
pada produk akhir.
2. Proses → Proses ini meliputi tahapan pengembangan mulai dari tahap
feasibility sampai implementation. Jika proses tersebut tidak
dilaksanakan sesuai dengan jadwal maka kemungkinan kegagalan proyek
menjadi semakin besar.
3. Biaya → Biaya merupakan hal yang sangat krusial dalam proses
pengembangan sistem informasi. Besarnya biaya yang dikeluarkan
merupakan dampak dari besarnya pengembangan sistem yang harus
diselesaikan. Proses merupakan bagian terpenting dari pembengkakan
biaya yang harus di tanggung sebagai akibat dari ketidaksesuaian
antara jadwal dan hasil akhir yang dicapai.
Prinsip
Pengembangan Sistem Informasi
1. Prinsip 1 → Pengembangan sistem harus melibatkan manajemen (pemilik)
dan pengguna.
2. Prinsip 2 → Mengunakan metode pendekatan pemecahan masalah
(Mempelajari & memahami masalah yang ada, mengidentifikasi solusi
dari setiap masalah, menentukan alternative solusi, mengevaluasi
dampak solusi yang ditawarkan, memberikan hasil analisis kelebihan dan
kekurangan dari solusi yang ditetapkan
3. Prinsip 3 → Menentukan Tahapan & aktivitas pengembangan sistem
informasi yang melingkupi batasan dan lingkup, analisis masalah, analisis
persyaratan/requirement, desain logis dan alur proses, analisis
keputusan, desain fisik (input-ouput) dan mekanisme integrasi sistem,
konstruksi dan testing serta instalasi & perawatan sistem
Prinsip
Pengembangan Sistem Informasi…
4. Prinsip 4 → Menentukan Stadard Pengembangan (Database, Perangkat
Lunak, Interface) & Dokumentasi Sistem sejak awal proses dimulai. Hal
ini untuk menjaga kualitas dan konsistensi proses pengembangan sistem.
Penetapan standar dan metodologi untuk menghindari penggunaan
standard lain.
5. Prinsip 5 → Tetapkan bahwa sistem merupakan investasi modal. Dengan
demikian, personil sistem akan menyeleksi berbagai macam alternatif
solusi dan akan memilih solusi terbaik dan paling efektif.
6. Prinsip 6 → Mengatur & mengelolah aktivitas proses pengembangan
secara berkala dan melakukan evaluasi, pengawasan serta respek
terhadap setiap perubahan yang terjadi akibat meningkatkanya
kebutuhan sistem demi menjaga kualitas sistem yang akan dihasilkan.
Prinsip
Pengembangan Sistem Informasi…
7. Prinsip 7 → Merencanakan proses pengembangan sistem lebih lanjut dan
pemeliharaan sistem. Hal ini dilakukan karena sistem yang dirancang
tidak hanya untuk menanggapi kebutuhan saat ini saja namun mampu
menaggapi pertumbuhan yang terjadi dan perubahan kondisi bisnis yang
cepat sampai beberapa periode.
8. Prinsip 8 → Jangan takut membatalkan dan meperbaiki lingkup proyek
pengembangan sistem. Pembatalan proyek, jika tidak memadai, akan
lebih baik daripada memaksakan sistem yang tidak layak karena potensi
kerugian di masa depan akan lebih besar.
9. Prinsip 9 → Sistem harus dibagi-bagi menjadi bagian yang lebih kecil
(sub sistem) sehingga penganalisaan lebih mudah dilakukan.
Dampak
Pengembangan Sistem Informasi

1. Performance → Peningkatan terhadap kinerja sistem yang baru


sehingga menjadi lebih efektif.
2. Information → Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
3. Economy → Peningkatan terhadap manfaat-manfaat/keuntungan-
keuntungan/penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
4. Control → Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan
memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang
dan akan terjadi.
5. Efficiency → Peningkatan terhadap efisiensi operasi.
6. Services → Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.
Faktor Penyebab Kegagalan
Pengembangan Sistem Informasi
Dalam proses pengembangan sistrem informasi, tentunya tidak selalu
berjalan sesuai dengan harapan, ada beberapa faktor penyebab kegagalan
pengembangan sistem informasi, diantaranya :
1. Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
2. Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai
3. Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya
4. Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
5. Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak
direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
6. Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
7. Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik
Tim Pengembangan Sistem Informasi

1. System Analyst → Untuk melakukan analisis terhadap kebutuhan user


dan mendokumentasikan kebutuhan user dalam suatu dokumen teknis
yang mudah dipahami oleh anggota tim pengembangan sistem informasi.
2. System Designer → Untuk mendesain sistem berdasarkan dokumen
kebutuhan user & user friendly.
3. Programmer → Untuk mengimplementasikan desain yang telah
ditentukan menjadi kode program.
4. Software Quality Assurance → Untuk memastikan semua proses
pengembangan sistem informasi berjalan dengan baik dan memastikan
produk yang dihasilkan sesuai yang diharapkan.
Draft
Pengembangan Sistem Informasi

Anda mungkin juga menyukai