Anda di halaman 1dari 62

SISTEM PERENCANAAN PELATIHAN DAN

KOMPETENSI UNTUK KARYAWAN BERBASIS WEB


PADA PT. SAPTA INDRA SEJATI

Oleh:
ARY YUZA AMIN
2016141122

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
PAMULANG
1 2022
2 BAB I
3 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kompetensi berasal dari kata “competency” merupakan kata benda yang
menurut Powell (1997:142) diartikan sebagai kecakapan, kemampuan,
kompetensi wewenang. Kompetensi juga memiliki sebuah kombinasi yang dapat
dikatakan sempurna karena dalam kompetensi juga mengandalkan kemampuan
dan juga keterampilan dalam mengerjakan sesuatu hal. Kompetensi ialah sesuatu
yang selalu memiliki karakteristik tertentu berupa pengetahuan, keterampilan,
serta tata cara perilaku yang menunjukkan kepribadian orang tersebut. Dalam
konsep Inggris, diletakkan pemakaiannya pada tempat kerja. Sehinga dalam
pekerjaanpun juga memiliki basis kompetensi yang baik pula. Kompetensi juga
dipakai untuk pengukuran atau manajemen imbalan yang sesuai. Penelitian ini
bertujuan kepada monitoring kompetensi karyawan pada PT. Sapta Indra Sejati
(SIS).

PT Sapta Indra Sejati (SIS) bergerak di bidang jasa pertambangan terpadu


dengan standar internasional bagi perusahaan-perusahaan pertambangan
terkemuka di Indonesia. Didukung dengan peralatan berat modern dan terpelihara
serta sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan berpengalaman di bidang
pertambangan, SIS menyediakan berbagai layanan diantaranya adalah
pembangunan infrastruktur penambangan dan jasa pertambangan yang meliputi
pekerjaan pengupasan lapisan tanah penutup sampai pengangkutan batubara ke
lokasi pengapalan klien. Dengan didukung oleh lebih dari 850 unit alat berat serta
tenaga kerja yang memiliki kompetensi dan pengalaman panjang di industri
pertambangan, SIS dapat memberikan pelayanan jasa pertambangan yang dapat
diandalkan (Rusydiawan, 2016)

Sistem yang sudah ada di PT Saptaindra Sejati ini sudah terstruktur


dengan baik dan sudah terencanakan dengan rapi mulai dari pengolahan dan
pengontrolan data yang ada, laporan keluar masuk barang dan laporan transaksi
pertambangan. Walaupun sistem yang berjalan di PT Saptaindra Sejati ini sudah
sangat baik dan terstruktur, namun memiliki kendala yang lumayan banyak
menyita waktu, tenaga dan pikiran bagi pengelola manajemen Perusahaan.
Kelemahan dari sistem yang ada yaitu belum adanya mapping informasi
monitoring kompetensi yang dimiliki oleh karyawan setelah dilakukan training,
serta memberikan informasi data karyawan tersebut selama bekerja di PT
Saptaindra Sejati dimulai dari bekerja sampai waktu yang sedang berlangsung,
history selama karyawan bekerja, dan sudah mengikuti training apa saja, sehingga
dari sisi manajemen bisa mengembangkan karyawan tersebut ke talent people
dengan melakukan development. Akibatnya ketika Department Head
membutuhkan informasi data karyawan dan jadwal training tahunan, maka dalam
proses pencarian data sangat memakan waktu lama.

Berdasarkan permasalahan tersebut, akhirnya penulis memberikan solusi sistem


berbasis Web yang memiliki beberapa kelebihan: update informasi lebih cepat,
menghemat biaya komunikasi dengan cepat dan mudah, menyampaikan informasi
tanpa henti 24 jam sehari. Oleh sebab itu dengan berdasarkan alasan ini penulis
mengambil tema dalam penulisan skripsi ini dengan judul : “SISTEM
PERENCANAAN PELATIHAN DAN KOMPETENSI UNTUK KARYAWAN
BERBASIS WEB PADA PT. SAPTAINDRA SEJATI”.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dibuatlah identifikasi
permasalahan yang terjadi. Agar nantinya proses pembuatan sistem tidak
menyimpang dari tujuan utama pembuatan sistem. Adapun identifikasi
permasalahan di atas adalah sebagai berikut :
a. Sulitnya melakukan pencarian data karyawan
b. Sering terjadi kehilangan data
c. Kesulitan pembuatan laporan tahunan
d. Kesulitan memonitoring kompetensi karyawan yang dimiliki Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dirumuskan masalah yaitu:
a. Bagaimanakah prosedur untuk proses tugas akhir?
b. Bagaimanakah mahasiswa mendapatkan informasi seputar tugas akhir?
c. Bagaimana merancang sistem yang baik untuk proses tugas akhir?

1.3 Batasan Penelitian


Ruang lingkup yang dibahas dalam hal ini seputar sistem informasi
monitoring kompetensi di perusahaan. Agar pembahasan ruang lingkup menjadi
terarah dan berjalan dengan baik dalam hal ini maka penulis hanya membahas
ruang lingkup mulai dari:
a. Informasi data kompetensi karywan selama bekerja di PT Saptaindra Sejati,
dimulai dari bekerja sampai waktu yang sedang berlangsung.
b. History selama karyawan bekerja, dan akan mendapatkan nilai kompetensi
yang dimiliki karyawan setiap tahunnya.

1.4 Tujuan Penelitian

a. Tujuan Operasional
1. Memberikan mapping informasi monitoring kompetensi yang
dimiliki karyawan setelah melakukan training selama 1 tahun.
2. Memberikan informasi data karyawan tersebut selama bekerja di
PT Saptaindra Sejati, dimulai dari bekerja sampai waktu yang
sedang berlangsung
3. Menyajikan history selama karyawan bekerja dan nilai-nilai yang
dimiliki karyawan di tahun–tahun sebelumnya.
b. Tujuan Fungsional

Sebagai bahan acuan atau refrensi manajemen untuk


mengembangkan operator PT Saptaindra Sejati ke talent people
dengan melakukan development.

c. Tujuan Individu
Untuk mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari.
1.5 Manfaat Penelitian

a. Bagi Stakeholder
1. Membantu PT Saptaindra Sejati untuk memonitoring seorang
karyawan miliki.
2. Mendapatkan informasi history selama karyawan bekerja.
3. Mendapat kan mapping informasi mengenai kompetensi karyawan.
b. Bagi Penulis
1 Menambah wawasan bagi penulis mengenai sistem dan tata cara
kerja didalam suatu lembaga atau perusahaan
2 Memanfaatkan ilmu komputer yang didapat pada bangku kuliah
untuk diterapkan didunia kerja

1.6 Metodologi Penelitian


Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam mencari dan
mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan
beberapa metode sebagai berikut :
a. Metode Observasi (Observation Research)
Penulis melakukan pengamatan langsung dari objek penulisan untuk
mendapatkan data dan informasi yang akurat mengenai sistem informasi
monitoring kompetensi perusahaan.
b. Metode Wawancara (Interview Research)
Penulis melakukan wawancara kepada staf bagian IT dan bagian
administrasi yang berkompeten dalam bidangnya yang menyangkut objek
bahasan yang diambil oleh penulis.
c. Metode Studi Pustaka (Quezionery Research)
Penulis melakukan pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada narasumber,
jawaban narasumber atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian
dicatat.
d. Metode Dokumen (Document Research)
Penulis melakukan pengambilan data melalui dokumen tertulis maupun
secara elektronik dari instansi. Dokumen diperlukan untuk mendukung
kelengkapan data yang lain.
1.7 Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas mengenai latar belakang laporan skripsi, penulis
mengelompokan laporan ini menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, latar belakang masalah,
identifikasi masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian,
metodologi penelitian, metode analisis, metode perancangan, sumber data dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori - teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang
berupa pengertian dan definisi. Bab ini menjelaskan definisi lainnya yang
berkaitan dengan sistem yang dibahas.
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang proses penganalisa dan perancangan sistem aplikasi
ini, dan meliputi analisis terhadap masalah sistem yang sedang berjalan, analisis
hasil solusinya serta analisis kelayakan sistem yang diusulkan.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini berisi tentang implementasi dan pengujian sistem aplikasi yang telah
dibuat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan dan saran
kepada pihak – pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari
laporan skripsi ini dapat disampaikan.
BAB II
4 LANDASAN TEORI

1
2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah sekelompok elemen terintegrasi dengan maksud yang sama


untuk mencapai suatu tujuan (Raymond & Schell, 2004).

Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen saling berhubungan dan


bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama dengan memasukan input
serta menghasilkan output dalam suatu proses tranformasi teratur (O'Brien &
James, 2005).

2.1.2 Pengertian Keputusan

Keputusan adalah pilihan diantara banyak alternatif. Membuat keputusan

adalah bagian dari subjek pemecahan masalah yang lebih luas. Memecahkan

masalah adalah proses keseluruhan dari menutup celah antara realita dengan

situasi yang lebih diinginkan. Untuk memecahkan masalah, terlebih dahulu harus

menyadari bahwa masalah, celah memang ada.

Setiap keputusan memiliki karakter yang dicirikan oleh decision statement,

sekumpulan alternatif dan sekumpulan kriteria pembuat keputusan. Semua ini

selalu ada, walau tidak selalu disadari keberadaannya.


Decision Statement menyatakan apa yang sedang diputuskan. Alternatif
adalah kemungkinan keputusan yang dapat dilakukan. Sedangkan kriteria adalah
apa yang diingkan dari keputusan. (Mallach & Efrem, 2000)

2.1.3 Pengertian Pengambil Keputusan

Pengambil keputusan adalah sebuah proses memilih tindakan (diantara


berbagai alternatif) untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan (Turban, Aronson,
& Liang, 2005).

2.1.4 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis


komputer mengkombinasikan model dan data untuk menyediakan dukungan
kepada pengambil keputusan dalam memecahkan masalah semi terstruktur atau
masalah ketergantungan yang melibatkan user secara mendalam (Pepi, Entin, &
Dwi, 2005).

2.1.5 Kegunaan Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan akan sangat berguna dalam keadaan:

a. Dimana data yang disimpan oleh manajer dan stafnya membutuhkan

banyak waktu untuk mencari dan menganalisanya (data telah disimpan di

dalam komputer).

b. Pertemuan manajemen terhenti karena adanya pihak yang menganti

validasi data.

c. Manajemen sering dikejutkan oleh data saat pembuatan laporan akhir

periode.
d. Keputusan sering dibuat berdasarkan bukti atau pendapat orang lain, dan

bukan berdasarkan data yang pantas dikumpulkan secara berkala. (Sauter

& Vicki, 1997).

Secara umum sistem pendukung keputusan dapat membantu pengambil


keputusan dalam hal (Sauter & Vicki, 1997):

a. Mencari aspek lebih dari sebuah keputusan.

b. Menciptakan alternatif yang lebih baik.

c. Merespon situasi lebih cepat

d. Memecahkan problem yang kompleks

e. Mempertimbangkan lebih banyak pilihan dalam memecahkan masalah.

f. Solusi yang cemerlang.

g. Memanfaatkan multiple analisis dalam memecahkan masalah

h. Mempunyai pandangan baru dalam masalah dan menghilangkan

pandangan sempit yang berhubungan dengan evaluasi pilihan terlalu cepat.

i. Mengimplementasikan bervariasi gaya keputusan dan strategi.

j. Menggunakan data yang lebih baik

k. Pemanfaatkan model secara lebih baik.

l. Mempertimbangkan analisis bagaimana-jika.

2.1.6 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan yang ideal memiliki karakteristik sebagai


berikut (Turban, Aronson, & Liang, 2005):

1. Mendukung untuk pengambil keputusan, terutama pada situasi semi

terstruktur dan tak terstruktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan

informasi terkomputerisasi. Masalah-masalah tersebut tidak bisa


dipecahkan oleh sistem komputer lain atau metode atau alat kuantitatif

standar.

2. Mendukung semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajer

lini.

3. Mendukung untuk semua individu dan kelompok. Masalah yang kurang

terstruktur sering memerlukan keterlibatan individu dari departemen dan

tingkat organisasional yang berbeda atau bahkan dari organisasi lain.

4. Mendukung untuk keputusan independen dan atau sekuensial. Keputusan

bisa dibuat satu kali, beberapa kali atau berulang kali (dalam interval yang

sama).

5. Mendukung di semua fase proses pengambilan keputusan: intelegensi,

desain, pilihan dan implementasi.

6. Mendukung di berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.

7. Adaptivitas sepanjang waktu. Pengambil keputusan seharusnya reaktif,

bisa menghadapi perubahan kondisi secara cepat dan mengadaptasi sistem

pendukung keputusan untuk memenuhi perubahan tersebut. Sistem

pendukung keputusan bersifat fleksibel. Oleh karna itu, pengguna bisa

menambahkan, menghapus, menggabungkan, mengubah atau menyusun

kembali elemen-elemen dasar. Sistem pendukung keputusan juga fleksibel

dalam hal ini bisa di modifikasi untuk memecahkan masalah lain yang

sejenis.

8. Ramah pengguna, kapabilitas grafis yang sangat kuat, dan antarmuka

manusia-mesin yang interaktif dengan satu bahasa alami bisa sangat

meningkatkan efektifitas sistem pendukung keputusan.


9. Peningkatan efektifitas pengambilan keputusan (akurasi, timeliness dan

kualitas) ketimbang pada efisiennya (biaya pengambilan keputusan).

Ketika sistem pendukung keputusan disebarkan, pengambilan keputusan

sering membutuhkan waktu yang lebih lama, tetapi hasilnya lebih baik.

10. Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses

pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah. Sistem

pendukung keputusan secara khusus menekankan untuk mendukung

pengambil keputusan, bukan menggantikannya.

11. Pengguna akhir bisa mengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem

sederhana. Sistem yang lebih besar bisa dibangun dengan bantuan ahli

sistem informasi. Perangkat lunak OLAP dalam kaitannya dengan data

warehouse memperbolehkan pengguna untuk membangun sistem

pendukung keputusan yang cukup besar dan komplek.

12. Biasanya, model-model digunakan untuk menganalisis situasi

pengambilan keputusan. Kapabilitas pemodelan memungkinkan

eksperimen dengan berbagai strategi yang berbeda dibawah konfigurasi

yang berbeda. Sebenarnya, model-model membuat suatu DSS berbeda dari

kebanyakan (Management Information System).

13. Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format dan tipe mulai dari

sistem informasi geografis (GIS) sampai sistem berorientasi obyek.

14. Dapat digunakan sebagai alat standalone oleh seorang pengambil

keputusan pada suatu lokasi atau di distribusikan di suatu organisasi secara

keseluruhan dan di beberapa organisasi sepanjang rantai persediaan. Dapat

di integrasikan dengan sistem pendukung keputusan lain dan aplikasi lain,


serta bisa di distribusikan secara internal dan eksternal menggunakan

networking dan teknologi web.

2.1.7 Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan

Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan dapat terdiri dari beberapa


subsistem, yaitu (Kusrini, 2007):

1. Subsistem manajemen data

Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi data

yang relevan untuk sistuasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut

sistem manajemen database (DBMS/Data Base Management System).

Subsistem manajemen data dapat diinterkoneksikan dengan data

warehouseperusahaan, suatu repositori untuk data perusahaan yang relevan

untuk pengambilan keputusan.

2. Subsistem manajemen model

Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan,

statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatiflainnya yang memberikan

kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Bahasa-

bahasa pemodelan untuk membangun model-model kustom juga dimasukkan.

Perangkat lunak ini sering disebut sistem manajemen basis model (MBMS).

Komponen ini dapat dikoneksikan kepenyimpanan korporat atau eksternal

yang ada pada model.

3. Subsistem antarmuka pengguna


Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan sistem pendukung

keputusan melalui subsistem ini. Pengguna adalah bagian yang

dipertimbangkan dari sistem. Para peneliti menegaskan bahwa beberapa

kontribusi unik dari sistem pendukung keputusan berasal dari interaksi yang

intensif antara komputer dan pembuat keputusan.

4. Subsistem manajemen berbasis-pengetahuan

Subsistem ini mendukung semua subsistem lain atau bertindak langsung

sebagai suatu komponen independen dan sifatnya optional. Ia memberikan

intelegensi untuk memperbesar pengetahuan si pengambil keputusan.

Subsistem ini dapat diinterkoneksikan dengan repositori pengetahuan

perusahaan (bagian dari sistem manajemen pengetahuan), yang kadang-

kadang disebut basis pengetahuan organisasional.

Berdasarkan definisi, sistem pendukung keputusan harus mencakup tiga

komponen utama dari DBMS, MBMS dan antar muka pengguna. Sub sistem

manajemen berbasis pengetahuan adalah opsional, namun dapat memberikan

banyak manfaat karena intelegensi bagi ketiga komponen utama tersebut.

Seperti pada semua sistem informasi manajemen, pengguna dapat dianggap

sebagai komponen sistem pendukung keputusan.


Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan

Komponen-komponen tersebut membentuk aplikasi sistem pendukung


keputusan yang dapat dikoneksikan ke intranet perusahaan, ekstranet atau internet.
Umumnya komponen berkomunikasi via teknologi internet. Browser web
umumnya memberikan antar muka pengguna. Skematik dan komponen yang
ditunjukan pada gambar diatas ini memberikan pemahaman mendasar mengenai
struktur umum suatu sistem pendukung keputusan.

2.2 Pengertian Kredit

Kredit (Touron, 2009) berasal dari kata latin “credo” yang berarti “saya

percaya”, yang merupakan kombinasi dari bahasa sansekerta “cred” yang artinya

“kepercayaan” dan bahasa latin “do” yang artinya “saya tempatkan”. Memperoleh

kredit berarti memperoleh kepercayaan. Atas dasar kepercayaan kepada seseorang

yang memerlukannya maka diberikan uang, barang atau jasa dengan syarat
membayar kembali atau memberikan penggantiannya dalam suatu jangka waktu

yang telah diperjanjikan.

2.3 Perangkat Lunak Pendukung

2.3.1 Sejarah Singkat PHP

PHP Pertama kali ditemukan pada 1995 oleh seorang Software Developer

bernama Rasmus Lerdrof. Ide awal PHP adalah ketika itu Radmus ingin

mengetahui jumlah pengunjung yang membaca resume onlinenya. script yang

dikembangkan baru dapat melakukan dua pekerjaan, yakni merekam informasi

visitor, dan menampilkan jumlah pengunjung dari suatu website. Dan sampai

sekarang kedua tugas tersebut masih tetap populer digunakan oleh dunia web saat

ini. Kemudian, dari situ banyak orang di milis mendiskusikan script buatan

Rasmus Lerdrof, hingga akhirnya rasmus mulai membuat sebuah tool/script,

bernama Personal Home Page (PHP).

Kebutuhan PHP sebagai tool yang serba guna membuat Lerdorf

melanjutkan untuk mengembangkan PHP hingga menjadi suatu bahasa tersendiri

yang mungkin dapat mengkonversikan data yang di inputkan melalui Form

HTML menjadi suatu variable, yang dapat dimanfaatkan oleh sistem lainnya.

Untuk merealisasikannya, akhirnya Lerdrof mencoba mengembangkan PHP

menggunakan bahasa C ketimbang menggunakan Perl. Tahun 1997, PHP versi 2.0

di rilis, dengan nama Personal Home Page Form Interpreter (PHP-FI). PHP

Semakin popular, dan semakin diminati oleh programmer web dunia.

Rasmus Lerdrof benar-benar menjadikan PHP sangat populer, dan banyak

sekali Team Developer yang ikut bergabung dengan Lerdrof untuk

mengembangkan PHP hingga menjadi seperti sekarang, Hingga akhirnya dirilis


versi ke 3-nya, pada Juni 1998, dan tercatat lebih dari 50.000 programmer

menggunakan PHP dalam membuat website dinamis.

Pengembangan demi pengembangan terus berlanjut, ratusan fungsi

ditambahkan sebagai fitur dari bahasa PHP, dan di awaal tahun 1999, netcraft

mencatat, ditemukan 1.000.000 situs di dunia telah menggunakan PHP. Ini

membuktikan bahwa PHP merupakan bahasa yang paling populer digunakan oleh

dunia web development. Hal ini mengagetkan para developernya termasuk

Rasmus sendiri, dan tentunya sangat diluar dugaan sang pembuatnya. Kemudian

Zeev Suraski dan Andi Gutsman selaku core developer (programmer inti)

mencoba untuk menulis ulang PHP Parser, dan diintegrasikan dengan

menggunakan Zend scripting engine, dan mengubah jalan alur operasi PHP. Dan

semua fitur baru tersebut di rilis dalam PHP 4.

13 Juli 2004, evolusi PHP, PHP telah mengalami banyak sekali perbaikan

disegala sisi, dan wajar jika netcraft mengumumkan PHP sebagai bahasa web

populer didunia, karena tercatat 19 juta domain telah menggunakan PHP sebagai

server side scriptingnya. PHP saat ini telah Mendukung XML dan Web Services,

Mendukung SQLite. Tercatat lebih dari 19 juta domain telah menggunakan PHP

sebagai server scriptingnya. Benarbenar PHP sangat mengejutkan.

Yang menjadikan PHP berbeda dengan HTML adalah proses dari PHP itu
sendiri. HTML merupakan bahasa statis yang apabila kita ingin merubah
konten/isinya maka yang harus dilakukan pertama kali nya adalah, membuka file-
nya terlebih dahulu, kemudian menambahkan isi kedalam file tersebut. Beda hal
nya dengan PHP. Bagi anda yang pernah menggunakan CMS seperti wordpress
atau joomla yang dibangun dengan PHP tentunya, ketika akan menambahkan
konten kedalam website, anda tinggal masuk kedalam halaman admin, kemudian
pilih new artikel untuk membuat halaman/content baru. Artinya hal ini, seorang
user tidak berhubungan langsung dengan scriptnya. Sehingga seorang pemula
sekalipun dapat menggunakan aplikasi seperti itu. (Dwiartara)

2.3.2 Teori Singkat MYSQL

2.3.3

2.3.4

2.3.5

2.3.2.1 MySQL adalah Database

Database sendiri merupakan suatu jalan untuk dapat menyimpan berbagai

informasi dengan membaginya berdasarkan kategori-kategori tertentu. Dimana

informasi-informasi tersebut saling berkaitan, satu dengan yang lainnya.

2.3.2.2 MySQL bersifat RDBMS (Relational Database Management System)

RDBMS memungkinkan seorang admin dapat menyimpan banyak

informasi ke dalam table-table, dimana table-table tersebut saling berkaitan satu

sama lain. Keuntungan RDBMS sendiri adalah kita dapat memecah database

kedalam table-table yang berbeda. setiap table memiliki informasi yang berkaitan

dengan table yang lainnya.

2.3.3 Teori Singkat Apache

Keuntungan menggunakan Apache


1. Merupakan webserver.
Tempat php engine/processor berada. Tempat meletakkan file-file php dan

database. Ketika user melakukan request http:// membuka suatu halaman, disinilah
apache bekerja. Menjawab request tersebut dengan menampilkan halaman yang

diminta.

2. Apache sama seperti PHP dan MySQL, Gratis.


3. Cross Platform
Perbedaan fungsi antara PHP, MySQL dan Apache adalah, PHP merupakan

bahasanya, MySQL adalah databasenya, dan Apache merupakan webserver yang

dapat mengeksekusi script php dan menampilkannya kepada user, dan melalui

apachelah php dapat mengolah data dan menyimpan data tersebut ke dalam

database.

2.4 Metode

2.4.2 Fuzzy Multi-Attribute Decision Making

Fuzzzy multiple Attribute Decision Making adalah suatu metode yang


digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan
kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap
atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi
alternatif yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari
nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan
pendekatan integrasi antara subyektif dan obyektif. Pada pendekatan subyektif,
nilai bobot ditentukan berdasarkan subyektifitasdari para pengambil keputusan,
sehingga beberapa faktor dalam proses perangkingan alternatif bisa ditentukan
secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara
matematis sehingga mengabaikan subyektifitas pengambil keputusan (Kartiko,
2010).
Beberapa fitur umum yang akan digunakan dalam MADM, yaitu:
a. Alternatif, adalah obyek-obyek yangberbeda dan memiliki kesempatan

yang sama untuk dipilih oleh pengambil keputusan.


b. Atribut, sering juga disebut sebagai karakteristik, komponen,

ataukriteriakeputusan. Meskipun pada kebanyakan kriteria bersifat satu

level,namun tidak menutup kemungkinan adanya sub kriteria yang

berhubungandengan kriteria yang telah diberikan.

c. Konflik antar kriteria, beberapa kriteria biasanya mempunyai konflik

antara satu dengan yang lainnya, misalnya kriteria keuntungan akan

mengalami konflik dengan kriteria biaya.

d. Bobot keputusan, bobot keputusan menunjukkan kepentingan relatif dari

setiap kriteria, W = (w1, w2, ..., wn). Pada MADM akan dicari bobot

kepentingan dari setiap kriteria.

e. Matriks keputusan, suatu matriks keputusan X yang berukuran m x n,

berisi elemen-elemen xij, yang merepresentasikan rating dari alternatif Ai

(i=1,2,...,m) terhadap kriteria Cj(j=1,2,...,n).

Masalah MADM adalah mengevaluasi m alternatif Ai (i=1,2,...,m) terhadap


sekumpulan atribut atau kriteria Cj (j=1,2,...,n), dimana setiap atribut saling tidak
bergantung satu dengan yang lainnya.

Kriteria atau atribut dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu:

a. Kriteria keuntungan adalah kriteria yang nilainya akan dimaksimumkan,

misalnya: keuntungan, IPK (untuk kasus pemilihan mahasiswa

berprestasi), dll.

b. Kriteria biaya adalah kriteria yang nilainya akan diminimumkan,

misalnya: harga produk yang akan dibeli, biaya produksi, dll.

Pada dasarnya, proses Multi Attribute Decision Making(MADM) dilakukan


melalui 3 (tiga) tahap, yaitu penyusunan komponen-komponen situasi, analisis,
dan sintesis informasi. Pada tahap penyusunan komponen-komponen situasi akan
dibentuk tabel taksiran yang berisi identifikasi alternatif dan spesifikasi tujuan,
kriteria dan atribut. Salah satu cara menspesifikasikan tujuan situasi O i, i=l,…, t
adalah dengan cara mendaftar konsekuensi-konsekuensi yang mungkin telah
teridentifikasi Oi, i=l,…, n. selain itu mulai disusun atribut-atribut yang akan
digunakan ak , k = l, …, m .
Tahap analisis dilakukan melalui 2 (dua) langkah. Pertama mendatangkan
taksiran dari besaran yang potensial, kemungkinan dan ketidakpastian yang
berhubungan dengan dampak-dampak yang mungkin pada setiap alternatif.
Kedua, meliputi pemilihan dari pereferensi pengambil keputusan untuk setiap
nilai dan ketidakpedulian terhadap resiko yang timbul. Pada langkah pertama,
beberapa metode menggunakan fungsi distribusi pj(x) yang menyatakan
probalitas kumpulan atribut ak terhadap setiap alternatif al . Konsekuen juuga
dapat ditentukan secara langsung dari agregasi sederhana yang dilakukan pada
informasi terbaik yang tersedia. Demikian pula, ada beberapa cara untuk
menentukan preferensi pengambil keputusan pada setiap konsekuen yang dapat
dilakukan pada langkah kedua. Metode yang paling sederhana untuk menurunkan
bobot atribut dan kriteria adalah dengan fungsi utilitas dan pejumlahan terbobot.
Secara umum, model multi attribute decision making dapat didefinisikan
sebagai berikut (Kusumadewi, Hartati, Harjoko, & Wardoyo, 2006):

Misalkan A = {aj i = l, … , n } adalah himpunan alternatif keputusan


C = {cj j = l, … , m} adalah himpunan tujuan yang diharapkan maka akan
ditentukan alternatif xo yang memiliki derajat harapan tertinggi terhadap tujuan-
tujuan relevan cj.
Sebagian besar pendekatan MADM dilakukan 2 (dua) langkah, yaitu:

pertama, melakukan agregasi terhadap keputusan-keputusan yang tanggap

terhadap semua tujuan pada setiap alternatif dan kedua, melakukan perengkingan

alternatif-alternatif keputusan tersebut berdasarkan hasil agregasi keputusan.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa masalah MADM adalah


mengevaluasi m alternatif Ai { i = 1, 2, … , m} terhadap sekumpulan atrbut atau
kriteria Cj { j = 1, 2, … , n} dimana setiap atribut saling tidak bergantung satu
dengan yang lainnya. Matriks keputusan alternatif terhadap setiap atribut X,
diberikan sebagai berikut:

[ ]
x 11 x 12 x 13 … x 1n
x 21 x 22 x 23 … x 2n
x= x 31 x 32 x 33 … x3 n
… … … … …
xm1 xm2 xm3 … x mn

Dimana xij merupakan rating kinerja alternatif ke – i terhadap atribut ke – j.


Nilai bobot yang menujukan tingkat kepentingan relative setiap atribut, diberikan
sebagai W:

W = {wj , wj, …., wn}

Rating kinerja (x) dan nilai bobot (w) merupakan nilai utamam yang
merepresentasikan preferensi absolute dari pengambil keputusan. Masalah
MADM diahkiri dengan proses perankingan untuk mendapatkan alternatif terbaik
yang diperoleh berdasarkan nilai keseluruhan yang diberikan.

Menurut Kusumadewi (2206 : 74) salah satu metode untuk menyelesaikan


masalah MADM adalah dengan Simple Additive Weighting (SAW).

2.4.3 Simple Additive Weighting (SAW)

Metode SAW sering juga dikenal dengan istilah metode penjumlahan


terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari
rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW
membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat
diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada (Kusumadewi, Hartati,
Harjoko, & Wardoyo, 2006)
Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada
atribut Cj; i=1,2,…,m dan j=1,2,…,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi)
diberikan sebagai:

n
Vi = ∑ Wj rij
j=1

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih


terpilih.

2.5 Perancangan Sistem

2.5.2 Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang
sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini
disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang
memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi
mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan
mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan
rancangan mereka dengan yang lain. (Munawar, 2005).

UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh


Booch, Object Modelling Technique(OMT) dan Object Oriented Software
Engineering (OOSE). Metode Booch dati Grady Booch sangat terkenal dengan
nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan
design kedalam empat tahapan iteratif, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-
obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian
interface dan implementasi. keunggulan metode Booch adalah pada detil dan
kayanya dengan notasi dan elemen.

Pada penelitian ini akan menggunakan jenis diagram sebagai berikut:

1. Use Case Diagram


Use Case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara
user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita
bagaimana sebuah sisten dipakai. Sedangkan Use Case Diagram memfasilitasi
komunikasi diantara analis dan pengguna serta diantara analis dan klien
(Munawar, 2005).

2. Activity Diagram

Activity Diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi


perbedaannya dengan flowchart adalah Activity Diagram bisa mendukung
perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa. Activity Diagram menunjukan
tahapan, pengambilan keputusan dan percabangan. Activity Diagram bisa
digunakan untuk menunjukkan siapa mengerjakan apa dengan teknik partision
(Munawar, 2005).

3. Class Diagram

Class Diagram digunakan untuk menampilkan keberadaan kelas dan


hubungan mereka pada logical view dari suatu sistem. Class Diagram tunggal
mewakili satu pandangan dari struktur kelas suatu sistem. Selama analisis,
Class Diagram digunakan untuk mengindikasi peran umum dan bertanggung
jawab dari entitas yang menyediakan perilaku sistem (Behavior System).
Selama desain, Class Diagram digunakan untuk mengambil Struktur dari kelas
tersebut bentuk arsitektur sistemnya.

4. Sequence Diagram

Sequence Diagramdigunakan untuk menggambarkan perilaku pada


sebuah scenario. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh obyek dan
message(pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek ini di dalam use case
(Munawar, 2005)
5 BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

1.1 Analisa Sistem

1.1.1 Analisa Sistem Yang Berjalan

Sistem yang berjalan pada PT. Saptaindra Sejati untuk melihat hasil competency
atau training setiap 6 bulan sekali adalah :
a User menginput nilai competency atau training yang sudah dilaksanakan.
b Admin mereview jika nilai sesuai maka nilai competency atau training
dijadikan report atau laporan untuk karyawan yang bersangkutan.
c Jika tidak sesuai admin akan mengembalikan data nilai competency atau
training kepada user untuk merevisi nilai yang sesuai.
Berdasarkan analisa sistem yang sedang berjalan pada PT. Saptaindra
Sejati, maka penulis menemukan adanya kendala pada sistem yang sedang
berjalan, antara lain :
a Sangat memungkinkan terjadinya user lupa menginput nilai competency atau
training dari masing-masing karyawan.
b Dalam sistem yang berjalan untuk mengerjakan satu department dibutuhkan
kurang lebih 1 (satu) bulan, hal tersebut efisiensi waktu yang lama
c Kesulitan untuk mencari report atau laporan dari hasil competency atau
training karyawan
d Kesulitan pengumpulan data nilai competency atau training dari setiap kantor
cabang.
act Activ ity Diagram

User Admin

Start

N
Input atau Edit
Nilai Competency

Nilai
Approv e Nilai Competency
Competency Sesuai

Approv e
Print Report
Nilai
Competency
Competency

End

Gambar 3. 1 Activity Diagram Sistem yang berjalan

Secara umum, proses sistem pelatihan dan kompetensi karyawan diawali


user menginput nilai competency atau training kemudian user approve berupa
tanda tangan kemudian diserahkan kepada bagian admin untuk mereview data
nilai competency atau training jika sesuai maka admin akan approve berupda
tanda tangan dan dibuatkan juga report atau hasil dari competency atau
training jika tidak sesuai maka data nilai competency atau training dikembalikan
kepada user.

61
62

1.1.2 Analisa Sistem Usulan

Dari permasalahan diatas maka penulis memiliki analisa usulan sistem.


Sistem yang akan dikembangkan oleh penulis menggunakan teknologi web,
dikarenakan banyaknya yang menggunakan sistem ini berada diluar daerah
ataupun pulau. Berikut adalaha rancangan sistem usulan dari penulis.

1.2 Perancangan

1.2.1 Perancangan Basis Data

Rancangan database untuk pembuatan sistem perencanaan pelatihan


dan kompetensi ini menggunakan Microsoft SQL Server 2014. Berikut
bentuk normalisasi, ERD, Transformasi ERD ke LRS, LRS, dan
specsifikasi database.

3.2.1.1 Normalisasi
Dalam penulisan rancangan sistem ini, untuk normalisasi yang
diuat sampai dengan bentuk normalisasi ke dua. Berikut normalisasi yang
ada dalam rancangan sistem perencanaan dan kompetensi ini.
63

Gambar 3. 2 Bentuk Normalisasi, tidak normal (unnormal)


64

Keterangan :
*Candidate Key
Gambar 3. 3 Bentuk Normalisasi Ke Satu
65

Keterangan :
*Primary key
→Relasi
Gambar 3. 4 Bentuk Normalisasi Ke Dua (2NF)

Keterangan :
*Primary key
**Foreigen key
→Relasi
Gambar 3. 5 Bentuk Normalisasi Ke tiga (3NF)
66

3.2.1.2 ERD (Entity Relationship Diagram)


Dalam Sistem Perancanaan pelatihan dan kompetensi penulis mencoba
membuat rancangan ERD yang akan menghubungkan antara data-data yang
terkait. Untuk rancangan ERD sistem ini adalah sebagai berikut :
erd JADWAL

HIRARKI_T JOBSITE_T YEAR_T

*HIRARKI_ID 1 YEAR_ID 1
*JOBSITE_ID
SUPERIOR_ID YEAR
1 JOBSITE_NAME
SUPERIOR_NAME DEFAULT_ON

Penugasan Waktu

N N

1 Hasil 1
LOGIN_T 1 1 EMPLOYEE_T PEOPLE_REVIEW_T
Akses

*LOGIN_ID *EMPLOYEE_ID N
N *PEOPLE_REVIEW_RESULT_ID
UserName PHOTO
YEAR
USER_NAME NRP
EMPLOYEE_ID
Password NAME
COMPETENCY_ID
EMPLOYEE_ID GRADE
INDIVIDUAL_SCORE
POSITION_CODE
REQUIREMENT_SCORE
JOBSITE_ID
STATUS
DEPARTMENT Jabatan Penilaian
SUBMIT_BY
SUBMIT_AT
REVIEW_BY
REVIEW_AT
APPROVE_BY
APPROVE_AT

1 1

N JADWAL M
POSITION_T COMPETENCY_T

REQUIREMENT_SCORE
*POSITION_ID *COMPETENCY_ID
POSITION_CODE CHILD_NAME
POSITION_NAME COMPETENCY_CODE
COMPETENCY_NAME

Gambar 3. 6 Entity Relationship Diagram (ERD)


67

3.2.1.3 Transformasi ERD ke LRS

erd JADWAL

YEAR_T
JOBSITE_T
HIRARKI_T

YEAR_ID
*JOBSITE_ID YEAR 1
JOBSITE_NAME 1
*HIRARKI_ID DEFAULT_ON
SUPERIOR_ID
1
SUPERIOR_NAME

Penugasan Waktu

N
N

1 1 Hasil
LOGIN_T 1 Akses EMPLOYEE_T PEOPLE_REVIEW_T
1

*EMPLOYEE_ID *PEOPLE_REVIEW_RESULT_ID
*LOGIN_ID
PHOTO N YEAR N
UserName
NRP EMPLOYEE_ID
USER_NAME
NAME COMPETENCY_ID
Password
GRADE INDIVIDUAL_SCORE
EMPLOYEE_ID
POSITION_CODE REQUIREMENT_SCORE
JOBSITE_ID STATUS
DEPARTMENT Jabatan SUBMIT_BY
Penilaian
SUBMIT_AT
REVIEW_BY
REVIEW_AT
APPROVE_BY
APPROVE_AT

1
1

N JADWAL M
POSITION_T COMPETENCY_T

REQUIREMENT_SCORE *COMPETENCY_ID
*POSITION_ID CHILD_NAME
POSITION_CODE COMPETENCY_CODE
POSITION_NAME COMPETENCY_NAME
68

Keterangan : * Primary key

Gambar 3. 7 Transformasi ERD ke LRS

Penjelasan Kardinaliti:

1) Relasi EMPLOYEE_T dengan LOGIN. Pada relasi ini tidak semua


Employee dapat akses login, dan setiap employee yang dapat login hanya
memiliki 1 akses login. Sehingga kardilaiti bersifat One to One (1-1).

2) Relasi pada EMPLOYE_T dengan POSITION_T. Pada relasi ini setiap


Position dapat dimiliki banyak oleh setiap employee dan setiap employee
hanya dapat memiliki satu position. Sehingga kardinaliti pada relasi ini adalah
one to many (1 - N).

3) Relasi pada EMPLOYEE_T dengan JOBSITE_T. Pada relasi ini setiap


jobsite dapat dimiliki banyak employee dan setiap employee hany dapat
memiliki satu jobsite. Sehingga kardinaliti untuk ralasi ini adalah one to many
(1 to N).

4) Relasi EMPLOYEE_T dengan HIRARKI_T. pada relasi ini setiap


employee hanya dapat memiliki satu atasan pada hirarki. Sehingga kardiliti
pada relasi ini adalah one to one (1-1).

5) Relasi pada EMPLOYEE_T dengan PEOPLE_REVIEW_RESULT_T.


Pada relasi ini setiap employe hanya dapat memiliki satu People Review
Result, dan setiap People Review Result hanya dapat memiliki employee.
Sehingga pada kardinaliti pada relasi ini adalah one to one (1-1).
69

6) Relasi pada POSITION_T dengan COMPETENCY_T. Pada relasi ini


setiap position dapat dijadwalkan dengan Competency, sehingga setiap
position dapat memiliki banyak Competency dana setiap competency dapat
memiliki banyak Position. Sehingga kardinaliti pada relasi ini adalah many to
many (M to N).

7) Realasi pada COMPETENCY_T dengan PEOPLE_REVIEW_RESULT_
T. Pada relasi ini untuk setiap People Review Result hanya dapat memiliki
satu Competency, sedangkan setiap competency dapat memiliki banyak
People review result. Sehingga kardinaliti untuk relasi ini adalah one to many
(1-N).

8) Relasi pada YEAR_T dengan PEOPLE_REVIEW_RESULT_T. Pada


relasi ini setiap people review result dapat memiliki satu year, sedangkan
pada year dapat memiliki banyak people review result. Sehingga kardinaliti
pada relasi ini adalah one to many (1-M).
70

3.2.1.4 LRS (Logical Record Structure)

class LRS

POSITION_HIRARKI_T

- *HIRARKI_POSIT ION_ID
- INFERIOR_ID
- INFERIOR_NAME POSITION_T
- SUPERIOR_ID
- *POSIT ION_ID
- SUPERIOR_NAME
JOBSITE_T - POSITION_CODE
- POSITION_NAME
- *JOBSITE_ID
- JOBSITE_NAME
EMPLOYEE_T

- *EMPLOYEE_ID
- DEPART MENT
- GRADE POSITION_COMPETENCY_T
USER - JOBSIT E_ID
- NAME - *POSITION_COMPET ENCY_ID
- *Id - NRP - CHILD_NAME
- CHILD_NAME - PHOTO - COMPET ENCY_ID
- EMPLOYEE_ID - POSIT ION_CODE - POSIT ION_ID
- Password - REQUIREMENT _SCORE
- USER_NAME
- UserName

COMPETENCY_T

- *COMPET ENCY_ID
- CHILD_NAME
PEOPLE_REVIEW_RESULT_T - COMPETENCY_NAME
- COMPETENCY_SCORE
- *PEOPLE_REVIEW_RESULT _ID
YEAR_T
- APPROVE_AT
- *YEAR_ID - APPROVE_BY
- DEFAULT_ON - COMPET ENCY_ID
- YEAR - EMPLOYEE_ID
- INDIVIDUAL_SCORE
- REQUIEREMENT _SCORE
- REVIEW_AT
- REVIEW_BY
- ST ATUS
- SUBMIT_AT
- SUBMIT_BY
- YEAR

Gambar 3. 8 LRS (Logical Relationship Structure)

3.2.1.5 Struktur Tabel


Dalam Perancangan Sistem ini, penulis menggunakan satu buah database
dengan nama “PeopleReview” yang didalamnya terdapat beberapa tabel. File
tersebut berada pada SQLSERVER. Berikut akan dijelaskan struktur tabel-tabel
yang ada pada dalam database "PeopleReview” yang menjadi database sistem ini.

a Spesifikasi Tabel Login

Nama Tabel : AspNetUsers


Akronim : Admin
Fungsi File : untuk mengelola data Login
Media File : Hardisk
Kunci : Login_id
Software : SQL Server 2014

Tabel 3. 1 Tabel Login


71

No Nama Field Type Size Keterangan


1 Login_id NVARCHAR 128 id login
2 UserName VARCHAR 10 Nomor Registrasi Pokok
Ma
3 PasswordHas NVARCHAR password
x
Ma
4 SecurityStamp NVARCHAR security encry password
x
5 CHILD_NAME VARCHAR 30 Group user (admin/user)
6 USER_NAME VARCHAR 50 nama karyawan
7 EMPLOYEE_ID VARCHAR 50 id karyawan

a Spesifikasi Tabel Karyawan


Nama Tabel : EMPLOYEE_T
Akronim : Admin
Fungsi File : untuk mengelola data Karyawan
Media File : Hardisk
Kunci : KARYAWAN_ID
Software : SQL Server 2014
Tabel 3. 2 Tabel Karyawan

No Nama Field Type Size Keterangan

1 KARYAWAN_ID varchar 50 ID karyawan

2 NRP varchar 10 Nomor Registrasi Pokok

3 NAME varchar 50 Nama Karyawan

4 GRADE varchar 30 Kelas Karyawan

5 POSITION_CODE varchar 50 kode posisi

6 JOBSITE_ID varchar 50 id jobsite

7 DEPARTEMENT varchar 50 Departement

a Spesifikasi Tabel Jobsite

Nama Tabel : JOBSITE_T


Akronim : Admin
Fungsi File : untuk mengelola data Jobsite
72

Media File : Hardisk


Kunci : JOBSITE_ID
Software : SQL Server 2014
Tabel 3. 3 Tabel Jobsite

No Nama Field Type Size Keterangan


1 JOBSITE_ID varchar 50 ID Jobsite
2 JOBSITE_NAME varchar 50 Nama Jobsite

a Spesifikasi Tabel Hirarki


Nama Tabel : POSITION_HIRARKI_T
Akronim : Admin
Fungsi File : untuk mengelola data bawahan
Media File : Hardisk
Kunci : KARYAWAN_ID
Software : SQL Server 2014
Tabel 3. 4 Tabel Hirarki

No Nama Field Type Size Keterangan


1 KARYAWAN_ID varchar 50 ID karyawan
ID karyawan sebagai
2 INFERIOR_ID varchar 50
bawahan
3 INFERIOR_NAME varchar 50 nama karyawan bawahan
4 SUPERIOR_ID varchar 50 ID karyawan sebagai atasan
5 SUPERIOR_NAME varchar 50 nama karyawan atasan

a Spesifikasi Tabel Posisi


Nama Tabel : POSITION_T
Akronim : Admin
Fungsi File : untuk mengelola data Posisi
Media File : Hardisk
Kunci : POSITION_ID
Software : SQL Server 2014
Tabel 3. 5 Tabel Posisi
73

N
Nama Field Type Size Keterangan
o
1 POSITION_ID varchar 50 ID Posisi
2 POSITION_CODE varchar 50 kode posisi
3 POSITION_NAME varchar 50 Nama Posisi

b Spesifikasi Tabel Kompetensi


Nama Tabel : COMPETENCY_T
Akronim : Admin
Fungsi File : untuk mengelola data Kompetensi
Media File : Hardisk
Kunci : COMPETENCY_ID
Software : SQL Server 2014
Tabel 3. 6 Tabel Kompetensi

No Nama Field Type Size Keterangan


1 COMPETENCY_ID varchar 50 ID kompetensi
Kategori Kompetensi (Soft,
2 CHILDNAME varchar 30
Hard, Spesifik)
3 COMPETENCY_NAME varchar 50 Nama Kompetensi
4 COMPETENCY_CODE varchar 50 Code Kompetensi

c Spesifikasi Tabel Relasi Posisi dan Kompetensi


Nama Tabel : POSITION_COMPETENCY_T
Akronim : Admin
Fungsi File : untuk menjadwalkan kompetensi disetiap position
Media File : Hardisk
Kunci : POSITION_COMPETENCY_ID
Software : SQL Server 2014

Tabel 3. 7 Tabel Relasi Posisi dan Kompetensi


74

No Nama Field Type


Size Keterangan
ID posisi dan
1 POSITION_COMPETENCY_ID varchar 50
competensi
2 POSITION_ID varchar 50 ID posisi
3 COMPETECY_ID varchar 50 ID Kompetensi
Kategori (Soft, Hard,
4 CHILDNAME varchar 30
Spesifik)
5 REQUIREMENT_SCORE int Nilai Minimal

d Spesifikasi Tabel Hasil Kompetensi


Nama Tabel : PEOPLE_REVIEW_RESULT_T
Akronim : User
Fungsi File : untuk mengelola data hasil kompetensi karyawan
Media File : Hardisk
Kunci : RESULT_COMPETENCY_ID
Software : SQL Server 2014
Tabel 3. 8 Tabel Hasil Kompetensi

N Nama Field Type Siz Keterangan


o e
1 RESULT_COMPETENCY_ varchar 50 ID Hasil Kompetensi
ID
2 YEAR int Tahun
3 EMPLOYEE_ID varchar 50 ID karyawan
4 COMPETENCY_ID varchar 50 id Kompetensi
5 INDIVIDUAL_SCORE int Nilai Yang didapatkan oleh
karyawan
6 REQUIREMENT_SCORE int Nilai Minimum
7 STATUS varchar 11 = data belum di submit
2 = data telah disubmit
3 = data telah direview
4= data telah di approve
8 SUBMIT_BY nvarcha 128 submit oleh
r
9 SUBMIT_AT date tanggal di submit
10 REVIEW_BY nvarcha 128 di review oleh
r
11 REVIEW_AT date tanggal di review
12 APPROVE_BY nvarcha 128 di approve oleh
r
75

13 APPROVE_AT date tanggal di approve

i. Spesifikasi Tabel Tahun

Nama Tabel : YEAR_T


Akronim : Admin
Fungsi File : Untuk mengelola tahun berjalan
Media File : Hardisk
Kunci : YEAR_ID
Software : SQL Server 2014
Tabel 3. 9 Tabel Tahun

N S
o Nama Field Type Size Keterangan
1 5
1 YEAR_ID varchar 0 ID Tahun
2
2 YEAR int Tahun
3 DEFAULT_O
3 N varchar 1 tahun berjalan (1 = berjalan, 0 = tidak berjalan)

3.2.2 Perencanaan Aplikasi

3.2.2.1 Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan secara grafis perilaku software aplikasi.


Adapun use case diagram dibawah ini adalah Sistem Perencanaan Pelatihan dan
Kompetensi untuk karyawan PT. Saptaindra Sejati
76

uc Use Case Diagram

Tambah
Employee

Edit Employee

Delete Employee

«i nclude» Tambah Jobsite

«include»

«include» Edit Jobsite

«i nclude»

«include»
Delete Jobsite

«include»
Login

«incl ude»
Tambah Position
Admin
«include»

«include»
Edit Position

«include»

«include»
Delete Position

«include»

Tambah
Competency

Edit Competency

Delete
Competency

Gambar 3. 9 Use Case Master

Berikut ini adalah skenario dari use case master admin :

Tabel 3. 10 Use Case Master Employee

Nama Use Case Master Data Employee


Aktor Admin
Deskripsi Admin memasukan data employee
Tabel 3. 11 Use Case Master User

Nama Use Case Master Data User


Aktor Admin
Deskripsi Admin memasukan data user
Tabel 3. 12 Use Case Master Shop

Nama Use Case Master Data Shop


77

Aktor Admin
Deskripsi Admin memasukan data shop
Tabel 3. 13 Use Case Master Penjadwalan

Nama Use Case Master Data Penjadwalan


Aktor Admin
Deskripsi Admin memasukan data
Penjadwalan
Tabel 3. 14 Use Case Master Group

Nama Use Case Master Data Group


Aktor Admin
Deskripsi Admin memasukan data Group

Tabel 3. 15 Use Case Master Screen Restriction

Nama Use Case Master Data Screen Restriction


Aktor Admin
Deskripsi Admin memasukan data Screen
Restriction
78

3.2.2.2 Sequence Diagram


a. Sequence Diagram Data Login
sd Sequence Diagram Login

Admin
TambahJobsiteInterface TambahJobsiteProcess JobsiteDB

Login()

VerifikasiLogin()

Login()

SelectUser()

Return(GetError)

DisplayMessageError()

Sequence ini hanya


dijalankan jika data
jobsite yang dimasukkan
salah

Gambar 3. 10 Sequence Diagram Login

b. Sequence Diagram Data Jobsite


sd Sequence Diagram Tambah Jobsite

Admin
TambahJobsiteInterface TambahJobsiteProcess JobsiteDB

ViewJobsite()

ViewJobsite()

SelectJobsite()

ReturnDataJobsite()

DIsplayDataJobsite()

Tam bahJobsite()

CreateDataJobsite()

ValidasiDataJobsite()

CreateDataJobsite()

DisplayError()

ReturnConfirm ation()
Sequence ini hanya
dijalankan jika data
DisplayConfirmation()
jobsite yang dimasukkan
salah

Gambar 3. 11 Sequence Diagram Data Jobsite


79

c. Sequence Diagram Data Employee


sd Sequence Diagram Tambah Jobsite

Adm in
TambahEmployeeInterface TambahEmployeeProcess EmployeeDB

Vi ewEmployee()

Vi ewEm ployee()

Sel ectEmpl oyee()

ReturnDataEm pl oyee()

DIspl ayDataEm pl oyee ()

T ambahEmpl oyee()

CreateDataEm ployee()

Vali dasi DataEmpl oyee()

CreateDataEmployee()

Di spl ayError()

ReturnConfi rma ti on()


Sequence ini hanya
dijalankan jika data
Di spl ayConfirm ati on()
jobsite yang dimasukkan
salah

Gambar 3. 12 Sequence Diagram Data Employee

d. Sequence Diagram Data Position


sd Seque nce Diagram Tambah Jobsite

Admi n
TambahPositionInterface TambahPositionProcess PositionDB

Vie wPosition()

ViewPosition()

SelectPositi on()

ReturnDataPosition()

DIspl ayDataPosition()

T ambahPosi tion()

CreateDataPo siti on()

Val idasi DataPosi ti on()

Cre ateData Posi tion()

Di splayError()

ReturnConfi rm ation()
Sequence ini hanya
dijalankan jika data
Displ ayConfirma tion()
jobsite yang dimasukkan
salah

Gambar 3. 13 Sequence Diagram Data Position

e. Sequence Diagram Data Position Competency


80

sd Sequence Diagram Tambah Jobsite

Admi n
TambahPositionCompe te ncyInterface TambahPositionCompetencyProcess PositionCompetencyDB

Vi ewPositionCom petency()

ViewPosi tionCompetency()

Sel ectPositionComp etency()

ReturnDataPosi tionCompetency
()

DIspl ayDataPositi onCompete ncy


()

Ta mbahPosi tionCom petency


()

CreateDataPosi tionCompetency
()
Vali dasiDataPositionComp etency
()

Crea teDataPosi tionCompetency


()

Displ ayError()

ReturnConfirmati on ()
Sequence ini hanya
dijalankan jika data
Di splayCo nfirmati on()
jobsite yang dimasukkan
salah

Gambar 3. 14 Sequence Diagram Data Position Competency

f. Sequence Diagram Data Competency


sd Sequence Diagram Tambah Jobsite

Admi n
TambahCompetencyInterface TambahCompetencyProcess CompetencyDB

Vi ewCompetency()

Vi ewCom petency()

Sel ectCompetency()

ReturnDataCom petency()

DIspl ayDataCompetency()

T ambahCompetency()

CreateDataCom petency()

Val idasi DataCompetency()

CreateDataCompetency()

Di splayError()

ReturnConfi rmati on()


Sequence ini hanya
dijalankan jika data
Di spl ayConfi rmati on()
jobsite yang dimasukkan
salah

Gambar 3. 15 Sequence Diagram Data Competency

g. Sequence Diagram Data Year


81

sd Sequence Diagram Tambah Jobsite

Admin
TambahYearInterface TambahYearProcess YearDB

Vi ewYear()

ViewYear()

Sel ectYear()

ReturnDataYear()

DIsplayDataYear()

T am bahYear()

CreateDataYear()

Val idasiDataYear()

CreateDataYear()

Di splayError()

ReturnConfirmation()
Sequence ini hanya
dijalankan jika data
DisplayConfi rmati on()
jobsite yang dimasukkan
salah

Gambar 3. 16 Sequence Diagram Data Year

h. Sequence Diagram Data Review Result


sd Sequnce Diagram Transaksi

Admin Atasan Manager


Login Approv e People Rev iew Logout
Result
Input()

Approve()
Approve()

View Laporan

Logout()

Logout()

Logout()

Gambar 3. 17 Sequence Diagram Data Review Result


82

3.2.2.3 Class Diagram

class Class Diagram

Screen User
Screen Jobsite
Screen Position - *Id: varchar
- *ID: VARCHAR - EMPLOYEE_ID: varchar
- *ID: VARCHAR - JOBSITE_NAME: VARCHAR - Password: varchar
- POSITION_CODE: VARCHAR
+ Add() - USER_NAME: varchar
- POSITION_NAME: VARCHAR
+ Delete() - UserName: varchar
+ Add() + Edit()
+ Delete() + Add()
+ View()
+ Edit() + Delete()
+ View() + Edit()
+ View()

Screen Employee

- *ID: VARCHAR Screen Position Hirarki


- DEPARTMENT: VARCHAR - *ID: VARCHAR
Screen Position Competency - GRADE: VARCHAR - INFERIOR_ID: VARCHAR
- JOBSITE_ID: VARCHAR - INFERIOR_NAME: VARCHAR
- *ID: VARCHAR - NAME: VARCHAR - SUPERIOR_ID: VARCHAR
- CHILD_NAME: VARCHAR - NRP: VARCHAR - SUPERIOR_NAME: VARCHAR
- COMPETENCY_ID: VARCHAR - PHOTO: IMAGE
- POSITION_ID: VARCHAR - POSITION_CODE: VARCHAR + Add()
- REQUIREMENT_SCORE: VARCHAR + Delete()
+ Add()
+ Edit()
+ Add() + Delete() + View()
+ Delete() + Edit()
+ Edit() + View()
+ View()

Screen People Rev iew Result

- *ID: VARCHAR
- APPROVE_AT: DATETIME
- APPROVE_BY: VARCHAR
Screen Competency
- COMPETENCY_ID: VARCHAR Screen Year
- *ID: VARCHAR - EMPLOYEE_ID: VARCHAR
- CHILD_NAME: VARCHAR - INDIVIDUAL_SCORE: VARCHAR - *ID: VARCHAR
- COMPETENCY_CODE: VARCHAR - REQUIREMENT_SCORE: VARCHAR - DEFAULT_ON: VARCHAR
- COMPETENCY_NAME: VARCHAR - REVIEW_AT: DATET IME - YEAR: INT
- REVIEW_BY: VARCHAR
+ Add() - STATUS: VARCHAR + Add()
+ Delete() - SUBMIT_AT: DATET IME + Delete()
+ Edit() - SUBMIT_BY: VARCHAR + Edit()
+ Viiew() - YEAR: int + View()

+ Add()
+ Delete()
+ Edit()
+ View()

Gambar 3. 18 Class Diagram System


83

6 BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

1.1 Implementasi
Tahap implementasi sistem merupakan tahap penciptaan perangkat lunak,
tahap kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem. Tahap implementasi
merupakan menerjemahkan perancangan berdasarkan hasil analisis dalam bahasa
yang dapat dimengerti oleh mesin serta penerapan.

1.1.1 Implementasi Perangkat Keras


Perangkat keras yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem
adalah sebagai berikut :
a Processor : Intel(R) Core(TM)i7-4510U CPU @2.00 GHz(4
CPUs),~2.6GHz
b Hardisk : 1000 GB
c RAM : 8 GB
d Monitor : 14 Inch

1.1.2 Implementasi Perangkat Lunak


Perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem
sebagai berikut :
a Sistem Operasi Windows 10
b Visual Studio versi 2013
c Sql Server 2014
d Browser Internet Explorer
84

1.1.3 Implementasi Antarmuka


1.2 Pengujian Perangkat Lunak
a. Tampilan login

Gambar 4. 1 Login

b. Tampilan Dashboard

Gambar 4. 2 Dashboard
85

c. Tampilan Menu Jobsite

Gambar 4. 3 Menu Jobsite

d. Tampilan Menu Position

Gambar 4. 4 Menu Position

e. Tampilan Menu Hirarki – Position

Gambar 4. 5 Menu Hirarki-Position


86

f. Tampilan Menu User

Gambar 4. 6 Menu User

g. Tampilan Menu Year

Gambar 4. 7 Menu Year

h. Tampilan Menu Softcompetency (Competency)

Gambar 4. 8 Menu Soft Competency (Competecy)


87

i. Tampilan Menu Basic Competency (Competency)

Gambar 4. 9 Menu Basic Competency (Competecy)

j. Tampilan Menu Spesification (Competency)

Gambar 4. 10 Menu Spesification (Competency)


88

k. Tampilan Menu Employee

Gambar 4. 11 Menu Employee

l. Tampilan Menu Softcompetency (Position Competency)

Gambar 4. 12 Menu Competency

m. Tampilan Menu Basic Competency (Position Competency)

Gambar 4. 13 Menu Basic Competency


89

n. Tampilan Menu Spesification (Position Competency)

Gambar 4. 14 Menu Spesification

o. Tampilan Menu History Peprev

Gambar 4. 15 Menu History Peprev

p. Tampilan Menu Form Summary Person

Gambar 4. 16 Menu Form Summary Person


90

q. Tampilan Menu Report

Gambar 4. 17 Menu Report

1.2.1 Pengujian White Box


Pengujian white box dilakukan dengan menguji kode-kode program yang
dibuat pada aplikasi. Pengujian dilakukan dengan mengecek semua kode pada
program yang telah dieksekusi paling tidak satu kali. Pengujian ini dilakukan pada
proses pengembangan system yakni pengujian kode program (coding). Adapun
tampilan dan potongan source code untuk setiap menu pada aplikasi ini adalah
sebagai berikut :
sd Sequnce Diagram Transaksi

Admin Atasan Manager


Login Approve People Review Logout
Result
Input()

Approve()
Approve()

View Laporan

Logout()

Logout()

Logout()
91

1.2.2 Pengujian Black Box


Pengujian black box dilakukan untuk menguji apakah sistem yang
dikembangkan sesuai dengan apa yang tertuang dalam spesifikasi fungsional
sistem. Black box juga digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari
perangkat lunak yang dirancang. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya
dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang
diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk
mendapatkan keluaran tersebut.
Skenario pengujian berfungsikan untuk mengelompokan masing-masing
sistem yang akan diuji. Skenario black box akan diuraikan pada tabel-tabel
dibawah ini :
Tabel 4. 1 Pengujian Login Admin

kasus data dan hasil uji (data normal)


Data Masukan Hasil yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
input menggunakan akun User Name dan Dapat masuk ke Berhasil
admin UserName : dimas Password yang halaman admin
password : dimask dimasukan benar akan
menampilkan ke
halaman admin
kasus data dan hasil uji (data salah)
Data Masukan Hasil yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
input menggunakan akun User Name dan tidak dapat Berhasil
admin UserName : dimas Password yang masuk ke
password : dimas dimasukan salah tidak halaman admin
akan menampilkan ke
halaman admin
Tabel 4. 2 Pengujian Data Jobsite

kasus data jobsite dan hasil uji (data normal)


Data Hasil yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Masukan
Insert Data jobsite dapat data jobsite yang ditambahkan Berhasil
ditambahkan dapat tersimpan
Update Data jobsite dapat data jobsite yang diubah dapat Berhasil
diubah tersimpan
Delete Data jobsite dapat data jobsite terhapus Berhasil
dihapus
Tabel 4. 3 Pengujian Data Position
92

kasus data position dan hasil uji (data normal)


Data Hasil yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Masukan
Insert Data position dapat data position yang Berhasil
ditambahkan ditambahkan dapat tersimpan
Update Data position dapat data position yang diubah Berhasil
diubah dapat tersimpan
Delete Data position dapat data position terhapus Berhasil
dihapus

Tabel 4. 4 Pengujian Data Hirarki Position

kasus data hirarki position dan hasil uji (data normal)


Data Hasil yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Masukan
Insert Data hirarki position data hirarki position yang Berhasil
dapat ditambahkan ditambahkan dapat tersimpan
Update Data hirarki position data hirarki position yang Berhasil
dapat diubah diubah dapat tersimpan
Delete Data hirarki position data hirarki position terhapus Berhasil
dapat dihapus
Tabel 4. 5 Pengujian Data User

kasus data user dan hasil uji (data normal)


Data Hasil yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Masukan
Insert Data user dapat data user yang ditambahkan Berhasil
ditambahkan dapat tersimpan
Update Data user dapat diubah data user yang diubah dapat Berhasil
tersimpan
Delete Data user dapat data user terhapus Berhasil
dihapus
Tabel 4. 6 Pengujian Data Year

kasus data year dan hasil uji (data normal)


Data Hasil yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Masukan
Insert Data year dapat data year yang ditambahkan Berhasil
ditambahkan dapat tersimpan
Update Data year dapat diubah data year yang diubah dapat Berhasil
tersimpan
Delete Data year dapat data year terhapus Berhasil
dihapus
93

Tabel 4. 7 Pengujian Data Competency

kasus data competency dan hasil uji (data normal)


Data Hasil yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Masukan
Insert Data competency dapat data competency yang Berhasil
ditambahkan ditambahkan dapat tersimpan
Update Data competency dapat data competency yang diubah Berhasil
diubah dapat tersimpan
Delete Data competency dapat data competency terhapus Berhasil
dihapus
Tabel 4. 8 Pengujian Data Employee

kasus data employee dan hasil uji (data normal)


Data Hasil yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Masukan
Insert Data employee dapat data employee yang Berhasil
ditambahkan ditambahkan dapat tersimpan
Update Data employee dapat data employee yang diubah Berhasil
diubah dapat tersimpan
Delete Data employee dapat data employee terhapus Berhasil
dihapus
Tabel 4. 9 Pengujian Data Position Competency

kasus data position competency dan hasil uji (data normal)


Data Hasil yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Masukan
Insert Data position data position competency Berhasil
competency dapat yang ditambahkan dapat
ditambahkan tersimpan
Update Data position data position competency Berhasil
competency dapat yang diubah dapat tersimpan
diubah
Delete Data position data position competency Berhasil
competency dapat terhapus
dihapus

Tabel 4. 10 Pengujian Data History Peprev

kasus data history peprev dan hasil uji (data normal)


Data Hasil yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Masukan
Insert Data history peprev dapat data history peprev yang Berhasil
ditambahkan ditambahkan dapat tersimpan
View Data history peprev dapat data history peprev dapat Berhasil
dilihat dilihat
94

Tabel 4. 11 Pengujian Data Form Summary Person

kasus data form summary person dan hasil uji (data normal)
Data Hasil yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Masukan
Update Data form summary data form summary person Berhasil
person dapat diubah yang diubah dapat tersimpan
95

7 BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan yang dibahas diatas, maka penulis memberikan
kesimpulan sebagai berikut :
a. Dengan adanya sistem ini Section Head dan karyawan dapat dengan mudah
mencari informasi nilai kompetensi karyawan.
b. Section Head dapat dengan mudah menjadwalkan dan meninjau kompetensi
pada setiap karyawan.
c. Dengan sistem ini karywan dapat dengan mudah mendapatkan informasi
kompetensi yang dimilikinya.

5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis berharap agar aplikasi
yang telah dibuat dapat bermanfaat dengan baik bagi PT. Saptaindra Sejati Untuk
itu penulis mengusulkan beberapa saran antara lain :

a. Pengembangan fitur sistem kompetensi dalam perhitungan tunjangan


grade
b. Menambahkan menu-menu transaksi lainnya seperti jadwal pelaksanaan
training dalam memenuhi pencapaian grade terbaik.
96

8 DAFTAR PUSTAKA

Informasi Akuntansi Dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta:
Andi.

Budi Hartanto. (2008). Memahami Visual c#.NET Secara Mudah. Yogyakarta:


Andi.

Dimas Kurniawan. (2016). Profil Indonesia5 Communcations. Jakarta:


http://www.indonesia5.com/.

Djuandi, Feri;. (2006). Jurus Andri Kuniyo dan Kusrini. (2007). Tuntunan Praktis
Membangun Sistem

Baru Pemrograman SQL Server. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Feri Djuandi. (2006). Jurus Baru Pemrograman SQL SERVER . Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.

Gaol, L, Jimmy. (2008). Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi.


Jakarta: Grasindo.

Greg Millete dan Adam Stroud. (2012). Professional Sensor Android


Programming. Indianapolis: JohnWiley & Sons, Inc.

Hartanto, Antonius Aditya. (2003). mengenal Aspek Teknik dan Bisnis Location
Based Service. Jakarta: PT. Elex media Komputindo.

Hartanto, Budi;. (2007). Tuntutan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntasi


Dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta: Gramedia.

http://www.eclipse.org/org/. (t.thn.).
97

Ir. Yuniar Supardi. (2010). Semua Bisa Menjadi Programmer Java Basic
Programming. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

kamus besar Bahasa Indonesia. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa Edisi Keempat. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Marimin. (2006). Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:


Grasindo.

Meier, Reto. (2009). Professional Android Application Development.


Indianapolis: Wiley Publishing.

Rossa A.S dan M.Shalahudin. (2013 ). Rekayasa Perangkat lunak, Terstruktur


dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika bandung.

Rusydiawan, I. (2016). Profil Sapta Indra Sejati. Jakarta:


www.saptaindrasejati.com.

Shalahudin, Muhammad. (2013). Rekayasa Perangkat Lunak, Terstruktur dan


Berorientasi Objek. Bandung: Gramedia.

Yakub. (2008). Sistem basis Data Tutorial Konseptual. Yogyakarta: Graha Ilmu.
1

Anda mungkin juga menyukai