Anda di halaman 1dari 66

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi sekarang semakin berkembang pesat di

segala bidang sehingga banyak perusahaan dan instansi-instansi terus berusaha

meningkatkan pengolahan data yang lebih efektif dan efisien guna menunjang

produktifitas kerja. Manfaat dari perkembangan teknologi informasi yang

sangat penting adalah penggunaan alat pengolah data yang berfungsi

menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan akurat. Perusahaan

ataupun instansi yang akan maju dan sukses harus mengikuti era informasi

dengan menggunakan pendukung pengolah data yaitu komputer.

Seiring dengan perkembangan dunia usaha, komputer memiliki peranan

penting dalam mempermudah penyelesaian suatu pekerjaan dan membantu

mengembangkan sistem pelayanan yang maksimal guna menunjang kinerja

perusahaan. Komputer merupakan sarana atau wadah pengolahan atau

penyajian informasi tersebut, yang membantu manusia dalam melakukan

pekerjaan baik dirumah dan di tempat kerja ( PT, CV, Outlet, dll ). Perangkat

Lunak (Software) adalah sistem atau aplikasi didalam komputer yang

membantu Admin untuk melakukan tugas-tugasnya.

Pada era teknologi informasi seperti sekarang ini, efisiensi waktu dan

tenaga, serta kemudahan dalam mendapatkan suatu informasi sangatlah

dibutuhkan. Di PT. Megah Mas Prima di Tangerang, kecepatan dan pengolahan

data sangatlah penting. Oleh karena itu, harus di tunjang dengan sarana dan

prasarana yang memadai dalam proses kerjanya.


2

Semakin akurat informasi yang diberikan, maka semakin tepat keputusan

yang akan dihasilkan. Dalam pengolahan data laporan hasil produksi divisi

Quality Control masih menggunakan pendataan dengan buku dan perekapan

secara manual yang selanjutnya agar mempermudah dalam pengolahan data

laporan harian Quality Control, maka data tersebut di input ke Microsoft Office

Excel 2007. Apabila pengolahan data tersebut masuh dilakukan secara manual

maka akan menimbulkan berbagai masalah.

Hal inilah yang memotivasi penulis untuk dapat melakukan penelitian pada

sistem pengolahan data hasil produksi yang berjalan di PT.Megah Mas Prima

dengan membuat laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang berjudul “Analisis

Sistem Pengolahan Data Hasil Produksi Menggunakan Unified Modeling

Language pada PT. Megah Mas Prima”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, penulis menemukan beberapa masalah

diantaranya:

1. Penyimpanan data belum menggunakan sistem database (File Excel).


2. Sering terjadi kesulitan dalam proses pencarian data hasil produksi.

3. Kinerja komputer menjadi lambat karena terlalu banyak membuka file saat

melakukan input data hasil produksi.

1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem pengolahan data hasil produksi yang sedang berjalan?


2. Bagaimana cara pengolahan data hasil produksi agar lebih cepat dan

mudah diakses ?
3

1.4. Batasan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka penulis membatasi penulisan laporan

kerja praktek pada beberapa hal seperti:

1. Sistem yang akan dianalisa adalah sistem pengolahan data hasil produksi

printing, emboss dan tollgate.


2. Penelitian hanya akan dilakukan pada department Quality Control.
3. Penelitian hanya pada data hasil produksi yang dibuat oleh Operator

Quality Control.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memenuhi persyaratan mata kuliah kerja praktek.


2. Untuk mengetahui sistem pengolahan data hasil produksi yang sedang

berjalan.
3. Mampu mengkomunikasikan pengalaman yang diperoleh dari Kuliah

Kerja Praktek (KKP) secara lisan (presentasi) ataupun tulisan

(dokumentasi) dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.6.1. Manfaat Bagi Mahasiswa

1. Memperoleh pengalaman bekerja sesuai dengan topik yang di teliti di

PT. Megah Mas Prima.


2. Dapat menambah wawasan mengenai dunia industri dan

meningkatkan keterampilan serta keahlian kerja praktek.


3. Memperoleh kesempatan bekerja sama dengan profesi lain yang ada

di PT. Megah Mas Prima.

1.6.2. Manfaat Bagi Fakultas


4

1 Terbinanya kerja sama antara institusi perguruan tinggi dengan

perusahaan terkait.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan melibatkan tenaga terampil

dan tenaga lapangan dalam kegiatan kerja praktek.


3. Memperoleh masukan yang positif untuk dapat ditetapkan dalam

program kerja praktek berikutnya.

1.6.3 Manfaat Bagi Perusahaan

1. Terjalinnya kerja sama dengan pihak institusi pendidikan dalam

kaitannya meningkatkan sumber daya manusia.


2. Perusahaan dapat melibatkan mahasiswa kerja praktek dalam

pelaksanaan sistem pengolahan data hasil produksi di lingkungan

kerja perusahaan.
3. Laporan kerja praktek dapat menjadi referensi dan masukan terhadap

kebijakan perusahaan mengenai sistem pengolahan data hasil

produksi.

1.7 Metode Penelitian

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Metode – metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi

dan data – data yang diperlukan adalah sebagai berikut:


1. Metode Interview / wawancara
Metode wawancara yaitu pengumpulan data dengan jalan

tanya jawab lisan secara sepihak yang dikerjakan secara sistematis

dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Bagian yang

diwawancarai adalah Section Head Quality Control yaitu Fitri

Wahyuni.
2. Metode Kepustakaan
Yaitu dengan mengumpulkan berbagai sumber - sumber

referensi baik berupa buku, artikel dan sumber – sumber lainya


5

sebagai acuan analisis. Metode kepustakaan yang digunakan adalah

dengan mengutip dari sebuah jurnal dan menganalisa form-form

hasil produksi yang digunakan oleh department Quality Control.

3. Metode Observasi
Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode

observasi. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara

sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala

atau gejala-gejala dalam objek penelitian. Observasi yang

dilakukan adalah dengan mengamati secara langsung sistem yang

sedang berjalan di PT. Megah Mas Prima.


4. Metode Kearsipan
Yaitu menggunakan arsip-arsip yang ada di PT. Megah Mas

Prima. Data-data ini meliputi:


1) Profil, struktur organisasi, visi, dan misi.
2) Form data hasil produksi printing, emboss dan tollgate.

1.7.2 Metode Analisa

Metode Analisa dan Perancangan yang dilakukan dengan

menganalisa sistem yang sedang berjalan,

1.8. Sistematika Penulisan

Pada penulisan penelitian ini terdiri dari 5 bab dimana 5 bab tersebut

terdiri dari:

BAB I Pendahuluan
6

Pada bab ini berisikan Latar Belakang Masalah, Identifikasi

Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan

Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian,

Sistematika Penulisan. Dan Rencana Kegiatan.


Bab II Landasan Teori
Pada bab ini penulis mencoba mendefinisikan Analisis,

Sistem, Analisis Sistem, Pengolahan, Data, Pengolahan

Data, Produksi, Flowchart dan Unified Modeling

Language (UML).
BAB III Gambaran Umum Perusahaan
Pada bab ini menjelaskan tentang Sejarah Perusahaan, Visi

dan Misi, Struktur Organisasi, Produk Perusahaan, Proses

Produksi dan Proses Non Produksi.


BAB IV Analisis dan Pembahasan
Pada bab ini penulis menjelaskan analisa dari suatu masalah

yang di teliti Bab ini diuraikan secara rinci proses sistem

yang sedang berjalan dengan menggunakan Flowchart

diagram, Use Case diagram, Activity diagram dan Squence

diagram.
BAB V Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini kesimpulan penulis dalam melakukan analisa

selama kerja praktek di PT. Megah Mas Prima, dan juga

saran dan masukan penulis dalam membantu masalah yang

ada di PT. Megah Mas Prima berdasarkan analisa penulis.

1.9 Rencana Kegiatan

Adapun pelaksanaan penelitian yaitu dilaksanakan di PT. Megah Mas

Prima Jl. Moh Toha Km 4,7 Periuk-Tangerang,Indonesia, 15131 Telp. (021)

565 1700, Fax. : (021) 565 2800 Tangerang Indonesia.


7

Tabel 1.1 Rencana Waktu Kegiatan

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Analisis
2.1.1 Pengertian Analisis
Analisa berasal dari kata Yunani Kuno “analusis” yang berarti melepaskan.

Analusis terbentuk dari dua suku kata yaitu “ana” yang berarti kembali dan

“luein” yang berarti melepas. Sehingga pengertian analisa yaitu suatu usaha

dalam mengamati secara detail pada suatu hal atau benda dengan cara

menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau menyusun komponen

tersebut untuk dikaji lebih lanjut. Kata analisa atau analisis banyak digunakan

dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, baik ilmu bahasa, alam dan ilmu
8

sosial. Didalam semua kehidupan ini sesungguhnya semua bisa dianalisa,

hanya saja cara dan metode analisanya berbeda-beda pada tiap bagian

kehidupan. Untuk mengkaji suatu permasalahan, dikenal dengan suatu metode

yang disebut dengan metode ilmiah.


Menurut Gorys Keraf, analisa adalah sebuah proses untuk memecahkan

sesuatu ke dalam bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya.

sedangkan menurut Komarrudin mengatakan bahwa analisis merupakan suatu

kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen

sehingga dapat mengenal tanda-tanda dari setiap komponen, hubungan satu

sama lain dan fungsi masing-masing dalam suatu keseluruhan yang

terpadu. Pengertian analisa menurut kamus akuntansi yaitu bahwa analisa

merupakan sebuah kegiatan untuk evaluasi terhadap kondisi dari ayat-ayat

yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan tentang perbedaan yang bisa

muncul. Terakhir yaitu menurut Robert J. Schreiter (1991) mengatakan analisa

merupakan membaca teks, dengan menempatkan tanda-tanda dalam interaksi

yang dinamis dan pesan yang disampaikan.


Dari beberapa pengertian analisa diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

analisa merupakan sekumpulan kegiatan, aktivitas dan proses yang saling

berkaitan untuk memecahkan masalah atau memecahkan komponen menjadi

lebih detail dan digabungkan kembali lalu ditarik kesimpulan. Bentuk dari

kegiatan analisa salah satunya yaitu merangkum data mentah menjadi sebuah

informasi yang bisa disampaikan ke khalayak. Segala macam bentuk analisis

menggambarkan pola-pola yang konsisten di dalam data, sehingga hasil analisa

dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan singkat dan penuh makna. Analisa

juga dapat diartikan sebagai sebuah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

dengan tujuan mengetahui keadaan yang sebenarnya terjadi.


9

Belajar dari Para ahli yang telah mendefinisikan pengertian

analisa maka sebuah analisis data, proses dan hasil dari analisa biasanya

dilakukan meliputi kegiatan seperti mengorganisasikan data,

mengelompokkan data, mengklasifikasi data, memaparkan data dan

menarik kesimpulan dari keseluruhan data tersebut. Mengorganisasikan

data yaitu berarti mengatur data-data yang telah diperoleh peneliti selama

kegiatan penelitian sedang berlangsung, sedangkan pengelompokan data

yaitu mengelompokkan data mana yang hendak dipakai dan data mana yang

tidak dipakai. Mengklasifikasi data juga mengelas-ngelaskan data sesuai

kebutuhan. Memaparkan data yaitu menyampaikan hasil proses analisis

data dan menarik kesimpulan atas informasi dari data yang telah

disampaikan.

2.2 Sistem

2.2.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk tujuan tertentu”.[1]. Selanjutnya Sutabri [3] menyatakan: “Sistem adalah

suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang

terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan

terpadu”[2]. Dari kedua uraian di atas menyatakan bahwa sistem informasi

mempunyai elemen-elemen yang mempunyai suatu tujuan tertentu.

Menurut Dr. H. A. Rusdiana, Drs., M.M. & Moch.Irfan, S.T., M.Kom

(2014:28) bahwa sistem berasal dari bahasa Yunani,yaitu systema, yang berarti

himpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan

merupakan suatu keseluruhan. Selain itu, bisa diartikan sekelompok elemen


10

yang independen, namun saling berkaitan sebagai satu kesatuan. Definisi

sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu

dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum

didalam buku Tata Subari (2012:6) yang berjudul “Analisis Sistem

Informasi”yaitu sebagai berikut:

1. Setiap sistem terdiri dari berbagai unsur .Unsur - unsur suatu sistem terdiri

dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok-kelompok

unsure yang membentuk subsistem tersebut.

2. Unsur - unsur tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem

yang bersangkutan. Unsur – unsure sistem berhubungan erat satu sama lain

dimana sifat serta kerja sama antar unsure dalam sistem tersebut mempunyai

bentuk tertentu.

3. Unsur-unsur didalam sistem bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.

4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Sistem

pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh.

2.2.2 Karakteristik Sistem

Sebuah sistem memiliki karakteristik tertentu agar layak dikatakan sebagai

sebuah sistem. Sutabri [3] menjelaskan tentang karakteristik dari sistem adalah:

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen - komponen sistem

tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.

b. Batasan Sistem (Boundary)


11

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem

dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem

ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak

dapat dipisah - pisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Lingkungan luar sistem adalah bentuk apapun yang ada di luar ruang

lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem atau interfaceadalah media yang menghubungkan sistem

dengan subsistem yang lain.

e. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang

dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

f. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh

sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, di mana informasi

ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal -

hal lain yang merupakan input bagi subsistem lain.

g. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masu

kan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat

deterministik. [3]
12

2.3 Analisis Sistem

2.3.1 Pengertian Analisis Sistem

Menurut McLeod (2001, p190) yang diterjemahkan oleh Teguh: “Analisis

Sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk

merancang

sistem yang baru atau diperbarui” Menurut McLeod (2001, p190), tahap-

tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan penelitian sistem

b. Mengorganisasikan tim proyek

c. Mendefinisikan kebutuhan sistem informasi

d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

e. Menyiapkan usul rancangan

f. Menyetujui atau menolak rancangan sistem Menurut Whitten, Bentley

dan Dittman (2004, p38): “System analysis is the study of problem business

problem domain to recommend improvements and specify the business

requirements and priorities for the solution”. Yang diterjemahkan sebagai

berikut: “Analisis sistem adalah sebuah pembelajaran bisnis untuk mengajukan

perkembangan dan menspesifikasikan kebutuhan bisnis dan prioritas solusi”.

Menurut Jones dan Rama (2006, p568): “Systems analysis is the next

phase of systems development”. Yang diterjemahkan sebagai berikut: “Analisis

sistem adalah tahap lanjutan dari pengembangan sistem”. Berdasarkan

pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah

tahap lanjutan
13

dari pengembangan sistem untuk merancang sistem yang baru atau yang

diperbaharui.

Menurut Rosa dan M.Shalahuddin ( 2011 ; 16 ), Analisis sistem adalah

kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang

bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang

akan di penuhi dalam sistem yang baru. Analisis sistem memerlukan studi

terhadap sistem yang ada dan solusi yang di ajukan jauh lebih rinci dari pada

tahap survey atau investigasi sistem. Sumber daya tersebut meliputi software

dan hardware.

2.3.2 Tujuan Analisis Sistem

Menurut Bodnar dan Hopwood (2002, p20), tujuan analisis sistem dapat

diikhtisarkan sebagai berikut:

a. Untuk memperbaiki kualitas informasi

b. Untuk memperbaiki pengendalian intern

c. Untuk meminimalkan biaya yang berkaitan

2.4 Data

2.4.1 Pengertian Data

Menurut Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon (2005, h. 10)

mengemukakan bahwa ”Data adalah sekumpulan baris fakta yang mewakili

peristiwa yang terjadi pada organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum

diolah kedalam format yang bisa dimengerti dan digunakan orang”. Data dapat

berupa catatan-catatan kertas, buku atau sebagai file yang tersimpan dalam

basis data.
14

Pengertian Data dalam Edhy Sutanta, (2004;5) mendefenisikan “Data

adalah sebagai bahan keterangn tentang kejadian nyat atau fakta-fatkat yang

dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang tidak acak yang

menunjukan jumlah, tindakan, atau hal”. Data dapat perupa catatan-catatan

dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam basis data.

2.4.2 Hirarki Data

Menurut Edhy Sutanta (2004:24), Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai

data, tingkatan data dapat disusun kedalam sebuah hirarki, mulai dari yang

paling sederhana hingga yang paling komplek.

1. basis data, merupakan sekumpulan dari bermacam-macam tipe record

yang memiliki hubungan antar record.

2. berkas/file, merupakan sekumpulan rekaman data yang berkaitan

denngan suatu objek.

3. record , merupakan sekumpulan field/atribut/data item yang saling

berhubungan terhadap obyek tertentu.

4. field/atribut/data item, merupakan unit terkecil yang disebut data,yang

tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna.

5. byte, merupakan sekumpulan bit yang

secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit yang menyatakan

sebuah karakter dalam memori (1 byte= 1 karakter)

6. bit, adalah sistem binner yang terdiri atas dua macam nilai, yaitu 0 dan 1.

2.5 Pengolahan Data

2.5.1 Pengertian Pengolahan Data


15

Menurut Jogiyanto Hartono (2006:9) pengolahan (processing) adalah

proses data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima

kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan

melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang

akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai

input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu

siklus. Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing

cycles).

2.6 Produksi

2.6.1 Pengertian Produksi

Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output.

Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa di nyatakan dalam fungsi produk,

Fungsi produk menunjukkan jumiah maksimum output yang dapat

dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknogi

tertentu (Sugiarto, 2002:202). Menurut Sudarman (2004:103) Produksi sering

didefenisikan sebagai penciptaan guna, dimana guna bararti kemampuan

barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Menurut Sukirno

(2006: 6) pengertian factor produksi adalah benda-benda yang disediakan

oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk

memproduksi barang dan jasa. Produksi pertanian yang optimal adalah

produksi yang mendatangkan produk yang menguntungkan ditinjau dari

sudut ekonomi ini berarti biaya faktor-faktor input yang berpengaruh pada

produksi jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan hasil yang diperoleh

sehingga petani dapat memperoleh keuntungan dari usaha taninya.


16

2.7 Flowchart (Bagan Alir)

2.7.1 Pengertian Flowchart

Flowchart atau diagram alir adalah bagan-bagan yang mempunyai arus

yang menggambarkan langkah-langkah dan urutan-urutan dari suatu program

komputer. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. Flowchart

menolong analis untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang

lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam

pengoperasian.

Menurut Jogiyanto HM (2000 : 662) menyatakan bahwa ”bagian alir

program (Flowchart) adalah bagian yang menggambarkan arus logika dari data

yang akan diproses dalam suatu program dari awal sampai akhir”.

Bagan alir (flowchart) Menurut Romney & Steinbart (2012) bagan alir

(flowchart) adalah suatu teknik analitis yang digunakan untuk menggambarkan

beberapa aspek pada system informasi ke dalam suatu cara yang jelas, ringkas,

dan logis.

Simbol flowchart menurut Romney & Steinbart (2012), dibagi ke dalam

empat kategori berikut:

1. Input/output symbols, merupakan perangkat atau media yang menyediakan

input atau mencatat output dari proses operasi.

2. Processing symbols, menunjukkan tipe perangkat apa yang digunakan

untuk memproses data atau mengindikasi kapan sebuah proses dilakukan

secara manual.

3. Storage symbols, menunjukkan perangkat yang digunakan untuk

menyimpan data yang tidak sedang digunakan oleh sistem.


17

4. Flow and miscellaneous symbols, mengindikasikan aliran data dan barang,

serta mewakili operasi dimana flowchart diawali atau diakhiri, dimana

keputusan dibuat, dan kapan memberikan penjelasan tambahan pada

flowchart.

2.7.2 Jenis-Jenis Flowchart

Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu :

1. Flowchart sistem

Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa

yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan

urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain,

flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur

yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem.

Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui system dan proses

yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem

dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer)

atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik,

cash register atau kalkulator).

2. Flowchart Dokumen

Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem.

Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen.

Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari

satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses,

dicatat dan disimpan.

3. Flowchart Skematik
18

Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan

suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan

simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar

komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam

sistem.

Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis

sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart

yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol

flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk

mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart.

Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang

sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang

digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti

segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih

menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

4. Flowchart Program

Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program

merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah

program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini

menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat

saat terjadi.

Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan

urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart

program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu

prosedur atau operasi.


19

5. Flowchart Proses

Flowchart Proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial

yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu

prosedur atau sistem.

Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari

dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem,

flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau

form.

2.7.3 Simbol-Simbol Flowchart

Simbol-simbol flowchart yang biasanya dipakai adalah simbol-simbol

standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO.

Tabel 2.1 simbol Flowchart


20
21
22
23
24

2.8 Unified Modeling Language (UML)

2.8.1 Pengertian Unifield Modeling Language (UML)

Unifed Modeling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang

didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendekskripsian dan

desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun

mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat

juga digunakan untuk aktifitas lainnya. Diagram ini sangat mirip dengan

flowchart karena memodelkan workflow dari suatu aktifitas ke aktifitas yang

lainnya, atau dari aktifitas ke status. Pembuatan activity diagram pada awal

pemodelan proses dapat membantu memahami keseluruhan proses. Activity

diagram juga digunakan untuk menggambarkan interaksi antara beberapa use

case.

2.8.2 Sejarah Unified Modeling Language (UML)


25

Ada beberapa usaha untuk menyatukan metode-metode berorientasi objek

yang bermunculan. Contohnya Fusion oleh Coleman dan kawan-kawan

(Coleman-94), yang memasukan konsep dari OMT (Object Modeling

Technique)(Rumbaugh-91),Booch (Booch-91), dan CRC (Wirfs-Brock-90).

Karena hal ini tidak melibatkan penulis asli, maka dianggap sebagai metode

baru dan bukan menggantikan berbagai metode-metode yang sudah ada. Usaha

penggabungan yang sukses pertamakali dan mengganti metode yang ada adalah

ketika Rumbaugh bergabung dengan Booch pada perusahaan Rational Software

tahun 1994. Mereka mulai mengkombinasikan konsep OMT dan metode

Booch, yang menghasilkan proposal pertama tahun 1995. Pada waktu itu,

Jacobson juga bergabung di Rational dan mulai bekerjasama dengan Booch dan

Rumbaugh. Kerjasama mereka disebut Unified Modeling Language (UML).

Mereka merevisi metode masing-masing untuk menghasilkan satu metode

lengkap yang harmonis. Pada tahun 1996 Object Management Group

mengeluarkan permintaan untuk proposal-proposal untuk pendekatan standar

pemodelan berorientasi objek. Unified Modeling Language diadopsi oleh

anggota OMG sebagai standar pada November 1997. OMG bertanggung jawab

untuk pengembangan lebih lanjut dari standar UML.

2.8.3 Artifact Unified Modeling Language (UML)

A. Structure Diagram
26

Structure diagram menunjukkan struktur statis dari sistem dan bagian dari

abstraksi serta level implementasi yang berbeda dan bagaimana bagian-bagian

tersebut saling berelasi satu sama lain. Elemen-elemen dari structure diagram

merepresentasikan konsep sistem yang memiliki arti. Termasuk abstraksi dunia

nyata dan konsep implementasi. Structure diagram tidak menggunakan konsep

hubungan waktu, tidak menunjukkan detail-detail dari tingkah laku yang

dinamis. Namun mereka mungkin menunjukkan relasi tingkah laku dari

classifiers yang ditunjukkan dalam structure diagram.

1. Class Diagram

2. Object Diagram

3. Package Diagram

4. Model Diagram

5. Composite Structure Diagram, meliputi:

a) Internal Structure Diagram

b) Collaboration Diagram

6. Component Diagram

7. Deployment Diagram

8. Profile Diagram

B. Behavior Diagram

Behavior Diagram menunjukkan tingkah laku dinamis dari objek-objek

dalam sistem, yang mana bisa dijelaskan sebagai sederet perubahan-perubahan

dalam sistem sepanjang waktu.


27

1. Use Case Diagram

2. Activity Diagram

3. State Machine Diagram

4. Interaction Diagram meliputi:

a) Sequence Diagram

b) Communication Diagram

c) Timing Diagram

d) Interaction Overview Diagram

C. Unified Process

Kerangka kerja proses UP meliputi collaboration, context, dan interaction.

Collaboration menekankan kepada elemen-elemen dari proyek, context

menekankan kepada kerangka proses dari framework, dan interaction

menekankan kepada eksekusi dari proyek. (Alhir, 2002)

D. Collaboration

Collaboration (baca: kolaborasi) melibatkan interaksi di dalam context.

Sebuah kolaborasi menggambarkan siapa melakukan aktivitas apa dan pada

produk kerja apa. Sehingga kolaborasi menetapkan elemen-elemen dari proyek.

Sebuah role adalah sebuah individu atau team yang bertanggung jawab

terhadap aktivitas-aktivitas dan artifact. Sebuah aktifitas adalah sebuah unit

kerja, terdiri dari tahapan-tahapan, yang dilaksanakan oleh sebuah role. Sebuah

artifact adalah sebuah elemen dari informasi yang merupakan tanggung jawab

dari pemegang role, dan yang dihasilkan atau digunakan oleh aktivitas-

aktivitas.

E. Context
28

Sebuah context (baca: konteks) berisi struktur atau aspek statis dari sebuah

kolaborasi. Sebuah konteks menggambarkan kapan dan dimana aktivitas-

aktivitas tersebut dilaksanakan serta produk kerja yang dihasilkan dan

digunakan. Gambar berikut adalah konteks yang ditetapkan dalam UP.

2.8.4 Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Hendri (2007) dalam Winda Anggraeni (2016), langkah-langkah

penggunaan Unified Modelling Language (UML), sebagai berikut :

1. Buatlah daftar bisnis proses dari level tertinggi untuk mendefinisikan

aktivitas dan proses yang mungkin muncul.


2. Petakan use case untuk setiap bisnis proses untuk mendefinisikan dengan

tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus

use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan

catatan-catatan lain.
3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur

fisik sistem.
4. Definisikan requirement lain non fungsional, security, dan sebagainya

yang juga harus disediakan sistem.


5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
6. Definisikan objek-objek level atas package atau dominan dan buatlah

sequence dan atau collaboration untuk alur pekerjaan, jika sebuah use

case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram

untuk masing-masing alur.


7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka

bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.


8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap

package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap attribute dan

metodenya. Akan lebih baik jika untuk menguji fungsionalitas class dan

interaksi dengan class lain.


29

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan

pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah

component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk

setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.


10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan

dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya,

petakan komponen ke dalam node.


11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
a. Pendekatan use case dengan mendesain setiap use case kepada tim

pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap

dengan test.
b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim

pengembang tertentu.

(Unifield Modeling Language) UML merupakan metodologi dalam

mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk

mendukung pengembangan sistem.

Unifield Modeling Language (UML) saat ini sangat banyak dipergunakan

dalam dunia industri yang merupakan standar bahasa pemodelan umum

dalam industri perangkat lunak dan pengembangan sistem.

Alat bantu yang dipergunakan dalam perancangan berorientasi objek

berbasiskan Unifield Modeling Language (UML) adalah sebagai berikut :

1. Use Case Diagram

Use case diagram merupakan suatu diagram yang berisi use case, actor,

relationship diantaranya. Use case diagram merupakan titik awal yang baik

dalam memahami dan menganalisis kebutuhan sistem pada saat perancangan

sistem yang diusulkan. Use case diagram dapat digunakan untuk menentukan

kebutuhan apa saja yang diperlukan dari suatu sistem[10]. Use Case Diagram
30

adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan

mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

a. Aktor
Aktor mewakili siapapun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan

sistem. Aktor biasa didefinisikan sebagai berikut :


1) Aktor hanya memberikan informasi kepada sistem.
2) Aktor hanya menerima informasi dari sistem.
3) Aktor memberikan dan menerima informasi ke dan dari sistem.
b. Use Case model
Use Case model adalah dialog antara aktor dengan sistem yang akan

menggambarkan fungsi yang diberikan oleh sistem.


1) Use Case Relationship
Use Case Relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara aktor

dan use case atau antara use case. Hubungan antara aktor dan use case

disebut dengan communicate Association.


2) Association / Directed Association
Asosiasi yaitu hubungan statis antar elemen. Umumnya

menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau

elemen yang harus mengetahui eksistensi eleme lain. Tanda panah

menunjukkan arah query antar elemen.


3) Generalization / Pewarisan
Pewarisan merupakan hubungan hirarkis antar elemen. Eleme dapat

diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode

elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga

disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan

adalah generalisasi.

Tabel 2.2 Simbol Use Case Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN


1 Actor Menspesifikasikan himpuan peran

yang pengguna mainkan ketika


31

berinteraksi dengan use case.

Hubungan dimana perubahan yang

terjadi pada suatu elemen mandiri

(independent) akan mempengaruhi


2 Dependency
elemen yang bergantung padanya

elemen yang tidak mandiri

(independent).
Hubungan dimana objek anak

(descendent) berbagi perilaku dan


3 Generalization
struktur data dari objek yang ada di

atasnya objek induk (ancestor).


Menspesifikasikan bahwa use case
4 Include
sumber secara eksplisit.
Menspesifikasikan bahwa use case

target memperluas perilaku dari use


5 Extend
case sumber pada suatu titik yang

diberikan.
Apa yang menghubungkan antara
6 Association
objek satu dengan objek lainnya.

Menspesifikasikan paket yang


7 System
menampilkan sistem secara terbatas.

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang

ditampilkan sistem yang menghasilkan


8 Use Case
suatu hasil yang terukur bagi suatu

aktor.
32

Interaksi aturan-aturan dan elemen

lain yang bekerja sama untuk

9 Collaboration menyediakan prilaku yang lebih besar

dari jumlah dan elemen-elemennya

(sinergi).
Elemen fisik yang eksis saat aplikasi

10 Note dijalankan dan mencerminkan suatu

sumber daya komputasi.

2. Activity Diagram

Activity diagram merupakan sebuah teknik untuk mendeskripsikan logika

prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus[9]. Activity

diagram digunakan untuk menganalisis behaviour dengan use case yang lebih

kompleks dan menunjukkan interaksi interaksi diantara mereka satu sama

lain. Activity diagram biasanya digunakan untuk mengggambarkan aktivitas

bisnis yang lebih kompleks, dimana digambarkan hubungan antara satu use

case dengan use case yang lainnya[10].

Activity Diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas,

Digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity

Diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran

kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah

sebagai berikut :

a. Activity
Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari

aliran pekerjaan.
b. Transition
Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran kontrol dari

activity ke activity.
c. Decision
33

Notasi yang menandakan kontrol cabang aliran berdasarkan decision

point.
d. Sychromization Bar
Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat

diselesaikan secara bersamaan (pararel).

Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN


Memperlihatkan bagaimana masing-

1 Actifity masing kelas antarmuka saling

berinteraksi satu sama lain


State dari sistem yang mencerminkan
2 Action
eksekusi dari suatu aksi
Bagaimana objek dibentuk atau
3 Initial Node
diawali.
Actifity Bagaimana objek dibentuk dan
4
Final Node dihancurkan
Satu aliran yang pada tahap tertentu
5 Fork Node
berubah menjadi beberapa aliran

6 Decision Pilihan untuk mengambil keputusan

3. Sequence Diagram
Sequence Diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah

objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga

interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi

sistem. Sequence Diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun

berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya Sequence Diagram adalah

gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan

sesuatu sesuai dengan use case diagram.


34

Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu :


a. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.
b. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

Tabel 2.4 Simbol Sequence Diagram

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN


Actor juga dapat berkomunikasi dengan

1 Actor object, maka actor juga dapat diurutkan

sebagai kolom.
Object atau biasa juga disebut partisipan

merupakan instance dari sebuah class dan

dituliskan tersusun secara horizontal.


2 Object
Digambarkan sebagai sebuah class (kotak)

dengan nama objek didalamnya yang

diawali dengan sebuah titik koma.


Lifeline mengindikasikan keberadaan

sebuah object dalam basis waktu. Notasi


3 Lifeline
untuk Lifeline adalah garis putus-putus

vertikal yang ditarik dari sebuah objek.


Menggambarkan pesan/hubungan antar
Message
4 obyek, yang menunjukan urutan kejadian
Return
yang terjadi.
Activation dinotasikan sebagai sebuah

kotak segi empat yang digambar pada

5 Activation sebuah lifeline. Activation

mengindikasikan sebuah objek yang

melakukan suatu aksi.


6 Boundary Boundary terletak di antara sistem dengan

dunia sekelilingnya. Semua form, laporan-

laporan, antar muka ke perangkat keras


35

seperti printer atau scanner dan antar muka

ke sistem lainnya adalah termasuk dalam

kategori.
Control berhubungan dengan

fungsionalitas seperti pemanfaatan sumber


7 Control
daya, pemrosesan terdistribusi, atau

penanganan kesalahan.
Entity digunakan menangani informasi

yang mungkin akan disimpan secara


8 Entity
permanen. Entity bisa juga merupakan

sebuah tabel pada struktur basis data.


Message, digambarkan dengan anak panah

horizontal antara Activation. Message


9 Massage
mengindikasikan komunikasi antara

object-object.
Self-message atau panggilan mandiri
Self -
10 mengindikasikan komunikasi kembali
Message
kedalam sebuah objek itu sendiri.
36

BAB I I I

GAMBARAN UMUM

PT. MEGAH MAS PRIMA

3.1 Sejarah Perusahaan


PT. Megah Mas Prima didirikan berdasarkan Akta Besus Tri Prasetyo, SH

No. 6 pada tanggal 25 Mei 2005, dan disahkan melalui Surat Keputusan

Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No. C-17593 HT.01.01

tanggal 24 Juni 2005.


Berdasarkan ijin usaha yang dikeluarkan oleh Izin Usaha Industri di

Indonesia No. 530/132/-IUI-PERINDAGKOPAR /2006 tertanggal 26

September 2006. Berdiri Sejak tahun 2005, PT. Megah Mas Prima menjadi

pendukung subkontrak perusahaan lain. PT. Megah Mas Prima ini bertempat

di jalan Moch.Toha KM 4,7 kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk Tangerang,

Banten .
37

PT. Megah Mas Prima adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa

printing dan emboss, material atau bahan sepatu lainnya. Selain jasa printing

atau sablon material sepatu, PT. Megah Mas Prima ini juga menerima

pembuatan mould dan cutting dies, atau assesoris sepatu lainnya. Perusahaan

ini didirikan dengan maksud untuk membantu salah satu program

pemerintahan untuk membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat yang

belum memiliki pekerjaan di sekitar daerah Tangerang, Maksud dan tujuan

perusahaan di dirikan adalah berusaha dalam bidang Jasa Printing atau Sablon

dan menjadi Subkontrak Performa terbaik di Indonesia.


3.2 Visi dan Misi

Setiap pendirian organisasi pasti ada tujuan yang ingin dicapai, sebab

organisasi merupakan sekumpulan orang yang memiliki kemampuan dan latar

belakang yang berbeda tetapi memiliki tujuan yang sama. Begitu pula yang

terjadi di PT. Megah Mas Prima, perusahaan ini mencantumkan tujuannya

dalam visi dan misi perusahaan, sehingga semua pekerjaan dapat bekerja

sama dan melakukan koordinasi yang harmonis demi memajukan perusahaan.

Adapun visi dan misinya adalah sebagai berikut:

3.2.1 Visi Perusahaan


Menjadi Subkontrak Performa terbaik di Indonesia.

3.2.2 Misi Perusahaan

1. Tingkatkan KPI perusahaan menjadi 100%.

2. Raih efisiensi biaya hingga 50% dari pendapatan perusahaan.

3. Raih biaya material sampai 10% dari pendapatan perusahaan.

4. Menjadi pendukung konsumen, menyediakan fasilitas lengkap untuk

kebutuhan pelanggan.

5. Memiliki sistem yang terintegrasi langsung ke konsumen.


38

3.3 Produk Perusahaan

PT. Megah Mas Prima. adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

printing dan emboss dengan memproduksi barang berupa sepatu dengan

brand Adidas dan sebagai supplier dari suatu perusahaan ternama yang

berlokasi di daerah Tangerang. Produk–produk yang dihasilkan oleh

perseroan ini dapat dilihat sebagai berikut:

1. Sepatu Sepak Bola

Gambar 3.1 Sepatu Sepak Bola

2. Sepatu Running

Gambar 3.2 Sepatu Running


39

3. Sepatu Basket

Gambar 3.3 Sepatu Basket


4. Sepatu Casual

Gambar 3.4 Sepatu Casual

3.4 Proses Produksi

Karena kerja praktek yang dilakukan pada proses-proses yang ada di divisi

Printing dan emboss, maka penjelasan mengenai proses produksi ada pada

proses-proses yang terkait pada proses Printing dan emboss, untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Supplier PPIC Printing Quality


(Input) Control
40

Reject OK

Emboss
B. Grade C. Grade
Quality
Control
Perbaikan BPTBS

Reject Oke
Oke Tidak Oke

Output

Gambar 3.5 Alur Proses Produksi Divisi Printing dan Emboss

Kegiatan pada PT. Megah Mas Prima,Tbk terbagi menjadi dua kegiatan

utama, yaitu proses produksi dan non produksi. Perbedaan dari dua kegiatan

ini terletak pada output yang dihasilkan dan kegiatan yang dilakukan, yaitu:

3.4.1 Kegiatan Proses Produksi

Proses produksi adalah segala kegiatan yang menghasilkan output berupa

barang, kegiatan produksi diantaranya adalah :

1.Supplier

Supplier merupakan bagian dari sebuah sistem yang tidak dapat

dipisahkan. Supplier berfungsi sebagai pemasok bahan – bahan atau material


41

yang diperlukan untuk proses produksi agar berjalan sesuai rencana

perusahaan.

2.Planing Production and Inventory Control (PPIC)


Planing Production and Inventory Control (PPIC) Merupakan bagian yang

mengelola material baik material input maupun material output. Bagian ini

yang bertugas menyiapkan material yang akan di produksi dan mengemas

material yang sudah selesai produksi dan sudah lolos proses Quality Control

(QC).

3.Printing

Proses Printing adalah proses pencetakan suatu design pada area kulit

sepatu untuk membentuk awal produk. Alur kerja pada proses printing dapat

digambarkan melalui diagram alur berikut ini :

a. Tempel
Proses tempel adalah proses saat bahan (material) di tempel pada meja

printing dengan mengikuti pola garis yang sudah ditetapkan sesuai dengan

design masing-masing material. Proses ini merupakan tahap awal didalam

proses printing.
b. Lap material
Lap material merupakan proses kedua sebelum memulai printing,

material yang sudah ditempel harus di lap terlebih dahulu agar tidak

terdapat debu yang menempel pada material sehingga saat proses printing

cat nya lebih merata dan menghasilkan kualitas printing yang baik.
c. Base
Base adalah proses printing tahap ketiga yaitu proses printing material

yang menggunakan chemical bertekstur cair dan tidak berwarna dengan

bertujuan agar saat dilakukan proses printing cat bisa menempel

kematerial.
d. Cat
42

Cat adalah proses printing tahap akhir yaitu proses printing material

yang melapisi material dengan chemical cat sesuai dengan tekstur dan

design masing-masing material permodel.

4.Emboss

Proses Emboss adalah proses cetak yang memberikan efek timbul pada

bagian tertentu di permukaan kulit sepatu. Acuan emboss berasal dari logam

hasil proses etsa atau cukil, disebut mold. Acuan tersebut terdiri dari dua

bagian, bagian yang menonjol dan bagian yang cekung. Proses selanjutnya

adalah meletakan kulit sepatu yang akan di emboss diantara acuan menonjol

dan cekung. Ketinggian atau kedalaman emboss dapat diatur sesuai

kebutuhan. Proses Emboss dapat dilakukan secara manual maupun langsung

pada mesin (embossing). Alur kerja pada proses emboss dapat digambarkan

melalui diagram alur berikut ini :

a.Tempel
Tempel adalah suatu proses penempelan lapisan material sesuai dengan

pola dan design masing-masing material. Lapisan dapat berupa busa atau

kanvas.
b.Press
Press adalah suatu proses dimana setelah material selesai ditempel

dengan semua lapisan yang dibutuhkan, maka selanjutnya material

tersebut akan di masukkan kedalam mesin press yang bertujuan agar

material yang sudah ditempel lapisan dapat menempel dengan baik.


c.Cutting
Cutting adalah proses untuk memotong suatu bagian material. Proses

cutting ini terdapat pada saat pertengahan proses yaitu untuk material yang

berbentuk kecil seperti logo, yang nantinya logo ini akan ditempel kembali

ke material utama.
43

d.Jiplak
Jiplak adalah suatu proses dimana komponen kecil yang sudah dicutting

ditempelkan ke komponen inti.

e.Tekstur

Tekstur adalah suatu proses dimana material yang sebelumnya masih

belum memiliki tekstur (bentuk design) atau masih polos, sehingga dengan

proses design material tersebut menjadi terbentuk dan terlihat design yang

akan dibuat.

f.Recutting
Recutting adalah tahap akhir pada proses emboss. Proses recutting akan

dilakukan pada suatu material jika material tersebut sudah melewati semua

proses yang ada, recutting ini bertujuan untuk membuang sisi-sisi material

yang tidak dibutuhkan.

g.Quality control (QC)

Quality control (QC) adalah serangkaian proses yang ditunjukan untuk

menjaga produk agar selalu dalam batas – batas standar spesifikasi yang

diinginkan. Tugas dari Quality Control (QC) selain melakukan

pemeriksaan, juga memberikan petunjuk atau pengarahan terhadap bagian

lain mengenai kerusakan yang terjadi dan cara pemecahan masalahnya.

Bagian Quality Control (QC) terdapat pada setiap lini produksi untuk

menjaga kualitas agar tetap terjamin.


3.4.2 Proses Non Produksi
1. Departement Planing Production and Inventory Control (PPIC)

Seksi ini mempunyai tugas untuk merencanakan dan mengawasi kegiatan

produksi dan persediaan berdasarkan prosedur yang ditetapkan. Data yang


44

dijadikan acuan untuk perencanaan produksi dan persediaan adalah data yang

ada pada Daily Production. Planing Production and Inventory Control

(PPIC) bertanggung jawab penuh terhadap penerimaan bahan baku (input)

sampai pengiriman barang yang sudah jadi (output).

2. Departement Purchasing

Seksi ini bertugas melakukan pembelian terhadap pesanan barang dari

seksi-seksi lainnya (order) dan menentukan pemasok (supplier/subkontraktor)

berdasarkan standar kompetensi supplier.

3. Departement HRD

Seksi ini berperan untuk mengelola sumber daya manusia di perusahaan,

mulai dari perencanaan yang sering disebut perencanaan SDM, rekrutmen

sering disebut Rekrutmen dan Seleksi, pengembangan sering disebut

Pelatihan dan Pengembangan, Manajemen Kinerja sering disebut

Performance Management, gaji sering disebut Kompensasi dan Benefit dan

menumbuhkan hubungan kerja yang sering disebut sebagai Hubungan

Industrial atau hubungan Industrial.

3.5 Struktur Organisasi Perusahaan

Suatu organisasi yang baik pada umumnya mempunyai suatu struktur

organisasi yang dapat untuk membatasi pembagian-pembagian kerja pada

masing-masing bagian. dalam hal ini struktur organisasi merupakan dasar

yang mempersatukan fungsi-fungsi perusahaan. adapun struktur organisasi

PT. Megah Mas Prima bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

Mark Chao
Direktur
45

Basri Wen
General
Manager

Sanny . W

Wakil
Direktur

Sahmaida
Senior
Manager

Samiyah Tri Munawaroh Dwi Ami

Sect Head Ass.Manager Ass.Manager Ass.Manager Ass.Manager


Produksi PPIC QC Engineering HRD&Finance

Munir Rita Fitri Sugeng Diah


Manager Sect Head Sect Sect Head Sect Head
Produksi PPIC HeadQC Engineering HRD

Vera Dilla Wulan Holden


Admin Admin PPIC Admin QC Sect Head
Produksi Purcashing

Erni

Staf
Accounting

Gambar 3.6 Struktur Organisasi Perusahaan

3.6 Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut adalah uraian tugas dari struktur organisasi, uraikan struktur

tersebut adalah sebagai berikut:


46

1. Manajer Produksi

Tugas dan Tanggung Jawab Manajer Produksi antara lain:

a. Mengembangkan dan menyusun sistem kerja terkait aktifitas produksi.


b. Menentukan dan mengawasi penggunaan material dan bahan

pendukung lain sesuai fungsi dan kebutuhan.


c. Menyusun dan menentukan jumlah kebutuhan orang, mesin, peralatan

dan standar kerja.


d. Merencanakan dan menentukan jumlah produksi pada bagian terkait

sesuai rencana Planing Production and Inventory Control (PPIC).


e. Menentukan dan mengambil langkah atau keputusan dari persoalan dan

masalah yang terjadi pada bagian produksi.


2. Assisten Manager Planing Production and Inventory Control (PPIC)
Tugas dan Tanggung Jawab Planing Production and Inventory Control

(PPIC) antara lain:


a. Memenuhi kebutuhan man power sesuai dengan kapasitas.
b. Merencanakan persiapan produksi yang sesuai dengan schedule.
c. Follow up persiapan tooling produksi ke bagian terkait.
d. Memastikan first production yang akan dilakukan sebelum production.
e. Memonitor hasil produksi sesuai target yang telah di tentukan.
f. Melakukan koordinasi dengan Team terkait untuk permasalahan

produksi supaya tidak terkendala untuk delivery.


g. Menerima laporan dari Section Head dan Supervisor Planing

Production and Inventory Control (PPIC) dari semua masalah untuk

direview bersama.
h. Melakukan brefing internal di dept Planing Production and Inventory

Control (PPIC) untuk review permasalahan di dept Planing Production

and Inventory Control (PPIC).


i. Menerima dan menganalisa pencapaian hasil produksi terhadap target

yang telah di tentukan oleh Continous Improvment (CI).


j. Membantu Section Head Planing Production and Inventory Control

(PPIC)dan Supervisor Planing Production and Inventory Control

(PPIC) jika terjadi masalah di produksi dan mengatur strategi

selanjutnya.
47

k. Mengecek mapping dan actual yang sudah di capai akurasinya.


l. Terlibat dalam proses persiapan new model dan transfer ke bagian

produksi.
m. Mengupdate , mengecheck dan memastikan outstanding sesuai dengan

planning yang sudah disepakati.


n. Mengecheck dan memonitoring DPS antara kesesuaian planning input,

loading , output dan additional material.


o. Mengkoordinir meeting daily outstanding dan schedule.
p. Memastikan Section Head check AHP berdasarkan RHP.
q. Memastikan Section Head dan Supervisor sudah menguasai flow proses

produksi.
r. Merencanakan program multi skill bagi operator Planing Production

and Inventory Control (PPIC).


s. Memastikan semua Supervisor dan operator Planing Production and

Inventory Control (PPIC) menjalankan program 6S.


t. Control dan ikut serta dalam pengendalian costing untuk meminimalkan

budget.
u. Memastikan produksi jalan sesuai dengan schedule.
v. Memastikan semua tooling telah siap untuk produksi.
3. Assisten Manager Quality Control (QC)
Tugas dan Tanggung Jawab Manager Quality Control (QC) antara lain:
a. Menganalisa kegagalan produksi, mendiskusikannya dengan bagian-

bagian terkait serta mencari sebab-sebab dan jalan keluarnya.


b. Mengevaluasi dan menetapkan stabilitas produk/bahan dan menetapkan

standar sesuai dengan data-data yang ada.


c. Membuat laporan berkala dan laporan-laporan lain yang diminta oleh

atasan atau bagian-bagian lain.


d. Bertanggung jawab atas ketersediaan spesifikasi dan metode uji bahan

awal, produk antara, produk ruahan, produk jadi serta pengawasan

selama proses produksi.


e. Bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan seluruh aktifitas

Bagian Pengawasan Mutu mencakup pelaksanaan tugas di laboratorium

fisika kimia, mikrobiologi, pelaksanaan pengawasan selama proses

produksi.
48

f. Bertanggung jawab atas keputusan meluluskan atau menolak bahan

awal.
g. Bertanggung jawab atas keputusan meluluskan, menolak, atau

memproses ulang produk yang diproduksi maupun menghentikan

proses produksi bila diperlukan.


h. Bertanggung jawab untuk memeriksa Catatan Pengolahan produksi dan

Catatan Pengemasan produksi.


i. Bertanggung jawab untuk pengembangan dan pelatihan karyawan

bawahannya, menjaga disiplin, memelihara, memotivasi kerja dan

melakukan evaluasi terhadap karyawan bawahannya.


4. Section Head Produksi
Tugas dan Tanggung Jawab Section Head Produksi antara lain:
a. Melakukan koordinasi dengan supervisor divisi lain yang terkait untuk

persiapan printing emboss setiap paginya.


b. Melakukan koordinasi dengan technical untuk persiapan tooling sablon

emboss sesuai dengan AHP.


c. Menerima, menganalisa, dan melakukan koordinasi dengan Planing

Production and Inventory Control (PPIC) untuk masalah AHP baik

sablon maupun emboss.


d. Memeriksa dan mendata kecukupan operator printing emboss dan

melaporkannya ke Section Head agar proses produksi tidak terganggu.


e. Menjaga stabilitas target produksi dan meminimalisir terjadinya reject

produk.
f. Melaporkan target printing emboss .
g. Melakukan perhitungan target pencapaian, serta memastikannya tidak

melewati standar waktu yang telah ditentukan.


h. Turut membantu technical mengatasi masalah produksi dan

berkoodinasi dengan Section Head.


i. Memeriksa laporan hasil per 2 jam dari technical dan dianalisa bersama

untuk menentukan strategi selanjutnya.


j. Membuat checklist hasil produksi dan melaporkannya ke Section Head

untuk dianalisa bersama.


5. Section Head Planing Production and Inventory Control (PPIC)
49

Tugas dan Tanggung Jawab Section Head Planing Production and

Inventory Control (PPIC) antara lain:


a. Perencanaan input bahan sampai pengiriman hasil produksi.
b. Membuat rencana produksi, menyusun dan menetapkan urutan

produksi, input material, alat dan mesin, serta pekerja.


c. Perancangan aliran kerja (workflow) organisasi.
d. Penjadwalan input bahan dan pengiriman hasil produksi.
e. Mempersiapkan order produksi dan jadwalnya (timetables).
f. Pengendalian mulai dari input bahan produksi sampai dengan

pengiriman.
g. Memberikan otorisasi untuk memulai kegiatan produksi, memonitor,

menindaklanjuti, dan menjaga rencana dilaksanakan.


6. Section Head Quality Control (QC)
Tugas dan Tanggung Jawab Section Head Quality Control (QC) antara

lain:
a. Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh

perusahaan.
b. Bertanggung jawab untuk memantau, menganalisis, meneliti, menguji

suatu produk.
c. Memverifikasi kualitas produk.
d. Quality Control (QC) bertanggung jawab memonitor setiap proses yang

terlibat dalam produksi produk.


e. Memastikan kualitas barang produksi sesuai standard.
f. Merekomendasikan pengolahan ulang produk-produk berkualitas

rendah.
g. Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan

pada produk dari sebuah perusahaan.


h. Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk

sebelumnya untuk referensi di masa mendatang.


7. Admin Planing Production and Inventory Control (PPIC)
Tugas dan Tanggung Jawab Admin Planing Production and Inventory

Control (PPIC) antara lain:


a. Membuat laporan input dan output.
b. Membuat dan Print out daily Data Riject Material (DRM) dan Data

Riject Harian (DRH) untuk Quality Control (QC) dan Planing

Production and Inventory Control (PPIC).


50

c. Membuat mapping untuk perhitungan kapasitas.


d. Membuat dan Print out Kapasitas untuk Supervisor pergedung.
e. Memo internal (diliburkan, pengajuan ganti hari dan perubahan jam

kerja).
f. Memo claim Panarub (Delay input/Stop line) dan membuat rincian

claim.
g. Print Out Schedule dan Sizerun untuk all pimpinan pergedung Planing

Production and Inventory Control (PPIC) dan Produksi.


h. Hitung qty permodel order perbulan.
i. Membuat data New Model dan New Article.
j. Membuat KPI Planing Production and Inventory Control (PPIC)

/laporan bulanan.
k. Membuat laporan pengiriman.
l. Membuat dan print out Daily Production Subcont.
m. Membuat laporan mingguan.
n. Menghitung Email permintaan Pembagian order.
o. Membuat surat jalan pengiriman.
8. Admin Quality Control (QC)
Tugas dan Tanggung Jawab Admin Quality Control (QC) antara lain:
a. Menginput Laporan harian untuk Controlling Sytem B-C Grade &

Cheklist Conform.
b. Mengecek Sechedule Yang sudah Turun Perbulan untuk Membuat

Cheklist Conform.
c. Membuat Cheklist Conform untuk di berikan ke Supervisor, Gudang

Cat, Purchasing & Input.


d. MemFoll-Up ke supplier sesuai sechedule dan Model atau Article yang

akan jalan diproduksi.


e. MemFoll-Up Matrial Conform ke supplier untuk Semua Model atw

Article yang akan jalan diproduksi.


f. Mengimput Laporan Harian B-C Grade Pergedung Untuk Memastikan

apakah B-C Grade Semakin Tinggi atau Berkurang Setiap harinya.


g. Menginput Laporan DRH (bptbs).
h. Update schedule preparation Quality Control (QC) setiap hari.
i. Mengimput hasil Conform Yang Sudah Ok/Ttd QIP,Untuk Membuat

laporan PerMinggu/Perbulan.
j. Membuat Flow Chart Untuk Proses Produksi jalan, jika Dalam Proses

Produksi Tidak Sesuai dengan sample maka Flowchart yang di Buat


51

Quality Control (QC) Untuk proses produksi harus di Revisi. Sesuai

produksi Jalan.
k. Membuat Standart Operational Production untuk model yg baru.
l. Membuat Laporan Right First Time(% RFT) Quality Control (QC)

Sample.
m. Membuat Laporan RFT Tollgate Quality Control (QC.)
n. Membuat Laporan B-C Grade Quality Control (QC) Roving.
o. Mengirim semua hasil laporan melalui E-MAIL kepada pihak-pihak

terkait.
p. Membuat laporan mingguan.
q. Membuat Laporan Bulanan.
r. Memberikan Laporan harian ke bagian terkait.
9. Operator Quality Control (QC)
Tugas dan Tanggung Jawab Operator Quality Control (QC) antara lain:

a. Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh

perusahaan.

b. Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa

perusahaannya.

c. Tugas utama Quality Control (QC) tetap sama di semua industri

Namun, metode untuk menentukan kualitas suatu produk bervariasi

setiap perusahaan.

d. Dalam produk material, Quality Control (QC) harus memverifikasi

kualitas produk dengan bantuan parameter seperti berat badan, tekstur

dan sifat fisik lain dari perusahaan.

e. Dalam industri mekanik Quality Control (QC) menjamin kualitas setiap

bagian secara individual. Demikian juga, untuk setiap industri metode

ini bervariasi setiap produk.

f. Quality Control (QC) memonitor setiap proses yang terlibat dalam

produksi produk.
52

g. Memastikan kualitas barang yang dibeli serta barang jadi.

h. Merekomendasikan pengolahan ulang produk-produk berkualitas

rendah.

i. Bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan

pada produk dari sebuah perusahaan.

j. Quality Control (QC) harus memastikan produk dari standar perusahaan

memenuhi mutu ISO seperti 9001, ISO 9002 dll.

k. Menjaga checklist proses inspeksi dan protokol yang digunakan dalam

suatu perusahaan.

l. Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu

mengenai kualitas produk dan juga harus membuat rekomendasi kepada

otoritas yang lebih tinggi.

m. Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk

sebelumnya untuk referensi di masa mendatang.

BAB IV
53

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Sistem Berjalan


Sesuai dengan ruang lingkup kuliah kerja praktek ini, penulis akan

menguraikan secara umum sesuai prosedur. Sistem yang berjalan meliputi:


4.1.1 Flowchart Diagram

Gambar 4.1 Flowchart Diagram Sistem Berjalan


1. Penerimaan barang
Supplier akan mengirimkan data master planning schedule kepada

admin Planing Production and Inventory Control (PPIC) melalui via

email, Setelah master planning schedule diterima oleh admin Planing

Production and Inventory Control (PPIC) maka admin Planing

Production and Inventory Control (PPIC) akan mengecek dan mencetak


54

master planning schedule tersebut lalu dibagikan ke Section Head

Production and Inventory Control (PPIC) input, selanjutnya Section Head

Planing Production and Inventory Control (PPIC) input akan mengecek

barang yang datang dari supplier sesuai dengan data master planning

schedule , jika sudah sesuai maka barang tersebut siap untuk diproduksi.
2. Pengiriman barang
Setelah proses produksi sudah selesai, kemudian operator Quality

Control akan melakukan pengiriman barang ke bagian Quality Control

Tollgate dan menyerahkan data hasil produksi printing dan emboss. Data

barang akan di cek kembali dan di rekap ulang oleh Quality Control

Tollgate, data pengiriman yang sudah di rekap ulang tersebut akan di input

oleh Admin Quality Control.


3. Pembuatan laporan hasil produksi
Merupakan proses terakhir yaitu membuat laporan pengolahan data

hasil produksi. Admin Quality Control akan membuat laporan hasil

produksi mulai dari data harian , mingguan , bulanan sampai tahunan.

Laporan tersebut akan di serahkan kepada Ass. Manager Quality Control

untuk dapat mengetahui perkembangan hasil produksi yang released

maupun yang reject tujuannya agar kedepannya dapat meminimalisir hasil

barang reject yang ada diproduksi, dan data tersebut akan di publikasikan

ke semua bagian terkait didalam perusahaan.

4.2 Gambaran Sistem


4.2.1 Use Case Diagram

Lap Prod
55

Gambar 4.2 Use Case Diagram Sistem Berjalan.

Sistem pada diagram diatas memiliki 6 aktor :


Tabel 4.1 Penjelasan Aktor

No Aktor Penjelasan
1 Ass Manager Ass Manager Quality Control merupakan

Quality Control seseorang yang bertanggung jawab mengelola

hasil produksi released maupun rejected


2 Admin Planing Admin Planing Production and Inventory

Production and Control (PPIC) merupakan seseorang yang

Inventory Control mengelola data penerimaan barang dan

(PPIC) pengiriman barang


3 Admin Quality Admin Quality Control merupakan seseorang

Control yang Menginput data laporan hasil produksi


56

released dan rejected harian, mingguan, bulanan

dan tahunan.
4 Section Head Section Head Planing Production and Inventory

Planing Production Control (PPIC) merupakan seseorang yang

and Inventory bertanggungjawab atas penerimaan barang baku

Control (PPIC) dan menyiapkan barang jadi yang siap dikirim

(output)
5 Operator Quality Merupakan seseorang yang bertanggung jawab

Control atas pengecekan Qualitas hasil produksi


6 Supplier Merupakan seseorang yang bertanggung jawab

untuk pengiriman barang baku

1. Tabel Deskripsi Use Case Diagram


Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing Use Case yang ada di PT.

Megah Mas Prima.


a. Use Case Diagram Penerimaan Barang
Tabel 4.2 penjelasan Use Case Diagram Penerimaan Barang.

Nama Use Case Penerimaan barang

Aktor Supplier, Admin Planing Production and Inventory Control

(PPIC) dan Section Head Planing Production and

Inventory Control (PPIC)


Deskripsi Supplier akan mengirimkan data master planning schedule

kepada admin Planing Production and Inventory Control

(PPIC) melalui via email, Setelah master planning

schedule diterima oleh admin Planing Production and

Inventory Control (PPIC) maka admin Planing Production

and Inventory Control (PPIC) akan mengecek dan

mencetak master planning schedule tersebut lalu dibagikan


57

ke Section Head Production and Inventory Control (PPIC)

input, selanjutnya Section Head Planing Production and

Inventory Control (PPIC) input akan mengecek barang

yang datang dari supplier sesuai dengan data master

planning schedule , jika sudah sesuai maka barang tersebut

siap untuk diproduksi.

b. Use Case Diagram Pengiriman Barang

Tabel 4.3 penjelasan Use Case Diagram Pengiriman Barang.

Nama Use Case Pengiriman barang


Aktor Admin Quality Control dan Operator Quality Control
Deskripsi Setelah proses produksi sudah selesai, kemudian operator

Quality Control akan melakukan pengiriman barang ke

bagian Quality Control Tollgate dan menyerahkan data

hasil produksi printing dan emboss. Data barang akan di

cek kembali dan di rekap ulang oleh Quality Control

Tollgate, data pengiriman yang sudah di rekap ulang

tersebut akan di input oleh Admin Quality Control.

c. Use Case Diagram Pembuatan laporan

Tabel 4.4 penjelasan Use Case Diagram Pembuatan laporan

Nama Use Case Pembuatan laporan


Aktor Admin Quality Control dan Ass Manager Quality Control
Deskripsi Merupakan proses terakhir yaitu membuat laporan

pengolahan data hasil produksi. Admin Quality Control


58

akan membuat laporan hasil produksi mulai dari data harian

, mingguan , bulanan sampai tahunan. Laporan tersebut

akan di serahkan kepada Ass. Manager Quality Control

untuk dapat mengetahui perkembangan hasil produksi yang

released maupun yang reject tujuannya agar kedepannya

dapat meminimalisir hasil barang reject yang ada

diproduksi, dan data tersebut akan di publikasikan ke

semua bagian terkait didalam perusahaan.

4.2.2 Activity Diagram


1. Activity Diagram Proses Penerimaan Barang Baku

Lap Prod
59

Gambar 4.3 Activity Diagram Penerimaan Barang

2. Activity Diagram Proses Pengiriman Barang Jadi


60

Gambar 4.4 Activity Diagram Pengiriman Barang

3. Activity Diagram Proses Pembuatan Laporan Hasil Produksi


61

Gambar 4.5 Activity Diagram Pembuatan Laporan

4.2.3 Squence Diagram


1. Sequence Diagram Proses Penerimaan Barang Baku

Lap Prod
62

Gambar 4.6 Sequence Diagram Penerimaan Barang

2. Sequence Diagram Proses Pengiriman Barang Jadi


63

Gambar 4.7 Sequence Diagram Pengiriman Barang

3. Sequence Diagram Proses Pembuatan Laporan Hasil Produksi


64

Gambar 4.8 Sequence Diagram Pembuatan Laporan

4.3 Software dan Hardware yang digunakam


4.3.1 Software yang digunakan
1. Sistem Operasi : Windows XP Professional
2. Software : Microsoft Office
3. DataBase : Microsoft Office
4. Aplikasi Report : Microfost Office

4.3.2 Hardware yang digunakan


1. Procecor : Intel (R) Core (TM)2 Duo
2. RAM : Min 2 GB
3. Harddisk : Min 320 Gb
4. Monitor : LCD 14”
5. Keyboard & Mouse : Logitech
6. Printer : Epson L120 Series on
7. Lan : Rj 45
65

4.4 Manfaat dan Kelemahan Sistem

4.4.1 Kelemahan Sistem


Selain kelebihan sistem yang dianalisa, ada juga kelemahan sistem dari sistem

tersebut, yaitu :
1. Jika terlalu banyak data, maka akan mengakibatkan lemahnya proses pada

pengelolahan data hasil produksi.


2. Kinerja komputer menjadi lambat karena terlalu banyak membuka file saat

peng-inputan data.
3. Proses pencarian data menjadi lama karena harus membuka file satu persatu.

4.4.2 Manfaat Sistem

Setelah melakukan pengamatan kerja praktek di PT. Megah Mas Prima

Tangerang, Terdapat manfaat pada sistem pengolahan data hasil produksi, yaitu :

1. Alur proses pembuatan data hasil produksi menjadi lebih jelas dan teratur.
2. Dapat mengontrol data hasil produksi setiap jam.
3. Dapat menghitung data hasil produksi secara terkomputerisasi.

BAB V

PENUTUP
66

5.1 Kesimpulan

a. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan

sebagai akhir dari pembahasan KKP ini sebagai berikut :

1) Sistem yang berjalan pada PT. MEGAH MAS PRIMA masih

menggunakan Ms. Excel yang membuat kinerja komputer menjadi

lambat karena harus membuka beberapa file untuk proses peng-input-

an data.
2) Terjadi kesulitan saat mencari sebuah data karena harus membuka file

satu persatu.

5.2 Saran
a. Saran

Berdasarkan uraian diatas penyusunan dapat memberikan beberapa

saran, diantaranya :

1) Dibuatkan sebuah aplikasi untuk pengolahan hasil produksi pada

PT.Megah Mas Prima agar dapat membantu admin dalam mengolah

data hasil produksi.

Anda mungkin juga menyukai