Anda di halaman 1dari 7

JSIKA 2 (2013) 7-13

Jurnal Sistem Informasi


Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika

SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJA PEGAWAI


MENGGUNAKAN METODE GRAPHIC RATING SCALES
DAN 360 DERAJAT
Fariz Sulistyawan 1),Tutut Wurijanto 2), Yohanes Y. Subiyantoro 3)
1)Program Studi/Jurusan Sistem Informasi, STMIK STIKOM Surabaya,email: fariz_7_ballers@yahoo.com
2)Program Studi/Jurusan Sistem Informasi, STMIK STIKOM Surabaya, email: tutut@stikom.edu
3)Program Studi/Jurusan Sistem Informasi, STMIK STIKOM Surabaya, email: subiyan@stikom.edu

Abstract: PT. ALP Petro Industry is a lubricant factory under the supervision of Agip Petroli
SPA Italy, PT. ALP Petro Industry is a performance appraisal has been done it still takes a long
time, due to perform manual calculations that take a long time. assessment is still one-way, this
leads to high performance subjectivity, because there are several criteria that no supporting
data such as assessment criteria for personal skills, so that assessment is based on personal
opinion of a valuer. To support the company's business is it necessary to have a performance
appraisal system of employees to be able to overcome the obstacles that occur, with the aim of
assisting the employer in conducting an objective assessment of performance against an
employee based on established criteria. Where the method is considered the company's
condition at this time is to use a method of Graphic rating scales and 360 degrees.

Keywords: Employees, Performance Appraisal, Graphic Rating Scales, 360 degrees

PT. ALP Petro Industry, sebuah pabrik menyelesaikan pekerjaan. Penilaian kinerja
pelumas dibawah pengawasan Agip Petroli pegawai ini juga berguna bagi perusahaan dalam
S.P.A Italy. PT. ALP Petro Industry adalah salah memberi umpan balik kepada pegawai dan dapat
satu pabrik paling modern yang ada di Indonesia dijadikan dasar perusahaan untuk melakukan
dengan kapasitas produksi 40.000 MT per tahun pelatihan, mutasi, rotasi serta promosi terhadap
dengan berbagai spesifikasi produk tertinggi. pegawai.
Pabrik dengan dua bagian utama yakni Refinery Permasalahan yang dihadapi dalam penilaian
dan Blending pelumas oil yang terletak di kinerja di PT. ALP Petro Indudtry yaitu, (1)
Gempol, Pasuruan, jawa timur dengan luas area penilaian kinerja yang selama ini dilakukan
64150 m2. masih membutuhkan waktu yang lama,
Persaingan bisnis yang semakin kompetitif dikarenakan melakukan perhitungan manual
memacu PT. ALP Petro Industry untuk lebih yang membutuhkan waktu yang lama. (2) sistem
inovatif dalam meningkatkan kualitas penilaian yang ada sekarang belum bisa
perusahaan. Salah satu cara untuk meningkatkan mengolah data-data penilaian kinerja yang
kualitas perusahaan adalah dengan berguna untuk memvalidasi penilaian kinerja
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. dan menjaga keakuratan data-data yang dipakai.
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya (3) penilaian masih bersifat satu arah, hal ini
manusia diperlukan suatu cara ataupun teknik menyebabkan penilaian kinerja subyektifitas
yang akan digunakan. Salah satu teknik yang yang tinggi, dikarenakan ada beberapa kriteria
digunakan manajemen perusahaan dalam yang tidak ada data pendukungnya seperti
meningkatkan kualitas sumber daya manusia kriteria penilaian untuk kemampuan pribadi,
adalah dengan melakukan penilaian kinerja. sehingga penilaian dilakukan berdasarkan
Penilaian terhadap pegawai diharapkan dapat pendapat pribadi seorang penilai. Dari beberapa
mengetahui secara tepat keberhasilan dalam kondisi tersebut membuat penyampaian
8

informasi perbandingan kinerja pegawai selama suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
satu periode dan pegawai mana yang sasaran yang tertentu. Istilah lain dari suatu
memperoleh nilai kinerja baik dan nilai kinerja sistem adalah kumpulan dari elemen–elemen
buruk membutuhkan waktu yang lama pula. yang masing–masing elemen berinteraksi atau
Berdasarkan permasalahan di atas maka saling mempengaruhi untuk mewujudkan suatu
dibutuhkan sebuah sistem informasi penilaian kegiatan bersama.Suatu sistem mempunyai
kinerja pegawai yang terkomputerasi yang tujuan atau sasaran. Tujuan biasanya
mampu mempercepat proses perhitungan, dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih
mengolah data-data yang berguna untuk validasi sempit. Sasaran dari sistem sangat menentukan
penilaian kinerja dan menjaga keakuratan data, masukan dan keluaran yang akan dihasilkan.
serta membuat penilaian yang lebih obyektif Sistem dikatakan berhasil jika dapat mencapai
dengan melakukan penilaian 2 arah yaitu dari sasaran dan tujuan. Sedangkan suatu informasi
atasan dan bawahan atau rekan kerja. Saat ini dikatakan bernilai apabila memiliki manfaat
perusahaan sudah menggunakan metode GRS yang lebih efektif dan efisien jika dibandingkan
(Graphic Rating Scale) dalam penilaiannya, dengan biaya untuk mendapatkannya. Informasi
sehingga untuk pembuatan sistem informasi dapat dihasilkan dari sistem informasi yang
penilaian kinerja pegawai yang terkomputerisasi disebut juga processing system atau informasi
metode GRS tetap dipakai tetapi dikombinasikan processing system atau information generation
dengan metode 360 derajat. Untuk perhitungan system. Menurut Hartono (1990), informasi
penilaian kinerja menggunakan metode GRS, adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
skala penilaian grafik membandingkan kinerja lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
individu terhadap sebuah standar absolut. Penilai menerimanya. Sumber dari informasi itu sendiri
mengevaluasi kinerja berbagai dimensi atau adalah data yang merupakan kata jamak dari
kriteria. Penilai menggunakan skala berupa bentuk tunggal datum. Data adalah kenyataan
angka-angka mulai dari terendah sampai ke yang menggambarkan suatu keadaan nyata.
tinggi, dari yang nilai jelek sampai ke nilai yang Sistem informasi adalah “suatu sistem yang
baik sekali. Atau dari kinerja yang tidak terdiri dari komponen–komponen atau blok–blok
memuaskan sampai ke kinerja yang sangat yang berinteraksi satu sama lain membentuk satu
memuaskan (Dessler ,1997). Dan untuk teknik kesatuan mencapai sasaran”.
penilaiannya menggunakan metode 360 derajat Komponen–komponen atau blok–blok yang
karena pada metode ini penilaian dilakukan dimaksud adalah sebagai berikut:
secara horizontal maupun vertikal. Penilainya a. Blok input adalah data yang digunakan dalam
adalah atasan, rekan kerja, diri sendiri dan memasukkan sistem informasi yang
bawahan, yang dimaksudkan untuk menghindari termaksuk media dan metode dalam
penilaian yang kurang obyektif. menangkap data dan data tersebut berupa
Dengan adanya sistem penilaian kinerja dokumen dasar.
pegawai pada PT. ALP Petro Industry yang b. Blok Model adalah merupakan rangkaian
menggunakan kombinasi metode GRS dan 360 gabungan antara prosedur logika dan model
derajat diharapkan dapat membantu proses matematika yang akan mengolah data input
penilaian kinerja menjadi lebih cepat dan dan data yang tersimpan pada database
mengurangi subyektifitas dalam proses penilaian dengan model tertentu, sehingga diperoleh
serta memberikan laporan kinerja pegawai, output yang diinginkan.
laporan pegawai yang perlu mendapat pelatihan, c. Blok Teknologi adalah merupakan kotak alat
laporan pegawai yang direkomendasikan dalam sistem informasi yang diperoleh untuk
dimutasi, dirotasi ataupun dipromosikan yang menerima input, menjalankan model,
berguna untuk membantu pihak manajemen menyimpan dan mengakses data,
dalam mengambil keputusan untuk memberikan menghasilkan dan mengirim output serta
tindakan yang sesuai berdasarkan kinerja membantu pengendalian dari sistem secara
pegawai. keseluruhan yang terdiri dari Brainware,
Hardware dan Software.
METODE d. Blok Output adalah hasil dari sistem informasi
1. Konsep Sistem Informasi dan berupa informasi yang berkualitas dari
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari dokumentasi yang bermanfaat untuk
prosedur–prosedur yang saling berhubungan, manajemen dari seluruh pemakai sistem.
berkumpul bersama–sama untuk melakukan

F. Sulistyawan, T. Wurijanto, Y.Y . Subiyantoro/JSIKA 2 (2013) 7 - 13


9

e. Blok Database adalah kumpulan data yang 1. Skala penilaian grafik mudah digunakan.
saling berhubungan atau terkait satu sama lain Penyelia dapat menilai banyak individu
yang tersimpan dan bertanggung jawab dalam waktu singkat. Skala-skala ini juga
mengolah serta mengumpulkan data unuk mudah dipahami dan dijelaskan kepada
menghasilkan informasi yang berguna untuk orang-orang yang dinilai.
semua tingkatan manajemen dalam bagan 2. Metode ini juga mudah dibuat dan
perencanaan dan pengendalian. dimodifikasi jika dibutuhkan. Skala
f. Blok Model Kontrol adalah merupakan kendali penilaian grafik membandingkan kinerja
sistem informasi dari segala macam gangguan individu terhadap sebuah standar absolut.
atau kerusakan yang berasal dari dalam Penilai mengevaluasi kinerja berbagai
maupun luar. dimensi atau kriteria, seperti kualiatas kerja,
penerimaan kritik, kemauan memikul
2. Penilaian Kinerja Karyawan tanggung jawab dan hal-hal yang serupa
Pada organisasi yang modern, penilaian lainnya. Penilai menngunakan skala berupa
memberikan mekanisme peranan penting bagi angka-angka mulai dari rendah sampai
manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tinggi, dari yang dinilai jelek sampai ke nilai
tujuan-tujuan dan standar-standar kinerja dan yang baik sekali. Atau dari kriteria yang
untuk memotivasi kinerja individu di waktu tidak memuaskan sampai ke kinerja yang
berikutnya. Ini merupakan komponen kunci sangat bagus.
dalam proses pelaksanaan personalia dari
sebagian besar perusahaan dan memberikan basis 4. Metode 360 Derajat
untuk keputusan-keputusan yang mempengaruhi Metode 360 derajat adalah suatu metode
gaji, promosi, pemberhentian, pelatihan, transfer, penilaian kinerja yang memungkinkan pegawai
dan kondisi-kondisi kepegawaian lainnya. untuk memperoleh penilaian dari segala arah,
Menurut Simamora (2001) kinerja karyawan dari atasan, bawahan dan rekan kerjanya.
(employee performance) adalah tingkat terhadap Menurut Antonini (1996), cara kerja metode
mana para karyawan mencapai persyaratan- penilaian 360 derajat adalah penilaian seorang
persyaratan pekerjaan. Penilaian kinerja pegawai tidak saja diambil dari penilaian atasan
(performance assessment) adalah proses yang langsung ataupun atasan kedua di atasnya, akan
mengukur kinerja karyawan. Penilaian kinerja tetapi juga dimintakan dari rekan sekerja yang
merupakan salah satu fungsi mendasar satu level maupun dari bawahan langsung yang
personalia, kadang-kadang disebut juga dengan bersangkutan kontribusi atau presentase
review kinerja, penilaian karyawan, evaluasi penilaian terbesar tetap berasal dari atasan
kinerja, evaluasi karyawan, atau rating langsung dan atasan kedua diatasnya.
personalia. Menurut Putri (2008), manfaat yang akan
diperoleh apabila organisasi di Indonesia
3. Metode Graphic Rating Scales menerapkan penilaian 360 derajat adalah semua
Menurut Utomo (2008), GRS merupakan penilaian yang diberikan oleh pimpinan,
salah satu metode yang digunakan dalam bawahan, rekan sejawat dan diri sendiri dapat
melakukan penilaian kinerja karyawan. Metode memberikan hasil yang sangat akurat dan
ini banyak digunakan oleh perusahaan karena obyektif mengenai kinerja pihak yang dinilai.
metode ini mudah dikembangkan dan mudah Semua informasi diperoleh dari berbagai sumber
untuk dimodifikasi jika diperlukan adanya (pimpinan dan rekan sejawat) dapat menambah
perubahan terhadap kriteria-kriteria yang keakuratan dan keobyektifan dalam melakukan
menjadi bahan penilaian. penilaian kinerja.
Skala penilaian grafik memberikan penilaian
yang khas. Disitu didaftarkan ciri-ciri (seperti 5. Proses Penilaian
mutu dan kehandalan) serta kisaran nilai kinerja Proses perhitungan penilaian:
(dari yang tidak memuaskan sampai yang luar Langkah-langkah dalam proses penilaian:
biasa memuaskan) untuk masing-masing 1. Menentukan kriteria apa saja yang akan
bawahan dengan melingkari atau memeriksa skor dinilai dan bobotnya
yang paling baik menggambarkan kinerjanya 2. Menentukan subkriteria
untuk masing-masing ciri. 3. Menentukan bobot jenis penilai
Terdapat beberapa alasan mengapa metode 4. Menentukan periode penilaian
ini banyak dipakai secara luas, yaitu :

F. Sulistyawan, T. Wurijanto, Y.Y . Subiyantoro/JSIKA 2 (2013) 7 - 13


10

5. Menentukan penilai dan pegawai yang Rumus Perhitungan :


akan dinilai  Jika hanya 1 penilai :
Berikut contoh penentuan berdasarkan survey 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑖 =
yg dilakukan di perusahaan dan bisa berubah 𝑛
𝑗 =1
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑢𝑏𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑖𝑗 ∗ 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑖𝑗
sesuai kebijakan perusahaan, dapat dilihat pada
Dimana :
tabel 3.1, tabel 3.2, dan tabel 3.3.
Nilai Kriteria i = total nilai dari subkriteria
ke-i
Tabel 3.1 Bobot Kriteria
Nilai Subkriteria ij = nilai subkriteria dari
Persentase tiap level
kriteria ke-i pada bobot
(%)
No Nama kriteria ke-j
Supervisor Bobot ij = tingkat kepentingan (bobot)
Operator
/ manager kriteria ke-j
1 Kedisplinan 30 30 i = 1,2,3...n; n = jumlah kriteria
2 Pekerjaan 30 40 j = 1,2,3...m; m = jumlah bobot
Kemampuan
3 40 30  Jika ada 2 penilai :
Pribadi
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑖 =
𝑚 𝑛
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian 𝑗 =0 𝑘=1 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑢𝑏𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑖𝑘 ∗
Bobot 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑖𝑘 ∗𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑖𝑗.
No Kriteria No Sub Kriteria
(%) Keterangan :
Kehadiran Nilai Kriteria i = total nilai dari subkriteria
1 10
Pegawai ke-i
Kedisplina
1 Ketepatan Nilai Subkriteria ik = nilai subkriteria dari
n 2 10
waktu kriteria ke-i pada bobot
3 Sanksi 10 ke-k
Tidak adanya Bobot ik = tingkat kepentingan (bobot)
kesalahan
kriteria ke-k
1 dalam 10
menyelesaikan Bobot penilai = tingkat kepentingan penilai
pekerjaan pada kriteria ke-j
Kemampuan i = 1,2,3...n; n = jumlah kriteria
2 Pekerjaan j = 1,2,3...m; m = jumlah bobot penilai
menyelesaikan
2 tugas sesuai 20/10 k = 1,2,3...m; m = jumlah bobot
target dan
tepat waktu Untuk hasil akhir penilaian digunakan rumus :
Pekerjaan 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑃𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛
3 10
sesuai SOP 𝑛
Kemapuan
= 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑖
1 menyelesaikan 10
masalah 𝑖 =1
Keterangan :
Kemampuan
Nilai Akhir Penilaian = total nilai dari kriteria ke-i
beradaptasi
Kemampu Nilai Kriteria i = nilai dari kriteria ke-i
3 2 dengan 10
an Pribadi i = 1,2,3...n; n = jumlah kriteria
kelompok
kerja
Kemapuan RANCANGAN SISTEM
3 memimpin 10/20 Document flow penilaian kinerja pegawai ini
dalam team adalah alur proses manual tentang penilaian
kinerja yang saat ini berjalan di PT. ALP Petro
Tabel 3.3 Bobot Jenis Penilai Industry. Proses penilaian kinerja ini melibatkan
No Jenis Penilai Persentase (%) pegawai, bagian HRD, penilai serta direktur.
1 Pimpinan atau atasan 60 Proses penilaian dimulai dari bagian hrd yang
2
Bawahan atau rekan
40
mencetak form penilaian lalu mengisi periode
kerja saat melalukan penilaiannya, setelah itu form
yang telah diisi periodenya diserahkan ke penilai
untuk melakukan penilaian kinerja, setelah

F. Sulistyawan, T. Wurijanto, Y.Y . Subiyantoro/JSIKA 2 (2013) 7 - 13


11

melalukan penilaian kinerja, hasil penilaian pihak perusahaan berupa laporan kinerja pegawai
diserahkan kembali ke bagian hrd untuk diproses yang dapat membantu perusahaan membuat
dan dibuatkan laporan penilaian kinerjanya. keputusan seperti penempatan pegawai dan
Laporan kinerja dibuat rangkap empat, satu pelaksanaan pelatihan.
untuk arsip bagian hrd, satu untuk penilai, satu
untuk pegawai dan yang terakhir untuk direktur. CONTEXT DIAGRAM
Document flow penilaian kinerja pegawai Contex diagram merupakan diagram pertama
PT. ALP Petro Industry dapat dilihat pada dalam rangkaian suatu DFD yang
Gambar 1. menggambarkan entity yang berhubungan
dengan sistem dan aliran data secara umum.
HRD Penilai Pegawai Direktur
Sedangkan proses-proses yang lebih detail yang
Mulai
terdapat dalam sistem masih belum bisa
diketahui. Desain dari context diagram sistem
Melakukan Laporan Penilaian Laporan Penilaian

Cetak form
penilaian
kinerja
Kinerja Kinerja
informasi penilaian kinerja ini dapat di lihat pada
penilaian

Gambar 3. terdapat 4 (empat) external entity,


yaitu Pegawai, HRD, Penilai dan.
Form penilaian Hasil penilaian Selesai

Laporan Penilaian Kinerja

Manag er HRD Data Jurusan Data Penilaian


Peg awai
Data Pendidikan Data Peg awai
Set
periode

Form penilaian &


periode fix 0
Data Kriteria

Data Subkriteria
Sis tem Informasi Penilaian Kinerja Laporan Penilaian Kinerja
Data Indikator Penilaian
Peg awai M eng g unakan Metode GRS
Membuat Data Departemen
laporan & 360 derajat
Data Periode
penilaian
Data Jabatan
Laporan Penilaian General Data Penilaian +
Kinerja Manag er

Laporan Penilaian
KinerjaPenilaian
Laporan Data Penilaian Data Penilaian
Kinerja
Laporan Penilaian
Laporan Penilaian
Kinerja
Kinerja

Manag er Laporan Penilaian Kinerja


Supervis or Direktur

Gambar 3. Context Diagram Sistem Informasi


Gambar 1. Document Flow Penilaian Kinerja Penilaian Kinerja Pegawai
Pegawai
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tujuan dibangunnya sistem ini adalah untuk
Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Menggunakan Metode

Graphic Rating Scale dan 360 Derajat.


membangun sebuah Sistem Informasi Penilaian
Pegawai dengan metode Graphic rating Scales
- Data Pegawai
Proses Penilaian Kinerja Pegawai
Menggunakan Metode Graphic Rating
dan 360 derajat. Yang dapat membantu
Scale dan 360 Derajat Laporan
- Data Kriteria
- Data Absensi
Input Output Penilaian Kinerja
Pegawai
perusahaan mengevaluasi kinerja pegawaianya.
- Data Sanksi

1. Proses Pembuatan Header Kriteria


Database
Form master Header kriteria digunakan untuk
menyimpan dan mengubah header kriteria yang
digunakan untuk penilaian kinerja. Pada form
Gambar 2. Block Diagram Penilaian Kinerja master header kriteria terdapat field id kriteria
Pegawai dan nama kriteria. Form master header kriteria
dilengkapi dengan fitur pencarian data
Desain Arsitektur berdasarkan Nama kriteria. Dapat dilihat pada
Sistem yang akan dibuat adalah sistem yang Gambar 4.
akan digunakan untuk memberi informasi kepada

F. Sulistyawan, T. Wurijanto, Y.Y . Subiyantoro/JSIKA 2 (2013) 7 - 13


12

Gambar 7 Form Penilaian Pegawai

4. Laporan Perbandingan Pegawai


Form laporan perbandingan pegawai
digunakan untuk menampilkan perbandingan
keseluruhan nilai antara satu pegawai atau lebih
Gambar 4 Form Master Header Kriteria per periode, departement dan jabatan. Laporan
perbandingan pegawai dapat dilihat pada
2. Proses Pembuatan Kriteria Gambar 8.
Form master kriteria terdiri pembuatan data
kriteria dan perubahan data kriteria. Pembuatan
data kriteria di buat setelah pembuatan data
headaer kriteria. Master kriteria digunakan untuk
membuat kriteria baru yang digunakan untuk
penilaian kinerja. Dapat Dilihat Pada Gambar 5.

Gambar 8 Laporan Perbandingan Pegawai

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji coba dan analisa yang
telah dilakukan dalam pembuatan aplikasi Sistem
Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Dengan
Menggunakan Graphic Rating scales dan 360
derajat dengan studi kasus PT. ALP Petro
Industry dapat diambil kesimpulan sebagai
Gambar 5 Form Master Kriteria berikut :
1. Aplikasi Sistem Sistem Informasi Penilaian
Kinerja Pegawai menghasilkan nilai kinerja
3. Proses Penilaian Pegawai dan rekap laporan untuk masing-masing
Pada form penilaian kinerja pegawai terdapat pegawai sebagai ukuran kinerja untuk
field periode, header kriteria, nama deparment, pegawai setiap periodenya.
nama jabatan, dan Id Pegawai. Untuk memulai 2. Aplikasi Sistem Informasi Penilaian
penilaian dengan memilih tombol “beri nilai” Kinerja Pegawai dapat mengetahui
setelah itu nilai pegawai yang bersangkutan, perkembangan kinerja pegawai selama
setelah selesai memberikan nilai pilih tombol beberapa periode.
“proses” setelah itu proses penilaian pegawai
selesai. Dapat dilihat pada Gambar 7.

F. Sulistyawan, T. Wurijanto, Y.Y . Subiyantoro/JSIKA 2 (2013) 7 - 13


13

DAFTAR PUSTAKA
Antonini, D, 1996, Designing an effective 360-
degree apprasial feedback process,
Autumn: 24-38.

Bevan, S. and Thompson, M, 1991,


“Performance Management at the
Crossroads”, Personal Management,
November, 36-39

Dessler, Gary, 1997, Manajemen Sumber Daya


Manusia, PT. Prenhallindo, Jakarta.

Hartono, Jogiyanto, 1990, Analisis & Desain


Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur, Andi Offset, Yogyakarta.

Mathis, Robert L, dan Jakson, John H, 2002,


Manajemen Sumber Daya
Manusia,Buku 2, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.

Putri Rinella, 2008, Mengenal 360-degree


feedback, Jurnal Teknologi
Pembelajaran.

Rivai, Veithzal, 2005, Performance Appraisal,


Edisi Kedua, PT RajaGrafindo Persada,
Jakarta.

Saifuddin, Azwar, 2003, Penyusunan Skala


Psikologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Simamora, Henry. 2001, Manajemen


Sumberdaya Manusia, edisi kedua,
Yogyakarta : YKPN.

Utomo, Heri Setyo, 2008. Sistem Pendukung


Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
(Studi Kasus di PT. EterindoNusa
Graha Gresik), Tugas Akhir, STIKOM
Surabaya.

F. Sulistyawan, T. Wurijanto, Y.Y . Subiyantoro/JSIKA 2 (2013) 7 - 13

Anda mungkin juga menyukai