Anda di halaman 1dari 12

PROTOTIPE SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN

KARYAWAN TELADAN DENGAN MENGGUNAKAN


METODE PROFILE MATCHING

Ruben Edward
Program Studi Informatika, Universitas Indraprasta PGRI
rubenerow@yahoo.com

Abstrak
Tinggi rendahnya kinerja pekerja berkaitan erat dengan sistem pemberian penghargaan. Penghargaan
dalam bentuk pemilihan karyawan teladan mendorong terciptanya karyawan yang mandiri, disiplin
dan berprestasi. Pemilihan karyawan teladan yang tidak tepat dapat menimbulkan ketidak adilan dan
berdampak pada motivasi kerja karyawan. Banyaknya karyawan, banyaknya kriteria dalam penilaian,
potensi penilaian yang subjektif, dan sistem yang dilakukan masih bersifat manual membuat proses
pemilihan karyawan teladan di PT SRI membutuhkan waktu yang lama. Untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi, maka dirancang sistem pendukung keputusan agar terciptanya sebuah
keputusan yang lebih efektif dan efisien. Dengan adanya sistem yang baru diharapkan akan
mempermudah dalam pencarian data, menghitung dalam penilaian pemilihan karyawan teladan, serta
pengambilan keputusan. Dalam pembuatan sistem pendukung keputusan ini menggunakan metode
Profile Matching dan melakukan studi kasus di PT SRI. aspek kriteria penelitian ini yaitu hasil kerja,
kemampuan kerja, sikap kerja (attitude), kecerdasan, kepribadian dan partisipasi kerjasama. Sub
kriteria kemudian dikategorikan dalam core factor dan secondary factor menggunakan metode GAP
Analysis yang dikombinasikan dengan metode Profile Matching. Hasil dari penelitian berupa sebuah
sistem pendukung keputusan yang membantu dalam pemilihan karyawan teladan secara objektif, cepat
& akurat.
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Profile Matching, Gap Analysis, Core Factor,
Secondary Factor

Abstract
The high performance of workers is closely related to the reward system. The award in the form of
selecting exemplary employees encourages the creation of self-employed, disciplined, and achieving
employees. Improper employee role choices can lead to injustice and impact on employee motivation.
Number of employees, the number of criteria in the assessment, the potential of subjective judgment,
and the system is still a simple manual of work processes exemplary employees in PT SRI takes a long
time. To solve the problems that occur, then prepare a decision support system for the creation of a
more effective and efficient decision. With the new system is expected to enter in the search data,
calculate in the assessment of selection of exemplary employees, and decision decision. In making this
Decision Support System will use the method of Matching Case Study in PT SRI. This study discusses
the analysis of the work, skills or skills, work attitude, knowledge (knowledge), Personality and
socialization are categorized in the core and secondary factors using GAP methods Analysis in
accordance with Profile Matching method. The result of the research is a decision support system
capable of providing effective and efficient.
Keywords: Decision Support System, Profile Matching, GAP Analysis, Core Factor, Secondary Factor
1. PENDAHULUAN
Diberlakukannya SKKNI (Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia)
untuk sektor industri ban yang mengacu
pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.

274 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


124 Tahun 2016 mewajibkan setiap tenaga menimbulkan ketidakadilan diantara
kerja harus memiliki standar kompetensi karyawan dan berdampak pada motivasi
yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan kerja karyawan. masalah subjektifitas dan
syarat jabatan tertentu. banyaknya kriteria dalam penilaian
Tinggi rendahnya kinerja pekerja berkaitan pemilihan karyawan teladan membuat
erat dengan sistem pemberian penghargaan pemilihan karyawan teladan tidak mudah
yang diterapkan oleh perusahaan tempat dilakukan oleh pihak pimpinan ataupun tim
mereka bekerja. Pemberian penghargaan yang ditunjuk. Permasalahan tersebut dapat
yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap diperbaiki dengan membangun sistem
peningkatan kinerja seseorang. pendukung keputusan untuk pemilihan
karyawan teladan dengan Menggunakan
Penghargaan adalah bentuk pengakuan atau
Metode Profile Matching.
perhatian perusahaan terhadap prestasi yang
ditunjukkan oleh karyawan. Hal ini dapat Prototipe
menimbulkan rasa percaya diri pada Prototyping adalah proses interaktif dalam
karyawan dan memotivasi untuk bekerja pengembangan sistem dimana kebutuhan
lebih baik. Penghargaan dapat berbentuk (requirement) diubah kedalam sistem yang
fisik dan nonfisik. Beberapa bentuk bekerja (working system) yang secara
penghargaan yang diberikan oleh terusmenerus diperbaiki melalui kerjasama
perusahaan terdiri dari penghargaan antara pengguna dengan pengembang.
karyawan teladan, insentif penjualan dan Berikut adalah proses yang dilakukan:
promosi karyawan. 1. Mengetahui kebutuhan. Pada tahapan ini
Pemilihan karyawan teladan sebaiknya dilakukan komunikasi dan pertemuan
dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Hal ataupun Discussion Group untuk
ini bertujuan untuk menghemat waktu, menentukan tujuan umum, kebutuhan
mengurangi keterlibatan dalam semua hal, yang diinginkan dan gambaran
Adanya kesatuan pendapat dan mengurangi bagianbagian yang dibutuhkan
kesalahpahaman diantara pegawai tentang berikutnya.
siapa yang mengerjakan dan siapa yang 2. Perancangan. Pada tahapan ini dilakukan
bertanggung jawab, Mengurangi frekuensi cepat dan rancangan mewakili aspek
situasi dimana atasan tidak memiliki software yang diketahui serta menjadi
informasi pada saat dibutuhkan, dan agar dasar pembuatan prototipe.
pegawai mampu memperbaiki kesalahannya 3. Evaluasi. Pada tahapan ini dilakukan
dan mengidentifikasikan sebab-sebab evaluasi yang telah dibuat oleh pengguna
terjadinya kesalahan ataupun inefesiensi. dan telah dipergunakan untuk
memperjelas kebutuhan dari software.
Pemilihan karyawan teladan di PT. SRI
dilakukan oleh pimpinan perusahaan yang Sistem Pendukung Keputusan Sistem
dibentuk dalam satu tim. Tim yang dibentuk pendukung keputusan (SPK) merupakan
terdiri dari beberapa anggota bertugas sistem informasi komputer yang
melakukan seleksi & penilaian pada seluruh menghasilkan berbagai alternatif keputusan
karyawan Golongan I – III. Banyaknya untuk membantu pemimpin dalam
karyawan dan kriteria dalam penilaian, serta menangani berbagai permasalahan semi
sistem yang dilakukan masih bersifat terstruktur dengan menggunakan data dan
manual membuat proses pemilihan model. Sistem pendukung keputusan
karyawan teladan membutuhkan waktu dibangun untuk mendukung solusi atas
yang lama. Selain itu potensi penilaian suatu masalah atau untuk mengevaluasi
yang subjektif dari tim penilai, suatu peluang.

275 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


Pemilihan Karyawan Teladan Penilaian Dalam penentuan peringkat (ranking)
karyawan teladan memiliki banyak Karyawan yang diperlukan untuk penilaian
kriteria/variabel. Kriteria tersebut juga karyawan teladan yang
disesuaikan dengan kebutuhan tiap 1. Sikap Kerja
perusahaan. Karyawan teladan diukur dari 2. Kecerdasan
prestasi kerja, loyalitas dan prakarsa [5]. 3. Kepribadian
Kriteria lain adalah keahlian yang terdiri 4. Partisipasi & kerjasama
dari konsep, personal dan teknis;
kepribadian yang terdiri dari jujur,
tanggung jawab dan amanah; kerja tim 2. METODE PENELITIAN
yang memiliki sub kriteria kooperatif, Metode Pemilihan Sampel
kualitas kerja dan manajerial; penampilan Dalam penelitian ini, data dan informasi di
yang mencakup sub kriteria menarik, kumpulkan dengan menggunakan teknik
kerapian dan keindahan dan sikap kerja sampel dan pengamatan yang dilakukan
yang mencakup kesopanan, keramahan pada karyawan PT Suryaraya Rubberindo
dan tanggap. Industri pada bagian Divisi engineering,
Metode Profile Matching Metode profile Golongan I - III.
matching atau pencocokan profile adalah Metode Pengumpulan Data
metode yang sering digunakan sebagai Metode yang digunakan dalam
mekanisme dalam pengambilan keputusan pengumpulan data adalah :
dengan mengasumsikan bahwa terdapat 1. Studi dokumentasi, dilakukan dengan
tingkat variabel prediktor yang ideal yang mengambil data dari sumber yang
harus dimiliki, bukan hanya tingkat sudah ada di bagian Divisi Engineering
minimal yang harus dipenuhi atau dilewati. & Human Resource Departement.
Pada proses profile matching secara garis 2. Studi literatur, dilakukan dengan cara
besar merupakan proses membandingkan melakukan pencarian jurnal, artikel,
antara nilai data actual dari suatu profil ebooks, dan literatur yang membahas
yang akan dinilai dengan nilai profil yang penilaian kinerja yang menggunakan
diharapkan, sehingga dapat diketahui berbagai metode yaitu, AHP, SAW,
perbedaan kompetensinya yang disebut SMART, Profile Matching serta Fuzzy.
sebagai gap, jika semakin kecil gap yang
dihasilkan maka bobot nilainya semakin Teknik Analisis Data Metode analisis
besar. dapat berdasarkan data yang diperoleh dari
objek penelitian. Data akan diolah dengan
Dalam kasus pemilihan karyawan teladan
menggunakan metode Metode Profile
dengan menggunakan metode profile
Matching dan PHP MySql. Output akhirnya
matching (pencocokan profil) adalah
akan menentukan nilai dari seorang
membandingkan antara kompetensi profil
karyawan teladan. Aplikasi yang dibuat
karyawan teladan dengan nilai pencapaian
akan dievaluasi untuk menghasilkan
hasil kinerja karyawan. Sehingga diketahui
pengetahuan (knowledge) baru.
perbedaan kompetensinya (disebut gap).
Jika hasil nilai gap semakin kecil maka Pembobotan
bobot nilainya semakin besar dan berarti Pada tahap ini akan ditentukan bobot nilai
memiliki peluang lebih besar untuk menjadi masing masing aspek dengan menggunakan
karyawan teladan. bobot nilai yang telah ditentukan bagi
masing-masing aspek itu sendiri. Dalam
penentuan peringkat pada aspek kapasitas

276 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


intelektual, sikap kerja, dan perilaku untuk Kompetensi individu
jabatan yang sama pada setiap gap, 9 -4 1 kurang 4
diberikan bobot nilai sesuai dengan tabel tingkat/level
berikut : Sumber : [9]

Pengelompokan Core factor dan


Secondary Factor
Setelah menentukan bobot nilai gap kriteria
yang dibutuhkan, kemudian tiap kriteria
dikelompokkan lagi menjadi dua kelompok
yaitu core factor dan secondary factor. a.
Tabel 1. Keterangan Bobot Nilai Gap Core factor (Faktor Utama)
Selisih Bobot
Core factor merupakan aspek
No
Gap Nilai
Keterangan (kompetensi) yang menonjol atau
Kompetensi
paling dibutuhkan oleh suatu jabatan
sesuai dengan yang diperkirakan dapat menghasilkan
1 0 5 yang kinerja optimal.
dibutuhkan Untuk menghitung core factor
digunakan rumus [9]:
Kompetensi
individu NCF = Σ NC…………………..... (1)
2 1 4,5
kelebihan 1
Σ IC
tingkat/level
Keterangan :
Kompetensi
individu NCF : Nilai rata - rata core factor
3 -1 4 NC : Jumlah total nilai core factor
kurang 1
tingkat/level IC : Jumlah item core factor
Kompetensi
individu b. Secondary Factor (faktorpendukung)
4 2 3,5
kelebihan 2
Secondary factor adalah item - item
tingkat/level
selain aspek yang ada pada core factor.
Kompetensi
Untuk menghitung secondary factor
individu
5 -2 3 digunakan rumus [9] :
kurang 2
tingkat/level NSF = Σ NS……........................ (2)
Kompetensi Σ IS
individu
6 3 2,5 Keterangan :
kelebihan 3
tingkat/level NSF : Nilai rata – rata secondary factor
NS : Jumlah total nlai secondary factor
Kompetensi
individu IS : Jumlah item secondary factor
7 -3 2
kurang 3
tingkat/level Rumus diatas adalah rumus untuk
Kompetensi menghitung core factor dan secondary
individu factor dari aspek – aspek sub kriteria yang
8 4 1,5
kelebihan 4 ada.
tingkat/level 1. Perhitungan Nilai Total Dari
perhitungan core factor dan

277 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


secondary factor dari tiap tiap 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
aspek, kemudian dihitung nilai total Diagram Use Case
dari tiap tiap aspek yang Diagram Use Case adalah sebuah
diperkirakan berpengaruh pada diagram yang digunakan untuk
kinerja tiap tiap profil. Untuk menunjukan tampilan grafis dari
menghitung nilai total dari masing fungsionalitas yang diberikan oleh sistem
masing aspek, digunakan rumus dilihat dari sisi aktor, tujuan aktor , dan
[9] : hal yang berkaitan dengan use case yang
Ni = (X)% NCF + (X)% NS.......... (3) ada.
Keterangan :
Ni : Nilai total tia paspek
NCF : Nilai rata-rata core
factor
NSF : Nilai rata rata
secondary factor
(X)% : Nilai presentase
yang di inputkan

2. Perankingan
Hasil akhir dari proses profile
matching adalah rangking dari
kandidat yang diajukan untuk
mengisi suatu jabatan/posisi Gambar 1. Use Case Diagram untuk
tertentu. Penentuan mengacu Pemilihan Karyawan Teladan
ranking pada hasil perhitungan Use Case Login Use
yang ditunjukkan oleh rumus Case : Login
[9] : Aktor : Admin
Tujuan : Melakukan
Rangking = 60% NCF + 40% NSF......... (4) Autentifikasi User
Keterangan : Deskripsi : Use case
NCF : Nilai core factor login dengan
NSF : Nilai secondary factor memasukan
username dan
Dari perhitungan tersebut akan dilakukan pasword
pengujian dengan Black Box yaitu yang
pengujian yang dilakukan hanya kemudian sistem
mengamati hasil eksekusi melalui data uji akan melakukan
dan memeriksa fungsional dari perangkat validasi.
lunak dan Focus Group Discussion (FGD) Sequence Diagram
yaitu suatu diskusi yang dilakukan secara Berikut sequence diagram untuk sistem
sistematis dan terarah mengenai suatu isu pengambilan keputusan penentuan
atau masalah tertentu. karyawan teladan : Sequence diagram untuk
Use Case login

278 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


Pemilihan Karyawan teladan

Gambar 5. Perancangan Halaman


Administrator

Gambar 2. Sequence Diagram Login 3. Halaman Hasil

Activity Diagram
Activity Diagram login

Gambar 6. Perancangan Halaman Hasil

Gambar 3. Activity Diagram Login


Perancangan Layar
1. Halaman Login
Tampilan Sistem Yang Dirancang
1. Tampilan Login

Gambar 4. Perancangan Halaman Login

Admin input username dan password


kemudian klik tombol submit untuk bisa
ke halaman penilaian kinerja pegawai.

2. Halaman Administrator Sistem

279 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


Gambar 7. Form Login menggunakan metode Profile Matching,
Ketika program pertama kali akan di run, karyawan yang memiliki nilai kinerja yang
maka akan tampil form login dengan ideal berpeluang untuk di jadikan sebagai
gambar seperti di atas. Pada halaman ini karyawan teladan.
admin harus mengisi username dan
password agar dapat masuk ke halaman
selanjutnya.
2. Tampilan Administrator Sistem
Pemilihan Karyawan Teladan

Gambar 10. Form Menu Hasil

Perhitungan Metode Profile Matching


Dalam pemilihan karyawan teladan
Gambar 8. Halaman Adminstrator menggunakan metode profile matching,
diperlukan kriteria-kriteria, kategori dan
3. Tampilan Input Pemilihan Karyawan bobot untuk melakukan perhitungan. Dalam
Teladan kasus ini dibagi menjadi enam Aspek
kriteria, yaitu hasil kerja, kemampuan kerja,
sikap kerja, kecerdasan, kepribadian,
partisipasi & kerjasama. Setiap Aspek
kriteria memiliki Subkriteria. Untuk
kategori ada dua sub yaitu, core factor &
secondary factor. Untuk core factor
memiliki bobot 60%, sedangkan secondary
factor memiliki bobot 40 %. core factor &
Gambar 9. Halaman Input Pemilihan secondary factor di tentukan berdasarkan sub
Karyawan Teladan kriteria yang paling diprioritaskan.
Keluaran yang nantinya dihasilkan adalah
Apabila login berhasil maka akan tampil urutan alternatif yang tertinggi sampai
form penilaian seperti gambar diatas. terendah. Ada 20 sub kriteria yang
Pada Form menu Penilaian admin dapat digunakan untuk melakukan penilaian,
menginput Data Pegawai dan Nilai yaitu:
Profile Karyawan.Tujuannya untuk 1. Kualitas kerja
menginput data nilai masing-masing 2. Kuantitas kerja
karyawan ke dalam database. 3. Penguasaan pekerjaan
4. Inisiatif
4. Tampilan Form Hasil Pada Form menu 5. Tata tertib & kedisiplinan
Hasil menampilkan nilai akhir dari hasil 6. Absensi kehadiran
penilaian kinerja Karyawan yang telah 7. Absensi keterlambatan
diproses berdasarkan kriteria dan bobot
8. Surat teguran & peringatan

280 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


9. Kecelakaan kerja aspekaspek yang akan digunakan dalam
10. Pengetahuan Lingkup SRI memproses nilai karyawan.
11. Sistematika & 2. Menghitung hasil pemetaan Gap
Fleksibitas berfikir kompetensi. Yang dimaksud dengan
12. Kemampuan penalaran,logika Gap disini adalah beda antara profil
& imajinasi karyawan dengan profil karyawan
13. Verbalisasi & Komunikasi teladan yang diharapkan. atau dapat
14. Usia ditunjukkan pada rumus di bawah ini:
15. Pendidikan Gap = Profil pegawai - Profil karyawan
16. Masa kerja teladan……(5)
17. Aktif dalam kegiatan Ide Untuk mengetahui nilai Sub kriteria
Proposal & QCC yang akan digunakan, maka kita akan
18. Customer satisfaction tentukan sebagai berikut:
19. Aktif dalam kegiatan / 1. Untuk Sub kriteria yang termasuk
organisasi pabrik Core Factor
20. Aktif dalam kegiatan a. Kualitas Kerja :
masyarakat 0 – 60 = 1
Tabel 2. Bobot Aspek Kriteria
61 – 70 =2
No Kriteria Bobot (%)
71 – 80 =3
1 Hasil Kerja 20
2 Kemampuan Kerja 20
81 – 90 =4
3 Sikap Kerja 15
91 – 100 =5
4 Kecerdasan 15 b. Penguasaan Pekerjaan :
5 Kepribadian 10
0 – 60 = 1
6 Partisipasi & kerjasama 20
61 – 70 =2
Sumber : Pembobotan PT.SRI 71 – 80 =3
Setelah kriteria dan bobot telah ditentukan 81 – 90 =4
pada tabel diatas, dilanjutkan dengan 91 – 100 =5
penentuan nilai pada setiap karyawan yang
c. Tata tertib & Kedisiplinan :
akan dilakukan penilaian. Ada 7 orang
karyawan yang menjadi kandidat 0 – 60 = 1
(alternatif) untuk dilakukan penilaian 61 – 70 =2
dalam memilih karyawan teladan, yaitu : 71 – 80 =3
1. Karyawan JAR 81 – 90 =4
2. Karyawan ARY 91 – 100 =5
3. Karyawan KAM d. Absensi Kehadiran :
4. Karyawan GAB
5. Karyawan AGF 5 – 10
6. Karyawan SGD = 1 3 –
4 =2
7. Karyawan SUM
2 =3
Langkah-langkah pada Metode Profile
Matching 1 =4
Langkah-langkah pada metode profile 0 =5
matching yaitu :
1. Menentukan variabel-variabel pemetaan e. Kecelakan Kerja :
Gap kompetensi, menentukan 2–3 =0

281 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


0 =5
f. Pengetahuan Lingkup SRI : b. Inisiatif :
0 – 60 = 1 0 – 60 = 1
61 – 70 =2 61 – 70 =2
71 – 80 =3 71 – 80 =3
81 – 90 =4 81 – 90 =4
91 – 100 =5 91 – 100 =5
g. Verbalisai & Komunikasi :
0 – 60 =1 c. Absensi Kehadiran :
61 – 70 =2 5 – 10 = 1
3–4 =2
71 – 80 =3
81 – 90 2 =3
=4
91 – 100 1 =4
=5
h. Masa Kerja : 0 =5
0 – 1 tahun =1
2 – 4 tahun =2 d. Surat Teguran & Peringatan :
5 – 7 tahun =3 2 – 3 = 0
8 – 10 tahun 0 = 5
=4
11 – 30 tahun =5
e. Sistematika & Fleksibilitas
i. Aktif dalam kegiatan IP & QCC :
Berfikir :
0 – 60 = 1 0 – 60 = 1
61 – 70 =2 61 – 70 =2
71 – 80 =3 71 – 80 =3
81 – 90 =4 81 – 90 =4
91 – 100 =5 91 – 100 =5
j. Aktif dalam kehidupan masyarakat
0 – 60 =1 f. Kemampuan imajinasi &
61 – 70 =2 Penalaran Logika:
71 – 80 =3 0 – 60 =1
81 – 90 =4 61 – 70 =2
91 – 100 =5 71 – 80 =3
81 – 90 =4
2. Untuk Kriteria yang termasuk 91 – 100 =5
Secondary Factor
a. Kualitas Kerja : g. Usia :
0 – 60 =1 19 – 30 =1
61 – 70 =2 31 – 35 =2
71 – 80 =3 36 – 41 =3
81 – 90 =4 42 – 48 =4
91 – 100 50 – 55 =5
=5

h. Pendidikan :
SMP =1
SMU =2

282 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


D3 =3 Fleksibilitas
berfikir
S1 =4 Kemampuan
S2 =5 penalaran,logi 4 81 - 90
ka & imajinasi
Verbalisasi & 4 81 - 90
komunikasi
i. Customer satisfaction : Usia 3 32 -36

5 Kepribadian Pendidikan 2 SMU

0 – 60 = 1 Masa kerja
4 3 Tahun
61 – 70 =2 Nilai Profil
Aspek Karyawan
71 – 80 =3 No
Kriteria
Nama Kriteria Keterangan
Teladan
81 – 90 =4
Aktif dalam
91 – 100 =5 kegiatan IP & 5 91-100
QCC
Customer 4 81 - 90
j. Aktif dalam kehidupan satisfaction
Partisipasi & Aktif dalan
masyarakat 6
kerjasama kegiatan
4 81 - 90
/organisasi di
pabrik
0 – 60 =1
Aktif dalan
61 – 70 =2 kegiatan di 5 91-100
71 – 80 =3 masyarakat
Sumber : Pembobotan PT.SRI
81 – 90 =4
91 – 100 =5 Penghitungan GAP Yang dimaksud
dengan Gap disini adalah beda antara profil
pegawai dengan profil karyawan teladan
3.5 Penentuan Nilai Profile Karyawan yang diharapkan. atau dapat ditunjukkan
Teladan pada rumus di bawah ini: Gap=Profil
Tabel 3. Nilai yang harus dicapai oleh setiap pegawai – Profil karyawan teladan
karyawan, yang akan di pilih menjadi Pembobotan
karyawan teladan Setelah diperoleh GAP untuk masingmasing
Nilai Profil
No
Aspek
Nama Kriteria Karyawan Keterangan
Kriteria disetiap karyawan,
Kriteria Teladan selanjutnya setiap kriteria profil karyawan
Kualitas kerja 4 81 - 90 kita beri bobot nilai sesuai
1 Hasil Kerja
Kuantitas kerja 4 81 - 90 dengan ketentuan pada Tabel Bobot Nilai
Tabel 4. Menentukan nilai bobot dari
Penguasaan 4 81 - 90 nilai yang dihasilkan oleh rumus
Kemampuan Pekerjaan
2
Kerja Inisiatif 4 81 - 90 Bobot
Tata tertib & 4 81 - 90
Selisih Keterangan
kedisipilnan Nilai
Absensi 5 0 Tidak ada selisih (Kompetensi
kehadiran 0 5 sesuai dengan yang dibutuhkan)
Absensi 5 0
3 Sikap Kerja
keterlambatan Kompetensi individu kelebihan
Surat Teguran
5 0 1 4.5 1 tingkat
& Peringatan
Kecelakaan 5 0 Kompetensi individu
kerja -1 4
Pengetahuan 4 81 - 90
kekurangan 1 tingkat
4 Kecerdasan Lingkup SRI Kompetensi individu kelebihan
Sistematika & 3 71 - 80 2 3.5 2 tingkat

283 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


Kompetensi individu Ranking = (20% x 4,0) + (20% x 4,6) +
-2 3
kekurangan 2 tingkat (15% x 4,8) +(15% x 3,5) + (10% x 4,4) +
Kompetensi individu kelebihan (205 x 2,8) = 3,97
2.5
3 3 tingkat
Kompetensi individu Pelaporan
-3 2 kekurangan 3 tingkat Berdasarkan hasil perhitungan yang telah
dilaksanakan oleh penulis terhadap
Kompetensi individu kelebihan
4 1.5 4 tingkat
Prototipe Sistem Pendukung Keputusan
untuk pemilihan karyawan teladan dengan
Kompetensi individu metode Profile matching maka peringkat
-4 1 kekurangan 4 tingkat yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Sumber : [9] 1. Karyawan KAM dengan Nilai
Perhitungan Core dan Secondary Factor Akhir 4.61
Kemudian setiap kriteria dikelompokan 2. Karyawan AGF dengan
menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok Core Nilai
Factor dan Secondary Factor. Perhitungan Akhir 4.49
core factor ditunjukkan menggunakan 3. Karyawan ARYdengan Nilai
rumus dibawah ini: Akhir 4.27
NCF = Σ NC ….................... (6)
4. Karyawan GAB dengan Nilai
Σ IC
NSF = Σ NS .......................... (7) Akhir 4.04
Σ IS 5. Karyawan SUG dengan
Nilai
Perhitungan Nilai Total Akhir 4.01
Dari hasil perhitungan setiap aspek, 6. Karyawan JAF dengan Nilai Akhir
berikutnya dihitung nilai total berdasarkan 3.97
presentase dari core dan secondary yang 7. Karyawan SUM dengan Nilai
diperkirakan berpengaruh. Akhir 3.58
Ni = 60 % (NCF)+ 40
%(NSF) 4. SIMPULAN
Dari penelitian dan pembahasan yang telah
Perhitungan Nilai Ranking Hasil akhir dilakukan, beberapa kesimpulan yang bisa
dari proses Profile Matching adalah ranking diambil diantaranya :
dari kandidat yang akan di ajukan untuk 1. Sistem pendukung keputusan dengan
mennjadi karyawan teladan. Penentuan menggunakan metode Profile
ranking mengacu pada hasil perhitungan Matching dapat digunakan dalam
yang di ajukan pada rumus berikut [9]: pemilihan karyawan teladan Divisi
Ranking = (x)% N1 + (x)% Nn Keterangan Engineering dan divisi-divisi lain yang
: ada di PT. SRI.
N = Nilai Total Tiap Aspek (x) 2. Sistem pendukung keputusan
% = Nilai Persentase Kriteria pemilihan karyawan teladan dengan
Contoh perhitungan ranking karyawan Jaf : menggunakan metode profile matching
Ranking = (20% Aspek Kerja) + (20% dapat membantu pimpinan dalam
Kemampuan Kerja) + (15% Sikap Kerja) + pemilihan karyawan teladan secara
(15% Kecerdasan) + (10% Kepribadian) + objektif, cepat & akurat.
(20 % Pertisipasi & Kerjasama

284 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...


DAFTAR PUSTAKA Feed Back & AHP di PT. S. e-Jurnal
[1] A.A. Anwar Prabu Magkunegara. Teknik Industri FT USU. 3(2):1-7.
Manajemen Sumber Daya Manusia. 2013.
Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
2009.
[2] Achmad Nuruddin S, dan
Agus
Prayitno. Sistem Pendukung Keputusan
Promosi Karyawan Dengan Metode
Matching Profile Pada Yayasan
Pendidikan Nasima Semarang. 2011.
[3] Andi Prastowo. Menguasai
Teknikteknik Koleksi Data Penelitian
Kualitatif. Jogjakarta: DIVA Press.
2010.

[4] Edi Faizal. Implementasi Metode


Profile matching Untuk Penerimaan
Usulan Penelitian Internal Dosen
STMIK El Rahma. 2014.
[5] Fitriani, N. A. Pengawasan Pimpinan
Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
Negri Sipil di Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang Kota
Samarinda. 2013.
[6] Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen
Sumber Daya Manusia Edisi Revisi.
Jakarta : Bumi Aksara. 2011.
[7] I Nyoman Ega Beerawa. Rancang
Bangun Sistem Pendukung Keputusan
Seleksi Tenaga Kerja dengan Metode
Profile Matching. 2012.
http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika
/article/view/92/87
[8] Iqbal. Sistem Pendukung Keputusan
Penentuan Penempatan PTT (Pegawai
Tidak Tetap) Pada Kabupaten Bireuen.
2011.
[9] Kusrini. Konsep Dan Aplikasi Sistem
Pendukung Keputusan. Yogyakarta :
Andi. 2007.
[10] Pardosi, J . Tambunan, MM, dan
Syahputri, K. Pengukuran Kinerja
dengan menggunakan integrasi 360º

285 Ruben Edward, Prototipe Sistem Pendukung ...

Anda mungkin juga menyukai