Ruben Edward
Program Studi Informatika, Universitas Indraprasta PGRI
rubenerow@yahoo.com
Abstrak
Tinggi rendahnya kinerja pekerja berkaitan erat dengan sistem pemberian penghargaan. Penghargaan
dalam bentuk pemilihan karyawan teladan mendorong terciptanya karyawan yang mandiri, disiplin
dan berprestasi. Pemilihan karyawan teladan yang tidak tepat dapat menimbulkan ketidak adilan dan
berdampak pada motivasi kerja karyawan. Banyaknya karyawan, banyaknya kriteria dalam penilaian,
potensi penilaian yang subjektif, dan sistem yang dilakukan masih bersifat manual membuat proses
pemilihan karyawan teladan di PT SRI membutuhkan waktu yang lama. Untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi, maka dirancang sistem pendukung keputusan agar terciptanya sebuah
keputusan yang lebih efektif dan efisien. Dengan adanya sistem yang baru diharapkan akan
mempermudah dalam pencarian data, menghitung dalam penilaian pemilihan karyawan teladan, serta
pengambilan keputusan. Dalam pembuatan sistem pendukung keputusan ini menggunakan metode
Profile Matching dan melakukan studi kasus di PT SRI. aspek kriteria penelitian ini yaitu hasil kerja,
kemampuan kerja, sikap kerja (attitude), kecerdasan, kepribadian dan partisipasi kerjasama. Sub
kriteria kemudian dikategorikan dalam core factor dan secondary factor menggunakan metode GAP
Analysis yang dikombinasikan dengan metode Profile Matching. Hasil dari penelitian berupa sebuah
sistem pendukung keputusan yang membantu dalam pemilihan karyawan teladan secara objektif, cepat
& akurat.
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Profile Matching, Gap Analysis, Core Factor,
Secondary Factor
Abstract
The high performance of workers is closely related to the reward system. The award in the form of
selecting exemplary employees encourages the creation of self-employed, disciplined, and achieving
employees. Improper employee role choices can lead to injustice and impact on employee motivation.
Number of employees, the number of criteria in the assessment, the potential of subjective judgment,
and the system is still a simple manual of work processes exemplary employees in PT SRI takes a long
time. To solve the problems that occur, then prepare a decision support system for the creation of a
more effective and efficient decision. With the new system is expected to enter in the search data,
calculate in the assessment of selection of exemplary employees, and decision decision. In making this
Decision Support System will use the method of Matching Case Study in PT SRI. This study discusses
the analysis of the work, skills or skills, work attitude, knowledge (knowledge), Personality and
socialization are categorized in the core and secondary factors using GAP methods Analysis in
accordance with Profile Matching method. The result of the research is a decision support system
capable of providing effective and efficient.
Keywords: Decision Support System, Profile Matching, GAP Analysis, Core Factor, Secondary Factor
1. PENDAHULUAN
Diberlakukannya SKKNI (Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia)
untuk sektor industri ban yang mengacu
pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.
2. Perankingan
Hasil akhir dari proses profile
matching adalah rangking dari
kandidat yang diajukan untuk
mengisi suatu jabatan/posisi Gambar 1. Use Case Diagram untuk
tertentu. Penentuan mengacu Pemilihan Karyawan Teladan
ranking pada hasil perhitungan Use Case Login Use
yang ditunjukkan oleh rumus Case : Login
[9] : Aktor : Admin
Tujuan : Melakukan
Rangking = 60% NCF + 40% NSF......... (4) Autentifikasi User
Keterangan : Deskripsi : Use case
NCF : Nilai core factor login dengan
NSF : Nilai secondary factor memasukan
username dan
Dari perhitungan tersebut akan dilakukan pasword
pengujian dengan Black Box yaitu yang
pengujian yang dilakukan hanya kemudian sistem
mengamati hasil eksekusi melalui data uji akan melakukan
dan memeriksa fungsional dari perangkat validasi.
lunak dan Focus Group Discussion (FGD) Sequence Diagram
yaitu suatu diskusi yang dilakukan secara Berikut sequence diagram untuk sistem
sistematis dan terarah mengenai suatu isu pengambilan keputusan penentuan
atau masalah tertentu. karyawan teladan : Sequence diagram untuk
Use Case login
Activity Diagram
Activity Diagram login
h. Pendidikan :
SMP =1
SMU =2
0 – 60 = 1 Masa kerja
4 3 Tahun
61 – 70 =2 Nilai Profil
Aspek Karyawan
71 – 80 =3 No
Kriteria
Nama Kriteria Keterangan
Teladan
81 – 90 =4
Aktif dalam
91 – 100 =5 kegiatan IP & 5 91-100
QCC
Customer 4 81 - 90
j. Aktif dalam kehidupan satisfaction
Partisipasi & Aktif dalan
masyarakat 6
kerjasama kegiatan
4 81 - 90
/organisasi di
pabrik
0 – 60 =1
Aktif dalan
61 – 70 =2 kegiatan di 5 91-100
71 – 80 =3 masyarakat
Sumber : Pembobotan PT.SRI
81 – 90 =4
91 – 100 =5 Penghitungan GAP Yang dimaksud
dengan Gap disini adalah beda antara profil
pegawai dengan profil karyawan teladan
3.5 Penentuan Nilai Profile Karyawan yang diharapkan. atau dapat ditunjukkan
Teladan pada rumus di bawah ini: Gap=Profil
Tabel 3. Nilai yang harus dicapai oleh setiap pegawai – Profil karyawan teladan
karyawan, yang akan di pilih menjadi Pembobotan
karyawan teladan Setelah diperoleh GAP untuk masingmasing
Nilai Profil
No
Aspek
Nama Kriteria Karyawan Keterangan
Kriteria disetiap karyawan,
Kriteria Teladan selanjutnya setiap kriteria profil karyawan
Kualitas kerja 4 81 - 90 kita beri bobot nilai sesuai
1 Hasil Kerja
Kuantitas kerja 4 81 - 90 dengan ketentuan pada Tabel Bobot Nilai
Tabel 4. Menentukan nilai bobot dari
Penguasaan 4 81 - 90 nilai yang dihasilkan oleh rumus
Kemampuan Pekerjaan
2
Kerja Inisiatif 4 81 - 90 Bobot
Tata tertib & 4 81 - 90
Selisih Keterangan
kedisipilnan Nilai
Absensi 5 0 Tidak ada selisih (Kompetensi
kehadiran 0 5 sesuai dengan yang dibutuhkan)
Absensi 5 0
3 Sikap Kerja
keterlambatan Kompetensi individu kelebihan
Surat Teguran
5 0 1 4.5 1 tingkat
& Peringatan
Kecelakaan 5 0 Kompetensi individu
kerja -1 4
Pengetahuan 4 81 - 90
kekurangan 1 tingkat
4 Kecerdasan Lingkup SRI Kompetensi individu kelebihan
Sistematika & 3 71 - 80 2 3.5 2 tingkat