0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
885 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas metode-metode penilaian prestasi kerja yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai kinerja karyawan. Ada dua jenis metode yang dijelaskan, yaitu metode berorientasi masa lalu dan metode berorientasi masa depan. Metode berorientasi masa lalu mengevaluasi prestasi kerja berdasarkan kinerja di masa lampau, sedangkan metode berorientasi masa depan lebih fokus pada potensi karyawan di
Dokumen tersebut membahas metode-metode penilaian prestasi kerja yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai kinerja karyawan. Ada dua jenis metode yang dijelaskan, yaitu metode berorientasi masa lalu dan metode berorientasi masa depan. Metode berorientasi masa lalu mengevaluasi prestasi kerja berdasarkan kinerja di masa lampau, sedangkan metode berorientasi masa depan lebih fokus pada potensi karyawan di
Dokumen tersebut membahas metode-metode penilaian prestasi kerja yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai kinerja karyawan. Ada dua jenis metode yang dijelaskan, yaitu metode berorientasi masa lalu dan metode berorientasi masa depan. Metode berorientasi masa lalu mengevaluasi prestasi kerja berdasarkan kinerja di masa lampau, sedangkan metode berorientasi masa depan lebih fokus pada potensi karyawan di
NIM : K011171041 METODE PENILAIAN PRESTASI KERJA Sumber daya manusia merupakan unsur yang sangat penting bagi perusahaan dalam menjalankan operasinya. Tanpa adanya sumber daya manusia, yang memiliki kinerja yang baik maka perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan dan sasaran perusahaan itu sendiri. Dalam usahanya untuk menilai baik buruknya sumber daya manusia dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah dengan pelaksanaan penilaian prestasi kerja secara berkala. Pelaksanaan dalam prestasi kerja merupakan penilaian atas prestasi kerja karyawan baik dimasa lalu maupun masa kini yang berhubungan dengan kinerja standarnya.
Menurut Dessler (2002:321): “Performance appraisal is defined as evaluating an
employee’s current or performance relative to his or her performance standars”. Penilaian prestasi kerja diidentifikasikan sebagai menilai prestasi karyawan saat ini atau prestasinya pada masa lalu yang berhubungan dengan kinerja standarnya. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian prestasi kerja adalah suatu proses formal dalam suatu organisasi yang meliputi identifikasi pengukuran dan manajemen untuk menilai prestasi karyawan pada saat ini atau masa lalu yang dikaitkan dengan kenerja standarnya.
A. Metode Penilaian Prestasi Kerja
Terdapat berbagai pendapat dalam menetapkan metode-metode yang dapat dipakai
oleh perusahaan untuk menilai prestasi kerja karyawannya. Menurut William B Werther dan Keith Davis (1996:350-365), metode penilaian prestasi kerja terbagi atas:
a. Metode Penilaian Berorientasi Masa Lalu
Metode ini mengevaluasi pekerjaan karyawannya dengan melihat prestasi kerja dimasa lalu. Pendekatan penilaian berorientasi masa lalu memilki kelebihan diantaranya mudah digunakan dengan kinerja yang dijadikan bahan acuan. Sementara kekurangannya adalah kinerja masa lalu tidak dapat diubah tapi pada saat kinerja masa lalu dievaluasi para karyawan dapat memperoleh umpan balik yang dapat mengarah kepada perbaikan prestasi guna meningkatkan kinerja. Tehniktehnik metode penilaian berorientasi masa lalu tersebut adalah sebagai berikut: 1) Skala Peringkat (Rating Scale) Pada metode ini, evaluasi subyektip dilakukan oleh penilaian terhadap prestasi kerja karyawan dengan skala waktu tertentu dari rendah sampai tinggi, dan evaluasi hanya di dasarkan pada pendapat penilai, dimana penilai membandingkan hasil pekerjaan karyawan dengan faktor-faktor (kriteria) yang dianggap penting terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut. Biasanya formulir penilaian diisi oleh atasan langsung dengan menandai tanggapan yang paling sesuai untuk setiap dimensi pelaksanaan kerja. Tanggapantanggapan penilai bisa diberikan dengan nilai-nilai numerik agar memungkinkan skor rata-rata dihitung, kemudian diperbandingkan diantara para karyawan. 1. Kelebihan metode ini : Dalam penyusunan dan administrasinya tidak mahal, latihan yang diperlukan penilai hanya sedikit, tidak memakan waktu, dan dapat digunakan terhadap jumlah karyawan yang besar. 2. Kelemahan metode ini: a) Kesulitan dalam menentukan kriteria yang relevan terhadap pelaksanaan kerja, dan apabila kalau formulir akan digunakan untuk semua pekerja. b) Adakalanya suatu kriteria adalah penting bagi pekerja tertentu, tetapi mungkin tidak tercakup dalam formulir penilaian. c) Apabila kriteria prestasi kerja tertentu sulit untuk didefinisikan, maka formulir isian bisa jadi berisi variabel-variabel kepribadian- kepribadian yang tidak relevan, juga dapat mengurangi arti penilaian. d) Hasil yang diperoleh dari formulir dan prosedur yang di standarisasikan tidak selalu berhubungan dengan pelaksanaan kerja. Teknik penilaian ini merupakan suatu alat penilaian rang subyektip 2) Metode Kejadian Krisis (Critical Incident Method) Metode ini merupakan metode penilaian yang berdasarkan pada catatancatatan penilaian yang memperhatikan perilaku karyawan yang sangat baik atau sangat jelek di dalam hal pada saat pelaksanaan kerja . Berbagai peristiwa tersebut dicatat selama peristiwa evaluasi terhadap setiap karyawan. Kemudian peristiwa ini dibagi menjadi beberapa katagori, seperti : pengendalian bahaya keamanan, pengawasan sisa bahan atau pengembangan karyawan. Metode ini sangat berguna untuk bahan masukan kepada karyawan, sehingga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan. Kelemahannya, bahwa para atasan sering tidak berminat mencatat peristiwaperistiwa atau cenderung mangada-ada, dan bersifat subyektip. 3) Daftar Pernyataan (Checklist) Metode penilaian checklist biasanya penilai adalah atasan langsung, dan pada metode ini menggunakan kalimat-kalimat atau kata-kata yang menggambarkan prestasi kerja dan karakter-karakter karyawan, sehingga penilai tinggal memilihnya. Pada checklist ini, terdapat item-item yang masing- masing diberi bobot, dan pemberian bobot ini memungkinkan penilai dapat dikwantifikasikan sehingga skor total dapat ditentukan. Metode checklist dapat memberikan suatu gambaran prestasi kerja secara akurat, walaupun metode ini praktis dan terstandardisasi, tetapi di dalam penggunaan kalimat-kalimat yang umum, sehingga hal ini dapat mengurangai keterkaitannya dengan pekerjaan.
3) Metode Pilihan Paksa (Forced Choice Method)
Metode pilihan yang dipaksakan mengharuskan penilai untuk memilih pernyataan yang paling menggambarkan dalam tiap pasang peryataanperyataan tentang pegawai yang dinilai. Seiring kedua pernyataan dalam pasangan adalah positif atau negatif. 4) Catatan Prestasi Kerja (Accomplishment Record) Erat hubunganya dengan metode kejadian kritis, catatan-catatan ini adalah catatan yang dibuat pegawai tentang kepandaian seperti penerbitan, pidato, peranan, kepemimpinan, dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan lainnya. 6) Metode Peninjauan Lapangan (Field Review Method) Pada metode ini, dimana tenaga ahli yang diwakilkan dari personalis turun ke lapangan dan membantu para atasan langsung dalam penilaian mereka. Tenaga ahli dari personalia mendapatkan informasi khusus dari atasan langsung tentang prestasi kerja karyawan. Kemudian tenaga ahli ini mempersiapkan evaluasi atas dasar informasi tersebut. Evaluasi dikirim kepada si atasan langsung untuk review, perubahan, persetujuan dan pembahasan dengan karyawan yang dinilai. Tenaga ahli personalia dapat mencatat penilaian pada tipe formulir penilaian apapun yang digunakan perusahaan. 7) Skala Penilaian Berdasarkan Perilaku (Behaviorally Anchored Scale) Skala penilaian perilaku adalah rumpun pendekatan-pendekatan penilaian yang mengenal dan menilai perilaku-perilaku yang berhubungan dengan jabatan. 8) Metode Tes dan Observasi (Performance Test and Observation) Metode ini, didasarkan pada tes pengetahuan dan keterampilan. Tes yang dilakukan dapat berupa tes tertulis atau peragaan keterampilan. 9) Pendekatan Evaluasi Perbandingan (Comparative Evaluation Approaches) Pendekatan penilaian perbandingan adalah pengumpulan metodemetode yang berlainan yang membandingkan hasil kerja seorang pegawai dengan hasil kerja teman-teman sekerjanya. a) Metode Ranking (Ranking Method) Merupakan metode penilaian dengan cara mengurut per- ingkat (rangking) karyawan dimulai dari yang terendahsampai yang tertinggi atau mulai dari bawahan sampai yangtertinggi dan berdasarkan kemampuan yang dimikinya b) Perbandingan yang Cocok (Paired Comparison) Merupakan metode penilaian dengan cara seorang karya- wan dibandingkan dengan seluruh karyawan lainnya, se-hingga dapat berbagai alternative keputusan yang akan di-ambil. Metode ini biasanya digunakan untuk jumlah karya-wan yang sedikit. Kelemahannya sulit digunakan untukmenilai jumlah karyawan yang banyak, karena akan banyakmengorbankan waktu, tenaga dan biaya. c) Distribusi Kekuatan (Forced Distribution) d) Metode Alokasi Nilai (Point Allocation Method)
b. Metode Penilaian Berorientasi Masa Depan
Penilaian yang beroreintasi masa depan memusatkan pada prestasi kerja diwaktu yang akan datang melalui penilaian potensial karyawan atau penetapan sasaran prestasi kerja di masa datang. Tehnik-tehnik penilaian dilakukan sebagai berikut : 1) Metode penilaian diri sendiri (Self Appraisal) Metode penilaian ini digunakan untuk pengembangan diri. Apabila karyawan menilai dirinya sendiri, maka perilaku defensip cenderung tidak akan terjadi, sehingga upaya untuk perbaikan cenderung untuk dapat dilakukan. 2) Metode Penilaian Psikologis (Psychlogical Appraisal) Penilaian psikologis terdiri dari wawancara, tes-tes psikologi, diskusi dengan atasan langsung, dan penilaian-penilaian langsung lainnya. Penilaian mengenai psikologi biasanya dilakukan oleh para psikolog, dan penilaian mengenal intelektual, emosi, motivasi karyawan dan lainnya, diharapkan dapat untuk menentukan prestasi kerja dimasa yang akan datang. Penilaian ini terutama sekali digunakan untuk penempatan dan pengembangan karyawan.Hasil akhir dari penilaian ini sepenuhnya tergantung pada keterampilan para psikolog. 3) Metode Pendekatan Management By Objective (MBO) Inti dari metode pendekatan MBO adalah bahwa setiap karyawan dan penilai secara bersama untuk menetapkan tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran pelaksanaan kerja diwaktu yang akan dtang . Kemudian dengna menggunakan sasaran – sasaran tersebut penilaian prestasi kerja dilakukan secara bersama pula 4) Metode Tehnik Pusat Penilaian (Assessment Centres) Pusat penilaian adalah metode lain untuk menilai kesanggupan yang akan datang, tetapi tidak mengandalkan kesimpulan-kesimpulan dari seorang ahli ilmu jiwa. Pusat penilaian adalah suatu bentuk penilaian pegawai yang distandarisasikan yang mengandalkan banyak jenis penilaian dan banya penilai. Selain metode-metode diatas, adapun metode-metode menurut Nasution (2000:100- 111) adalah sebagai berikut:
1. Penetapan Peringkat (Rangking Method).
Bentuk penilaian prestasi kerja ini sangat sederhana, yaitu membandingkan sesama karyawan dalam satu unit kerja. Hasil perbandingan yang akan diperoleh dengan metode ini adalah penyusunan peringkat karyawan secara sederhana. 2. 2. Perbandingan Karyawan (Employee Comporison). Metode ini dilakukan dengan membandingkan seorang karyawan yang mempunyai nilai prestasi yang baik/sangat baik. Terhadap seluruh karyawan yang ada dalam perusahaan atau unit kerja. 3. Skala Grafik (Graphic Scale Method) Dalam metode ini digunakan unsur-unsur penilaian yang jelas batasnya, unsur- unsur penilaian prestasi kerja ini digunakan untuk menilai karyawan sangat bervariasi, penetapan unsur ini disesuaikan dengan kepentingan perusahaan melakukan penilaian ini. 4. Ceklist yang Dibobot (Weight Checlist) Metode ini terdiri dari sejumlah pertanyaan yang menjelaskan aneka ragam, perilaku karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan. Setiap unsur mempunyai bobot atau nilai yang diberikan pada unsur tersebut, penilaian bagi setiap karyawan dilakukan dengan memberikan tanda cek untuk setiap unsur penilaian ini, yang dapat menjelaskan perilaku maupun hasil kerjanya. 5. Cerita yang Menjelaskan (Description Essays). Metode ini untuk penilaian prestasi kerja yang mengharuskan penilaian menguraikan pokok-pokok (unsur-unsur) kekuatan karyawan dalam melakukan pekerjaannya, dan kelemahan-kelemahan dalam melaksanakan pekerjaan. Referensi
Sunardi. HP. Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis, Vol. 8, No. 3, September 2008: 193 – 206. Siregar, S. F. (2004). Penilaian Prestasi Kerja. www.academia.edu/9626920/PENILAIAN_PRESTASI_KERJA