Salah satu cara untuk mengikuti perkembangan zaman adalah, kita harus
mampu mempersiapkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang
ada. Setelah sumber daya telah memenuhi standar perusahaan, maka
perusahaan harus mampu mengontrol dan mengevaluasinya, dengan cara
memberikan Penilaian Kinerja kepada karyawan. Menurut Martoyo
(2002:28) Pengukuran kinerja pegawai adalah salah satu proses tolak ukur
suatu kegiatan yang telah direalisasikan dan membandingkannya dengan
tingkat pencapaian yang telah direncanakan secara akurat dan valid tingkat
efisiensi dan efektivitasnya. Menurut (Dharma, 2001) prestasi kerja adalah
perbandingan antara penampilan seseorang dengan hasil yang diharapkan.
Penilaian evaluasi kerja menunjukkan hasil yang telah dicapai karyawan
selama ini. Sedangkan menurut (Dessler, 2002) kinerja pegawai adalah
informasi yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang
promosi dan gaji. Penilaian prestasi kerja adalah penilaian sistematis
terhadap karyawan oleh atasannya atau ahli lain yang memahami
pelaksanaan pekerjaan oleh karyawan atau jabatannya.
79
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
lebih cepat dan lebih akurat. pekerjaan yang diselesaikan dengan cepat
dan akurat adalah sebuah Prestasi yang diberikan oleh karyawan. Bagi
karyawan, penilaian berfungsi sebagai tolak ukur untuk menentukan
kenaikan jabatan, dan kenaikan gaji
B. Penyajian Materi
1. Pengertian Prestasi Kerja
Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai
dilihat dari karakteristik pribadinya dan persepsi tentang perannya dalam
pekerjaan itu, atau suatu bentuk penilaian tersendiri dalam melaksanakan
dan meningkatkan program kerjanya. Hal terpenting dalam sebuah
perusahaan adalah meningkatkan prestasi kerja untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Hasibuan (2016:94) mengatakan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja
yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan
kepadanya berdasarkan keahlian, pengalaman dan kesungguhan serta
waktu.
Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2009:67)
Bernardin dan Russel dalam Sutrisno (2016:150) “prestasi kerja sebagai
tingkat kemahiran seseorang dalam tugas-tugas yang meliputi
pekerjaannya, pemahaman tentang bobot kemampuan individu untuk
memenuhi ketentuan dalam pekerjaan”.
Dharma (2018:1) mendefinisikan “Prestasi kerja adalah proses prestasi
kerja atau pencapaian hasil kerja yang diberikan oleh seseorang atau
sekelompok orang”.
Lebih lanjut (Handoko, 2007:135) mengatakan bahwa prestasi kerja
adalah hasil kerja yang dicapai oleh organisasi yang mengevaluasi atau
menilai karyawannya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
kinerja pegawai adalah hasil yang dicapai pegawai dalam pemenuhan
suatu pekerjaan yang dibebankan kepadanya, baik secara kuantitatif
80
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
81
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
82
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
83
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
84
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
85
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
86
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
87
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
88
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
89
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
penilaian dan analisa data hasil pengukuran, serta tindak lanjut atas hasil
pengukuran.
Elemen-elemen utama dalam sistem penilaian kinerja Werther dan Davis
(1996:344) adalah:
a. Performance Standard
Penilaian kinerja sangat membutuhkan standar yang jelas yang dijadikan
tolok ukur atau patokan terhadap kinerja yang akan diukur. Standar yang
dibuat tentu saja harus berhubungan dengan jenis pekerjaan yang akan
diukur dan hasil yang diharapkan akan terlihat dengan adanya penilaian
kinerja ini.
Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam menyusun standar
penilaian kinerja yang baik dan
benar Yaitu : Validity , Agreement , Realism , Objectivity
b. Kriteria Manajemen Kinerja (Criteria for Managerial Performance)
Kriteria penilaian kinerja dapat dilihat melalui beberapa dimensi, yaitu
kegunaan fungsional (functional utility), keabsahan (validity), empiris
(empirical base), sensitivitas (sensitivity), pengembangan sistematis
(systematic development), dan kelayakan hukum (legal appropriateness).
c. Pengukuran Kinerja (Performance Measures)
Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan sistem
penilaian (rating) yang relevan. Rating tersebut harus mudah digunakan
sesuai dengan yang akan diukur, dan mencerminkan hal-hal yang
memang menentukan kinerja. Pengukuran kinerja juga berarti
membandingkan antara standar yang telah ditetapkan dengan kinerja
sebenarnya yang terjadi. Pengukuran kinerja dapat bersifat subyektif atau
obyektif.
d. Analisa Data Pengukuran
Setelah menetapkan standar pengukuran, kemudian mulailah
dikumpulkan data-data yang diperlukan. Data-data dapat dikumpulkan
dengan melakukan wawancara, survei langsung, atau meneliti catatan
pekerjaan dan lain sebagainya. Data-data tersebut dikumpulkan dan
90
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
91
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
c. Kepemimpinan.
Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimliki oleh seseorang untuk
meyakinkan orang lain sehingga dapat digunakan secara maksimal untuk
melaksanakan tugas pokok. 4. Kedisiplinan. Kedisplinan dapat diartikan
sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat pada
peraturan yang berlaku baik secara tertulis ataupun tidak tertulis. Serta
sanggup menjalankandan tidak membantah untuk menerima sanksi-sanksi
apabila melanggar tugas dan wewenang yang diberikan.
C. LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Menurut Anda apa yang di maksud dengan Penilaian kerja?
2. Bagai mana cara anda agar mendapatkan Penilaian kerja yang baik di sebuah
perushaan?
3. Mengapa Perusahaan perlu melakukan Penilaian kerja?
4. Bagai mana jika anda sebagai HRD dalam melakukan Penilaian Kerja terhadap
karyawannya!
5. Sebutkan Faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian Prestasi Kerja!
92
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
D. DAFTAR PUSTAKA
A.A Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Perusahaan Remaja Rosdakarya, Bandung.
Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi 2), Alfabeta,Bandung
Deddy Mulyana. 2014. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Robbins.Stephen P.2006.Perilaku Organisasi Jilid 2.Jakarta: Indeks.
Wursanto, Dasar-Dasar Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta : CV. Andi Offset, 2005),
hlm. 153
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), Edisi III, hlm. 79.
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung : PT
RemajaRosdakarya, 2002), hlm. 6
Puji Santosa, Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta : Universitas
Terbuka, 2007) hlm. 12.
Ismail solihin, Pengantar Manajemen,(Jakarta:Erlangga,2009), halm.171-173.
Keteranagn Tugas:
93
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
94