Anda di halaman 1dari 10

E-ISSN : 2541 – 2469

JURNAL J – CLICK P-ISSN : 2355 – 7958


Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK DENGAN METODE PROFILE


MATCHING
Dian Permata Sari
Sistem Informasi, STMIK Jayanusa, Jl. Olo Ladang No.1 Padang
Email: Langitbiru621@gmail.com

Abstract

The company is said to be good if it has employees who always work in accordance with the criteria
and targets that have been set by the company, some are even able to exceed the targets given.
Giving awards to the best employees is a form of company appreciation to employees and at the
same time motivation for other employees to improve their performance according to the targets
given by the company, as implemented by PT Nusa Trijaya Kencana (NTK). There are several
criteria for evaluating employees in this company, namely: discipline, cleanliness and loyalty. At
this time the employee performance appraisal process at PT Nusa Trijaya Kencana (NTK) is still
done manually so that the decision support system can help companies in making decisions, and are
analyzed using the profile matching method. By using the profile matching method, PT Nusa Trijaya
Kencana (NTK) can make decisions in appraising employee performance according to their
abilities. With a situation where the number of the best employee candidates is more than the best
employee predicate position, a ranking of the best employee candidate will be carried out so that
later the highest competency weight value will be obtained which has the opportunity to fill the best
employee predicate.

Keywords : decision support system, best employee appraisal, profile matching

Abstrak

Perusahaan dikatakan baik apabila memiliki karyawan yang senanstiasa bekerja sesuai dengan
kriteria dan target yang telah di tetapkan perusahaan, bahkan ada yang mampu melebihi target
yang diberikan. Pemberian penghargaan kepada karyawan terbaik merupakan suatu bentuk
apresiasi perusahaan kepada karyawan dan sekaligus menjadi motivasi untuk karyawan yang lain
agar meningkatkan kinerja sesuai dengan target yang diberikan perusahaan, seperti yang
diterapkan oleh PT Nusa Trijaya Kencana (NTK). Ada beberapa kriteria penilaian karyawan dalam
perusahaan ini yaitu: kedisiplinan, kebersihan dan loyalitas .Pada saat ini proses penilaian kinerja
karyawan pada PT Nusa Trijaya Kencana (NTK) masih dilakukan secara manual sehingga dengan
adanya system pendukung keputusan dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan
yang dibuat, dan dianalisis menggunakan metode profile matching. Dengan menggunakan metode
profile matching maka PT Nusa Trijaya Kencana (NTK) bisa membuat keputusan dalam penilaian
kinerja karyawan yang sesuai dengan kemampuan. Dengan keadaan dimana jumlah kandidat
karyawan terbaik lebih banyak dari posisi predikat karyawan terbaik, maka akan dilakukan

138
Vol. 7 No. 2 Desember 2020
E-ISSN : 2541 – 2469
JURNAL J – CLICK P-ISSN : 2355 – 7958
Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

perankingan terhadap kandidat karyawan terbaik sehingga nantinya akan didapatkan nilai bobot
kompetensi tertinggi yang berpeluang mengisi predikat karyawan terbaik.

Kata kunci: system pendukung keputusan, penilaian karyawan terbaik, profile matching

PENDAHULUAN dapat membantu seorang pemegang


Pemberian reward kepada karyawan yeng keputusan agar mudah mengambil suatu
memiliki etos kerja yang baik sudah keputusan seperti masalah yang diatas.[1]
seharusnya dilakukan oleh sebuah
perusahaan. Hal ini dilakukan sebagai Beberapa penelitian yang terkait sistem
bentuk penghargaan kepada karyawan pendukung keputusan pemilihan karyawan
karena telah mencapai target yang terbaik sudah dilakukan, diantaranya
diberikan sekaligus sebagai motivasi bagi penelitian pemilihan karyawan terbaik
karyawan yang lain agar selalu menggunakan metode analytical hierarchy
process pada pt. bando Indonesia. Dalam
meningkatkan kinerja dengan baik. penentuan karyawan terbaik pada PT. Bando,
Namun penentuan karyawan terbaik terdapat beberapa faktor yang
menjadipenilaian. Penilaian ini didasarkan
dilakukan tidak hanya dengan cara
pada hasil cheking,jam kerja, shift kerja, data
penunjukanlangsung oleh management afkir dan data klaim.Sehingga tidak menutup
dan tidak dengan cara penilaian secara kemungkinan bahwapengambilan suatu
subyektif, akan tetapi sebuah perusahaan keputusan merupakan suatu yangsangat
harusmelakukan penilaian kinerja penting dalam menentukan keputusan yang
karyawan dalam periode tertentu, dan harusdiambil oleh decision maker.[3]
tentunya akan ada sebuah penghargaan
atas keberhasilan yang telah dicapai oleh Penelitian lainnya yaitu pemilihan karyawan
karyawannya. [1] terbaik menggunakan metode fuzzy tahini
pada PT Culture Royale. Adapaun
Kategori karyawan terbaik dapat saja penilainnya berdasarkan kriteria pengetahuan,
diputuskan berdasarkan kehadiran sehari- keahlian, kepribadian, disiplin kerja dan
hari, perilaku loyalitas.Permasalahan dalam pemilihan
karyawan terhadap pelanggan namun karyawan terbaik adalah masih kurang
penilaian ini tidak cukup. Untuk objektif, denganmenggunakan Fuzzy Tahani
data-data dari kriteria tersebut dapat diolah
menghindari sentimen
untuk mendapatkanhasil yang dapat
individu, beberapa kriteria lain dapat direkomendasikan dalam menentukan
dimasukkan dalam penilaian[2] keputusan pemilihan karyawanterbaik.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Dengan hasil karyawan dengan nik sls005
merupakan suatu bagian dari sistem memiliki nilai rekomendasi yang paling tinggi
informasikomputer yang digunakan oleh yaitu 1 yang di hasilkan dari nilai:
sebuahperusahaan atau organisasi yang pengetahuan baik, keahlian baik, kepribadian
nantinya system tersebut akan mengolah baik,disiplin kerja baik, dan loyalitas baik.
data menjadi informasi untuk mengambil Dengan nilai keanggotaan fuzzy dari masing-
masingkriteria adalah 1. Maka dari itu
sebuah keputusan semi terstruktur karyawan dengan nik sls005 yang bernama
maupun tidak terstruktur yang spesifik.
Sistem pendukung keputusan diharapkan
139
Vol. 7 No. 2 Desember 2020
E-ISSN : 2541 – 2469
JURNAL J – CLICK P-ISSN : 2355 – 7958
Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

Ray terpilih untukmenjadi karyawan berinteraksi bersama-sama secara kolektif


terbaik.[4] untuk melaksanakan tujuan.[6]
Penilaian karyawan terbaik juga dilakukan Jadi dapat disimpulkan system pendukung
oleh KFC Gajah Mada Pontianak dengan keputusan merupakan kumpulan dari
menggunakan metode AHP. Adapun yang komponen yang saling berinteraksi untuk
menjadi penilain adalah cleanliness
memenuhi tujuan tertentu dalam
(kebersihan), hospitality (keramahtamahan),
accuracy (ketepatan), maintenance pengambilan keputusan dengan berbagai
(perawatan peralatan), productquality metode.
(kualitas produk), speed(kecepatan). Pada
metode Analytical Hierarchy Process(AHP) System pendukung keputusan merupakan
proses pengambilan keputusan dilakukan suatu system informasi berbasis computer
dengan menilai alternatif pilihan berdasarkan yang menghasilkan berbagai alternative
kriteria yang telah ditetapkan.Perhitungan keputusan untuk membantu manajemen
matriks alternatif menghasilkan nilai 53% dalam menangani berbagai permasalahan
untukJuliansyah, 24% untuk Novi Natalia, yang terstruktur dengan menggunakan
dan 23% untuk Lenny, dan karyawan data atau model.[6]
yangdirekomendasikan sebagai karyawan
terbaik untuk KFC Gajah Mada
Pontianakadalah karyawan dengan memiliki
System pendukung keputusan (Decision
nilai tertinggi yaitu Juliansyah.[5] Support System) adalah system berbasis
computer yang interaktif dalam membantu
pengambil keputusan dengan
Adapun metode system pendukung
memanfaatkan data dan model untuk
keputusan yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang tak
penelitian ini adalah metode profile
terstruktur.[6]
matching. Metode inidipilih agar dapat
menghasilkan data terbaik karnadilakukan
Decision Support System (DSS) dengan
dengan mencari nilai bobot setiap individu
didukung oleh sebuah system informasi
dan diharapkan dapat membantu
berbasis computer dapat membantu
melakukan proses penilaian kepada
seseorang meningkatkan kinerjanya dalam
karyawan terbaik sehingga hasil yang di
pengambilan keputusan. Seorang manajer
dapat lebih efektif dan efisien.
di suatu perusahaan dapat memecahkan
masalah semi terstruktu, sehingga manajer
TINJAUAN PUSTAKA dan computer harus bekerja sama sebagai
tim pemecah masalah dalam memecahkan
a. Pengertian system pendukung masalah yang berada di area semi
keputusan terstruktur.[6]
System adalah kumpulan dari obyek-
obyek seperti orang, resource, konsep, dan Decision Support System (DSS) atau
prosedur yang ditujukan untuk melakukan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
fungsi tertentu atau untuk memenuhi suatu merupakan system informasi interaktif
tujuan. Kemudian system juga merupakan yang menyediakaninformasi, pemodelan
kumpulan dari komponen yang dan pemanipulasian data.Sistem tersebut

140
Vol. 7 No. 2 Desember 2020
E-ISSN : 2541 – 2469
JURNAL J – CLICK P-ISSN : 2355 – 7958
Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

digunakan untuk membantumengambil Langkah pertama yang harus dilakukan


keputusan dalam situasi yaitu menentukan aspek-aspek penilaian
semiterstruktur dan situasi tidak pada core factor (faktor utama) dan
terstruktur, di mana tak seorang pun tahu secondary factor (faktor kedua).
cara pasti bagaimanakeputusan 2. Pemetaan GAP Kompetensi
seharusnya dibuat. [1] GAP kompetensi adalah perbedaan antara
kriteria yang dimiliki seseorang dengan
Pengambilan keputusan merupakanhal kriteria yang diinginkan. Rumus GAP
yang penting bagi suatu bisnis dan kompetensi yaitu:
organisasi. Dengan memilih keputusan GAP = Nilai Kriteria − Nilai Minimal
yang tepat, suatu bisnis dan/atau
organisasi dapat memecahkan masalah 3. Pembobotan
yang dihadapi dengan Pada tahap ini, akan ditentukan bobot nilai
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki masing-masing aspek dengan
dengan efisien supaya bisnis dan/atau menggunakan bobot nilai yang telah
organisasi mampu mencapai tujuannya.[7] ditentukan bagi masing-masing aspek itu
sendiri.
b. Profile matching Tabel 1. Bobot Nilai Gap
Metode profile matching atau pencocokan Selisih Bobot Keterangan
profil adalah metode yang sering gap nilai
digunakan sebagai mekanisme dalam 0 5 Kompetensi sesuai dengan
pengambilan keputusan dengan yang dibutuhkan
mengansumsi bahwa terdapat tingkat 1 4,5 Kompetensi individu
variable predictor yang ideal dan harus kelebihan 1 tingkat/level
-1 4 Kompetensi individu
dipenuhi oleh subyek yang diteliti, bukan
kurang 1 tingkat/level
tingkat minimal yang harus dipenuhi atau 2 3,5 Kompetensi individu
dilewati. kelebihan 2 tingkat/level
-2 3 Kompetensi individu
Menurut Kusrini, 2007 dalam (Hidayat, kurang 2 tingkat/level
2016) “Metode Profile Matching atau 3 2,5 Kompetensi individu
pencocokan profil adalah metode yang kelebihan 3 tingkat/level
sering sebagai mekanisme dalam -3 2 Kompetensi individu
pengambilan keputusan dengan kurang 3 tingkat/level
mengasumsikan bahwa terdapat tingkat 4 1,5 Kompetensi individu
variabel prediktor yang ideal yang harus kelebihan 4 tingkat/level
dipenuhi oleh subyek yang diteliti, -4 1 Kompetensi individu
bukannya tingkat minimal yang harus kurang 4 tingkat/level
dipenuhi atau dilewati”.
Berikut ini adalah beberapa tahapan dan 4. Perhitungan dan pengelompokkan
perumusan perhitungan dengan metode Core Factor dan Secondary Factor.
profile matching[8]: Setelah menentukan bobot nilai gap
1. Aspek Penilaian kriteria yang dibutuhkan, kemudian tiap
kriteria dikelompokkan lagi menjadi dua

141
Vol. 7 No. 2 Desember 2020
E-ISSN : 2541 – 2469
JURNAL J – CLICK P-ISSN : 2355 – 7958
Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

kelompok yaituCore Factor dan (X)% = nilai persentase


Secondary factor.[6] 6. Perangkingan
1. Core factor (factor utama) Hasil askhir dari prose profile matching
Core factor merupakan aspek adalah ranging dari kandidat yang
(kompetensi) yang paling menonjol/ diajukan untuk mengisi suatua
paling dibutuhkan oleh suatu jabatan yang jabatan/posisi tertentu. Penentuan
diperkirakan dapat menghasilkan kinerja mengacu rangking pada hasil perhitungan
optimal. Untuk menghitung core factor yang ditujukan pada rumus di bawah ini:
digunakan rumus:
Rangking = 20% NKI + 30% NSK +
∑𝑁𝐶 50% NP
𝑁𝐶𝐼 = Keterangan:
∑𝐼𝐶
Keterangan: NKI = Nilai Kapasitas Intelektual
NCI = nilai rata-rata core factor NSK = Nilai Sikap Kerja
NC = jumlah total nilai core factor NP = Nilai Perilaku
IC = jumlah item core factor
2. Secondary factor (factor pendukung) METODE PENELITIAN
Secondary factor adalah item-item selain
aspek yang ada pada core factor. Untuk Metode yang digunakan dalam
menghitung secondary factor digunakan penelitianini meliputi beberapa bagian :
rumus 1. Metode Pengumpulan Data
∑𝑁𝑆 a. Metode wawancara
𝑁𝑆𝐼 = Melakukan wawancara kepada
∑𝐼𝑆
Keterangan: salahseorang supervisor PT Nusa Trijaya
NSI = nilai rata-rata secondary factor Kencana (NTK).
NS = jumlah total nilai secondary factor b. Metode kepustakaan
IS = jumlah item secondary factor Merupakan cara pengumpulan datadengan
5. Perhitungan Nilai Total mempelajari artikel – artikel,paket modul
Dari perhitunga core factor dan secondary dan panduan, buku – bukupedoman,
factordari tiap-tiap aspek, kemudian jurnal-jurnal dan segalakepustakaan
dihitung nilai total dari tiap-tiap aspek lainnya yang dianggapperlu dan
yang diperkirakan berpengaruh pada mendukung Analisa Data.Pada tahap ini
kinerja tiap-tiap profile. Untuk menhitung penulis melakukananalisa terhadap data-
nilai total dari masing-asing aspek, data yang telahdiperoleh sebelumnya.
digunakan rumus:
HASIL DAN PEMBAHASAN
N= (X) % NCI + (X) % NSI
Pada penelitian ini penulis melakukan
Keterangan: analisis terhadap kriteria-kriteria yang
N = nilai total tiap aspek dijadikan parameter dalam menentukan
NCI = nilai core factor karyawan terbaik pada PT Nusa Trijaya
NSI = nilai secondary factor Kencana (NTK). Ada tiga jenis kriteria

142
Vol. 7 No. 2 Desember 2020
E-ISSN : 2541 – 2469
JURNAL J – CLICK P-ISSN : 2355 – 7958
Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

Table 4. Aspek kedisiplinan


yang digunakan dalam mementukan No ID_kary 1 2 3
karyawan terbaik yaitu kedisiplinan,
1 K001 3 2 3
kebersihan dan loyalitas.
2 K002 4 3 4
a. Aspek kriteria dan nilai target 3 K003 4 3 5
Tabel 2. Aspek kriteria dan nilai target
4 K004 4 3 4
N Kriteria Sub Kriteria Nilai
5 K005 3 3 4
o target
Profile Kriteria 4 3 5
Tepat waktu 4
1 K001 -1 -1 -2
Disiplin 3
1 Kedisiplinan 2 K002 -1 0 -1
pakaian
3 K003 0 0 0
jujur 5
4 K004 -1 -1 -1
Kerapian 3
5 K005 -1 0 -1
2 Kebersihan Kemampuan 4
Keteliltian 4
Table 5. Aspek kebersihan
Tanggung 5
No ID_kary 1 2 3
jawab
3 Loyalitas 1 K001 2 3 3
Patuh 4
2 K002 3 3 2
Rajin 4
3 K003 3 4 3
4 K004 3 3 4
b. Klasifiaksi core factor dan secondary
5 K005 2 3 2
factor
Setelah mentukan nilai target untuk ketiga Profile Kriteria 3 4 4
aspke yaitu kedisiplinan, kebersihan dan 1 K001 -1 -1 -1
loyalitas. Kemudian setiap aspek 2 K002 0 -1 -2
dikelompokkan menjadi dua kelompok 3 K003 0 0 -1
yaitu core factor dan secondary factor. 4 K004 0 -1 0
Table 3. core factor dan secondary 5 K005 -1 -1 -2
factor
No Aspek Core Secondary Table 6. Aspek Loyalitas
Tepat Disiplin No ID_kary 1 2 3
Kedisiplin waktu 1 K001 4 4 3
1 pakaian
an 2 K002 4 4 3
jujur
Kerapian Kemampua 3 K003 5 4 3
4 K004 5 4 4
Kebersiha n
2 5 K005 4 3 3
n Keteliltia
n Profile Kriteria 5 4 4
Tanggung Patuh 1 K001 -1 0 -1
3 Loyalitas jawab 2 K002 -1 0 -1
Rajin 3 K003 0 0 -1
Perhitungan pemetaan gap untuk masing- 4 K004 0 0 0
masing aspek seperti table-tabel di bawah 5 K005 -1 -1 -1
ini

143
Vol. 7 No. 2 Desember 2020
E-ISSN : 2541 – 2469
JURNAL J – CLICK P-ISSN : 2355 – 7958
Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

c. Pembobotan nilai gap Tabel 9. Bobot nilai gap Loyalitas


Setelah mencari perhitungan gap pada No Sub 1 2 3 Ket
masing-masing karyawan langkah Aspek
selanjutnya menetukan nilai bobot denga 1 K001 -1 0 -1
patokan table 1 bobot nilai gap. Setiap 2 K002 -1 0 -1
Nilai
karyawan akan memiliki tabel bobot nilai. 3 K003 0 0 -1
Gap
Karyawabn dengan sub-sub aspe 4 K004 0 0 0
5 K005 -1 -1 -1
kedisiplinan, kebersihan dan loyalitas
akan memiliki hasil dengan bobot nilai 1 K001 4 5 4
gap seperti terlihat pada tabel di bawah 2 K002 4 5 4
Nilai
ini: 3 K003 5 5 4
Bobot
Tabel 7. Bobot nilai gap kedisiplinan 4 K004 5 5 5
No Sub 1 2 3 Ket 5 K005 4 4 4
Aspek
1 K001 -1 -1 -2 d. Pengelompokkan core factor dan
2 K002 -1 0 -1 secondary factor
Nilai
3 K003 0 0 0 Setelah menentukan bobot nilai gap untuk
Gap
4 K004 -1 -1 -1 ketiga aspek, yaitu aspek kedisiplinan,
5 K005 -1 0 -1 kebersihan dan loyalitas dengan cara yang
1 K001 4 4 3 sama, setiap aspek dikelompokkan
2 K002 4 5 4 menjadi dua kelompok, seperti pada tabel
Nilai
3 K003 5 5 5 di bawah ini:
Bobot
4 K004 4 4 4 Tabel 10. Pengelompokkan bobot
5 K005 4 5 4 nilai gap aspek kedisiplinan
No Sub 1 2 3 CF SF
Tabel 8. Bobot nilai gap kebersihan Aspek
No Sub 1 2 3 Ket 1 K001 4 4 3 3,5 4
Aspek 2 K002 4 5 4 4 5
1 K001 -1 -1 -1 3 K003 5 5 5 5 5
2 K002 0 -1 -2 4 K004 4 4 4 4 4
Nilai
3 K003 0 0 -1
Gap 5 K005 4 5 4 4 5
4 K004 0 -1 0
5 K005 -1 -1 -2
Tabel 11. Pengelompokkan bobot
1 K001 4 4 4 nilai gap aspek kebersihan
2 K002 5 4 3 No Sub 1 2 3 CF SF
Nilai
3 K003 5 5 4 Aspek
Bobot
4 K004 5 4 5 1 K001 4 4 4 4 4
5 K005 4 4 3 2 K002 5 4 3 4 4
3 K003 5 5 4 4,5 5
4 K004 5 4 5 5 4
5 K005 4 4 3 3,5 4

144
Vol. 7 No. 2 Desember 2020
E-ISSN : 2541 – 2469
JURNAL J – CLICK P-ISSN : 2355 – 7958
Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

Tabel 12. Pengelompokkan bobot nilai gap Tabel 15. Nilai total aspek loyalitas
aspek loyalitas No Sub CF SF Ni
No Sub 1 2 3 CF SF Aspek
Aspek 1 K001 4 5 (60%*4)+(40%*5) =
1 K001 4 5 4 4 5 4,4
2 K002 4 5 4 4 5 2 K002 4 5 (60%*4)+(40%*5) =
3 K003 5 5 4 4,5 5 4,4
4 K004 5 5 5 5 5 3 K003 4,5 5 (60%*4,5)+(40%*5)
5 K005 4 4 4 4 4 = 4,7
e. Perhitungan nilai total 4 K004 5 5 (60%*5)+(40%*5) =
Dari perhitungan setiap aspek di atas, 5
berikutnya dihiutng nilai total berdasarkan 5 K005 4 4 (60%*4)+(40%*4) =
persentase dari core factor dan secondary 4
factor yangdiperkirakan berpengaruh terhadap
kinerja tiap-tiap karyawan. Penghitungan nilai Perhitungan penentuan ragking
total terlebih dahulumenentukan nilai persen Setelah melakukan proses perhitungan nilai
yang diinputkan, core factor60% dan total seluruh aspek untuk kandidat karyawan
secondary factor 40%. terbaik, tahap selanjutnya yang dilakukan
Tabel 13. Nilai total aspek kedisiplinan adalah tahap perhitungan penentuan ranking,
No Sub CF SF Ni Dimana ini merupakan tahap terakhir dari
Aspek proses profile matching. Penentuan ranking
1 K001 3,5 4 (60%*3,5)+(40%*4) mengacu pada hasil perhitungan tertentu.
= 3,7 Ranking = (X)%.Ni + (x)%*NS + (X)%.Np
2 K002 4 5 (60%*4)+(40%*5) = Keterangan:
4,4 Ni = Nilai Kedisiplinan
Ns = Nilai Kebersihan
3 K003 5 5 (60%*5)+(40%*5) =
Np = Nilai Loyalitas
5
(X)% = Nilai Persen yang diinputkan
4 K004 4 4 (60%*4)+(40%*4) = Tabel 16. Nilai akhir dari masing-
4 masing karyawan
5 K005 4 5 (60%*4)+(40%*5) = No Id Nilai
4,4 Karyawan Akhir
Tabel 14. Nilai total aspek kebersihan 1 K001 (20%*3,7) + (30)%*4) +
No Sub CF SF Ni (50)%*4,4) = 4,14
Aspek 2 K002 (20%*4,4) + (30)%*4) +
1 K001 4 4 (60%*4)+(40%*4) = (50)%*4,4) = 4,28
4 3 K003 (20%*5) + (30)%*4,7) +
2 K002 4 4 (60%*4)+(40%*4) = (50)%*4,7) = 4,76
4 4 K004 (20%*4) + (30)%*4,6) +
3 K003 4,5 5 (60%*4,5)+(40%*5) (50)%*5) = 4,68
= 4,7 5 K005 (20%*4,4) + (30)%*3,7) +
4 K004 5 4 (60%*5)+(40%*4) = (50)%*4) = 3,99
4,6
5 K005 3,5 4 (60%*3,5)+(40%*4)
= 3,7

145
Vol. 7 No. 2 Desember 2020
E-ISSN : 2541 – 2469
JURNAL J – CLICK P-ISSN : 2355 – 7958
Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

Tabel 17. Daftar karyawan terbaik 2. karyawanterbaik pada PT Nusa Trijaya


No Id Nilai Kencana (NTK).
Karyawan Akhir
3. Dengan dilakukan penelitian ini,
1 K001 4,14
penulis dapat memahami metode
2 K002 4,28 prolife matching untuk membantu
3 K003 4,76 dalam pengambilan keputusan dan
4 K004 4,68 mengetahui bagaimana prosedur-
5 K005 3,99 prosedur yang dilakukan untuk
memenuhisyarat-syarat pemilihan
Hasil akhir karyawan terbaikpada PT Nusa Trijaya
Perhitungan rangking merupakan tahap Kencana (NTK).
terakhir dari metode profile matching. 4. Berdasarkan pembahasan di atas maka
Nilai setiap alternative diurutkan dari diperoleh karyawan terbaik pada PT
yang terbesar sampai dengan yang Nusa Trijaya Kencana (NTK) yaitu
terkecil. Dengan demikian maka telah karyawan dengan id karyawan K001
didapatkan karyawan terbaik dari PT Nusa dengan nilai akhir 4,76.
Trijaya Kencana (NTK) dengan nilai akhir 5. Penentuan standar nilaidari setiap
tertinggi yaitu 4,76 denga id karyawan aspek ataukriteria sangat berpengaruh
K001. Berikut hasil akhir penentuan dalam prosespenentuan karyawan
karyawan terbaik pada PT Nusa Trijaya terbaik.
Kencana (NTK):
Tabel 18. Hasil akhir penentuan DAFTAR PUSTAKA
karyawan terbaik
[1] Haryani and D. Fitriani, “Sistem
Pada PT Nusa Trijaya Kencana
(NTK) Pendukung Keputusan Penentuan
No Id Nilai Karyawan Terbaik Pada Collection
Karyawan Akhir Pt.Panin Bank Menggunakan
1 K003 4,76 Metode Profile Matching,” J.
2 K004 4,68 Mantik Penusa, vol. 3, no. 1, pp. 1–
3 K002 4,28 8, 2019, [Online]. Available:
4 K001 4,14 http://e-
5 K005 3,99
jurnal.pelitanusantara.ac.id/index.p
hp/mantik/article/view/521.
SIMPULAN [2] F. Idam, A. Junaidi, and P.
Berdasarkan penelitian yang telah Handayani, “Pemilihan Karyawan
dilakukan untuk pemilihan karyawan Terbaik Menggunakan Metode
terbaik pada PT Nusa Trijaya Kencana Profile Matching Pada PT. Surindo
(NTK) menggunakan metode profile Murni Agung,” vol. 1, no. 1, 2019.
matching, maka dapat diperoleh beberapa [3] B. H. Muhaimin Hasanudin,
kesimpulan yaitu: Yansen Marli, “Sistem Pendukung
1. Metode Profile Matching dapat Keputusan Pemilihan Karyawan
digunakansebagai alternative system Terbaik Menggunakan Metode
penunjangkeputusan dalam penentuan Analytical Hierarchy Process (

146
Vol. 7 No. 2 Desember 2020
E-ISSN : 2541 – 2469
JURNAL J – CLICK P-ISSN : 2355 – 7958
Jurnal Sistem Informasi Dan Manajemen Informatika

Studi Kasus Pada Pt . Bando


Indonesia ),” Semin. Nas. Teknol.
Inf. dan Multimed. 2018, vol. 6, no.
3, pp. 91–96, 2018.
[4] A. P. Astari and R. Komarudin,
“Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Karyawan Terbaik
Dengan Metode Fuzzy Tahani,”
PIKSEL Penelit. Ilmu Komput.
Sist. Embed. Log., vol. 6, no. 2, pp.
169–178, 2018, doi:
10.33558/piksel.v6i2.1507.
[5] A. Zaki, D. Setiyadi, and F. N.
Khasanah, “Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Siswa
Terbaik Dengan Metode Analytical
Hierarchy Process,” PIKSEL
Penelit. Ilmu Komput. Sist. Embed.
Log., vol. 6, no. 1, pp. 75–84, 2018,
doi: 10.33558/piksel.v6i1.1401.
[6] Heny Pratiwi, Buku Ajar Sistem
Pendukung Keputusan.
Yogyakarta: deepublish, 2016.
[7] D. P. Sari, “SPK SELEKSI
PENERIMAAN GURU BARU
PADA YAYASAN GARIS PENA
PAYAKUMBUH
MENGGUNAKAN METODE
SAW Dian,” J-Click, vol. 6, no. 2,
pp. 201–207, 2019.
[8] M. Angeline and F. Astuti, “Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan
Karyawan Terbaik Menggunakan
Metode Profile Matching,” J. Ilm.
SMART, vol. II, no. 2, pp. 45–51,
2018.

147
Vol. 7 No. 2 Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai