1. Latar Belakang Pada dasarnya karyawan merupakan salah satu aset terpenting bagi
perusahaan dalam mengembangkan kemampuan untuk bersaing dan berkembang
setiap tahunnya serta mendapatkan keuntungan. Salah satunya yang terdapat dalam
perkebunan kelapa sawit dan pada kesempatan ini perusahaan perkebunan yang diteliti
oleh penulis ialah PT. Padasa Enam Utama Kalianta Dua. Dimana PT. Padasa Enam
Utama Kalianta Dua ini merupakan perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan
minyak kelapa sawit yang terletak di desa aliantan, kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan
Hulu. Di dalam PT.
Padasa Enam Utama Kalianta Dua ini dibagi lagi menjadi beberapa tempat yaitu:
Emplasment, Afdeling I, II, III, IV, V, VI, sampai dengan VII. Dalam penelitian kali ini,
penulis memilih Afdeling IV sebagai tempat penelitiannya yang dimana berfokus pada
karyawan panen. Supaya kualitas para karyawan terjaga dan meningkat setiap tahunnya,
perusahaan perlu melakukan suatu hal yang dapat memacu karyawan untuk berlomba-
lomba dalam meningkatkan prestasi kerja.
Salah satu caranya ialah melakukan penilaian kinerja karyawan dengan cara pemilihan
karyawan panen terbaik. Dengan cara ini dapat meningkatkan produktifitas dan prestasi
suatu perusahaan. Menjadi salah satu karyawan terbaik adalah dambaan bagi setiap
karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut. Terkhusus di PT. Padasa Enam Utama
Kalianta Dua ini, pemilihan karyawan panen terbaik dilakukan setiap satu tahun sekali.
Penilaian karyawan panen terbaik dilakukan oleh Asisten melalui Mandor Panen, Krani,
dan Mandor 1 setempat. Didalam pemlihan karyawan panen terbaik ini, ada 5 kriteria
yang yang harus memenuhi syarat untuk menjadi karyawan panen terbaik.
Untuk dapat mengolah data-data penilaian, maka perlu dibangun sistem pendukung
keputusan yang dapat menentukan siapa saja yang berhak mendapatkan penghargaan
sehingga pengambilan keputusan akan lebih tepat dan akurat. Sistem pendukung
keputusan adalah suatu metode yang diperkenalkan pertama kali oleh Michael. Scott
Morton pada tahun 1970 yang bertujuan untuk memudahkan kita dalam memperoleh
keputusan, namun bukanlah suatu hal yang mutlak tetapi sebagai alat bantu (tool)
dalam pengambilan keputusan dimana kita dapat mengambil suatu pertimbangan
keputusan yang ingin dicapai. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, penulis
menggunakan metode OCRA.
Kreasi Wira Agung dapat memberikan hasil pengambilan keputusan yang akurat.
(Hasibuan, 2021). Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Utomo dkk pada tahun 2021
mengenai SPK metode OCRA team survey terbaik dengan hasil 1.416 sebagai alternative
A7 (Piliang & Utomo, 2021). Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Nona dkk pada tahun
2022 bahwa metode Operational Competitiveness Rating Analysis (OCRA) dinilai dapat
menyeleksi permasalahan dalam penerimaan Karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(PKWT) (Oktari et al., 2022).
Pada tahun yang sama, penelitian selanjutnya dilakukan oleh Harry dkk bahwa
penerapan sistem dan metode yang sudah dilakukan menghasilkan kelebihan dan
kekurangan dalam rekrutmen TKM . Adapun kelebihannya yaitu sangat akurat dan
efiktifnya mendukung pengambilan keputusan rekrutmen TKM serta menghemat waktu
yang dibutuhkan, sedangkan untuk kelemahannya yaitu sangat terbatas untuk
memberikan nilai alternatif dari pengetahuan dasar (Komputer et al., 2022). Diharapkan
dengan menggunakan metode tersebut, sistem yang dibuat ini mampu memberikan
hasil yang baik sesuai dengan perhitungan yang digunakan, membantu mempermudah
krani dalam menyeleksi yang mana menjadi karyawan panen terbaik.
Sistem ini juga dapat mengurangi kesalahan dalam menentukan karyawan panen
terbaik. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis
berkeinginan melakukan sebuah penelitian yang dituangakn dalam bentuk Tugas Akhir
dengan judul “Penerapan Metode Operational Competitiveness Rating Analysis (OCRA)
Dalam Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Panen Terbaik (Studi Kasus:
Pt. Padasa Enam Utama Kalianta Dua Di Afdeling IV)”. 2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis dapat menguraikan perumusan
masalah sebagai berikut: 1.
Sistem Pendukung Keputusan ini hanya dibangun untuk menentukan karyawan panen
terbaik saja berdasarkan kriteria yang telah di tetapkan menggunakan metode OCRA 2.
Sistem Pendukung Keputusan ini hanya berfokus di Afdeling IV PT. Padasa Enam Utama
Kalianta Dua. 3. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan wawancara
dan survey. 4. Hasil dari sistem pendukung keputusan ini hanya berupa rekomendasi
saja. 4. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Memudahkan penentuan
karyawan panen terbaik di Afdeling IV PT. Padasa Enam Utama Kalianta Dua. 2.
Kajian Metode Kajian metode ini merupakan kerangka teori yang digunakan dalam
penelitian. Berikut beberapa kajian metode pada penelitian ini. 1. Sistem Pendukung
Keputusan Sistem pendukung keputusan dapat digunakan sebagai pendukung suatu
organisasi atau perusahaan dalam pengambilan keputusan agar dapat membimbing,
memberi informasi dan memberi prediksi serta mengarahkan pengguna dalam
mengambil keputusan(Rahman et al., 2018).
Sistem pengambilan keputusan dalam (Hertyana, 2018) merupakan alat bantu bagi
pengambilan keputusan manajerial, tetapi pengambilan keputusan memiliki beragam
konteks yang berbeda dimana tidak semua pengambilan keputusan adalah bergantung
dan memuaskan hanya satu pihak, dan juga pengambilan keputusan itu terkadang
memiliki beragam tujuan yang berbeda yang bisa saja saling bertentangan satu sama
lain. Sistem pengambilan keputusan dalam (Pratiwi, 2022) merupakan sistem informasi
interaktif yang menyediakan informasi pemodelan dan pemanipulasian data dan
biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau mengevaluasi
suatu peluang. 2.
OCRA merupakan cara yang sangat berguna dan mudah untuk menggambarkan sektor
yang berbeda dan membandingkan komponen keputusan yang berbeda dan teknik
pengukuran efesiensi dan parametric dan pertama kali diusulkan untuk memecahkan
masalah pengukuran daya dan analisis produktivitas.(Dilla & Utomo, 2021). Operational
Conpetitivness Rating Analysis (OCRA) dalam (Indini et al., 2021) merupakan metode
yang dapat mengidentifikasi suatu pekerjaan yang sifatnya berulang seperti alat gerak
tubub bagian atas. 7. Metode Penelitian Tahapan pada penelitian ini dilakukan dalam
beberapa tahapan seperti gambar dibawah ini. Gambar Metodologi Penelitian 1.
Identifikasi Masalah Tahap ini merupakan proses awal dengan melakukan analisa
terhadap masalah yang dihadapi serta merumuskan permasalahannya. Identifikasi
masalah dilakukan untuk memberikan solusi terhadap masalah yang diteliti. Masalah
yang diteliti oleh penulis adalah penentuan karyawan panen terbaik. Setelah dilakukan
proses identifikasi masalah, dapat ditarik simpulan bahwa diperlukannya suatu sistem
pengambilan keputusan yang tepat untuk menentukan siapa saja yang masuk ke dalam
kategori karyawan panen terbaik. 2.
Pengumpulan data Tahapan pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
sebagai berikut: a. Survei Survei ini dilakukan di Afdeling IV PT. Padasa Enam Utama
Kalianta Dua, Kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan Hulu pada bulan November 2022 -
Februari 2023 dengan melihat bagaimana proses yang berjalan disana. b. Wawancara
Mengumpulkan data dengan cara mewawancarai Mandor Panen, Krani, Mandor 1, dan
Asisten Afdeling IV untuk menanyakan mengenai ketentuan dalam menentukan
karyawan panen terbaik setiap tahunnya. c.
Studi Literatur Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan referensi dari jurnal-
jurnal yang terkait dengan metode yang digunakan di penelitian ini dan artikel-artikel
tentang permasalahan penentuan karyawan terbaik. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini ialah metode OCRA sehingga referensi yang digunakan adalah jurnal dari
penelitian sebelumnya mengenai metode OCRA sebagai landasan penelitian. 3.
Penentuan Variabel a. Variable bebas Yang menjadi variable bebas dalam penelitian ini
adalah sistem yang digunakan untuk pemilihan karyawan panen terbaik di PT. Padasa
Enam Utama Kalianta Dua di Afdeling IV. b.
Variable bebas Dalam penelitian ini yang termasuk variable terkait antara lain adalah
data alternatif, kriteria dalam pemilihan karyawan terbaik, bobot dari setiap kriteria dan
metode yang digunakan dalam memilih karyawan panen terbaik. 4. Analisis Sistem
Analisis sistem ini dilakukan dengan menganalisa komponen-komponen dari sistem
pendukung keputusan. a. Analisa Data Analisa ini merupakan proses penginputan data
menjadi sajian informasi yang diperlukan. Data yang dimaksud adalah data dari kriteria
penentuan karyawan panen terbaik di Afdeling IV PT. Padasa Enam Utama Kalianta Dua,
Kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan Hulu. b. Analisa Metode Analisis ini dilakukan
dengan menggunakan metode OCRA. 1.
Analisa Metode OCRA Metode OCRA ini dilakukan untuk mengelola data - data
penilaian pemilihan karyawan panen terbaik. Langkah-langkah penyelesaian dalam
metode Operational Competitiveness Rating Analysis (OCRA) sebagai berikut: a.
Membentuk Matrik Keputusan Xij X= [Xij]m.n = = 1,….,m; j=1,2,…, n (1) b. Menghitung
peringkat preferensi dimana yang dihitung hanya nilai kinerja dari alternatif untuk
kriteria yang akan diminimalkan (cost). `I = (i= 1, 2, …,m; j= 1, 2, …, g) (2) c. Menghitung
peringkat preferensi linear dari setiap alternative untuk kriteria yang akan diminimalkan
(cost). = `It - min ( ) (3) d.
Menghitung peringkat preferensi dimana yang dihitung hanya nilai kinerja dari alternatif
untuk kriteria yang akan dimaksimalkan (benefit). = (i= 1, 2, …,m; j=g + 2, …, n) (4) e.
Menghitung peringkat preferensi linear dari setiap alternative untuk kriteria yang akan
dimaksimalkan (benetit). = `Ot - min ( ) (5) f. Menghitung total nilai preferensi untuk
setiap alternative. = + - min( + ) i= 1, 2, …, m (6) Berikut tahapan metode OCRA.
Gambar Flowchart Analisis OCRA Aliran proses metode diatas menjelaskan bahwa input
nilai kriteria selanjutnya membentuk matriks keputusan kemudian menghitung
peringkat preferensi cost kemudian menghitung peringkat preferensi linear cost dan
selanjutnya menghitung nilai preferensi benefit kemudian menghitung nilai preferensi
linear benefit selanjutnya menghitung total nilai preferensi untuk setiap alternatif serta
diurutkan berdasarkan nama karyawan panen terbaik. 8. Analisa Tahap Awal Analisa
tahap awal mencakup sebagai berikut: 1. Wawancara Pada tahap ini, penulis telah
mewawancarai salah satu karyawan panen di Afdeling IV PT. Padasa Enam Utama
Kalianta Dua pada saat tugas kuliah kewirausahaan.
Salah satu yang penulis tanyakan kepada karyawan panen tersebut ialah apakah ada
pemilihan karyawan panen terbaik di Afdeling IV tersebut? Jawabannya iyalah ada.
Penilaian nya dilakukan selama setahun sekali. Setelah penulis bertanya lebih dalam,
dapat penulis tarik kesimpulan bahwa proses penilaian karyawan panen terbaik setiap
tahunnya masih dilakuakn secara manual. 2. Rancangan Kriteria dan Sub Kriteria Pada
tahap ini penulis mengambil kriteria dan sub kriteria dari hasil wawancara tersebut
tersaji dalam tabel berikut ini.
Kode Kriteria Kriteria Jenis Bobot C1 Jumlah Tandan Benefit 30% C2 Kebersihan Ancak
Benefit 20% C3 Kematangan Buah Benefit 20% C4 Kedisiplinan Benefit 10% C5 Buah
Matang Tidak Terpanen Cost 20% Kriteria yang telah ditentukan adalah kriteria yang
layak untuk menentukan siapa karyawan panen terbaik, dimana cost adalah
biaya/kerugian sedangkan benefit adalah keuntungan. Berikut ini adalah penjelasan
kriteria atau disebut sub kriteria. 1. Jumlah Tandan (Benefit) Jumlah Tandan Nilai Sangat
sedikit 1 Sedikit 2 Cukup 3 Banyak 4 Sangat banyak 5 2. Kebersihan Ancak Kebersihan
AncakNilai Sangat Jorok 1 Jorok 2 Sedang 3 Bersih 4 Sangat Bersih 5 3.
INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% - www.coursehero.com › file › 42103336
<1% - alat-test.com › blog › teknologi-dalam-perkebunan
<1% - download.garuda.kemdikbud.go.id › article
<1% - www.researchgate.net › publication › 327401320
<1% - www.kajianpustaka.com › 2022 › 02
<1% - www.researchgate.net › publication › 341607601
1% - www.researchgate.net › publication › 358111081
<1% - www.neliti.com › id › publications
<1% - adoc.pub › bab-1-pendahuluan-11-penelitian
<1% - pdfs.semanticscholar.org › 82fd › f083018dc1d56e0cce
<1% - www.linovhr.com › kanban
<1% - www.coursehero.com › file › p573u22e
<1% - www.neliti.com › publications › 491351
<1% - eprints.umm.ac.id › 38868 › 4
<1% - www.dnb.com › business-directory › company-profiles
1% - www.researchgate.net › publication › 345998224
<1% - creatormedia.my.id › langkah-langkah-pemodelan
1% - www.youtube.com › watch
<1% - tr-ex.me › pertama+kali+diusulkan+oleh
<1% - www.sourcecodeku.com › 2022 › 03
<1% - 123dok.com › article › tahap-pengumpulan-data
<1% - putusan3.mahkamahagung.go.id › search
<1% - haloedukasi.com › metode-pengumpulan-data
<1% - core.ac.uk › download › pdf
<1% - www.researchgate.net › publication › 360942246
<1% - rumusrumus.com › pedoman-wawancara
<1% - eprints.umm.ac.id › 37591 › 4
<1% - repository.uinbanten.ac.id › 4551 › 5
<1% - repositori.unsil.ac.id › 706 › 6
1% - scholar.google.com › citations
<1% - repository.nusamandiri.ac.id › index › repo
<1% - www.ceeol.com › content-files › document-1087029
1% - sinta.kemdikbud.go.id › authors › profile
1% - semnas.univbinainsan.ac.id › index › escaf
1% - repository.ub.ac.id › 11622
<1% - prosiding.seminar-id.com › index › sensasi