Anda di halaman 1dari 5

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Tujuan utama penelitian consulting project ini adalah untuk membantu

pihak manajemen PT. Intracawood Manufacturing dalam menemukan metode

pengukuran kinerja yang ideal dan sesuai dengan keperluan perusahaan,

kemudian dari situ diharapkan mampu mengkaji mengenai metode pengukuran

kinerja, maka dapat dijadikan sebagai dasar evaluasi kualitas kinerja karyawan

produksi.

Penulis mengkaji kesimpulan mengenai permasalahan yang dialami oleh

PT. Intracawood Manufacturing berdasarkan In-depth interview, observasi, dan

wawancara terbuka dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) dengan

menggunakan narasumber yaitu seluruh kepala bagian produksi / tim manajerial yang

berjumlah 11 orang. Kemudian penulis juga menuangkan hasil FGD ke dalam bentuk

Importance Performance Matrix, berdasarkan nilai rata-rata dari tingkat kepentingan.

Hasil penelitian dan pembahasan menemukan bahwa :

1. PT. Intracawood Manufacturing mengalami masalah utama, yaitu belum

menerapkan metode pengukuran kinerja yang sesuai. Berdasarkan informasi,

evaluasi kinerja karyawan dilakukan secara rutin setiap bulan, namun hanya

99
100

berdasarkan hasil output produksi dan diterjemahkan ke dalam volume m³ per

orang, kemudian direfleksikan ke profitabilitas laporan keuangan perusahaan.

Sehingga kurang menyentuh permasalahan kinerja karyawan yang sesungguhnya

terjadi di lapangan produksi, dan kurang membuahkan hasil yang signifikan bagi

peningkatan produktivitas karyawan.

2. Kuantitas / volume pencapaian target produksi belum memenuhi ekspektasi

manajemen. Pada proses produksi, sering menimbulkan catatan bahwa volume

hasil produksi tidak sesuai dengan target yang ditetapkan (tidak mencapai target

produksi). Parameter Kuantitas (KUAN) menyatakan, koordinasi, kontrol dan

evaluasi menunjang efektifitas dalam pencapaian target produksi.

3. Berdasarkan analisa produktivitas karyawan dan temuan catatan perilaku

kedisiplinan kerja pada karyawan produksi, dari hasil observasi yang telah

dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat menyentuh dan

membenahi akar permasalahan yang terjadi di lapangan produksi, dibutuhkan

penerapan metode pengukuran kinerja yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan

perusahaan, sebagai bahan kontrol dan evaluasi hasil pekerjaan secara berkala.

Di sini penulis merekomendasikan Behaviourally Anchored Rating Scales

(BARS). Sebagai performance appraisal, yang dinilai memiliki penilaian

obyektif dan lebih tepat karena sifatnya yang rinci, unggul dan menyeluruh

daripada metode penilaian lainnya. Metode yang menggabungkan pendekatan

perilaku kerja dengan sifat pribadi, agar perusahaan dapat mencari tahu apa

kekuarangan dan kelebihan karyawan, dan melihat kekurangan dalam perusahaan


101

untuk merancang sistem penilaian kinerja yang dapat membantu perusahaan

untuk bersaing dan mencapai target yang diinginkan.

5.2. IMPLIKASI MANAJERIAL

Temuan dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar penentuan metode

pengukuran kinerja yang akan dipilih dan diterapkan oleh manajemen

PT. Intracawood Manufacturing, bahkan perusahaan manufacturing lainnya di

Indonesia. Berdasarkan faktor dasar retensi karyawan yang ditemukan dalam

penelitian ini, penulis menyimpulkan beberapa implikasi manajerial, berupa aksi

retensi untuk produktivitas dari karyawan produksi adalah sebagai berikut :

1. Implikasi terhadap pemilihan metode pengukuran kinerja karyawan

Memutuskan untuk memilih dan menerapkan secara konsisten metode

pengukuran kinerja. Yang dapat diterapkan di ranah lapangan produksi, sesuai

dengan kebutuhan perusahaan. Jika pada kondisi sebelumnya evaluasi kinerja

karyawan hanya berdasarkan hasil output produksi yang diterjemahkan ke dalam

volume m³ per orang, kemudian direfleksikan ke profitabilitas laporan keuangan

perusahaan. Maka dengan adanya penerapan metode pengukuran kinerja,

diharapkan dapat lebih menyentuh secara mendalam dan bisa menjadi solusi atas

fenomena / permasalahan-permasalahan yang selama ini terjadi di ranah

lapangan produksi.

2. Implikasi terhadap peningkatan pencapaian kuantitas / volume target produksi

Dengan pembenahan di bidang perilaku indisipliner pada karyawan produksi,

diharapkan dapat memberikan solusi atas fenomena waste production yang


102

terjadi di lapangan produksi, yang dinilai sebagai sumber minimnya

produktivitas tingkat pencapaian kuantitas / volume produksi. (Berdasarkan data

yang tersaji pada bab.1, tabel.1.3. tergambar bahwa sering terjadi volume

produksi tidak mencapai target seperti yang telah ditetapkan).

5.3. Batasan Penelitian

Penelitian ini tidak luput dari kekurangan dan batasan yang membatasi hasil

temuan dan membuka peluang bagi penelitian selanjutnya. Beberapa batasan dari

penelitian ini adalah :

1. Jumlah sampel yang terbatas dikarenakan penelitian di ranah karyawan produksi

pabrik kayu lapis ini, peneliti menilai bahwa tim manajerial dianggap sebagai

pintu penghubung utama bagi masuk dan terpilihnya karyawan produksi. Oleh

karenanya peneliti memutuskan untuk menggunakan keseluruhan kepala bagian

produksi / tim manajerial yang berjumlah total 11 orang sebagai sample dari

populasi tim produksi.

2. Metode dan proses pengumpulan data yang sebagian dilakukan langsung oleh

peneliti tanpa moderator memungkinkan narasumber untuk tidak sepenuhnya

terbuka terhadap isu atau pertanyaan yang diajukan

3. Beberapa landasan teori menggunakan data sekunder dengan usia yang cukup

lama
103

5.4. Saran untuk Penelitian Selanjutnya

Beberapa saran penulis untuk penelitian selanjutnya adalah:

 Untuk menguji keandalan metode yang telah dipilih dan diterapkan, jika

dikaitkan dengan sistem reward and punishment.

 Untuk melakukan penelitian akan faktor demografis lain, seperti

penelitian mengenai motivasi kerja, ataupun pengaruh reward and

punishment, dan pengaruhnya terhadap tingkat produktivitas.

Anda mungkin juga menyukai