Anda di halaman 1dari 6

YAYASAN SASMITA JAYA

UNIVERSITAS PAMULANG
PROGRAM STUDI MANAJEMEN S.1
Jl. Surya Kencana No.1 Pamulang Barat Tangerang Selatan Banten Telp. (021) 7412566 Fax. (021) 7412491

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL/GENAP


TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Mata Kuliah : Audit SDM Hari Tanggal : November 2021
Fakultas/Prodi : Ekonomi/Manajemen Waktu : 90 menit
Semester/Kelas: Shift : Reguler C
Dosen : Endang Kustini, SE.MM Ruang :
Sifat Ujian : Open book

Petunjuk Pengisian Soal:


1. Berdoa sebelum dan sesudah mengerjakan soal.
2. Jawab pertanyaan dengan tepat dan benar.
3. Dahulukan menjawab soal yang dianggap paling mudah menurut anda.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SOAL

1. Auditor harus memperhatikan beberapa hal berikut dalam melakukan audit tingkat
keluhan dan pengaduan. a.Jangan berhenti pada menghitung tingkat keluhan dan
pengaduan b. Analisis tingkat lanjut dari keluhan dan pengaduan karyawan, Jelaskan
kritik yang ada dalam audit tingkat keluhan.
2. Isu efektivitas SDM jarang dilakukan akan tetapi sebenarnya merupakan komponen
penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Pada era sekarang penyempurnaan
dan perkembangan teknologi terus berkelanjutan, sehingga perusahaan mau tidak mau
harus memikirkan cara-cara yang inovatif untuk mampu bersaing dan mengungguli
pesaing agar bisa menjadi perusahaan terdepan di lingkungan industri bisnis terkait.
Bagaimana cara menilai efektivitas organisasi atau lembaga?
3. Jelaskan faktor faktor yang yang perlu di perhatikan auditor dalam melakukan audit
kepuasan kerja?
4. Menghadapi tantangan bisnis yang dinamis dengan persaingan yang ketat, pihak
manajemen menyadari pentingnya menciptakan perusahaan dimana para pegawainya
senantiasa memiliki kemauan dan kemampuasn dan berkembang. Menurut Zwell (2000)
keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh 3 faktor, jelaskan
5. Jelaskan Tahapan-Tahapan Audit.
TAUFAN.AG (191010504160)
05 SMJE 037 MSDM

JAWABAN UAS AUDIT SDM

1.
Tingkat keluhan dan pengaduan karyawan dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengukur
iklim kerja secara keseluruhan di perusahaan. Namun demikian, yang lebih penting adalah
bagaimana perusahaan menindaklanjuti keluhan dan pengaduan tersebut.

2.
Cara Menilai Keefektifan Organisasi

Efektivitas organisasi dapat diukur dari berbagai pendekatan, antara lain :

Menurut Daft (2010)

-Pendekatan sasaran (goal attainment approach) mengemukakan bahwa efektivitas organisasi


dinilai berdasarkan pencapaian atau hasil akhir. Misalnya produktivitas dapat diukur berdasarkan
output dibagi input, dan lain sebagainya. Pada pendekatan ini, ukuran-ukuran yang lazim
digunakan antara lain profitabilitas, pertumbuhan, market share, social responsibility
-Pendekatan sistem (system approach) menekankan pada sasaran jangka panjang dengan
mengindahkan interaksi antara organisasi dan lingkungannya. Atau penekanannya tidak hanya
pada hasil akhir saja, namun sasaran juga diperhitungkan. Misalnya O/I di rumah sakit diukur
dengan rasio antara jumlah pasien yang sembuh dengan jumlah pasien seluruhnya.
-Pendekatan Stakeholder(s) menekankan pada kepuasan konstituen dalam suatu lingkungan.
Dalam hal ini, yang dimaksud konstituen antara lain pemasok, pelanggan, pemilik, karyawan,
pemegang saham, dst
-Pendekatan proses internal (internal process) mengukur kesehatan kondisi internal organisasi.
Indikator ukurannya misalnya team spirit index, trust index, knowledge sharing index, dst
Pendekatan nilai bersaing (completing value approach) menekankan pada penilaian subjektif
seseorang pada organisasinya. Pendekatan ini lebih banyak digunakan untuk melakukan diagnosig
budaya organisasi, namun banyak perusahaan menggunakannya sebagai sarana untuk mengukur
efektivitas organisasi.

Pendekatan Balance Score Card

Pendekatan ini kemukakan oleh Kaplan dan Norton (1978) menekankan pada empat perspektif
yang saling berimbang dan diturunkan sampai pada level divisi, unit bahkan individu. Keempat
perspektif tersebut meliputi :

-Perspektif finansial mengukur antara revenue, profit, market share;


-Perspektif customer, mengukur kepuasan pelanggan (seperti index kepuasan pelanggan)
-Perspektif internal business process mengukur produktivitas, antara lain diukur berdasarkan
input/output, dan angka reject;
-Perspektif learning dan growth mengukur antara lain peningkatan kompetensi karyawan dan
peningkatan motivasi karyawan
Pendekatan Dynamic Multi-Dimensional Performance Model (Matz, et, al, 2003).

The Dynamic Multi Multidimensional performance Model (DMP) dikemukakan oleh Matz, et, al,
2003) menekankan pada pengukuran yang berorientasi ke depan untuk melengkapi BSC (balance
Score Card), yaitu :

-Perspektif finansial pada dasarnya sama seperti goal attainment approach misalnya revenue ROI
-Perspektif pelanggan : misalnya index retensi pelanggan
-Perspektif proses : mengukur efisiensi organisasi. Misalnya kesiapan berubah, learning
organization index, dst
-Perspektif pengembangan manusia, mengukur peran utama para stakeholder dalam keberhasilan
organisasi
-Perspektif masa depan : contohnya besarnya anggaran untuk berinvestasi dalam bidang teknologi.

3.
Faktor penentu kepuasan kerja dibagi menjadi 2 , intrinsik dan ekstrinsik

-Faktor intrinsik berasal dari apa yang mereka dapat dari segi pribadi pegawai

- Faktor Ekstrinsik berasal dari reward yang pegawai itu rasakan


Faktor - faktor intrinsik antara lain :
- prestasi dan pengakuan yang pegawai rasakan
- Tanggung jawab pegawai
- kemungkinan untuk berkembang
- otonomi atau kepemimpinan yang dirasakan pegawai
- makna pekerjaan
Faktor - faktor ekstrinsiknya antara lain :
- Gaji
- Kemungkinan untuk naik jabatan
- Koneksi dengan karyawan lain
- Bonus tambahan.

4.
Sebagaimana di kemukakan Zwell(2000) bahwa terdapat tiga komponen penting pondasi
kesuksesan perusahaan atau organisasi.
>kepemimpinan yang kompeten
>karyawan yang kompeten
>budaya perusahaan yang meningkatkan dan memaksimalkan kompetensi.

5.
Tahap Pemeriksaan Pendahuluan.
Sebelum auditor menentukan sifat dan luas pengujian yang harus dilakukan, auditor harus
memahami bisnis auditi (kebijakan, struktur organisasi, dan praktik yang dilakukan).
Setelah itu, analisis risiko audit merupakan bagian yang sangat penting. Ini meliputi review atas
pengendalian intern. Dalam tahap ini, auditor juga mengidentifikasi aplikasi yang penting dan
berusaha untuk memahami pengendalian terhadap transaksi yang diproses oleh aplikasi tersebut.
pada tahap ini pula auditor dapat memutuskan apakah audit dapat diteruskan atau mengundurkan
diri dari penugasan audit.

Tahap Pemeriksaan Rinci.


Pada tahap ini auditnya berupaya mendapatkan informasi lebih mendalam untuk memahami
pengendalian yang diterapkan dalam sistem komputer klien. Auditor harus dapat memperkirakan
bahwa hasil audit pada akhirnya harus dapat dijadikan sebagai dasar untuk menilai apakah
struktur pengendalian intern yang diterapkan dapat dipercaya atau tidak. Kuat atau tidaknya
pengendalian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor dalam menentukan langkah selanjutnya.

Tahap Pengujian Kesesuaian.


Dalam tahap ini, dilakukan pemeriksaan secara terinci saldo akun dan transaksi. Informasi yang
digunakan berada dalam file data yang biasanya harus diambil menggunakan software CAATTs.
Pendekatan basis data menggunakan CAATTs dan pengujian substantif untuk memeriksa integritas
data. Dengan kata lain, CAATTs digunakan untuk mengambil data untuk mengetahui integritas dan
keandalan data itu sendiri. .

Tahap Pengujian Kebenaran Bukti.


Tujuan pada tahap pengujian kebenaran bukti adalah untuk mendapatkan bukti yang cukup
kompeten,. Pada tahap ini, pengujian yang dilakukan adalah (Davis at.all. 1981) :
-Mengidentifikasi kesalahan dalam pemrosesan data
-Menilai kualitas data
-Mengidentifikasi ketidakkonsistenan data
-Membandingkan data dengan perhitungan fisik
-Konfirmasi data dengan sumber-sumber dari luar perusahaan.

Tahap Penilaian Secara Umum atas Hasil Pengujian.


Pada tahap ini auditor diharapkan telah dapat memberikan penilaian apakah bukti yang diperoleh
dapat atau tidak mendukung informasi yang diaudit. Hasil penilaian tersebut akan menjadi dasar
bagi auditor untuk menyiapkan pendapatanya dalam laporan auditan. Auditor harus
mengintegrasikan hasil proses dalam pendekatan audit yang diterapkan audit yang diterapkan.
Audit meliputi struktur pengendalian intern yang diterapkan perusahaan, yang mencakup :
(1) pengendalian umum,
(2) pengendalian aplikasi, yang terdiri dari : (a) pengendalian secara manual, (b) pengendalian
terhadap output sistem informasi, dan (c) pengendalian yang sudah diprogram.

Anda mungkin juga menyukai