Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGUKURAN KINERJA

OLEH:

MUHAMMAD ICHRAM SALAM 09120190168

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2022
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji hanya untuk Allah SWT, karena tanpa rahmat dan ridho Alllah
SWT penulis dapat mengerjakan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawatdan salam
semoga senantiasa kita curahkan kepada Baginda Muhammad SAW yang menjadi suri
teladan sepanjang zaman dan keluarga beserta para sahabat yang mengawal islam
sampai pada kita saat ini.

Tak lupa juga saya mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu matakuliah
Pengukuran Kinerja yang mrembimbing penulis dalam pengerjaan makalah ini. Penulis
juga berterimakasih kepada rekan-rekan yang senantiasa membantu dalam
mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan ini barangkali terdapat kesalahan yang belum kami ketahui, maka
kiranya penulis memohon saran dan kritik yang membangun baik itu dari rekan-rekan
pembaca mau dosen, demi penyempurnaan makalah ini. Terimakasih.

Makassar, 21 September 2022

Amrul
DAFTAR ISI
SAMPUL........................................................................ Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN .............................................. Error! Bookmark not defined.
1.1 LATAR BELAKANG ................................ Error! Bookmark not defined.
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................ Error! Bookmark not defined.
1.3 TUJUAN...................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II PEMBAHASAN ............................................... Error! Bookmark not defined.
2.1 PENGERTIAN PENGUKURAN KINERJAError! Bookmark not defined.
2.2 SISTEM PENGUKURAN KINERJA ...... Error! Bookmark not defined.
2.3 SEJARAH PENGUKURAN KINERJA .. Error! Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP ....................................................... Error! Bookmark not defined.
3.1 KESIMPULAN ........................................... Error! Bookmark not defined.
3.2 SARAN ........................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap
berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan. Hasil pengukuran
tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan
informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik di mana perusahaan
memerlukan penyesuaianpenyesuaian atas aktivitas perencanaan dan
pengendalian.
Pengukuran kinerja didefinisikan sebagai moitoring dan pelaporan program
berjalan yang harus diselesaikan untuk mencapaia tujuan yang telah ditentukan.
Kinerja yang diukur dapat ditekankan pada jenis atau level program ynag
dijalankan (proses), produk atau layanan langsung yang dihasilkan (output),
maupun hasil ataupun dampak dari produk atau layanan (outcome).
Menurut Whittaker dalam Moeheriono (20012:72), pengukuran kinerja
merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan dan akuntabilitas, serta untuk menilai pencapaian tujuan
dan sasaran (goal and objectivities).
Tindakan pengukuran yang dilakukan diharapkan bisa membantu
organisasi/perusahaan dalam melakukan pengambilan keputusan untuk para
karyawannya. Seseorang yang mampu mencapai tujuan dan sasarannya mereka
adalah karyawan yang mempunyai kinerja yang baik.
1.2 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para
mahasiswa mengenai pengukuran kinerja baik itu sejarah sampai pada pengertian
dari pengukuran kinerja.
1.3 Rumusan Masalah
a. Pengertian pengukuran kinerja
b. Hal-hal penting dipahami terkait pengukuran kinerja
c. Sejarah pengukuran kinerja
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pengukuran Kinerja


Pengukuran kinerja merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan efisiensi
maupun produktivitas kerja. Salah satu aspek yang mendorong adanya asumsi
bahwa dalam suatu system atau cara kerja yang sudah ada dan baik, tetapi masih
bisa dicari yang lebih baik. Dikutip oleh Rahmawati, dkk menurut Rue & Byars
(1981) menyatakan bahwa kinerja sebagai tingkat pencapaian hasil atau “the degree
of accomplishment”. Dengan kata lain, kinerja merupakan tingkat pencapaian tujuan
organisasi. Pada pengertian ini kinerja diartikan sejauh mana tujuan yang telah
ditetapkan mampu dicapai oleh organisasi.
Menurut Mardiasmo (2009) dikutip oleh Sukma (2013), kinerja (performance)
adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Pendapat lain mengenai
kinerja dikemukakan oleh Osborne (1990), kinerja didefinisikan sebagai tingkat
pencapaian suatu organisasi. Menurut pengertian ini, kinerja diartikan sebagai
sejauh mana untuk dapat menjamin suatu organisasi berlangsung dengan baik, maka
organisasi perlu mengadakan evaluasi. Menurut Siegal dalam Barbara (2000)
dikutip oleh Istiqlal (2009) penilaian kinerja adalah penentuan secara periodic
efektivitas operasional suatu organisasi.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja
adalah penentuan secara periodic efektivitas operasional suatu organisasi, bagian
organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya.
2.2 Sistem Pengukuran Kinerja
System pengukuran kinerja dapat bermanfaat bagi para pemakainya apabila
hasilnya dapaat menyediakan umpan balik yang bisa membantu anggota organisasi
dalam usaha untuk melakukan perbaikan kerja lebih lanjut. Kriteria system
pengukuran kinerja menurut Armstrong dan Baron, yaitu :
a. Dikaitkan dengan tujuan strategis dan mengukur apa yang secara organisasional
penting dan mendorong.
b. Relevan dengan sasaran dan akuntabilitas tim dan individu yang
berkepentingan.
c. Memfokuskan pada output yang terukur dan penyelesaian tugas dan bagaiamana
orang bertindak dan bagaimana tingkah laku mereka.
d. Mengindikasi data yang akan tersedia sebagai dasar pengukuran.
e. Dapat diverifikasi, dengan mengusahakan informasi yang akan menginformasi
tingkat seberapa jauh harapan dapat dipenuhi.
f. Menjadi setepat mungkin dalam hubungan dengan maksud pengukuran dan
ketersediaan data.
g. Mengusahakan dasar untuk umpan balik dan tindakan.
h. Bersifat komprehensif, mencakup semua aspek kerja.
2.3 Sejarah Pengukuran Kinerja
Proses evolusi system pengukuran kinerja manufaktur dalam konteks organisasi
meliputi 5 tahapan, yaitu:
a. Tahap pertama (system tertutup)
Pada tahap ini berorientasi pada akuntansi biaya dengan menggunakan
pendekatan retroaktif dan hasilnya digunakan untuk menaikkan efisiensi
organisasi dan membandingkan antara realisasi dan anggaran.
b. Tahap kedua (system tertutup yang dimodifikasi)
Tahap ini ditandai dengan lahirnya organisasi besar yang sistematik dan
berorientasi gabungan antara akuntansi biaya dan keuangan dengan pendekatan
retroaktif. Hasil digunakan untuk menaikkan efisiensi internal dan menarik
pemodalan dari entitas eksternal.
c. Tahap ketiga (system semi terbuka)
Pada tahap ini ditandai dengan pertumbuhan aktivitas bisnis global dan
perubahan pertumbuhannya. Tahap ini berorientasi pada gabungan finansial dan
non-finansial dengan pendekatan gabungan antara retroaktif dan proaktif. Hasil
digunakan untuk mengelolah organisasi yang ada.
d. Tahap keempat (system terbuka)
Tahap ini berorientasi pada system yang terintegrasi dan berimbang dengan
pendekatan yang lebih proaktif dan hasilnya digunakan untuk meningkatkan
ketanggapan organisasi.
e. Tahap kelima (isu untuk penelitian lanjut)
System pengukuran yang dirancang untuk mengamati efektivitas dari setiap
sumber daya dan keseluruhan organisasi dengan pendekatan untuk
pengembangan berkelanjutan dengan pendekatan pengukuran top down vs
bottom up. Hasil digunakan untuk mempersiapkan organisasi menjadi unggul.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja adalah
penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian
organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya. Pengukuran kinerja juga dimasukkan dalam proses evolusi
system pengukuran kinerja manufaktur dalam konteks organisasi, meliputi :
1. Tahap I (system tertutup)
2. Tahap II (system tertutup yang dimodifikasi)
3. Tahap III (system semi terbuka)
4. Tahap IV (system terbuka)
5. Tahap V (isu untuk penelitian lanjutan)
DAFTAR PUSTAKA

Devani, Vera & Setiawan Ade. (2015). Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan
Menggunakan Metoda Balanced Scorecard. Jurnal sains, teknologi, dan industry,
vol.13. no.1
Dini Amalia, SE. M.M. (2020). Pengukuran Kinerja: Konsep dasar Penilaian Kinerja
dan Metode-Metode dalam Penilaian Kerja. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YAI
Jakarta
Jusuf shoffiani raisa.(2013). Analisis pengaruh TQM, Sistem Pengukuran Kinerja dan
Reward terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal EMBA, vol.1 no.1, hal.634-644

Anda mungkin juga menyukai