Balance Scorecard
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Pengendalian
Manajemen yang diampu oleh :
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS SILWANGI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melim
pahkan karunia nikmat dan kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan mak
alah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem pengendalian Manajemen, deng
an judul “Balance Scorecard”. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
menambah wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, ag
ar kita semua menjadi mahasiswa yang berguna bagi agama,bangsa dan negara.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................29
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Dan Memahami Sistem Pengukuran Kinerja Dan
Pembagiannya.
2. Untuk Mengetahui Dan Memahami Tentang Balance Scorecard.
3. Untuk Mengetahui Dan Memahami Bagaimana Penerapan Balance
Scorecard.
4. Untuk Mengetahui Dan Memahami Tentang 4 Perspektif Balance
Scorecard.
5. Untuk Mengetahui Keunggulan Yang Didapat Dari Balance Scorecard
Sebagai Metode Pengukuran Kinerja Manajemen.
6. Untuk Mengetahui Kelemahan Atau Masalah Yang Dapat Mengurangi
Manfaat Dari Balanced Scorecard.
7. Untuk Mengetahui Dan Memahami Peranan Balance Scorecard Sebagai
Inti Dari System Manajemen.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
keuangan, perspektif binis internal, perspektif pelanggan dan perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan.
4
Setiap ukuran dalam balance scorecard menekankan aspek startegi
perusahaan. Dalam membuat balance scorecard, eksekutif harus memilih
seperangkat ukuran yang :
5
Perusahaan harus melakukan keseimbangan diantara ukuran-ukuran
eksternal, seperti manufaktur. Alasan untuk ini adalah banyak perusahaan
sering mengorbankan pengembangan internal untuk hasil eksternal atau
mengabaikan hasil eksternal, dengan keyakinan bahwa ukuran internal
sudah cukup.
d. Empat Perspektif
Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa sistem pengukuran kinerja
balance scorecard akan membantu manajer di dalam melihat bisnis dari
empat perspektif, keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan
pertumbuhan dan pembelajaran.
Elemen-elemen pengukuran kinerja manajemen dengan Balanced
Scorecard yang dilihat dari empat perspektif menurut Kaplan dan Norton.
6
2.3 Penerapan Balance Scorecard
1. Menentukan strategi
Balance scorecard membuat suatu jaringan antara strategi dan
tindakan operasional. Akibatnya adalah perlu proses penentuan balance
scorecard dengan menentukan strategi organisasi. Pada tahapan ini penting
dipahami bahwa tujuan organisasi dijelaskan secara eksplisit dan target
yang ingin dicapai telah dikembangkan.
7
ukuran, ukuran-ukuran tersebut dapat menjadi tidak imbang karena sistem
lain pada organisasi, seperti kebijakan kompensasi yang member
kompensasi manajer berdasarkan kinerja keuangan.
8
biasa digunakan adalah Return on Investment dan Residual Income.
Berikut ini adalah contoh penentuan sasaran strategi dan ukuran hasil dari
perspektif keuangan.
2. Perspektif Pelanggan
Contoh penentuan sasaran strategi dan ukuran hasil dari persepektif pel
anggan:
2.Bertambahnya produk dan jasa b Proporsi produk dan jasa baru dari
aru jumlah total produk dan jasa
9
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
Contoh penentuan sasaran strategi dan ukuran hasil dari perspektif proses
bisnis internal:
10
Motivasi, Pemberdayaan dan Pelibatan Karyawan
Karyawan seharusnya tidak hanya memiliki keterampilan yang dip
erlukan, tetapi juga memiliki kebebasan, motivasi dan inisiatif untuk m
enggunakan keahlian tersebut secara efektif. Jumlah saran per karyawa
n dan jumlah saran yang dilaksanakan per karyawan adalah kemungkin
an ukuran motivasi dan pemberdayaan. Saran per karyawan memberik
an ukuran tingkat keterlibatan karyawan, sedangkan saran per karyawa
n yang diimplementasikan menandakan kualitas partisipasi karyawan.
Ukuran ini juga menandakan apakah saran para karyawan dianggap ser
ius atau tidak.
Kemampuan Sistem Informasi
Peningkatan kemampuan sistem informasi berarti memberikan info
rmasi yang lebih akurat dan tepat waktu pada karyawan sehingga mere
ka dapat memperbaiki proses dan melaksanakan proses baru secara efe
ktif.
2.5 Keunggulan Balance Scorecard
Keunggulan pendekatan Balanced Scorecard dalam sistem perencanaan str
ategik adalah pada kemampuan Balanced Scorecard dalam menghasilkan renc
ana strategik yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Komprehensif
Balanced Scorecard menambahkan perspektif yang ada dalam perencanaan
strategis, dari yang sebelumnya hanya pada perspektif keuangan, meluas k
e tiga perspektif yang lain, yaitu : pelanggan, proses bisnis internal, serta p
embelajaran dan pertumbuhan.
b. Koheren
Koheren berarti Balanced Scorecard mewajibkan personel untuk membang
un hubungan sebab akibat (causal relationship) diantara berbagai sasaran st
rategis yang dihasilkan dalam perencanaan strategis.
c. Seimbang
Keseimbangan sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem peren
canaan strategik penting untuk menghasilkan kinerja keuangan yang berke
11
sinambungan. Dengan demikian, nilai keempat perspektif tersebut dalam
Balanced Scorecard adalah seimbang, di mana perspektif yang satu tidak
melebihi perspektif yang lainnya.
d. Terukur
Keterukuran sasaran strategis yang dihasilkan oleh sistem perencan
aan strategis menjanjikan ketercapaian berbagai sasaran strategis yang dih
asilkan oleh sistem tersebut. Balanced Scorecard mengukur sasaran strateg
ik yang sulit untuk diukur. Sasaran strategik pada perspektif pelanggan, pr
oses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan merupakan sasar
an yang tidak mudah diukur. Namun, dalam pendekatan Balanced Scoreca
rd ketiga perspektif nonkeuangan tersebut ditentukan ukurannya agar dapa
t dikelola, sehingga dapat diwujudkan untuk mengukur kinerja perusahaan.
2.6 Kelemahan Balance Scorecard
1. Kurangnya hubungan antara ukuran dan hasil non keuangan. Tidak ada
jaminan bahwa tingkat keuntungan masa depan akan mengikuti
pencapaian target pada setiap bidang non keuangan. Inilah masalah
terbesar yang ada pada balanced scorecard karena adanya asumsi yang
melekat bahwa tingkat keuntungan masa depan akan berasal dari
pencapaian ukuran-ukuran balanced scorecard.
2. Fixation of Finansial Results. Pencapaian ukuran keuangan sering kali
tidak dikaitkan dengan program insentif sehingga tekananan baik dari
pemegang saham maupun dewan direksi berpengaruh pada pencapaian
target.
3. Tidak adanya mekanisme perbaikan. Seringkali perusahaan tidak memiliki
mekanisme perbaikan jika ukuran-ukuran hasil tidak ada.
4. Ukuran-ukurangnnya tidak diperbarui. Banyak perusahaan tidak memiliki
mekanisme formal untuk memperbarui ukuran-ukuran agar segaris dengan
perubahan strategi. Hasilnya adalah perusahaan menghasilkan ukuran yang
berdasarkan strategi sebelumnya.
5. Pengukuran terlalu berlebihan. Berapa kali ukuran kritis dapat dilakukan
pada manajer tanpa kehilangan fokus.
12
6. Kesulitan dalam menentukan trade-off
2.7 Balance Scorecard Sebagai Inti Sistem Manajemen
Strategik Balanced Scorecard menekankan bahwa semua ukuran keuangan
dan nonkeuangan harus menjadi bagian dari sistem informasi untuk seluruh ka
ryawan pada semua tingkat organisasi berdasarkan visi dan strategi dari suatu
unit usaha. Visi dan strategi itu diterjemahkan ke dalam empat perspektif yang
masing-masing dinyatakan dalam bentuk tujuan yang ingin dicapai organisasi.
Balanced Scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran operasional. Perusa
haan yang inovatif menggunakan scorecard sebagai sebuah sistem manajemen
strategis untuk mengelola strategi jangka panjang. Perusahaan menggunakan f
okus pengukuran scorecard untuk menghasilkan berbagai proses manajemen p
enting, diantaranya:
a. Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi
b. Mengkomunikasikan dan mengkaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategi
s
c. Merencanakan, menetapkan sasaran
d. Menyelaraskan berbagai inisiatif strategis
e. Meningkatkan pembelajaran strategis
13
BAB III
ANALISIS KASUS
a. Rasio Aktvitas
Rasio Aktivitas adalah rasio yang menunjukkan keefektifan sebuah
perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya yang terdiri
atas:
Rasio Perputaran Persediaan
14
Gambar 1 Rasio Perputaran Persediaan PT. Aditya Sentana Agro
Tahun 2013-2015.
Hasil uji rasio perputaran persediaan yang dilakukan pada PT.
Aditya Sentana Agro selama periode 2013-2015 memiliki trendline yang
menurun. Persediaan stok benih digudang mengalami kenaikan karena
permintaan konsumen terhadap benih menurun. Artinya, rasio tersebut
menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu mengelola modal yang ada
pada persediaan.
Rasio Perputaran Piutang
Hasil uji rasio perputaran piutang yang dilakukan pada PT. Adity
a Sentana Agro selama periode 2013-2015 memiliki trendline yang men
urun. Artinya, rasio tersebut menunjukkan bahwa perusahaan over inves
tment kontrak kerja dengan petani dalam memberikan piutang dan juga
perusahaan lambat dalam menjual produk benih.
15
Hasil uji rasio perputaran aktiva tetap yang dilakukan pada PT. A
ditya Sentana Agro selama periode 2013-2015 memiliki trendline yang
menurun. Artinya, rasio tersebut menunjukkan bahwa perusahaan belum
menggunakan kapasitas aktiva tetap perusahaan secara maksimal.
Hasil uji rasio perputaran total aktiva yang dilakukan pada PT. Adity
a Sentana Agro selama periode 2013-2015 memiliki trendline yang men
urun. Artinya, rasio tersebut menunjukkan aktiva perusahaan lebih besar
dibanding dengan kemampuan penjualannya yang berarti perusahaan tid
ak efisien dalam penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan pe
njualan.
b. Rasio Profitabilitas
16
Gambar 5 Rasio Net Profit Margin PT. Aditya Sentana A
gro Tahun 2013-2015
Hasil uji rasio Net Profit Margin yang dilakukan pada PT. Adity
a Sentana Agro selama periode 2013-2015 memiliki trendline yang men
urun. Artinya, rasio tersebut menunjukkan bahwa perusahaan belum ma
mpu mengelola biaya operasinya dengan baik.
Hasil uji Rasio Return on Total Assets yang dilakukan pada PT.
Aditya Sentana Agro selama periode 2013-2015 memiliki trendline yan
g menurun. Artinya, rasio tersebut menunjukkan bahwa perusahaan bel
um efektif dalam menghasilkan keuntungan dari aktiva yang dimilikiny
a.
17
Hasil uji Rasio Rentabilitas Ekonomi yang dilakukan pada PT. A
ditya Sentana Agro selama periode 2013-2015 memiliki trendline yang m
enurun. Artinya, rasio tersebut menunjukkan bahwa penggunaan aktiva o
leh perusahaan untuk menghasilkan laba belum maksimal.
Hasil uji Rasio Profit Margin yang dilakukan pada PT. Aditya
Sentana Agro selama periode 2013-2015 memiliki trendline yang men
urun. Artinya, rasio tersebut menunjukkan bahwa perusahaan belum m
ampu mengelola biaya operasional dengan baik.
Hasil uji Rasio Return on New Worth yang dilakukan pada PT. A
ditya Sentana Agro selama periode 2013-2015 memiliki trendline yang m
enurun. Artinya, rasio tersebut menunjukkan bahwa perusahaan belum m
18
ampu dalam mengelola modal yang tersedia secara efisisen untuk mengh
asilkan pendapatan.
2. Perspektif Pelanggan
19
Hasil uji retensi pelanggan yang dilakukan pada PT. Aditya
Sentana Agro selama periode 2013-2015 meningkat. Artinya, uji retensi
pelanggan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan berhasil untuk
mempertahankan hubungan dengan pelanggannya, terbukti dari kenaikan
jumlah pelanggan dan peningkatan jumlah pelanggan yang bertahan.
PT. Aditya Sentana Agro dalam mempertahankan hubungan dengan
pelanggannya berusaha untuk tetap menjaga kualitas produk benih,
memenuhi permintaan pelanggan dan memberikan pelayanan terbaik bagi
pelanggan.
Hasil uji akuisisi pelanggan yang dilakukan pada PT. Aditya Sentana
Agro selama periode 2013-2015 meningkat. Artinya, uji retensi pelanggan
tersebut menunjukkan bahwa perusahaan berhasil untuk menarik
pelanggan baru. Berdasarkan hasil wawancara, PT. Aditya Sentana Agro
mendapatkan pelanggan baru dengan cara menawarkan produk benih
inovasi yang berkualitas dengan harga terjangkau. PT. Aditya Sentana
Agro berusaha mendapatkan feedback dari pelanggan untuk mengetahui
produk yang sedang dibutuhkan. Dari feedback tersebut PT. Aditya
Sentana Agro berusaha untuk memenuhi permintaan pelanggan.
20
c. Kepuasan pelanggan (customer satisfaction),
PT. Aditya Sentana Agro menetapkan kualitas sebagai prioritas uta
ma untuk mencapai tingkat kepuasan konsumen tertinggi. PT. Aditya Sent
ana Agro menerapkan standar baku kontrol kualitas disetiap produksi mula
i dari persiapan tanam, pengelolaan pasca panen, hingga pengiriman akhir
produk. Selain itu, PT. Aditya Sentana Agro telah mendapatkan sertifikasi
ISO 9001:2015 dengan nomer 13 LSSM BTPH pada tahun 2015. Sertifika
si ISO 9001 membantu perusahaan dalam meningkatkan kepuasan pelangg
an dan juga memberikan manfaat maksimal pada perusahaan dengan pener
apan Sistem Manajemen Mutu.
Dapat diketahui bahwa kinerja PT. Aditya Sentana Agro dapat dika
tegorikan memuaskan. Pelanggan merasa puas menggunakan produk benih
Cap Bunga Matahari (85,57%) karena dirasa memberikan pengalaman yan
g baik bagi para konsumen (89,69%). Kepuasan pelanggan terhadap produ
k benih Cap Bunga Matahari juga memberikan dampak yang positif terhad
ap kepercayaan konsumen menggunakan produk benih Cap Bunga Mataha
ri (83,50%).
d. Profitabilitas pelanggan (customer profitability) Berdasarkan analisis rasi
o profitabilitas PT. Aditya Sentana Agro periode 2013-2015 mengalami p
enurunan. Berdasarkan hasil wawancara dengan owner dan karyawan, hal
tersebut disebabkan oleh kemarau panjang el nino ditambah dengan keba
karan hutan dibeberapa wilayah Indonesia yang menyebabkan gagal pane
n oleh petani untuk menghasilkan benih berkualitas.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
Analisis kinerja perspektif proses bisnis internal pada PT. Aditya
Sentana bertujuan untuk mengetahui proses bisnis yang dilakukan
perusahaan telah berjalan dengan baik. Hal ini dilakukan karena proses
bisnis berkaitan langsung dengan kepuasan pelanggan dan juga akan
mendatangkan nilai bagi perusahaan.
21
Dalam menilai kinerja PT. Aditya Sentana Agro melalui perspektif
proses bisnis internal terdapat tiga hal yang digunakan untuk menganalisis
tingkat keberhasilan PT. Aditya Sentana Agro adalah sebagai berikut :
a. Inovasi
Berdasarkan hasil analisis antara karyawan, khususnya Breeder
sebagai divisi yang bertugas menciptakan benih, PT. Aditya Sentana
Agro telah menghasilkan 18 jenis dengan 69 macam varietas inovasi
produk benih. Proses inovasi dilakukan setiap 5 tahun, sedangkan
untuk memperbanyak benih itu sendiri diperlukan waktu 6 bulan
sampai 1 tahun.
Tahun 2016, perusahaan benih dengan cap Matahari Seed
mengeluarkan dua inovasi produk benih, yaitu cabai besar keriting dan
melon timun. Pertama, cabai besar keriting (Capsicum annum). Kedua,
melon timun (Cucamelon). Produk ini diciptakan karena di Indonesia
belum ada yang memproduksi varietas tersebut.
b. Proses Operasi
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa proses operasional PT.
Aditya Sentana Agro sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat
diketahui dari kemudahan pelanggan dalam membeli atau memesan
produk benih dari perusahaan, produk benih yang sesuai dengan
keinginan pelanggan, pembebanan biaya kepada produk benih sesuai
dengan kualitas produk benih yang diberikan, tenggang waktu yang
singkat dan cepat dari saat pemesanan hingga produk sampai ditangan
pelanggan, dan PT. Aditya Sentana Agro telah memberikan
kemudahan kepada pelanggannya dalam membeli atau memesan
produk benih. Pelanggan dapat memesan benih yang dibutuhkan
melalui telepon, email dan juga dapat langsung memesan melalui
Marketing Sales perusahaan yang tersebar dibeberapa wilayah di
Indonesia. Sedangkan untuk proses pembayaran, dapat melalui transfer
via bank. Pemesanan akan di proses setelah customer menyerahkan
bukti transfer. Kemudian pesanan akan dikirimkan pada customer. Hal
22
ini dapat dilihat dari hasil survei yang telah dilakukan oleh perusahaan
kepada pelanggan yang menyatakan bahwa customer service cepat dan
tanggap dalam memberikan pelayanan serta ramah dan sabar dalam
melayani pelanggan, dengan nilai rata-rata kepuasan pelanggan
mencapai angka 50%.
Benih yang dihasilkan PT. Aditya Sentana Agro telah melalui
proses produksi dan pengujian kualitas yang ketat sehingga
menghasilkan mutu genetik, mutu fisiologis dan mutu fisik yang
terjamin. Proses produksi benih dalam uji daya adaptasi meliputi
lokasi, perbedaan musim dan perbedaan dengan benih varietas yang
sudah ada, hal ini dilakukan sebelum produk benih dipasarkan. Hal ini
dapat dilihat dari hasil survei yang telah dilakukan oleh perusahaan
kepada pelanggan yang menyatakan bahwa kualitas produk benih Cap
Bunga Matahari memberikan lebih dari yang dijanjikan dan memiliki
daya tumbuh yang bagus dan tahan terhadap penyakit maupun virus,
dengan nilai rata-rata kepuasan pelanggan mencapai angka diatas 50%.
Dalam proses pengiriman produk PT. Aditya Sentana Agro
menggunakan transportasi darat yaitu truk dan kontainer, sedangkan
untuk transportasi laut menggunakan ekspedisi kapal, sesuai dengan
permintaan konsumen. Selain itu, PT. Aditya Sentana Agro
menerapkan sistem penjadwalan dalam pelaksanaan pengiriman, agar
satu kendaraan dapat mengantar barang ke lebih dari satu wilayah. Hal
tersebut dimaksudkan untuk efisiensi waktu, bahan bakar, tenaga kerja
dan uang dalam mengurangi biaya operasi. Pelaksanaan pengiriman
harus sesuai dengan prosedur pengiriman yang telah dibuat agar
terjamin keamanan produk sampai ditangan konsumen dengan kondisi
baik dan tepat waktu.
c. Layanan Purna Jual
Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa layanan purna jual
yang diterapkan perusahaan sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat
dilihat dari adanya penggantian untuk produk yang rusak atau tidak
23
sesuai dengan harapan pelanggan pada saat produk diantarkan kepada
pelanggan. Dalam penggantian produk, berikut ini adalah syarat dan
ketentuan yang berlaku untuk layanan retur produk :
PT. Aditya Sentana Agro memberikan penggantian produk benih
yang cacat dengan kondisi isi benih masih lebih dari 50% disertai
bukti pengiriman.
PT. Aditya Sentana Agro memberikan penggantian produk benih
selambat-lambatnya dua minggu, terhitung dari hari pertama
pengajuan ganti rugi.
PT. Aditya Sentana Agro tidak bertanggung jawab terhadap
kerugian akibat kehilangan atau kerusakan dan keterlambatan yang
di sebabkan hal-hal yang diluar kemampuan kendali PT. Aditya
Sentana Agro, seperti: bencana alam, kondisi lalu lintas
pengangkutan, kerusuhan atau force majeure.
PT. Aditya Sentana Agro tidak bertanggung jawab terhadap
kegagalan pengiriman karena penulisan alamat yang salah oleh
pengirim.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
a. Kapabilitas Karyawan
Petugas lapangan benih
Berdasarkan hasil kuisioner dapat diketahui bahwa petugas
lapangan dari PT. Aditya Sentana Agro memiliki kemampuan
yang baik dalam teknis budaya tanaman serta (95,33%) serta
mampu untuk mengontrol dan memberikan solusi yang baik ketika
terjadi masalah (96,39%). Hal ini dapat dilihat dari hasil kuisioner
yang telah dilakukan oleh perusahaan tentang kepuasan pelanggan
24
terhadapa pelayanan dari petugas lapangan benih Cap Bunga
Matahari.
Customer service
PT. Aditya Sentana Agro juga memiliki customer service yang
cepat dan tanggap dalam melayani order dari pelanggan (91,76%)
serta ramah dan sabar dalam melayani pelanggan (93,29%).
b. Kapabilitas Sistem Informasi
Berdasarkan hasil analisis, PT. Aditya Sentana Agro telah
menyediakan data-data yang dibutuhkan perusahaan dengan lengkap
dan akurat. PT. Aditya Sentana Agro memiliki programmer untuk
proses olah data perusahaan. Programmer membuat sistem informasi
khusus bagi perusahaan untuk menjamin kerahasiaan data-data. Sistem
informasi tersebut hanya dapat diakses oleh anggota internal
perusahaan.
Sistem informasi pada PT. Aditya Sentana Agro terbagi menjadi
dua, yaitu sistem input dan sistem output yang dijelaskan secara
terperinci dibawah ini
Sistem input
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Industrial Engineering
Sistem intelijen manufaktur
Sistem Output
Sistem Produksi
Sistem kualitas
c. Motivasi, Pemberdayaan, dan Keselarasan
Dalam proses pengembangan karyawan PT. Aditya Sentana Agro
melakukan beberapa kegiatan, yaitu :
Pelatihan karyawan
Pelatihan karyawan ditujukan bagi karyawan PT. Aditya Sentana
Agro dengan mengikuti training yang dilatih oleh pihak perusahaan
25
atau mendatangkan pelatih dari luar perusahaan setiap 1 tahun 2
kali.
Kompetensi
Perusahaan berupaya meningkatkan kompetensi karyawan yang
terwujud dalam program tahunan yang dijalankan oleh PT. Aditya
Sentana Agro. Peningkatan kompetensi dilakukan dengan menilai
melalui tes tertulis untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki
karyawan untuk selanjutnya dilakukan pengembangan.
Rotasi kerja
Rotasi kerja dilakukan dalam satu tingkatan yang sama dengan 1x
frekuensi setiap 1 tahun. Karyawan dilatih dan diberikan
kesempatan untuk melakukan dua pekerjaan atau lebih dalam
sistem rotasi. Berdasarkan hasil wawancara, rotasi kerja yang telah
dilakukan PT. Aditya Sentana Agro dapat menstimulasi kemauan
dan motivasi karyawan serta meningkatkan fleksibilitas karyawan.
Promosi Jabatan
Promosi Jabatan yang dilakukan dengan cara menilai karyawan
yang telah memiliki syarat yang ditetapkan oleh PT. Aditya
Sentana Agro yaitu kompetensi inti dari karyawan yang terdiri dari
kedisiplinan dalam mengerjakan tugas dan mentaati peraturan,
kualitas dan kuantitas kerja dalam memenuhi target yang diberikan,
kemampuan dalam bekerja sama, cakap dan kreatif serta
pertimbangan pretasi kerja sebelumnya.
26
penurunan yang menunjukkan bahwa perusahaan belum efektif dalam
menghasilkan keuntungan dari modal yang dimilikinya.
b. Perspektif Pelanggan
Kinerja PT. Aditya Sentana Agro pada perspektif pelanggan adalah
baik. Hasil uji retensi pelanggan selama periode 2013-2015 meningkat,
yang menunjukkan bahwa perusahaan berhasil untuk mempertahankan
hubungan dengan pelanggannya. Begitu juga dengan hasil uji akuisisi
pelanggan selama periode 2013-2015 meningkat. Yang menunjukkan
bahwa perusahaan berhasil untuk menarik pelanggan baru. Dari hasil
kuisioner, diketahui bahwa pelanggan merasa puas menggunakan produk
benih Cap Bunga Matahari karena dirasa memberikan pengalaman yang
baik bagi para konsumen. Kepuasan pelanggan terhadap produk benih
Cap Bunga Matahari juga memberikan dampak yang positif terhadap
kepercayaan konsumen menggunakan produk benih Cap Bunga Matahari.
27
Kinerja PT. Aditya Sentana Agro pada perspektif pembelajaran
dan pertumbuhan telah berjalan dengan baik. Dari sisi pelayanan, dapat
dilihat bahwa pelanggan setuju bahwa petugas lapang benih Cap Bunga
Matahari memiliki kemampuan yang baik dalam hal teknis budidaya
tanaman serta mampu untuk mengontrol dan memberikan solusi yang
baik ketika terjadi masalah. Dalam hal pelayanan oleh customer service,
pelanggan setuju bahwa customer service cepat dan tanggap dalam
melayani order serta ramah dan sabar dalam melayani pelanggan. Dari
segi kapabilitas sistem informasi, PT. Aditya Sentana Agro menyediakan
data perusahaan yang lengkap dan akurat. Dari segi motivasi,
pemberdayaan dan keselarasan, PT. Aditya Sentana Agro memiliki
beberapa kegiatan dan program untuk proses pengembangan
karyawannya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
28
menyediakan umpan balik bagi manajemen. Balance score card merupakan alat un
tuk mengukur kinerja suatu organisasi. Yang di mana balance score card sebagai p
enyeimbang dalam pengukuran kinerja seperti financial dengan non financial, jan
gka pendek dan jangka panjang. Balance score card mempunyai peran penting ter
utama dalam strategi suatu organisasi. Yang di mana visi dan misi suatu organisas
i di terjemahkan ke dalam 4 perspektif yaitu, persepektif pembelajaran dan pertum
buhan, persepektif bisnis internal, persepektif pelanggan, dan persepektif keuanga
n. Artinya untuk mencapai visi dan tujuan suatu organisasi maka keempat persepe
ktif ini harus berhubungan satu dengan yang lain agar visi dan tujuan suatu organs
asi dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
29