Disusun Oleh
Andari Rita Agustin (11180820000087)
Anugerah Mullia Ulfa Salsabella(111808200000106)
Adela Elga Faradina (111808200000109)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalahdari mata kuliah Akuntansi Manajemen dengan judul “The Balanced
Scorecard”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
dari mata kuliah Akuntansi Manajemen kami, Bu Yusro, yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengendalian aktivitas rutin, struktur organisasi situasi kerja dan pengukuran kinerja.
Dalam situasi dimana lingkungan berubah, maka rencana organisasi juga harus berubah
agar tetap bertahan dan keadaan organisasi tetap stabil. Organisasi yang dihadapkan
finansial sering menghilangkansudut pandang lain yang tentu saja tidakkalah pentingnya.
panjang. Oleh karena itulah, The Balanced Scorecardberperan penting sebagai toolsmasa
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Kaplan dan David Norton pada tahun 1992 untuk membantu akuntan manajemen
lebih dari memprediksi keuntungan (sebagai bagian dari anggaran) atau memberikan
informasi untuk keputusan tentang harga produk atau membeli peralatan baru. BSC juga
memberikan informasi untuk membantu manajer dan investor menilai seberapa dekat
merupakan sistem manajemen strategis yang menterjemahkan visi dan strategi organisasi
eksekutif. Awal penggunaannya kinerja eksekutif diukur hanya dari segi keuangan.
Kemudian berkembang menjadi luas yaitu empat prespektif, yang kemudian digunakan
untuk mengukur kinerja organisasi secara utuh. Empat perspektif tersebut yaitu
visi dan strategi organisasi ke dalam tindakan nyata di lapangan. BSC adalah salah satu
berimbang (balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil
kinerja perusahaan. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang
hendak diwujudkan di masa depan. Melalui kartu ini skor yang hendak diwujudkan
perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja perusahaan diukur
serta berimbang dari dua aspek keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka
perspektif-perpektif yang akan diukur, yaitu antara perpektif keuangan dan perspektif
memandang perusahaan.
memiliki keahlian.
organisasi dari sisi keuangan saja dan lebih menitik beratkan pengukuran pada hal-hal
terdiri dari empat perspektif. Keunggulan pendekatan BSC dalam sistem perencanaan
sebagai berikut (1) komprehensif, (2) koheren, (3) seimbang dan (4) terukur.
di era perekonomian saat ini sudah tidak efektif, karena hanya menilai dari segi
keuangan, sedangkan kondisi pada non keuangan belum terpenuhi dan tidak difokuskan
keuangan yang berkaitan dengan manajemen kinerja pada intern perusahaan berpengaruh
besar pada keuntungan perusahaan, salah satunya berkaitan dengan kepuasan pelanggan
dan loyalitas pegawai dalam suatu proses bisnis. Kelemahan dari pengukuran kinerja
Kapla and Norton (1992) menyatakan bahwa strategi yang berhasil harus
dan pendapatan.
pelanggan.
jasa.
merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh seseorang di masa depan, dan untuk
mencatat skor hasil kinerja yang sesungguhnya dicapai oleh seseorang. Berdasarkan
bahwa terjadi perbaikan kinerja perusahaan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan
karena seluruh karyawan di dalam perusahaan mengerti secara jelas bahwa aktifitas yang
mereka lakukan berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian visi dan misi serta
strategi perusahaan. Atau dengan kata lain bahwa aktifitas strategi telah menjadi kegiatan
seluruh karyawan dalam perusahaan. Sehingga mereka menjadi satu kesatuan yang utuh
dan tidak dapat dipisahkan dengan suatu hubungan yag terjadi dalam perusahaan.
pribadi dengan strategi perusahaan, mengaitkan berbagai tujuan strategik dengan sasaran
jangka panjang dan anggaran tahunan, mengidentifikasikan dan menyelaraskan berbagai
inisiatif strategik, mendapatkan umpan balik yang dibutuhkan untuk mempelajari dan
memperbaiki strategi.
(competitiveness), sedangkan untuk sektor publik lebih menekankan pada nilai misi dan
pencapaian (mission, value, effectivennes). Dari aspek keuangan, untuk sektor bisnis
you can manage it”,maka dapat diterjemahkan bahwakinerja bukan hanya diukur namun
B. Perspektif Finansial
dan pengeluaran perusahaan karena perusahaan harus bisa mengelola keuangan dengan
baik supaya keuangannya terus stabil. Misalnya biaya operasional, biaya produksi, biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, termasuk keuntungan dari aktivitas penjualan yang harus
berusaha mencari suatu keseimbangan dari tolak ukur kinerja untuk mengarahkan kinerja
serta wilayah.
Sebagian besar unit bisnis dalam sebuah perusahaan mungkin berada pada
tahap bertahan, situasi dimana unit bisnis masih memiliki daya tarik bagi
Di sini dapat disimpulkan bahwa perspektif keuangan berlaku untuk setiap organisasi
tidak memandang apakah entitas tersebut dibentuk dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan atau tidak. Terdapat beberapa contoh ukuran kinerja dari perspektif keuangan
b. Return on sales
d. Laba bersih
h. Pendapatan Berlangganan
i. Harga Saham
C. Perspektif Pelanggan
pendapatan penjualan kepada perusahaan. Pada konsep balanced scorecard, perspektif ini
dianggap penting dan krusial bagi strategi perusahaan. Pelanggan yang menyukai bisnis
yang dijalankan perusahaan dan senantiasa membeli produk perusahaan merupakan kunci
bagi pendapatan penjualan dimasa depan. Karena asosiasi yang langsung antara
mereka.
customer mereka dan segmen pasar yang telah dipilih oleh perusahaan agar dapat
bersaing dengan pesaing mereka. Segmen yang telah dipilih mencerminkan keberadaan
perusahaan mencerminkan proporsi bisnis dalam satu area bisnis tertentu yang
dinyatakan dalam bentuk uang, jumlah customer, atau volume yang terjual
persentase pertumbuhan bisnis dengan jumlah customer yang saat ini dimiliki
oleh perusahaan.
6. Pangsa pasar
yang dilakukan oleh perusahaan, baik manajer maupun karyawan untuk menciptakan
produk yang dapat memberikan kepuasan tertentu bagi customer dan para pemegang
saham. Dalam perspektif ini, perusahaan berfokus pada tiga proses bisnis utama, yaitu:
a. Proses Inovasi
merupakan salah satu proses yang penting. Efisiensi dan efektivitas serta
ketetapan waktu dari proses inovasi ini akan mendorong terjadinya efisiensi
biaya pada proses penciptaan nilai tambah (value added) bagi customer.
Secara grafis besar proses inovasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu: (1)
b. Proses Operasi
sebagai berikut:
Untuk memilih ukuran kinerja dalam perspektif bisnis internal, manajer harus
berpikir dan menyusun strategi tentang aspek-aspek operasi mereka yang paling penting
bagi keberhasilan mereka. Sebagai contoh, sebuah restoran makanan cepat saji mungkin
akan fokus pada seberapa cepat dapat membuat dan menjual produk makanan yang
bersifat statis tetapi senantiasa dinamis atau berubah seiring dengan perubahan
lingkungan eksternal. Oleh karena itu, kemampuan karyawan untuk belajar, tumbuh,
berpartisipasi dalam pencapaian ukuran ketiga perspektif di atas dan tujuan perusahaan.
Meskipun karyawan sudah dibekali dengan akses informasi yang begitu bagus
tetapi apabila karyawan tidak memiliki motivasi untuk meningkatkan kinerjanya maka
semua itu akan sia-sia saja. Sehingga perlu dilakukan berbagai usaha untuk
Penerapannya menggunakan Balanced penjabaran dari apa yang menjadi misi dan
strategi perusahaan untuk jangka panjang, yang dapat digolongkan menjadi empat
perspektif).
Pepengukuran kinerja keuangan dilihat dari Return on Investment (ROI), Return on Equity
mempertahankan pelanggan.
Perspektif proses bisnis internal ukuran hasil yang digunakan adalah Respon Time dan
a. Perspektif Keuangan
Menurut Suad Husnan (1998:559) untuk tolak ukur yang digunakan dalam pengukuran
Dimana :
EAT = Pendapatan setelah pajak
Asset = Aktiva
Dimana :
3) Sales Growth
b. Perspektif Pelanggan
Menurut Sony Yuwono, dkk (2002:164- 166)untuk tolak ukur yang digunakan dalam
Rumus = Customer Acquisition = Jumlah nasabah baru / Estimasi jumlah nasabah potensial x
100%
waktu penyimpanan
Nasabah baru = jumlah nasabah baru – jumlah nasabah baru t-1 / jumlah nasabah bary t-1 x
100%
Pengukuran kinerja melalui perpektif ini dijelaskan oleh Kaplan dan Norton (2000:101)
adalah sebagai berikut : Inovasi, dalam tahap ini tolak ukur yang digunakan adalah besarnya
produk-produk baru, lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan suatu produk dan
sebagainya.
Dimana :
Proses Operasi, tahapan ini merupakan tahapan dimana perusahaan berupaya untuk
memeberikan solusi kepada para pelanggan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Tolak ukur yang akan digunakan dalah Manufacturing Cycle Evectiviness (MCE)
Dimana :
Menurut Sony Yuwono (2002:165) pengukuran kinerja dilakukan dengan melihat tolak ukur
dari segi Quality Work Life(kehidupan kerja yang berkualitas) dan Skill Coverage(cakupan
besar produktivitas karyawan sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan, dalam hal ini
3) Persentase Biaya Pelatihan Kerja (Training) per tahun, ukuran ini merupakan
pengukuran ini juga sebagai Lead Indicator(ukuran pemicu kerja) untuk Employee Retention
Pembahasan
keberhasilan atas knerja perusahaan melalui penggunaan investasi (total aktiva) untuk
menghasilkan keuntungan
Return on Equity mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal
sendiri ROE dipilih karena ukuran yang secara langsung dapat mewakili harapan
shareholder, untuk tingkat pengembalian atas modal yang ditanamkan langsung dapat
Merupakan ukuran kemampuan dari perusahaan dalam meningkatkan pendapatan dari tahun
ke tahun yang tujuannya untuk memperbesar tingkat rasio ROI dan ROE.Sales growth rate
pada Bank Syariah Muamalat dilihat dari peningkatan pendapatan bunga bersih yang
merupakan selisih dari bunga simpanan dengan bunga kredit atau pinjaman.
berapakah jumlah konsumen baru pada periode 2012 dan 2013. Berikut ini akan
digambarkan mengenai pertumbuhan pelanggan baru dari segi nominal dana pihak ketiga
Troughput Time digunakan karena merupakan ukuran kecepatan layanan dari sisi waktu
penyelesaian layanan. Dari informasi yang didapatkan Bank Syariah Muamalat memerlukan
waktu satu minggu untuk mengolah layanan penyelesaian proses pinjaman dan memerlukan
waktu kurang lebih satu jam untuk penyelesaian proses pembukaan rekening hingga diterima
Customer Retention merupakan salah satu ukuran inti dalam perspektif pelanggan
(Customer Core Measurement), ukuran ini untuk mengukur tingkat dimana perusahaan dapat
konsumen juga mengidentifikasikan sejauh mana konsumen puas dengan kinerja atau
Dalam perspektif pelanggan, ukuran emicu kinerja (Lead Indicator) dilihat dari peningkatan
jumlah pelanggan dari tahun 2012 dan 2013.Jika terjadi peningkatan jumlah pelanggan, hal
ini dapat mengidentifikasikan perusahaan memiliki citra yang baik di mata masyarakat
a. Respon Time termasuk dalam bagian inovasi pada perspektif pemicu bisnis internal, yaitu
tolak ukur yang digunakan untuk mengethui kepuasan nasabah terhadap penelesaian
transaksi.
Keterangan Waktu
pendapatan dengan total karyawan, apakah ada eningkatan atas penurunan penjualan.
2) Employee Retention Ukuran ini dipilih untuk mengetahui kepuasan personal karyawan
Dari data tersebut terlihat bahwa jumlah karyawan keluar masuk tahun 2013 mengalami
Biaya Pelatihan Karyawan Pelatihan merupkan program tetap yang dilakukan perusahaan
untuk meningkatkan pemahamannya mengenai produk-produk yang dijual dan juga melatih
kecakapan menghadapi konsumen. Besarnya biaya pelatihan yang dibebankan Bank Syariah
Muamalatt juga harus diikuti dengan kualitas yang menjanjikan bagi keuntungan perusahaan.
Dalam hal ini Bank Syariah Muamalat memberikan kebijakan bahwa besar biaya pelatihan
Employee Turn Over Tolak ukur ini merupakan pendekatan yang dilakukan untuk mengukur
Pembahasan
Secara umum kondisi keuangan Bank Syariah Muamalat mengalami peningkatan yang
cukup signifikan. Hal ini dibuktikan melalui peningkatan pendapatan tahun 2013 sebesar
12,84 % dibandingkan tahun 2012. Peningkatan pendapatan juga diikuti dengan peningkatan
ROI sebesar 0,93 % dan ROE sebesar 6,47 %. Hal ini mengindikasikan pada tahun 2013,
yang dimiliki, kredit yang diberikan dsb untuk menjadian keuntungan dalam memberikan
pengembalian atas tingkat modal/pendapatan yang diterima dari suatu kegiatan investasi
dalam beberapa tahun yang diperoleh, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Peningkatan ini salah satunya disebabkan oleh peningkatan laba perusahaan sebesar 36,30 %
dan peningkatan pengembalian modal. Jadi dilihat dari sudut pandang keuangan dapat
disimpulkan bahwa kondisi keuangan Bank Syariah Muamalat masih terencana dengan baik
Posisi dana masyarakat yang berhasil dihimpun Bank Syariah Muamalat baik dalam bentuk
Giro, Deposito dan Tabungan untu 2013 mengalami peningkatan. Hal ini terbukti adanya
peningktan jumlah nasabah baru tahun 2013 sebesar 9,06 % dibanding dengan tahun 2012.
Hal ini mengindikasikan bahwa di mata sebagian masyarakat yang menjadi calon nasabah
baru kinerja perusahaan dinilai cukup baik. Namun dengan bertambahnya elanggan tetap
baru, tidak berarti pelanggan-pelanggan tetap lama bertahan untuk menjadi konsumen Bank
Retention atas penjualan pada nasabah Simpanan mengalami penurunan sebesar 5,67 % dan
berpengaruh terhadap simpanan dana pihak ketiga yang mengalami penurunan sebesar 8,40
%. Hal ini harus lebih diperhatikan oleh pihak Bank Syariah Muamalat, bukan hanya dari
segi kecepatan layanan saja, tetapi juga harus memperhatikan kepusan nasabah dari segi-segi
produk yang dipasarkan apabila penurunan nasabah lama ini dikarenakan nasabah kurang
puas dengan layanan Bank Syariah Muamalat, maka dalam jangka panjang diyakini akan
terjadi penurunan nasabah, yang dampaknya akan merugikan Bank Syariah Muamalat. Untuk
itu pihak bank harus bisa melakukan pendekatan dengan nasabah tetap, baik yang lama atau
yang baru untuk mengetahui tingkat kepuasan nasabah dan tingkat penerimaan nasabah
dengan berbagai teknik diantarany survey telepon, survey surat atau grup-grup fokus.
Sehingga segala informasi yang diterima yang berkaitan dengan keluhan dan kekurangan
pelayanan yang diberikan dapat diberikan dapat segera teratasi untuk tujuan jangka panjang
perusahaan.
Dilihat dari proses bisnis internal secara keseluruhan kinerja Bank Syariah Muamalat cukup
baik. Sasaran strategik dari efisiensi pelayanan kepada nasabah cukup baik.Hal ini
pelaksanaannya masih ada kekurangan dan keterlambatan dalam hal pemenuhan keinginan
nasabah.Untuk itu pihak bank harus lebih memperhatikan pelayanan kepada nasabah yang
Jika dilihat dari proses pertumbuhan dan pembelajaran kinerja Bank Syariah Muamalat
secara keseluruhan dapat dikatakan cukup baik. Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan
produktifitas karyawan per tahunnya sebesar 16,04 % dengan peningkatan jumlah karyawan
sebesar 4,92 %. Namun pada tahun yang sama jumlah karyawan yang keluar (Employee
Retention) juga mengalami peningkatan sebesar 0,09 % dan terjadi kenaikan tingkat
perputaran karyawan (turn over) sebesar 1,05 %. Hal ini mengindikasikan bahwa loyalitas
atau tingkat kepuasan karyawan terhadap perusahaan semakin meningkat.Walaupun
demikian perusahaan harus tetap memperhatikan faktor kepuasan karyawan, sehingga tejadi
penurunan tingkat karyawan keluar, terlebih karena karyawan adalah roda penggerak
perusahaan. Dari keseluruhan analisis dan pembahasan sebelumnya, Bank Syariah Muamalat
Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Jika dilihat berdasarkan aspek sistem Balanced Scorecard kinerja Bank Syariah
Muamalatbelum sepenuhnya dikatakan baik, karena pada dua perspektif, yaitu pelanggan dan
manajemen perusahaan secepatnya harus mengambil langkah tepat untuk mengatasi masalah
ini, walaupun keadaan menjanjikan, namun jika pertumbuhan dan pembelajaran serta
mengingat proses bisnis internal dan nasabah saling berkaitan yang merupakan fokus penting
bagi perusahaan. Selain itu pihak manajemen perusahaan lebih memperhatikan karyawan dan
lebih melakukan pendekatan kepada nasabah sehingga terjalin komunikasi yang aktif, yang
2. Kinerja Bank Syariah Muamalat belum sepenuhnya baik berdasarkan sistem Balanced
Scorecard. Karena tidak data tercapainya keseimbanagan dari ke empat perspektif dalam
Balanced Scorecard yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta
pembelajaran dan pertumbuhan. Hal tersebut membuktikan bahwa hipotesis yang diajukan
Balanced Scorecard, seperti keuangan, data operasional maupun data mengenai kualitas
produk, namun perusahaan juga memiliki beberapa kelemahan pada beberapa tolak ukur
anatar lain kepuasan pelanggan pada perspektif pelanggan serta kepuasan karywan pada
perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, sehingga sasaran strategis yang diinginkan pada
A. Kesimpulan
Pengembangan BSC kedalam setiap bentuk organisasi baik profit dannon-profit memang
yang diinginkan seperti perspektif finansial digantikan oleh perspektif pemenuhan kualitas
pelanggan. BSC adalah metoda yang cukup fleksibelditerapkan perusahaan yang ingin tidak
dapat lebih terjamin. Untuk menerjemahkan prinsip BSC kedalam indikator pengelolaan
mamputerintegrasi dengan aktifitas bisnis organisasi tersebut. Hal ini terkait dengan
jaringaninfrastruktur informasi yang ada dan kuat tidaknya budaya yang melekat
1. Misi spesifik masing-masing aktor ekonomi masyarakat dan jalinan kuatantar misi
bersama)
misi masing-masing dapat tercapai dengan cara insentif dari pihak regulator atau
B. Saran
Saran akhir yang dapat disampaikan adalah pengembangan BSC sendiri perludilakukan
penyesuaian dengan kondisi organisasi perusahaan ini dilakukan agar penerapan BSC dapat
berjalan dengan lancar agar dapat menghasilkan keuntungan perusahaan tidak hanya untuk