DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
EKONOMI MANAJEMEN
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena berkat
rahmat-Nya, kami bisa menyusun dan menyajikan Makalah dalam mata kuliah Total Quality
Manajemen yang berisi tentang Pengukuran Performance Kualitas sebagai salah satu tugas
kuliah. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan dorongan dan motivasi.
Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan Makalah yang berjudul Pengukuran
Performance Kualitas ini terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga
membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….............i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………….iii
B. Perumusan Masalah……………………………………………………………………iii
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………iii
D. Metode Penulisan………………………………………………………………………iv
E. Sistematika Penulis…………………………………………………………………….iv
BAB II PEMBAHASAN
1.1. Pengertian Pengukuran kinerja performance kualitas…………………………………1
1.2. Tujuan dan Manfaat Pengukuran kinerja performance kualitas………………………1
1.3. Prinsip dalam Pengukuran kinerja performance kualitas……………………………..2
1.4. Ukuran kinerja performance kualitas…………………………………………………3
1.5. Persyaratan kondisional dalam pengukuran kualitas………………………………….4
1.6. Aspek-aspek pengukuran performance kualitas………………………………………5
1.7. Langkah-langkah riset kepuasan pelanggan……………………………………………6
1.8. Pengukuran Performasi Kualitas pada Beberapa Perusahaan Kelas Dunia…………7
BAB III PENUTUP
Simpulan………………………………………………………………………………..9
Saran……………………………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sebuah pengukuran formance kualitas yang baik dapat membantu dalam proses
pembuatan keputusan dam memotivasi setiap individu dalam sebuah organisasi agar melakukan
keseluruhan konsep yang telah ditentukan. Sistem pengendalian manajemen adalah suatu proses
yang menjamin bahwa sumber-sumber diperoleh dan digunakan dengan efektif dan efisien dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi, dengan kata lain pengendalian manajemen dapat diartikan
sebagai proses untuk menjamin bahwa sumber manusia, fisik dan teknologi dialokasikan agar
mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh.
Pada materi pengukuran performansi kualitas. Topik-topik yang ikaji dalam materi ini:
persyaratan kondisional dalam pengukuran kualitas, pengukuran performansi kualitas, aspek-
aspek yang perlu diukur dalam suatu program pengukuran kualitas, dimensi pengukura kualitas
langka-langkah dalam riset kepuasa pelanggan, riset kepuasan pelanggan pada perusahaan kelas
dunia, dan sistem pengukuran performansi kualitas pada beberapa perusahaan bisnis modern.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan di kaji dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
Dengan adanya rumusan masalah diatas maka tujuan dari makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian dari Pengukuran formance kualitas.
2. Mengetahui tujuan dan manfaat dari Pengukuran formance kualitas.
3. Mengetahui prinsip dalam pengukuran kinerja performance kualitas.
4. Mengetahui ukuran kinerja performance kualitas.
4
5. Memahami persyaratan kondisional yang dibutuhkan dalam suatu program pengukura
performasi kualitas
6. Memahami dan mengidentifikasikan aspek-aspek yang perlu diukur dalam suatu program
pengukuran performasi kualitas.
7. Memahami langkah-langkah dalam melakukan riset kepuasan pelanggan.
8. Melakukan riset kepuasan pelanggan dari perusahaan dengan cara mempelajari riset
kepuasan pelanggan pada perusahaan bisnis di kelas dunia.
D. Metode Penulisan
Dalam menyusun makalah ini, penulis menggunakan metode literatur yaitu dengan
mengkaji buku sebagai acuan yang sesuai dengan pembahasan.
E. Sistematika Penulis
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Latar Belakang
D. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulis
BAB II PEMBAHASAN
9.1. Pengertian Pengukuran kinerja performance kualitas
9.2. Tujuan dan Manfaat Pengukuran kinerja performance kualitas
9.3. Prinsip dalam Pengukuran kinerja performance kualitas
9.4. Ukuran kinerja performance kualitas
9.5. Persyaratan kondisional dalam pengukuran kualitas
9.6. Aspek-aspek pengukuran performance kualitas
9.7. Langkah-langkah riset kepuasan pelanggan
9.8. Pengukuran Performasi Kualitas pada Beberapa Perusahaan Kelas Dunia
BAB III PENUTUP
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
5
Bab II
PEMBAHASAN
6
karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan mematuhi standar perilaku yang telah
ditetapkan sebelumnya agar menghasilkan tindakan yang diinginkan
Secara umum tujuan dilakukan pengukuran kinerja performance kualitas adalalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan motivasi karyawan dalam memberikan kontribusi kepada organisasi.
2. Memberikan dasar untuk mengevaluasi kualitas kinerja masing-masing karyawan.
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan sebagai dasar untuk
menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan dan pengembangan
karyawan.
4. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan karyawan, seperti produksi,
transfer dan pemberhentian.
Pengukuran kinerja performance kualitas dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap
persiapan dan tahap pengukuran. Tahap persiapan atas penentuan bagian yang akan diukur,
penetapan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja, dan pengukuran kinerja performance
kualitas yang sesungguhnya. Sedangkan tahap pengukuran terdiri atas pembanding kinerja
sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya dan kinerja yang diinginkan
Pengukuran kinerja performance kualitas memerlukan alat ukur yang tepat. Dasar filosofi yang
dapat dipakai dalam merencanakan sistem pengukuran prestasi harus disesuaikan dengan strategi
perusahaan, tujuan dan struktur organisasi perusahaan. Sistem pengukuran kinerja performance
kualitas yang efektif adalah sistem pengukuran yang dapat memudahkan manajemen untuk
melaksanakan proses pengendalian dan memberikan motivasi kepada manajemen untuk
memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya.
Manfaat sistem pengukuran kinerja performance kualitas adalah sebagai berikut ;
1. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggannya dan membuat seluruh personil terlibat
dalam upaya pemberi kepuasan kepada pelanggan.
2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata-rantai
pelanggan dan pemasok internal.
3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya pengurangan
terhadap pemborosan tersebut.
4. Membuat suatu tujuan strategi yang masanya masih kabur menjadi lebih kongkrit
sehingga mempercepat proses pembelajaran perusahaan.
7
5. Hasil keluaran menyediakan dasar untuk menetapkan akuntabilitas hasil alih-alih sekedar
mengetahui tingkat usaha.
6. Mendefinisikan kinerja dalam artian hasil kerja semacam apa yang diinginkan adalah
cara manajer dan pengawas untuk membuat penugasan kerja dari mereka menjadi
operasional.
7. Pelaporan kinerja dan analisis variansi harus dilakukan secara kerap.
8. Pelaporan yang kerap memungkinkan adanya tindakan korektif yang segera dan tepat
waktu.
9. Tindakan korektif yang tepat waktu begitu dibutuhkan untuk manajemen kendali yang
efektif.
8
mendorong manajer yang diukur kinerjanya menggunakan pertimbangan dan persepsinya
masing-masing didalam memberikan bobot terhadap beragan kriteria yang digunakan untuk
menilai kinerjanya.
9
1.6. Aspek-aspek Yang Perlu Diukur dalam Program Pengukuran Kualitas
Riset kepuasan pelanggan sebagai suatu alat untuk menjaring informasi tentang keinginan
pelanggan, harus dirancang mengikuti beberapa prinsip dasar berikut :
1. Riset harus berfokus pada harapan pelanggan yang berkaitan dengan kualitas dan jenis
produk yang diinginkan oleh pelanggan
2. Riset harus berfokus pada kualitas dari produk
3. Seluruh karyawan harus dilibatkan dalam mengembangkan ukuran-ukuran kepuasan
pelanggan
4. Data kualitatif dan kuantitatif harus dikumpulkan.
5. Pertanyaan-pertanyaan dalam survai atau wawancara harus spesifik serta ber-sifat mudah
untuk mengumpulkan dan mencatat data itu.
6. Instrumen riset harus dirancang sedemikian rupa sehingga manajemen dan/atau karyawan
dapat mengambil tindakan berdasarkan hasil dari riset itu.
7. Penghargaan atau sistem insentif terhadap perubahan positif yang didasarkan pada hasil-
hasil dari survai harus konkret dan cukup berharga/bernilai.
Pengukuran yang akan dilakukan seharusnya mempertimbangkan setiap aspek dari proses
operasional yang mempengaruhi persepsi pelanggan tentang nilai kualitas. Pada umumnya
atribut yang dipertimbangkan dalam peng-ukuran kualitas adalah sebagai berikut:
f) Durability, berkaitan dengan daya tahan atau masa pakai dari produk itu.
g) Estetika (aesthetics), berkaitan dengan desain dan pembungkusan dari produk itu.
10
h) Kualitas yang dirasakan (perceived quality) bersifat subjektif, berkaitan dengan perasaan
pelanggan dalam mengkonsumsi produk itu seperti: meningkatkan harga diri, moral, dan
lain-lain.
2. Dukungan purna-jual terutama yang berkaitan dengan waktu penyerahan dan bantuan yang
diberikan, mencakup beberapa hal berikut:
11
Tujuan dari riset harus menspesifikasikan bagaimana data dikumpulkan yang akan
memberikan konstribusi dalam solusi terhadap masalah manajemen yang telah
didefenisikan pada langkah pertama diatas
c. Mencari data sekunder.
Sebelum memulai mengumpulkan data primer langsung dari pelanggan, kita perlu
mengumpulkan data sekunder yang mungkin telah tersedia.
d. Melaksanakan riset eksplorasi.
Riset pendahuluan yang bersifat eksplorasi terhadap kelompok-kelompok tertentu
atau sejumlah responden yang terbatas jumlahnya sebaiknya dilakukan
e. Merencanakan strategi pengumpulan data primer
Dalam tahap ini dioerlukan pertimbangan yag berkaitan dengan : bagaiman data
seharusnya dikumpulkan, siapa yang menjadi responden dan ukuran contoh yang
berkaitan dengan banyaknya responden yang diteliti atau diamati.
f. Merancang instrument riset kepuasan pelanggan.
Berkaitan dengan perumusan pertanyaan-pertanyaan dalam daftar pertanyaan
g. Melaksanakan pengumpulan data primer
Setelah selesai merancang kuesioner dan menetapkan banyak pelanggan yang harus
dihubungi, kita meminta pelanggan itu untuk menjawab atau memberikan respon
berkaitan dengan pertanyaan yang ada dalam daftar pertanyaan
h. Proses dan analisis data.
Berkaitan dengan tabulasi dan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan dari
pelanggan.
i. Interpretasi dan implementasi hasil riset.
Setelah evaluasi terhadap hasil riset kepuasan pelanggan yang diperoleh, kita menarik
kesimpulan dan membuat rekomendasi yang berkaitan dengan isu-isu manajemen
kualitas untuk implementasi.
1.8. Sistem Pengukuran Performasi Kualitas pada Beberapa Perusahaan Kelas Dunia.
Indicator performansi kunci harus secara jelas mengendalikan bisnis dan harus tujuan
ulang secara teratur serta diterapkan secara benar. Indicator-indikator pengukuran
performansi kualitas harus mewakili perkiraan kepuasan pelanggan dan performansi
pelanggan. Semua indicator pengukuran, termasuk indicator-indikatorfinansial harus
dipresentasikan melalui grafik kecenderungan dengan pembanding terhadap industry yang
memimpis pasar. Beberapa indicator performansi kunci yang digunakan oleh perusahaan
Litco adalah:
a. Penyerahan tepat waktu
b. Pengiriman pesanan 100% benar
c. Performansi pemasok
d. Kehabisan persediaan
12
e. Utilisasi material
f. Hasil-hasil kepuasan pelanggan
g. Tingkat pemenuhan pesanan
h. Inventori bahan baku dan barang jadi
i. Tingkat keselamatan
j. Skor audit keselamatan
k. Produktivitas
l. Biaya manufacturing per unit
m. Biaya-biaya distribusi
n. Data keluhan pelanggan
o. Efisiensi lini produksi
p. Pangsa pasar
q. Pekerjaan ulang
r. Waktu perubahan mesin atau lini produksi
s. Pendapatan operasional
t. Kapabilitas proses
u. Piutang-piutang
Tiga organisasi dalam Licto International Inc., telah menunjukan perbaikan dalam
area-area kunci berikut:
13
BAB III
PENUTUP
Simpulan:
Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya. Kinerja juga dapat digambarkan sebagai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi perusahaan yang tertuang
dalam perumusan strategi planning suatu perusahaan. Pengukuran kinerja adalah proses di mana
organisasi menetapkan parameter hasil untuk dicapai oleh program, investasi, dan akusisi yang
dilakukan.
Menurut Cascio, kriteria sistem pengukuran kinerja adalah sebagai berikut:
a. Relevan (relevance)
b. Sensitivitas (sensitivity)
c. Rebilitas (reliability)
d. Akseptabilitas (acceptability)
e. Praktis (practicality)
saran:
berdasarkan keterbatasan dalam penelitian, makasaran yang akan diberikan oleh
kelompok kami adalah memperluas daerah jangkauan penelitian, atau menambah variable
lainnya (seperti gaya kepemimpinan, komitmen manajer puncak, balance scorecard, dan
biaya kualitas) yang mempengaruhi kinerja organisasi, serta menggantiminstrumen kuesioner
sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan menjadi lebih tepat untuk diwajibkan
oleh bagian. Sedangkan interaksi antara TQM dengan sistem penghargaan justru berpengaruh
negatif untuk diterapkan di organisai jasanya. TQ bukan bertujuan mengurani kenyamanan
mereka, melainkan meningkatkan efektivitas dan efesiensi sistem-sistem yang berlangsung
dalam organisasinya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Vincent Gasperz, D.Sc., CFPIM, CIQA 2013. Buku Total Quality Management
http://economicsjurnal.blogspot.com/2010/09/kualitas-layanan.html
http://madebayu.blogspot.com/2010/06/pengaruh-kualitas-layanan-terhadap.html
15