PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada Perekonomian Pasar Bebas, seiap perusahaan dituntut untuk
mampu memberikan kualitas pada produknya agar mampu bertahan
dalam persaingan, baik memberikan produk-produk yang bermutu baik,
bebas cacat, sesuai dengan selera konsumen, harganya murah, dan
sebagainya.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka muncullah filosofi baru yang
menghendaki perubahan perilaku pada semua tingkat organisasi dan
menaruh perhatian pada pentingnya kepuaan konsumen, yang dikenal
dengan
Total
Quality
Management
(TQM)
yang
dalam
bahasa
satu
perusahaan
terbesar
yang
telah
menerapkan
yang
B. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan tentang Konsep TQM dan Six Sigma
2. Menjelaskan Penerapan TQM dan Si Sigma pada PT. HM Sampoerna
Tbk.
C. Metode Penulisan
Makalah ini dibuat dengan metode kepustakaan, dimana data yang
diperoleh penulis merupakan hasil referensi dari buku-buku terkait dan
melalui referensi media internet.
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini, dibagi menjadi tiga bab, yakni :
Bab I
: Pendahuluan
Berisi Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan dan
Sistematika
Penulisan
Bab II
: Landasan Teori
Bab ini berisi penjelasan mengenai Konsep TQM dan Six Sigma
dan
Analisis
penerapan
Six
Sigma
pada
PT.
Sampoerna
Bab IV : Kesimpulan
Berisi Kesimpulan atas makalah yang dibuat oleh penulis
HM
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Total Quality Management (TQM)
1. Pengertian Total Quality Management (TQM)
Menurut Ishikawa Perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke
dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas,
teamwork, produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan
Menurut Santosa Sistem manajemen yang mengangkat kualitas
sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan
dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.
Total Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam
menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing
organisasi melalui perbaikan terus
menerus
keputusan
dan
pemecahan
masalah,
(4)
Memiliki
TQM
banyak
yang
dipengaruhi
oleh
untuk
menciptakan
kualitas
dilakukan
dengan
revolusioner
dan
menerus.
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM
Sampoerna. Tbk
terus
4. Tujuan TQM
Secara singkat pelaksanaan TQM dalam suatu perusahaan adalah
bertujuan untuk:
a. Meningkatkan mutu sumber daya manusia sehingga mampu dan
terampil dalam melaksanakan tugasnya dengan baik.
b. Meningkatkan mutu produk dan pelayanan agar kepuasan pelanggan
terpenuhi.
c. Meningkatkan kerjasama antar karyawan sehingga semangat kerja
dapat terpelihara dengan baik.
d. Meningkatkan produktifitas kerja.
e. Menurunkan biaya.
f. Terlaksananya kebijakan dan sasaran perusahaan.
5. Unsur-unsur TQM
TQM merupakan model perbaikan mutu yang sifatnya terus
menerus. Menurut Arthur R. Tenner dan Irving J. De Toro dalam buku
Total Quality Management (1992:32-33), model TQM dibangun
berdasarkan tiga prinsip mutu:
a. Fokus pada pelanggan
Dalam filosofi
TQM,
konsumen memegang
peranan penting,
b. Proses perbaikan
Konsep perbaikan terus menerus dibentuk berdasarkan urutan
langkah
kegiatan terkait
dalam
menghasilkan
suatu
produk.
mulai
dari
pimpinan
perusahaan
yang
dalam
memecahkan
masalah,
memperbaiki
proses
dan
memasok
bahan
baku
yang
berkualitas
agar
dapat
kunci
untuk
memuaskan pelanggan.
Hal-hal
tersebut
diatas
merupakan
faktor
dengan
mengurangi
atau
menghilangkan
penyimpangan
terhadap proses bisnis yang ada. Konsep Six Sigma diperkenalkan oleh
Miel Harry dan Richard Scroeder dalam bukunya yang berjudul Six
Sigma sebagai
program
kualitas
juga
dari
yang
penerapan Six
bersangkutan,
Sigma berbeda
tergantung
pada
untuk
usaha
tiap
yang
Pengurangan biaya
Perbaikan produktivitas
Pertumbuhan pangsa pasar
Retensi pelanggan
Pengurangan waktu siklus
Pengurangan cacat
Pengembangan produk / jasa
Strategi
ini
merupakan
menggunakan
pengumpulan
menentukan
sumber-sumber
data
metode
dan
variasi
analisis
dan
sistematis
yang
statistik
untuk
cara-cara
untuk
dan
impact
yang
signifikan
tools digunakan
untuk
menentukan
statistical
solution.
Ada lima tahap atau langkah dasar dalam menerapkan strategi Six
Sigma ini
dimana
yaituDefine-MeasureAnalyze-Improve-Control (DMAIC),
tahapannya
merupakan
tahapan
yang
berulang
atau
hal
pemilihan
tema Six
Sigma pertama-tama
yang
selanjutnya
adalah
mengidentifikasi
pemain
paling
dengan
baik
apa
yang
diinginkan
pelanggan
hal
kebutuhan
yang
spesifik
menantang.
dari
Dalam
pelanggan
hal
adalah
10
b. Measure (M)
Dalam langkah yang kedua dalam tahapan operasional pada
program peningkatan kualitas Six Sigma terdapat 3 hal pokok yang
dilakukan yaitu
1) Menentukan karakteristik kualitas kunci
CTQ ditetapkan berhubungan langsung dengan kebutuhan spesifik
pelanggan yang diturunkan secara langsung dari persyaratan
persayaratan
output
dan
pelayanan.
Dalam
buku
lain
kualitas six
sigma yang
telah
ditetapkan
akan
11
atau
dalam
terminologi Six
Setelah
Sigma disebut
apabila
itu
pada
terdiri
tingkat
dari
proses,
beberapa
biasanya
sub
proses.
menghasilkan
suatu
produk
(barang
dan/atau
jasa),
12
kinerja
berkaitan
langsung
dengan
langsung
dengan
kebutuhan
pelanggan
dan
kinerja
indikator
harus
dapat
pengukuran
yang
diukur
dengan
tepat,
guna
13
pada
hasil-hasil
berupa
peningkatan
kinerja
harus
tercapai
pada
batas
waktu
yang
telah
ditetapkan.
3) Mengidentifikasi sumber-sumber dan akar penyebab masalah
kualitas
Dalam program peningkatan kualitas Six Sigma membutuhkan
identifikasi masalah secara tepat, menemukan sumber dan akar
penyebab dari masalah kualitas tersebut, dan mengajukan solusi
masalah yang efektif dan efisien. Pada proses analyze terdapat
pemilihan peta kontrol yang disini digunakan peta kontrol-u karena
data yang digunakan adalah data atribut dengan ukuran sampel
yang berbeda-beda. Data yang dikumpulkan berupa jumlah
ketidaksesuaian dalam sampel.
d. Improve (I)
Setelah sumber-sumber
dan
akar
daya
serta
prioritas
dan/atau
alternatif
yang
14
2) Rencana
Tindakan
mendeskripsikan
tentang
alokasisumber-
bagian
dari
pendekatan Six
Sigma,
perlu
adanya
terbaik
yang
distandarisasikan
dan
sukses
dalam
meningkatkan
disebarluaskan,
proses
prosedur-prosedur
atau
tanggung
jawab
ditransfer
dari
tim Six
DMAIC
digunakan
untuk
kinerja
proses
yang
dapat
diprediksikan
dan
bebas defect.
DMADV, seperti halnya DMAIC, juga terdiri atas lima langkah yang
harus dilaksanakan, yaitu:
1) Define: mendefinisikan tujuan-tujuan dari aktivitas desain yang
konsisten
dengan
keinginan
konsumen
dan
strategi
bisnis
perusahaan.
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM
Sampoerna. Tbk
15
2) Measure:
mengukur
dan
mengidentifikasi
CTQ
(critical
to
rancangan.
Fase
ini
mungkin
saja
BAB IIi
PEMBAHASAN
16
konsumen merasa
puas
dengan produk
yang mereka
beli.
prinsip
dalam
berkomitmen
penuh
untuk
memproduksi
sigaret
berkualitas tinggi dengan harga yang wajar bagi konsumen dewasa. Ini
dicapai melalui penawaran produk yang relevan dan inovatif untuk
memenuhi selera konsumen yang dinamis.
2. Memberikan kompensasi dan lingkungan kerja yang baik kepada
karyawan dan membina hubungan baik dengan mitra usaha.
Karyawan adalah aset terpenting Sampoerna. Kompensasi, lingkungan
kerja dan peluang yang baik untuk pengembangan adalah kunci utama
membangun motivasi dan produktivitas karyawan. Di sisi lain, mitra
usaha
PT
HM
Sampoerna
Tbk
juga
berperan
penting
dalam
kerjasama
yang
erat
dengan
mereka
untuk
17
18
dapat
dilihat
dengan
diluncurkannya
produk
Mild.
19
12
batang,
Dengan
adanya
mild
limited
edition,
20
buat apa ada bikini, joke tersebut sangat memberikan nilai tambah
kepada
para
customer
muda.
Edisi
terbatas
(limited
edition)
4. Diversifikasi Produk
Diversifikasi adalah strategi penempatan dana investasi kita ke
instrumen yang berbeda-beda.Alasan mengapa PT. HM SAMPOERNA
Tbk. melakukan diversifikasi. Diversifikasi produk adalah upaya yang
dilakukan perusahaan untuk memasarkan beberapa produk yang
sejenis
dengan
produk
yang
sudah
dipasarkan
sebelumnya.
21
panjang
dan
berbagai
prestasi
yang
telah
ditorehkan.
22
memiliki
capital
yang
cukup
besar
dan
jaminan
Dengan
tersedianya
dana
yang
besar,
memudahkan
2. Weakness
a. Harga yang cukup mahal.
Harga yang cukup mahal Harga yang cukup mahal menjadi
kelemahan sampoerna yang sangat terlihat dimata competitor.
Harga cukup mahal ini bersala dari biaya promosi yang besar dan
bahan baku yang mahal.
b. Kurang diminatinya produk rokok SKM mild di Internasional
Para perokok luar negeri sudah terbiasa dengan rokok putih dan
sudah candu dengan rasa yang diberikan oleh rokok putih, kehadiran
rokok kretek mild tidak bias menggeser kedudukan rokok putih
sebagai rokok no. 1 di luar negeri untuk saat ini.
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM
Sampoerna. Tbk
23
dan
promosi
membuat
sangat
memperkokoh
posisi
yang
cukup
besar
untuk
mengadakan
event
berkala
seperti A mild live wanted, Java Jazz, COPA Dji Sam Soe, Liga voli
Proliga, IBL, Jak Jazz dan Soundrenaline.
Pengalokasian yang dipakai sampoerna banyak dipakai untuk
membuat suatu event, terlebih lagi event yang dibuat adalah event
berkala (Java Jazz, Jak jazz, IBL, Proliga, COPA, Soundrenaline dan
Amild live wanted) dengan jangka waktu setahun sekali event
tersebut dilaksanakan, sudah terhitung ada tujuh event besar yang
harus didanai setiap tahunnya. Dengan adanya event berkala
tersebut sampoerna harus menyediakan dana yang cukup besar
e. Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution
Rokok Avolution yang seharus menjadi harapan agar dapat bersaing
dengan rokok putih, tetapi yang terjadi pertumbuhan rokok tersebut
sangat lambat, permintaan turun dan profit menurun, akhirnya
malah
memberikan
kerugian
dan
memberikan
dampak
yang
24
3. Opportunity
a. Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis
Masuknya Philip Morris yang notabenenya termasuk perusahaan
rokok besar dunia, memudahkan sampoerna untuk mengekspansi
bisnisnya ke International melalui bantuan perusahaan Philip Morris.
b. Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) di
Indonesia.
Perlu diketahui lagi bahwa rokok akan menyebabkan kecanduan dan
kecanduan tersebut tidak hanya karena rokoknya tetapi juga karena
rasa yang diberikan oleh rokok tersebut, kecanduan tersebut
membuat seseorang tidak bias pindah ke produk lain. Dilihat dari
pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perokok telah menjadi
menyumbang laba tetap untuk perusahan rokok. Meningkatnya
jumlah anak muda yang merokok dan banyak strategi yang
diluncurkan produsen LTLN untuk menarik para anak muda dengan
event music menyebabkan banyaknya anak muda yang menggemari
rokok LTLN, memberikan angin perubahan untuk industry rokok
dimasa mendatang karena anak muda yang merokok LTLN saat ini
tidak bias pindah ke merk lain dikarenakan dia sudah candu dari
rasa yang diberikan rokok tersebut. Tingginya kesadaran kesehatan
masyarakat dan gaya hidup yang menganggap rokok LTLN lebih
keren memungkinkan perubahan trend pada industry rokok.
c. Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan
produk baru
25
awareness
yang
dimiliki
produk
tersbut
sehingga
4. Threats
a. Regulasi dan perda mengenai anti-rokok
26
pasar
memungkinkan
rokok
mild
munculnya
yang
menjanjikan
pendatang
baru
di
masa
dalam
depan
persaingan
27
masyarakat
yang
mendukung
anti-rokok
dan
ingin
rokok
membuat
perusahaan
rokok
sulit
untuk
28
2. Penjualan Bersih
Sampoerna berhasil meningktakan trend penjualan nya dari tahun
ketahun, grafiknya dapat dilihat dibawah ini :
29
30
Selain
menguntungkan
perusahaan,
penerapan
TQM
juga
6. Award
Selain dari sisi financial, Sampoerna dengan menerapkan TQM
memperoleh beberapa award, berikut award yang berhasil didapatkan
oleh Sampoerna :
31
BAB IV
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM
Sampoerna. Tbk
32
PENUTUP
ii. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan
dengan adanya penerapan TQM pada PT. HM Sampoerna adalah:
1. PT. HM Sampoerna telah memperluas Kantor Pemasaran sebanyak
150 Perusahaan
2. PT. HM Sampoerna mengalami peningkatan Penjualan bersih, Laba
Usaha, Laba Bersih, Harga Saham, dan EPS.
3. Melalui penerapan mutu TQM, maka mutu produk akan selalu terjaga
pada suatu standar tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM
Sampoerna. Tbk
33
Bank John, The Essence of Total Quality Management. United Kingdom: Prentice Hall
International, LTD., 1992
Brocka, Bruce dan Suzanne M. Brocka, Quality Management. USA: Irwin Inc., 1992
Hutchins, Gregory B, Introduction to Quality: Management, Assurance and Control. New York:
Maxwell Macmillan, 1991.
Juran, J. M. Juran on Quality by Design: The New Steps for Planning Quality into Goods and
Services. New York: The Free Press, 1992
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana, Total Quality Management. Jogjakarta: Andi Offset, 2007
www.google.com
www.idx.co.id
34