Disusun oleh :
Kelompok 4
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
limpahan rahmat-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini yang berjudul
"Penilaian Kinerja" sesuai dengan waktu yang telah kami rencanakan. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Pembuatan makalah ini menggunakan metode studi pustaka, yaitu dengan
mengumpulkan dan mengkaji materi Manajemen Kinerja dan Kompensasi dari berbagai
referensi. Kami gunakan metode ini agar makalah yang kami susun dapat memberikan informasi
yang akurat dan bisa dibuktikan, serta dapat memberikan pemahaman terhadap pembaca dengan
materi yang dipandang melalui berbagai subjek. Penyampaian pembandingan materi dari
referensi satu dengan lainnya akan menyatu dalam satu makalah kami. Sehingga tidak ada
perombakan total dari sumbernya.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Kinerja
dan Kompensasi. Penulisan makalah ini bertujuan memberikan informasi lebih jauh tentang
lingkungan kerja, serta dalam makalah ini pun disajikan tentang determinan kinerja dan kinerja
organisasional.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
Penilaian kinerja merupakan proses pengukuran organisasi dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Penilaian kinerja dapat juga diartikan sebagai penentuan secara periodik efektivitas
operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan personilnya, berdasarkan visi, misi, standar
organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Organisasi pada dasarnya dioperasikan oleh sumber
daya manusia, maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia
dalam melaksanakan peran dalam organisasi.
Proses penilaian kinerja diawali dengan menentukan tujuan organisasi, kemudian dilanjutkan
dengan analisa kinerja untuk mengetahui harapan pimpinan organisasi dalam pelaksanaan. Pada
akhir periode, penilai mengukur kinerja dan melakukan evaluasi, selanjutnya dibandingkan dengan
target pekerjaan, kemudian mendiskusikan dan mengkomunikasikan hasil penilaian, dilanjutkan
dengan perencanaan program peningkatan kinerja. Proses evaluasi kinerja, organisasi dapat
menggunakan berbagai macam ukuran yang berbeda untuk perencanaan, pengukuran, dan evaluasi
organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
3. Proses
Proses wawancara evaluasi kinerja perlu dirancang dan dilaksanakan dengan hati-hati karena
sering menimbulkan konflik antara penilai dan ternilai.
a. Persiapan
Proses wawancara evaluasi kinerja perlu dipersiapkan secara cermat, tempat, waktu, dan
agendanya. Hal ini diperlukan karena evaluasi kinerja dapat menjadi sumber konflik antara penilai
dengan ternilai.
b. Menyiapkan hasil evaluasi kinerja
Pada tahap ini, penilai menyerahkan nilai hasil penilaian kinerja ternilai yang tercantum pada
instrumen evaluasi kinerja kepada ternilai. Penilai memberikan penjelasan secara lisan mengenai
nilai tersebut disertai data hasil observasi penilai mengenai proses pelaksanan pencapaian kinerja
ternilai.
c. Sikap ternilai
Setelah menerima nilainya, ternilai dapat menerima atau menolak nilai tersebut. Jika ternilai
menerimanya, nilai mempunyai kekuatan tetap setelah ternilai menandatangani instrumen evaluasi
kinerja. Jika tidak menerima nilainya, ternilai mengajukan banding dengan mengisi kolom
pernyataan banding dalam instrumen evaluasi kinerja disertai alasan dan fakta pendukungnya.
2.2. 2 Banding
a. Proses
Dalam suatu wawancara evaluasi kerja, nilai kinerja pegawai diberitahukan pada pegawai dengan
penjelasan latar belakang nilai tersebut.
d. Teknik asesmen multipel yang harus dipakai meliputi tes, wawancara, kuesioner, alat-alat
sosiometrik, dan simulasi.
e. Teknik asesmen harus mencakup sejumlah simulasi yang berhubungan dengan pekerjaan
yang nencukupi untuk memungkinkan penilai multipel mempunyai peluang untuk
mengobservasi setiap dimensi perilaku asesi.
f. Setiap asesi harus dinilai oleh multipel asesor. Rasio asesor dan asesi 2:1 dan supervisor
asesi tidak boleh menjadi asesor.
g. Asesor harus mendapatkan pelatihan dan memahami proses dan pedoman sentra asesmen.
h. Sejumlah prosedur sistematik harus dipakai oleh asesor untuk merekam secara akurat
perilaku asesi yang muncul. Prosedur ini antara lain catatan tertulis, skala observasi
perilaku, dan checklist perilaku.
i. Para asesor harus mempersiapkan sejumlah laporan atau rekaman observasi untuk diskusi
integrasi.
j. Integrasi perilaku-perilaku asesi harus berdasarkan pooling informasi dari para asesor dan
dari teknik-teknik pada pertemuan para asesor atau melalui proses integrasi statistik yang
divalidasi menurut standar yang diterima secara profesional.
3. Penggunaan Sentra Asesmen
Sentra asesmen memberikan kontribusi terhadap manajemen SDM. Hampir semua fungsi
manajemen SDM dapat memanfaatkan sentra asesmen untuk memperoleh dan mengembangkan
SDM yang unggul untuk mencapai tujuan.
Manfaat dari sentra asesnen adalah :
a. Rekrutmen
Hal ini digunakan untuk menarik para pelamar dari luar organisasi, sejumlah perusahaan memberi
kesempatan kepada pencari kerja untuk mengikuti proses sentra asesmen.
b. Seleksi
Iklan rekrutmen kolom baris du suatu surat kabar di negara-negara dengan tingkat unemployement
tinggi dapat menarik ribuan pelamar, padahal yang diperlukan hanya 5 sampai 10 orang.
Penggunaan sentra asesmen untuk membatasi jumlah pelamar dalam proses rekrutmen.
c. Promosi dan Transfer
Beberapa perusahaan besar menggunakan proses sentra asesmen untuk memilih seorang pegawai
untuk menduduki jabatan tertentu.
d. Pengembangan SDM
Merupakan proses yang harus dilakukan secara terus-menerus jika organisasi menginginkan
pegawainya mempunyai pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan karakteristik lainnya agar
mampu melaksanakan tugasnya dan mempunyai keunggulan kompetitif.
e. Pengembangan Organisasi
Dalam rangka melakukan perubahan organisasi atau budaya organisasi, lembaga pemerintah dan
perusahaan sering melakukan pengembangan organisasi. Pengembangan organisasi adalah suatu
proses untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi unit organisasi atau organisasi secara
keseluruhan. Sebagian organisasi menggunakan sentra asesmen untuk menciptakan simulasi atau
permainan organisasi yang kompleks dan berskala besar sebagai percobaan untuk pengembangan
organisasi.
f. Perencanaan SDM
Merupakan proses membandingkan kebutuhan SDM di masa sekarang dengan peramalan
kebutuhan SDM di masa yang akan datang. Hal yang membandingkan dapat kebutuhan kualitas
maupun kuantitas pegawai, lebih besar, sama atau berlebih. Perencanaan SDM juga menyusun
skema pergantian karena adanya pegawai yang pensiun, berhenti, di PHK atau tidak melaksanakan
tugasnya. Sentra asesmen dapat digunakan untuk mempersiapkan kebutuhan tenaga dimana yang
akan datang dan mempersiapkan program pengembangan SDM.