Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Manajemen Kinerja

(Performance Management)
Pengertian Manajemen Kinerja (Performance Management) dan Tujuannya – Manusia merupakan
sumber daya terpenting dalam suatu orgasasi. Dalam mengoperasikan organisasinya, setiap
manusia atau SDM yang memiliki perilaku dan pemikiran yang berbeda juga akan mengakibatkan
perbedaan dalam kinerjanya. Oleh karena itu, diperlukan suatu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan peninjauan terhadap kinerja karyawan yang biasanya disebut dengan istilah
Manajemen Kinerja atau Performance Management. Jadi pada dasarnya, Manajemen Kinerja
atau Performance Management dapat dianggap sebagai proses sistematis dimana organisasi
melibatkan karyawannya dalam mencapai misi dan tujuan organisasinya. Banyak penelitian yang
menunjukan bahwa adanya korelasi yang erat antara manajemen kinerja yang efektif dengan
pencapaian tujuan organisasi.

Pengertian Kinerja menurut Para Ahli


Sebelum kita membahas lebih lanjut dengan Manajement Kinerja (Performance Management),
sebaiknya kita mengetahui apa yang dimaksud dengan kinerja itu sendiri. Berikut ini adalah
beberapa pengertian Kinerja yang dalam bahasa Inggris disebut dengan performance ini. Jika
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Performance juga dapat diartikan sebagai prestasi kerja
atau hasil kerja.
Pengertian Kinerja menurut Simamora (2004:21), Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal,
tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
Pengertian Kinerja menurut Payaman J. Simanjuntak (2011: 107), Kinerja adalah tingkat pencapaian
atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang harus dicapai atau tugas yang harus dilaksanakan
dalam kurun waktu tertentu.
engertian Kinerja menurut Barry Cushway (2002:1998), Kinerja adalah menilai bagaimana seseorang
telah bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan.

Pengertian Manajemen Kinerja menurut Para Ahli

Berikut ini adalah beberapa definisi atau pengertian Manajemen Kinerja menurut para ahli.

Pengertian Manajemen Kinerja menurut Armstrong dan Baron (1998), Manajemen Kinerja


merupakan pendekatan strategis dan terintegrasi untuk memberikan hasil yang sukses dalam
organisasi dengan meningkatkan kinerja dan mengembangkan kemampuan tim dan individu.
Pengertian Manajemen Kinerja menurut Irham Fahmi (2014:128), Manajemen Kinerja adalah suatu
ilmu yang memadukan seni di dalamnya untuk menerapkan suatu konsep manajemen yang memiliki
tingkat fleksibilitas yang representatif dan aspiratif guna mewujudkan visi dan misi perusahaan
dengan cara mempergunakan orang yang ada di organisasi tersebut secara maksimal.
Pengertian Manajemen Kinerja menurut Dessler (2003:322), Manajemen Kinerja adalah Proses
mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian, dan pengembangan kinerja ke dalam satu sistem
tunggal bersama, yang bertujuan memastikan kinerja karyawan mendukung tujuan strategis
perusahaan.
Pengertian Manajemen Kinerja menurut Wibowo (2007:9), Manajemen kinerja merupakan gaya
manajemen dalam mengelola sumber daya yang berorientasi pada kinerja yang melakukan proses
komunikasi secara terbuka dan berkelanjutan dengan menciptakan visi bersama dan pendekatan
strategis serta terpadu sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengertian Manajamen Kinerja menurut Kreitner dan Angelo Kinicki (2014:246), Manajemen Kinerja
(performance management) adalah sistem perusahaan di mana manajer mengintegrasikan aktivitas
penentuan tujuan, pengawasan dan evaluasi, penyediaan umpan balik dan pelatihan, dan
penghargaan karyawan secara kontinu.
Dari beberapa definisi dan pengertian Kinerja maupun Manajemen Kinerja di atas, dapat
disimpulkan bahwa Manajemen Kinerja adalah suatu proses dimana manajer dan karyawannya
bekerjasama untuk merencanakan, memantau dan meninjau kembali objektif atau sasaran kerja karyawannya
agar dapat memberikan kontribusi secara keseluruhan untuk organisasi. Manajemen Kinerja merupakan
proses berkelanjutan dari penetepan tujuan, penilaian terhadap kemajuan dan memberikan
bimbingan serta umpan balik (feedback) untuk memastikan bahwa setiap karyawannya memenuhi
tujuan dan sasaran karir mereka.

Tujuan Manajemen Kinerja Karyawan (Employee Performance Management


Goals)
Tujuan utama dari Manajemen Kinerja secara keseluruhan adalah memastikan semua elemen
organisasi atau perusahaan bekerjasama secara terpadu untuk mencapai tujuan organisasinya.
Sedangkan tujuan Manajemen Kinerja dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah
sebagai berikut ini :
Baca juga : Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dan Ruang Lingkupnya.
1. Membantu karyawan dalam mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk melakukan pekerjaannya secara efisien dan juga dapat mendorong mereka
untuk melakukan tugas yang benar dengan cara yang benar.
2. Meningkatkan kinerja karyawan dengan mendorong pemberdayaan karyawan, motivasi dan
penerapan mekanisme penghargaan (rewards) yang efektif.
3. Meningkatkan sistem komunikasi dua arah antara Supervisor/Manajer dan karyawan untuk
dapat memperjelas ekspektasi (harapan) perusahaan mengenai peran dan akuntabilitas
karyawan dalam melakukan pekerjaan, mengkomunikasikan tujuan fungsional dan
organisasi serta memberikan umpan balik yang teratur dan transparan sehingga dapat
meningkatkan kinerja karyawan dan pembinaan berkelanjutan.
4. Mengidentifikasi hambatan untuk kinerja yang efektif dan menyelesaikan hambatan tersebut
melalui pemantauan (monitoring), pembinaan (coaching) dan pengembangan (development).
5. Menciptakan dasar untuk beberapa keputusan administratif mengenai perencanaan
strategis, perencanaan suksesi (succession planning), promosi, kompensasi dan pengupahan
yang berdasarkan kinerja.
6. Meningkatkan pengembangan diri pribadi karyawan dan kemajuan dalam karir karyawan
dengan membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diinginkan.

Mengenal Strategi Manajemen Kinerja dan Bagaimana Merancangnya

Tentukan Tujuan Perusahaan

Karyawan Anda tidak akan bekerja dengan baik sesuai apa yang diinginkan apabila
tujuan utama perusahaan tidak jelas. Baik itu yang berkaitan dengan nilai-nilai
perusahaan maupun hal-hal yang sebenarnya sepele namun itu penting.
Misalnya saja, mengenai metode kerja, kontrak kerja yang jelas dan sesuai dengan
Undang-Undang Ketenagakerjaan dan hal lainnya.

Untuk menentukan tujuan perusahaan, juga penting untuk melihat sumber daya yang
dimiliki perusahaan. Baik itu sumber daya untuk kegiatan operasional maupun sumber
daya manusia. Kedua faktor ini penting untuk mencapai tujuan utama perusahaan
nantinya.

Lalu, Anda dapat melakukan survei apakah tujuan perusahaan tersebut dapat relevan
dengan kondisi saat ini.

Melakukan Feedback Secara Berkala

Setelah menentukan tujuan perusahaan yang jelas dan melakukan survei, saatnya bagi
Anda untuk melakukan feedback secara berkala.

Dalam strategi manajemen kinerja, feedback berkala ini merupakan elemen penting
untuk mengetahui sejauh mana tujuan perusahaan tersebut dijalankan.

Hal ini penting dilakukan untuk menghindari kejutan yang ada ketika menjalankan
operasional perusahaan.

Feedback dilakukan dengan tujuan sebagai pembinaan kinerja baik bagi para
karyawan, maupun jajaran direksi perusahaan.

Sebab, tidak jarang perusahaan tertentu ketika mengalami permasalahan cenderung


menyalahkan karyawan, padahal sebenarnya bukan karena hal tersebut.

Maka, penting kiranya untuk mendengarkan feedback dari karyawan Anda.


Pembagian Kerja yang Terstruktur dengan Baik

Strategi manajemen kinerja lainnya yang perlu diperhatikan adalah mengenai


pembagian kerja. Kerap kali dalam sebuah pekerjaan, antar karyawan maupun antara
karyawan dengan direksi perusahaan saling lempar tanggung jawab.

Sebenarnya, ini bisa diatasi dengan menggunakan manajemen kinerja ini ketika job
description yang dibuat jelas dan terarah.

Banyak dari kejadian seperti itu yang dikarenakan job description tidak terarah dengan
baik dan rancu. Sehingga, karyawan Anda pun akan kebingungan ketika melakukan
pekerjaannya.

Ingat, tidak adanya pembagian kerja yang baik akan berdampak buruk pada
perusahaan. Perusahaan pun wajib melakukan pembagian kerja sesuai dengan porsi
karyawan dan mengedukasi karyawan secara berkala. Terutama, ketika karyawan
tersebut mendapatkan tugas baru.

Menggunakan Teknologi

Di era dengan perkembangan teknologi, cukup mustahil jika perusahaan tidak


membutuhkannya dalam pembuatan strategi manajemen kinerja.

Adanya software khusus dalam membuat manajemen kinerja ini tentu sangat
memudahkan perusahaan. Khususnya dari segi efisiensi waktu yang dibutuhkan.

Misalnya perusahaan Anda cukup besar dan tidak mungkin untuk mengumpulkan
seluruh karyawan yang ada.
Anda bisa menggunakan fitur-fitur yang ada dalam software tersebut seperti meeting
online, mengisi kuesioner dan hal lain yang berhubungan dengan elemen-elemen
dalam merancang strategi manajemen kinerja.

Melakukan Evaluasi Berkala

Terakhir yang perlu dilakukan oleh perusahaan ketika merancang strategi manajemen
kinerja adalah dengan melakukan evaluasi secara berkala.

Evaluasi bisa dilakukan paling tidak satu bulan sekali untuk melihat seberapa efektifkah
manajemen kinerja tersebut selama kurun waktu yang telah ditentukan.

Dengan adanya evaluasi ini perusahaan menjadi mengetahui apa sajakah hambatan
dan tantangan yang dihadapi oleh para karyawan, jajaran direksi, dan semua aspek di
perusahaan dalam mencapai sebuah target yang ditentukan. Jika dirasa ada hal-hal
kurang efektif maka perlu adanya perubahan.

Itulah beberapa ulasan singkat mengenai strategi manajemen kinerja dan bagaimana
cara merancang strategi tersebut agar dapat berjalan efektif.
4 Tujuan Manajemen Kinerja

Penyusunan target dan rencana perusahaan

Salah satu tahap penerapan manajemen kinerja adalah fase perencanaan. Dalam fase
ini, biasanya pihak manajemen berkumpul untuk menyusun target dan rencana
perusahaan.
Karena bersifat top-down, maka setelah itu pihak manajemen akan mengomunikasikan
target dan rencana tersebut ke karyawan hingga level terendah.

Dengan adanya target dan rencana yang jelas, karyawan jadi tahu apa yang harus
dilakukan sehingga mereka bisa bekerja dengan fokus.

Lalu, walaupun karyawan bekerja secara individu sesuai job desc masing-masing,
pekerjaan mereka masih akan sejalan dengan target bisnis yang telah ditentukan.

Berdasarkan target dan rencana pula, manager atau atasan bisa mengidentifikasi key
result karyawan secara individual.

Menciptakan komunikasi efektif antar individu dan tim

Umumnya, karyawan di perusahaan memang bekerja secara individu. Namun, kerja


sama tim tetaplah diperlukan untuk memastikan agar seluruh aspek sejalan dengan
target yang ditentukan perusahaan.

Itulah alasan pentingnya komunikasi efektif sangat diperlukan. Komunikasi merupakan


salah satu kunci penting keberhasilan performa tim.

Jangan sampai target perusahaan tidak tercapai hanya karena terjadi miskomunikasi
atau karyawan tidak berkomunikasi satu sama lain.

Salah satu cara untuk menciptakan lingkungan tim dengan komunikasi efektif adalah
rutin melaksanakan sesi one-on-one antara manajer atau atasan dengan masing-
masing anggota tim.

Dari sini, tujuan manajemen kinerja dapat diketahui berdasarkan perkembangan


masing-masing SDM. Sebaliknya, karyawan juga bisa menyampaikan kesulitan yang
mungkin dihadapi.
Cara lain adalah dengan memberikan feedback yang membangun kepada karyawan,
bisa melalui performance review atau appraisal.

Memberikan ekspektasi yang jelas pada manajer dan


karyawan

Melalui susunan tujuan manajemen kinerja, pihak manajer dan karyawan lebih efektif
dan efisien dalam mengatur ekspektasi yang ingin dicapai sejak awal.

Jangan hanya memberi tahu karyawan soal job desc yang harus dikerjakannya. Namun,
sampaikan pula ekspektasi Anda kepada karyawan tersebut, hasil seperti apa yang
ingin Anda dapatkan agar target perusahaan tercapai.

Di sisi lain, karyawan berhak menyampaikan pendapatnya apabila ekspektasi tersebut


dirasa terlalu besar. Jika sudah mencapai kesepakatan, tuliskan hal tersebut dalam
dokumen tertentu. Cantumkan pula nama karyawan di dokumen tersebut.

Pada sesi one-on-one, tanyakan tentang progress yang sudah dicapai karyawan dalam
memenuhi ekspektasi tersebut.

Pengembangan sumber daya manusia

Manajemen kinerja memungkinkan Anda untuk mengetahui performa karyawan di


perusahaan. Apabila Anda mendapati ada karyawan yang mungkin kurang perform,
produktivitasnya menurun, atau bekerja tidak sesuai ekspektasi, Anda bisa merancang
pelatihan atau training untuk membantu karyawan kembali on track.

Hal ini tentu bisa mendukung self-improvement karyawan tersebut. Setelah mengikuti
training, harapannya ia akan lebih terampil dan memiliki skill yang bertambah.
Karyawan dengan skill meningkat tentu akan menjadi aset yang berharga bagi
perusahaan.

Lebih dari sekadar pengoptimalan kinerja karyawan, tujuan manajemen kinerja atau
performance management dapat membantu perusahaan untuk mencapai target
secara efektif.

Keempat tujuan di atas menunjukkan betapa pentingnya penerapan manajemen


kinerja di perusahaan. Semoga bermanfaat!

Anda mungkin juga menyukai