Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN

KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN


PADA PT. INHIL SARIMAS KELAPA RUMBAI JAYA
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

Heriasman
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri Rengat
Jln. R. Soeprapto No. 14 Telp. (0769) 21019 Rengat-Indragiri Hulu-Riau
E-mail: heriasman@stieindragiri.ac.id

Abstract: This research at PT. Inhil Sarimas Kelapa Rumbai Jaya Regency of Indragiri Hilir. The
purpose of this study is to determine the effect of management information systems and work
environment on employee work effectiveness at PT. Inhil Sarimas Kelapa Rumbai Jaya Regency of
Indragiri Hilir. This research used quantitative methods, namely research that illustrates the
influence of management information systems and work environment on the effectiveness of employee
work at PT. Inhil Sarimas Kelapa Rumbai Jaya Regency of Indragiri Hilir. To anyzed the data, this
research used multiple regression, correlation coefficients, and Hypothesis testing which will be
assisted by using SPSS version 21. From the results of the study show that management information
system variables and work environment together have a significant influence on employee work
effectiveness, management information systems have a significant effect on employee work
effectiveness. and The work environment has a significant effect on employee work effectiveness at
PT. Inhil Sarimas Kelapa Rumbai Jaya Regency of Indragiri Hilir

Keywords: Management Information Systems, Work Environment, Employees Work Effectiveness

A. PENDAHULUAN yang baik sangat diperlukan komunikasi


Dalam organisasi banyak kita lihat karena apabila efektivitas sistem informasi
manfaat suatu sistem informasi bila manajemen dapat terwujud maka dengan
digunakan sebaik mungkin. Peranan sendirinya kerjasama yang baik dapat
manajemenlah yang menuntut penyebaran diciptakan. Sistem informasi manajemen
dan penggunaan sumber-sumber yang yang efektif juga dapat dipengaruhi oleh
efesien untuk mencapai suatu tujuan, bentuk atau struktur organisasi yang ada.
dengan demikian akan membantu fungsi Struktur organisasi akan menentukan
menajemen dengan diterimanya suatu prosedur dan jalur komunikasi. Efektivitas
informasi dengan cepat dan tepat. Maka saluran komunikasi secara tidak langsung
diperlukan sistem informasi manajemen akan dipengaruhi oleh bentuk dan struktur
sistem komando atau jalur penyampaian
yang baik untuk mendukung tujuan
informasi. Berikut data mengenai jumlah
organisasi.
karyawan PT. Inhil Sarimas Kelapa
Sistem informasi manajemen
Kabupaten Indragiri Hilir:
merupakan satu upaya untuk mengelolah
Tabel 1 : Jumlah Karyawan Pada PT.
seluruh masukan (input) berupa laporan-
Inhil Sarimas Kelapa Kabupaten
laporan/data yang dipergunakan oleh
Indragiri Hilir Tahun 2012-2016
pihak manajemen untuk diporses dan Tahun Karyawan
kemudian diambil keputusan tentang strategi- Kantor Pabrik Jumlah
strategi pelaksanaan operasional dalam 2012 49 Orang 338 Orang 387 Orang
perusahaan. Dengan sistem informasi 2013 50 Orang 351 Orang 401 Orang
manajemen yang baik akan memberikan 2014 48 Orang 365 Orang 413 Orang
pengaruh terhadap pelaksanaan tugas-tugas 2015 49 Orang 368 Orang 417 Orang
2016 59 Orang 358 Orang 417 Orang
yang dilakukan oleh para karyawan. Sumber : PT. Inhil Sarimas Kelapa Kabupaten
Perusahaan dapat melakukan aktivitas Indragiri Hilir
operasionalnya dengan baik apabila orang- Dari data diatas dapat kita lihat
orang yang ada di dalamnya saling susunan pembagian kerja pada PT. Inhil
berinteraksi atau bekerja sama dalam Sarimas Kelapa Kabupaten Indragiri Hilir,
mewujudkan efektivitas sistem informasi pada tahun 2012 jumlah karyawan kantor
perusahaan. Untuk menciptakan kerjasama berjumlah 49 orang, dan jumlah karyawan
Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dan Lingkungan Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan 73
Pada Pt. Inhil Sarimas Kelapa Rumbai Jaya Kabupaten Indragiri Hilir (Heriasman)
lapangan sebanyak 338 orang, pada tahun manajer dalam pengambilan keputusan
2013 jumlah karyawan kantor berjumlah 50 untuk memecahkan masalah yang akan
orang, dan jumlah karyawan lapangan dihadapi. Dimana hal ini berarti bahwa
sebanyak 351 orang, pada tahun 2014 jumlah sistem itu akan melibatkan semua sumber-
karyawan kantor berjumlah 48 orang, dan sumber daya yang ada didalam perusahaan
jumlah karyawan lapangan sebanyak 365 dalam pencapaian tujuan perusahaan.
orang, pada tahun 2015 jumlah karyawan Berikut data mengenai target dan
kantor berjumlah 49 orang, dan jumlah realisasi produksi pada PT. Inhil Sarimas
karyawan lapangan sebanyak 368 orang, Kelapa Kabupaten Indragiri Hilir.
pada tahun 2016 jumlah karyawan kantor Tabel 3 : Target dan Realisasi Penjualan
berjumlah 59 orang, dan jumlah karyawan pada PT. Inhil Sarimas Kelapa
lapangan sebanyak 358 orang. Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2012-
Dalam suatu perusahaan tidak akan 2016
Tahun Jumlah Produksi (@ Sacet Persentase
terlepas dari berbagai macam masalah yang Target Realisasi %
ada didalam organisasi, dan didalam suatu 2012 1,500,000 1,479,996 98.67
perusahaan perubahan sering sekali timbul, 2013 1,800,000 1,801,980 100.11
2014 1,900,000 1,981,980 104.31
sehingga perubahan ini sering sekali 2015 1,900,000 1,902,996 100.16
menjadi hambatan bagi manajer, maka 2016 2,000,000 1,990,980 99.55
Sumber : PT. Inhil Sarimas Kelapa Kabupaten
akibatnya dari perubahan ini menimbulkan Indragiri Hilir
masalah. Oleh karena itu diperlukan suatu Dari data di atas dapat kita lihat
sistem informasi manajemen untuk persentase produksi pada PT. Inhil Sarimas
mendukung manajer dalam mengatasi Kelapa Kabupaten Indragiri Hilir, pada
masalah-masalah tersebut. tahun 2012 realisasi produksi sebesar 98,67
Berikut data mengenai kondisi % dari target produksi, pada tahun 2013
Lingkungn kerja pada PT. Inhil Sarimas realisasi produksi sebesar 100,11 % dari
Kelapa Kabupaten Indragiri Hilir: target produksi, pada tahun 2014 realisasi
Tabel 2 : Kondisi lingkungan Pada PT. produksi sebesar 104,31 % dari target
Inhil Sarimas Kelapa Kabupaten produksi, pada tahun 2015 realisasi
Indragiri Hilir:Tahun 2016 produksi sebesar 100,16 % dari target
No. Lingkungan Kerja Kondisi
1. Penerangan / cahaya di tempat kerja Baik
produksi, pada tahun 2016 realisasi
2. Temperatur / suhu udara di tempat kerja Sangat baik produksi sebesar 99,55 % dari target
3. Kelembapan ditempat kerja Baik
4. Sirkulasi udara di tempat kerja Baik
produksi.
5. Kebisingan di tempat kerja Cukup Baik
6. Getaran mekanis di tempat kerja Cukup baik
7. Bau tidak sedap di tempat kerja Baik
Pengertian Efektivitas Kerja
8. Tata warna di tempat kerja Baik Efektivitas kerja adalah pemanfaatan
9. Dekorasi di tempat kerja Baik
10. Musik di tempat kerja Tidak ada
sumber daya, sarana dan prasarana dalam
11. Keamanan Baik jumlah tertentu yang secara sadar
Sumber : PT. Inhil Sarimas Kelapa Kabupaten ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan
Indragiri Hilir sejumlah barang atas jasa kegiatan yang
Dari data dapat kita lihat kondisi dijalankan (Siagian, 2008:24).
lingkungan kerja pada PT. Inhil Sarimas Efektivitas adalah kemampuan
Kelapa Kabupaten Indragiri Hilir, baik di seseorang atau sekelompok orang yang
dalam kantor maupun lapangan dalam sedang melaksanakan aktivitas untuk
kondisi cukup baik. mendapatkan atau melahirkan hasil dari
Sistem informasi terutama banyak kegiatan itu (Hadyaningrat, 2009:38).
berhubungan dengan kegiatan manajemen Efektivitas berarti bahwa tujuan yang
dalam pengambilan keputusan tersebut, telah direncanakan sebelumnya dapat
karena dengan adanya sistem informasi tercapai atau dengan kata sasaran tercapai
manajemen akan mengurangi keraguan
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 8, Nomor 4, 27 Desember 2017
74 Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dan Lingkungan Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan
Pada Pt. Inhil Sarimas Kelapa Rumbai Jaya Kabupaten Indragiri Hilir (Heriasman)
karena adanya proses kegiatan. (Pasolong, Untuk memastikan keberhasilan akhir
2007:4) suatu organisasi harus dapat memenuhi tiga
Efektivitas sebagai tingkat pencapaian persyaratan perilaku penting yaitu
organisasi dalam jangka pendek dan jangka (Manulang, 2009 : 85) :
penjang. Maksudnya adalah efektivitas 1. Organisasi harus mampu membina dan
merupakan suatu standar pengkuran untuk mempertahankan suatu armada kerja
menggambarkan tingkat keberhasilan suatu yang mantap terdiri dari personil trampil.
organisasi dalam mencapai sasaran yang 2. Organisasi harus dapat menikmati
telah ditetapkan sebelumnya. (Robbins, prestasi peranan yang dapat diandalkan
2007:129) dari para personilnya, dalam hal ini
Pentingnya efektivitas dalam setiap personil bukan saja dituntut untuk
pencapaian tujuan-tujuan organisasi dan bersedia berkarya, tetapi juga harus
efektivitas adalah kunci dari kesuksesan melaksanakan tugas khusus yang
suatu organisasi. (Kurniawan, 2005:106) menjadi tanggung jawab utamanya.
Keefektifan adalah penilaian yang 3. Para personil harus mengusahakan
dibuat secara individu sehubungan dengan bertingkah laku yang spontan dan
prestasi individu, kelompok, dan organisasi. inovatif, dengan demikian setiap personil
(Siagian, 2008: 134) jangan hanya bertingkahlaku secara pasif
Keefektifan terdiri dari tiga perspektif saja.
(Munandar, 2008 : 56) Faktor-faktor yang mempengaruhi
1. Keefektifan individual ; Perspektif ini efisiensi dan efektivitas kerja adalah (1)
menekankan pelaksanaan tugas dari motivasi kerja, (2) kemampuan kerja, (3)
pekerja atau organisasi. suasana kerja, (4) lingkungan kerja, (5)
2. Keefektifan kelompok ; Perspektif ini perlengkapan dan fasilitas dan (6) prosedur
adalah jumlah sumbangan dari kerja.
anggotanya. Terdapat 3 perspektif yang utama
3. Keefektifan organisasi; Perspektif didalam menganalisis apa yang disebut
keefektifan organisasi adalah keefektifan efektivitas organisasi yaitu : (Richard, 2005
individu dan kelompok. : 5-7)
1. Perspektif optimalisasi tujuan, yaitu
Kriteria Efektivitas Kerja efektivitas dinilai menurut ukuran
Adapun kriteria atau ukuran mengenai seberapa jauh suatu organisasi berhasil
pencapai tujuan secara efektif kerja atau mencapai tujuan yang layak dicapai.
tidak, yaitu: (Siagian 2008:33) Pemusatan perhatian pada tujuan yang
1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai layak dicapai secara optimal,
2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan memungkinkan dikenalinya secara jelas
3. Proses analisis dan perumusan bermacam-macam tujuan yang sering
kebijakanaan yang mantap saling bertentangan, sekaligus dapat
4. Penyusunan program yang matang diketahui beberapa hambatan dalam
5. Penyusunan program yang mantap usaha mencapai tujuan.
6. Tersedianya sarana dan prasarana 2. Perspektif sistem, yaitu efektivitas
7. Pelaksanaan efektif dan efisien organisasi dipandang dari keterpaduan
8. Sistem pengawasan yang bersifat berbagai faktor yang berhubungan
mendidik mengikuti pola, input, konversi, output
Organisasi dapat pula didefinisikan dan umpan balik, dan mengikutsertakan
sebagai suatu himpunan interaksi manusia lingkungan sebagai faktor eksternal.
yang bekerjasama untuk mencapai tujuan Dalam perspektif ini tujuan tidak
bersama yang terikat dalam suatu ketentuan diperlakukan sebagai suatu keadaan
yang telah disetujui bersama. (Hasibuan, akhir yang statis, tetapi sebagai sesuatu
2009:78) yang dapat berubah dalam perjalanan
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 8, Nomor 4, 27 Desember 2017
Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dan Lingkungan Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan 75
Pada Pt. Inhil Sarimas Kelapa Rumbai Jaya Kabupaten Indragiri Hilir (Heriasman)
waktu. Lagipula tercapainya tujuan-tujuan Sistem informasi sumber daya
jangka pendek tertentu dapat diperlakukan manusia adalah sistem yang digunakan
sebagai input baru untuk penetapan untuk mengumpulkan dan mengelola data
selanjutnya. Jadi tujuan mengikuti suatu yang menjelaskan sumber daya manusia,
daur yang saling berhubungan antar mengubah data tersebut menjadi informasi
komponen, baik faktor yang berasal dari dan melaporkan informasi tersebut kepada
dalam (faktor internal), maupun faktor pemakai. (McLeod, 2008 :278)
yang berasal dari luar (faktor eksternal). Sistem informasi Manajemen
3. Perspektif perilaku manusia, yaitu konsep merupakan prosedur sistematik untuk
efektivitas organisasi ditekankan pada mengumpulkan, menyimpan, mengambil
perilaku orang-orang dalam organisasi dan memvalidasi data oleh organisasi
yang mempengaruhi keberhasilan mengenai sumber daya manusia dan
organisasi untuk periode jangka panjang. kegiatan-kegiatan personalia. (Riswantini,
Disini dilakukan pengintegrasian antara 2005:67)
tingkahlaku individu maupun kelompok Sistem Informasi Manajemen adalah
sebagai unit analisis, dengan asumsi sebuah sistem manusia dan mesin yang
bahwa cara satu-satunya mencapai tujuan terpadu untuk menyajikan informasi guna
adalah melalui tingkahlaku orang-orang mendukung fungsi operasi, manajemen, dan
yang ada dalam organisasi tersebut. pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi , (Davis, 2010:28)
Sistem Informasi Manajemen
Pengertian Sistem Informasi Manajemen Lingkungan Kerja
Serkaitan (interrelated ) atau sub Definisi Lingkungan Kerja
elemen-sub elemen yang bersatu untuk Definisi lingkungan kerja adalah
mencapai tujuan yang sama (common kehidupan sosial psikologi dan fisik dalam
purpose). (Hall, 2010 : 5) organisasi yang berpengaruh terhadap
Sistem adalah sekelompok elemen pekerjaan karyawan dalam melakukan
yang terintegrasi dengan maksud yang sama tugasnya (Komarudin, 2008: 87).
untuk mencapai suatu tujuan. (McLeod, 2008 Lingkungan kerja adalah segala
:10) sesuatu yang ada disekitar karyawan dan
Informasi adalah data yang telah dapat mempengaruhi dirinya dalam
diproses, atau data yang yang memiliki arti. menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.
Informasi merupakan bagian yang penting Faktor-faktor yang termasuk lingkungan
dari suatu perusahaan. (McLeod, 2008 :15) kerja dan banyak pengaruhnya terhadap
Informasi diartikan sebagai data yang produktivitas kerja antara lain kebersihan,
telah diolah menjadi sebuah bentuk yang pertukaran udara, penerangan, musik,
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat keamanan, kebisingan (Ravianto, 2007:79).
dalam mengambil keputusan saat ini atau 2. Jenis lingkungan kerja
mendatang. Berdasarkan analogi tersebut, Lingkungan kerja ada dua macam, yaitu
dapat dinyatakan bahwa data sebagai bahan : (Siagian, 2008:57)
baku dan informasi sebagai bahan jadi. a. Lingkungan kerja fisik
(Davis, 2010:28) Ada beberapa kondisi fisik dari
Sistem informasi manajemen adalah tempat kerja yang baik yaitu :
sebuah sistem yang memiliki fungsi 1) Bangunan tempat kerja disamping
mengelola, menyimpan, memanipulasi, menarik untuk dipandang juga
menganalisa, memanggil kembali dan dibangun dengan pertimbangan
mendistribusikan informasi yang keselamatan kerja.
berhubungan dengan sumber daya manusia 2) Ruang kerja yang longgar dalam arti
perusahaan. (HollenBeck, 2009:28) penempatan orang dalam suatu ruangan
tidak menimbulkan perasaan sempit.
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 8, Nomor 4, 27 Desember 2017
76 Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dan Lingkungan Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan
Pada Pt. Inhil Sarimas Kelapa Rumbai Jaya Kabupaten Indragiri Hilir (Heriasman)
3) Tersedianya peralatan yang cukup Yang menjadi indikator-indikator
memadai. lingkungan kerja adalah sebagai berikut
4) Ventilasi untuk keluar masuknya udara (Sedarmayanti, 2008:46) :
segar yang cukup. a. Penerangan
5) Tersedianya tempat istirahat untuk b. Suhu udara
melepas lelah, seperti kafetaria baik c. Suara bising
dalam lingkungan perusahaan atau d. Penggunaan warna
sekitarnya yang mudah dicapai e. Ruang gerak yang diperlukan
karyawan. f. Keamanan kerja
6) Tersedianya tempat ibadah keagamaan g. Hubungan karyawan
seperti masjid atau musholla, baik
dikelompokkan organisasi maupun di Kerangka Pikir Penelitian
sekitarnya.
7) Tersedianya sarana angkutan, baik yang
diperuntukkan karyawan maupun
angkutan umum yang nyaman, murah
dan mudah diperoleh.
b. Lingkungan kerja non fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah
lingkungan kerja yang menyenangkan dalam
arti terciptanya hubungan kerja yang
harmonis antara karyawan dan atasan, karena
pada hakekatnya manusia dalam bekerja Hipotesis
tidak mencari uang saja, akan tetapi bekerja 1. Diduga sistem informasi manajemen
merupakan bentuk aktivitas yang bertujuan dan lingkungan kerja secara simultan
untuk mendapatkan kepuasan berpengaruh terhadap efektivitas kerja
karyawan pada PT. Inhil Sarimas
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelapa Rumbai Jaya Kabupaten
Lingkungan Kerja Indragiri Hilir.
Berikut ini beberapa faktor yang 2. Diduga sistem informasi manajemen
diuraikan yang dapat mempengaruhi secara parsial berpengaruh terhadap
terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja efektivitas kerja karyawan pada PT.
dikaitkan dengan kemampuan karyawan, Inhil Sarimas Kelapa Rumbai Jaya
diantaranya adalah (Sedarmayanti, 2008:21) Kabupaten Indragiri Hilir.
: 3. Diduga lingkungan kerja secara parsial
1. Penerangan/cahaya di tempat kerja berpengaruh terhadap efektivitas kerja
2. Temperatur/suhu udara di tempat kerja karyawan pada PT. Inhil Sarimas
3. Kelembaban di tempat kerja Kelapa Rumbai Jaya Kabupaten
4. Sirkulasi udara di tempat kerja Indragiri Hilir.
5. Kebisingan di tempat kerja
6. Getaran mekanis di tempat kerja METODE
7. Bau tidak sedap ditempat kerja Lokasi Penelitian
8. Tata warna di tempat kerja Dalam penulisan ini, penulis
9. Dekorasi di tempat kerja melakukan penelitian langsung pada PT.
10. Musik di tempat kerja Inhil Sarimas Kelapa Rumbai Jaya
11. Keamanan di tempat kerja Kabupaten Indragiri Hilir.

Indikator-indikator Lingkungan Kerja Jenis dan Sumber Data


Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 8, Nomor 4, 27 Desember 2017
Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dan Lingkungan Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan 77
Pada Pt. Inhil Sarimas Kelapa Rumbai Jaya Kabupaten Indragiri Hilir (Heriasman)
Sumber data primer dan Sumber data 2. Uji Asumsi Klasik; (Uji normalitas, Uji
sekunder yaitu data yang diperoleh dari autokorelasi, Uji multikolinieritas, Uji
internal dan external tempat penelitian. heteroskedastisitas)
Populasi dan Sampel 3. Koefisien Korelasi Berganda (R)
Populasi dalam penelitian ini adalah 4. Koefisiensi Determinasi (R2)
seluruh karyawan PT. Inhil Sarimas Kelapa 5. Uji yang dilakukan untuk uji hipotesis
Kabupaten Indragiri Hilir yaitu berjumlah ini adalah uji “F” :
417 orang, pada tahun ke 5 penelitian. Jadi 6. Uji yang dilakukan untuk uji hipotesis
untuk mempermudah dalam memperoleh ini adalah uji “t”
persentase jawaban tersebut, penelitian hanya
mengambil sampel dengan metode HASIL
Accidental random sampling (Sugiyono. Uji Validitas
2010) yaitu dengan jumlah sampel yang
penulis ambil dalam penelitian ini adalah
sebanyak 81 responden.

Teknik Pengumpulan Data


1. Wawancara
2. Questionery
Analisis Data
Metode pendekatan yang digunakan Berdasarkan output di atas di
dalam penelitian ini adalah metode ketahui angka r hitung untuk X1 (sistem
kuantitatif dan Metode Analisis Data informasi manajemen) sebesar 0,692, dan r
hitung untuk X2 (lingkungan kerja) sebesar
Analisis Regresi Linear Berganda 0,670, hasil tersebut menunjukkan bahwa
Analisis Regresi Linear Berganda variable X1 dan X2 adalah valid karena
digunakan untuk mengukur pengaruh antara nilai r hitung lebih besar dari 0,3.
lebih dari satu variabel bebas sistem
informasi manajemen dan lingkungan kerja Uji Reliabilitas
terhadap variabel terikat (efektivitas kerja uji yang dilakukan untuk
karyawan). mengetahui apakah sebuah variabel sudah
Persamaan Regresi cukup terwakili dengan pertanyaan-
pertanyaan yang disusun dalam sebuah
Y = a + b1 X1 + b2 X2 kuesioner. Variabel dikatakan reliabel jika
Keterangan : nilai Cronbach Alpha , a ³ 0.60
Y = variabel terikat (efektivitas kerja atau a ³ 0.70 (SPSS), jika dengan alat lain
karyawan) seperti : SEM, LISREL, AMOS lihatlah
a = konstanta nilai Construct Reliabity-nya.
b1,b2 = koefisien regresi Diperoleh :
X1, X2 = variabel bebas (sistem informasi Reliability Statistics
manajemen dan lingkungan kerja) Cronbach's Alpha N of Items
Dengan persamaan : .841 3
∑Y = an  b1  X 1  b2  X 2 Berdasarkan hasil pengujian
 X Y  a X
1 1  b1  X 2
1  b2  X 1 X 2 reabilitas di atas, diketahui angka
Cronbach’s Alpa adalah sebesar 0,841, jadi
 X Y  a X  b1  X 1 X 2  b2  X 2
2
2 2 angka tersebut (0,841) lebih besar dari pada
nilai minimal Cronbach’s Alpa 0,6, oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa
Uji Instrumen ; ( Uji Validitas, Uji instrument penelitian yang digunakan untuk
Reliabilitas ) mengukur variable efektivitas kerja
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 8, Nomor 4, 27 Desember 2017
78 Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dan Lingkungan Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan
Pada Pt. Inhil Sarimas Kelapa Rumbai Jaya Kabupaten Indragiri Hilir (Heriasman)
karyawan dapat dikatakan reliable atau
handal.

Analisis Regresi

Pada tabel diatas diketahui bahwa


(X1) sistem informasi manajemen dan (X2)
lingkungan kerja mempunyai hubungan
dengan (Y) efektivitas kerja karyawan. Hal
ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi
Berdasarkan data SPSS Versi 21 di berganda R adalah 0,747 artinya memiliki
ketahui bahwa konstanta (a) adalah 0,958. hubungan yang kuat serta searah. dan
dan koefisien X1 (b1) adalah 0,335 dan selanjutnya diuji dengan Koefisien
2
koefisien X2 (b2) adalah 0,461 dengan determinasi berganda (R ) adalah 0,558.
persamaan regresi berganda adalah Y = hal ini menunjukkan bahwa (X1) sistem
0,958+ 0,335 X1 + 0,461 X2 informasi manajemen dan (X2) lingkungan
a= konstanta sebesar 0,958 artinya kerja secara bersama – sama dapat
efektivitas kerja karyawan adalah sebesar memberikan sumbangan terhadap variabel
0,958 apabila X1 (sistem informasi (Y) efektivitas kerja karyawan sebesar 55,8
manajemen) dan X2(lingkungan kerja) sama %. Dan sisanya 44,2 % di sumbangan oleh
dengan 0 (nol) variabel lain yang tidak diteliti dalam
b1 = koefisien regresi sistem penelitian ini.
informasi manajemen sebesar 0,335
menunjukkan bahwa setiap peningkatan Uji Asumsi Klasik
sistem informasi manajemen sebesar satu Normalitas
satuan dan variabel lain (lingkungan kerja)
tetap, maka akan terjadi peningkatan
efektivitas kerja karyawan sebesar 0,335.
b2 = koefisien regresi lingkungan
kerja sebesar 0,461 menunjukkan bahwa
setiap peningkatan lingkungan kerja sebesar
satu satuan dan variabel lain (sistem
informasi manajemen) tetap, maka akan
terjadi peningkatan efektivitas kerja
karyawan sebesar 0,461.
Lihat P-P Plot pada output terlihat
Analisis Korelasi Berganda (R) dan titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal
Keofisien Determinasi (R2) sehingga diputuskan model regresi
Untuk menentukan kuat tidaknya berdistribusi normal. Untuk estimasi
hubungan variabel bebas (sistem informasi normalitas dapat diketahui menggunakan
manajemen dan lingkungan kerja) dengan Kolmogorov-Smirnov Test
variabel terikat (efektivitas kerja karyawan Uji autokorelasi
(y) ) dapat digunakan suatu skala :
Koefisien Korelasi ( r ) Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang Tabel Durbin-Watson dan lihat
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – ..1,0 Sangat Kuat
kolom k (jumlah variabel independen) dan
baris n jadi 2 dan 81. Nilai dU tabel sebesar
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 8, Nomor 4, 27 Desember 2017
Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dan Lingkungan Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan 79
Pada Pt. Inhil Sarimas Kelapa Rumbai Jaya Kabupaten Indragiri Hilir (Heriasman)
1,6898 sehingga batasnya antara dU dan 4- dengan derajat bebas (df) residual (sisa)
dU (1,6898 dan 2,410). Lihat output pada yaitu 78 sebagai df penyebut dan df
kotak Model Sumary terlihat nilai Durbin- Regresion (perlakuan) yaitu 2 sebagai df
Watson hitung sebesar 2,410 sehingga pembilang dengan taraf signifikan 0,05,
diputuskan bahwa tidak terdapat autokorelasi sehingga diperoleh F tabel 3,11. karena F
dalam model regresi. hitung (49,244) > F tabel (3,11) maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel
Uji multikolinieritas sistem informasi manajemen dan
lingkungan kerja secara bersama–sama
memiliki pengaruh signifikan terhadap
efektivitas kerja karyawan pada PT. Inhil
Sarimas Kelapa Rumbai Jaya Kabupaten
Indragiri Hilir.
Model regresi bebas dari masalah
multikolenieritas apabila nilai Tolerance Koefisien (Uji Hipotesis dengan Uji”t”)
lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10
yang berarti tidak ada korelasi antar variabel
bebas. Lihat output pada kotak Coefficients.
Semua nilai Tolerance di atas 0,10 dan nilai
VIF kurang dari 10 sehingga disimpulkan
bahwa model regresi bebas dari Sistem informasi manajemen :
multikolenieritas. berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat t
hitung untuk variabel sistem informasi
Uji heteroskedastisitas manajemen adalah 4,397, pada tabel t
dengan db 79 dan taraf signifikan 0,025 di
peroleh 1,990. karena t hitung (4,397) >
dari pada t tabel (1,990) maka Ho ditolak
dan Ha diterima, yang berarti sistem
informasi manajemen memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap efektivitas kerja
karyawan.
Lingkungan kerja : berdasarkan
tabel diatas dapat kita lihat t hitung untuk
variabel lingkungan kerja adalah 3,752,
Lihat Scatterplot pada output terlihat pada tabel t dengan db 79 dan taraf
titik-titik menyebar antara -2 hingga 2 dan signifikan 0,025 di peroleh 1,990. karena t
tidak membentuk pola tertentu sehingga hitung (3,752) > dari pada t tabel (1,990)
disimpulkan model regresi adalah atau maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang
heteroskedastisitas. berarti lingkungan kerja memiliki pengaruh
Analisis Hipotesis yang signifikan terhadap efektivitas kerja
Uji hipotesis secara simultan (Uji karyawan.
Hipotesis dengan Uji “F”)
KESIMPULAN
Maka dapat diperoleh kesimpulan
dan saran sebagai berikut :
1. Hasil penelitian diperoleh persamaan
regresi berganda adalah SPSS 21 di
Dari tabel diatas dapat dilihat F
ketahui bahwa konstanta (a) adalah
hitung yaitu 49,244, sedangkan F tabel dapat
0,958. dan koefisien X1 (b1) adalah
diperoleh dengan menggunakan tabel F
0,335 dan koefisien X2 (b2) adalah
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 8, Nomor 4, 27 Desember 2017
80 Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dan Lingkungan Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan
Pada Pt. Inhil Sarimas Kelapa Rumbai Jaya Kabupaten Indragiri Hilir (Heriasman)
0,461 dengan persamaan regresi Handayaningrat, Soewarno. 2009.
berganda adalah Y = 0,958+ 0,335 X1 + Pengantar Studi Ilmu Administrasi
0,461 X2. a= konstanta sebesar 0,958 dan Manajemen. Jakarta: Haji
artinya efektivitas kerja karyawan adalah Masagung.
sebesar 0,958 apabila X1 (sistem Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen:
informasi manajemen) dan Dasar, Pengertian, dan Masalah Edisi
X2(lingkungan kerja) sama dengan 0 Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
(nol). b1 = koefisien regresi sistem Hollenbeck, Noe, Gerhart, Wright. 2009.
informasi manajemen sebesar 0,335 Human Resource Management,
menunjukkan bahwa setiap peningkatan International Edition. The McGraw-
sistem informasi manajemen sebesar hill Companies, Inc, New York,
satu satuan dan variabel lain (lingkungan KOMARUDDIN. 2008 . Dasar-Dasar
kerja) tetap, maka akan terjadi Manajemen Investasi dan Portofolio.
peningkatan efektivitas kerja karyawan Edisi Revisi. Rineka Cipta.Marihot T.
sebesar 0,335. b2 = koefisien regresi E. Hariandja, 2009. Sumber Daya
lingkungan kerja sebesar 0,461 Manusia; Gramedia Widiasarana
menunjukkan bahwa setiap peningkatan Indonesia. Jakarta.
lingkungan kerja sebesar satu satuan dan Kurniawan, Agung.2005. Transformasi
variabel lain (sistem informasi Pelayanan Publik. Pembaruan.
manajemen) tetap, maka akan terjadi Yogyakarta.
peningkatan efektivitas kerja karyawan Manullang, M.. 2009. Dasar-Dasar
sebesar 0,461. Manajemen. Gajah Mada University
2. Bahwa (X1) sistem informasi manajemen Perss, Yogyakarta
dan (X2) lingkungan kerja secara McLeod, Raymond, Jr & schell, George P,
bersama-sama dapat memberikan 2008, Sistem Informasi Manajemen,
sumbangan terhadap variabel (Y) Edisi 10, Terjemahan oleh Ali Akbar
efektivitas kerja karyawan sebesar 55,8 Yulianto dan Afia R. Fitriati, Salemba
%. Dan sisanya 44,2 % di sumbangan Empat, Jakarta
oleh variabel lain yang tidak diteliti Munandar, Ashar Sunyoto . 2008 .
dalam penelitian ini. Psikologi Industri dan
3. Variabel sistem informasi manajemen Organisasi, UI Press Sadili . Jakarta.
dan lingkungan kerja secara bersama- PASOLONG , HARBANI . 2007 . Teori
sama memiliki pengaruh signifikan Administrasi Publik. Alfabeta,
terhadap efektivitas kerja karyawan pada Bandung.
PT. Inhil Sarimas Kelapa Rumbai Jaya Ravianto, J, 2006, Produktivitas dan
Kabupaten Indragiri Hilir. Manajemen, Lembaga Sarana
4. Lingkungan kerja memiliki pengaruh Informasi Usaha dan Produktivitas.
yang signifikan terhadap efektivitas Jakarta
kerja karyawan. Richard L. Daft, 2005. Manajemen Edisi
Kelima Jilid Satu. Erlangga, Jakarta.
DAFTAR RUJUKAN Robbins, S dan Coulter, M. 2007.
DAVIS . 2010 . Teori Komunikasi Massa Manajemen, Edisi Kedelapan,
Dasar,. Pergolakan, dan Masa Depan. Penerbit PT Indeks: Jakarta.
Salemba Humanika. Jakarta. Sedarmayanti. 2008. Prinsip-prinsip
HALL, James, A. 2007 . Sistem Informasi Perilaku Organisasi. Mandar Maju:
Akuntansi. Edisi Ketiga, Terjemahan. Bandung.
Amir Abadi Yusuf, Salemba Empat, Siagian, Sondang.P. 2008. Manajemen
Jakarta. Sumber Daya Manusia. Penerbit
Bumi Aksara. Jakarta

Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 8, Nomor 4, 27 Desember 2017
Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dan Lingkungan Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan 81
Pada Pt. Inhil Sarimas Kelapa Rumbai Jaya Kabupaten Indragiri Hilir (Heriasman)
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Alfabeta. Bandung.

Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 8, Nomor 4, 27 Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai