Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja

Karyawan PT Sunrise Bumi Textiles

Nastiti Edi Utami¹, Maryati Rahayu², Jayanti Apri Emarawati³

¹,²,³Fakutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Persada Indonesia YAI


Jalan Diponegoro No. 74 Jakarta Pusat 10340
Email: nastitisem@gmail.com¹,ayu.mr77@gmail.com², jayanti.apri73@gmail.com³

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan . Penelitian ini merupakan studi kasus dengan metode asosiatif
interaktif, dengan populasi karyawan PT. Sunrise Bumi Textiles yang menerima gaji
tetap, tidak berdasarkan jam kerja atau unit produksi. Teknik pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan rumus slovin, sehingga diperoleh sampel sebanyak 53
karyawan. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan program SPSS 20.0
diperoleh koefisien determinasi (adjusted r square) sebesar 0,32 yang artinya 32% kinerja
karyawan PT. Sunrise Bumi Textiles dipengaruhi oleh motivasi dan lingkungan kerja, dan
sisanya sebesar 68% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam
penelitian. Berdasarkan uji t , semua variabel secara parsial berpengaruh terhadap
kinerja karyawan, dimana variabel lingkungan kerja merupakan variabel yang paling
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan uji F, disimpulkan bahwa motivasi
dan lingkungan kerja bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan

Kata kunci : motivasi, lingkungan, kinerja

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of motivation and work environment on employee
performance. This research is a case study with interactive associative method, with a
population of employees of PT. Sunrise Bumi Textiles who receive a fixed salary, not
based on working hours or production units. The sampling technique was carried out
using the Slovin formula, so that a sample of 53 employees was obtained. Based on data
processing carried out with the SPSS 20.0 program, the coefficient of determination
(adjusted r square) of 0.32, which means 32% employee performance of PT. Sunrise
Bumi Textiles is influenced by motivation and work environment, and the remaining 68%
is influenced by other factors not included in the study. Based on the t test, all variables
partially affect employee performance, where the work environment variable is the most
influential variable on employee performance. Based on F test , it is concluded that
motivation and work environment together affect employee performance

Key words : motivation, environment, performance

48 IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022


1. PENDAHULUAN : dapat berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan.
Setiap perusahaan yang bertujuan Berikut adalah data kehadiran
memperoleh profit membutuhkan karyawan PT. Sunrise Bumi Textiles
sumber daya manusia yaitu para dari bulan September tahun 2018 sampai
karyawannya, serta harus dengan September tahun 2019, adalah
memperhatikan kinerja karyawannya. sebagai berikut :
Karena target suatu perusahaan dapat
dicapai bila karyawannya memiliki Tabel 1 . Data Absensi Karyawan
kinerja yang tinggi. Kinerja seorang
karyawan dapat menggambarkan tingkat Bulan Absensi Presentase Absensi
Sep-18 16 Karyawan 14%
pelaksanaan suatu program kegitan atau Okt-18 12 Karyawan 10%
kebijakan dalam mewujudkan sasaran, Nov-18 17 Karyawan 15%
tujuan, visi, dan misi organisasi yang Des-18 7 Karyawan 6%
Jan-19 20 Karyawan 17%
dituangkan melalui perencanaan Feb-19 10 Karyawan 9%
strategis suatu perusahaan. Mar-19 9 Karyawan 8%
Kinerja berasal dari kata job Apr-19 15 Karyawan 13%
Mei-19 17 Karyawan 15%
performance yang dapat diartikan
Jun-19 24 Karyawan 21%
sebagai hasil kerja karyawan yang dapat Jul-18 22 Karyawan 19%
dinilai secara kualitas dan kuantitas Agust-19 10 Karyawan 9%
dalam melaksanakan serangkaian Sep-19 9 Karyawan 8%
Rata-Rata 16 Karyawan 14%
kegiatan dengan menggunakan sumber
daya perusahaan untuk mencapai tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan. Ada yang menyatakan motivasi
PT. Sunrise Bumi Textiles adalah sebagai suatu alasan namun ada yang
perusahaan yang bergerak dalam bidang menyebut motivasi merupakan
produsen tekstil dan berlokasi di Jl Raya semangat. Ada dua motif yang
Bekasi Km 28 RT 001/04 Harapan Jaya mendasari motivasi yaitu motif primer
Bekasi Utara, Bekasi. Perusahaan juga yang merupakan motif dasar dari
dituntut untuk meningkatkan individu dan berhubungan dengan
kemampuan dalam menghadapi kebutuhan jasmani, sedangkan motif
persaingan, terutama yang berhubungan sekunder merupakan motif yang timbul
dengan tenaga kerjanya yang merupakan karena pengaruh lingkungan eksternal.
asset dalam suatu perusahaan, dimana Menurut Hasibuan dalam
salah satunya adalah dengan Yunarifah (2012), motivasi penting
memperhatikan motivasi kerja dari para karena motivasi adalah hal yang
karyawannya. menyebabkan, menyalurkan, dan
Pada dasarnya sudah ada motivasi mendukung perilaku manusia supaya
dan lingkungan kerja yang baik pada PT. mau bekerja giat dan antusias mencapai
Sunrise Bumi Textiles , akan tetapi hasil yang optimal. Alasan utama
masih ditemukan adanya presentasi yang seseorang menjadi karyawan atau
fluktuatif. Dalam hal ini masih banyak bekerja dalam suatu organisasi adalah
karyawan yang datang terlambat masuk keinginan untuk memenuhi kebutuhan
kerja dan tidak masuk kerja tanpa atau hidupnya sehari-hari termasuk keluarga
adanya surat keterangan. Dari survei yang menjadi tanggungannya
awal diketahui kelemahan dalam kinerja (merupakan motif primer). Bila
karyawan yang dilihat dari tingginya kebutuhan karyawan dapat terpenuhi
tingkat ketidak hadiran karyawan yang maka para karyawan dapat berkerja
dengan baik dan merasa senang yang
akhirnya karyawan akan bersungguh-

IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022 49


sungguh memberikan kemampuan 2. METODOLOGI :
terbaiknya dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya, karena termotivasi Penelitian ini merupakan
untuk melaksanakan tugasnya dalam penelitian asosiatif, untuk mengetahui
perusahaan. hubungan dua variabel atau lebih yaitu
Menurut penelitian Gardjito variabel independen (motivasi dan
(2014), Wahyudi (2019) & Farisi (2020) lingkungan, kerja) dan variabel
motivasi berpengaruh positif dan dependen (kinerja karyawan).
signifikan terhadap kinerja karyawan. Pengumpulan data dalam
Lingkungan kerja yang nyaman, penelitian ini adalah data primer dan
aman dan menyenangkan dalam suatu data sekunder dimana data primer dalam
entitas juga memberikan peranan penelitian ini adalah observasi non
penting dalam meningkatkan kinerja partisipan dan kuosioner, sedangkan
karyawannya. Bila perusahaan dapat data sekunder dalam penelitian ini
menciptakan lingkungan kerja yang baik adalah studi pustaka dan internet.
dan kondusif, baik secara fisik maunpun Penelitian dilaksanakan pada PT.
non fisik maka karyawan dapat Sunrise Bumi Textiles. Populasi sampel
memberikan penilaian yang berbeda dari adalah seluruh karyawan PT. Sunrise
lingkungan kerja tersebut. Apabila Bumi Textiles .
karyawan menunjukkan persepsi yang Pengumpulan data dilakukan
baik akan mempengaruhi kinerja melalui studi pustaka dan penyebaran
karyawan itu baik pula karena dapat kuesioner (dalam skala likert) kepada
membuat para karyawan merasa lebih responden (karyawan) yang dilakukan
nyaman dan menyenangkan dengan satu kali tanpa ada uji coba
keadaan lingkungan kerja tersebut pendahuluan. Data kuesioner merupakan
sedangkan apabila persepsi yang sejumlah pertanyaan dan pernyataan
ditunjukkan karyawan buruk maka akan yang mewakili 3 variabel yang diteliti
membawa dampak sebaliknya. yaitu variabel motivasi (X1), lingkungan
Menurut penelitian Rahmawanti (2014), kerja (X2), dan kinerja karyawan (Y)
Surjosuseno (2015) & Arianto (2020) dengan skala jawaban 1, 2, 3, 4 dan 5
lingkungan kerja berpengaruh positif untuk setiap item pernyataan yang
terhadap kinerja karyawan. diajukan.
Adapun peneliti mengetahui dari
observasi awal lingkungan kerja PT. Populasi dan Sampel
Sunrise Bumi Textiles sudah cukup Populasi adalah wilayah
baik, dimana dalam kondisi keamanan generalisasi yang terdiri atas:
perusahaan sangat memberikan obyek/subyek yang mempunyai kualitas
perhatian khusus dengan adanya dan karakteristik tertentu yang
pemeriksaan kepada setiap tamu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
datang, mewajibkan bagi karyawan yang kemudian ditarik kesimpulannya
menggunakan sepeda motor diwajibkan (Sugiyono, 2017: 136). Populasi yang
memakai helm ketika memasuki area digunakan dalam penelitian ini adalah
parkir guna ketertiban dan kesadaran seluruh karyawan PT. Sunrise Bumi
akan pentingnya memakai helm ketika Textiles yang menerima gaji tetap, tidak
berkendaraan. Tersedianya tempat parkir berdasarkan jam kerja atau unit
kendaraan sehingga karyawan bisa produksi, sebanyak 115 orang
tenang dalam bekerja. Adanya ventilasi Jumlah anggota sampel atau
udara yang membuat agar sirkulasi besarnya sampel (sample size)
udara di ruangan selalu segar. ditetapkan 53 responden dengan
. menggunakan rumus slovin.

50 IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022


(karyawan) untuk bekerja giat dan lebih
3. LANDASAN TEORI : optimal , sehingga hal tersebut akan
membuat kinerja kerjanya menjadi lebih
Penelitian ini menggunakan dua variabel baik lagi dan pastinya hal tersebut akan
independen dan satu variabel dependen. berdampak pada tujuan akhir perusahaan
Kedua variabel independen penelitian yaitu mencapai profit yang telah
ini adalah motivasi dan lingkungan ditetapkan.
kerja. Sedangkan variabel dependen
penelitian ini adalah kinerja karyawan. H1 : Terdapat pengaruh motivasi
terhadap kinerja karyawan
Motivasi
Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Lingkungan Kerja
Maslow merupakan teori motivasi yang Masalah lingkungan kerja dalam
paling terkenal. Dalam teori tersebut suatu organisasi sangatlah penting,
menyatakan bahwa dalam diri setiap dalam hal ini diperlukan adanya
manusia terdapat hierarki dari lima pengaturan maupun penataan faktor-
kebutuhan : (1) Kebutuhan fisiologis faktor lingkungan kerja dalam
yang meliputi rasa lapar, haus, dan penyelenggaraan aktivitas organisasi.
kebutuhan fisik lainnya; (2) Kebutuhan Sesuai dengan Keputusan Menteri
rasa aman yang meliputi rasa ingin Kesehatan No.
dilindungi dari bahaya fisik dan 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang :
emosional; (3) Kebutuhan rasa memiliki Persyaratan Kesehatan Lingkungan
yang meliputi kebutuhan untuk Kerja bahwa lingkungan kerja
berinteraksi dan kebutuhan untuk perkantoran meliputi semua ruangan,
mencintai dan dicintai; (4) Kebutuhan halaman dan area sekelilingnya yang
akan harga diri yang meliputi kebutuhan merupakan bagian atau yang
untuk dihargai dan dihormati oleh orang berhubungan dengan tempat kerja untuk
lain; dan (5) Kebutuhan untuk kegiatan perkantoran. Persyaratan
mengaktualisasikan diri yang meliputi kesehatan lingkungan kerja dalam
kebutuhan untuk menggunakan keputusan ini diberlakukan baik
kemampuan, skill, potensi yang terhadap kantor yang berdiri sendiri
dimilikinya (Indartono,2012) maupun yang berkelompok
Motivasi dapat dikatakan Lingkungan kerja juga berarti
merupakan sesuatu yang dapat keseluruhan alat perkakas dan bahan
menimbulkan dorongan atau semangat yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di
dalam diri seseorang untuk melakukan mana seseorang bekerja, metode
sesuatu yang lebih baik lagi. Kata kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik
motivasi secara etimologi berawal dari sebagai perseorangan maupun sebagai
bahasa Inggris, yaitu “motivation”, yang kelompok (Sedarmayanti, 2011).
memiliki arti “daya batin” atau Dengan lingkungan kerja yang baik dan
“dorongan”. Jadi, motivasi diartikan nyaman akan membuat karyawan
sebagai segala sesuatu yang dapat nyaman juga dalam bekerjanya,
mendorong atau menggerakkan sehingga diharapkan akan berdampak
seseorang untuk bergerak melakukan pada kinerja karyawan menjadi lebih
sesuatu dengan tujuan atau maksud baik.
tertentu.
Motivasi merupakan hal yang H2 : Terdapat pengaruh lingkungan
sangat penting diperhatikan oleh setiap kerja terhadap kinerja karyawan
usaha bisnis karena motivasi adalah hal
yang mendukung perilaku manusia

IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022 51


Kinerja Karyawan
Menurut Moeheriono (2010),
pemahaman tentang kinerja karyawan Motivasi (X1)
merupakan hasil dari kinerja yang dapat H1
Kinerja
dicapai seseorang atau sekelompok
Karyawan
orang dalam suatu organisasi baik secara (Y)
kualitatif maupun kuantitatif sesuai H2
Lingkungan
dengan wewenang, tugas, dan tanggung Kerja (X2)
jawab mereka masing-masing dalam
upaya mencapai tujuan organisasi tanpa
melanggar hukum dan sesuai dengan
moralitas atau etika.
Sedangkan menurut Sutrisno H3
(2010), kinerja karyawan dirangkum
dalam hal kualitas, kuantitas, jam kerja
dan kolaborasi untuk mencapai tujuan Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Sumber: Hasil olahan penulis (2021)
yang ditetapkan oleh organisasi.
Berdasarkan pendapat para ahli
Data penelitian
tersebut maka dapat diambil kesimpulan
Pada data ini penulis
bahwa kinerja karyawan merupakan
menggunakan data karyawan PT.
hasil kerja yang dicapai seorang
Sunrise Bumi Textiles dengan perician
karyawan yang dapat dinilai secara
dalam tabel berikut ini :
kualitas, kuantitas, serta bagaimana
pemahaman penyelesaian akan tugas
Tabel 2
dan tanggung jawabnya secara tepat
Distribusi data populasi penelitian
waktu dan efisien.
Menurut Simanjuntak (2011) Jumlah
No Bagian
Populasi
kinerja setiap orang dipengaruhi oleh
1 Bagian Akuntansi dan Keuangaan 16
banyak faktor yang dapat digolongkan
2 Bagian Pemasaran dan Distribusi 20
pada tiga kelompok, yaitu: (1)
3 Bigian Pembelian dan Gudang 19
Kompetensi Individu Kompetensi
4 Bagian Produksi dan Maintenance 25
individu dipengaruhi oleh beberapa
5 Bagian Keamanan dan Lingkungan Kerja 15
faktor yang dapat dikelompokkan dua
6 Bagian Umum 20
golongan yaitu (a) Kemampuan dan
Total 115
Keterampilan Kerja , (b) Motivasi dan
Sumber : Hasil olahan Penulis (2021)
etos kerja; (2) Dukungan Organisasi; (3)
Dukungan Manajemen. 4. HASIL DAN
PEMBAHASAN :
Kerangka Pemikiran Penelitian
Berdasarkan penjelasan mengenai Gambaran Objek Penelitian
motivasi, lingkungan kerja dan kinerja PT. Sunrise Bumi Textiles adalah
karyawan diatas maka dapat di perusahaan yang bergerak dalam bidang
gambarkan kerangka pemikiran sebagai produsen tekstil dan berlokasi di Jl Raya
berikut : Bekasi Km 28 RT 001/04 Harapan Jaya
Bekasi Utara, Bekasi. Pada dasarnya
dalam PT. Sunrise Bumi Textiles sudah
ada motivasi dan lingkungan kerja yang
baik, namun dinilai masih ada beberapa
kekurangan, diantaranya masih ada

52 IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022


fluktuasi dalam persentasi kehadiran digunakan dalam penelitian ini
karyawan (terlambat masuk kerja dan semuanya valid dan dapat digunakan
tidak masuk kerja tanpa atau adanya dalam pengambilan data. Hasil uji
surat keterangan). Dalam hal yang instrumen untuk ketiga variabel tersebut
berkaitan dengan lingkungan kerja dapat dilihat pada tabel dibawah ini
perusahaan sangat memberikan
perhatian khusus dengan adanya Tabel 3. Hasil Uji Instrumen Variabel
pemeriksaan kepada setiap tamu yang Motivasi Kerja
datang, mewajibkan bagi karyawan yang
menggunakan sepeda motor diwajibkan No Pertanyaan t hitung t tabel Significant Keterangan
memakai helm ketika memasuki area 11 P11 0,637 0,2712 0,000 valid
parkir guna ketertiban dan kesadaran
12 P12 0,616 0,2712 0,000 valid
akan pentingnya memakai helm ketika
13 P13 0,448 0,2712 0,001 valid
berkendaraan. Tersedianya tempat parkir
kendaraan sehingga karyawan bisa 14 P14 0,626 0,2712 0,000 valid
tenang dalam bekerja. Adanya ventilasi 15 P15 0,734 0,2712 0,000 valid
agar sirkulasi udara di ruangan selalu 16 P16 0,68 0,2712 0,000 valid
segar. 17 P17 0,705 0,2712 0,000 valid
18 P18 0,304 0,2712 0,027 valid
Pengumpulan Data 19 P19 0,465 0,2712 0,000 valid
Sumber data yang digunakan
20 P20 0,61 0,2712 0,000 valid
dalam penellitian ini hanyalah sumber
data internal. Dalam penelitian ini 21 P21 0,68 valid
0,2712 0,000

sumber data internalnya adalah Sumber : Hasil olahan penulis dengan spss
karyawan PT. Sunrise Bumi Textiles.
Data internal berupa data poin penilaian Tabel 4. Hasil Uji Coba Instrumen
hasil karyawan, profil dan stuktur Variabel Lingkungan Kerja
No Pertanyaan t hitung t tabel S ignificant Keterangan
organisasi PT. Sunrise Bumi Textiles
22 P22 0,693 0,2712 ,000 valid
dan jawaban hasil pengisian kuesioner .
23 P23 0,65 0,2712 ,000 valid
Dari 115 karyawan PT. Sunrise Bumi
24 P24 0,559 0,2712 ,000 valid
Textiles, diperoleh 53 orang karyawan
25 P25 0,688 0,2712 ,000 valid
yang dijadikan sampel penelitian
26 P26 0,551 0,2712 ,000 valid

27 P27 0,682 0,2712 ,000 valid


Uji Kualitas Data (Uji Instrumen)
28 P28 0,595 0,2712 ,000 valid

29 P29 0,391 0,2712 ,004 valid


Uji validitas
30 P30 0,753 0,2712 ,000 valid
Merupakan uji yang dilakukan untuk
31 P31 0,657 0,2712 ,000 valid
mengukur valid tidaknya suatu kuisioner
32 P32 0,688 0,2712 ,000 valid
dengan menggunakan koefisien korelasi
33 P33 0,546 0,2712 ,000 valid
Product Moment Carl Pearson. Dari
34 P34 0,499 0,2712 ,000 valid
ketiga variabel yang diteliti yaitu
35 P35 0,539 0,2712 ,000 valid
motivasi, lingkungan kerja dan kinerja
36 P36 0,711 0,2712 ,000 valid
karyawan menunjukan bahwa seluruh
37 P37 0,687 0,2712 ,000 valid
butir pernyataan valid, karena nilai r
hitung, koefisien korelasi Product Sumber : Hasil olahan penulis dengan spss
Moment Carl Pearson lebih besar dari r
tabel (0,2712). Sedangkan dilihat dari Tabel 5. Hasil Uji Instrumen
nilai significantnya semua unsur Variabel Kinerja Karyawan
memiliki nilai < 0,05. Sehingga dapat
dikatakan bahwa semua variabel yang

IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022 53


No Pertanyaan t hitung t tabel Significant Keterangan
Kolmogorov-Smirnov , grafik Histogram
1 P1 0,433 0,2712 0,001 valid
2 P2 0,472 0,2712 0,000 valid
dan grafik P Plot, yang dapat dilihat
3 P3 0,441 0,2712 0,000 valid dibawah ini
4 P4 0,513 0,2712 0,000 valid
5 P5 0,506 0,2712 0,000 valid Tabel 7. Uji Normalitas Data
6 P6 0,557 0,2712 0,000 valid One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
7 P7 0,552 0,2712 0,000 valid Unstandardi
8 P8 0,431 0,2712 0,000 valid zed Residual
9 P9 0,686 0,2712 0,000 valid N 53
10 P10 0,655 0,2712 0,000 valid Normal Parameters a,b Mean ,0000000
Std.
Sumber : Hasil olahan penulis dengan spss Deviation
2,44882474

Most Extreme Differences Absolute ,087


Positive ,053
Uji Reliabilitas Negative -,087
Test Statistic ,087
Reliabilitas menunjukkan pada tingkat Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
keandalan (dapat dipercaya) dari suatu b. Calculated from data.
indikator yang digunakan dalam c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
penelitian. Dalam penelitian ini teknik
yang digunakan untuk mengetahui Sumber : Hasil olahan penulis dengan spss
reliabilitas instrumen adalah rumus
Alpha Cronbach. Uji reliabilitas untuk Uji normalitas menggunakan uji one
ketiga variabel dapat dilihat pada tabel sample Kolmogorov-Smirnov dengan
dibawah ini taraf signifikasi 5% atau 0,05
menunjukan hasil nilai probabilitas lebih
Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji Coba besar dari 0,05 berarti semua variabel
Reliabilitas telah terdistribusi normal.
Minimal Cronbach's
Cronbach's
No Variabel Alpha yang Keterangan
Alpha
diisyaratkan

1 Kinerja ,711 0,7 Reliabel


2 Motivasi ,815 0,7 Reliabel

3 Lingkungan ,885
Kerja 0,7 Reliabel
Sumber : Hasil olahan penulis dengan spss

Dari uji coba yang telah dilakukan dapat


diketahui bahwa hasil Cronbach’s Alpha
setiap variabel melebihi standar minimal
Cronbach’s Alpha yang disyaratkan Gambar 2. Histogram Uji Normalitas &
yaitu 0,70, maka variabel kinerja Grafik Plot (P-Plot)
karyawan, motivasi, dan lingkungan
kerja semuanya reliabel. Terlihat dari gambar di atas bahwa plot /
titik-titik menyebar dan mengikuti arah
Uji Asumsi Klasik garis diagonal, berada disekitar dan
disepanjang garis 45 derajat, jadi dapat
Uji Normalitas disimpulkan bahwa data penelitian
Uji normalitas menguji data variabel berdistribusi normal. Grafik histogram
bebas (X) dan data variabel terikat (Y) menunjukkan pola distribusi yang tidak
pada persamaan regresi yang dihasilkan, menceng ke kiri maupun ke kanan
apakah berdistibusi normal atau berarti nilai residualnya menunjukkan
berdistribusi tidak normal dengan pola distribusi normal.
menggunakan uji one sample

54 IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022


Uji Multikolinearitas Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas
Pengujian multikolinearitas terlihat digambar bahwa tidak ada pola
bertujuan untuk melihat ada tidaknya yang jelas dan titik-titik menyebar diatas
hubungan yang sempurna sesama dan dibawah angka nol pada sumbu Y.
variabel bebas, karena dalam asumsi Dari gambar diatas maka dapat
klasik hal ini tidak boleh terjadi. disimpulkan bebas heteroskedastisitas
Pengujian multikolineritas juga dapat sehingga model regresi dapat dipakai
dilihat dari nilai VIF dan Tolerance. untuk memprediksi tingkat kinerja
karyawan berdasarkan masukan variabel
Tabel 8. Hasil Uji Multikolinearitas bebas atau independen yaitu motivasi
Coefficients a kerja dan lingkungan kerja.
Collinearity Statistics
M odel Tolerance VIF Analisis Regresi Linear Berganda
1 (Constant)
M otivasi ,638 1,567
Tabel 9. Analisis Regresi Linear
Lingkungan ,638 1,567
a. Dep endent Variable: Kinerja
Berganda
Sumber : Hasil olahan penulis dengan Coefficients a
spss Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
Berdasarkan hasil uji multikoliniearitas
1 (Constant) 22,986 2,714 8,470 ,000
terlihat bahwa nilai tolerance tidak ada Motivasi ,164 ,076 ,308 2,151 ,036
yang kurang dari 0,10 yang berarti tidak Lingkungan
,130 ,053 ,349 2,438 ,018
ada korelasi antar variabel bebas. Hasil
perhitungan VIF juga menunjukkan a. Dependent Variable: Kinerja

hasil tidak ada variabel yang memilki Sumber : Data primer yang diolah SPSS 20.00
nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada Berdasarkan output SPSS di atas, maka
multikolinearitas antar variabel bebas diperoleh persamaan regresi sebagai
dalam model regresi. berikut :
Y = 22.986 + 0.164 X1 + 0.130 X2 + e
Uji Heteroskedastisitas 1. Nilai konstanta sebesar 22.986,
Pengujian ini bertujuan untuk menyatakan jika variabel motivasi
melihat varians data apakah bersifat kerja dan lingkungan kerja di
homogen atau heterogen. Data yang baik asumsikan tetap maka kinerja
digunakan dalam analisa linear berganda karyawan adalah sebesar 22.986
adalah data yang memiliki nilai varians 2. Nilai koefisien motivasi kerja
yang sama (homogen). sebesar 0.164, menyatakan bahwa
setiap terjadi kenaikan 1 satuan
motivasi akan mengakibatkan
kenaikan kinerja karyawan sebesar
0.164.
3. Nilai koefisien lingkungan kerja
menunjukan angka sebesar 0.130,
menyatakan bahwa apabila terjadi
kenaikan 1 satuan untuk lingkungan
kerja akan mengakibatkan
Gambar 2. Grafik Scatterplot kenaikan kinerja karyawan sebesar
Sumber : Hasil olahan penulis dengan 0.130.
spss

IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022 55


Uji t (Uji Parsial) bahwa secara bersama-sama motivasi
Berdasarkan Tabel 9 di atas, hasil dan lingkungan kerja berpengaruh
uji t masing-masing variabel dapat terhadap kinerja karyawan. Dimana hasil
disimpulkan sebagai berikut: uji F dapat dilihat dalam tabel dibawah
1. Motivasi kerja diperoleh nilai ini
signifikansi sebesar 0,036, lebih kecil
dari 0,05, maka dapat disimpulkan Tabel 10. Uji F (ANOVA test)
bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, ANOVAa
artinya terdapat pengaruh antara Sum of
motivasi dengan kinerja karyawan. Model Squares df Mean Square F Sig.
Hal ini menunjukkan bahwa motivasi 1 Regression 164,886 2 82,443 13,219 ,000b
merupakan pendorong yang dapat Residual 311,831 50 6,237
memberikan inspirasi dan semangat Total 476,717 52
untuk bekerja dalam mencapai kinerja a. Dependent Variable: Kinerja
yang baik. b. Predictors: (Constant), Lingkungan, Motivasi
Hasil tersebut sejalan dengan Sumber : Data primer yang diolah SPSS
penelitian yang dilakukan oleh
Gardjito (2014) dan Zamilah (2018). Analisis Determinasi Berganda (R2)
2. Lingkungan kerja diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,018, lebih kecil Tabel 11. Koefisien Determinasi
dari 0,05, maka dapat disimpulkan Berganda (R²)
bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, Model Summaryb
artinya terdapat pengaruh antara
lingkungan kerja dengan kinerja Adjusted R Std. Error of Durbin-
karyawan. Hal tersebut mengartikan Model R R Square Square the Estimate Watson
bahwa lingkungan kerja yang baik 1 ,588a ,346 ,320 2,49732 1,680
akan membuat karyawan merasa a. Predictors: (Constant), Lingkungan, Motivasi
nyaman dan dapat bekerja dengan b. Dependent Variable: Kinerja
optimal dan menunjukkan kinerja Sumber : Data primer yang diolah SPSS 20.00
yang lebih baik pula
Hasil tersebut sejalan dengan Pada Tabel diatas dapat dilihat
penelitian yang dilakukan oleh nilai koefisien determinasi yang sudah
Rahmawanti (2014) dan Arianto (2020). disesuaikan (Adjusted R Square) adalah
sebesar 0,320 artinya yang artinya 32%
Uji Beta kinerja karyawan PT. Sunrise Bumi
Uji Beta merupakan uji untuk melihat Textiles dipengaruhi oleh motivasi dan
variabel mana yang paling dominan lingkungan kerja, dan sisanya sebesar
(berpengaruh). Dari tabel 9 diatas dapat 68% dipengaruhi oleh faktor lain yang
diketahui bahwa variabel lingkungan tidak dimasukkan ke dalam penelitian.
kerja merupakan variabel yang paling
berpengaruh terhadap kinerja karyawan 5. KESIMPULAN :
yang dapat dilihat dari nilai beta sebesar
0,349 Berdasarkan uji parsial (uji t)
diketahui bahwa motivasi dan
lingkungan kerja berpengaruh terhadap
Uji F (ANOVA) kinerja karyawan, dimana faktor
dominan yang memengaruhi kinerja
Dari uji ANOVA diketahui nilai karyawan adalah lingkungan kerja.
signifikan jauh lebih kecil dari 0.05 Berdasarkan uji ANOVA motivasi dan
yaitu sebesar 0,000, maka Ho di tolak lingkungan kerja secara bersama-sama
dan Ha diterima. Hal ini menunjukan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

56 IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022


Hasil uji koefisien determinasi
menunjukkan bahwa 32% kinerja Rahmawanti, Nela Pima; Swasto,
karyawan dipengaruhi oleh motivasi dan Bambang& Prasetya, Arik.
lingkungan kerja, sisanya sebesar 68% (2014). Pengaruh Lingkungan
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak Kerja terhadap Kinerja Karyawan
diteliti. (Studi pada Karyawan Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Malang
DAFTAR PUSTAKA Utara). Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB). 8(2): 1-9.
Arianto, Nurmin & Kurniawan, Hadi.(2020).
Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Simanjuntak, Payaman J. 2011.
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Manajemen dan Evaluasi Kinerja.
Jurnal JENIUS. 3(3):312-321. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi UI.
Farisi, Salman; Irnawati, Juli & Fahmi,
Muhammad. (2020). Pengaruh
Sedarmayanti. (2011). Tata Kerja dan
Motivasi dan Disiplin Kerja
Produktifitas Kerja. Bandung:
Terhadap Kinerja Karyawan.
Mandar Maju.
Jurnal Humaniora. 4 (1): 15-33.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Gardjito, Aldo Herlambang; Musadieq,
Bisnis. Bandung. Alfabeta.
Mochammad Al & Nurtjahjono,
Gunawan Eko. (2014). Pengaruh
Surjosuseno, Daniel. (2015). Pengaruh
Motivasi Kerja dan Lingkungan
Lingkungan Kerja dan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Kerja terhadap Kinerja Karyawan
(Studi pada Karyawan Bagian
pada Bagian Produksi UD Pabrik
Produksi PT. Karmand Mitra
ADA Plastik. Jurnal AGORA. 3(2):
Andalan Surabaya). Jurnal 175-179.
Administrasi Bisnis (JAB). 13(1):
1-8. Sutrisno , Edy. 2010. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Edisi
Indartono, Setiabudi. (2012). Pengantar Pertama. Cetakan Pertama. Jakarta :
Manajemen : Character Inside. Penerbit Kencana.
Yogyakarta. Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta. Wahyudi. (2019). Pengaruh Disiplin dan
Motivasi terhadap Kinerja
Lestary, Lyta & Harmon. (2017). Karyawan. Scientific Journal of
Pengaruh Lingkungan Kerja Reflection. 2(3): 351-360.
Terhadap Kinerja Karyawan.
Jurnal Riset Bisnis & Investasi. 3 Zamilah, Ervica. (2018). Pengaruh
(2): 94-103. Motivasi dan Lingkungan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan
Priyono. (2007). Pengantar Manajemen. Universitas Islam Kalimantan
Sidoarjo. Zifatama. Muhammad Arsyad Albanjary
Banjarmasin. Jurnal Ilmiah
Moeheriono. 2010. Pengukuran Kinerja Manajemen At-Tadbir. 2(2): 111-
Berbasis Kompetensi. Surabaya: 118.
Ghalia Indonesia.

IKRAITH-EKONOMIKA No 1 Vol 5 Maret 2022 57

Anda mungkin juga menyukai