Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.

PROVEN FORCE INDONESIA


Fadhilah Putri Wulandari1), Towaf Totok Irawan2), Ramlan 3)
1)
Mahasiswa, Universitas Pakuan, Bogor
2)
Dosen Ketua Komisi Pembimbing, Universitas Pakuan, Bogor
3)
Dosen Anggota Komisi Pembimbing, Universitas Pakuan, Bogor

e-mail: faaputri26@gmail.com

Abstrak

FADHILAH PUTRI WULANDARI. 021119048. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan PT. Proven Force Indonesia. Di bawah bimbingan: TOWAF TOTOK IRAWAN dan
RAMLAN. 2023.

Penelitian ini dilakukan di PT. Proven Force Indonesia yang terdiri dari variabel
independen yaitu disiplin kerja dan variabel dependen yaitu kinerja karyawan, penelitian ini
bertujuan mengetahui bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada
bagian produksi PT. Proven Force Indonesia. Penelitian tersebut dilakukan dengan
menggunakan metode kuantitatif. Sampel penelitian adalah karyawan pada bagian produksi
sebanyak 126 orang. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif verifikatif menggunakan
metode studi kasus. Menggunakan data primer dan sekunder, metode analisis data
menggunakan analisis deskriptif, dan analisis data menggunakan analisis koefisien determinasi,
analisis uji asumsi klasik, analisis regresi linier sederhana dan uji hipotesis dengan
menggunakan IBM SPSS versi 26. Hasil penelitian ini, mengungkapkan fakta bahwa terdapat
pengaruh antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan PT. Proven Force Indonesia memiliki
pengaruh yang positif sehingga hasil ini menunjukan bahwa disiplin kerja (X) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).

Kata Kunci : Disiplin Kerja, Kinerja Karyawan.

Abstract

This research was conducted at PT. Proven Force Indonesia which consists of an independent
variable, namely work discipline and a dependent variable, namely employee performance. This
research aims to find out how work discipline influences employee performance in the
production section of PT. Proven Force Indonesia. This research was conducted using
quantitative methods. The research sample was 126 employees in the production department.
The type of research used is descriptive verification using the case study method. Using primary
and secondary data, the data analysis method uses descriptive analysis, and data analysis uses
coefficient of determination analysis, classical assumption test analysis, simple linear regression
analysis and hypothesis testing using IBM SPSS version 26. The results of this research reveal
the fact that there is an influence between work discipline with the performance of PT
employees. Proven Force Indonesia has a positive influence so this result shows that work
discipline (X) has a positive and significant effect on employee performance (Y).

Keywords: Work Discipline, Performance.


Pendahuluan sesuai dengan tanggung jawab yang
Manajemen Sumber Daya Manusia diberikan kepadanya.
(MSDM) adalah suatu bidang Kinerja karyawan sangat
manajemen yang khusus mempelajari mempengaruhi tingkat kesuksesan pada suatu
hubungan dan peranan manusia dalam perusahaan. Kinerja karyawan yang bagus
organisasi perusahaan. Unsur MSDM akan mengikuti hasil baik pada
adalah manusia yang merupakan tenaga perkembangan bisnis perusahaan.
kerja pada perusahaan. Dengan demikian, Sebaliknya, kinerja karyawan buruk juga
fokus yang dipelajari MSDM hanyalah akan berdampak negatif pada kesuksesan
masalah yang berhubungan dengan perusahaan. Hasil dari kinerja karyawan ini
tenaga kerja manusia saja. MSDM adalah bisa dinilai dari aspek kualitas, kuantitas,
bagian dari manajemen, oleh karena itu, waktu kerja dan juga kerjasama dalam
teori-teori manajemen umum menjadi mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh
dasar pembahasannya. MSDM lebih pihak perusahaan.
memfokuskan pembahasannya mengenai Menurut Sinambela (2016) “Disiplin
pengaturan peranan manusia dalam kerja mempengaruhi kinerja karyawan
mewujudkan tujuan yang optimal. semakin tinggi disiplin kerja seseorang maka
Jelasnya MSDM mengatur tenaga kerja semakin tinggi pula kinerjanya”. Jika
manusia sedemikian rupa sehingga kedisplinan karyawan setelah mengikuti
terwujud tujuan suatu perusahaan, pengembangan semakin baik berarti metode
kepuasan karyawan, dan masyarakat. pengembangan yang dilakukan akan baik,
Tujuan utama setiap perusahaan tetapi apabila kedisiplinan tidak meningkat
baik yang bergerak dibidang industri berarti metode pengembangan yang
maupun dibidang jasa adalah untuk ditetapkan kurang baik.
memperoleh keuntungan yang sebesar- PT. Proven Force Indonesia memiliki
besarnya demi mempertahankan beberapa divisi kerja salah satunya adalah
berlangsungnya perusahaan serta bagian produksi. Bagian produksi adalah
mensejahterakan seluruh anggota dalam suatu bagian yang ada pada perusahaan yang
perusahaan. Dalam upaya untuk bertugas untuk mengatur kegiatan yang
mencapainya, kunci sukses suatu usaha diperlukan bagi terselenggaranya proses
tidak hanya bergantung pada kualitas dan produksi. Dengan mengatur kegiatan itu
kuantitas suatu peroduk, teknologi yang maka diharapkan proses produksi akan
digunakan, sarana dan prasarana yang berjalan lancar dan hasil produksi pun akan
dimiliki perusahaan, atau modal yang bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh
besar semata. Namun, juga bergantung masyarakat pemakainya. Bagian produksi
pada faktor sumber daya manusia dan dalam menjalankan tugasnya tidaklah
karyawan yang ada dalam perusahaan. sendirian akan tetapi bersama-sama dengan
Menurut Mangkunegara, 2016 bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran
Kinerja adalah hasil secara kualitas dan dan bagian keuangan.
kuantitas yang dicapai oleh seseorang Kegiatan produksi akan berhenti jika
karyawan dalam melaksanakan tugasnya tenaga kerja yang diperlukan mengalami
gangguan, sehingga berdampak pada pada kinerja karyawan di perusahaan PT.
penjualan yang akan diterima industri Proven Force Indonesia.
tersebut. Tujuan produksi secara umum Hasil dari penilaian kinerja secara
untuk memenuhi kebutuhan manusia keseluruhan dan predikat yang didapatkan.
mencapai kemakmukan. Artinya, Pada tahun 2021 mendapat jumlah nilai
seseorang mencapai barang dan jasa sebesar 72 dengan predikat cukup. Kemudian
dalam jumlah yang cukup. Selain itu, pada tahun 2022 mendapat jumlah nilai
tujuan produksi untuk meningkatkan menurun sebesar 71 dengan predikat cukup.
keuntungan serta menjaga Namun kinerja karyawan harus lebih
kesinambungan perusahaan. ditingkatkan lagi agar manajemen perusahaan
PT. Proven Force Indonesia PT. Proven Force Indonesia mendapatkan
memulai usahanya sebagai konsultan hasil yang lebih baik dan juga menghasilkan
produktivitas, dan berkembang menjadi sumber daya manusia yang bisa menjalankan
mitra perusahaan dalam memberikan jasa pekerjaannya diatas standar dan hasil kerja
pelatihan, peningkatan kapasitas SDM, yang baik.
penyediaan tenaga kerja, efisiensi energi, Dapat diketahui bahwa karyawan
outsourcing proses bisnis, yang telah bagian produksi mengalami kenaikan angka
terbukti menghasilkan manfaat dan pelanggaran yaitu pada tahun 2021 sebanyak
penghematan secara signifikan bagi 12 orang dan pada tahun 2022 sebanyak 18
banyak orang. Setelah beberapa tahun orang karyawan. Hal ini menunjukan bahwa
melayani industri, PT Proven Force di dalam perusahaan masih ada karyawan
Indonesia telah membuktikan dirinya yang melakukan pelanggaran atau kelalaian
sebagai mitra yang layak bagi perusahaan pada saat bekerja disetiap tahunnya.
yang mencari perbaikan berkelanjutan. Walaupun perusahaan sudah menetapkan
PT. Proven Force Indonesia selalu sanksi yang cukup berat untuk karyawan
menempatkan karyawan sebagai dasar yang melakukan pelanggaran tetapi masih
utama didalam perusahaan. Peningkatan belum efektif karena kesadaran karyawan
kemampuan karyawan serta juga terhadap kinerja dan kedisiplinan masih
peningkatan kinerja maupun kepuasan kurang. Maka dari itu dapat diidentifikasi
karyawan merupakan inisiatif strategik bahwa disiplin kerja di PT. Profen Force
yang ada dalam persepektif pembelajaran Indonesia dinilai masih rendah dan
dan juga pertumbuhan yang diharapkan kurangnya kesadaran karyawan terhadap
dapat menjadi infrastruktur dalam kedisiplinan maka masih terdapat karyawan
mencapai tujuan yang terdapat pada PT. yang melakukan pelanggaran atau tidak
Proven Force Indonesia. PT. Proven mematuhi peraturan perusahaan.
Force Indonesia harus dapat memberikan Berdasarkan data, perhitungan
kebijakan sebaik mungkin, sebab apabila ketidakhadiran karyawan adalah Jumlah
diabaikan maka akan terjadi kesenjangan Ketidakhadiran : Jumlah karyawan x Jumlah
tujuan dengan hasil yang diberikan oleh Hari Kerja x 100%. Dari perhitungan tersebut
setiap karyawan. Jika terus menerus tingkat ketidakhadiran karyawan selama
seperti itu dikhawatirkan akan berdampak periode 2021 sampai dengan 2022
mengalami kenaikan. Persentase datang terlambat mengindikasikan disiplin
ketidakhadiran yang paling tinggi yaitu kerja karyawan di perusahaan PT. Proven
pada tahun 2022 sebesar 5,02%. Selain Force Indonesia mengalami masalah dan
itu, tingkat ketidakhadiran selama tahun harus segera dibenahi. Hal ini dapat
2021 sampai dengan 2022 diatas standar disebabkan oleh kebosanan akibat tugas-
toleransi yang ditetapkan perusahaan tugas yang diberikan menjadikan pekerjaan
yaitu sebesar 2% setiap tahunnya. mereka menjadi monoton dan mungkin juga
Tingginya tingkat ketidakhadiran tersebut akibat pekerjaan yang dikerjakan terlalu
mengindikasikan adanya permasalahan sederhana. Hal ini dikhawatirkan akan
disiplin kerja yang cukup dari karyawan berdampak pada kinerja karyawan di
PT. Proven Force Indonesia. perusahaan PT. Proven Force Indonesia.
Selain ketidakhadiran terdapat
faktor lain yang mengindikasikan adanya Kajian Literatur & Pengembangan
ketidakdisiplinan kerja dalam sebuah Hipotesis
perusahaan, salah satunya adalah Menurut Rivai & Basri dalam Masram
keterlambatan karyawan dalam masuk (2017) menyatakan: “Kinerja adalah hasil
kerja. Keterlambatan karyawan dalam atau tingkat keberhasilan seseorang secara
masuk kerja seringkali dianggap hal yang keseluruhan selama periode tertentu dalam
wajar oleh beberapa karyawan dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan
setiap perusahaan. Padahal seharusnya berbagai kemungkinan, seperti standar hasil
hal tersebut dapat diminimalisisasi oleh kerja, target atau sasaran maupun kriteria
setiap karyawan agar mereka dapat yang telah ditentukan terlebih dahulu telah
segera melaksanakan pekerjaannya disepakati bersama”.
sehingga pekerjaan yang mereka lakukan Sedangkan pengertian kinerja menurut
akan selesai tepat pada waktunya. Mangkunegara dalam Masram (2017)
Dari rekapitulasi keterlambatan menyatakan “Kinerja karyawan adalah hasil
karyawan diketahui bahwa masih kerja secara kualitas dan kuantitas yang
terdapat beberapa karyawan yang datang dicapai oleh seseorang karyawan dalam
terlambat dari waktu yang ditentukan melaksanakan tugasnya sesuai dengan
oleh perusahaan yaitu pukul 07.00 WIB, tanggungjawab yang diberikan kepadanya”.
walaupun rata-rata keterlambatan Menurut Hasibuan (2019),
karyawan hanya 5-15 menit dari waktu “kedisiplinan adalah kesadaran dan seseorang
yang ditentukan. Meskipun demikian, menaati semua peraturan perusahaan dan
keterlambatan karyawan dalam masuk norma-norma sosial yang berlaku”. Adapun
kerja akan mengakibatkan pekerjaan menurut Latainer dalam Sutrisno (2019)
menjadi terbengkalai dan terkadang tidak mengartikan “disiplin sebagai suatu kekuatan
selesai tepat pada waktunya yang berkembang di dalam tubuh karyawan
sehingga akan berdampak kurang baik dan menyebabkan karyawan dapat
bagi tujuan perusahaan PT. Proven Force menyesuaikan diri dengan sukarela pada
Indonesia. keputusan, peraturan, dan nilainilai yang
Masih adanya karyawan yang tinggi dari pekerjaan dan perilaku”.
Menurut Sinambela (2016) disiplin dan kinerja karyawan maka penulis
“Disiplin kerja adalah kemampuan kerja merumuskan konstelasi penelitian sebagai
seseorang untuk secara teratur, tekun berikut:
secara terus-menerus dan bekerja sesuai
Disiplin Kerja Kinerja
dengan aturan-aturan yang berlaku dan (X) Karyawan (Y)
tidak melanggar aturan-aturan yang 1. Kehadiran 1. Kualitas
sudah ditetapkan”. 2. Tingkat 2. Kuantitas
3. Ketepatan waktu
Dari definisi di atas dapat Kewaspadaan
4. Efektivitas
disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah 3. Ketaatan pada 5. Kemandirian
standar kerja
suatu perilaku dan kemampuan seseorang
4. Ketaatan pada Robbins (2016)
baik dalam kehadiran, tingkat
peraturan kerja
kewaspadaan, ketaatan pada standar dan
5. Etika Kerja
peraturan kerja maupun etika dalam
Sinambela (2016)
bekerja, serta sanggup menjalankannnya
dan tidak mengelak untuk menerima Gambar konstelasi penelitian
sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas Berdasarkan konstelasi penelitian yang
dan wewenang yang diberikan sudah digambarkan maka hipotesis yang
kepadanya. diajukan dalam penelitian ini yaitu :
Indikator Disiplin Kerja menurut H1: Diduga bahwa disiplin kerja
Sinambela (2016). yaitu : Kehadiran, mempunyai pengaruh yang signifikan
Tingkat Kewaspadaan, Ketaatan Pada terhadap kinerja karyawan PT. Proven

Standar Kerja, Ketaatan Pada Force Indonesia.

Peraturan Kerja, dan Etika Kerja.


Metode Penelitian
Sedangkan indikator Kinerja
Jenis penelitian yang digunakan dalam
Karyawan menurut Robbins (2016).
penelitian ini adalah penelitian deskriptif
yaitu : Kualitas, Kuantitas, Ketepatan
verifikatif dengan metode studi kasus yaitu
waktu, Efektivitas, dan Kemandirian.
dengan mengetahui dan menggambarkan
Disiplin kerja dalam suatu
sejauh mana pengaruh disiplin kerja dengan
pekerjaan sangatlah berkaitan dengan
kinerja karyawan dengan memberikan
kinerja karyawan, semakin tinggi disiplin
kuesioner kepada karyawan produksi pada
kerja maka akan memberikan kelancaran
PT. Proven Force Indonesia. Kemudian
dalam proses menjalankan pekerjaan dan
penulis menggunakan penelitian kuantitatif,
akan mencapai hasil kerja yang maksimal
karena peneliti yang dilakukan berhubungan
serta menciptakan kuantitas dan kualitas
dengan alat statistik untuk mengolah hasil
kerja yang baik dalam pekerjaannya.
kuesioner sehingga dapat diketahui ada atau
Begitupun sebaliknya jika tingkat disiplin
tidak pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja
kerja rendah dalam bekerja maka yang
karyawan.
dihasilkan akan semakin rendah serta
Sumber data dalam penelitian ini yaitu
menghambat proses pekerjaan.
data primer dan sekunder dengan teknik
Berdasarkan kajian literatur yang
pengumpulan data primer primer dalam
sudah dijabarkan sebelumnya mengenai
penelitian ini adalah Karyawan bagian koefisien determinasi, dan uji hipotesis t.
Produksi PT. Proven Force Indonesia, Analisis data dilakukan melalui beberapa
sedangkan untuk data sekunder tahapan seperti uji validitas, dan uji
memberikan data kepada pengumpul reliabilitas. Untuk analisis data ini
data. Dalam penelitian ini sumber data menggunakan program pengolahan data yaitu
sekunder adalah Bagian Personalia PT. program SPSS 26.
Proven Force Indonesia.
Jumlah sampel dalam penelitian ini Hasil dan Pembahasan Analisis Deskriptif
berjumlah 126 dengan metode penarikan Variabel X Disiplin Kerja:
sampel menggunakan probability Berdasarkan tabel hasil total tanggapan
sampling. penulis menggunakan metode dalam mengenai variabel disiplin kerja yakni
Slovin dengan tingkat signifikan 0,05 81%. Dimana total tanggapan responden
atau 5%. tersebut berada pada interval (81% - 100%),
Adapun skala pengukuran yang sehingga dapat disimpulkan bahwa disiplin
dilakukan dalam penelitian ini adalah kerja pada bagian produksi PT. Proven Force
skala likert (likert scale) dengan rentang Indonesia sangat baik. Hal ini ditunjukan
lima point (1-5). Dalam angket ini dengan banyaknya tanggapan sering dari
digunakan skala likert yang terdiri dari pada responden mengenai indikator
selalu, sering, kadang-kadang, pernah, kehadiran, tingkat kewaspadaan, ketaatan
dan tidak pernah. Skala likert adalah pada standar kerja, ketaatan pada peraturan
skala yang dirancang untuk kerja dan etika kerja. Nilai rata-rata
memungkinkan responden menjawab tanggapan responden tertinggi pada indikator
berbagai tingkatan pada setiap objek etika kerja pada pernyataan “Karyawan
yang akan diukur. memiliki kepribadian yang baik dalam
Metode analisis data yang bekerja dan Karyawan patuh terhadap norma
dilakukan dalam penelitian ini yaitu Uji yang berlaku” yaitu sebesar 84%. Sedangkan
validitas dilakukan dengan menghitung tanggapan terendah yaitu sebesar 74%
korelasi (r) antara skor masing-masing terdapat pada indikator kehadiran dengan
pertanyaan dengan skor total. Setelah itu pernyataan “Karyawan mengisi form
dilakukan perbandingan antara nilai kehadiran”. Hal ini membuktikan bahwa item
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , uji reliabilitas sejauh terendah pada indikator disiplin kerja harus

mana hasil pengukuran dengan diperhatikan dan diperbaiki agar pekerjaan

menggunakan objek yang sama, akan yang diberikan berjalan dengan lancar dan

menghasilkan data yang sama alat untuk sesuai dengan target yang telah ditentukan.

mengukur reabilitas adalah Cronbach Analisis Deskriptif Variabel Y Kinerja

Alpha. Karyawan :

Metode analisis yang digunakan Berdasarkan tabel hasil total tanggapan

untuk penelitian ini adalah metode dalam mengenai variabel kinerja karyawan

asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji yakni 87%. Dimana total tanggapan

linearitas, dan uji heteroskedastisitas, responden tersebut berada pada interval (81%

analisis regresi linier sederhana, analisis - 100%), sehingga dapat disimpulkan bahwa
kinerja karyawan pada bagian produksi signifikansi variabel disiplin kerja yaitu
PT. Proven Force Indonesia sangat baik. 0,898. Karena angka signifikansi tersebut
Hal ini ditunjukan dengan banyaknya lebih tinggi dibandingkan dengan taraf
tanggapan selalu dari pada responden signifikansi sebesar 5% (0,05) atau 0,898 >
mengenai indikator kualitas, kuantitas, 0,05. Hal tersebut memberikan gambaran
ketepatan waktu, efektivitas dan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
kemandirian. Nilai rata-rata tanggapan Analisis Koefisien Determinasi
responden tertinggi pada indikator Untuk melakukan analisis Koefisien
efektivitas dan kemandirian pada Determinasi dengan menggunakan rumus
pernyataan “Memaksimalkan sebagai berikut :
sumberdaya organisasi. Karyawan KD = 𝑟 2 x 100
memiliki kepercayaan diri, dan = 0,521 x 100
Karyawan mampu memahami = 52,1%
permasalahan tugas yang diberikan” yaitu Keterangan :
sebesar 92%. Sedangkan tanggapan KD = Koefisien Determinasi
terendah yaitu sebesar 83% terdapat pada r2 = Nilai Koefisien Korelasi
indikator ketepatan waktu dengan Berdasarkan hasil perhitungan analisis
pernyataan “Karyawan masuk dan pulang koefisien determinasi diperoleh nilai
tepat waktu”. Hal ini membuktikan Koefisien Determinasi (R-Square) yaitu
bahwa item terendah pada indikator sebesar 0,521. Hasil tersebut dapat diartikan
kinerja karyawan harus diperhatikan, bahwa 52,1% variabel kinerja karyawan (Y)
diperbaiki dan ditingkatkan lagi agar dipengaruhi oleh variabel disiplin kerja (X).
hasil yang diharapkan tercapai. Sedangkan sisanya sebesar 47,9%
Uji Asumsi Klasik dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
Berdasarkan hasil uji normalitas diteliti dalam penelitian ini.
diperoleh nilai signifikansi Kolmogorov- Analisis Uji Hipotesis (t)
Smirnov yaitu, sebesar 0,200 angka Pada uji hipotesis parsial diperoleh
sig.kolmogorov-smirnov tersebut lebih nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 adalah sebesar 11,603, dan
tinggi dibandingkan dengan taraf 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 1,979, maka 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
signifikansi 5% (0,05) atau sig > 0,05. (11,603 > 1,979) artinya tolak Ho terima Ha.
Hal tersebut memberikan gambaran Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat
bahwa data kedua variabel berdistribusi pengaruh yang positif antara disiplin kerja
normal. Untuk hasil uji linieritas (X) terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT.
diketahui nilai signifikansi (Sig)
Proven Force Indonesia. Hal ini
diperoleh nilai Deviation From Linearity menunjukkan bahwa disiplin kerja meningkat
Sig. Adalah 0,010 lebih besar dari 0,05, maka kinerja karyawan pun akan ikut
maka dapat disimpulkan bahwa ada meningkat, sebaliknya jika disiplin kerja
hubungan yang linear antara variabel menurun maka kinerja pun anak ikut
disiplin kerja dan kinerja karyawan. menurun dan hasil kerja tidak maksimal
Sedangkan untuk hasil uji sehingga tidak dapat memenuhi harapan
heteroskesdastisitas, diperoleh nilai karyawan.
Penutup 3. Disiplin kerja berpengaruh positif
1. Hasil Tingkat disiplin kerja PT. terhadap kinerja karyawan sebesar
Proven Force Indonesia diperoleh 52,1% sedangkan sisanya sebesar
hasil dimana skor empirik > skor 47,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor
teoritis yaitu sebesar 64,47 > 48 lain yang tidak diteliti dalam penelitian
hal ini menunjukan bahwa jawaban ini. Dengan melakukan uji hipotesis
responden mengenai disiplin kerja maka diketahui nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 adalah
tersebut sangat baik. Indikator sebesar 11,603, dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar
yang memiliki tertinggi pada 1,979, maka 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (11,603
indikator etika kerja pada > 1,979) artinya tolak Ho terima Ha. .
pernyataan “Karyawan memiliki Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat
kepribadian yang baik dalam pengaruh yang positif antara disiplin
bekerja dan Karyawan patuh kerja (X) terhadap kinerja karyawan
terhadap norma yang berlaku” (Y) pada PT. Proven Force Indonesia.
yaitu sebesar 84%. Sedangkan Berdasarkan simpulan yang sudah didapat
tanggapan terendah yaitu sebesar dan dijabarkan maka peneliti memberikan
74% terdapat pada indikator saran kepada PT. Proven Force Indonesia.
kehadiran dengan pernyataan yaitu :
“Karyawan mengisi form 1. Pada variabel disiplin kerja terdapat
kehadiran”. kelemahan pada indikator kehadiran
2. Tingkat kinerja karyawan PT. pada sub indikator butir ke-2 dengan
Proven Force Indonesia diperoleh pernyataan “Karyawan mengisi form
hasil dimana skor empirik > skor kehadiran” persentase sebesar 74%.
teoritis yaitu sebesar 65,29 > 45 Saran yang dapat diberikan kepada
hal ini menunjukan bahwa jawaban perusahaann adalah perusahaan harus
responden mengenai kinerja lebih memperhatikan karyawan dengan
karyawan tersebut sangat baik. membuat peraturan yang lebih kuat
Indikator yang memiliki nilai dan ketat untuk para karyawan yang
tertinggi pada indikator efektivitas melanggar peraturan yang sudah
dan kemandirian pada pernyataan ditetapkan oleh perusahaan, dan
“Memaksimalkan sumberdaya memberikan keuntungan atau penilaian
organisasi. Karyawan memiliki untuk para karyawan agar bersikap
kepercayaan diri, dan Karyawan disiplin dan menaati peraturan,
mampu memahami permasalahan sehingga sikap disiplin karyawan akan
tugas yang diberikan” yaitu meningkat dan dapat diperbaiki.
sebesar 92%. Sedangkan 2. Pada variabel kinerja karyawan
tanggapan terendah yaitu sebesar terdapat kelemahan pada indikator
83% terdapat pada indikator ketepatan waktu dengan pernyataan
ketepatan waktu dengan “Karyawan masuk dan pulang tepat
pernyataan “Karyawan masuk dan waktu”.dengan persentase sebesar
pulang tepat waktu”. 83%, maka saran dari peneliti kepada
perusahaan adalah, sebaiknya Referensi
pihak perusahaan menekankan Ade Muslimat, & Hariyaty Ab Wahid.
kembali kepada para karyawannya (2021). Pengaruh Disiplin Kerja
untuk memeriksa kembali tugas Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
yang diberikan sebelum diserahkan Pos Indonesia Kantor Cipondoh.
agar hasil kerja lebih sempurna JENIUS Jurnal Ilmiah, Manajemen
lagi secara kualitas dan Sumber Daya Manusia Vol. 4, No. 2,
menggunakan waktu sebaik 120-127. Tersedia di
mungkin agar dapat mencapai http://openjournal.unpam.ac.id/index.p
target dan juga perusahaan hp/JJSDM/article/view/9281/5867
sebaiknya memberikan lebih [Diakses pada 11 – September – 2022]
banyak motivasi kepada Anggi. (2021). Kinerja Karyawan: Pengertian
karyawannya agar dapat bekerja dan Faktor yang Mempengaruhi
dengan baik lagi. Kinerja karyawan. Marketing &
3. Disiplin kerja berpengaruh cukup Manajemen SDM.
signifikan terhadap kinerja Arif Yusuf Hamali. (2018). Manajemen
karyawan PT. Proven Force Sumber Daya Manusia (SDM).
Indonesia yaitu berpengaruh Jakarta.
sebesar 52,1% dan sebaiknya pihak Daryanto., B. d. (2017). Manajemen
perusahaan melakukan evaluasi Penilaian Kinerja Karyawan. Cetakan
dan memotivasi karyawan agar 1. Yogyakarta: Gava Media.
dapat lebih disiplin lagi, karena Drs. Mamat, M. (2014). Teori dan Konsep
semakin disiplin karyawan maka Manajemen Kinerja. Jakarta:
berdampak positif terhadap Univesritas Terbuka.
kinerja. Sisanya pada penelitian ini Fahmi, I. ( 2017). Manajemen Sumber Daya
yaitu sebesar 47,9% kinerja Manusia. Bandung: Alfabeta.
karyawan dipengaruhi oleh faktor Galih Arga Nurcahya, & Fetty Poerwita Sary.
lain maka disarankan perlu adanya (2018). Pengaruh Disiplin Kerja
lanjutan penelitian mengenai Terhadap Kinerja Karyawan Bag.
variabel disiplin kerja dan kinerja Surakarta. e-Proceeding of
karyawan pada objek penelitian Management : Vol.5, No.1, 303-310.
lain dengan menggunakan Tersedia di
indikator yang berbeda dan perlu https://openlibrarypublications.telko
dilakukan penelitian lanjutan muniversity.ac.id/index.php/manage
terhadap faktor lain di luar disiplin ment/article/view/6365 [Diakses
kerja yang mempengaruhi kinerja pada 14 – September – 2022]
karyawan dari penelitian yang H.Abdul Hamid, S. M. (2020).
dilakukan oleh penulis. Pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM).
Hasibuan. (2019). Manajemen sumber daya
manusia. Jakarta.
Hasibuan, & Malayu S.P. (2017). http://103.52.61.43/index.php/humanio
Manajemen Sumber Daya ra/article/view/420 [Diakses pada 14 –
Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Agustus – 2022]
Kurbani, A. (2018). Pengaruh Disiplin Sinambela. (2016). Manajemen Sumber Daya
Kerja Terhadap Kinerja Manusia: Membangun Tim Kerja yang
Karyawan Pada PT. Agro Massiv Solid untuk Meningkatkan Kinerja.
International Group. Jurnal Jakarta: Bumi Aksara.
Media Wahana Ekonomika, Vol. Soemarsono, S. (2018). Pilar Penting Atas
15, No.1, 16-25. Tersedia di Keberhasilan dan Kegagalan
https://jurnal.univpgri- Organisasi. SDM (Sumber Daya
palembang.ac.id/index. Manusia).
php/Ekonomika/article/view/225 Sri Utami Nuraeni 021118242, Dewi
7 [Diakses pada 08 – Januari – Taurusyanti, & Dewi Atika. (2022).
2023] Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
Mangkunegara, A. P. (2017). Manajemen Kinerja Karyawan Tajur Keramik
Sumber Daya Manusia Bogor. Bogor: FEB UNPAK. Tersedia
Perusahaan. Bandung: PT. Remaja di
RosdaKarya. https://repositoryfeb.unpak.ac.id/xmlui
Masram. (2017). Manajemen Sumber /handle/123456789/7084 [Diakses
Daya Profesional. Sidoarjo: pada 8 - Januari 2024].
Zifatama. Sugiyono. (2017). Metode penelitian
Nadilla Putri Azzahra 021119195, Angka kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Priatna, & Dewi Taurusyanti. Jakarta: Alfabeta.
(2023). Pengaruh Disiplin Kerja Sutrisno. (2016). Manajemen Sumber Daya
Terhadap KinerjaKaryawan Manusia. Jakarta: Kencana Prenada
Perusahaan Daerah Air Minum Media Group.
(PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor. Syafrina, N. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja
Bogor: FEB UNPAK. Tersedia di Terhadap Kinerja Karyawan pada PT.
https://repositoryfeb.unpak.ac.id/x Suka Fajar Pekanbaru. Eko dan Bisnis
mlui/handle/123456789/6304 (Riau Economics and Business
[Diakses pada 6 - Januari - 2024]. Reviewe) Volume 8, Nomor 4, 1-12.
Ricardian, P. (2018). “Human Capital Tersedia di https://mail.ekobis.stieriau-
Management”. Bogor: IN MEDIA. akbar.ac.id/index.php/Ekobis/article/vi
Robbins. (2016). Manajemen Penilaian ew/5 [Diakses pada 11 – September –
Kinerja Karyawan. Gaya Media. 2022]
Salman Farisi, Juli Irnawati, & Syarkani. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja
Muhammad Fahmi. (2020). Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Pengaruh Motivasi dan Disiplin Panca Konstruksi Di Kabupaten
Kerja Terhadaap Kinerja Banjar. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis,
Karyawan . Humaniora, Vol.4 Vol 3, No 3, 365 - 374. Tersedia di
No.1, 15-33. Tersedia di https://ejournal.stiepancasetia.ac.id/jie
b/article/view/136 [Diakses pada
08 – Januari – 2023]

Anda mungkin juga menyukai