Anda di halaman 1dari 10

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Inspirasi Bisnis dan Manajemen

Jurnal Inspirasi Bisnis dan Manajemen, Vol 3, (1), 2019, 21-30


e-2579-9401, p-2579-9312

Jurnal Inspirasi Bisnis dan Manajemen Vol 3, (1), 2019, 21-30

JURNAL INSPIRASI BISNIS & MANAJEMEN


Published every June and December e-ISSN: 2579-9401, p-ISSN: 2579-9312
Available online athttp://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jibm

Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepuasan Kerja


Terhadap Kinerja Karyawan
Ery Teguh Prasetyo, Puspa Marlina
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Jakarta, Indonesia

Abstract : The purpose of this study was to determine the effect of work discipline and job satisfaction on
employee performance at PT. Nihon Plast Indonesia. The research method used is quantitative. The population
in this study were employees at PT. Nihon Plast Indonesia with 100 people. The sample measurement technique
uses Slovin formula with a margin of error of 5% so that the number of samples used is 80 respondents. The
sampling technique uses simple random sampling. The data withdrawal technique used is a questionnaire. Data
analysis using multiple linear regression with the help of SPSS 23. The results of the study show that there is a
positive and significant influence between the variables of work discipline and job satisfaction on employee
performance.

Keywords: work discipline, job satisfaction, employee performance.

Abstrak : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan di PT. Nihon Plast Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah karyawan pada PT. Nihon Plast Indonesia dengan jumlah 100 orang. Teknik pengukuran
sampel menggunakan rumus slovin dengan margin of eror 5% sehingga jumlah sampel yang digunakan
sebanyak 80 Responden. Teknik penarikan sampel menggunakan simple random sampling. Teknik penarikan
data yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data dengan menggunakan regresi linier berganda engan
bantuan aplikasi SPSS 23. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
antara variabel disiplin kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.

Katakunci: disiplin kerja, kepuasan kerja, kinerja karyawan

Cronicle of Article : Received (19-03-2019); Revised (18-04-2019, 29-05-2019); and Published (30-06-2019).

©2019 Jurnal Inspirasi Bisnis dan Manajemen Lembaga Penelitian Universitas Swadaya Gunung Jati

Profile and corresponding author : Ery Teguh Prasetyo adalah Dosen pada Fakultas Ekonomi
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya dan Puspa marlina adalah Alumni Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Jakarta raya. Jl. Darmawangsa No. 1
Kebayoran Lama , Jakarta Selatan. Corresponding Author : ery.teguh@ubharajaya.ac.id. dan
puspamarlina153@gmail.com

How to cite this article : Prasetyo, E.T., & Marlina, P. (2019). Pengaruh Disiplin Kerja dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Inspirasi Bisnis dan Manajemen. 3(1), 21-
30.
Retrieved from : http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jibm

Page 21
Ery Teguh Prasetyo & Puspa Marlina
Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

PENDAHULUAN Disisi lain tingkat kepuasan kerja


Human Resources atau Sumber daya karyawan merupakan hal yang sangatlah
manusia (SDM) mempunyai peran strategis penting sebab karyawan dalam semua
dalam menentukan keberhasilan dan organisasi merupakan faktor paling penting
pencapaian tujuan perusahaan. Dalam upaya dalam menentukan berhasil atau tidaknya
mewujudkan tujuan tersebut, peran SDM tujuan organisasi tersebut. Kepuasan kerja
akan terus dioptimalkan untuk bisa berkaitan dengan karyawan harus
meningkatkan kinerjanya demi kelangsungan ditingkatkan semaksimal mungkin agar moral
organisasi atau perusahaan. kerja, dedikasi, kecintaan dan kedisiplinan
Kinerja tidak datang dengan kerja tinggi, dan loyalitas karyawan semakin
sendirinya tetapi kinerja harus dikelola oleh meningkat.
perusahaan, untuk mengukur kinerja pegawai Karyawan yang tidak mendapatkan
perlu dicermati dengan baik, jika kinerja kepuasan kerja tidak akan mencapai tingkat
pegawai meningkat maka keberhasilan akan kepuasan kerja dan akan berdampak
berpengaruh terhadap pencapain tujuan suatu timbulnya sikap atau tingkah laku negatif,
perusahaan. seperti malas-malasan, dalam menyelesaikan
Hasil penilaian kinerja karyawan bagi pekerjaannya. Sebaliknya seorang karyawan
perusahaan memiliki peran penting dalam yang merasakan kepuasan dalam bekerja
menentukan suatu kebijakan untuk mereka akan berupaya semaksimal mungkin
menetapkan suatu keputusan menyangkut dengan segenap kemampuan yang
sumber daya manusia dalam suatu dimilikinya untuk menyelesaikan
perusahaan, seperti kegiatan perencanaan dan pekerjaannya sehingga dapat meningkatkan
mengidentifikasi kebutuhan sdm baru, dalam kinerja yang baik.
hal pengembangan karyawan apakah perlu Permasalahan yang masih muncul
diadakan kegiatan pendidikan dan pelatihan, dalam perusahaan adalah tingkat kepuasan
rekrutmen karyawan baru, seleksi karyawan, karyawan yang belum maksimal dan disiplin
promosi karyawan untuk jabatan baru, sistem karyawan yang masih rendah, walaupun
pengupahan atau pemberian imbalan kepada perusahaan telah berupaya meningkatkan
karyawan dan sebagainya. kepuasan karyawan melalui berbagai macam
Penilaian tentang kinerja juga program seperti perbaikan insentif,
tergantung dari pada jenis pekerjaan dan menciptakan kondisi atau lingkungan kerja
tujuan dari perusahaan yang bersangkutan. yang senyaman mungkin, namun tingkat
Penilaian kinerja karyawan yang dilakukan kedisiplinan karyawan diperusahaan masih
oleh perusahaan akan memberikan informasi relatif kecil.
sejauh mana kinerja yang telah dicapai Seperti kasus yang terjadi pada
karyawan dalam jangka waktu tertentu. karyawan di PT. Nihon Plast Indonesia
Karyawan yang berkinerja tinggi selama tahun 2017 terdapat karyawan yang
diharapkan dapat melaksanakan tugasnya terlambat setiap bulannya. Untuk mengetahui
dengan penuh tanggung jawab, cekatan data 2 tahun terakhir tentang target dan
mampu menggunakan segala potensinya presentasi karyawan dapat dilihat sebagai
dengan efektif dan efisien. Dengan adanya berikut:
peningkatan kinerja karyawan diharapkan Hal ini dapat dilihat dari tingkat
memberikan sumbangan positif terhadap absensi kehadiran karyawan yang bisa di lihat
kinerja perusahaan. dalam tabel dibawah ini:

Page 22
Jurnal Inspirasi Bisnis dan Manajemen, Vol 3, (1), 2019, 21-30
e-2579-9401, p-2579-9312

Tabel.1 Tingkat Keterlambatan Karyawan PT. Nihon Plast Indonesia tahun 2017
Total tepat Rata-rata kurang
Bulan Jumlah Pegawai Total Keterlambatan
waktu Jam Kerja
Januari 100 44 56 1:38 jam
Februari 100 26 74 1:09 jam
Maret 100 33 67 1:32 jam
April 100 51 49 1:35 jam
Mei 100 26 74 1:08 jam
Juni 100 42 58 1:48 jam
Juli 100 25 75 1:38 jam
Agustus 100 33 67 1:26 jam
September 100 56 44 1:38 jam
Oktober 100 30 70 1:18 jam
November 100 43 57 1:06 jam
Desember 100 36 64 1:13 jam
Sumber; Kepegawaian PT. Nihon Plast Indonesia, 2018

Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui pengaruh disiplin kerja dan kepuasan kerja
bahwa tingkat keterlambatan di PT. Nihon terhadap kinerja karyawan. Manfaat
Plast Indonesia relatif cukup cukup tinggi, penelitian yang dapat diperoleh dari hasil
dalam setahun sekitar 37% karyawan pada penelitian ini adalah dapat dijadikan sebagai
perusahaan ini mengalami keterlambatan bahan pertimbangan bagi PT. Nihon Plast
kerja atau dalam setahun rata-rata Indonesia dalam rangka meningkatkan
keterlambatan karyawan 1:30 menit. Tingkat kinerja karyawannya. Selain itu, hasil
keterlambatan paling tinggi terjadi pada bulan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
september, yaitu sebanyak 56 karyawan atau referensi bagi penelitian selanjutnya dalam
hampir 56% karyawan mengalami bidang kajian manajemen.
keterlambatan. Angka keterlambatan terkecil
pada bulan Februari yaitu sebesar 26 KAJIAN PUSTAKA
Karyawan mengalami keterlambatan. Akan Kinerja Karyawan
tetapi untuk nilai rata-rata kurang jam kerja Menurut Mangkunegara, (2013)
yang paling tinggi berada pada bulan Juni Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
yaitu sebanyak 1 jam 48 menit. kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan
Sehingga dapat ditarik suatu dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
kesimpulan bahwa tingkat kedisiplinan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
karyawan di perusahaan tersebut masih Edison, Anwar, & Komariyah, (2017)
kurang, masih terdapat beberapa terutama menyatakan bahwa kinerja adalah hasil dari
dalam hal kehadiran padahal setiap karyawan suatu proses yang mengacu dan diukur
telah diberikan toleransi waktu 30 menit dari selama periode waktu tertentu berdasarkan
batas waktu yang telah ditetapkan ketentuan atau kesepakatan yang telah
kantor yaitu 08.00 sehingga batas waktu ditetapkan sebelumnya.
maksimal kedatangan adalah 08:30. Sudaryono, (2014) menyatakan
Karyawan yang datang terlambat dapat kinerja merupakan serangkaian kegiatan yang
mengganti kekurangan jamnya pada jam menggambarkan sejauh mana hasil yang
pulang yang telah ditentukan oleh kantor. sudah dicapai oleh seseorang dalam
Berdasarkan kesenjangan antara teori melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
dan penelitian sebelumnya dengan kondisi baik berupa keberhasilan maupun kekurangan
pada objek penelitian, maka penelitian ini yang terjadi.
mempunyai tujuan untuk mengetahui

Page 23
Ery Teguh Prasetyo & Puspa Marlina
Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan uraian tersebut dapat Menurut Mangkunegara, (2013), ada


disimpulkan bahwa kinerja merupakan dua bentuk disiplin kerja; 1) Disiplin
serangkaian kegiatan sebagai suatu proses Preventif adalah suatu upaya untuk
yang dilakukan oleh karyawan dalam menggerakan pegawai mengikuti dan
usahanya mencapai hasil sesuai yang telah mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang
ditetapkan. telah ditetapkan oleh perusahaan; 2) Disiplin
Sedangkan Indikator untuk mengukur Korektif, adalah suatu upaya menggerakan
kinerja karyawan (Moheriono, 2012) adalah pegawai dalam menyatukan suatu peraturan
sebagai berikut: dan mengarahkan untuk tetap mematuhi
1. Efektif, indikator ini mengukur derajat peraturan sesuai dengan pedoman yang
kesesuaian proses yang dihasilkan dalam berlaku pada perusahaan.
mencapai sesuatu yang diinginkan. Dalam penelitian Putri et al. (2015)
2. Efisien, indikator ini mengukur derajat bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan
kesesuaian proses menghasilkan output terhadap kinerja karyawan, dengan ujiregresi
dengan menggunakan biaya serendah linear sederhana disiplin kerja mempunyai
mungkin. pengaruh yang positif terhadap variabel
3. Kualitas, indikator ini mengukur derajat kinerja, sehingga semakin tinggi disiplin
kesesuaian antara kualitas produk atau jasa kerja karyawan makan akan semakin
yang dihasilkan dengan kebutuhan dan baik,sebaliknya semakin rendah disiplin krja
harapan konsumen. karyawan semakin buruk pula kinerja
4. Ketepatan waktu, indikator ini mengukur karyawan.
apakah pekerjaan telah diselesaikan secara Menurut Sutrisno, (2019) indikator-
benar dan tepat waktu. indikator mengenai disiplin kerja antara lain :
5. Produktivitas, indikator ini mengukur 1. Peraturan jam masuk, pulang, dan jam
tingkat efektivitas suatu organisasi. istirahat.
2. Peraturan dasar tentang berpakaian, dan
Disiplin Kerja bertingkah laku dalam pekerjaan.
Disiplin kerja adalah suatu alat atau 3. Peraturan cara-cara melakukan pekerjaan
sarana bagi organisasi untuk dan berhubungan dengan unit kerja lain.
mempertahankan eksistensinya. Dengan 4. Peraturan tentang apa yang boleh dan apa
disiplin yang tinggi, para pegawai akan yang tidak boleh dilakukan oleh para
menaati semua peraturan yang ada, sehingga pegawai selama dalam organisasi dan
pelaksanaan pekerjaan dapat sesuai dengan sebagainya.
rencana yang telah ditentukan (Hartatik,
2014). Kepuasan Kerja
Disiplin kerja merupakan alat yang Kepuasan kerja karyawan merupakan
digunakan para manajer untuk berkomunikasi motivasi moral karyawan, kedisiplinan, dan
dengan karyawan agar mereka bersedia untuk prestasi kerja karyawan dalam mendukung
mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu terwujudnya tujuan yang ingin diraih sebuah
upaya untuk meningkatkan kesadaran dan perusahaan (Hasibuan, 2014).
kesediaan seseorang menaati semua Kepuasan kerja (job satisfaction)
peraturan perusahaan dan norma-norma sebagai kondisi situasional yang
sosial yang berlaku (Sutrisno, 2019). menyenangkan atau tidak menyenangkan dan
Disiplin adalah sikap hormat terhadap bagaimana para karyawan memandang
peraturan dan ketetapan perusahaan, yang ada pekerjaan mereka. Kepuasan kerja karyawan
dalam diri karyawan, yang menyebabkan mencerminkan sikap seseorang terhadap
karyawan dapat menyesuaikan diri dengan pekerjaannya (Rosita & Yuniati, 2016)..
sukarela pada peraturan dan ketetapan Menurut Mangkunegara, (2013), Ada
perusahaan (Hamali, 2016). dua faktor yang mempengaruhi kepuasan
kerja, yaitu faktor yang ada pada diri pegawai

Page 24
Jurnal Inspirasi Bisnis dan Manajemen, Vol 3, (1), 2019, 21-30
e-2579-9401, p-2579-9312

dan faktor pekerjaan adalah; 1) faktor Rekan sekerja yang mendukung Bagi
pegawai yaitu , kecerdasan (IQ), kecakapan kebanyakan karyawan, bekerja juga mengisi
khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena
pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, itu, tidaklah mengejutkan apabila mempunyai
kepribadian, emosi, cara berfikir, presepsi rekan sekerja yang ramah dan mendukung
dan sikap kerja.2) faktor pekerjaan, yaitu akan mengarah ke kepuasan kerja yang
jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat meningkat.
(golongan), kedudukan, mutu pengawasan,
jaminan finansial, kesempatan promosi Kerangka Pemikiran
jabatan, interaksi sosial, dan hubungan kerja. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja
Indikator-indikator yang menentukan Dari hasil penelitian sebelumnya yang
kepuasan kerja yaitu (Robbins, 2015); 1) dilakukan oleh Putri et al. (2015), dengan
Pekerjaan yang secara mental menantang. judul Pengaruh lingkungan kerja fisik, stress
Karyawan cenderung lebih menyukai kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja
pekerjaan yang memberi mereka kesempatan karyawan bagian produksi PT. Kimia Farma,
untuk menggunakan ketrampilan dan Tbk Semarang dengan hasil Disiplin kerja
kemampuan mereka dan menawarkan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
beragam tugas, kebebasan, dan umpan karyawan, dengan uji regresi linear sederhana
balik.2) Kondisi kerja yang mendukung, disiplin kerja mempunyai pengaruh yang
Karyawan peduli akan lingkungan yang baik positif terhadap variabel kinerja, sehingga
untuk kenyamanan pribadi maupun untuk semakin tinggi disiplin kerja karyawan
mempermudah mengerjakan tugas yang makan akan semakin baik, sebaliknya
baik.3) Gaji atau upah yang pantas, Para semakin rendah disiplin kerja karyawan
karyawan menginginkan sistem upah dan semakin buruk pula kinerja karyawan.
kebijakan promosi yang mereka persepsikan
sebagai adil dan segaris dengan pengharapan Pengaruh kepuasan kerja terhadap
mereka. Tingkat upah dilihat sebagai adil kinerja
didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat Dalam penelitian Indrawati, (2013)
ketrampilan individu, dan standar dengan judul Pengaruh kepuasan kerja
pengupahan komunitas, kemungkinan besar terhadap kinerja karyawan pada rumah sakit
akan dihasilkan kepuasan. Promosi swasta di kota denpasar membuktikan bahwa
memberikan kesempatan untuk pertumbuhan kepuasan kerja karyawan berpengaruh
pribadi, tanggung jawab yang lebih banyak, signifikan positif terhadap kinerja karyawan.
dan status sosial yang ditingkatkan. 4) Hal ini menandakan semakin tinggi kepuasan
Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan. kerja karyawan maka akan menunjukkan
Teori “kesesuaian kepribadian–pekerjaan” kinerja terbaiknya.
Holland menyimpulkan bahwa kecocokan Disiplin kerja dan kepuasan kerja
yang tinggi antara kepribadian seorang karyawan sangat mempengaruhi kinerja
karyawandan okupasi akan menghasilkan karyawan suatu perusahaan. Semakin tinggi
seorang individu yang lebih terpuaskan. tingkat kedisiplinan karyawan dan tingkat
Orang–orang dengan tipe kepribadian yang kepuasan karyawan akan meningkatkan
sama dengan pekerjaannya memiliki kinerjanya. Dalam penelitian yang dilakukan
kemungkinan yang besar untuk berhasil oleh Arifin, (2011) menyimpulkan bahwa
dalam pekerjaannya, sehingga mereka juga disiplin kerja karyawan sangat
akan mendapatkan kepuasan yang tinggi. 5) mempengaruhi kinerja.

Page 25
Ery Teguh Prasetyo & Puspa Marlina
Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Disiplin Kerja
(X1)

Kinerja Karyawan
(Y)

Kepuasan Kerja
(X2)

Sumber : (Arifin, 2011; Indrawati, 2013)


Gambar 1 : Kerangka Pemikiran

Hipotesis pantas, 4) keseuaian kepribaadian dengan


Berdasarkan kerangka pemikiran, maka pekerjaan, 5) rekan kerja yang mendukung
dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai (Robbins, 2015). Dimensi yang digunakan
berikut, yaitu: daam variabel kinerja adalah : 1) efektif, 2)
1. Diduga terdapat pengaruh signifikan efisien, 3) kualitas, 4) ketepatan waku, 5)
antara kedisiplinan terhadap kinerja. produktivitas (Moheriono, 2012)
2. Diduga terdapat pengaruh signifikan Populasi dalam penelitian ini
antara kepuasan terhadap kinerja. adalah seluruh karyawan PT. Nihon Plast
3. Diduga terdapat pengaruh signifikan sebagai yang berjumlah 100 orang. Dengan
antara kedisiplinan dan kepuasan secara menggunakan rumus Slovin diperoleh sampel
bersama-sama terhadap kinerja. sebanyak 80 orang tingkat kesalahan sebesar
5%. Metode yang digunakan dalam
METODE PENELITIAN pengambilan sampel adalah probability
Metode penelitian menggunakan jenis sampling, dengan menggunakan simple
penelitian kuantitatif dengan metode survey. random sampling
Peneliti menggunakan metode penelitian Teknik penarikan data dalam
kuantitatif karena tujuan penelitian ini adalah penelitian ini menggunakan kuesioner dengan
untuk mengetahui pengaruh variabel skala pengukuran instrumen penelitian
kedisiplinan dan kepuasan terhadap kinerja menggunakan skala likert. Teknik analisis
yang dibuktikan melalui pembuktian statistik. data yang digunakan adalah analisis regresi
Dalam penelitian ini terdapat 1 ganda.
variabel dependen yaitu kinerja serta dua
variabel independen yaitu kedisiplinan dan HASIL DAN PEMBAHASAN
kepuasan. Dimensi yang digunakan dalam Hasil
variabel disiplin kerja adalah 1) Disiplin Berdasarkan hasil pengolahan data
Preventif, 2) Disiplin Korektif yang dilakukan oleh penulis, dapat diketahui
(Mangkunegara, 2013). Dimensi yang karakteristik responden dalam penelitian ini
digunakan dalam variabel kepuasan kerja sebagai berikut:
adalah 1) Pekerjaan yang menantnag, 2)
kondisi kerja yang mendukung, 3) gaji yang

Page 26
Jurnal Inspirasi Bisnis dan Manajemen, Vol 3, (1), 2019, 21-30
e-2579-9401, p-2579-9312

Tabel. 2 Karakteristik Responden


Kategori Uraian Jumlah Persen (%)
Jenis Kelamin Laki-laki 48 60
Perempuan 32 40
Usia 20 - 30 tahun 38 48
31 - 40 tahun 27 34
> 40 tahun 15 19
Pendidikan SMU/SMK 68 85
D3 7 9
S1 5 6
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2018

Berdasarkan tabel 2 mengenai jumlah responden yang memiliki tingkat


karakteristik responden, diketahui bahwa pendidikan SMA/SMK atau sederajat
responden yang paling banyak adalah laki- sebanyak 68 orang atau 85%,
laki yaitu sebanyak 48 orang atau 60% pendidikan D3 sebanyak 7 orang atau 9,2
sedangkan responden perempuan yaitu % dan responden yang memiliki tingkat
sebanyak 32 orang atau 40%. Berdasarkan pendidikan sarjana (S1) sebanyak 24 orang
usia, maka responden penelitian ini atau 31,6%. Dengan demikian mayoritas
memperlihatkan bahwa frekuensi responden responden pada penelitian ini berpendidikan
yang berusia 20 – 30 Tahun sebanyak 38 SMA/SMK sederajat yaitu sebanyak 45
orang atau 48 %, responden yang berusia 31 orang
– 40 tahun terdapat 27 orang atau 34% dan Untuk mengetahui ketepatan
responden yang berusia diatas 40 tahun instrumen dalam mengukur variabel yang
sebanyak 15 responden atau 19%. orang atau diteliti, peneliti melakukan pengujian
5,2%. Dengan demikian mayoritas responden validitas instrumen variabel disiplin kerja,
pada penelitian berusia 20 – 40 tahun yaitu kepuasan kerja serta kinerja dalam tabel
sebanyak 72 orang. Berdasarkan tingkat dibawah ini
pendidikan yang dimiliki oleh responden,

Tabel 3. Hasil uji validitas instrumen


Disiplin Kerja Kepuasan Kerja Kinerja
Nomor R Hitung Nomor R Hitung Nomor R Hitung
1 0,373 1 0,262 1 0,327
2 0,318 2 0,458 2 0,308
3 0,585 3 0,299 3 0,437
4 0,451 4 0,470 4 0,509
5 0,371 5 0,253 5 0,322
6 0,581 6 0,468 6 0,395
7 0,561 7 0,567
8 0,618 8 0,569
9 0,390 9 0,552
10 0,314 10 0,444
11 0,444
12 0,634
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2018

Page 27
Ery Teguh Prasetyo & Puspa Marlina
Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan tabel hasil uji validitas Untuk mengetahui derajat konsistensi


diketahui bahwa seluruh instrumen dalam instrumen penelitan, maka peneliti
penelitian ini adalah valid karena nilai r melakukan uji reliabilitas instrumen yang
hitung lebih besar dibanding kan dengan nilai hasilnya terdapat pada tabel dibawah ini :
r tabel 0,217

Tabel 4. Reliability statistic


Nama Variabel Cronbach's Alpha N of Items
Disiplin kerja 0,789 10
Kepuasan kerja 0,795 12
Kinerja 0,665 6
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2018

Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada yaitu diterima, nilai tersebut menunjukkan
output Reliability Statistic. Di dapat nilai bahwa disiplin kerja, kepuasan kerja dan
cronbach’s alpha untuk variabel X1 yaitu kinerja adalah reliable.
disiplin kerja sebesar 0,789 dan di dapat nilai Untuk mengetahui besaran pengaruh
cronbach’s alpha untuk variabel X2 yaitu variabel kedisiplinan dan kepuasan terhadap
kepuasan kerja sebesar 0,795 selanjutnya kinerja pegawai dapat diketahui dengan
didapat nilai cronbach’s alpha untuk variabel melihat tabel model summary yang terdapat
Y yaitu kinerja sebesar 0,665 ketiga nilai pada tabel dibawah ini :
variabel tersebut sudah lebih besar dari 0.60

Tabel 5. Model Summary


Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 .389 .152 .129 1.47989
A. Predictors: (Constant), Kepuasan, Kedisiplinan
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2018

Berdasarkan tabel diatas diketahui pegawai adalah 0.152, hal ini memiliki arti
bahwa nilai koefisien korelasi variabel bahwa pengaruh variabel kedisiplinan dan
kedisiplinan dan kepuasan terhadap kinerja kepuasan terhadap kinerja pegawai adalah
pegawai adalah 0.389, hal ini memiliki arti 15%.
bahwa derajat keeratan hubungan antara Untuk mengetahui signifikansi
variabel kedisiplinan dan kepuasan terhadap pengaruh variabel kompetensi dan motivasi
kinerja pegawai termasuk pada kategeori terhadap kinerja pegawai, dapat dilihat dari
rendah. tabel dibawah ini :
Nilai koefisien determinasi variabel
kedisiplinan dan kepuasan terhadap kinerja

Tabel 6. Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 12.907 2.964 4.354 .000
DISIPLIN .122 .054 .243 2.256 .027
KEPUASAN .117 .050 .254 2.355 .021
a. Dependent Variable: KINERJA
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2018

Page 28
Jurnal Inspirasi Bisnis dan Manajemen, Vol 3, (1), 2019, 21-30
e-2579-9401, p-2579-9312

Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa, pengaruh yang signifikan antara variabel


nilai Sig variabel kedisiplinan adalah 0,027 < kepuasan terhadap kinerja.
0,05, hal ini memiliki arti bahwa terdapat Untuk mengetahui signifikansi
pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan pengaruh kedisiplinan dan motivasi terhadap
terhadap kinerja, selanjutnya diketahui bahwa kinerja pegawai secara simultan, dapat dilhat
nilai Sig variabel kepuasan adalah 0,021 < pada tabel ANOVA dibawah ini
0,05, hal ini memiliki arti bahwa terdapat

Tabel 7. ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 30.114 2 15.057 6.875 .002a
Residual 168.636 77 2.190
Total 198.750 79
a. Predictors: (Constant), KEPUASAN, DISIPLIN
b. Dependent Variable: KINERJA
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2018

Berdasarkan tabel diatas diketahui keterkaitan antara kepuasan kerja terhadap


bahwa nilai Sig adalah 0,002 < 0,05, kinerja.
sehingga dapat kita simpulkan bahwa secara Balouch & Hassan, (2014) melakukan
simultan terdapat pengaruh yang signifikan penelitian dengan judul "determinants of job
antara kedisiplinan dan kepuasan terhadap satisfaction and its impact on employee
kinerja pegawai. performance and turnover intentions”,
menyimpulkan bahwa kepuasan kerja
Pembahasan memiliki pengaruh terhadap kinerja, selain
Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja itu kepuasan kerja juga dapat mempengaruhi
Berdasarkan hasil penelitian intensi keluar karyawan. karyawan dengan
menunjukan bahwa kedisiplinan berpengaruh kepuasan kerja yang rendah memiliki peluang
positif dan signifikan terhadap kinerja untuk meninggalkan perusahaan lebih tinggi.
Karyawan. Sehingga dapat disimpulkan (Hidayat, 2018).
apabila disiplin kerja karyawan ditingkatkan
akan berdampak pada peningkatan kinerja SIMPULAN DAN SARAN
karyawan pada perusahaan. Hasil penelitian Simpulan
ini sejalan dengan penelitian Putri et al., Berdasarkan hasil penelitian dan
(2015) yang menyatakan bahwa kedisiplinan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa
mempunyai pengaruh yang signifikan : 1) kedisiplinan berpengaruh signifikan
terhadap produktivitas kerja. terhadap kinerja karyawan, 2) kepuasan kerja
berpengaruh secara signifikan terhadap
Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, 3) kedisiplinan dan
kinerja kepuasan dapat digunakan sebagai prediktor
Berdasarkan hasil penelitian diketahui naik atau turnnya kinerja.
bawha kepuasan kerja memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap kinerja Saran
karyawan, hal ini memiliki implikasi bahwa Implikasi dari penelitian ini
dengan semakin meningkatnya kepuasan diantaranya :1) perusahaan agar
kerja maka akan berdampak pada semakin meningkatkan disiplin kerja karyawan
tingginya kinerja. melalui proses pengawasan yang lebih baik,
Temuan penelitian ini mendukung 2) perusahaan agar meningkatkan kepuasan
hasil penelitian terdahulu yang mengkaji kerja melalui pemberian gaji yang menarik

Page 29
Ery Teguh Prasetyo & Puspa Marlina
Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

serta program peningkatakan kepuasan kerja Miftahul Arifin, R. (2014). Pengaruh


lainnya. kepuasan kerja dan disiplin kerja
Penelitian ini memiliki keterbatasan terhadap kinerja karyawa pada PT. Tri
yaitu bahwa penelitian baru menggunakan Keeson Utama Garut.
variabel disiplin kerja dan kepuasan kerja Moeheriono. (2012). Pengukuran Kinerja
sebagai prediktor kinerja, untuk penelitian Berbasis Kompetensi. Jakarta: Raja
selanjutnya diharapkan dapat melakukan Grafindo Persada.
penelitian degan menggunakan variabel lain Putri, S. W., Rodhiyah, R., & Nugraha, H. S.
untuk mempengaruhi kinerja sepertil learning (2015). Pengaruh Lingkungan Kerja
organization (Safitri et al., 2018) atau budaya Fisik, Stres Kerja Dan Disiplin Kerja
organisasi (Ratnawati & Putranti, 2018). Terhadap Kinerja Karyawan Bagian
Produksi PT. Kimia Farma, Tbk.
DAFTAR PUSTAKA Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi
Balouch, R., & Hassan, F. (2014). Bisnis, 4(2), 254-261.
Determinants of Job Satisfaction and its Ratnawati, H., & Putranti, D. (2018).
Impact on Employee Performance and Pengaruh Budaya Kerja Dan
Turnover Intentions. International Komitmen Organisasi Terhadap
Journal of Learning and Development, Kinerja Melalui Motode TULTA
4(2), 120–140. https://doi.org/10.5296/ Sebagai Variabel Kontrol. Jurnal
Edison, E., Anwar, Y., & Komariyah, I. Inspirasi Bisnis Dan Manajemen,
(2017). Manajemen Sumber Daya 2(2), 191–201
Manusia. Bandung: Alfabeta. Robbins, S. W (2015), Perilaku Organisasi,
Hidayat, A. S. (2018). Pengaruh kepuasan Jakarta: Salemba Empat.
kerja terhadap komitmen organisasi dan Rosita, T., & Yuniati, T. (2016). Pengaruh
turnover intention. Jurnal Manajemen kepuasan kerja terhadap kinerja
Dan Pemasaran Jasa, 11(1), 51–66. karyawan dengan komitmen
Hamali, A. Y. (2016). Pemahaman organisasional sebagai variabel
Manajemen Sumber Daya Manusia. intervening. Jurnal Ilmu dan Riset
Jakarta: Buku Seru. Manajemen, 5(1), 1-20.
Hasibuan, M. (2014). Manajemen Sumber Safitri, C. L., Wahyu, S., Hana, L.,
Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Manajemen, P. S., Ekonomi, F., &
Hartatik, I. P. (2014). Buku Praktis Jember, U. (2018). Knowledge
Mengembangkan SDM. Yokyakarta: Sharing Sebagai Mediasi Pengaruh
Laksana. Learning Organization Terhadap
Indrawati, A. D. (2013). Pengaruh kepuasan Kinerja Karyawan. Jurnal Inspirasi
kerja terhadap kinerja karyawan dan Bisnis Dan Manajemen, 2(1), 79–90.
kepuasan pelanggan pada rumah sakit Sudaryono. (2014). Budaya & Perilaku
swasta di kota denpasar. Matrik: Organisasi, Edisi Pertama. Jakarta:
Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis Lentera Ilmu Cendekia.
Dan Kewirausahaan. Sutrisno, E. (2019). Manajemen sumber daya
Mangkunegara, A. A. P. (2013). Manajemen Manusia. Edisi Pertama. Jakarta:
sumber daya manusia perusahaan. Kencana Prenada Media Group
Bandung: Remaja Rosdakarya.

Page 30

Anda mungkin juga menyukai