ABSTRAK
Pelatihan dan Motivasi Kerja merupakan faktor yang relatif besar dalam mempengaruhi
kinerja karyawan pada PT. Saraka Mandiri Semesta Bogor. Untuk membuktikan pengaruh
keduanya maka dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan
dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Saraka Mandiri Semesta Bogor.
Penelitian dilakukan di PT. Saraka Mandiri Semesta Bogor menggunakan metode sampel
jenuh yaitu mengambil sampel seluruh total karyawan dengan jumlah 55 karyawan sebagai
sampel penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan instrumen kuesioner tertutup lima
skala penilaian dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Penelitian dilakukan
dengan menganalisis data dibantu statistik (SPSS Versi 16). Instrumen variabel meliputi uji
validitas dan uji reabilitas serta uji asumsi klasik. Metode analisis regresi sederhana dan
ganda digunakan sebagai alat analisis sedangkan pengujian hipotesis dilakukan dengan uji-t
dan uji-F. Penelitian menghasilkan tiga temuan utama sesuai dengan hipotesis yang diajukan,
yaitu: 1) Pelatihan memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan; 2) Motivasi Kerja
memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan; 3) Pelatihan dan Motivasi Kerja
bersama-sama memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.
ABSTRACT
Training and Work Motivation are two of several factors that are expected to be relatively
large in influencing employee performance at PT. Saraka Mandiri Semesta Bogor. To prove
the effect of both, this research was carried out with the aim of knowing the effect of training
and work motivation on employee performance at PT. Saraka Mandiri Semesta Bogor. The
research was conducted at PT. Saraka Mandiri Semesta Bogor using saturated sample
method, namely taking a sample of all employees with a total of 55 employees as there search
sample. Data was collected with a closed questionnaire instrument with five scales of rating
from strongly disagree to strongly agree. The research was conducted by analyzing data with
the help of statistics (SPSS Version 16). The variable instrument includes the validity test and
reliability test as well as the classical assumption test. Simple and multiple regression
analysis methods are used as analysis tools while hypothesis testing is done by t-test and F-
test. The research resulted in three main findings in accordance with the hypothesis proposed,
that is : 1) Training have influence positive to Employee performance; 2) Motivation Work
have influence positive to Employee performance; 3) Training and work motivation together
have a positive influence on employee performance.
127
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
diterima 6 April 2022 direview 9 April 2022 diterbitkan 26 April 2022
128
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
129
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
130
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
diri karyawan yang terarah atau tertuju kerja (output) baik kualitas maupun
untuk mencapai tujuan organisasi kuantitas yang dicapai pegawai persatu
perusahaan”. periode waktu dalam melaksanakan tugas
Kemudian Edy Sutrisno kerjanya sesuai dengan tanggung jawab
(2016:110), menyebutkan bahwa motivasi yang diberikan kepadanya.
adalah “sesuatu yang menimbulkan Dari pengertian kinerja di atas,
dorongan kerja seseorang untuk mencapai maka dapat disimpulkan secara sederhana
prestasi secara maksimal”. Setiap aktifitas bahwa kinerja adalah seluruh kontribusi
yang dilakukan oleh seseorang pasti yang dihasilkan karyawan bagi perusahaan
memiliki suatu faktor yang mendorong baik secara kualitas, kuantitas, waktu
aktifitas tersebut. kerja, dan kerja sama dalam melaksanakan
Dari pengertian motivasi diatas, tugas kerjanya sesuai dengan tanggung
maka dapat disimpulkan secara sederhana jawab yang diberikan.
bahwa motivasi kerja adalah suatu kondisi
berupa dorongan yang menggerakkan diri Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja
karyawan untuk ikut serta dalam mencapai Karyawan
tujuan yang telah ditetapkan perusahaan Pelatihan yang diberikan kepada karyawan
atau kepuasan karyawan tersebut. pada dasarnya bertujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan Kinerja
Kinerja Karyawan Karyawan. Pentingnya pelatihan bukanlah
Istilah kinerja berasal dari kata job semata-mata untuk karyawan yang
performance atau actual performance bersangkutan saja, tetapi juga keuntungan
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya untuk perusahaan. Karena dengan
yang dicapai oleh seseorang). Kinerja meningkatkan kemampuan dan
dapat menggambarkan sejauh mana keterampilan para karyawan dapat
keberhasilan departemen sumber daya meningkatkan produktivitas kerja para
manusia dalam mengelola individu- karyawan. Pelatihan juga merupakan
individu didalamnya. upaya untuk meningkatkan intelektual dan
Menurut Anwar Prabu kepribadian karyawan. Oleh karena itu,
Mangkunegara (2011:67), mengemukakan setiap perusahaan yang ingin berkembang
pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah pelatihan karyawannya harus memperoleh
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas perhatian yang lebih besar sehingga dapat
yang dicapai oleh seorang pegawai dalam meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini
melaksanakan tugasnya sesuai dengan didukung oleh penelitian yang dilakukan
tanggung jawab yang diberikan oleh Nur Rahmah Andayani, Priskila
kepadanya. Makian (2016), Leonardo William Goni,
Menurut Edy Sutrisno (2010:172), Adolfina, Jacky Sumarauw (2015), Syifa
menyimpulkan kinerja sebagai hasil kerja Umra Syitah, Nasir (2019) dan Eli Yulianti
karyawan dilihat dari aspek kualitas, (2015) menunjukkan bahwa Pelatihan
kuantitas, waktu kerja, dan kerja sama berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
untuk mencapai tujuan yang sudah Karyawan.
ditetapkan oleh organisasi. Berdasarkan uraian diatas, bahwa
Menurut August W. Smith dalam Pelatihan memiliki keterkaitan dengan
Sedarmayanti (2011:50), menyatakan Kinerja Karyawan. Dengan adanya
bahwa kinerja adalah output drive from pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan,
processes, human or otherwise (kinerja maka diharapkan karyawan dapat
merupakan hasil atau keluaran dari suatu meningkatkan keahlian, pengetahuan guna
proses), dapat disimpulkan bahwa definisi memperlancar tugas yang diberikan
kinerja pegawai adalah proses dan hasil kepadanya dalam rangka mencapai tujuan
131
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
perusahaan tersebut. Oleh karena itu dapat penelitian ini dapat digambarkan sebagai
diduga bahwa Pelatihan berpengaruh berikut:
terhadap Kinerja Karyawan pada PT.
Saraka Mandiri Semesta Bogor.
132
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
research tipe kausal yang berupaya Dalam penelitian Ika Ramadhani (JMK
menguji pengaruh variabel independen Vol 17 No. 1/2020) Penelitian ini
terhadap variabel dependen. Menurut menggunakan dua variabel yaitu:
Sugiyono (2013:13), penelitian 1. Variabel bebas atau variabel
kuantitatif merupakan metode penelitian independen adalah variabel yang
yang berlandaskan pada filsafat mempengaruhi atau yang menjadi
positivisme, digunakan untuk meneliti sebab perubahan variabel terikat atau
pada populasi atau sampel tertentu, variabel dependen. Variabel
teknik pengambilan sampel pada bebas/independen ini dilambangkan
umumnya dilakukan secara random, dengan (X). Variabel bebas atau
pengumpulan data menggunakan variabel independen dalam penelitian
instrument penelitian, analisis data ini adalah Pelatihan (X1) dan
bersifat kuantitatif atau statistik dengan Motivasi Kerja (X2).
tujuan untuk menguji hipotesis yang 2. Variabel yang tidak bebas/terikat atau
telah ditetapkan. Lingkup penelitian ini variabel dependen dipengaruhi oleh
adalah menguji pengaruh Pelatihan dan setiap variabel bebas atau variabel
Motivasi Kerja terhadap Kinerja independen. Hakekat sebuah masalah
Karyawan pada PT. Saraka Mandiri mudah terlihat dengan mengenali
Semesta Bogor. Terdapat 3 variabel berbagai variabel dependen yang
penelitian yaitu, dua variabel independen digunakan dalam sebuah model
dan satu variabel dependen. Variabel variabilitas. Dalam penelitian ini
independen yang pertama yaitu Pelatihan yang menjadi variabel dependen
dengan simbol X1 dan variabel adalah Kinerja Karyawan (Y).
independen kedua yaitu Motivasi Kerja
dengan simbol X2. Satu variabel Tabel 1. Operasionalisasi Variabel
dependen yaitu Kinerja Karyawan Skala Item
dengan simbol Y. Variabel Indikator Pengukuran Pertanya
an
Pelatihan (X1) adalah Tujuan Skala Likert 1-2
Operasionalisasi Variabel program pelatihan Pelatihan 1-5 3-4
(training) yang bertujuan
Variabel adalah sebagai suatu besaran untuk memperbaiki
Materi 5-6
Metode Yang
yang dapat diubah atau berubah sehingga penguasaan berbagai
Digunakan
keterampilan dan teknik 7-8
bisa mempengaruhi peristiwa atau hasil pelaksanaan kerja tertentu Kualifikasi 9-10
penelitian. Variabel merupakan konsep untuk kebutuhan sekarang Peserta
dan bertujuan antara lain Kualifikasi
yang mempunyai nilai yang bermacam- untuk menutupi “gap” Pelatih
macam. Suatu konsep dapat diubah antara kecakapan karyawan (Instruktur)
dengan permintaan jabatan,
menjadi suatu variabel dengan cara selain itu juga untuk Sumber:
memusatkan pada aspek tertentu dari meningkatkan efisiensi dan Mangkunegara
efektifitas kerja karyawan (2013:62)
variabel itu sendiri. Menurut Sugiyono dalam mencapai sasaran
(2011:38), variabel penelitian adalah kerja.
Triyono (2012:73)
suatu atribut atau sifat atau nilai dari Motivasi Kerja (X2) adalah Need for Skala Likert 1-4
orang, obyek atau kegiatan yang penggerak atau pendorong achievement 1-5
mempunyai variasi tertentu yang dalam diri seseorang untuk (kebutuhan 5-7
mau berperilaku dan berprestasi)
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari bekerja dengan giat dan Need for 8-10
dan kemudian ditarik kesimpulannya. baik sesuai dengan tugas affiliation
dan kewajiban yang telah (kebutuhan
Konsep yang berupa apapun, asal diberikan kepadanya. berafiliasi)
mempunyai ciri yang bervariasi, maka Kadarisman (2012:278) Need for
power
dapat disebut sebagai variabel. Dengan (kebutuhan
demikian, variabel dapat diartikan berkuasa)
Sumber:
sebagai segala sesuatu yang bervariasi. Edy Sutrisno
133
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
(2016:128) mengorganisasikan dan mengurutkan data
Kinerja (Y) adalah sebagai Kuantitas Skala Likert 1-2
hasil kerja karyawan dilihat Kualitas 1-5 3-4
ke dalam pola, kategori dan satuan uraian
dari aspek kualitas,
Tanggung 5-6 dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
kuantitas, waktu kerja, dan
kerjasama untuk mencapai
Jawab 7-8 dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti
tujuan yang sudah Kerjasama 9-10
yang didasarkan oleh data. Data-data yang
ditetapkan oleh organisasi. Efektifitas
Edy Sutrisno (2010:172) diperoleh dari penelitian tidak dapat
Sumber:
Robins
digunakan secara langsung, tetapi perlu
(2012:260) diolah lebih dulu agar data tersebut
memberikan keterangan yang dapat
dipahami, jelas dan teliti.
Metode analisis yang digunakan
adalah analisis deskriptif dan regresi linier
Populasi, Sampel dan Metode Sampling ganda. Analisis yang digunakan dalam
Populasi adalah wilayah generalisasi yang penelitian ini adalah deskriptif dan analisis
terdiri dari objek atau subjek yang menjadi verifikatif yaitu regresi linier ganda.
kuantitas dan karakteristik tertentu yang Analisis deskriptif dilakukan untuk
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari mendeskripsikan data penelitian. Analisis
dan kemudian ditarik kesimpulannya regresi linier ganda digunakan untuk
(Sugiyono, 2014:80). Populasi pada menguji pengaruh beberapa variabel
penelitian ini adalah karyawan PT. Saraka independen terhadap satu variabel
Mandiri Semesta Bogor yang berjumlah 55 dependen dengan tipe data metrik (Interval
orang. atau Rasio). Analisis regresi linier ganda
Menurut Gulo (2010:78), sampel didahului uji persyaratan analisis yaitu uji
merupakan himpunan bagian atau subset asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan
dari suatu populasi, sampel memberikan untuk membuktikan bahwa model
gambaran yang benar mengenai populasi. persaman regresi linier ganda dapat
Metode penentuan sampel yang digunakan diterima secara ekonometrika karena
dalam penelitian ini adalah metode sampel memenuhi penaksiran BLUE (Best Linier
jenuh. Menurut sugiyono (2014:118), Unbiased Estimator) artinya penaksiran
teknik sampling jenuh adalah teknik tidak bias, linier dan konsisten. Uji asumsi
penentuan sampel bila semua anggota terdiri dari uji normalitas,
populasi digunakan sebagai sampel. Oleh multikolinearitas, autokorelasi, dan
sebab itu, sampel yang akan digunakan heteroskedastisitas, yang dapat dijelaskan
pada penelitian ini adalah semua jumlah sebagai berikut (Mulyanto dan Wulandari,
populasi yang ada yaitu 55 orang dengan 2010:181):
berdasarkan karakteristik responden
karyawan pria berjumlah 23 orang dan 1. Uji Normalitas
karyawan wanita berjumlah 32 orang pada Menurut Ghozali (2012:160), uji
PT. Saraka Mandiri Semesta Bogor. normalitas bertujuan apakah model
regresi variabel dependen dan variabel
Metode Analisis independen mempunyai kontribusi atau
Menurut Sugiyono (2012:206), analisis tidak. Model regresi yang baik adalah
data merupakan kegiatan setelah data dari data distribusi normal atau mendekati
seluruh responden terkumpul. Kegiatan normal. Normalitas data pada analisis
dalam analisis data adalah regresi linier ganda dalam penelitian
mengelompokkan data berdasarkan ini dilakukan secara grafik yaitu
variabel dan jenis responden. Dengan menggunakan Normal P-P Plot.
demikian dapat disimpulkan bahwa Distribusi normal akan membentuk
analisis data merupakan proses suatu garis lurus diagonal, dan plotting
134
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
135
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
Square (R2) , dan model persamaan regresi signifikansi F < 0.05, maka hipotesis
linier ganda: alternatif diterima, yang menyatakan
bahwa semua variabel independen secara
Y = a + b1X1 + b2X2 simultan dan signifikan mempengaruhi
variabel dependen (Ghozali, 2016).
Keterangan: Kriteria yang digunakan untuk menguji
X1 = Pelatihan hipotesis keempat penelitian adalah
X2 = Motivasi Kerja sebagai berikut:
Y = Kinerja Karyawan - Jika Sig F < α, maka Ho ditolak dan
a = Konstanta Ha diterima, artinya model hasil
b1 = Koefisien Regresi Pelatihan penelitian layak digunakan untuk
b2 = Koefisien Regresi Motivasi Kerja menjelaskan pengaruh Pelatihan dan
Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Nilai koefisien determinasi ganda Karyawan pada PT. Saraka Mandiri
(R Square) menjelaskan besaran Semesta Bogor.
kemampuan model persamaan regresi - Jika Sig F > α, maka Ho diterima dan
dalam menjelaskan pengaruh variabel Ha ditolak, artinya model hasil
independen Pelatihan dan Motivasi Kerja penelitian tidak layak digunakan untuk
terhadap Kinerja Karyawan. Nilai menjelaskan pengaruh Pelatihan dan
koefisien regresi b1 menunjukkan besar Motivasi Kerja terhadap Kinerja
dan arah pengaruh Pelatihan terhadap Karyawan pada PT. Saraka Mandiri
Kinerja Karyawan sedangkan nilai Semesta Bogor.
koefisien regresi b2 menunjukkan besar Pengujian hipotesis penelitian
dan arah pengaruh Motivasi Kerja dilakukan dengan uji-t. Uji statistik t pada
terhadap Kinerja Karyawan. dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas
Pengujian Hipotesis (independen) secara individual dalam
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, menerangkan variasi variabel dependen.
terlebih dahulu dilakukan uji kelayakan Uji t mempunyai nilai signifikansi α =
model yaitu menganalisis kemampuan 0.05. Kriteria pengujian hipotesis dengan
model persamaan regresi linier ganda menggunakan uji statistik t adalah jika
dalam menjelaskan pengaruh Pelatihan nilai signifikansi t (ρ-value) < 0.05, maka
dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja hipotesis alternatif diterima, yang
Karyawan pada PT. Saraka Mandiri menyatakan bahwa suatu variabel
Semesta Bogor. Hipotesis statistik yang independen secara individual dan
diajukan adalah sebagai berikut: signifikan mempengaruhi variabel
dependen (Ghozali, 2016). Pengujian
Ho : ρ = 0 : model tidak baik/tidak layak hipotesis dalam penelitian sebanyak dua
Ha : ρ ≠ 0 : model baik/layak kali sesuai dengan hipotesis penelitian.
136
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
137
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
(corrected item-Total correlation > dari data item yang telah dinyatakan
0.2656) untuk seluruh item, maka valid. Reliabilitas terpenuhi manakala
dari 10 item pernyataan atau nilai Cronbach’s Alpha > 0.600. Uji
indikator atau butir pengukuran reliabilitas variabel Motivasi Kerja
variabel Pelatihan (X1) dinyatakan dilakukan terhadap 10 item
valid. pernyataan yang telah valid. Karena
Uji reliabilitas dilakukan hasil uji mendapatkan nilai
dengan metode Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha lebih besar dari
dari data item yang telah dinyatakan nilai kritis (0.813 > 0.600) maka
valid. Reliabilitas terpenuhi manakala variabel Motivasi Kerja yang diukur
nilai Cronbach’s Alpha > 0.600. Uji menggunakan 10 item pernyataan
reliabilitas variabel Pelatihan telah reliabel.
dilakukan terhadap 10 item
pernyataan yang telah valid. Karena 3. Uji Validitas Reliabilitas Variabel
hasil uji mendapatkan nilai Kinerja Karyawan (Y)
Cronbach’s Alpha lebih besar dari Validitas variabel Kinerja Karyawan
nilai kritis (0.863 > 0.600) maka diuji dengan membandingkan nilai r
variabel Pelatihan yang diukur hitung (kolom Corrected Item-Total
menggunakan 10 item pernyataan Correlation) dengan nilai r tabel,
telah reliabel. dengan kriteria:
▪ Jika r hitung > r tabel atau r hitung
2. Uji Validitas Reliabilitas Variabel > 0.2656 maka valid
Motivasi Kerja (X2) ▪ Jika r hitung < r tabel atau r hitung
Validitas variabel Motivasi Kerja < 0.2656 maka tidak valid
diuji dengan membandingkan nilai r
hitung (kolom Corrected Item-Total Jumlah responden n= 55 dan
Correlation) dengan nilai r tabel, besarnya df dapat dihitung n- 2= 55-2
dengan kriteria : = 53 dan alpha = 0.05 di dapat dari r
▪ Jika r hitung > r tabel atau r hitung hitung lebih besar dari r tabel dan
> 0.2656 maka valid nilai positif, maka butir atau
▪ Jika r hitung < r tabel atau r hitung pernyataan atau indikator tersebut
< 0.2656 maka tidak valid dinyatakan valid. Hasil uji
mendapatkan nilai r hitung > r tabel
Jumlah responden n= 55 dan (corrected item-Total correlation >
besarnya df dapat dihitung n- 2= 55-2 0.2656) untuk seluruh item, maka
= 53 dan alpha = 0.05 di dapat dari r dari 10 item pernyataan atau
hitung lebih besar dari r tabel dan indikator atau butir pengukuran
nilai positif, maka butir atau variabel Kinerja Karyawan (Y)
pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
dinyatakan valid. Hasil uji Uji reliabilitas dilakukan
mendapatkan nilai r hitung > r tabel dengan metode Cronbach’s Alpha
(corrected item-Total correlation > dari data item yang telah dinyatakan
0.2656) untuk seluruh item, maka valid. Reliabilitas terpenuhi manakala
dari 10 item pernyataan atau nilai Cronbach’s Alpha > 0.600. Uji
indikator atau butir pengukuran reliabilitas variabel Kinerja
variabel Motivasi Kerja (X2) Karyawan dilakukan terhadap 10
dinyatakan valid. item pernyataan yang telah valid.
Uji reliabilitas dilakukan Karena hasil uji mendapatkan nilai
dengan metode Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha lebih besar dari
138
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
139
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
Tabel 4.
Analisis Regresi
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.759 4.629 1.460 .150
PELATIHAN .523 .105 .529 4.973 .000
MOTIVASI.KERJA .323 .111 .309 2.903 .005
a. Dependent Variable: KINERJA.KARYAWAN
Sumber: Data penelitian yang diolah, Sumber: Data penelitian yang diolah,
2020 2020
Gambar 3. Uji Heteroskedastisitas
Dari hasil pengujian data diatas,
Dari gambar 5. menunjukkan maka dapat diperoleh suatu model dengan
bahwa tidak ada pola yang jelas, serta melihat nilai-nilai pada kolom B. Untuk
titik-titik hasil perhitungan relatif nilai a diperoleh dari kolom B begitu juga
menyebar secara acak diatas dan dibawah untuk nilai b diperoleh dari kolom B.
titik origin serta tidak membentuk pola Dengan demikian dapat dibuat persamaan
tertentu sehingga dapat disimpulkan regresi linier berganda dari variabel-
bahwa tidak ada gejala variabel penelitian sebagai berikut:
heteroskedastisitas.
140
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
141
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
variabel Pelatihan Kerja dan Motivasi hitung sebesar (2.903) > t tabel (2.006)
Kerja memiliki pengaruh positif dan atau sig (0.005) < 0.05, maka Ha dalam
signifikan terhadap Kinerja Karyawan. penelitian ini “Motivasi Kerja mempunyai
Leonardo William Goni, Adolfina, Jacky pengaruh terhadap Kinerja Karyawan”
Sumarauw (2015) yang dalam terbukti kebenarannya dan dapat
penelitiannya menyatakan bahwa disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima.
Pelatihan, Penempatan Kerja dan Hasil penelitian ini sejalan dengan
Kompensasi baik secara simultan maupun penelitian terdahulu Matheus Alexander
parsial mempunyai pengaruh positif Rio, Donny Dharmawan (2019) yang
terhadap Kinerja Karyawan. Syifa Umra dalam penelitiannya menyatakan bahwa
Syitah, Nasir (2019) yang dalam secara simultan maupun parsial Motivasi
penelitiannya menyatakan bahwa Pelatihan Kerja dan Disiplin Kerja berpengaruh
dan Pengembangan Karir baik secara positif dan signifikan terhadap Kinerja
parsial maupun secara simultan Karyawan. Tanto Wijaya, Fransisca
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Andreani (2015) yang dalam penelitiannya
Karyawan. Eli Yulianti (2015) yang dalam menyatakan bahwa Motivasi dan
penelitiannya menyatakan bahwa Pelatihan Kompensasi berpengaruh positif dan
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja signifikan terhadap Kinerja Karyawan,
Karyawan. Akan tetapi penelitian ini tidak diantara kedua variabel tersebut Motivasi
sejalan dengan penelitian terdahulu oleh memiliki pengaruh lebih dominan terhadap
Erma Safitri (2013) yang menyatakan Kinerja Karyawan dibandingkan
bahwa Pelatihan dan Disiplin Kerja secara Kompensasi. Gilang Meidizar, Anthon
simultan berpengaruh positif terhadap Rustono (2016) yang dalam penelitiannya
Kinerja Karyawan sedangkan secara menyatakan bahwa Motivasi Kerja
parsial Pelatihan tidak berpengaruh berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
signifikan terhadap Kinerja Karyawan Karyawan. Regina R. Wondal, Bernhard
sedangkan Disiplin Kerja berpengaruh Tewal, Mac Donald Walangitan (2019)
signifikan terhadap Kinerja Karyawan. yang dalam penelitiannya menyatakan
Oleh karena itu, PT. Saraka Mandiri bahwa variabel Kompensasi, Kompetensi
Semesta Bogor perlu mengadakan dan Motivasi secara simultan berpengaruh
program Pelatihan secara rutin untuk signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
mengoptimalkan Kinerja Karyawan dan Selanjutnya secara parsial hanya variabel
menjelaskan kepada karyawan akan Motivasi yang berpengaruh positif
pentingnya tujuan dari adanya proses signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
Pelatihan, dimana untuk memudahkan Akan tetapi penelitian ini tidak sejalan
karyawan agar dapat memahami segala hal dengan penelitian terdahulu oleh Abraham
yang dibutuhkan dalam bekerja. Hal Samuel Kaengke, Bernhard Tewal, Yantje
tersebut dapat dilakukan dengan membuat Uhing (2018) yang menyatakan bahwa
sistem Pelatihan Kerja yang tidak terlalu Pengembangan Karir, Pelatihan dan
lama sehingga karyawan tidak merasa Motivasi secara simultan berpengaruh
suntuk atau bosan dalam mengikuti proses signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
Pelatihan Kerja yang diberikan. Selanjutnya Pengembangan Karir dan
Pelatihan secara parsial berpengaruh
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap terhadap Kinerja Karyawan, sedangkan
Kinerja Karyawan Motivasi tidak berpengaruh signifikan
Motivasi Kerja secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Oleh karena
terhadap Kinerja Karyawan PT. Saraka itu PT. Saraka Mandiri Semesta Bogor
Mandiri Semesta Bogor. Hasil yang harus memberikan pengarahan kepada
diperoleh Motivasi Kerja memiliki nilai t karyawan akan pentingnya Motivasi Kerja.
142
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
143
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
144
Derivatif : Jurnal Manajemen
Vol. 16 No. 1 April 2022
(ISSN Cetak 1978-6573) (ISSN Online 2477-300X)
145