TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Ahli Madya
Oleh:
RIA NIKITA
NIM. 11002705
1
2
ABSTRAK
Oleh :
Ria Nikita
Dosen Pembimbing :
Rahmi Oktarina, S.Pd., M.Pd.T
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi saat ini, dimana persaingan bisnis semakin ketat, tidak
hanya antara perusahaan dalam negeri, tetapi juga perusahaan luar negeri
adalah untuk memperoleh laba yang maksimal, nama baik dimata publik serta
dengan baik, diantaranya adalah finansial, fisik, manusia, teknologi dan sistem.
harus terus dikembangkan, karena tidak seperti halnya mesin yang selalu
yang harus dihadapi dengan baik. Selain itu sumber daya manusia juga
kinerja agar dapat memotivasi para karyawan secara efektif, dengan memberikan
Dalam kondisi saat ini, dimana terjadi perubahan lingkungan bisnis, baik
teknologi, politik, sosial, dan ekonomi yang sangat berpengaruh pada perusahaan-
maka sangatlah penting untuk menjaga kinerja perusahaan agar tetap efektif.
dari sumber daya manusia yang dimiliki. Perusahaan harus memiliki para
dalam abad modern seperti ini dimana teknologi semakin canggih tetapi
karena pentingnya sumber daya manusia tersebut, maka perusahaan akan berupaya
agar para karyawan dapat memberikan prestasi kerja yang terbaik bagi perusahaan.
diantaranya adalah dari segi kepemimpinan dan motivasi yang dapat diberikan
merupakan norma prilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut
keadaan seperti itu pemimpin harus memahami setiap kepribadian yang berbeda
memengaruhi para bawahannya untuk bertindak sesuai dengan visi, misi dan
potensi yang dimiliki oleh individu dan berbagai masalah yang dihadapi oleh
dan tanggung jawab dengan tepat. Hal ini sejalan dengan usaha untuk
meningkatkan prestasi kerja karyawan dengan lebih efektif, dengan kata lain
mau bekerja karena ada dorongan/motivasi baik intrinsik dari dalam dirinya
maupun ekstrinsik dari luar dirinya. Menurut Siagian (2003:287) “bahwa dengan
motivasi yang tepat, para karyawan akan terdorong untuk berbuat semaksimal
dimaksudkan agar dengan adanya motivasi tersebut, karyawan mau untuk berbuat
memberikan kondisi kerja yang baik, antara lain gaji atau upah yang layak dan adil
Sebaliknya, apabila pemberian motivasi kurang diperhatikan, maka tidak akan ada
semangat dan gairah bekerja sehingga hal ini akan berpengaruh pada menurunnya
personalia adalah prestasi atau pelaksanaan kinerja dari pegawai.” Pada intinya
terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berhubungan
keinginan atau motivasi, umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kerja, latar
perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan lingkungan bisnis yang
tidak stabil. Oleh karena itu, upaya-upaya untuk meningkatkan prestasi kerja
tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada didalamnya,
daya manusia, pihak perusahaan pun dituntut untuk terus meningkatkan daya
selaras dan secara berkelanjutan antara pimpinan dengan para karyawan menjadi
sangat penting.
Prestasi kerja merupakan sebuah hasil yang sangat diinginkan, baik oleh
karyawan atau tenaga kerja itu sendiri maupun pihak perusahaan. Dengan suatu
tertentu pada perusahaan. Hasil kerja karyawan perlu dianalisis sampai pada
prestasi kerja dalam rangka pengembangan sumber daya manusia memiliki arti
yang sangat penting. Hal ini mengingat bahwa dalam perusahaan setiap karyawan
adalah perusahaan pertama dalam Great Dynamic Group yang didirikan pada
tahun 1988, berlokasi di Pulau Batam, yakni daerah free trade zone di Indonesia
kawasan regional, pasar tidak hanya dalam domestik saja. PT Great Dynamic
kualitas produk, serta layanan purna jual yang didukung teknisi berpengalaman,
jawabnya secara efektif dan efisien. Keberhasilan karyawan dapat diukur melalui
optimal. Prestasi kerja karyawan PT Great Dynamic Indonesia juga dapat diukur
melalui penyelesaian tugasnya secara efektif dan efisien serta melakukan peran
dan fungsinya dan itu semua berhubungan linear dan positif bagi keberhasilan
suatu perusahaan.
pekerjaan dapat selesai tepat waktu. Pimpinan tidak memberi tekanan ataupun
melakukan tugas lebih cepat, sehingga dapat mengerjakan tugas berikutnya. Hal
prestasi kerja karyawan yang pada akhirnya akan berimbas pada peningkatan
Tabel 1.1 Data Hasil Penjualan PT. Great Dynamic Indonesia Batam 2015
Januari 865.741.520,1
Februari 527.977.844,97
Maret 1.319.741.284,28
April 2.200.697.834,8
Mei 923.603.903,32
Juni 1.605.323.299,62
Juli 1.135.502.346,8
Agustus 836.527.898
September 3.437.767.349,91
Oktober 2.484.967.486
November 1.172.216.496,83
Desember 533.748.630
Total 17.043.815.894,63
selama tahun 2015 mengalami fluktuasi. Target yang ditetapkan adalah Rp.
2.000.000.000,-. Hal ini dapat dilihat pada bulan April terjadi peningkatan
sebelumnya. Namun pada bulan Agustus dan Desember terjadi penurunan drastis
11
total penjualan, hal ini disebabkan oleh sepinya proyek-proyek shipyard yang
general supplier di Batam. Dapat dilihat dari kurangnya target yang diberikan
Januari 11 Orang
Februari 11 Orang
Maret 15 Orang
April 16 Orang
Mei 17 Orang
Juni 16 Orang
Agustus 9 Orang
September 11 Orang
Oktober 13 Orang
November 11 Orang
Desember 11 Orang
∑ Rata-rata 12 Orang
kepada tiap-tiap karyawan kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari data
absensi karyawan PT. Great Dynamic Indonesia Batam tahun 2015 (lihat tabel 1.2).
karyawan. Hal ini disebabkan kurangnya motivasi dari perusahaan dalam bentuk
minimnya pemberian reward / bonus kepada karyawan yang loyal, kenaikan gaji
yang kecil, serta kurangnya penghargaan yang diberikan atas prestasi karyawan
bekerja sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan, tetapi tidak maksimal
besar.
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang tahu betul apa yang
belum dapat memaksimalkan prestasi kerja karyawan, dilihat dari tidak adanya
jenjang karir yang jelas, serta minimnya gaji yang diberikan tidak sesuai dengan
beban kerja kayawan. Hal ini dapat mengakibatkan kejenuhan karyawan dalam
Dari data penjualan dan absensi karyawan PT. Great Dynamic Indonesia
Batam tahun 2015 diatas terbukti masih belum tercapainya prestasi kerja karyawan
PT. Great Dynamic Indonesia Batam yang tinggi. Jika dibiarkan terus menerus
13
akan menjadi masalah bagi pihak PT. Great Dynamic Indonesia Batam dan
permasalahan tentang prestasi kerja karyawan ini sebagai bahan penelitian dengan
dilakukan oleh penulis, maka penulis akan merumuskan masalah sebagai berikut:
Batam?
independen) karena kedua dimensi ini merupakan dimensi yang harus diperhatikan
Batam.
suatu objek sangat mengharapkan agar hasil dari penelitian yang dilakukan ini
1. Manfaat Teoritis
nyata serta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Diploma.
15
2. Manfaat Praktisi
sebenarnya.
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kepemimpinan
keterbatasan tertentu pada diri manusia. Dari sinilah timbul kebutuhan untuk
rangka mempengaruhi orang-orang yang mau bekerja sama untuk mencapai suatu
cenderung tidak memiliki arah, tidak puas dan kurang termotivasi. Kepemimpinan
lain, interaksi, kedudukan dalam organisasi dan persepsi mengenai pengaruh yang
sah.
17
prilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
Gaya kepemimpinan ini membuat bawahan agar tahu apa yang diharapkan
kebutuhan bawahan.
Menurut Tohardi dikutip oleh Edy Sutrisno (2010:242) menyatakan bahwa gaya-
1. Gaya Persuasif
2. Gaya Refresif
3. Gaya Partispatif
4. Gaya Investigatif
5. Gaya Inspektif
6. Gaya Motivasif
7. Gaya Naratif
8. Gaya Edukatif
9. Gaya Retrogresif
1. Gaya Persuasif
perasaan, pikiran atau dengan kata lain melakukan ajakan atau bujukan.
2. Gaya Refresif
3. Gaya Partisipatif
bawahan untuk itu secara aktif baik menata, spiritual, fisik maupun
4. Gaya inovatif
manusia.
5. Gaya Investigasi
6. Gaya Inspektif
7. Gaya Motivatif
8. Gaya Naratif
namun tidak disesuaikan dengan apa yang ia kerjakan, atau dengan kata
9. Gaya Edukatif
bawahan menjadi memiliki wawasan dan pengalaman yang lebih baik dari
hari ke hari, sehingga seorang pemimpin yang bergaya edukatif tidak akan
keterlampiran.
Yaitu pemimpin yang tidak suka melihat maju, apalagi melebihi dirinya,
dengan gaya kepemimpinan dalam penelitian ini adalah suatu cara yang digunakan
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Gaya kepemimpinan ini yang diukur
tugas.
keputusan
kemampuannya,
b. memberikan dukungan.
indikator:
ditunjukkan pemimpin.
indikator-indikator:
a. melakukan pembinaan,
bawahannya.
23
2.2 Motivasi
Motivasi berasal dari kata dalam bahasa latin yakni movere yang berarti
motivasi atau dorongan dalam banyak hal yang menyebabkan mereka berperilaku
motif atau tujuan organisasi atau perusahan yang ingin dicapai. Menurut Stephen
tinggi untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu
(Rivai, 2006: 455). Motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif. Dapat pula
diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Motivasi kerja yaitu sesuatu yang
motivasi adalah suatu perbuatan atau tindakan yang mendorong seseorang untuk
1. Teori Herzberg
Teori yang dikembangkan oleh Herzberg dikenal dengan model dua faktor
Teori motivasi yang dikembangkannya pada tahun 1940-an itu pada intinya
dasar.
bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup. Tidak dalam arti fisik semata,
dari teori Maslow. Teori hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow menurut
dan sebagainya.
dan jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak lagi bekerja.
sebagai berikut :
karyawan.
tugasnya.
pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus, bintang jasa dan lainnya
Beberapa definisi prestasi kerja oleh para ahli sebagai berikut: menurut
Mangkunegara (2000:33) prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
prestasi kerja karyawan. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dengan
pengalaman, kesungguhan serta waktu yang dapat dievaluasi dan dinilai oleh
organisasi / perusahaan.
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
2. Kuantitas
3. Pelaksanaan tugas
4. Tanggung jawab
1. Kualitas
Mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan. Biasanya
2. Kuantitas
Banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang ada, yang perlu
diselesaikan.
31
3. Pelaksanaan tugas
4. Tanggung jawab
Suatu akibat lebih lanjut dari pelaksanaan peranan, baik peranan itu
prestasi kerja karena baik departemen itu sendiri maupun karyawan memerlukan
umpan balik atas upayanya masing-masing, maka prestasi kerja dari setiap
karyawan perlu dinilai. Oleh karena itu penilaian prestasi kerja adalah proses
1. Kuantitas Kerja
Banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang ada, yang perlu
diselesaikan.
2. Kualitas kerja
Mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan. Biasanya
3. Keandalan
4. Inisiatif
menyelesaikan.
5. Kerajinan
Kesediaan melakukan tugas tanpa adanya paksaan dan juga yang bersifat
rutin.
6. Sikap
7. Kehadiran
dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka.
Oleh karena itu kegunaan penilaian prestasi kerja dapat dirinci sebagai berikut (T.
Hani Handoko,1987:135-136):
2. Penyesuaian-Penyesuaian Kompensasi
lainnya.
3. Keputusan-Keputusan
harus di kembangkan.
Prestasi kerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan
8. Ketidak-akuratan Informasional
Prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam
kesalahan tersebut.
1. Kualitas kerja
2. Kuantitas kerja
3. Disiplin kerja
35
4. Inisiatif
pekerjaan tanpa menunggu perintah atasan artinya tidak pasif atau bekerja
5. Kerjasama.
batas kewenangannya
dari nilai R = 0,798. Nilai R square adala 63,7% yang artinya besar pengaruh
2. Penulis : Audi Surya K, Sri Suryoko, Sari Listyorini. Tahun 2009. Judul
demikian dapat diartikan, jika kompensasi dan motivasi semakin tinggi maka
semakin tinggi pula prestasi kerja karyawan, begitu pun sebaliknya. Nilai F
hitung (8,822) > F tabel (3,2594) pada signifikansi 0,00% < 5%. Koefisien
sebesar 67,1% yang berarti bahwa 67,1% perubahan yang terjadi pada
motivasi. Nilai koefisien korelasi 0,574 yaitu terdapat pada interval 0,40-
0,599 yang berarti hubungan antara kedua variabel adalah cukup kuat, dan
3. Penulis Eko Aprihadi Cahyono dan I G A Dewi Adnyani. Tahun 2012. Judul
Kerja dan Iklim Organisasi 2792 terhadap Prestasi sebesar 85,7% sedangkan
37
sisanya sebesar 14,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk
dalam model penelitian Y= 0,00 + 0,358 (X1) + 0,382 (X2) + 0,253 (X3)+ e.
Motivasi dan Iklim Organisasi berpengaruh terhadap prestasi kerja pada PT.
cukup memuaskan.
38
Penelitian ini terdiri dari satu variabel terikat yaitu prestasi karyawan dan
dua variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan berorientasi prestasi dan motivasi.
bawah ini:
Keterangan:
X2 : Motivasi
X2: Motivasi
1. Kebutuhan Fisiologi
2. Kebutuhan Rasa Aman
3. Kebutuhan Sosial
4. Kebutuhan Penghargaan
Diri
5. Kebutuhan Aktualisasi H2
Diri
Indonesia
40
BAB III
METODE PENELITIAN
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa
Disini variabelnya masih sama dengan variabel mandiri tetapi untuk sampel
pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian
komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang
gejala.
2. Penelitian kualitatif, data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, skema,
dan gambar.
38
41
diinterpretasikan.
menggunakan metode kuantitatif serta mengambil objek penelitian pada PT. Great
terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Great Dynamic Indonesia Batam.
3.3.1 Populasi
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.
3.3.2 Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2013: 81), sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penelitian dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang
Keterangan:
atau 0,01, 5% atau 0,05, dan 10% atau 0,10 (catatan dapat dipilih oleh peneliti)).
Data yang dikumpulkan sebagai bahan penelitian ini terdiri dari data primer
dan data sekunder, baik yang berasal dari perusahaan tempat penulis melakukan
penelitian maupun dari sumber-sumber lain yang ada kaitannya dengan judul
skripsi ini.
1. Data Primer
motivasi kerja, dan prestasi kerja yang diisi oleh karyawan PT. Great
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara resmi dari perusahaan
seperti data perusahaan serta teori-teori yang diperoleh dari buku-buku dan
Dalam setiap penelitian selalu terjadi proses pengumpulan data dan dalam
proses pengumpulan data tersebut akan menggunkan satu atau beberapa metode.
Jenis metode yang dipilih dan digunakan dalam pengumpulan data, tentunya harus
sesuai dengan sifat dan karakteristik penelitian yang akan dilakukan. Instrumen
teknis yaitu:
1. Metode Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan
pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden.
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
Menurut Sugiyono (2013: 39), variabel ini sering disebut sebagai variabel
suatu cara yang diterapkan oleh pimpinan dalam memimpin para karyawan
3. Motivasi (X2)
Motivasi dalam penelitian ini merupakan suatu keadaan dalam diri setiap
lain:
a. Kebutuhan Fisiologi
c. Kebutuhan Sosial
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah:
46
prestasi kerja karyawan (Y), adalah hasil kerja yang telah dicapai oleh karyawan
antara lain:
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Pelaksanaan Tugas
4. Tanggung Jawab
perlu mendapat perhatian agar dapat diharapkan bahwa hasil yang diperoleh
adalah benar dan dapat mencerminkan keadaan yang sesungguhnya dari masalah
yang diselidiki.
Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh penelitian. Valid adalah data
47
yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data
Digunakan uji ini untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Uji
Menurut Sugiyono (2013: 267), validitas dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Validitas Internal
2. Validitas Eksternal
Dalam Wibowo (2012: 35-37) menyatakan bahwa uji validitas yaitu uji
yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu mampu
mengukur apa yang ingin diukur. Dari uji ini dapat diketahui apakah item-item
diteliti. Dalam menentukan kelayakan atau tidaknya suatu item yang akan
digunakan biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien kolerasi pada taraf 0.05.
48
Artinya suatu item dianggap memiliki tingkat keberterimaan atau valid jika
Keterangan:
r = koefisien korelasi
x = skor item
Nilai uji akan dibuktikan dengan menggunakan uji dua sisi pada taraf
signifikan 0,05. Kriteria diterima dan tidaknya suatu data valid atau tidak, jika:
signifikan terhadap skor total item tersebut, maka item dinyatakan valid. Jika r
hitung < r tabel maka item-item pada pertanyaan dinyatakan tidak berkolerasi
signifikan terhadap skor total item tersebut, maka item dinyatakan tidak valid.
Dari N = 30 didapatkan hasil uji validitas menggunakan SPSS versi 20, semua
Corrected
Item-Total
Correlation
P1 .427 Valid
P2 .525 Valid
P3 .667 Valid
P4 .688 Valid
P5 .680 Valid
P6 .676 Valid
P7 .445 Valid
P8 .680 Valid
P9 .525 Valid
P10 .667 Valid
P11 .688 Valid
P12 .427 Valid
P13 .525 Valid
P14 .667 Valid
P15 .688 Valid
P16 .680 Valid
P17 .676 Valid
P18 .445 Valid
P19 .688 Valid
P20 .688 Valid
P21 .680 Valid
P22 .676 Valid
P23 .427 Valid
P24 .525 Valid
P25 .667 Valid
P26 .688 Valid
P27 .680 Valid
P28 .676 Valid
P29 .445 Valid
P30 .688 Valid
temuan. Suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih penelitian dalam
50
obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau penelitian sama dalam
waktu berbeda
menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua
yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif
konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Reliabilitas juga dapat
berati indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat menunjukkan
dapat dipercaya atau tidak. Uji ini digunakan untuk mengetahui dan mengukur
Metode uji yang sering digunakan pada skala likert adalah metode
cronbach's alpha. Data dikatakan reliabel apabila r alpha positif dan r alpha > r
tabel df = (α, n-2). Untuk mencari besaran angka reliabilitas dengan menggunakan
Keterangan:
r = reliabilitas intrumen
Reliability Statistics
Uji Reliabilitas ini menggunakan SPSS versi 20 didapatkan N=30 dengan hasilnya
Uji ini dilakukan guna mengetahui apakah nilai residu (perbedaan yang
ada) yang diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal (Wibowo, 2012:
61). Nilai residu yang berdistribusi normal akan membentuk suatu kurva yang
atau menggunakan nilai probability sig (2 tailed) > α ; sig > 0,05.
52
analisis regresi linier berganda yaitu melihat pengaruh kedisiplinan kerja dan
pelatihan terhadap kinerja karyawan. Uji asumsi klasik ini terdiri dari uji
Dalam Wibowo (2012: 87) menyatakan bahwa cara untuk mendeteksi gejala
multikolinearitas adalah dengan menggunakan atau melihat tool uji yang disebut
variance inflation factor (VIF). Caranya adalah dengan melihat nilai masing-
apakah suatu variabel bebas memiliki korelasi dengan variabel bebas yang lain
dapat dilihat berdasarkan nilai VIF tersebut. Jika nilai VIF kurang dari 10, itu
heteroskedastisitas itu berarti ada atau terdapat varian variabel dalam model yang
tidak sama. Gejala ini dapat pula diartikan bahwa dalam model terjadi
independen. Jika hasil nilai probabilitasnya memiliki nilai signifikansi > nilai
adalah dengan menggunakan skala likert. Dalam Sugiyono (2013: 168) skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini
telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai
variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif samapai sangat negatif. Untuk
keperluan dianalisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor misalnya:
analisis regresi.
Adapun pengujian hipotesis ini terdiri dari analisis regresi. Uji hipotesis yang
sebagai berikut:
Ha: bi < 0, artinya ada pengaruh negatif antara variabel independen (X1,
Ha: bi > 0, artinya ada pengaruh positif antara variabel independen (X1, X2)
bi
t hitung =
Sbi
55
Keterangan :
4. Keputusan
variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.Selain itu dengan uji
F ini dapat diketahui pula apakah model regresi linier digunakan sudah tepat atau
Keterangan:
N = Jumlah sampel.
dependen (Y) berdasarkan dua variabel independen dalam suatu persamaan linier.
Keterangan:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = Prestasi Kerja
X2 = Motivasi Kerja
a = Konstanta
e = Error
pengaruh terhadap variabel tidak bebas. Jadi koefisien angka yang ditunjukkan
yang sebenarnya. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Jika
57