BAB I
PENDAHULUAN
kelak di kemudian hari mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup usaha
faktor alam, tenaga kerja, permodalan serta keahlian (skill). Dimana keempat faktor
tersebut tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus saling mendukung untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dan diantara keempat faktor utama
tersebut, faktor tenaga kerja atau manusia dalam hal ini adalah karyawan, merupakan
hal yang terpenting karena pemakaian mereka sebagai penggerak dalam kelancaran
hidupnya perusahaan. Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk
apapun, baik dalam skala besar maupun kecil, tidak terlepas dari unsur sumber daya
agar ianya mampu setidaknya mengukir prestasi kerja. Tentu dalam harapan memiliki
semangat tinggi dengan berkreativitas, sesuai dengan apa yang menjadi tujuan
sebelumnya.
1
2
diantaranya semangat kerja dan disiplin kerja, tingkat pendidikan, keterampilan, gizi
dan kesehatan, sikap dan etika, motivasi, iklim kerja, tehnologi, sarana produksi,
mampu memberikan dorongan bagi seseorang untuk dapat bekerja lebih baik dan
cekatan. Semangat kerja karyawan yang tinggi akan berpengaruh terhadap efisiensi
disiplin kerja, akan berpengaruh terhadap efesiensi kerja dan efektifitas kerja yang
kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif dan
pendidikan, keahlian (skill) dan tehnologi semata tanpa memikirkan semangat dan
disiplin kerja karyawan, maka pendidikan, keahlian (skill) dan tehnologi yang tinggi
sekalipun tidak akan memperoleh hasil yang maksimal, bila institusi tersebut tidak
(training). Dalam kegiatan tersebut, kiranya juga dibekali dengan materi tentang
Dengan terapan disiplin, tercermin semangat kerja yang profesional serta tercapai
Dewasa ini, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai salah satu pelaku
ekonomi di Daerah, ikut serta berperan aktif dalam pembangunan Daerah khususnya
dalam sektor perindustrian, yang salah satu kegiatannya menyediakan barang dan
jasa. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini adalah Perusahaan Daerah Air Minum
air bersih dalam wilayah hukum lingkup Kabupaten. Untuk mencukupi kebutuhan
konsumennya, Perusahaan Daerah Air Minum Daerah (PDAM) selalu terus menerus
Seperti kita ketahui, umumnya perusahaan air bersih bekerja keras untuk
Dalam hal ini, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) milik Pemerintah Daerah
Kabupaten Aceh Barat juga harus bisa meningkatkan kualitas perusahaan misalnya,
dari segi internal perusahaan itu sendiri, antara lain peningkatan kualitas karyawan.
Kualitas karyawan dapat dilihat dari semangat, dan disiplin kerja yang dilakukan
sehari-hari. Dengan adanya semangat dan disiplin kerja yang tinggi, diharapkan dapat
4
masih menggunakan tenaga manusia. Dengan kegiatan seperti ini, tenaga manusia
mulai dari yang kurang profesional sampai yang berkapasitas profesional sangat
diperlukan, agar produktivitas yang dijalankan sesuai dengan yang telah ditargetkan
oleh perusahaan. Disinilah diperlukan motivasi secara psikologi agar para karyawan
didapat dengan adanya produktivitas karyawan yang tinggi. Sehingga apa yang
menjadi pengeluaran (output) perusahaan dapat tertutupi dengan hasil surplus (lebih)
didapat dari produksi yang di supply (tawarkan) pada para konsumen pelanggan air
bersih. Saat ini, perusahaan air minum memiliki prospek yang cerah di masa
mengkonsumsi air bersih milik Perusahaan Daerah untuk kebutuhan hidup sehari-
hari.
Agar PDAM dapat terus melanjutkan usahanya, perlu meninjau lebih mendalam
(intens) dari kinerja para karyawan, supaya kredibilitas perusahaan pada publik dapat
terjaga dan pelanggan pun merasa terhargai. Untuk itu, usaha yang ditempuh adalah
Dari latar belakang diatas, penulis tertarik mengadakan penelitian lebih lanjut
yang membahas tentang penganalisaan lebih mendalam pengaruh dari semangat serta
disiplin kerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten
Aceh Barat. Oleh karena itu penulis mengangkat judul “Analisis Pengaruh Semangat
dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air
2. Rumusan Masalah
sebagai berikut: Apakah semangat dan disiplin kerja karyawan berpengaruh terhadap
Aceh Barat.
3. Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah pada penelitian ini adalah pengaruh
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Sekolah Tinggi
Berdasarkan latar belakang masalah diduga bahwa semangat kerja dan disiplin
7. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membuat dalam bentuk 5 (lima) Bab.
penulisan.
produktivitas kerja serta pengaruh semangat dan disiplin kerja terhadap produktivitas.
Bab III Metode Penelitian yang terdiri dari lokasi dan objek penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, metode analisis data, skala
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri dari Gambaran Umum
Perusahaan PDAM Tirta meulaboh, Tugas Pokok PDAM Tirta Meulaboh, Fungsi dan
Tujuan PDAM Tirta Meulaboh, Visi dan Misi PDAM Tirta Meulaboh, Job
Variabel Penelitian.
Bab V merupakan bab penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
8
1. Pengertian Analisis
suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta
hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti
keseluruhan.
Menurut Komaruddin (2001:53), analisis adalah kegiatan berfikir untuk
menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-
tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu
keseluruhan yang terpadu.
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004: 189), analisis adalah memecahkan atau
prestasi kerja yang maksimal. Sedangkan semangat kerja menurut pakar ahli ekonomi
Menurut Purwanto (2013: 83) semangat kerja adalah sesuatu yang membuat
orang-orang senang mengabdi kepada pekerjaannya dimana kepuasan, bekerja dan
hubungan-hubungan kekeluargaan yang menyenangkan menjadi bagian dari padanya.
Semangat kerja juga merupakan reaksi emosional dan mental dari seseorang terhadap
pekerjaannya. Semangat kerja memengaruhi kuantitas dan kualitas pekerjaan
seseorang. Pentingnya semangat kerja dapat dilihat sebagai bagian fundamental dari
kegiatan manjemen sehingga sesuatu dapat ditujukan kepada pengarahan potensi dan
daya manusia dengan jalan menimbulkan, menghidupkan, menumbuhkan tingkat
8
keinginan yang tinggi serta kebersamaan dalam menjalankan tugas perorangan
maupun organisasi.
9
Menurut Danim (2004: 48) Semangat kerja atau moril adalah kesepakatan
batiniah yang muncul dari dalam diri seseorang atau sekelompok orang untuk
mencapai tujuan tertentu sesuai dengan mutu yang ditetapkan. Menurut Syukria
(2004: 30) berpendapat bahwa semangat kerja adalah suatu kondisi rohaniah atau
prilaku individu tenaga kerja dan kelompok-kelompok yang menimbulkan
kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja lebih giat dan
konsekuen dalam mencapai tujuan yang di tetapkan oleh perusahaan. Jadi apabila
mampu meningkatkan semangat kerja karyawan maka perusahaan akan memperoleh
banyak keuntungan, pekerjaan akan lebih cepat diselesaikan, kerusakan akan
dikurangi, tingkat absensi dan keterlambatan akan dapat diperkecil, kemungkinan
perpindahan karyawan akan dapat dikurangi dan sebagainya.
Friedman (2003: 112), menyatakan bahwa yang menjadi ciri- ciri semangat kerja
2. Memiliki inisiatif. Individu yang memiliki semangat kerja yang tinggi akan
memiliki kemauan diri untuk bekerja tanpa pengawasan dan tanpa perintah
dari atasan.
3. Berfikir kreatif dan luas. Individu mempunyai ide-ide baru, dan tidak
mempunyai hambatan untuk menyalurkan ide-idenya dalam menyelesaikan
tugas.
4. Menyenangi apa yang sedang dilakukan. Individu lebih fokus pada pekerjaan
dari pada memperlihatkan gangguan selama melakukan pekerjaan.
5. Tertarik dengan pekerjaannya. Individu menaruh minat pada pekerjaan karena
sesuai keahlian dan keinginannya.
6. Bertanggung jawab. Individu bersungguh-sungguh dalam melakukan
pekerjaan.
7. Memiliki kemauan bekerja sama. Individu memiliki kesediaan untuk
bekerjasama dengan individu yang lain untuk mempermudah atau
mempertahankan kualitas kerja.
8. Berinteraksi dengan atasan. Individu berinteraksi dengan atasan dengan
nyaman tanpa ada rasa takut dan tertekan. Indikasi rendahnya semangat kerja
penting diketahui oleh organisasi atau perusahaan, karena pengetahuan
tentang indikasi ini akan mengetahui sebab-sebab turunnya semangat kerja.
Dengan demikian organisasi atau perusahaan akan dapat mengambil tindakan-
tindakan pencegahan atau pemecahan masalah.
Semangat kerja tidak selalu ada dalam diri karyawan. Terkadang semangat kerja
dapat pula menurun. Indikasi-indikasi menurunnya semangat kerja selalu ada dan
memang secara umum dapat terjadi. Menurut Nitisemito yang dikutip kembali oleh
(Tohardi, 2002: 431), indikasi-indikasi menurunnya semangat kerja karyawan antara
lain sebagai berikut:
1. Rendahnya Produktivitas Kerja. Menurutnya produktivitas dapat terjadi
karena kemalasan, menunda pekarjaan, dan sebagainya. Bila terjadi
penurunan produktivitas, maka hal ini berarti indikasi dalam organisasi
tersebut telah terjadi penurunan semangat kerja.
2. Tingkat absensi yang naik dan tinggi. Pada umumnya, bila semangat kerja
menurun, maka karyawan dihinggapi rasa malas untuk bekerja. Apalagi
kompensasi atau upah yang diterimanya tidak dikenakan potongan saat
11
1. Dengan adanya semangat kerja yang tinggi dari karyawan maka pekerjaan
yang diberikan kepadanya atau ditugaskan kepadanya akan dapat diselesaikan
dengan waktu yang lebih singkat dan lebih cepat.
12
2. Dengan semangat kerja yang tinggi, tentunya dapat mengurangi angka absensi
(bolos) atau tidak bekerja karena malas.
3. Dengan semangat kerja yang tinggi, pihak organisasi atau perusahaan
memperoleh keuntungan dari sudut kecilnya angka kerusakan, karena seperti
diketahui bahwa semakin tidak puas dalam bekerja, semakin tidak
bersemangat dalam bekerja, maka semakin besar pula angka kerusakan.
4. Dengan semangat kerja yang tinggi, otomatis membuat pekerja atau karyawan
akan merasa betah (senang) bekerja, dengan demikian kecil kemungkinan
karyawan tersebut akan pindah bekerja ketempat lain, dengan demikian berarti
semangat kerja yang tinggi akan dapat menekan angka perpindahan tenaga
kerja atau labour turn over.
5. Dengan semangat kerja yang tinggi juga dapat mengurangi angka kecelakaan,
karena karyawan yang mempunyai semangat kerja yang tinggi mempunyai
kecenderungan bekerja dengan hati-hati dan teliti, sehingga sesuai dengan
prosedur kerja yang ada di organisasi atau persahaan tersebut.
Artinya tempatkan mereka pada posisi yang sesuai dengan keahliannya atau
keterampilannya masing-masing. Karena kesalahan menempatkan posisi
karyawan akan menyebabkan pekerjaan menjadi kurang lancar, dan tidak
dapat memperoleh hasil yang maksimal, disamping itu juga semangat kerja
mereka akan menurun.
peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis, diharapkan para karyawan memiliki
sikap disiplin yang tinggi dalam bekerja sehingga produktivitas kerjanya dapat
meningkat.
a. Kepatuhan karyawan terhadap tata tertib yang berlaku, termasuk tepat waktu
dan tanggung jawab pada pekerjaan.
Menurut Gery Terry (2005:97), disiplin kerja dapat timbul dari diri sendiri dan
1. Self Inposed Dicipline, yaitu disiplin yang timbul dari diri sendiri atas dasar
kerelaan, kesadaran dan bukan timbul atas dasar paksaan. Disiplin ini timbul
karena, seseorang merasa terpenuhi kebutuhannya dan merasa telah menjadi
bagian dari organisasi. Sehingga orang akan tergugah hatinya untuk sadar, dan
secara suka rela memenuhi segala peraturan yang berlaku.
2. Command Dicipline, yaitu disiplin yang timbul karena paksaan, perintah dan
hukuman serta kekuasaan. Jadi disiplin ini bukan timbul dari perasaan ikhlas,
dan kesadaran akan tetapi timbul karena adanya paksaan/ancaman dari orang
lain.
15
adalah:
1. Pendisiplinan dilakukan secara pribadi.
Pendisiplinan ini di lakukan dengan menghindari menegur kesalahan di depan
orang banyak, agar karyawan yang bersangkutan tidak merasa malu dan sakit
hati.
b. Berpakaian rapi.
c. Mampu memanfaatkan dan menggerakkan perlengkapan secara baik.
d. Menghasilkan pekerjaan yang memuaskan.
e. Mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh perusahaan.
f. Memiliki tanggung jawab yang tinggi.
9. Indikator Kedisiplinan
Menurut Hasibuan (2008:195) pada dasarnya banyak indikator yang
mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi, di antaranya:
1. Tujuan dan Kemampuan. Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat
kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan
secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini
berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang dibebankan kepada karyawan harus
sesuai dengan kemampuan karyawan bersangkutan, agar dia bekerja sungguh-
sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya.
2. Teladan Pimpinan. Peranan pimpinan sangat berperan dalam menentukan
kedisiplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh
para bawahannya. Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin
baik, jujur, adil serta sesuai kata dengan perbuatan.
3. Balas Jasa. Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi
kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan
kecintaan karyawan terhadap perusahaan/ pekerjaannya. Jika kecintaan
karyawan semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan mereka akan
semakin baik pula.
4. Keadilan. Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan,
karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta
diperlakukan sama dengan manusia lainnya.
5. Waskat. Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan paling
efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan waskat
berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap,
gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu
ada/ hadir di tempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk,
bila ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
pekerjaannya.
6. Sanksi/ Hukuman. Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara
kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat,
17
hasil kerja yang berupa barang-barang atau jasa dengan sumber atau tenaga yang
a. Rumusan tradisional.
Keseluruhan produksi tidak lain adalah, ratio apa yang dihasilkan (output)
terhadap keseluruhan peralatan produksi yang digunakan.
2. Sarana pendukung
Sarana pendukung merupakan suatu sarana yang digunakan untuk
meningkatkan produktivitas karyawan. Adapun kriteria dari sarana ini, terbagi
pada 3 (tiga) golongan yaitu:
a. Menyangkut lingkungan kerja termasuk sarana dan peralatan yang
digunakan, tehnologi dan cara produksi, tingkat keselamatan dan kesehatan
kerja serta suasana lingkungan kerja itu sendiri.
c. Supra sarana
Apa yang terjadi di dalam perusahaan di pengaruhi juga oleh apa yang
terjadi diluarnya, seperti sumber-sumber faktor produksi yang akan
digunakan, prospek pemasaran, perpajakan, perizinan dan lain-lain.
Selain dari pada itu, hubungan antara pimpinan dan karyawan juga
mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Bagaimana
pandangan pimpinan terhadap bawahan, sejauhmana hak-hak karyawan
mendapat perhatian, sejauhmana karyawan diikutsertakan dalam
menentukan suatu kebijakan.
3. Motivasi dan orientasi ke masa depan yang lebih baik. Bekerja dengan
produktif yang termotivasi demi menggapai masa depan yang lebih baik.
sumber-sumber yang maksimal dan menciptakan sistem kerja yang optimal akan
yang maksimal apabila ketiga faktornya dapat terpenuhi dan dilaksanakan. Adapun
b. Kualitas fisik.
c. Teknostruktur.
d. Kualitas non fisik.
e. Peraturan birokrasi.
f. Gaya Kepemimpinan.
sikap dan etika kerja, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, lingkungan dan iklim
sosial. Dengan harapan agar karyawan semakin gairah dan mempunyai semangat
1. Menurunnya presensi
Menurunnya tingkat presensi tanpa diketahui sebelumnya oleh pimpinan
perusahaan, dapat mengganggu proses pelaksanaan program kerja. Jika
demikian, perusahaan akan menanggung kerugian yang sesungguhnya dapat
dihindarkan dengan mencegah terjadinya penurunan presensi.
2. Meningkatnya Labour Turn Over (Perpindahan buruh tinggi)
21
tenaga kerja itu sendiri, maupun faktor-faktor lain. Faktor-faktor tersebut antara lain
adalah semangat dan disiplin kerja. Produktivitas yang tinggi dapat dicapai jika
didukung oleh karyawan yang mempunyai semangat kerja dan disiplin kerja yang
Dengan demikian, bukan saja produktivitas kerja yang dapat ditingkatkan, tetapi juga
ongkos per unit dapat diperkecil pengeluarannya.
telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien. Alex Nitisemito
(2004:250)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya semangat kerja dan
BAB III
METODE PENELITIAN
Daerah Air Minum) yang beralamat di Jalan Purnama Kecamatan Johan Pahlawan
23
Kabupaten Aceh Barat dan objek penelitian dalam penelitian ini adalah semangat dan
disiplin kerja terhadap produktivitas karyawan pada PDAM Kabupaten Aceh Barat.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada pada Kantor
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Aceh Barat sebanyak 65 orang.
Sedangkan yang menjadi sampel adalah keseluruhan populasi (total sampling) yaitu
65 orang.
cara:
1. Observasi
Yaitu suatu bentuk penelitian penulis lakukan dengan cara
3. Kuesioner
Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan memberikan data atau
5. Skala Pengukuran
Tabel III-1
Skala likert
2 Tidak Setuju TS 2
3 Netral N 3
25
4 Setuju S 4
5 Sangat Setuju SS 5
6. Operasional Variabel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Perusahaan Daerah Air minum Tirta Meulaboh Aceh Barat pada dasarnya
(Departement Van Orlog) di bangun pada Tahun 1905 yang bergerak di bidang
maupun Negershop status perusahaan Dinas Daerah beralih menjadi milik Pemerintah
26
Daerah Aceh yaitu berdasarkan Surat Edaran Departemen Dalam negeri Nomor:
Perusahaan Air Minum (PAM) menjadi Perusahaan Daerah sesuai dengan Undang-
Nomor: 11 Tahun 1993 tentang pendirian Perusahaan Air Minum (PAM) berubah
tahap yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air bersih kepada masyarakat
Selama Pelita pertama, kegiatan pengadaan air bersih hanya berupa sumur
26
bor. Debit air yang dihasilkan berkurang kepada masyarakat menjadi tidak tetap, di
lain pihak kebutuhan air bersih dari tahun ke tahun terus meningkat.
Untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan kebutuhan air bersih yang setiap
tahunnya terus meningkat, maka oleh unit Departemen Pekerjaan Umum seksi proyek
air bersih dilaksanakan pembangunan berupa sistem penyediaan air yang berlokasi di
Jalan Letnan Mubin Desa Lapang Kabupaten Aceh barat. Pembangunan tersebut
dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan pinjaman luar
27
Adapun tugas pokok Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) milik Pemerintah
aspek sosial, kesejahteraan dan pelayanan umum, yang di kelola secara profesional
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) juga mempunyai fungsi dan tujuan yaitu
di radius 4 kecamatan yang sementara ini yang mampu dialiri air via pipa yang
air minum, dan mengadakan pendataan terhadap pelanggan dan nomor pelanggan.
kebutuhan masyarakat.
a. Visi
b. Misi
jabatan dalam Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh adalah
sebagai berikut:
1. Dewan Pengawas
Dewan pengawas adalah suatu badan yang beranggotakan 3 orang terdiri dari
yang diangkat oleh Bupati. Dewan pengawas dipimpin oleh seorang ketua di bantu 1
Daerah.
Dewan pengawas mempunyai wewenang sebagai berikut:
a. Meminta penjelasan-penjelasan dari Direksi mengenai segala persoalan yang
terkait.
c. Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan termasuk
Umum dan Keuangan di bidang keuangan dan tugas-tugas lain yang diberikan
oleh Kabag Umum dan Keuangan. Bagian Keuangan di pimpin oleh seorang
Keuangan di bidang Administrasi dan tugas- tugas lain yang diberikan oleh
kabag umum & Keuangan. Bagian Umum di pimpin oleh seorang Kasubbag
a. Bagian produksi,
b. Bagian distribusi.
c. Bagian perencanaan
11. Adapun tugas yang diemban oleh kepala Bagian Teknik antara lain:
a. Pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan-kegiatan di bidang produksi,
kimia.
c. Dalam melaksanakan tugasnya Kabag Teknik bertanggungjawab kepada
Direktur
6. Deskriptif Responden
Deskriptif ini digunakan untuk mendapatkan gambaran dari data yang telah
Pria 52 80
Wanita 13 20
Total 65 100
18 – 30 14 21,54
31 – 40 31 47,69
˃ 41 20 30,77
Total 65 100
Meulaboh yang berusia 18 s/d 30 tahun sebanyak 14 orang karyawan atau dengan
persentasenya 21,54 %. Jumlah karyawan yang berusia antara 31 s/d 40 ada sebanyak
33
berusia di atas 41 tahun ada sebanyak 20 orang atau dengan persentasenya 30,77%.
a. Semangat Kerja
Tabel IV.3
Semangat Kerja
STS TS N S SS Total
NO Pernyataan
F % F % F % F % F % F %
1 Bapak/Ibu harus hadir 12,30
0 0% 0 0% 8 45 69,23% 12 18,47% 65 100 %
setiap hari kerja. %
2 Bapak/Ibu selalu menjalin
kerjasama yang baik
6,15
dengan teman sekerja 0 0% 0 0% 4
%
57 87,7% 4 6,15% 65 100 %
maupun dengan
pimpinan.
3 Bapak/Ibu menyenangi
pekerjaan yang saat ini 3,08
0 0% 0 0% 2 48 73,84% 15 23,08% 65 100 %
Bapak/Ibu kerjakan. %
Jumlah 21,53
0 0 0 0 14 265 407,69% 46 70,77% 325 500%
%
Rata-Rata 4,30
0 0 0 0 2,8 51,2 81,54% 9,2 14,16% 65 100%
%
34
Pers
entase 0% 4,30% 95,7% 100 100%
Dari tabel IV.3 diatas dapat diketahui bahwa tanggapan responden terhadap
variabel semangat kerja dengan pernyataan “Bapak/Ibu harus hadir setiap hari kerja.”
Tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju (0%), Tidak ada responden
yang menjawab tidak setuju (0%), 8 orang yang menjawab netral (12,30%), 45 orang
yang menjawab setuju (69,23%) dan 12 orang menjawab sangat setuju (18,47%).
baik dengan teman sekerja maupun dengan pimpinan.” Tidak ada responden yang
menjawab sangat tidak setuju (0%), Tidak ada responden yang menjawab tidak setuju
(0%), 4 orang yang menjawab netral (6,15%), 57 orang menjawab setuju (87,7%) dan
kerjakan.” Tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju (0%), Tidak ada
responden yang menjawab tidak setuju (0%), 2 orang yang menjawab netral (3,08%),
48 orang menjawab setuju (73,84%) dan 15 orang menjawab sangat setuju (23,08%).
Untuk pernyataan “Lingkungan kerja yang nyaman, bersih, rapi serta fasilitas
yang memadai membuat gairah kerja Bapak/Ibu meningkat.” Tidak ada responden
yang menjawab sangat tidak setuju (0%), Tidak ada responden yang menjawab tidak
setuju (0%), tidak ada responden yang menjawab netral (0%), 60 orang menjawab
responden yang menjawab sangat tidak setuju (0%), Tidak ada responden yang
menjawab tidak setuju (0%), tidak ada responden yang menjawab netral (0%), 55
orang menjawab setuju (84,61%) dan 10 orang menjawab sangat setuju (15,38%).
tidak setuju + sangat tidak setuju yaitu sebesar 0%, yang menjawab netral yaitu
sebesar 4,30% dan yang menjawab setuju + sangat setuju yaitu sebesar 95,7%.
b. Disiplin Kerja
Tabel IV.4
Disiplin Kerja
STS TS N S SS Total
NO Pernyataan
F % F % F % F % F % F %
Bapak/Ibu
1 selalu
menyelesaikan
pekerjaan yang 0 0% 0 0% 7 10,77% 46 70,77% 12 18,46% 65 100 %
diberikan
pimpinan tepat
pada waktunya.
2 Bapak/Ibu
bersedia
menerima
sanksi apabila
0 0% 0 0% 0 0% 60 92,30% 5 7,7% 65 100 %
tidak
menyelesaikan
tugas tepat pada
waktunya.
3 Bapak/Ibu
harus selalu
mematuhi
0 0% 0 0% 8 12,30% 57 87,7% 0 0% 65 100 %
perintah
pimpinan.
36
4 Bapak/Ibu
selalu
menyelesaikan
pekerjaan
0 0% 0 0% 0 0% 58 89,23% 7 10,77% 65 100 %
dengan penuh
tanggung
jawab.
5 Bapak/Ibu
mengetahui
sepenuhnya
peraturan yang 0 0% 0 0% 0 0% 61 93,85% 4 6,15% 65 100 %
ditetapkan
perusahaan.
Jumlah 43,08 %
0 0% 0 0% 15 23,07% 282 433,85% 28
325 500%
15 310
0
Persentase
0% 4,62 % 95,38 % 100 100%
Dari tabel IV.4 diatas dapat diketahui bahwa tanggapan responden terhadap
yang diberikan pimpinan tepat pada waktunya.” Tidak ada responden yang menjawab
sangat tidak setuju (0%), Tidak ada responden yang menjawab tidak setuju (0%),
tidak menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.” Tidak ada responden yang
menjawab sangat tidak setuju (0%), Tidak ada responden yang menjawab tidak setuju
(0%), Tidak ada responden yang menjawab netral (0%), 60 orang responden
menjawab setuju (92,30%) dan 5 orang responden menjawab sangat setuju (7,7%).
ada responden yang menjawab sangat tidak setuju (0%), Tidak ada responden yang
menjawab tidak setuju (0%), 8 orang responden menjawab netral (12,30%), 57 orang
responden menjawab setuju (87,7%) dan Tidak ada responden yang menjawab sangat
setuju (0%).
tanggung jawab.” Tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju (0%),
Tidak ada responden yang menjawab tidak setuju (0%), Tidak ada responden yang
menjawab netral (0%), 58 orang responden menjawab setuju (89,23%) dan 7 orang
ditetapkan perusahaan.” Tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju
(0%), Tidak ada responden yang menjawab tidak setuju (0%), Tidak ada responden
yang menjawab netral (0%), 61 orang responden menjawab setuju (93,85%) dan
tidak setuju + sangat tidak setuju yaitu sebesar 0%, yang menjawab netral yaitu
sebesar 4,62% dan yang menjawab setuju + sangat setuju yaitu sebesar 95,38%.
Tabel IV.5
Produktivitas Karyawan
STS TS N S SS Total
NO Pernyataan
F % F % F % F % F % F %
1 Saya sangat
menjaga
ketepatan waktu
dan 0 0% 0 0% 0 0% 52 80% 13 20% 65 100%
kesempurnaan
hasil pekerjaan.
4 Tugas dan
tanggung jawab
diberikan sesuai
0 0% 5 7,7% 0 0% 56 86,15% 4 6,15% 65 100%
dengan
kemampuan saya.
5 Saya melakukan
pekerjaan dengan
sungguh-sungguh
karena pekerjaan
0 0% 0 0% 5 7,7% 60 92,30% 0 % 65 100%
ini penting bagi
saya dan
perusahaan.
39
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tanggapan responden terhadap variabel
dan kesempurnaan hasil pekerjaan.” Tidak ada responden yang menjawab sangat
tidak setuju (0%), Tidak ada responden yang menjawab tidak setuju (0%), Tidak ada
responden yang menjawab netral (0%), 52 orang menjawab setuju (80%) dan 13
Untuk pernyataan “Saya tidak pernah mengeluh dan merasa berat terhadap
beban yang menjadi tanggung-jawab saya.” Tidak ada responden yang menjawab
sangat tidak setuju (0%), 10 orang responden menjawab tidak setuju (15,38%), Tidak
ada responden yang menjawab netral (0%), 55 orang menjawab setuju (84,61%) dan
kualitas kerja saya.” Tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju (0%),
Tidak ada responden yang menjawab tidak setuju (0%), Tidak ada responden yang
menjawab netral (0%), 60 orang menjawab setuju (92,30%) dan 5 orang menjawab
kemampuan saya.” Tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju (0%), 5
orang responden menjawab tidak setuju (7,7%), Tidak ada responden yang menjawab
netral (0%), 56 orang menjawab setuju (86,15%) dan 4 orang menjawab sangat setuju
(6,15%).
karena pekerjaan ini penting bagi saya dan perusahaan.” Tidak ada responden yang
menjawab sangat tidak setuju (0%), tidak ada responden yang menjawab tidak setuju
(92,30%) dan Tidak ada responden yang menjawab sangat setuju (0%).
tidak setuju + sangat tidak setuju yaitu sebesar 4,62%, yang menjawab netral yaitu
sebesar 1,53% dan yang menjawab setuju + sangat setuju yaitu sebesar 93,85%.
8. Pembuktian Hipotesis
Tabel IV.6
Pembuktian Hipotesis
No Variabel Responden
STS TS N S SS %
1 Semangat Kerja 0% 4,30% 95,7% 100%
2 Disiplin Kerja 0% 4,62% 95,38% 100%
3 Produktivitas Karyawan 4,62% 1,53% 93,85% 100%
Dari hasil penelitian maka hipotesa dalam penelitian ini telah terjawab
(terbukti) yaitu variabel semangat kerja dan disiplin kerja berpengaruh terhadap
produktivitas karyawan. Hal ini dapat dibuktikan dari rata-rata persentase jawaban
responden, yang menjawab sangat tidak setuju + tidak setuju sebanyak 1,54%, dan
yang menjawab setuju + sangat setuju sebanyak 94,98%. Dimana S + SS > STS +
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kantor Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Aceh Barat, maka penulis menarik
karyawan pada PDAM Kabupaten Aceh Barat. Hal ini dapat dilihat dari
setuju sebesar 95,7% dan yang menjawab tidak setuju + sangat tidak setuju
sebesar 0%.
karyawan pada PDAM Kabupaten Aceh Barat. Hal ini dapat dilihat dari
setuju sebesar 95,38% dan yang menjawab tidak setuju + sangat tidak setuju
sebesar 0%.
semangat kerja dan disiplin kerja. Hal ini dapat dilihat dari persentase nilai
43
93,85% dan yang menjawab tidak setuju + sangat tidak setuju sebesar 4,62%.
2. Saran-saran 44
DAFTAR PUSTAKA
Carlaw, Deming dan Friedman. 2003. Managing and Motivating Contact Center
Employees. Singapore : Mc. Graw Hill Publishing Company.
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3.
Jakarta: Gramedia.
Hadari Nawawi. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang
Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Hasibuan, Malayu. 2008. MSDM Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Soejono, 2004. Sistem dan Prosedur Kerja. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
LAMPIRAN
KUESIONER
ANALISIS PENGARUH SEMANGAT DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR
MINUM (PDAM) KABUPATEN ACEH BARAT
Penelitian ini semata bersifat ilmiah untuk mendapatkan data bagi penulisan skripsi
pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia-Meulaboh. Saya sangat menghargai
atas bantuan saudara dalam menjawabnya. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan
memberi tanda (√ ) pada kotak yang sesuai dengan pilihan anda.
TS = Tidak Setuju
N = Netral
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
1. Karakteristik Responden
a. Jenis kelamin:
Laki-laki
Perempuan
b. Umur:
a. 18-30 tahun
47
b. 31-40 tahun
c. > 40 tahun
- Semangat Kerja
- Disiplin Kerja