BAB I
PENDAHULUAN
kebutuhan konsumsi dan bahan baku industri dalam negeri; dan mengoptimalkan
dimiliki oleh sebagian besar masyarakat saat ini, ternyata mempunyai nilai
merupakan tanaman salah satu yang dianggap primadona oleh masyarakat. Hal ini
sawit.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Aceh Barat
Tahun 2017, luas areal perkebunan kelapa sawit milik masyarakat ada sekitar
2.187 hektar (Ha). Sedangkan luas kebun yang ditanami palawija milik
masyarakat saat ini hanya 954 hektar (Ha), lahan persawahan yang digarap saat ini
v
2
oleh masyarakat seluas 667 hektar (Ha). Badan Pusat Statistik Aceh Barat
(2017:58)
perkebunan kelapa sawit yang digeluti saat ini merupakan alternatif pengusahaan
atas kegiatan perkebunan kelapa sawit terhadap penunjang aspek sosial ekonomi
pembangunan daerah.
lainnya. Ini dirasakan oleh banyak petani kebun kelapa sawit yang telah membuka
lahan baru untuk mengembangkan komoditi kelapa sawit. Selain modal yang
diserap cukup besar (seperti pembelian bibit, transportasi bibit ke area kebun, dan
penanaman). Selama dalam kurun waktu lebih kurang tiga sampai dengan empat
tahun pertama, pekebun sawit butuh modal untuk menyuburkan kelapa sawit yang
telah di tanam dengan memberi pupuk agar kelapa sawit yang akan memulai
produksinya pada tahun ke empat dapat memiliki hasil produksi yang memadai.
Oleh sebab itu, bukan hanya sekedar menanam saja yang dilakukan oleh petani
v
3
maksimal seperti yang diharapkan. Menurut data BPS Kabupaten Aceh Barat
Tahun 2017, dengan luas lahan perkebunan kelapa sawit 2.187 hektar (Ha) yang
dimiliki oleh masyarakat, tingkat produksi yang dihasilkan hanya 2.684 Ton per
sekali panen. Artinya dalam 1 hektar (Ha) TBS (Tandan Buah Segar) hanya
(2017:58)
Dengan mengacu data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Aceh
Barat Tahun 2017, seharusnya produktivitas kelapa sawit per sekali panen dalam
kurun waktu lebih kurang 15 hari dalam sebulan adalah 4.374 Ton. Dengan
asumsi dalam 1 Hektar rata-rata hasil panen normal lebih kurang 2 Ton.
Kenyataan ini, memungkinkan banyak hal yang menjadi faktor penyebab ketidak
tanaman yang ditanam dengan luas lahan yang tersedia. Untuk ini, perlu
v
4
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, rumusan masalah yang diteliti adalah
3. Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah tentang
pengaruh produktivitas kelapa sawit terhadap pendapatan para usaha tani sawit di
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian
v
5
6. Hipotesa Penelitian
7. Sistematika Penulisan
sistematika penulisan.
Bab III Metode Penelitian yang terdiri dari Lokasi dan Objek Penelitian,
Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Metode Analisis Data, dan
Operasional Variabel.
v
6
Kebun Sawit serta Biaya Operasional, Harga dan Pendapatan Petani Sawit Saat
Panen.
Bab V merupakan bab penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran.
v
7
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Produktivitas
2. Teori Produksi
nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat
dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa
v
8
daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan
produksi barang. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, harus ada barang dan
jasa. Barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan harus di buat.
Hasil akhir dari suatu proses produksi adalah produk atau output. Produk
atau produksi dalam bidang pertanian atau lainnya dapat bervariasi, yang antara
lain disebabkan karena perbedaan kualitas. Hal ini dapat di mengerti karena,
kualitas yang baik dihasilkan oleh proses produksi yang baik, dan dilaksanakan
dengan baik pula, dan begitu pula dengan sebaliknya. Kualitas produksi menjadi
kurang baik, bila usaha tani tersebut dilaksanakan dengan cara dan metode yang
kurang baik.
3. Konsep Produksi
mengolah input baik berupa barang atau jasa yang lebih bernilai serta bermanfaat.
v
9
atau mengadakan penambahan dari manfaat yang sudah ada maka kegiatan
4. Fungsi Produksi
produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang di capai, teraplikasi pada
hubungan antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dengan jumlah produksi
v
10
5. Faktor Produksi
faktor produksi tetap (fixed input) adalah faktor produksi yang kuantitasnya tidak
bergantung pada jumlah yang dihasilkan dan input tetap akan selalu ada meskipun
output turun sampai dengan nol. Kedua, variabel faktor produksi (variable input),
yaitu faktor produksi yang jumlahnya dapat berubah-ubah dalam waktu relatif
dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi usaha tani (lahan, tenaga kerja dan
dalam kualitas hasil usaha tani yang di peroleh. Hal ini akan terlihat bahwa
apabila suatu usaha tani di kelola oleh tenaga yang mempunyai keahlian dan
keterampilan yang tinggi, maka akan di peroleh hasil usaha tani yang mempunyai
kualitas tinggi dengan penggunaan faktor produksi yang efektif dan efisien.
v
11
produktivitas yang tinggi dan ditentukan oleh pengelolaan yang baik dari setiap
yang ada, tanpa salah satu dari ketiga faktor produksi (lahan, tenaga kerja dan
modal) proses produksi tidak dapat berjalan. Selain dari pada itu, pengaruh dari
penataan suatu manajemen kerja yang baik juga mempengaruhi proses di maksud.
luasan lahan pertanian tertentu yang ada. Meskipun akhir-akhir ini dijumpai pula
namun juga harus memperhatikan pada sumber daya lainnya seperti media air
Pentingnya faktor produksi tanah bukan saja di lihat dari segi luas dan
sempitnya lahan, tetapi juga faktor lain; seperti aspek kesuburan tanah, macam
penggunaan lahan (tanah sawah, tegalan dan sebagainya). Faktor produksi
tambahan lainnya juga menjadi pendukung, seperti; topografi (tanah daratan
v
12
pantai, daratan rendah dan daratan tinggi), pemilikan tanah, nilai tanah,
fragmentasi tanah dan konsolidasi tanah. (Soekartawi, 2003:33)
Faktor produksi tanah terdiri dari beberapa faktor alam lainnya seperti air,
udara, temperatur, sinar matahari yang cukup dan lainnya. Semua secara bersama-
sama dapat lebih leluasa menentukan jenis tanaman yang dapat diusahakan atau
sebaliknya jenis tanaman tertentu untuk dapat tumbuh dengan baik dan
berproduksi tinggi, hal ini tentunya berpengaruh pada jenis tanah tertentu, suhu
Luas lahan pertanian akan mempengaruhi skala usaha, dan skala usaha ini
pada akhirnya akan mempengaruhi efisiensi dan efektifitas atau setidaknya suatu
usaha pertanian dapat dijalankan ke depan. Sebaliknya, pada luasan lahan yang
mudah tercapai, hal ini lebih baik ketimbang lahan yang luas tetapi tidak efektif
memberikan pengertian terhadap modal yang kadang kala satu sama lain
v
13
pengelolaan keuangan harus dapat menilai dari struktur modal yang di anggap
yang mesti di miliki. Biasanya modal dengan dana sendiri memberikan arti
karyakan pada sesuatu produk yang di anggap ke depan ada nilai tambahnya.
v
14
9. Pembentukan Modal
terbentuk karena telah dilaluinya suatu proses produksi, penyetokan dari produksi,
serta pemakaian barang yang di jadikan sebagai stock untuk produksi selanjutnya.
cara memperbesar simpanan. Bentuk simpanan dapat beragam, mulai dari bentuk
pasar.
v
15
lanjut.
Modal dalam arti yang lebih luas, dapat dikatagorikan dalam bentuk uang,
maupun dalam bentuk barang, misalnya mesin, barang-barang dagang dan lain
sebagainya. Modal adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan
langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi untuk menambah
kapasitas output produksi. (Irawan dan Suparmoko, 2000:58)
Dalam pengertian ekonomi, modal yaitu berupa barang atau uang yang
secara bersama-sama faktor produksi lainnya seperti tanah, tenaga kerja, di kelola
merupakan salah satunya faktor produksi (input) yang sangat menentukan tinggi
(cash) maupun nota piutang. Pendapatan atau identik dengan sebutan income,
merupakan hasil yang di peroleh dari penjualan atas operasionalisasi dari faktor-
faktor produksi yang tersedia dalam suatu perusahaan. Adapun hasil produksi
yang di lempar kepasaran, harga yang berlaku ditentukan oleh adanya proses
interaksi antara permintaan dan penawaran di tingkat pasar global yang sangat
selektif.
v
16
Pendapatan dalam suatu pengertian umum adalah, hasil dari suatu kegiatan
merupakan nilai dari seluruh barang/jasa yang dihasilkan oleh suatu badan usaha
dalam suatu periode tertentu. Adapun pendapatan jasa adalah, nilai dari seluruh
jasa yang dihasilkan oleh suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu.
v
17
di terima saat ini masih kurang, dan menjadi masalah yang tidak akan pernah
terselesaikan.
v
18
BAB III
METODE PENELITIAN
Pante Ceureumen dan Kantor Camat Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat
Pante Ceureumen yang memiliki usaha pekebun kelapa sawit. Sedangkan sampel
dalam penelitian ini di ambil keterwakilan beberapa orang masyarakat secara acak
respondennya.
orientasi dan dasar teoritis tentang masalah penelitian yang dikaji, melalui
v
19
1. Observasi
2. Wawancara
para petani kelapa sawit yang berdomisili dalam gampong dalam wilayah
3. Kuisioner
v
20
5. Operasional Variabel
– Produksi/bulan
– Biaya Operasional/bulan
– Harga (Rp)
v
21
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
terdiri dari laki-laki berjumlah 5.968 jiwa, perempuan berjumlah 5.735 jiwa.
Dusun berjumlah 75. Jarak tempuh dari pusat kota Kecamatan dengan Kabupaten
0438,40 bujur lintang utara dan 9610, 30 – 9628, 30 bujur lintang timur.
Kecamatan ini berbatasan langsung sebelah utara dengan Kecamatan Sungai Mas,
Kaway XIV, Panton Reu dan Kabupaten Nagan Raya. Luas tanaman perkebunan
kelapa sawit yang terdapat di wilayah Kecamatan Pante Ceureumen ada lebih
kurang 626 Hektar, adapun produksi yang dihasilkan dalam kurun waktu 1 tahun
(2017) menurut data statistik BPS Kabupaten Aceh Barat tahun 2018 berkisar
v
22
Teklep, Babah Lueng, Berdikari, Canggai, Gunong Tarok, Jambak, Keude Suak
Awe, Keutambang, Krueng Beukah, Lango, Lawet, Lhok Guci, Lhok Sari,
Rambot, Seumantok, Seumara, Sikundo, Suak Awe, Tegal Sari. . (Kantor Camat
3. Karakteristik Responden
3.1 Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
ini di dominasi oleh responden yang berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah
Tabel 4.2
Usia Responden
v
23
ini di dominasi oleh responden yang berusia 41 sampai dengan 50 tahun, dengan
jumlah sebanyak 18 orang (36 %). Adapun yang berusia 20 sampai dengan 30
tahun sebanyak 9 orang (18 %). Usia 31 sampai dengan 40 tahun sebanyak 11
orang (22 %), dan usia di atas 50 tahun sebanyak 12 orang (24 %).
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir Responden
sebanyak 23 orang (46 %). Adapun responden yang tidak menamatkan di bangku
jenjang Sekolah Dasar (SD) atau sederajatnya berjumlah sebanyak 16 orang (32
%). Yang dapat menamatkan sekolah setingkat SMP atau sederajatnya ada
v
24
sebanyak 8 orang (16 %). Sisanya yang menamatkan sekolah setingkat SMA atau
pernah duduk dibangku kuliah atau telah memperoleh gelar sarjana, tidak ada
Tabel 4.4
Pekerjaan Pokok Responden
ini di dominasi oleh responden yang bekerja sehari-hari sebagai petani dengan
jumlah sebanyak 16 orang (32 %). Adapun yang bekerja sebagai PNS tidak
penulis temukan dilapangan, namun yang ada hanya responden yang berstatus
v
25
responden yang penulis temukan dilapangan yang bekerja sebagai pedagang ada
satu dengan lainnya berbeda, tergantung dengan jumlah lahan yang dimiliki oleh
mereka. Berikut dalam uraian tabel tampak jumlah produksi buah sawit yang di
panen dengan berbanding luas lahan yang dimiliki oleh masing – masing
Tabel 4.5
Produksi TBS (Tandan Buah Segar) Sawit
Dalam 1 kali panen ( ± 15 hari/bulan)
2 4 6 24 9.000
3 16 5 80 7.750
4 27 3 81 4.950
50 209
sawit masyarakat yang di dapat setiap panen berbeda, hal ini terjadi selain
tanaman sawit yang ditanam dalam kebun semuanya hidup sebanyak idealnya
dalam satu hektar dapat di tanami maksimal lebih kurang 135 batang, juga layak
v
26
12.800 kg (12,8 ton) per sekali panen dalam kurun waktu lebih kurang 15 hari
sekali dalam satu bulan, dengan luas lahan yang dimiliki per kepala keluarga (KK)
sebanyak 8 hektar. Artinya, 8 hektar kebun sawit yang di miliki oleh masing-
mencapai 1.600 kg (1,6 ton). 4 KK (kepala keluarga) lain yang memiliki kebun
sawit seluas 6 hektar, rata-rata produksi TBS (Tandan Buah Segar) sekali panen
dalam 1 hektarnya mencapai 1.500 kg (1,5 ton). Bila dikalikan 6 hektar kebun
sawit yang dimiliki oleh 1 KK (kepala keluarga), hasil produksi TBS (Tandan
Buah Segar) sekali panen sekitar 9.000 kg (9 ton). 16 KK (kepala keluarga) lain
yang memiliki kebun sawit seluas 5 hektar, rata-rata produksi TBS (Tandan Buah
segar) sekali panen dalam 1 hektarnya mencapai 1.550 kg (1,55 ton). Bila
dikalikan 5 hektar kebun sawit yang dimiliki oleh 1 KK (kepala keluarga), hasil
produksi TBS (Tandan Buah Segar) sekali panen sekitar 7.750 kg (7,75 ton). 27
KK (kepala keluarga) lain yang memiliki kebun sawit seluas 3 hektar, rata-rata
produksi TBS (Tandan Buah Segar) sekali panen dalam 1 hektarnya mencapai
1.650 kg (1,65 ton). Bila dikalikan 3 hektar kebun sawit yang dimiliki oleh 1 KK
(kepala keluarga), hasil produksi TBS (Tandan Buah Segar) sekali panen sekitar
v
27
ditanaminya batang kelapa sawit. Saat kelapa sawit telah dapat di panen secara
Tabel 4.6
Biaya Operasional Rutin Kebun Kelapa Sawit
( 6 Bulan Sekali )
2.031.000,- untuk 1 hektar luas lahan. Biaya sebesar ini dikeluarkan hanya dalam
kurun waktu 6 bulan sekali dan sifatnya rutin, karena untuk menjaga agar
ilalang/rumput yang tumbuh sekitar batang sawit. Bila rumput tidak dimatikan
dengan pestisida, batang kelapa sawit agak susah berkembang dengan baik dan
juga pekebun susah saat menabur pupuk sekeliling batang kelapa sawit.
4.3 Harga
kurang 2 bulan, ternyata akhir-akhir ini harga TBS (Tandan Buah Segar) kelapa
sawit yang di beli oleh pengumpul/agen pada pekebun bervariasi. Untuk bulan
Oktober 2018, harga per kilogram buah kelapa sawit di bandrol dengan harga Rp.
1.050,-. Sedangkan harga pada bulan-bulan November 2018, bukan naik malah
turun dengan harga Rp. 850,- per kilogramnya. Ternyata pemberlakuan harga
seperti ini, mengacu pada harga yang di beli oleh Pabrik Kelapa sawit (PKS)
setempat.
sawit tidak mampu memprediksi harga dalam setahun berjalan dapat tetap (fixed),
karena pemberlakuan harga ditetapkan oleh Pabrik kelapa Sawit (PKS) setempat
dan juga berlaku sama dengan PKS lainnya dalam wilayah Kabupaten Aceh
juga berpengaruh pada hasil produksi saat panen dalam bulan yang bersangkutan.
Berikut di bawah ini tampak tabel perolehan pendapatan pekebun sawit atas hasil
produksi TBS (Tandan Buah Segar) dalam bulan Oktober dan November 2018.
v
29
Tabel 4.7
Produksi TBS serta Perolehan Pendapatan Pekebun Sawit
(Bulan Oktober 2018)
Seperti gambaran dalam tabel 4.7, pendapatan bersih yang diterima para
pekebun sawit tampak berbeda, ini disebabkan antara lain adalah pengaruh dari
perolehan hasil produksi TBS (Tandan Buah Segar) yang dihasilkan masing-
masing kebun responden. Sedangkan harga buah sawit dalam bulan Oktober di
penelitian dengan harga kisaran Rp. 1.050,- per kilogram, tertinggi adalah
v
30
Kebun kelapa sawit dengan luas 8 hektar yang dimiliki oleh masing-
masing kepala keluarga (KK), dalam bulan Oktober 2018 mampu menghasilkan
TBS (Tandan Buah Segar) sebanyak 1.600 kg (1,6 ton) per sekali panen dalam
kurun waktu lebih kurang 15 hari kalender. Pendapatan kotor yang diperoleh
sebelum dikurangi biaya operasional kerja adalah Rp. 13.440.000,- dengan harga
per kilogram TBS (Tandan Buah Segar) Rp. 1.050,-. Setelah dikurangi biaya
operasional kerja yaitu sebesar Rp. 9.450.000,- dengan harga per kilogram TBS
(Tandan Buah Segar) Rp. 1.050,-. Setelah dikurangi biaya operasional kerja
operasional kerja yaitu sebesar Rp. 8.137.500,- dengan harga per kilogram TBS
(Tandan Buah Segar) Rp. 1.050,-. Setelah dikurangi biaya operasional kerja
v
31
operasional kerja yaitu sebesar Rp. 5.197.500,- dengan harga per kilogram TBS
(Tandan Buah Segar) Rp. 1.050,-. Setelah dikurangi biaya operasional kerja
Tabel 4.8
Produksi TBS serta Perolehan Pendapatan Pekebun Sawit
(Bulan November 2018)
Seperti gambaran dalam tabel 4.8, pendapatan bersih yang diterima para
pekebun sawit tampak berbeda, ini disebabkan antara lain adalah pengaruh dari
perolehan hasil produksi TBS (Tandan Buah Segar) yang dihasilkan masing-
masing kebun responden. Sedangkan harga buah sawit dalam bulan November di
v
32
tingkat pengumpul berkisar Rp. 850,- per kilogramnya. Harga ini terjadi
penurunan sangat drastis bila dibandingkan dengan harga pada bulan sebelumnya.
Umumnya para pekebun kelapa sawit merasa prihatin dengan anjloknya harga
kepala keluarga (KK), dalam bulan November 2018 hanya mampu menghasilkan
TBS (Tandan Buah Segar) sebanyak 1.505 kg sekali panen dalam kurun waktu
lebih kurang 15 hari. Pendapatan kotor yang diperoleh sebelum dikurangi biaya
operasional kerja adalah Rp. 10.234.000,- dengan harga per kilogram TBS
(Tandan Buah Segar) Rp. 850,-. Setelah dikurangi biaya operasional kerja sebesar
operasional kerja yaitu sebesar Rp. 7.140.000,- dengan harga per kilogram TBS
(Tandan Buah Segar) Rp. 850,-. Setelah dikurangi biaya operasional kerja sebesar
Rp. 500.000,-, pekebun kelapa sawit memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp.
6.640.000,-.
operasional kerja yaitu sebesar Rp. 6.587.500,- dengan harga per kilogram TBS
(Tandan Buah Segar) Rp. 850,-. Setelah dikurangi biaya operasional kerja sebesar
v
33
Rp. 300.000,-, pekebun kelapa sawit memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp.
6.287.500,-.
operasional kerja yaitu sebesar Rp. 3.761.250,- dengan harga per kilogram TBS
(Tandan Buah Segar) Rp. 850,-. Setelah dikurangi biaya operasional kerja sebesar
Dari hasil analisis variabel penelitian yang di angkat dalam skripsi ini,
v
34
BAB V
1. Kesimpulan
peningkatan pendapatan para usaha tani sawit, pada dasarnya di pengaruhi oleh
faktor perawatan kebun yang dilakukan oleh pemilik kebun, serta faktor harga jual
yang berfluktuasi (naik turun) di beli oleh agen pengumpul buah kelapa sawt.
bervariasi, yang disebabkan selain batang kelapa sawit yang di tanam kurang
produktif hasilnya atau juga jumlah batang sawit yang ditanam tidak semuanya
hidup terkadang ada yang telah mati, dan juga berpengaruh dengan biaya yang
Dengan harga tebus TBS (Tandan Buah Segar) di tingkat PKS (Pabrik
Kelapa Sawit) dalam bulan-bulan terakhir ini kian menurun, pendapatan yang
diterima oleh pekebun kelapa sawit juga menjadi imbasnya. Alhasil, pekebun
kelapa sawit merasa kurang bergairah untuk merawat kembali kebun sawitnya.
2. Saran
pengambil kebijakan dapat kiranya meninjau ulang kembali mengenai harga tebus
kelapa sawit di tingkat PKS (Pabrik Kelapa Sawit), karena komoditi kandungan
dari minyak kelapa sawit merupakan salah satu kebutuhan primer baik di tingkat
v
35
DAFTAR PUSTAKA
Daniel. 2002. Ekonomi Pertanian, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Joesran dan Fathorrozi. 2003. Teori Ekonomi Mikro, Penerbit Salemba Empat.
Jakarta
Noor, Hendry Faisal. 2007. Ekonomi Manajerial, Penerbit PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Raharja Pratama dan Manurung. 2007. Teori Ekonomi Mikro, Penerbit FEUI.
Jakarta
Rodjak. 2002. Manajemen Usaha Tani dan Perkebunan Kelapa Sawit. Penerbit
BPFE UGM. Yogyakarta
Sukirno, Sadono. 2006. Pengantar Teori Makro Ekonomi, Penerbit PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta
v
36
SKRIPSI
OLEH
AZHARI
01200006
SKRIPSI
AZHARI
01200006
SKRIPSI
Oleh :
AZHARI
Mengetahui
KETUA JURUSAN
v
39
LEMBAR PERNYATAAN
Nama : Azhari
NPM : 01200006
Jurusan : Ekonomi Manajemen (EKM)
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Produktivitas Kelapa Sawit
Terhadap Peningkatan Pendapatan Para Usaha Tani Sawit Di
Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh barat
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata
dikemudian hari penulisan Skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan
terhadap hasil karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan
sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Sekolah
Tinggi Imu Manajemen Indonesia (STIMI) Meulaboh.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.
Penulis,
Azhari
v
40
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas karunia serta
hidayah-Nya, Shalawat beriring salam kita haturkan pula pada baginda Nabi Besar
Muhammad SAW sehingga penulis selalu diberi kemudahan untuk menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Produktivitas Kelapa Sawit
Terhadap Peningkatan Pendapatan Para Usaha Tani Sawit Di Kecamatan
Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat ”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis sangat terbantu atas segala bentuk
dukungan dari semua pihak yang terlibat didalamnya, telah memberikan
sumbangan pikiran maupun tenaga sehingga penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1.Bapak H.T. Bustami NA, SE, MM, M.Sc selaku pembimbing utama
yang telah membimbing penulis.
2.Ibu Sri Hartati, SE, M.M, selaku pembimbing pembantu yang telah
membantu membimbing penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.
3.Bapak Muliza, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan yang telah memberikan
arahan kepada penulis.
4.Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen dilingkungan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen Indonesian (STIMI) yang telah membekali penulis dengan
berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
5.Kedua orang tua saya yang telah bersusah payah dan mendo’akan saya
agar berhasil dalam meraih cita-cita dibangku perguruan tinggi.
6.Bapak Camat beserta Staf, serta Bapak-bapak PPL Kecamatan Pante
Ceureumen, yang telah membantu penulis dengan memberikan data yang
dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.
Azhari
v
41
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………..… 1
1. Latar Belakang Masalah………………………………… .. 1
2. Rumusan Masalah .……………………………………….. 4
3. Batasan Masalah ………………………………………. … 4
4. Tujuan Penelitian ………………………………………… 4
5. Manfaat Penelitian ……………………………………….. 4
6. Hipotesa Penelitian ……………………………………… . 5
7. Sistematika Penulisan …………………………………….. 5
v
42
v
43
1. Kesimpulan …………………………………………………. 34
2. Saran-Saran ………………………………………………… 34
DAFTAR TABEL
ABSTARK
Nama Mahasiswa : Azhari
NPM : 01200006
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Produktivitas Kelapa Sawit
Terhadap Peningkatan Pendapatan Para Usaha
Tani Sawit Di Kecamatan Pante Ceureumen
Kabupaten Aceh Barat.
Pembimbing Utama : H.T. Bustami NA, SE., MM., M.Sc
Pembimbing Pembantu : Sri Hartati, SE., M.M
v
45
Penelitian ini dilakukan pada akhir bulan September 2018 sampai dengan
November 2018 dengan mengambil sampel sebanyak 50 orang responden secara
acak yang memiliki perkebunan kelapa sawit dalam wilayah Kecamatan Pante
Ceureumen. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,
penulis menyebarkan kuisioner yang isinya tentang pertanyaan-pertanyaan seputar
kepemilikan lahan kebun sawit, biaya-biaya yang dikeluarkan dalam perawatan
kebun, produksi/hasil TBS (Tandan Buah Segar) yang diperoleh dalam sekali
panen, pendapatan yang di terima baik dalam bentuk masih kotor (bruto) sebelum
di potong biaya ongkos produksi maupun pendapatan bersih (netto) setelah di
potong biaya ongkos produksi.
Dari hasil penelitian yang diteliti, produksi kelapa sawit dan harga di beli
oleh agen pengumpul, sifatnya fluktuatif, artinya setiap saat dapat berubah.
Produksi kelapa sawit dapat stabil, meningkat atau menurun, tergantung pada
perawatan yang dilakukan oleh pemilik kebun yang bersangkutan. Sisi harga yang
di beli oleh pengumpul, juga demikian, terkadang dalam bulan-bulan tertentu
harga per kilogram kelapa sawit dapat jadi tinggi dalam arti harga per
kilogramnya dapat mencapai Rp. 1.600,-. Namun pada bulan-bulan lainnya harga
komoditi sawit (TBS) dapat terjadi menurun. Hal ini sangat tergantung dari Pabrik
Kelapa Sawit (PKS) yang menentukan harga semuanya ini.
BATAS AZHARI
v
46
SKRIPSI
REZA HERMANSAH
00701294
v
47
SKRIPSI
REZA HERMANSAH
00701294
v
48
SKRIPSI
Oleh :
REZA HERMANSAH
v
49
Mengetahui
KETUA JURUSAN
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata
dikemudian hari penulisan Skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan
terhadap hasil karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan
sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Sekolah
Tinggi Imu Manajemen Indonesia (STIMI) Meulaboh.
v
50
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.
Penulis,
Reza Hermansah
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas karunia serta
hidayah-Nya, Shalawat beriring salam kita haturkan pula pada baginda Nabi Besar
Muhammad SAW sehingga penulis selalu diberi kemudahan untuk menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Semangat Kerja Dan Disiplin Kerja
Terhadap Produktivitas Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kabupaten Aceh Barat ”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis sangat terbantu atas segala bentuk
dukungan dari semua pihak yang terlibat didalamnya, telah memberikan
sumbangan pikiran maupun tenaga sehingga penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
v
51
Reza Hermansah
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………..… 1
1. Latar Belakang Masalah………………………………… .. 1
2. Rumusan Masalah .……………………………………….. 5
3. Batasan Masalah ………………………………………. … 5
4. Tujuan Penelitian ……………………………………….... 5
v
52
v
53
DAFTAR TABEL
v
54
ABSTRAK
v
55
BAB I
PENDAHULUAN
v
56
keahlian (skill). Dimana keempat faktor tersebut tidak dapat berdiri sendiri,
melainkan harus saling mendukung untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. Dan diantara keempat faktor utama tersebut, faktor tenaga kerja atau
manusia dalam hal ini adalah karyawan, merupakan hal yang terpenting karena
Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk apapun, baik dalam
skala besar maupun kecil, tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia. Sumber
bekerja, agar ianya mampu setidaknya mengukir prestasi kerja. Tentu dalam
harapan memiliki semangat tinggi dengan berkreativitas, sesuai dengan apa yang
gizi dan kesehatan, sikap dan etika, motivasi, iklim kerja, tehnologi, sarana
2005:20)
v
57
mampu memberikan dorongan bagi seseorang untuk dapat bekerja lebih baik dan
Hilangnya disiplin kerja, akan berpengaruh terhadap efesiensi kerja dan efektifitas
ditegakkan, maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai
pendidikan, keahlian (skill) dan tehnologi semata tanpa memikirkan semangat dan
disiplin kerja karyawan, maka pendidikan, keahlian (skill) dan tehnologi yang
tinggi sekalipun tidak akan memperoleh hasil yang maksimal, bila institusi
(training). Dalam kegiatan tersebut, kiranya juga dibekali dengan materi tentang
v
58
bekerja. Dengan terapan disiplin, tercermin semangat kerja yang profesional serta
Dewasa ini, Badan Usaha Miliki Daerah (BUMD) sebagai salah satu
pelaku ekonomi di Daerah, ikut serta berperan aktif dalam pembangunan Daerah
barang dan jasa. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini adalah Perusahaan
Minum Daerah (PDAM) selalu terus menerus meningkatkan pelayanan, baik dari
Seperti kita ketahui, umumnya perusahaan air bersih bekerja keras untuk
Dalam hal ini, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) milik Pemerintah Daerah
misalnya, dari segi internal perusahaan itu sendiri, antara lain peningkatan kualitas
karyawan. Kualitas karyawan dapat dilihat dari semangat, dan disiplin kerja yang
dilakukan sehari-hari. Dengan adanya semangat dan disiplin kerja yang tinggi,
menjalankannya.
masih menggunakan tenaga manusia. Dengan kegiatan seperti ini, tenaga manusia
v
59
mulai dari yang kurang profesional sampai yang berkapasitas profesional sangat
bisa didapat dengan adanya produktivitas karyawan yang tinggi. Sehingga apa
surplus (lebih) di dapat dari produksi yang di supply (tawarkan) pada para
konsumen pelanggan air bersih. Saat ini, perusahaan air minum memiliki prospek
mendalam (inten) dari kinerja para karyawan, supaya kredibilitas perusahaan pada
publik dapat terjaga dan pelanggan pun merasa terhargai. Untuk itu, usaha yang
dan efisien.
pengaruh dari semangat serta disiplin kerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Kabupaten Aceh Barat. Oleh karena itu penulis mengangkat
v
60
Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Aceh Barat.”
2. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
3. Batasan Masalah
terhadap produktivitas dalam mencapai target kerja pada Perusahaan Daerah Air
4. Tujuan Penelitian
karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Aceh Barat
5. Manfaat Penelitian
v
61
6. Hipotesa
7. Sistematika Penulisan
sistematika penulisan.
disiplin kerja, jenis disiplin kerja, pengertian produktivitas kerja karyawan, faktor-
v
62
Bab III Metode Penelitian yang terdiri dari tempat penelitian, populasi dan
sampel, teknik pengumpulan data, metode analisis data, skala pengukuran variabel
Umum Perusahaan PDAM Tirta meulaboh, Tugas Pokok PDAM Tirta Meulaboh,
Fungsi dan Tujuan PDAM Tirta Meulaboh, Visi dan Misi PDAM Tirta Meulaboh,
Bab V merupakan bab penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Analisis.
berharap para karyawannya mau dan mampu bekerja dengan giat serta konsekuen
yang optimal mencerminkan pada kedisiplinan kinerja yang baik, hal ini
terselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh lembaga tempat ia
bernaung. Capaian hasil ini, sangat bermakna dirasakan oleh pihak penerima
manfaat yang akan menindaklanjuti pada bidang lainnya sesuai mekanisme yang
Semangat kerja adalah sikap mental dari individu atau kelompok yang
untuk mampu bekerjasama dan dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya
mencapai prestasi kerja yang maksimal. Sedangkan semangat kerja menurut pakar
untuk bekerja sama dengan giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama.
keadaan yang timbul dari dalam diri individu yang menyebabkan individu atau
v
64
suatu keadaan yang mencerminkan kondisi rohani atau perilaku individu yang
merangsang setiap setiap individu untuk melakukan suatu pekerjaan dengan lebih
organisasi penting untuk diketahui sejak dini, karena dapat berdampak pada :
rasa malas untuk bekerja. Apalagi kompensasi atau gaji yang diterimanya
v
65
lain saat mereka bekerja. Sehingga bagi karyawan yang merasa terusik
mencari tempat pekerjaan lain yang lebih sesuai, dengan alasan mencari
d. Kegelisahaan di mana-mana.
v
66
yang lebih besar dari sebelumnya, dan diberikan kepada karyawan yang
sebagainya.
v
67
bagi karyawan seperti; caferia, tempat rekreasi, kamar kecil yang bersih,
dapat menciptakan kondisi kerja yang dapat mendorong semangat kerja. Adapun
a. Kompensasi.
berupa balas jasa yang diberikan haruslah memadai dan layak diberikan
utama atas keahlian atau pekerjaan dan kesetiaan dalam bisnis perusahaan.
(Rivai, 2010:741)
v
68
kepada perusahaan.
terima dan juga menyangkut masalah hak dan kewajiban antara karyawan
langsung atau benefit terdiri dari semua pembayaran yang tidak tercukupi
Komponen-Komponen Kompensasi
1. Gaji.
v
69
Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang di terima karyawan
tujuan perusahaan.
2. Upah.
3. Insentif.
v
70
efektif dan efisien serta kualitas dan kuantitas pekerjaannya sehingga daya
saing yang ada pada perusahaan akan semakin besar. Pengembangan ini
dilakukan untuk tujuan non karier maupun karier bagi para karyawan
v
71
yang bersangkutan.
c. Promosi jabatan.
besar. Promosi berarti pula perpindahan dari suatu jabatan yang lain yang
2006:73)
Dasar Promosi
v
72
2006:74)
Tujuan Promosi
promosi kepada karyawan dengan dasar dan pada waktu yang tepat
optimal perusahaan.
lainnya.
v
73
percobaan.
2008:113)
d. Lingkungan kerja
peran yang penting, karena merupakan hal yang terdekat dengan karyawan
linkungan kerja.
v
74
suasana kerja yang baik pula, timbulnya motivasi kerja yang tinggi serta
peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis, diharapkan para karyawan memiliki
sikap disiplin yang tinggi dalam bekerja sehingga produktivitas kerjanya dapat
meningkat.
Disiplin mengacu pada pola tingkah laku dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Adanya hasrat yang kuat untuk melaksanakan sepenuhnya apa yang
sudah menjadi norma, etika dan kaidah yang berlaku.
b. Adanya perilaku yang terkendali.
c. Adanya ketaatan.
v
75
Untuk dapat mengetahui seseorang disiplin dalam bekerja atau tidak, dapat
dilihat dari :
Menurut Gery Terry (2005:97), disiplin kerja dapat timbul dari diri
a. Self Inposed Dicipline, yaitu disiplin yang timbul dari diri sendiri atas
dasar kerelaan, kesadaran dan bukan timbul atas dasar paksaan.
Disiplin ini timbul karena, seseorang merasa terpenuhi kebutuhannya
dan merasa telah menjadi bagian dari organisasi. Sehingga orang akan
tergugah hatinya untuk sadar, dan secara suka rela memenuhi segala
peraturan yang berlaku.
yang timbul dari diri sendiri atas dasar kerelaan dan kesadaran. Akan tetapi dalam
kenyataan selalu menyatakan bahwa disiplin itu lebih banyak disebabkan adanya
paksaan dari luar. Untuk itu perlu melaksanakan kegiatan pendisiplinan yang
untuk mendorong para karyawan agar secara sadar mentaati berbagai standar dan
v
76
dalam hal ini adalah dapat ditumbuhkan Self Dicipline (disiplin diri) pada setiap
karyawan tanpa terkecuali. Untuk memungkinkan iklim yang penuh disiplin kerja
tanpa paksaan tersebut, standarisasi itu perlu kiranya bagi setiap karyawan,
menghindari peraturan lebih lanjut. Kegiatan koretif ini dapat berupa suatu
v
77
kesalahan.
v
78
kerja dapat berjalan lancar kembali dan tidak kaku dalam bersikap.
b. Berpakaian rapi.
baik.
hasil kerja yang berupa barang-barang atau jasa dengan sumber atau tenaga yang
a. Rumusan tradisional.
Keseluruhan produksi tidak lain adalah, ratio apa yang dihasilkan (output)
v
79
kedepan hari ini lebih baik dari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari
ini.
kerja itu sendiri, yang diharapkan dapat berjalan selaras dan saling
mendukung.
v
80
depannya.
dan sesuai dengan tujuan jangka panjang, menengah dan pendek. (M.
Sinungan, 2004:31)
sesuai dengan mutu/kualitas dan jangka waktu yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
v
81
2. Sarana pendukung
c. Supra sarana
suatu kebijakan.
v
82
bekerja keras demi masa depan yang lebih baik, semangat untuk
kreatif.
manusia.
v
83
dapat dihindari.
produktivitas adalah :
v
84
c. Teknostruktur.
d. Kualitas non fisik.
e. Peraturan birokrasi.
f. Gaya Kepemimpinan. (Mauled Mulyono, 2006:72)
1. Menurunnya presensi
v
85
presensi.
diharapkan dapat memberikan fasilitas yang lebih baik, di mana hal itu
3. Meningkatnya kerusakan
kenyataan, maka ketelitian dan rasa tanggung jawab terhadap hasil kerja
v
86
Produktivitas yang tinggi dapat dicapai jika didukung oleh karyawan yang
mempunyai semangat kerja dan disiplin kerja yang tinggi dalam melaksanakan
produktivitas kerja.
lebih giat. Sehingga dengan demikian, pekerjaan diharapkan akan lebih baik
demikian, bukan saja produktivitas kerja yang dapat ditingkatkan, tetapi juga
v
87
kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif
semangat kerja dan disiplin kerja serta kesungguhan dalam bekerja, maka
kualitas dan hasil kerja karyawan. Produktivitas organisasi kerja tidak sekedar
kualitas sangat penting artinya untuk meningkatkan daya saing bagi organisasi
kerja dibidang ekonomi dan industri, demi tercapainya misi dan tujuan dari
perusahaan.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
v
88
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada pada
Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Aceh Barat sebanyak
jumlah tersebut akan dijadikan sebagai sampel. Di mana hal ini sesuai dengan
dari 100, lebih baik di ambil semuanya, sehingga penelitian merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih dari 100, dapat di ambil antara
dengan cara :
v
89
1. Observasi
2. Wawancara.
pembahasan.
3. Kuisioner
populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel secara sensus. Analisis
data bersifat kualitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Metode analisis data ini menggunakan skala likert sebagai skala
pengukuran.
5. Skala Pengukuran
v
90
Untuk pengolahan data dari hasil kuesioner yang telah dijawab oleh
Tabel 3.1
Skor/bobot nilai berdasarkan skala likert
6. Operasional Variabel
BAB IV
v
91
Perusahaan Daerah Air minum Tirta Meulaboh Aceh Barat pada dasarnya
DVO (Departement Van Orlog) di bangun pada Tahun 1905 yang bergerak di
1962.
Nomor: 2 Tahun 1975 menetapkan bentuk Perusahaan Air Minum (PAM) dengan
v
92
Selama Pelita pertama, kegiatan pengadaan air bersih hanya berupa sumur
bor. Debit air yang dihasilkan berkurang kepada masyarakat menjadi tidak tetap,
di lain pihak kebutuhan air bersih dari tahun ke tahun terus meningkat.
setiap tahunnya terus meningkat, maka oleh unit Departemen Pekerjaan Umum se
ksi proyek air bersih dilaksanakan pembangunan berupa sistem penyediaan air
yang berlokasi di Jalan sentosa Kelurahan Drien Rampak Kabupaten Aceh barat.
(APBN) dan pinjaman luar negeri, setelah adanya perjanjian antara Pemerintah
Umum melalui proyek air bersihnya menyerahkan pengelolaan sistem air tersebut
v
93
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) juga mempunyai fungsi dan tujuan
masyarakat di radius 3 kecamatan yang sementara ini yang mampu dialiri air via
jaringan instalasi air minum, dan mengadakan pendataan terhadap pelanggan dan
a. Visi
b. Misi
v
94
jabatan dalam Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Meulaboh adalah
sebagai berikut:
1. Badan Pengawas
Daerah.
v
95
2. Direktur Utama
instansi terkait.
a. Bagian Umum.
b. Bagian Keuangan.
c. Bagian Marketing.
v
96
4. Bagian Keuangan
c. Seksi Pembukuan.
5. Bagian Marketing
Umum.
bersih.
v
97
Meulaboh.
Marketing.
lain:
b. Bagian enginnering.
Adapun tugas yang di emban oleh Diretktur Bagian Teknik antara lain:
kimia.
v
98
6. Deskriptif Responden
Deskriptif ini digunakan untuk mendapatkan gambaran dari data yang telah
Tabel 4.1
Responden Berdasarkan jenis kelamin
Pria 52 80
Wanita 13 20
Total 65 100
dan ini lebih banyak dari pada responden (karyawan) wanita yang
sebanyak 65 orang.
v
99
Tabel 4.2
Responden Berdasarkan jenis kelamin
18 - 30 14 21,54
31 - 40 31 47,69
˃ 41 20 30,77
Total 65 100
tugasnya, tidak terlepas dengan kondisi yang ia rasakan dalam wadah tempat
ianya beraktifitas. Terkadang ada juga beberapa karyawan yang kurang respek
dengan pekerjaannya, karena dipicu oleh faktor internal dan eksternal. Secara
umum semangat kerja karyawan dapat bergairah, tidak terlepas dari kepedulian
atasan dan juga harmonisasi yang terpelihara dengan baik. Direktur PDAM Tirta
v
100
kenyamanan dan stabilitas bersama dalam bekerja. Adapun beberapa kiat yang
dijadikan pedoman untuk bersama dan dijalankan secara serius antara lain adalah:
dalam jam kerja, kecuali mendapat izin dari Kepala Bagian masing-
masing.
v
101
langkah-langkah perbaikan agar hasil yang di capai (out put) dengan harapan
air yang di terima pelanggan, sering tidak terpuaskan lantaran air berkeruh. Upaya
Dari hasil analisis variabel penelitian yang di angkat dalam skripsi ini dengan
mempelajari analisis semangat kerja dan disiplin kerja karyawan, terlihat adanya
v
102
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
tinggi pula.
produktivitas karyawan.
2. Saran
Beberapa saran yang dapat peneliti berikan terkait dengan hasil penelitian ini
antara lain:
v
103
lebih pro aktif menilai kinerja para karyawannya agar produktivitas yang
v
104
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu. 2008. MSDM Edisi Revisi. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta
Mathis, 2001. Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja. Penerbit Pioner
Jaya. Bandung
Nitisemito, Alex, 2003. Manajemen Tenaga Kerja. Penerbit Pioner Jaya. Bandung
--------------------, 2004. Manajemen Personalia. Penerbit Ghalia. Jakarta
v
105
Soejono, 2004. Sistem dan Prosedur Kerja. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta
v
106
BATAS REZA
v
107
BATAS REZA
Lampiran Kuisioner
a. Sudah berapa tahun umur batang kelapa sawit yang sekarang ada di lahan
Bapak/Sdr ini ?
tanami ?
d. Apakah kelapa sawit dalam lahan yang Bapak/sdr miliki tumbuh dengan
baik semua ?
f. Berapa besar dana yang mesti Bapak/Sdr keluarkan untuk membeli pupuk
v
108
i. Berapa harga per kilogram kelapa sawit/TBS (Tandan Buah Segar) dalam
j. Berapa kg/ton jumlah produksi kelapa sawit secara rata-rata sekali panen
dalam 1 Hektarnya ?
dengan harga jual TBS (Tanda Buah Segar) akhir-akhir ini merosot ?
sawit ini ?
Terima Kasih
v
109
SKRIPSI
OLEH
AZHARI
01200006
v
110
(STIMI) MEULABOH
ACEH BARAT
2018
ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT
TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PARA USAHA
TANI SAWIT DI KECAMATAN PANTE CEUREUMEN
KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
AZHARI
01200006
(STIMI) MEULABOH
ACEH BARAT
2018
ANALISIS PENGARUH PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT
TERHADAP PENINGKATAN PENINGKATAN PARA USAHA
TANI SAWIT DI KECAMATAN PANTE CEUREUMEN
KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
Oleh :
AZHARI
Mengetahui
KETUA JURUSAN
ACEH BARAT
2018
LEMBAR PERNYATAAN
Nama : Azhari
NPM : 01200006
Jurusan : Ekonomi Manajemen (EKM)
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Produktivitas Kelapa Sawit
Terhadap Peningkatan Pendapatan Para Usaha Tani Sawit Di
Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh barat
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata
dikemudian hari penulisan Skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan
terhadap hasil karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan
sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Sekolah
Tinggi Imu Manajemen Indonesia (STIMI) Meulaboh.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.
Penulis,
Azhari
v
113
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas karunia serta
hidayah-Nya, Shalawat beriring salam kita haturkan pula pada baginda Nabi Besar
Muhammad SAW sehingga penulis selalu diberi kemudahan untuk menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Produktivitas Kelapa Sawit
Terhadap Peningkatan Pendapatan Para Usaha Tani Sawit Di Kecamatan
Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat ”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis sangat terbantu atas segala bentuk
dukungan dari semua pihak yang terlibat didalamnya, telah memberikan
sumbangan pikiran maupun tenaga sehingga penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1.Bapak H.T. Bustami NA, SE, MM, M.Sc selaku pembimbing utama
yang telah membimbing penulis.
2.Ibu Sri Hartati, SE, M.M, selaku pembimbing pembantu yang telah
membantu membimbing penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.
3.Bapak Muliza, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan yang telah memberikan
arahan kepada penulis.
4.Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen dilingkungan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen Indonesian (STIMI) yang telah membekali penulis dengan
berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
5.Kedua orang tua saya yang telah bersusah payah dan mendo’akan saya
agar berhasil dalam meraih cita-cita dibangku perguruan tinggi.
6.Bapak Camat beserta Staf, serta Bapak-bapak PPL Kecamatan Pante
Ceureumen, yang telah membantu penulis dengan memberikan data yang
dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.
v
114
Azhari
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………..… 1
1. Latar Belakang Masalah………………………………… .. 1
2. Rumusan Masalah .……………………………………….. 4
3. Batasan Masalah ………………………………………. … 4
4. Tujuan Penelitian ………………………………………… 4
5. Manfaat Penelitian ……………………………………….. 4
6. Hipotesa …………………………………………………... 5
7. Sistematika Penulisan …………………………………….. 5
v
116
DAFTAR TABEL
v
117
ABSTARK
v
118