Nim : 207007064 Dosen : Dr. Ir. Nazaruddin, MT Kelas : Eksekutif 27
1. Mana bagian industri yang berkaitan dengan tujuan perusahaan?
Dalam bisnis yang saya kelola yaitu di bidang perkebunan kelapa sawit rakyat, bagian industri yang berkaitan dengan tujuan perusahaan atau organisasi diantaranya ialah industri minyak kelapa sawit (CPO). Dimana perkebunan kelapa sawit rakyat memberikan kontribusi dalam pertumbuhan produksi minyak kelapa sawit di indonesia. Pertumbuhan produksi minyak kelapa sawit memiliki keterkaitan dan multiplier effect yang kuat terhadap sumber daya lokal berbasis output, nilai tambah, pendapatan dan tenaga kerja.
2. Apa faktor-faktor penentu sukses disana?
Faktor penentu keberhasilan perkebunan kelapa sawit rakyat, tentunya dikatakan berhasil apabila produktivitas perkebunan sawit rakyat tersebut tinggi atau maksimal atau sama dengan produktivitas sawit di perkebunan besar, serta diterapkannya manajemen perkebunan yang berkelanjutan. Dimana kunci utama untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat pada penggunaan benih yang bermutu, benih yang bersertifikat yang dihasilkan oleh produsen benih kelapa sawit. Saat ini banyak petani yang menggunakan benih palsu, artinya benih yang tidak bersertifikat, sehingga setelah menunggu 3-4 tahun baru diketahui karena tanaman kelapa sawit tidak berbuah, kalaupun berbuah hanya sedikit, rendemen minyaknya rendah. Kondisi ini sangat merugikan petani. Faktor yang kedua adalah penggunaan teknologi, terutama untuk pemupukan. Tanaman kelapa sawit adalah tanaman dengan produktivitas tinggi, sehingga memerlukan hara yang cukup tinggi juga untuk dapat mencapai potensi produksinya. Beberapa faktor lain yang menjadikan para petani kelapa sawit berhasil ialah melakukan pemeliharaan lainnya seperti pengendalian gulma, perawatan jalan untuk panen, pemanenan dan konservasi tanah dan air. Konservasi tanah dan air ini sangat penting untuk menjamin ketersediaan air. Teknik pemanen air saat musim hujan seperti pembuatan rorak, terasering dan perawatan tanaman penutup tanah, menjadi sangat penting untuk dilakukan. Teknologinya sudah tersedia tinggal melakukannya untuk menjamin produktivitas yaang tinggi. Pada hakekatnya, perkebunan kelapa sawit di Indonesia (termasuk perkebunaan rakyat) yang menghasilkan kelapa sawit dan produk turunannya berhasil bersaing menguasai supply chain dari bahan baku hingga produk akhir, dimana mengandung 87% komponen domestik. Keunggulan ini tidak dimiliki oleh komoditas pertanian lain.
3. Apakah perusahaan memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk bersaing di
bagian industri tersebut? Jika tidak, dapatkah perusahaan mengembangkan keahlian tersebut? Perkebunan kelapa sawit rakyat saat ini belum memiliki keahlian yang mumpuni, tetapi ke depannya dengan dukungan politis dan pemerintah, para kelapa sawit yakin bahwa kelapa sawit Indonesia akan lebih berkembang, sehingga skema usaha dan manajemen perkebunan yang berkelanjutan semakin penting diperluas penerapannya.
4. Apakah keahlian tersebut memungkinkan perusahaan memanfaatkan
peluang dan mengatasi ancaman yang akan datang? Dengan adanya keahlian, dukungan kebijakan dari berbagai pihak untuk mengembangkan ekspansi perkebunan kelapa sawit di indonesia (termasuk perkebunan rakyat) tersebut tentunya tidak menutup kemungkinan bahwa baik petani kelapa sawit maupun pemerintah dapat memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman di masa yang akan datang. Dalam hal ini tentunya dibutuhkan berbagai kebijakan yakni: (1) peningkatan produktivitas perkebunan sawit rakyat melalui program replanting, (2) penyediaan bibit sawit yang bersertifikat, (3) peningkatan akses finansial pekebun rakyat melalui program sertifikasi lahan rakyat, (4) peningkatan nilai tambah melalui hilirisasi, (5) stabilisasi harga melalui peningkatan pasar domestik dan pasar kawasan, (6) diplomasi dan kerjasama investasi dan perdagangan, (7) perbaikan infrastruktur dan fasilitasi perdagangan, (8) data dan informasi, serta (9) penguatan organisasi petani dan pelaku usaha. Salah satu ancaman di masa yang akan datang yang saat in juga sudah ada isu- isu Lingkungan Hidup yang dihubungkan dengan perkebunan kelapa sawit indonesia, pemerintah Indonesia telah sering dikritik kelompok-kelompok pencinta lingkungan hidup karena terlalu banyak memberikan ruang untuk perkebunan kelapa sawit (yang berdampak pada penggundulan hutan dan penghancuran lahan bakau). Maka dan sejalan dengan semakin banyaknya perusahaan internasional yang mencari minyak sawit ramah lingkungan sesuai dengan kriteria Roundtable on Sustainable Palm Oil - perkebunan-perkebunan di Indonesia dan Pemerintah perlu mengembangkan kebijakan-kebijakan ramah lingkungan. Dimana pada tahun 2011, Indonesia medirikan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing global dari minyak sawit Indonesia dan mengaturnya dalam aturan-aturan ramah lingkungan yang lebih ketat. Semua produsen minyak sawit di Indonesia didorong untuk mendapatkan sertifikasi ISPO.
5. Apakah definisi perusahaan tentang industri cukup fleksibel untuk
memungkinkan penyesuaian konsep bisnis perusahaan dengan berkembangnya industri? Semakin berkembangnya perkebunan kelapa sawit tentunya membuat para petani atau pelaku usaha di bidang perkebunan kelapa sawit (termasuk perkebunan kelapa sawit rakyat) cukup fleksibel dalam penyesuaian konsep bisnis di sektor perkebunan. Hal ini dikarenakan telah berkembangnya seluruh sub sistem untuk mendukung perkebunan kelapa sawit, dan semakin membaiknya prospek usaha perkebunan kelapa sawit, maka dewasa ini telah, sedang dan akan terus berlangsung minat investasi pengembangan perkebunan kelapa sawit. Dengan definisi perusahaan yang cukup fleksibel ini juga diharapkan mengacu pada penerapan konsep perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.