Anda di halaman 1dari 13

UJIAN AKHIR SEMESTER

EKONOMI BISNIS

Oleh :

SERLY FIMASARI
207007064

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
NAMA : SERLY FIMASARI
NIM : 207007064
KELAS : EKSEKUTIF 27
PROGRAM STUDI : MAGISTER MANAJEMEN
MATA KULIAH : EKONOMI DAN BISNIS
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Diketahui :

Modal Investasi
Pengadaan mesin dan peralatan baru $ 150,000 Pada Tahun 0 (initial cost)
Pada Tahun 3 setelah operasi
Pengadaan mesin dan peralatan baru
$ 50,000 komersial
Kompnesasi biaya penelitian $ 100,000 Pada Tahun Pertama
Pembayaran tahunan kepada Lembaga $ 100,000
Penelitian 50.000/tahun Selama 2 Tahun pertama
Pembayaran tahunan kepada Lembaga
Penelitian 75.000/tahun $ 300,000 Selama 4 Tahun terakhir
Total nilai investasi $ 700,000

Penjualan Perusahaan
Tahun 2 $ 300,000 Tahun.1 Komersial
Tahun 3 $ 360,000 Tahun.2 Komersial
Tahun 4 $ 400,000 Tahun.3 Komersial
Tahun 5 $ 500,000 Tahun.4 Komersial
Tahun 6 $ 500,000 Tahun.5 Komersial
Tahun 7 $ 500,000 Tahun.6 Komersial
Total penjualan $ 2,560,000

Informasi penting
Kegiatan konstruksi 1 Tahun sebelum
operasi komersial
Operasi komersial dimulai pada tahun kedua
Biaya penyusutan (depresiasi) 45% Dari
penjualan tahunan Depresiasi mesin metode garis lurus
Nilai penyelamatan (residu) 10% Pada akhir
penggunaan
Pajak penghasilan 15%
Suku bunga 12%
Perjanjian dengan lembaga penelitian selama manufaktur 6 Tahun
Jawab :

Perhitungan Depresiasi metode garis lurus

$
Nilai penyelamatan (1) 10% $ 150,000 15,000
$ $
Nilai penyelamatan (1) 10% 50,000 5,000

Depresiasi alat.1 = Harga Perolehan - Nilai Sisa


Umur
$ $
150,000 - 15,000
6
$
Depresiasi alat.1 = 22,500 Per-tahun

Depresiasi alat.2 = Harga Perolehan - Nilai Sisa


Umur
$ $
50,000 - 5,000
3
$
Depresiasi alat.2 = 15,000 Per-tahun
Aliran
Investment Penjualan Biaya Produksi Operasi Profit Cash Perhitungan NPV

Pembayaran Cash flow


Pengadaan
Tahun Kompensasi tahunan Biaya Suku after tax
mesin dan Total Penjualan Depresiasi Depresiasi Gross Pajak Cash flow
biaya kepada Operasional Net Profit bunga (n) - Total NPV
peralatan Investment Perusahaan Alat.1 Alat.2 Profit Penghasilan after tax
penelitian Lembaga Tahunan (i) Investment
baru
Penelitian (n)

i=e-f-g- l=g+h+
a B C E f = 45% x e j = 15% x i
n d = a+b+c G H h k=I-j k m n=l -d o = n / (1 + i
$ $ $ -
0 150,000 150,000 150,000 $ -150,00
$ $ $ - $ -
1 100,000 100,000 12% 100,000 89,286
$ $ $ $ $ $ $ $ $
2 50,000 50,000 300,000 135,000 22,500 $ 142,500 $ 21,375 121,125 143,625 12% 93,625 74,637
$ $ $ $ $ $ $ $ $
3 50,000 50,000 360,000 162,000 22,500 $ 175,500 $ 26,325 149,175 171,675 12% 121,675 86,606
$ $ $ $ $ $ $ $ $ $
4 50,000 75,000 125,000 400,000 180,000 22,500 $ 197,500 $ 29,625 167,875 190,375 12% 65,375 41,547
$ $ $ $ $ $ $ $ $ $
5 75,000 75,000 500,000 225,000 22,500 15,000 $ 237,500 $ 35,625 201,875 239,375 12% 164,375 93,271
$ $ $ $ $ $ $ $ $ $
6 75,000 75,000 500,000 225,000 22,500 15,000 $ 237,500 $ 35,625 201,875 239,375 12% 164,375 83,277
$ $ $ $ $ $ $ $ $ $
7 75,000 75,000 500,000 225,000 22,500 15,000 $ 237,500 $ 35,625 201,875 239,375 12% 164,375 74,355

𝑛 $
𝑁𝑃𝑉 214,408
𝑇=1
=
𝑛
𝐶𝑎𝑠ℎ𝑓𝑙𝑜𝑤 𝑛 − 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑛
NPV =𝑛=1 1+𝑖 𝑛

NPV = $ 214,408
Investment Cost Present Value i = 30 % Present Value i = 35 %
Pembayaran
Pengadaan Cash Flow
Tahun Kompensasi tahunan
mesin dan Total after tax
biaya kepada Investment Cash Flow Investment Cash Flow
peralatan Investment
penelitian Lembaga Cost after tax Cost after tax
baru
Penelitian
g = e / (1 + h = d / (1 + i = e / (1 +
N A B c d=a+b+c e f = d / (1 + i)n
i)n i)n i)n
$ $ $ $ $ $ $
0 150,000 150,000 - 150,000 - 150,000 -
$ $ $ $ $ $ $
1 100,000 100,000 - 76,923 - 74,074 -
$ $ $ $ $ $ $
2 50,000 50,000 143,625 29,586 84,985 27,435 78,807
$ $ $ $ $ $ $
3 50,000 50,000 171,675 22,758 78,141 20,322 69,776
$ $ $ $ $ $ $ $
4 50,000 75,000 125,000 190,375 43,766 66,656 37,634 57,316
$ $ $ $ $ $ $
5 75,000 75,000 239,375 20,200 64,471 16,726 53,384
$ $ $ $ $ $ $
6 75,000 75,000 239,375 15,538 49,593 12,390 39,544
$ $ $ $ $ $ $
7 75,000 75,000 239,375 11,952 38,148 9,178 29,292
$ $ $ $
370,724 381,993 347,758 328,117
$ $ -
Selisih 11,270 19,640
$
11,270

?
30% 35%

$ -
19,640

IRR = 30% 11,270 35% 30%

11,270 19,640
IRR = 32%
2. Analisis Inkrimental :

In $
Project Project
Redaction A B

Initial Cost 250,000 375,000

Year I 75,000 100,000

Revenue : Year II 100,000 175,000

Year III 150,000 225,000


Interest rate
: 10%

Project A
Present Value Net
Initial
Year I – Present
Cost
Year I Year II Year III III Value
-
68,182 82,645 112,697 263,524 250,000 13,524

Project B
Present Value Net
Initial
Year I – Present
Cost
Year I Year II Year III III Value
-
90,909 144,628 169,046 404,583 375,000 29,583

Kesimpulan :
Pilihan terbaik dari perhitungan Net Present Value adalah Project B.
3. Berdasarkan hasil pasar, ditunjukkan bahwa :

Pada tahun pertama ada peluang 50% bahwa permintaan akan berat, kemungkinan

30% bahwa itu akan menjadi sedang dan dan peluang 20% bahwa itu akan ringan.

Namun, penelitian yang sama menunjukkan bahwa pada tahun kedua ada

kemungkinan 50% bahwa permintaan akan berat, kemungkinan 30% bahwa itu akan

menjadi sedang dan peluang 20% bahwa itu hanya akan ringan.

Perusahaan bisa mendapatkan 10% per tahun dengan menginvestasikan outlay keuangan

yang diperlukan dalam aset lain dengan risiko yang sebanding.

M 6.000
$800 L 0.30 0
H 0.50 0.10 2.000
H 0
M 0.60 10.000 H = Market environment is heavy
M 6.000
0.30 L 0.30
L $500 0 M = Market environment is medium
0.10 2.000
$ 3.000 H 10.000
0
0.20 M 0.60 6.000 L = Market environment is low
$- 100 L 0.30
0
0.10 2.000
H 0
8.000
$2.000 0.60
M 0
5.000
L 0.30
$600
H
0.50 0.10 01.000
H 8.000
0
M M 0.60 05.000
0.30 $400 L 0.30
L 0.10 1.000
0
H 8.000
0
0.20 0.60
M 0
L 0.30 5.000
$100
0.10 01.000
0
First Year Second Year EPV
Machine Cost Revenue Revenue
Joint
Kategori Prob.Demand Revenue PV 10 Kategori Prob.Demand Revenue PV 10 Total Weighted
Probabilitas
% %
$ $ $ $ $ $ PV

Heavy 0.6 10,000 8,264 5,992 0.3 1,798

Heavy 0.5 800 727.27 Medium 0.3 6,000 4,959 2,686 0.15 403
- -
Low 0.1 2,000 1,653 620 0.05 31

Fully Heavy 0.6 10,000 8,264 5,719 0.18 1,029

3,000 Medium 0.3 500 454.55 Medium 0.3 6,000 4,959 2,413 0.09 217
- -
Low 0.1 2,000 1,653 893 0.03 27

Heavy 0.6 10,000 8,264 5,174 0.12 621


-
Low 0.2 -100 90.91 Medium 0.3 6,000 4,959 1,868 0.06 112
- -
Low 0.1 2,000 1,653 1,438 0.02 29
Expected Present Value
4,093
First Year Second Year EPV
Machine Cost Revenue Revenue
Joint
Kategori Prob.Demand Revenue PV 10 Kategori Prob.Demand Revenue PV 10 Total Weighted
Probabilitas
% %
$ $ $ $ $ $ PV

H 0.6 10,000 8,264 6,810 0.3 2,043

Heavy 0.5 600 545.45 M 0.3 6,000 4,959 3,504 0.15 526

L 0.1 2,000 1,653 198 0.05 10

Semi H 0.6 10,000 8,264 6,628 0.18 1,193

2,000 Medium 0.3 400 363.64 M 0.3 6,000 4,959 3,322 0.09 299

L 0.1 2,000 1,653 17 0.03 0

H 0.6 10,000 8,264 6,355 0.12 763

Low 0.2 100 90.91 M 0.3 6,000 4,959 3,050 0.06 183
- -
L 0.1 2,000 1,653 256 0.02 5
Expected Present Value
5,012

EPV Project B > EPV Project A


Dalam hal ini Project B dengan investasi $ 2.000 lebih disukai daripada project A dengan
investasi
$ 3.000
4.

Jawab :

Perkembangan zaman dalam dunia manufaktur sangat lah pesat dikarenakan jumlah
permintaan dan teknologi yang begitu canggih. Di tahun 2020, Industri manufaktur terus
memperlihatkan perkembangannya. Seperti Beras merupakan salah satu komoditas penting
dalam sendi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia. Pengenalan komoditi beras
kepada masyarakat bukan pengkonsumsi nasi telah mengakibatkan permintaan beras
mengalami peningkatan sepanjang tahun.
Elastisitas harga terhadap permintaan beras menunjukkan persentase perubahan
banyaknya beras yang akan dibeli oleh para konsumen sebagai responnya terhadap
perubahan harga relatif beras terhadap barang-barang subtitusinya. Elastisitas harga
terhadap permintaan mencakup subtitusi dan pendapatan yang sulit dibedakan. Hal ini
harus selalu diingat dalam menginterpretasikan setiap angka elastisitas harga.
Pengaruh dari yang pertama, menerangkan penurunan konsumsi apabila harga beras
naik, akan terjadi pensubtitusian untuk mempertahankan tingkat konsumsi kalori tertentu,
misalnya ke beras yang harganya lebih murah atau ke bahan makanan lain yang lebih
murah. Pengaruh dari yang kedua berbeda antara produsen beras dengan konsumennya.
Bagi para produsen beras, kenaikan pendapatan mereka berasal dari kenaikan harga
beras. Apabila harga barang-barang lain tidak naik, akan memungkinkan mereka untuk
membeli kebutuhan non beras dengan menjual beras yang lebih sedikit daripada
sebelumnya, sehingga lebih banyak beras yang disisihkan untuk konsumsi keluarga mereka.
Bagi golongan non produsen, jika pendapatannya tidak mengalami kenaikan, penurunan
pendapatan riil karena kenaikan harga beras menyebabkan mereka mengurangi konsumsi
berasnya untuk membatasi pengurangan kebutuhan non beras
Dari teori permintaan sendiri menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah
permintaan dan harga. Faktor-faktor terpenting dalam penentuan permintaan antara lain :
- Harga Beras
- Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
- Pendapatan rata-rata masyarakat.
- Keinginan masyarakat.
- Ramalan mengenai keadaan masa yang akan datang.
Sedangkan Penawaran Permintaan akan terjadi jika para penjual dapat menyediakan
barang- barang yang diperlukan. Hal ini akan mempengaruhi tingkah laku penjual dalam
menyediakan atau menawarkan barang-barang yang diperlukan masyarakat di pasar dan
menentukan faktor- faktor yang mempengaruhi produksi dan penawaran barang yang akan
dijual. Faktor-faktor terpenting dalam penentuan penawaran antara lain :
- Harga Beras
- Harga barang-barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
- Biaya produksi.
- Tujuan-tujuan operasi perusahaan tersebut.
- Tingkat teknologi yang digunakan.
Keseimbangan antara permintaan dan penawaran akan menghasilkan suatu tingkat harga
tertentu yang stabil. Pada tingkat harga tersebut, kuantitas barang yang diminta sama
dengan kuantitas barang yang ditawarkan. Sedangkan tingkat harga lainnya akan
mengakibatkan disekuilibrium (ketidakseimbangan pasar), dan bersifat labil (mudah sekali
berubah karena tariktarikan berbagai faktor).
Secara grafis dapat digambarkan sebagai berikut :

Titik Keseimbangan (Equilibrium)


Keadaan dimana jumlah yang diminta (Qd) sama dengan jumlah yang ditawarkan
(Qs) disebut Kondisi Keseimbangan (Equilibrium). Pasar dikatakan berada dalam kondisi
keseimbangan pada saat tidak ada kelebihan permintaan atau kelebihan penawaran dalam
pasar.
Oleh karena itu untuk menentukan keseimbangan harga pasar dalam sektor
pertanian harus ada data yang membuat mengetahui permintaan konsumen dan penawaran.

Anda mungkin juga menyukai