Anda di halaman 1dari 8

http://www.mb.ipb.ac.

id

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada tahun 1999 jumlah penduduk lndonesia mencapai 206,5 juta jiwa

(Badan Pusat Statistik, 1999). Jumlah tersebut merupakan pasar yang sangat

potensial, mengingat bahwa orang-orang lndonesia dikenal sebagai konsumen

yang aktif. Salah satu dari begitu banyak produk yang ditawarkan adalah produk

makanan dan minuman sehat. Tingkat pendidikan yang semakin tinggi dan

pengetahuan yang semakin luas menunjang terjadinya perubahan pola konsumsi

masyarakat ke arah yang lebih baik, yaitu timbulnya kesadaran untuk

mengkonsumsi makanan dan minuman sehat. Hal itulah yang dicermati oleh

perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman untuk lebih

memperhatikan jenis produk yang dijualnya.

Menjamurnya perusahaan dan berkembangnya industri makanan dan

minuman sehat juga didorong oleh ketersediaan bahan baku yang melimpah di

bumi lndonesia. Diantaranya adalah kekayaan akan buah kelapa dan rumput

laut. Buah kelapa, terutama airnya dapat digunakan sebagai bahan baku dalam

pembuatan minuman, jelly, ragi, alkohol, anggur, cuka, nata de coco, dan lain-

lain. Dalam satu butir buah kelapa rata-rata terdapat sekitar 200 ml air kelapa

(Rosario, 1982 Maflahah, 2000). Beberapa tahun terakhir ini pengolahan

air kelapa menjadi nata de coco lebih berkembang dibandingkan pengolahannya

menjadi produk lain. Pada tahun 1997, jumlah industri pengolahan nata de coco

ada 149 dan meningkat 73% menjadi 205 perusahaan pada tahun 1998. Pada

tahun 1998, jumlah produksi nata de coco mencapai 4101 ton atau senilai

Rp. 3.276.050.000 (Biro Pusat Statistik, 1998). Nata de'coco adalah selulosa
http://www.mb.ipb.ac.id

bakterial yang mengandung air kurang lebih sebesar 98% dengan tekstur kenyal

dan dihasilkan oleh mikroorganisme Acetobacter xylinum (Theodula, 1976

Maflahah, 2000).

Selain buah kelapa, jenis komoditi lain yang digunakan dalam proses

produksi mini jelly di perusahaan adalah rumput laut dalam bentuk bubuk (jelly

powder). Seperti halnya dengan kelapa, rumput laut juga merupakan salah satu

kekayaan hayati Indonesia yang memiliki nilai ekonomi dan kandungan gizi yang

tinggi. )Permintaan akan produk berbahan baku rumput laut juga terus

meningkat, tidak hanya dari pasar lokal tetapi juga dari pasar ekspor.

Dalam skala industri, saat ini terdapat berbagai jenis produk yang diolah

dari rumput laut seperti agar-agar, karageenan, alginat, dan asam alginat.

Pemanfaatan produk-produk tersebut tidak hanya untuk konsumsi langsung,

namun juga sebagai bahan baku untuk industri makanan, minuman, kosmetik,

farmasi, tekstil, bahkan untuk industri pakan ternak.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan perubahan pola konsumsi,

mendorong tingginya permintaan akan produk makanan sehat yang bersifat

sebagai makanan ringan bergizi, aman dikonsumsi, dengan tingkat harga yang

relatif stabil. Diantara jenis makanan yang termasuk kelompok ini adalah produk

jelly dalam berbagai rasa, ukuran, jenis, dan variasinya.

Jelly biasanya terbuat dari rumput laut yang telah diolah menjadi

karageenan ditambah dengan gula, penambah rasa, dan aroma. Kandungan

serat yang tinggi menjadikan jenis makanan ini sangat baik untuk dikonsumsi

oleh manusia. Selain untuk membantu proses pencernaan, kandungan serat

dalam jelly yang berbentuk "gel" dipercaya dapat mencegah kanker usus

sehingga produk jelly dapat digolongkan sebagai jajanan sehat.- Selain


http://www.mb.ipb.ac.id

merupakan makanan yang mempunyai kandungan gizi tinggi, harga yang relatif

murah dan terjangkau oleh anak-anak, distribusi produk yang merata dan

tersebar menjadikan produk jelly cukup dikenal has.

Peluang inilah yang dikembangkan oleh PT. Niramas Utama dengan

mendirikan pabrik pengolahan buah kelapa dan pembuatan agar-agar (jelly).

PT. Niramas Utama sejak awal berdiri telah mengembangkan nata de coco tidak

hanya dengan bahan baku dari air kelapa, tetapi juga nata de coco yang

berbahan baku santan buah kelapa. Produk akhir yang diproduksi adalah berupa

nata de coco dikombinasikan dengan jelly yang berbahan baku rumput laut.

Dalam upaya meningkatkan volume penjualan, perusahaan senantiasa

memperbaiki produknya agar memenuhi harapan dan keinginan konsurnen.

Keinginan konsumen terhadap produk secara urnum dipengaruhi oleh kebiasaan,

gaya hidup, faktor psikologis, asal daerah, karakteristik etnik, iklan, harga produk,

dan nilai tambah produk.

PT. Niramas Utama menterjernahkan fenomena tersebut dengan

melakukan inovasi secara terus menerus untuk menghasilkan produk makanan

sehat bermutu sesuai standar, yakni produk yang diinginkan konsumen.

lndikator suatu produk sesuai dengan keinginan konsumen adalah jika produk

tersebut diterima oleh pasar, dan dari sisi perusahaan adalah meningkatnya

volume penjualan, 'perluasan daerah distribusi, serta berkembangnya

penerimaan laba.

Dalam perkernbangannya, PT. Niramas Utama telah berhasil memperluas

daerah pemasarannya keseluruh Indonesia dan mancanegara. PT. Nirarnas

Utama mulai memasuki pasar ekspor pada tahun 1996, dengan mengiri'mkan

produknya ke pasar Hongkong dan Taiwan. Sampai tahun 2001, perusahaan


http://www.mb.ipb.ac.id

telah merambah pasar Amerika, Hongkong, Taiwan, Belanda, Kanada, Nigeria,

Uni Emirat Arab, Filipina, Australia, dan Singapura, bahkan perusahaan juga

sudah mampu memasuki pasar Jepang yang selama ini dikenal sebagai market

yang sulit ditembus karena ketatnya kontrol mutu yang harus dipenuhi.

Perkembangan perusahaan, selain dipengaruhi oleh konsumen dan pasar

juga dipengaruhi oleh tingkat persaingan yang semakin ketat dari perusahaan

sejenis baik di dalam maupun di luar negeri. Tuntutan konsumen akan produk

bermutu mengharuskan perusahaan untuk mengambil langkah besar

berinvestasi pada proses produksi, misalnya dengan mendatangkan mesin-

mesin modern terbaik dari luar negeri serta senantiasa melakukan inovasi untuk

menciptakan produk-produk baru seiring dengan perkembangan pasar.

PT. Niramas Utama adalah salah satu perusahaan pelopor dalam

industri nata de coco, bahkan saat ini merupakan perusahaan terbesar dengan

jenis produk yang beraneka ragam. Untuk lebih mengokohkan posisinya

perusahaan menetapkan beberapa strategi yaitu pengembangan produk yang

dilakukan secara berkala, senantiasa menjaga standar dan stabilitas mutu

produk, serta tanggap terhadap ancaman dari pesaing (competitor).

Strategi yang dirumuskan tersebut akan dapat dijalankan bila ada

dukungan dari semua komponen yang terlibat dan mempengaruhi operasional

perusahaan. Walaupun perusahaan telah mampu menunjukkan keunggulan

produknya di pasar lokal dan internasional, tetapi ternyata masih banyak kendala

yang harus dihadapi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Dalam beberapa

kasus perusahaan seringkali tidak bisa memenuhi permintaan pasar sepenuhnya

terutama dalam ha1 kuantitas produk. Hal itu terjadi antara lain karena

keterlambatan suplai bahan pembantu (kernasan karton dan seal) dari pemasok
http://www.mb.ipb.ac.id

serta kekurangtelitian karyawan produksi yang menyebabkan rendahnya

rendemen produk, ataupun kemampuan pengontrolan mesin yang masih rendah

sehingga terjadi reject produk pada saat sortir dan pengepakan.

Upaya mengoptimalkan kegiatan operasi perusahaan harus sesegera

mungkin dilakukan. Fenomena yang terjadi di lapangan menggambarkan bahwa

penerapan manajemen teknologi yang mencakup komponen teknologi

(Technoware), sumber daya manusia (Humanware), informasi (Infoware), dan

organisasi perusahaan (Orgaware) atau THlO belum maksimal. Langkah-

langkah peningkatan dapat dilaksanakan bilamana perusahaan telah mengetahui

dengan jelas posisinya dan sampai sejauh mana tingkatan teknologi yang

dimilikinya mampu meningkatkan produktivitas perusahaan.

Kajian tentang manajemen teknologi di PT. Niramas Utama penting untuk

dilakukan terutama yang berkaitan dengan kegiatan operasional pada divisi

produksi. Hasil dari kajian tersebut diperlukan untuk merumuskan suatu

perencanaan pengelolaan teknologi dalam rangka mengembangkan strategi

teknologi sehingga perusahaan mampu menjalankan suatu rangkaian kegiatan

produksi yang efektif dan efisien serta lebih menstabilkan posisinya sebagai

pemimpin dalam industri makanan ringan yang sehat seperti nata de coco dan

mini jelly di pasar dalam dan luar negeri.

6. Perurnusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang dapat dirumuskan beberapa

perrnasalahan yang terdapat di PT. Niramas Utama, khususnya berkaitan

dengan proses penentuan strategi perusahaan dalam melaksanakan dan


http://www.mb.ipb.ac.id

mengembangkan manajemen teknologi pada produksi makanan sehat.

Perumusan masalah PT. Niramas Utama adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana penerapan manajemen teknologi pada proses produksi mini jelly

merek INACO agar dapat menentukan strategi bisnis perusahaan ?

2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan penerapan manajemen

teknologi di PT. Niramas Utama ?

3. Bagaimana alternatif strategi teknologi yang memungkinkan untuk diterapkan

sesuai dengan kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki oleh PT. Niramas

Utarna ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan di PT. Niramas Utama adalah

sebagai berikut.

1. Mengkaji penerapan manajemen teknologi pada proses produksi mini jelly

merek INACO.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan

manajemen teknologi di PT. Niramas Utama.

3. Merekomendasi beberapa alternatif pengembangan strategi teknologi yang

dapat diterapkan pada PT. Niramas Utama sesuai dengan kemampuan

perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat dan

masukan baik bagi perusahaan, penulis, dan bagi pihak lain yang memerlukan.

1. Bagi PT. Niramas Utama, hasil penelitian adalah rekomendasi kepada pihak

manajemen perusahaan dalam penerapan manajemen teknologi.


http://www.mb.ipb.ac.id

2. Bagi penulis, penelitian ini merupakan sarana untuk menambah wawasan

dan mengembangkan teori serta konsep keilmuan yang telah diperoleh ke

dalam dunia bisnis secara nyata.

3. Bagi pihak lain, laporan penelitian ini diharapkan mampu menambah wacana

dan pernahaman tentang penerapan manajemen teknologi dalarn lingkup

manajemen agribisnis.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Pelaksanaan penelitian berupa pengumpulan data, keterangan, dan

berbagai informasi mengenai penerapan manajemen teknologi yang mencakup

hal-ha1 sebagai berikut.

1. Pengkajian terhadap penerapan manajemen teknologi yang berhubungan

dengan komponen THlO (fechnoware, humanware, infoware, orgaware)

secara umum dalam proses pembuatan produk mini jelly merek INACO di

PT. Nirarnas Utama.

2. Kajian tersebut hanya sebatas pemberian alternatif dalam penerapan dan

pengembangan manajemen teknologi pada proses produksi, sedangkan

implementasi dan proses selanjutnya diserahkan kepada divisi produksi dan

kebijakan pihak manajemen perusahaan PT. Niramas Utama.

F. Keterbatasan ~enektian

Dalam pelaksanaan penelitian, terdapat beberapa hambatan yang

menyebabkan proses penyusunan dan pengolahan data menjadi kurang

maksimal. Keterbatasan tersebut antara lain seperti yang dipaparkan berikut ini.

1. Data-data keuangan untuk menilai kinerja perusahaan tidak dapat

diperoleh karena merupakan data pribadi perusahaan (company secret


http://www.mb.ipb.ac.id

document), sehingga penilaian hanya dilakukan berdasarkan keterangan

lisan dalam wawancara dan estimasi untuk mendapatkan gambaran

secara umum.

2. Adanya sistem pelaporan pada beberapa bagian yang terdapat di

perusahaan rnasih belurn terformat dengan baik, sehingga belurn

rnencerminkan dengan tepat garnbaran yang diperlukan untuk proses

analisis.

Anda mungkin juga menyukai