Business Environment
Industri minyak sawit telah melalui tahun yang sangat menantang di tahun 2020
dengan adanya pandemi COVID-19. Namun, menyikapi tantangan yang belum
pernah terjadi sebelumnya ini, telah berhasil untuk membuktikan ketahanannya.
Pada tahun 2020, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART)
berhasil mencapai rekor penjualan dan EBITDA masing-masing sebesar
Rp40,43 triliun dan Rp4,09 triliun. Laba bersih juga meningkat secara signifikan
menjadi Rp1,54 triliun.
Masa pandemi ini telah memberikan petunjuk kepada PT Smart bahwa agar
tetap tangguh menghadapi krisis global, perusahaan tidak dapat mengabaikan
masalah Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG). Manajemen harus tetap
berfokus pada penerapan praktik produksi yang bertanggung jawab dan
menyebarkan nilai-nilai tersebut ke sepanjang rantai pasoknya. Dengan
kepekaan tersebut, Pt Smart sebagai salah satu pelaku agrobisnis berbasis
kelapa sawit yang terkemuka di dunia, berusaha untuk terus mengembangkan
bisnis berkelanjutan yang menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan.
Dengan inovasi dan ide-ide baru, PT Smart memberdayakan teknologi untuk
dapat bekerja lebih cerdas, mengasah daya saing, dan mengatasi berbagai
tantangan termasuk pandemi global. PT Smart berfokus utnuk menghasilkan
kinerja yang baik dengan cara yang tepat. Komitmen perseroan terhadap praktik
bisnis yang bertanggung jawab mencakup selain harapan, juga dukungan
terhadap para pemasok serta proses pengadaan bahan bakunya. Dengan
pengalaman dan keahlian, perseroan dapat tetap tangguh dan siap dalam
menghadapi berbagai tantangan dan peluang baru di masa depan.
Diharapkan, seiring dengan kemajuan yang berhasil dicapai, perseroan juga
merencanakan tahapan transformasi rantai pasok selanjutnya. Perseroan
memutuskan untuk melakukan pendekatan berupa penguatan kerja sama
dengan berbagai mitra untuk mmembantu para petani dan pemasok lainnya
dalam penerapan praktik-praktik yang lebih bertanggung jawab. Dengan
demikian, perseroan berharap dapat lebih fokus pada pendekatan yang lebih
luas menuju keberlanjutan.
o Cost Leadership
Strategi SMART dalam meminimalisasi biaya adalah dengan
menerapkan pendekatan baru untuk menjalankan strateginya, yaitu
melalui sistem Objectives & Key Results (OKR) yang mencakup
Pendapatan dan Produktivitas, Kepemimpinan Biaya, Manajemen
yang Efektif dan Efisien, serta Manajemen Keamanan dan Risiko.
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peran
penting dalam pencapaian OKR melalui dua tujuan utama. Dan tim
transformasi berfokus pada penggabungan teknologi, digitalisasi,
dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dengan keunggulan
operasional untuk menciptakan cara bekerja baru di sepanjang
rantai operasional. Dimana SMART berupaya mempertahankan
keunggulan biaya, membawa keunggulan operasional ke tingkatan
yang lebih tinggi dan membuat SMART tetap menjadi yang
terdepan di industri sawit.
o Product Differential
Diferensiasi Produk merupakan salah satu sumber keunggulan kompetitif
bagi perusahaan. PT SMART Tbk (SMART) SMART berfokus pada
produksi minyak sawit yang lestari dengan menghasilkan produk curah
seperti minyak sawit mentah, inti sawit, minyak inti sawit, bungkil sawit,
olein, stearin, dan cocoa butter substitute dari fasilitas produksi kelapa
sawit yang terintegrasi. PT SMART Tbk (SMART) juga memproduksi
serangkaian produk olahan bermerek seperti minyak goreng,
margarin, butter oil substitute, shortening dan lemak untuk para
konsumen, restoran, hotel, kafe dan pasar industri. Selain minyak curah
dan minyak industri, produk turunan SMART juga dipasarkan dengan
berbagai merek, seperti Filma dan Kunci Mas. Saat ini, merek tersebut
diakui kualitasnya dan memiliki pangsa pasar yang signifikan di
segmennya masing-masing di Indonesia. Dengan skala besar
perusahaan, PT SMART Tbk (SMART) tidak hanya menjangkau pasar
domestik tapi juga pasar internasional. Sebagai salah satu penjual dan
distributor minyak kelapa sawit terkemuka di Eropa dan Amerika, PT
SMART Tbk (SMART) memiliki kantor pemasaran di Belanda, Spanyol,
dan Amerika. Kami memasok berbagai hasil olahan kelapa sawit untuk
industri makanan, energi, dan oleokimia.
Overview of Factors Influencing Accounting Quality
o Bias
Laporan Keuangan PT SMART disusun dan disajikan sesuai dengan
PSAK yang sedang berlaku di Indonesia, meliputi pernyataan dan
interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan Bapepam - LK No. VIII.G.7
tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik”. Laporan Keuangan juga telah disertai dengan
penjelasan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan dalam Laporan
Konsolidasian dengan anak perusahaan yang berafiliasi, baik memiliki
kepentingan atau tidak dalam hal kepemilikannya. Namun ada beberapa
hal yang tidak diatur oleh PSAK yang membuat hal tersebut menjadi celah
untuk perusahaan agar dapat leluasa menentukan asumsi. Hal tersebut
membuat manajemen dapat memanipulasi laporan keuangannya tanpa
melanggar pedoman yang ada.
o Perkiraan Kesalahan
Kebisingan dalam akuntansi dapat timbul dari kesalahan prediksi
(forecast error), karena manajemen memiliki keterbatasan dalam hal
memperkiraan dampak di masa depan dari transaksi saat ini. Contoh dari
Kesalahan predisiki dari manajamen terdapat pada estimasi penyisihan
penurunan nilai persediaan. Penurunan nilai perusahaan yang dilakukan
dengan estimasi yang tidak tepat dikarenakan keterbatasan manajamen
akan berakibat pada hasil usaha. Kesalahan tersebut dapat menjadi
distorsi laporan keuangan perusahaan.
o Insentif Mempengaruhi Pilihan Akuntansi
Setiap tahun minyak sawit selalu menunjukkan keandalannya pada saat
industri menghadapi tantangan dari melemahnya harga pasar. Harga
pasar minyak sawit mentah (CPO) rata-rata pada tahun 2018 berada pada
tingkat yang rendah dan kemudian mulai bangkit kembali di awal tahun
2019. Hal ini menggambarkan kekuatan fundamental minyak sawit dan
sangat pentingnya minyak sawit bagi bisnis dan konsumen secara global.
Biodiesel, pada khususnya, menciptakan tambahan permintaan yang
signifikan dengan lebih kompetitifnya harga CPO dibandingkan minyak
bumi dan penerapan mandat biodiesel B20 secara penuh di Indonesia.
SMART menghasilkan pendapatan sebesar Rp 37,39 triliun diiringi
peningkatan EBITDA sebesar 13% menjadi Rp 2,93 triliun dengan
didukung meningkatnya kuantitas penjualan. Namun, laba bersih menurun
menjadi Rp 597 miliar, dipengaruhi oleh rugi selisih kurs yang sebagian
besar berasal dari rugi translasi pinjaman berdenominasi Dolar AS ke
Rupiah.
Pada tahun 2019, meski penjualan turun sebesar Rp 36,20 triliun, tetapi
laba bersih perusahaan tumbuh signifikan menjadi Rp 899 miliar
disebabkan oleh laba selisih kurs yang sebagian besar timbul dari
translasi pinjaman berdenominasi Dolar AS ke Rupiah. Penurunan
penjualan terjadi karena penjualan untuk pasar ekspor mengalami
penurunan 13,51% menjadi Rp 17,99 triliun, dari tahun sebelumnya Rp
20,8 triliun. EBITDA turun menjadi Rp 2,26 triliun karena melemahnya
harga jual rata-rata.
Pada tahun 2020, Kondisi ekonomi global menurun akibat adanya
pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Untuk SMART, Pandemi
berdampak pada penghentian dan/atau pembatasan operasional
perseroan dan/atau Entitas Anak. Meskipun semua sektor industri terkena
dampak dari pandemic Covid-19, SMART berhasil mencatatkan penjualan
sebesar Rp 40,43 triliun dan EBITDA Rp 4,09 triliun. Laba bersih juga naik
signifikan menjadi Rp 1,54 triliun. Kenaikan dari tahun 2018 sampai tahun
2020 ini tidak lain disebabkan karena Direksi PT Sinar Mas Agro
Resources and Technology Tbk (SMART) secara berkesinambungan
menerapkan pendekatan yang strategis dan penuh kehati-hatian dalam
rangka memperkuat operasi bisnisnya yang terintegrasi secara vertikal.
Analisis horizontal
Analisis horizontal adalah teknik yang digunakan untuk
mengevaluasi tren dari waktu ke waktu dengan menghitung
persentase kenaikan atau penurunan relatif terhadap tahun
dasar. Ini menyediakan tautan analitis antara akun yang
dihitung pada tanggal yang berbeda menggunakan mata
uang dengan daya beli yang berbeda. Akibatnya, analisis ini
mengindeks akun dan membandingkan evolusinya dari
waktu ke waktu.
o
Net Operating Profit After Tax
Operating Return on Asset ( OROA )=
Average Net Operating Asset
o Spread=OROA−EIAT
ˇ
o ROE=OROA+(Spread + NFL)
Net Operating Profit After Tax
o Net Profit Margin=
Sales
Sales
o Asset Turnover=
Average Net Operating Asset