Anda di halaman 1dari 15

BUSINESS ANALYSIS,

RECASTING, and VALUATION


REPORT
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk

Kelompok 1 Kelas 5-45


Ardhimas Anggoro (03) 1302190389
Bagas Christian Setyo Hariyanto (05) 1302190643
Desak Putu Sugiantari (08) 1302190657
Laela Kumalasari (13) 1302191010
Maulana Iqbal (14) 1302190897
Suci Amalia Sukma (24) 1302191212
Yumna Rifdah Nazita (27) 1302191433
 BACKGROUND
Didirikan tahun 1962 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1992, PT
Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) adalah salah satu
perusahaan publik produk konsumen berbasis kelapa sawit yang terintegrasi dan
terkemuka di Indonesia, menghasilkan penjualan sebesar Rp 40,4 triliun dan
EBITDA sekitar Rp 4,1 triliun pada tahun 2020. SMART berfokus pada produksi
minyak sawit yang lestari. Aktivitas utama SMART dimulai dari pengelolaan 138
ribu hektar kebun kelapa sawit di Indonesia, termasuk lahan plasma; pemanenan
dan pengolahan tandan buah segar menjadi minyak sawit dan inti sawit; hingga
memprosesnya menjadi beragam produk industri dan konsumen seperti minyak
goreng, margarin, shortening, biodiesel dan oleokimia; serta perdagangan
produk berbasis kelapa sawit ke seluruh dunia. SMART juga memasarkan dan
mengekspor produk konsumen berbasis kelapa sawit. Selain minyak curah dan
minyak industri, produk turunan SMART juga dipasarkan dengan berbagai
merek, seperti Filma dan Kunci Mas. Saat ini, merek tersebut diakui kualitasnya
dan memiliki pangsa pasar yang signifikan di segmennya masing-masing di
Indonesia.
 OBJECTIVES
Laporan ini bertujuan untuk menganalisis kondisi bisnis PT SMART Tbk dalam
sektor pertanian. Laporan ini juga berguna bagi investor, analisis, regulator,
auditor, dan serikat pekerja untuk membantu dalam mengambil keputusan dan
dapat juga untuk meminimalisasi adanya asumsi dan ketidakpastian sehingga
para pengguna laporan keuangan bisa lebih bijak dan dapat memanfaatkan
dengan baik analisis laporan PT SMART Tbk ini.
 OVERVIEW
Laporan ini membahas analisis mengenai PT SMART Tbk. Analisisnya berupa
analisis akuntansi, analisis startegi, aniliasis akuntansi, analisis keuangan, dan
analisis prospektif. Analisis ini mengevaluasi dari masalah laporan keuangan
seperti adanya distorsi, sehingga laporan keuangan yang disajikan tidak
menimbulkan bias. Distorsi bisa terjadi pada asset, liabilitas, maupun ekuitas.
Laporan ini akan menyajikan bagaimana kompetisi dan ancaman antar
perusahaan sector pertanian, langkah-langkah analisis keuangan, alat analisis
yang digunakan PT SMART Tbk, serta analisis prospektif seperti valuation.
Analisis ini akan memberikan hasil recasting laporan keungan yang lebih baik
dan menggambarkan keadaan PT SMART Tbk yang lebih akurat.

 Business Environment
Industri minyak sawit telah melalui tahun yang sangat menantang di tahun 2020
dengan adanya pandemi COVID-19. Namun, menyikapi tantangan yang belum
pernah terjadi sebelumnya ini, telah berhasil untuk membuktikan ketahanannya.
Pada tahun 2020, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART)
berhasil mencapai rekor penjualan dan EBITDA masing-masing sebesar
Rp40,43 triliun dan Rp4,09 triliun. Laba bersih juga meningkat secara signifikan
menjadi Rp1,54 triliun.
Masa pandemi ini telah memberikan petunjuk kepada PT Smart bahwa agar
tetap tangguh menghadapi krisis global, perusahaan tidak dapat mengabaikan
masalah Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG). Manajemen harus tetap
berfokus pada penerapan praktik produksi yang bertanggung jawab dan
menyebarkan nilai-nilai tersebut ke sepanjang rantai pasoknya. Dengan
kepekaan tersebut, Pt Smart sebagai salah satu pelaku agrobisnis berbasis
kelapa sawit yang terkemuka di dunia, berusaha untuk terus mengembangkan
bisnis berkelanjutan yang menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan.
Dengan inovasi dan ide-ide baru, PT Smart memberdayakan teknologi untuk
dapat bekerja lebih cerdas, mengasah daya saing, dan mengatasi berbagai
tantangan termasuk pandemi global. PT Smart berfokus utnuk menghasilkan
kinerja yang baik dengan cara yang tepat. Komitmen perseroan terhadap praktik
bisnis yang bertanggung jawab mencakup selain harapan, juga dukungan
terhadap para pemasok serta proses pengadaan bahan bakunya. Dengan
pengalaman dan keahlian, perseroan dapat tetap tangguh dan siap dalam
menghadapi berbagai tantangan dan peluang baru di masa depan.
Diharapkan, seiring dengan kemajuan yang berhasil dicapai, perseroan juga
merencanakan tahapan transformasi rantai pasok selanjutnya. Perseroan
memutuskan untuk melakukan pendekatan berupa penguatan kerja sama
dengan berbagai mitra untuk mmembantu para petani dan pemasok lainnya
dalam penerapan praktik-praktik yang lebih bertanggung jawab. Dengan
demikian, perseroan berharap dapat lebih fokus pada pendekatan yang lebih
luas menuju keberlanjutan.

o Competition among Existing Organization


Saat ini, kelapa sawit telah berkembang menjadi bidang bisnis yang paling
penting di dunia, khususnya Indonesia. Dalam hal produksi minyak sawit,
Indonesia saat ini telah menjadi nomor satu dan telah mengalahkan
Malaysia. Dari 64 juta ton produksi sawit dunia, Indonesia menyumbang
lebih dari setengahnya, yaitu 35 juta ton (sekitar 54%).
Berdasarkan data tersebut, dapat terlihat bahwa perusahaan kelapa sawit
di Indonesia memiliki kualitas yang mumpuni. Saat ini, PT Smart Tbk
menduduki peringkat keempat perusahaan sawit terbesar di Indonesia.
Tidak berada dalam posisi pertama tidak membuat PT Smart kalah saing
dari perusahaan lainnya. Perseroan dengan penguasaan lahan mencapai
137.600 hektare ini memiliki merk-merk yang telah diakui kualitasnya dan
memiliki pangsa pasar yang signifikan di segmennya masing-masing di
Indonesia. Dengan total 16 pabrik kelapa sawit, 4 pabrik pengolhan inti
sawit, dan pabrik rafinasi di Indonesia, telah berhasil menyokong
operasional perseroan dengan sangat baik. Aktivitas utama perseroan
salah satunya adalah pemrosesan CPO (Crude Palm Oil)) menjadi produk
bernilai tambah seperti margarin, minyak goreng, shortening, biodiesel,
oleokimia, serta perdagangan produk berbasis kelapa sawit ke seluruh
dunia.
Mengingat betapa berpengaruhnya bidang perkebunan sawit di dunia, di
Indonesia sendiri bisnis kelapa sawit merupakan salah satu bidang
penyumbang dividen terbesar. Maka dari itu, adanya kompeteisi
persaingan bisnis antara orgaisasi-organisasi adalah hal yang sangat baik
untuk memacu perkembangan bisnis bidang agrobisnis ini. Hal ini sejalan
dengan langkah yang dilakukan PT Smart untuk terus memperbarui dan
memperbanyak inovasi-inovasi dalam pengoperasian perseroan dengan
tujuan dapa terus membuat bisnis berkelanjutan.
o Threat of New Entrants
Bisnis perusahaan kelapa sawit bukanlah bisnis biasa. Bisni kelapa sawit
selama ini menjadi salah satu bisnis yang dapat dikatakan tergolong
bisnis raksasa. Hal ini karena bisnis kelapa sawit cenderung merupakan
organisasi atau perusahaan besar. Hal ini juga membuat pesaing baru
yang muncul dalam dunia bisnis ini tergolong jarang. Persaingan yang
ada, lebih kepada persaingan dengan perusahaan-perusahaan kelapa
sawit yang telah menguat atau mengakar di Indonesia. Di tengah
persaingan tersbut, hingga periode 2017-2018, PT Smart berhasil menjadi
perusahaan kelapa sawit yang memperoleh pendapatan bersih paling
tinggi, yaitu sebesar Rp35,52 triliun dan p37,39 triliun. Hingga saat ini pun,
walau dalam masa pandemi PT Smart tbk mengalami performa
perusahaan yang masih stabil. Kesimpulannya adalah, dalam bidang
perusahaan agrobisnis khususnya kelapa sawit ini, adanya kompetisi
akibat pesaing baru memiliki peluang yang tergolong cukup rendah.
o Threat of Substitute Products
Kelapa sawit merupakan salah satu benda yang sulit untuk dicari
substitusi atau penggantinya, Hal ini dapat dilihat dari banyaknya benda
yang menggunakan minyak sawit. Mulai dari sampo, pasta gigi, alat
kecantikan, mentega, bahkan bahan bakar kendaraan. Selain itu, minyak
sawit adalah minyak sayur paling popular di dunia sehingga
keberadaaannya dapat ditelisik di dalam 50% produk seluruh konsumen,
serta memainkan peran sentral dalam industri. Namun, disamping
kegunaan minyak sawit yang dirasa sangat penting hingga sulit dicari
penggantinya, ekspansi besar-besaran perkebunan sawit telah
menyebabkan pembabatan hutan masif dan menghancurkan habitat
hewan-hewan yang terancam punah di seluruh dunia, khususnya
Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut, kini pemerintah seluruh dunia juga pengusaha
berusaha mencari alternatif selain sawit. Pendekatan yang paling mudah
adalah mencari minyak sayur lain yang memiliki sifat serupa dengan
sawit. Saat ini, masyarakat Inggris dikuti oleh beberapa masyarakat
negara lain telah berangsur-angsur menggantikannya dengan minyak
kelapa dan biji rapeseed. Bahkan para ahli juga telah membuat ramuan
makanan dan kosmetik dengan alternatif yang lebih eksotis seperti minyak
shea, jojoba, kokum, dan kulit mangga. Selain itu, pada 2019, EU (Uni
Eropa) mengumumkan bahwa biofuel yang berasal dari minyak sawit
dihapuskan karena menyebabkan kerusakan lingkuan yang hebat.
Terlepas dari segala upaya untuk membuat substitusi dari minyak sawit,
penelitian-penelitian terkait masih jauh dari kata selesai, sehingga saat ini
penggunaan sawit sebagai bahan minyak secara umum masih cukup
stabil. Karena itu, demi keberlangsungan bisnis ini, ada baiknya
dikembangkan inovasi baru agar penggunaan sawit sebagai kebutuhan
penting juga diimbangi dengan memepertimbangkan keselamatan
lingkungan sehingga tidak dianggap sebagai ancaman lagi.
o Bargaining Power of Consumer
Seperti yang sebelumnya sempat diulas pada bagaian Threat of
Substitute Product, daya tawar dari kelapa sawit ini sangatlah besar.
Minyak sawit sebagai poduk utama dari bisnis Kelapa Sawit dibutuhkan
hampir dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari bahan makanan, bahan
bakar, kecantikan, dan lainnya. Hal ini menyebabkan kelapa sawit
memiliki demand yang sangat besar. Untuk PT Smart sendiri, pendapatan
dari penjualan produk kelapa sawit mengalami peningkatan setiap tahun,
Walaupun pandemi menyebabkan beberapa sektor bisnis melemah
bahkan tumbang. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi PT Smart Tbk
yang justru mengalami peningkatan penjualan bersih dari yang tahun
sebelumnya Rp36,198 miliar meningkat menjadi RP40,434 miliar pada
tahun 2020.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa permintaan atau
demand masyarakat sebagai faktor terpenting kesuksesan bisnis, saat ini
masih berlaku sangat baik terhadap bisnis kelapa sawit, khususnya pada
PT Smart Tbk.
o Bargaining Power of Supplier
Pemasok atau supplier merupakan hal yang sangat penting dalam
kesuksesan sebuah bisnis. Operasional sebuah bisnis akan sangat
terbantu jika pemasok perusahaan tersebut juga memiliki kualitas yang
baik. Hal ini juga berlaku bagi PT Smart Tbk yang menyatakan bahwa
kesuksesan perseroan tidak terlepas dari komitmen perseroan terhadap
praktik bisnik yang bertanggungjawab serta dukungan dari para pemasok.
Karena hal tersebut, perseroan berusaha sangat keras untuk terhubung
dengan para pemasok. Hal ini dilakukan secara daring melalui program
virtual guna mendukung pemasok dalam pengembangan kualitas diri,
monitoring kesehatan mereka, serta mempertahankan relasi yang baik.
Hal ini demi mempertahankan keunggulan PT Smart dalam hal memiliki
pemasok yang berkualitas dan produktif.
Terkait dengan pemeasok ini, perseroan memanfaatkan hubungannnya
dengan perusahaan induk, Golden Agri-Resources Ltd (GAR) yang
memiliki jaringan internasional disertai jalur distribusi dengan berbagai
opsi tranpsortasi hingga kemampuan logistik di berbagai negara
konsumen utama. Diharapkan dengan hal ini dapat memperkuat dan
memudahkan kegatan bisnis anatara perseroan dengan pemasok,
sehingga diharapkan rantai pasokan yang baik akan membangun praktik
bisnis yang unggul,sehat, dan berkelanjutan.
o Strategy Analysis
 SWOT
Analisis SWOT menurut Hitt (2011), merupakan analisis mengenai
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi kondisi internal
organisasi, serta analisis mengenai peluang dan ancaman yang
dihadapi organisasi yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi
eksternal organisasi. Analisis SWOT menghasilkan sebuah
kesesuaian antara kemampuan internal perusahaan (kekuatan dan
kelemahan) dengan situasi eksternal (peluang dan ancaman) yang
dihadapi perusahaan.
 Faktor Internal Perusahaan
sesuatu dimana perusahaan unggul dalam hal atau sebuah
karakteristik perusahaan yang berwujud keahlian (skill), sumber daya
organisasi memiliki kemampuan bersaing yang bernilai. Dan
kelemahan (weakness) merupakan suatu kekurangan perusahaan
atau melakukan sesuatu secara kurang baik dibandingkan dengan
pesaing atau kondisi yang menempatkan perusahaan pada suatu hal
yang kurang menguntungkan.
o Kekuatan (streght) dan Kelemahan (weakness)
 Kekuatan
 Dikemas dalam berbagai macam jenis ukuran.
 Brand sudah popular.
 Penampilan dan kualitas produk.
 Jenis produk yang bervariasi.
 Minimalisir down time.
 Kelemahan
 Jumlah kecacatan tinggi.
 Lamanya proses produksi.
 Kekurangan tenaga kerja.
 Tidak terdapat operator QC pada masing-masing proses.
 Kelalaian operator pada proses pengemasan.
 Faktor Eksternal Perusahaan
o Peluang (Opportunity)
Peluang (opportunity) adalah segala macam hal yang dapat memberikan
kemungkinan bagi perusahaan untuk tumbuh atau membangun
keunggulan bersaing dalam situasi persaingan.
 Konsumen respect pada jenis kemasan jerrycan untuk UKM.
 Kemasan jerrycan sudah dapat diperoleh di toko/swalayan.
 Kemasan jerrycan dapat difungsikan sebagai jenis kemasan untuk
UKM atau industri rumah tangga.
 Kemasan jerrycan masih banyak dibutuhkan oleh konsumen yang
memiliki peluang usaha makanan.
 Kemasan jerrycan masih banyak dibutuhkan oleh konsumen yang
memiliki peluang usaha makanan.
o Ancaman (Threat)
 ancaman (threat) adalah ancaman dari lingkungan eksternal yang
dapat berpengaruh pada kesuksesan dari strategi pemasaran yang
diterapkan oleh perusahaan.
 Persaingan pembelian antar jenis kemasan minyak goreng Kunci
Mas
 Supplier jerrycan yang kurang baik dalam memberikan hasil
produksinya
 Tingginya biaya ganti rugi akibat kecacatan produk pada saat
proses pengemasan
 Menurunnya minat beli konsumen jika ditemukan kecacatan dalam
proses pengemasan minyak goring
 Opsi lain dari jenis kemasan yang membuat konsumen engan
memilih kemasan jerrycan untuk kegiatan UKM.

o Cost Leadership
 Strategi SMART dalam meminimalisasi biaya adalah dengan
menerapkan pendekatan baru untuk menjalankan strateginya, yaitu
melalui sistem Objectives & Key Results (OKR) yang mencakup
Pendapatan dan Produktivitas, Kepemimpinan Biaya, Manajemen
yang Efektif dan Efisien, serta Manajemen Keamanan dan Risiko.
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peran
penting dalam pencapaian OKR melalui dua tujuan utama. Dan tim
transformasi berfokus pada penggabungan teknologi, digitalisasi,
dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dengan keunggulan
operasional untuk menciptakan cara bekerja baru di sepanjang
rantai operasional. Dimana SMART berupaya mempertahankan
keunggulan biaya, membawa keunggulan operasional ke tingkatan
yang lebih tinggi dan membuat SMART tetap menjadi yang
terdepan di industri sawit.

o Product Differential
Diferensiasi Produk merupakan salah satu sumber keunggulan kompetitif
bagi perusahaan. PT SMART Tbk (SMART) SMART berfokus pada
produksi minyak sawit yang lestari dengan menghasilkan produk curah
seperti minyak sawit mentah, inti sawit, minyak inti sawit, bungkil sawit,
olein, stearin, dan cocoa butter substitute dari fasilitas produksi kelapa
sawit yang terintegrasi. PT SMART Tbk (SMART) juga memproduksi
serangkaian produk olahan bermerek seperti minyak goreng,
margarin, butter oil substitute, shortening dan lemak untuk para
konsumen, restoran, hotel, kafe dan pasar industri. Selain minyak curah
dan minyak industri, produk turunan SMART juga dipasarkan dengan
berbagai merek, seperti Filma dan Kunci Mas. Saat ini, merek tersebut
diakui kualitasnya dan memiliki pangsa pasar yang signifikan di
segmennya masing-masing di Indonesia. Dengan skala besar
perusahaan, PT SMART Tbk (SMART) tidak hanya menjangkau pasar
domestik tapi juga pasar internasional. Sebagai salah satu penjual dan
distributor minyak kelapa sawit terkemuka di Eropa dan Amerika, PT
SMART Tbk (SMART) memiliki kantor pemasaran di Belanda, Spanyol,
dan Amerika. Kami memasok berbagai hasil olahan kelapa sawit untuk
industri makanan, energi, dan oleokimia.
 Overview of Factors Influencing Accounting Quality
o Bias
Laporan Keuangan PT SMART disusun dan disajikan sesuai dengan
PSAK yang sedang berlaku di Indonesia, meliputi pernyataan dan
interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan Bapepam - LK No. VIII.G.7
tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik”. Laporan Keuangan juga telah disertai dengan
penjelasan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan dalam Laporan
Konsolidasian dengan anak perusahaan yang berafiliasi, baik memiliki
kepentingan atau tidak dalam hal kepemilikannya. Namun ada beberapa
hal yang tidak diatur oleh PSAK yang membuat hal tersebut menjadi celah
untuk perusahaan agar dapat leluasa menentukan asumsi. Hal tersebut
membuat manajemen dapat memanipulasi laporan keuangannya tanpa
melanggar pedoman yang ada.
o Perkiraan Kesalahan
Kebisingan dalam akuntansi dapat timbul dari kesalahan prediksi
(forecast error), karena manajemen memiliki keterbatasan dalam hal
memperkiraan dampak di masa depan dari transaksi saat ini. Contoh dari
Kesalahan predisiki dari manajamen terdapat pada estimasi penyisihan
penurunan nilai persediaan. Penurunan nilai perusahaan yang dilakukan
dengan estimasi yang tidak tepat dikarenakan keterbatasan manajamen
akan berakibat pada hasil usaha. Kesalahan tersebut dapat menjadi
distorsi laporan keuangan perusahaan.
o Insentif Mempengaruhi Pilihan Akuntansi
Setiap tahun minyak sawit selalu menunjukkan keandalannya pada saat
industri menghadapi tantangan dari melemahnya harga pasar. Harga
pasar minyak sawit mentah (CPO) rata-rata pada tahun 2018 berada pada
tingkat yang rendah dan kemudian mulai bangkit kembali di awal tahun
2019. Hal ini menggambarkan kekuatan fundamental minyak sawit dan
sangat pentingnya minyak sawit bagi bisnis dan konsumen secara global.
Biodiesel, pada khususnya, menciptakan tambahan permintaan yang
signifikan dengan lebih kompetitifnya harga CPO dibandingkan minyak
bumi dan penerapan mandat biodiesel B20 secara penuh di Indonesia.
SMART menghasilkan pendapatan sebesar Rp 37,39 triliun diiringi
peningkatan EBITDA sebesar 13% menjadi Rp 2,93 triliun dengan
didukung meningkatnya kuantitas penjualan. Namun, laba bersih menurun
menjadi Rp 597 miliar, dipengaruhi oleh rugi selisih kurs yang sebagian
besar berasal dari rugi translasi pinjaman berdenominasi Dolar AS ke
Rupiah.
Pada tahun 2019, meski penjualan turun sebesar Rp 36,20 triliun, tetapi
laba bersih perusahaan tumbuh signifikan menjadi Rp 899 miliar
disebabkan oleh laba selisih kurs yang sebagian besar timbul dari
translasi pinjaman berdenominasi Dolar AS ke Rupiah. Penurunan
penjualan terjadi karena penjualan untuk pasar ekspor mengalami
penurunan 13,51% menjadi Rp 17,99 triliun, dari tahun sebelumnya Rp
20,8 triliun. EBITDA turun menjadi Rp 2,26 triliun karena melemahnya
harga jual rata-rata.
Pada tahun 2020, Kondisi ekonomi global menurun akibat adanya
pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Untuk SMART, Pandemi
berdampak pada penghentian dan/atau pembatasan operasional
perseroan dan/atau Entitas Anak. Meskipun semua sektor industri terkena
dampak dari pandemic Covid-19, SMART berhasil mencatatkan penjualan
sebesar Rp 40,43 triliun dan EBITDA Rp 4,09 triliun. Laba bersih juga naik
signifikan menjadi Rp 1,54 triliun. Kenaikan dari tahun 2018 sampai tahun
2020 ini tidak lain disebabkan karena Direksi PT Sinar Mas Agro
Resources and Technology Tbk (SMART) secara berkesinambungan
menerapkan pendekatan yang strategis dan penuh kehati-hatian dalam
rangka memperkuat operasi bisnisnya yang terintegrasi secara vertikal.

 Six Steps in Accounting Analysis


o Identifikasi Kebijakan Akuntansi Utama
Laporan keuangan konsolidasian PT Sinar Mas Agro Resources and
Technology Tbk (SMART). disusun dan disajikan sesuai dengan kebijakan
PSAK. Selain itu, SMART juga mematuhi peraturan pasar modal yang
berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK). Bidang usaha
SMART didukung oleh kegiatan manufaktur, riset dan pengembangan,
distribusi dan perdagangan, dan pemasaran. Maka dari itu, menurut kami,
kunci kebijakan akuntansi SMART terletak pada penyisihan penurunan
nilai persediaan.
o Fleksibilitas Akuntansi
Dalam laporan keuangan PT SMART, PT SMART memiliki fleksibilitas
dalam mencatat nilai persediaan berdasarkan nilai yang lebih rendah
antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan
persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi ditentukan
dengan metode rata-rata tertimbang, sedangkan biaya perolehan
persediaan lainnya ditentukan dengan metode rata-rata bergerak.
Cadangan persediaan usang dan cadangan kerugian penurunan nilai
persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai
realisasi bersih. Kebijakan akuntansi seperti ini sangat bagus karena
memiliki potensi menimbulkan distorsi yang minimal.
o Evaluasi Strategi Akuntansi
Adanya penerapan standar akuntansi baru yang berlaku sejak 1 Januari
2020, yaitu PSAK 73 tentang sewa maka pada 1 Januari 2020
perusahaan melakukan perubahan sehingga asset tetap meningkat
sebesar Rp. 193 miliar, dan liabilitas sewa meningkat sebesar Rp. 166
miliar, setelah dengan perhitungan pajak tangguhan selisih jumlah asset
dan liabilitas menjadi Rp. 7,61 miliar.
o Evaluasi Kualitas Pengungkapan
Pengungkapan dalam CaLK sudah memadai, akun tanaman telah
dikelompokan menjadi tanaman produktif dan yang belum bisa
menghasilkan serta dirinci pula lokasi tanaman tersebut berada serta
biaya perolehan , dan amortisasi. Hanya saja dalam hal ini belum
disajikan biaya perawatan yang diperlukan tanaman tersebut. Dalam akun
utang sudah sangat jelas disajikan mengenai besaran utang, tanggal
peminjaman, pihak yang memberi pinjaman, syarat peminjaman, dan juga
jaminannya. Namun PT. SMART tidak mencantumkan bunga
pinjamannya. Dalam akun piutang PT. SMART telah mengelompokan
piutang dalam negeri, dan piutang luar negeri serta pihak pihak yang
terlibat dalam piutang tersebut, namun tidak ada keterangan mengenai
tanggal piutang, lama piutang, dan piutang atas apa
o Identifikasi Red Flag
Adanya Penambahan tanaman yang belum produktif yang cukup
signifikan, pada tahun 2019 sebanyak 143.908 dan pada tahun 2020
sebesar244.872, yang mana terjadi peningkatan sebesar 70,1 % sehingga
memerlukan lebih banyak biaya perawatan tanaman namun di satu sisi
tanaman yang dirawat tersebut belum bisa menghasilkan keuntungan, di
satu sisi tanaman produktif juga sedang mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya yaitu dari 1.019.647 menjadi 955.249 di tahun 2020 atau
penurunan sekitar 6,3 % sahingga mengakibatkan hasil panen akan
menurun pula. Di satu sisi penghasilan berkurang dan di satu sisi
kebutuhan akan perawatan tanaman juga semakin meningkat
Piutang Pihak Berelasi
Adanya piutang pihak berelasi yang dalam laporan keuangan belum jelas
pelaporannya, apakah jaminan yang diberikan, siapa saja pihak yang
terlibat. Hanya diketahui bahwa terjadi peningkatan yang sangat signifikan
dari tahun 2019 sebesar 71.401.000.000 menjadi 496.498.000.000 atau
5954%/ peningkatan sebesar hampir 60 kali lipat. Perlu ada keterangan
yang lebih memadai serta pengendalian yang lebih ekstra.
o Membatalkan Distorsi Akuntansi
Penambahan tanaman hendaknya dilakukan secara bertahap serta
memperhatikan perhitungan kemampuan untuk membiayai, perlu
dipikirkan pula bagaimana cara membiayai perawatan tanaman tersebut.
Semakin banyak tanaman memang semakin baik karena hasil panen pun
juga akan semakin bertambah, namun jika penanaman terjadi dalam satu
periode, maka akan sangat membutuhkan biaya maka dari itu hendaknya
penanaman dilakukan secara bertahap sehingga nantinya tanaman yang
ditanam lebih awal bisa menjadi pembantu pembiayaan untuk tanaman-
tanaman selanjutnya. Piutang pihak berelasi pun hendaknya ada
kontrolnya, di laporan keuangan PT.SMART kurang terdapat informasi
mengenai akun tersebut, namun peningkatan sebesar itu menurut
penilaian kami adalah hal yang tidak wajar, sehingga perlu adanya system
pemberian pinjaman yang lebih professional.
 Financial Analysis
o Recast Financial Statement
Recasting adalah proses di mana perusahaan berusaha untuk mengubah
atau merilis kembali laporan laba rugi dan neraca yang telah diterbitkan
(baik secara internal maupun publik), dengan penyesuaian yang jelas dan
spesifik dalam persiapan transaksi modal. Organisasi bisnis kerap kali
tidak melaporkan pendapatan mereka untuk mengurangi jumlah pajak
yang harus mereka bayar. Penting untuk dicatat bahwa proses recasting
financial statement sepenuhnya legal dan diperbolehkan berdasarkan
hukum. Oleh karena itu, praktik umum recasting sering ditemui pada
banyak entitas bisnis. Namun, pendapatan yang dilaporkan secara tidak
benar dapat merusak penilaian bisnis entitas apabila tidak dikoreksi
sebelum terjadi penjualan bisnis. Proses memperbaiki laporan keuangan
yang dilaporkan sebelumnya disebut sebagai penyusunan kembali. Hal
tersebut memungkinkan investor untuk mendapatkan penilaian yang
akurat tentang profitabilitas sebuah entitas bisnis. Penyusunan Kembali
akan membantu investor untuk menentukan nilai dan potensi sebenarnya
pertumbuhan masa depan bisnis investee.

o Common Size Statement


Common Size Statement adalah analisis laporan keuangan di mana
setiap pos baris atau item dinyatakan sebagai persentase dari nilai
pendapatan atau penjualan dalam satu periode tertentu. Common size
statement juga digunakan untuk analisis vertikal, di mana setiap item baris
dalam laporan keuangan direpresentasikan sebagai persentase dari
angka dasar laporan tersebut. Common Size Statement membantu
menganalisis dan membandingkan kinerja perusahaan selama beberapa
periode dengan angka penjualan yang bervariasi. Persentase Common
Size selanjutnya dapat dibandingkan dengan pesaing untuk menentukan
bagaimana kinerja perusahaan relatif terhadap industri.
Persentase Common Size dapat membantu menunjukkan bagaimana
setiap item baris atau komponen memengaruhi posisi keuangan
perusahaan. Sehingga, pengguna laporan keuangan dapat lebih mudah
membandingkan kinerja keuangan dengan perusahaan pesaing. Upaya
analisis keuangan perusahaan yang berubah dari waktu ke waktu akan
dapat membantu investor untuk melihat tren yang tidak diungkapkan oleh
laporan keuangan pada umumnya.

o Ratio and Graphs


Analisis rasio adalah interpretasi kuantitatif kinerja keuangan perusahaan.
Analisis tersebut memberikan informasi mengenai profitabilitas,
solvabilitas, efisiensi operasional dan posisi likuiditas perusahaan yang
direpresentasikan pada laporan keuangan. Analisis rasio laporan
keuangan dapat disebut sebagai tools yang membantu mengidentifikasi
perubahan situasi keuangan perusahaan. Pada dasarnya, Rasio tunggal
tidak cukup untuk menilai situasi keuangan perusahaan secara memadai.
Beberapa rasio harus dianalisis bersama dan dibandingkan dengan rasio
tahun sebelumnya, atau bahkan dengan perusahaan lain pada industri
yang sama. Aspek komparatif dari analisis ini sangat penting dalam
analisis keuangan.

 Terdapat beberapa analisis rasio :


 Analisis Vertikal
Analisis vertikal adalah teknik yang digunakan untuk
mengidentifikasi di mana perusahaan telah menerapkan
sumber dayanya dan dalam proporsi apa sumber daya
tersebut didistribusikan di antara berbagai neraca dan akun
laporan laba rugi. Analisis menentukan bobot relatif setiap
akun dan bagiannya dalam sumber daya aset atau
pendapatan. Pada laporan laba rugi, analisis vertikal adalah
alat universal untuk mengukur kinerja relatif perusahaan dari
tahun ke tahun dalam hal biaya dan profitabilitas.

 Analisis horizontal
Analisis horizontal adalah teknik yang digunakan untuk
mengevaluasi tren dari waktu ke waktu dengan menghitung
persentase kenaikan atau penurunan relatif terhadap tahun
dasar. Ini menyediakan tautan analitis antara akun yang
dihitung pada tanggal yang berbeda menggunakan mata
uang dengan daya beli yang berbeda. Akibatnya, analisis ini
mengindeks akun dan membandingkan evolusinya dari
waktu ke waktu.

 Berikut merupakan rumus yang digunakan dalam


perhitungan analisis rasio dari PT Smart selama 3 tahun
terakhir:

Clean Surplus Profit


o Return on Equity ( ROE )=
Average Equity

o
Net Operating Profit After Tax
Operating Return on Asset ( OROA )=
Average Net Operating Asset

Average Net Debt


o Net Financial Leverage ( NFL ) =
Average Equity

Net Financial Expense


o EIAT =
Average Net Debt

o Spread=OROA−EIAT

ˇ
o ROE=OROA+(Spread + NFL)
Net Operating Profit After Tax
o Net Profit Margin=
Sales
Sales
o Asset Turnover=
Average Net Operating Asset

o Analysis of Cash Flow


Arus Kas (CF) adalah peningkatan atau penurunan jumlah kas yang
dimiliki oleh bisnis, institusi, atau individu. Arus kas digunakan untuk
menggambarkan jumlah uang tunai (mata uang) yang dihasilkan maupun
dikeluarkan dalam periode waktu tertentu. Terdapat banyak jenis Cash
Flow, dengan berbagai kegunaan penting untuk menjalankan bisnis dan
melakukan analisis keuangan. Arus Kas memiliki banyak kegunaan baik
dalam menjalankan bisnis maupun dalam melakukan analisis keuangan.
Analisis arus kas menjadi salah satu analisis penting dalam bidang
keuangan dan akuntansi, antara lain: menghitung nilai bisnis dengan
membangun Model DCF dan menghitung nilai sekarang bersih (NPV),
menilai seberapa baik perusahaan dapat memenuhi kewajiban keuangan
jangka pendeknya, mengukur berapa banyak uang tunai yang dihasilkan
bisnis per saham, relatif terhadap harga sahamnya, dinyatakan sebagai
persentase, dll
Investor dan pelaku bisnis menjadikan analisis arus kas sangat krusial
karena dapat dianggap sebagai urat nadi perusahaan. Arus kas berbeda
dari laporan laba rugi perusahaan karena Pendapatan dan laba
didasarkan pada prinsip akuntansi akrual, yang memperlancar
pengeluaran dan mencocokkan pendapatan dengan waktu saat
produk/jasa dikirimkan. Karena kebijakan pengakuan pendapatan dan
prinsip pencocokan, laba bersih perusahaan, atau laba bersih,
sebenarnya dapat berbeda secara material dari Arus Kasnya.

Anda mungkin juga menyukai