Anda di halaman 1dari 13

AKUNTANSI PEMERINTAH

PERTEMUAN 3
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAN MEMPRAKTIKKAN

PROSES AKUNTANSI PEMERINTAH

Disusun oleh:

1. Sekar Wahyu Utami


2. Siti Aslamah Hidayatudiniyah
3. Tiara Rinayu Sunsatyasih

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 1


AKUNTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAN MEMPRAKTIKKAN PROSES


AKUNTANSI PEMERINTAH
A. Jenis-jenis Laporan Keuangan Pemerintah

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) merupakan salah satu komponen laporan


keuangan pemerintah yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian
sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah, yang
menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam suatu
periode tertentu. Anggaran adalah alat akuntabilitas, manajemen dan kebijakan
ekonomi. Unsur dalam LRA:

a. Pendapatan LRA

Pendapatan LRA adalah penerimaan oleh Bendahara Umum Negara/Daerah


(BUN/D) atau oleh entitas pemerintah lainnya yang menambah saldo anggaran
lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak
pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Titik pengakuan
pendapatan LRA adalah saat kas diterima oleh BUN/D.

Jenis pendapatan yang diklasifikasikan dalam LRA Pemerintah Pusat:

a) Pendapatan Perpajakan
 Pendapatan Pajak Dalam negeri
 Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional
b) Pendapatan Bukan Pajak
 Pendapatan Sumber Daya Alam
 Pendapatan Bagian Laba BUMN
 Pendapatan PNBP lainnya
 Pendapatan Badan Layanan Umum
c) Pendapatan Hibah
 Pendapatan Hibah Dalam Negeri
 Pendapatan Hibah Luar Negeri
b. Belanja

Belanja LRA adalah semua pengeluaran dari rekening Kas Umum Negara/Daerah
yang mengurangi saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 2


AKUNTANSI PEMERINTAH

bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh


pemerintah.

Di pemerintah pusat belanja dibagi ke dalam akun: Belanja Pegawai, Belanja


Barang dan Jasa, Belanja Modal, belanja Bunga, Belanja subsidi, Belanja Hibah,
Belanja Bantuan Sosial dan Belanja Lain-lain.

c. Transfer

Transfer digunakan untuk mencatat semua pengeluaran pemerintah pusat yang


dialokasikan kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi serta otonomi dan dana penyesuaian. Akun Transfer
hanya ada di dalam sistem akuntansi pemerintah Pusat.

Macam akun Transfer: Transfer Dana Bagi Hasil, Transfer Dana Alokasi Umum,
Transfer Sana Alokasi Khusus, Transfer Dana Otonomi Khusus dan Transfer Dana
Penyesuaian

d. Pembiayaan

Akun Pembiayaan adalah akun yang digunakan untuk mencatat setiap


penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan
diterima kembali untuk menutup defisit dan memanfaatkan surplus anggaran.

Akun pembiayaan dibagi ke dalam akun Penerimaan Pembiayaan dan


Pengeluaran Pembiayaan.

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP-SAL)

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL) menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. LP-SAL hanya disajikan oleh Bendahara Umum Negara dan entitas
pelaporan yang menyusun laporan keuangan konsolidasi

Contoh formal LP-SAL pemerintah pusat adalah sebagai berikut:

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 3


AKUNTANSI PEMERINTAH

3. Laporan Operasional (LO)

Laporan Operasional (LO) disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi
berbasis akrual (full accrual accounting cycle) sehingga penyusunan Laporan
Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca mempunyai keterkaitan yang
dapat dipertanggung jawabkan.

Unsur dalam Laporan Operasional:

a. Pendapatan LO

Pendapatan Lo adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai kuitas
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar
kembali.

Pendapatan pemerintah pusat:

1) Pendapatan Perpajakan LO: pendapatan Pajak Dalam Negeri LO, Pendapatan


Pajak Perdagangan Internasional LO

2) Pendapatan Bukan Pajak LO: Pendapatan Sumber Daya Alam LO, Penapatan
Bagian Laba BUMN LO, Pendapatan PNBP Lainnya LO, Pendapatan Badan
Layanan Umum (BLU) LO

3) Pendapatan Hibah dalam Negeri dan Luar Negeri LO

4) Pendapatan murni akrual LO

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 4


AKUNTANSI PEMERINTAH

b. Beban

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa, dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset dan timbulnya kewajiban.

Di pemerintah pusat beban diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Beban Pegawai terdiri dari Beban Gaji dan Tunjangan, Beban Honorarium,
Beban Kontribusi Sosial
2) Beban Barang dan Jasa terdiri dai Beban Barang, Beban Jasa, Beban
3) Pemeliharaan, Beban Perjalanan Dinas, Beban Barang BLU, dan Beban Barang
untuk diserahkan kepada Masyarakat
4) Beban Bunga
5) Beban Subsidi, terdiri dari beban subsidi kepada Perusahaan Negara dan
Beban Subsidi kepada Perusahaan Swasta
6) Beban Hibah terdiri dari beban hibah kepada pemerintah negara lain, Beban
Hibah kepada Organisasi Internasional, dan Beban Hibah kepada Pemerintah
Daerah.
7) Beban Bantuan Sosial
8) Beban Lain-lain/Beban Tak Terduga
9) Beban Murni Akrual
c. Transfer

Akun ini diguanakan untuk mencatatat semua beban pengeluaran pemerintah


pusat yang dialokasika kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam
rangka pelaksanaan desentraslisasi, otonomi daerah, otonomi khusus dan dana
penyesuaian.

d. Pos Luar biasa

Pos luar biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang terjadi
karena kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa, tidak
diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada di luar kendali atau pengaruh
entitas.

4. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) menyajikan informasi kenaikan atau penurunan


ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 5


AKUNTANSI PEMERINTAH

5. Neraca

Neraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu


entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.
Unsur-unsur dalam neraca:

a) Aset
b) Kewajiban
c) Ekuitas

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 6


AKUNTANSI PEMERINTAH

6. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas (LAK) adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan
informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang
diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris.

Tujuan Laporan Arus Kas untuk memberikan informasi mengenai sumber,


penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi serta
saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan.

Pelaporan penerimaan dan pengeluaran kas tersebut dibagi dalam 4 aktivitas


pemerintah sebagai berikut:

a) Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang


ditunjukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi.

Aktivitas operasi biasanya berasal dari penerimaan perpajakan, penerimaan


PNBP, penerimaan hibah, penerimaan bagian laba perusahaan negara/daerah dan
investasi lainnya, penerimaan lain-lain/ penerimaan dari pendapatan luar biasa
dan penerimaan transfer Pengeluaran dari aktivvitas operasi meliputi pembayaran
pegawai, pembayaran barang, pembayaran bung, pembayaran subsidi,
pembayaran hibah, pembayaran bantuan sosial, pembayaran lain-lain/kejadian
luar biasa dan pembayaran transfer.

b) Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang


ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang
tidak termasuk dalam setara kas.

Arus kas masuk aktivitas investasi meliputi penjualan aset tetap, penjualan aset
lainnya, penjualan dana cadangan, penerimaan divestasi dan penjualan saham
dalam bentuk sekuritas.

Arus kas keluar aktivitas investasi berasal dari pembayaran perolehan aset tetap,
perolehan aset lainnya, pembentukan dana cadangan, penyertaan modal
pemerintah atau pembelian investasi dalam bentuk sekuritas

c) Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang


berhubungan dengan pemberian piutang jangka panjang dan/atau pelunasan utang
jangka panjang yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi
piutang jangka panjang dan utang jangka panjang.

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 7


AKUNTANSI PEMERINTAH

Arus kas masuknya berasal dari penerimaan utang dalam negeri, penerimaan utang
obligasi, penerimaan kembali pinjaman kepada pemerintah daerah dan penerimaan
kembali pinjaman kepada perusahaan negara.

Arus kas keluar dari aktivitas ini dapat berasal dari pembayaran pokok utang luar
negeri, pembayaran pokok utang obligasi, pengeluaran kas untuk dipinjamkan
kepada pemerintah daerah dan pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada
perusahaan negara.
d) Aktivitas Transitoris adalah aktivitas penerimaan, pengeluaran kas, yang tidak
termasuk dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

Catatan atas Laporan Keuangan bertujuan untuk meningkatkan transparansi laporan


keuangan dan penyediaan pemahaman yang lebih baik atas informasi keuangan
pemerintah.

Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah paling tidak harus mengungkapkan hal-
hal sebagai berikut:

a. Informasi Umum tentang entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi

b. Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro

c. Informasi tentang dasar penyajian laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan


akuntansi atas transaksi-transakis dan kejadian-kejadian penting lainnya

d. Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar muka
laporan keuangan;

e. Informasi yang diharuskan oleh pernyataan standar akuntansi pemerintah yang


belum disajikan pada lembar muka

f. Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak
disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 8


AKUNTANSI PEMERINTAH

B. Hubungan antar Laporan Keuangan

C. Keterbatasan Laporan Keuangan

pemerintah memiliki keterbatasan laporan keuangan pemerintah sebagai berikut:

a. Bersifat historis, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan menunjukkan


transaksi masa lalu

b. Bersifat umum, informasi yang lebih detil untuk tujuan tertentu.

c. Penuh dengan estimasi dan judgement,

d. Hanya melaporkan informasi yang sifatnya material

e. Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.

f. Lebih mengungkapkan realitas ekonomi dari pada realitas hukum.

g. Terdapat banyak alternatif metode akuntansi yang digunakan sehingga menimbulkan


kerancuan laporan keuangan antar entitas ketika diperbandingkan.

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 9


AKUNTANSI PEMERINTAH

D. Opini Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah

Opini yang diberikan BPK sebagai hasil pemeriksaan laporan keuangan adalah sebagai
berikut:

1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP/unqualified opinion)

diberikan dengan kriteria: sistem pengendalian internal memadai dan tidak ada salah
saji yang material atas pos-pos laporan keuangan.

2. Opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP/Qualified opinion)

diberikan dengan kriteria: sistem pengendalian internal memadai, namun terdapat


salah saji yang material pada beberapa pos laporan keuangan.

3. Opini Tidak Memberikan Pendapat (TMT/Disclaimer opinion)

diberikan apabila terdapat suatu nilai yang secara material tidak dapat diyakini
auditor karena ada pembatasan lingkup pemeriksaan oleh manajemen sehingga
auditor tidak cukup bukti dan atau sistem pengendalian intern yang sangat lemah.

4. opini Tidak Wajar (TW/Adverse opinion)

diberikan jika sistem pengendalian internal tidak memadai dan terdapat salah saji
pada banyak pos laporan keuangan yang material.

E. Persamaan Dasar Akuntansi Pemerintah

Persamaan yang lazim digunakan dalam akuntansi keuangan adalah sebagai berikut:
persamaan 1: ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS

Persamaan 2: ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS

Persamaan 3: ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS +PENDAPATAN LO – BEBAN

RINGKASAN ATURAN DEBIT KREDIT

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 10


AKUNTANSI PEMERINTAH

F. Basis Akuntansi Pemerintahan

Sitem Pencatatannya adalah Double Entry yaitu pencatatan berbasis akrual dan berbasis
kas.

Contoh Bagan Akun Standar:

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 11


AKUNTANSI PEMERINTAH

G. Proses Akuntansi Pemerintah

Pada dasarnya proses akuntansi pemerintah dan proses akuntansi bisnis tidak berbeda.
Proses akuntansinya dapat dibagi dalam 2 tahapan besar yaitu:

1. Tahap Pencatatan:

a. Analisis transaksi

b. Pencatatan dalam jurnal

c. Posting ke buku besar

2. Tahap Pelaporan:

a. Penyusunan neraca percobaan dari saldo buku besar

b. Penyusunan jurnal penyesuaian

c. Penyusunan laporan keuangan

d. Penyusunan jurnal penutup, dan

e. Penyusunan neraca setelah penutupan

Penyusunan sistem akuntansi pemerintah didasarkan pada Standar Akuntansi


Pemerintahan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah nomor 71 Tahun 2010 dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238 tahun 2011 tentang Pedoman Umum Standar
Akuntansi Pemerintahan. Untuk pemerintah daerah telah dibuat pedoman khusus yang
ditetapkan dengan peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah.

Sistem Akuntansi pemerintah pusat disusun dan ditetapkan oleh Menteri Keuangan
sedangkan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah menjadi kewenangan dan ditetapkan
oleh Kepala Daerah.

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 12


AKUNTANSI PEMERINTAH

Proses Akuntansi

“Hanya pendidikan yang bisa menyelamatkan


masa depan. Tanpa pendidikan, Indonesia tak
mungkin bertahan”

-Najwa Shihab-

ADHIRAYAKTA X PANDA HIMAS 2020 13

Anda mungkin juga menyukai