i
Lembar Pengesahan
Diketahui oleh
ii
Kata Pengantar
Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.
Dalam periode OJT yang pertama (penulis menjalankan masa OJT
Lapangan di Kebun PTPN III Gunung Para (KGPAR), dengan komoditi kelapa
sawit. OJT merupakan poses terpenting dalam pembentukan karakter CKP dan
penyetaraan budaya perkebunan terkhusus untuk kebun di PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero).
Selama menjalani OJT di Kebun Gunung Para penulis banyak
mendapatkan bantuan berupa bimbingan, masukan, dan arahan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Sangap RO Harianja, Manager Kebun Aek Torop.
2. Bapak Irwan Siallagan, M.Si, Pembimbing dan Asisten Kepala Kebun
Gunung Para.
3. Bapak Filliano Ari Akbar, Asisten Personalia Kebun Gunung Para.
4. Bapak Yoga Prasetya Damanik, Asisten Pembibitan Kelapa Sawit Kebun
Gunung Para dan PJ. Asisten Afdeling 6.
5. Bapak Muhdian, Mandor I Afd. 6 Kebun Gunung Para.
6. Bapak Julfian, Krani I Afd. 6 Kebun Gunung Para.
7. Bapak Ponimin, Mandor Panen A Kebun Gunung Para.
8. Bapak Edi Mahmud Sipayung, Mandor Panen B Kebun Gunung Para.
9. Bapak Rasyanto, Krani Produksi Kebun Gunung Para.
10. Seluruh Karyawan Pimpinan yang ada di Kebun Gunung Para.
11. Seluruh Karyawan Pelaksana Kebun Gunung Para.
12. Seluruh pihak yang turut andil dan tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa hasil dari laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saran dan masukan dari semua pihak yang bersifat
membangun sangat diharapkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan di
masa yang akan datang. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dan semoga laporan On The Job Training (OJT) ini dapat
diterima dan bermanfaat.
iii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR TABEL v
DAFTAR LAMPIRAN v
BAB I. Pendahuluan 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 1
1.3. Tempat 1
1.4. Metode 2
BAB II. Keadaan Umum Kebun/Unit 3
2.1. Sejarah dan Perkembangan Kebun/Unit 3
2.2. Lokasi dan Letak Geografis 4
2.3. Tujuan Perusahaan 4
2.4. Struktur Organisasi Kebun/Unit 5
2.5. Ketenagakerjaan 5
BAB III. Hasil Kegiatan 6
BAB IV. Kesimpulan dan Saran 13
4.1. Kesimpulan 13
4.2. Saran 13
LAMPIRAN 14
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I. PENDAHULUAN
akan minyak sawit telah melonjak dalam dua dasawarsa terakhir, untuk
yang berakhir pada keuntungan untuk menjalankan setiap lini pada industri
tersebut.
1.2 Tujuan
dapat mengimplementasikannya.
1
1.3 Tempat
1.4 Metode
personal pada saat Morning Muster (Apel Pagi) dan dilapangan dengan
2
BAB II. KEADAAN UMUM KEBUN
3
2.2 Lokasi dan Letak Geografis
Kebun Gunung Para terletak di Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten
Serdang Bedagai, Propinsi Sumatera Utara ± 112 km dari Kota Medan.
Kebun Gunung Para berada diantara 03°09’52” LU dan 99°06’27” BT dengan
ketinggian ± 114 meter diatas permukaan laut, dengan jenis tanah Yellow
Podsolic, Topografi berbukit sampai dengan bergelombang.
Batas areal Kebun Gunung Para:
Sisi Timur : Desa Limbong, Rebah, Dolok Merawan.
Sisi Barat : Kebun Gunung Pamela.
Sisi Utara : Perkebunan BridgeStone Desa Limbong dan Naga Raja
Sisi Selatan : Perkebunan PTPN IV Desa Gunung Para I dan Pabatu,
Kab. Serdang Bedagai
4
2.4 Struktur Organisasi Kebun
MANAJER
MASINIS ASISTEN
KEPALA KEPAL
A
2.5 Ketenagakerjaan
URAIAN KARYAWAN
5
Bab III. Hasil Kegiatan
manajemen karna setiap proses pasti akan mengalami suatu masalah dan wajib
untuk ditemukan suatu solusi. Berdasarkan kegiatan On the Job Ttraining selama
Tindak Lanjut : Melihat kembali hasil dari solusi yang telah dilakukan
Beberapa kegiatan yang diikuti oleh CKP selama proses OJT berlangsung
yaitu :
3.2 Panen
ke TPH (Tempat Pengumpulan Hasil) dan akan dikirim ke pabrik kurang lebih
dari 24jam untuk diolah menjadi CPO (Crude Palm Oil). Tujuan panen adalah
mengoptimalkan seluruh potensi tandan buah segar yang sesuai dengan kriteria
6
matang panen dan kemudian dioleh menjadi CPO (Crude Palm Oil) dan PKO
(Palm Kernel Oil) sehungga dapat diperoleh hasil ekstraksi yang premium.
untuk mendapatkan data estimasi yang akurat dan dapat mengoptimalisasi jumlah
tenaga kerja pada tiap pekerjaan yang akan dilakukan. AKP dilakukan dengan
cara menghitung jumlah pokok sampel (3-5%) pada satu kapveld pada tiap tahun
tanam.
Contoh :
7
Jumlah pokok sampel 5% x 6584 = 329 pokok
(329/82 :1) = 4 :1
berada dalam kondisi yang segar dan dapat menekan Asam Lemak Bebas (ALB)
kemudian truk akan diarahkan untuk mengangkut TBS yang telah ditentukan.
Setelah proses pengangkutan selesai krani akan membuat PB-25 yang berisi
Kap Inspeksi adalah proses pengecekan ancak yang telah dipanen pada
sutu kapveld panen. Kap inspeksi bertujuan untuk memastikan kondisi buah yang
dipanen adalah buah yang sesuai dengan kriteria matang panen. Selain itu, kap
inspeksi dilakukan juga untuk memperkecil jumlah losses yang ada dilapangan
sehingga angka kerugian dapat ditekan. Form kap inspeksi diisi oleh petugas kap
inspeksi, form tersebut berisi jumlah losses yang dilakukan oleh pemanen.
8
Gambar 1.2 Form Kap Inspeksi
3.3 Pemupukan
Pupuk adalah unsur atau senyawa yang diberikan kepada tanaman sebagai
stimulan untuk tanaman tumbuh dan berkembang lebih baik. Dari hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa pemupukan adalah proses pemberian unsur hara yang
9
menguntukan bagi tanaman utama untuk dapat berkembang secara optimal.
Terdapat dua jenis unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman yaitu
unsur hara makro, contohnya : N,P,K dan Mg serta unsur hara mikro,
berguna untuk
meningkatkan pH tanah.
10
Gambar 2.1 Pupuk Dolomite
tiap blok dan pupuk telah diteliti oleh PPKS untuk mengetahui kandungan dari
pupuk tersebut. Setelah mendapatkan hasil yang akurat, maka afdeling akan
sebagai syarat untuk pengambilan pupuk digudang. Lalu afdeling akan membuat
monitoring sebagai dasar untuk mengetahui rencana dan realisasi setiap jenis
Hama adalah hewan yang merugikan bagi tanaman atau tumbuhan utama.
Di afdeling 6 Kebun Gunung Para terdapat ulat api dengan jenis Sethotosea
asigna (gambar ...), ulat api merupakan hama yang merugikan bagi tanaman
kelapa sawit karena ulat tersebut memakan daun kelapa sawit yang berguna bagi
11
Gambar 3. (Sethotosea asigna)
dengan cara fogging atau pengasapan. Fogging dilakukan dengan dengan racun
Air = 2,8Liter
Solar = 6Liter
12
Setelah semua bahan tercampur dengan baik maka fogging akan dilakukan
pada sore menjelang malam hari (pukul 18.30). Fogging dilakukan pada jam
tersebut karna kondisi angin lebih stabil dibandingkan saat pagi atau siang hari,
13
Bab IV. Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Kegiatan On the Job Training adalah kegiatan yang yang penting karena
penulis mendapatkan arahan untuk menjadi asisten afedling baik dan dapat
4.2 Saran
1. Tim yang solid perlu dibangun kembali agar setiap permasalahan dapat
2. Komunikasi adalah hal yang mungkin sepele pada setiap lini, namun hal
tersebut berperan penting dalam membangun tim yang solid terutama pada
14
LAMPIRAN I
15
LAMPIRAN II
16