Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) PKS Parindu

Gambar 1.1. Peta persebaran PTPN di Indonesia


PT Perkebunan Nusantara (Persero) merupakan Perusahaan dibawah Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang agroindustri. Perusahaan ini
tersebar di Indonesia dengan focus bidang olah yang disesuaikan dengan kondisi
daerah. Beberapa komoditi yang diolah antara lain kelapa sawit, karet, biodiesel,
kakao, teh, kopi dan gula. Tercatat lebih dari 14 PTPN yang tersebar di Indonesia
dengan komoditi olah kelapa sawit. Beberapa diantaranya akan disajikan pada tabel
berikut :
Cabang Alamat Kapasitas PKS
PTPN I Jln. Kebun Baru Langsa Aceh 3 Unit PKS total
Timur PO. Box 1 Langsa 24451 kapasitas 120 ton
TBS/jam
PTPN II Jalan Medan Tanjung Morawa 5 Unit PKS total
Km 15 PO. BOX. 4 Medan kapasitas 150 ton
Tanjung Morawa 20362 TBS/jam
PTPN III Jl. Sei Batanghari No. 2 12 Unit PKS total
Medan 20122 Indonesia kapasitas 585 ton
TBS/jam
PTPN IV Jalan Letjend. Suprapto no. 2 16 Unit PKS total
Medan 20151 kapasitas 635 ton
TBS/jam
PTPN V Alamat Divisi Tanaman Tahunan 12 Unit PKS total
: Jl. Mugas Dalam (Atas) kapasitas 550 ton
Semarang 50243 TBS/jam
PTPN VI Jl. Rambutan No. 43 Pekanbaru
28294
PTPN VII Jl.Zainir Haviz No.1 Kota Baru 7 Unit PKS total
Jambi 36128 kapasitas 275 ton
TBS/jam
PTPN VIII Jl. Teuku Umar No.300 Kedaton
Bandar Lampung 35141
PTPN IX Jl. Sindangsirna No.4 Bandung
40153
PTPN X Jl. Jembatan Merah No. 3-5
Tromol Pos 5077 Surabaya
60175
PTPN XI Jalan Merak 1 Surabaya 60175
PTPN XII Jl. Rajawali 44 Surabaya
PTPN XIII Jl. Sultan Abdurrachman No. 11 9 Unit PKS total
Pontianak 78116 Kalimantan kapasitas 396 ton
Barat Indonesia TBS/jam
PTPN XIV Jl. Urip Sumoharjo Km. 4 5 unit PKS total
Makassar 90232 kapasitas 150 ton
TBS/jam
Tabel 1.1. Daftar PTPN yang tersebar di Indonesia beserta alamat dan
kapasitasnya

PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) disingkat PTP Nusantara XIII


(Persero) didirikan pada tanggal 11 Maret 1996. PTPN XIII merupakan
penggabungan dari proyek pengembangan 8 (delapan) PTP asal, yaitu PTP VI, VII,
XII, XIII, XVIII, XXIV-V, XXVI dan XXIX yang tersebar di Propinsi Kalimantan
Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
Pabrik Minyak Sawit (PMS) dibawah naungan PTPN XIII terbagi menjadi
Distrik Kalimantan Barat I, Distrik Kalimantan Barat II, Distrik Kalimantan Timur
dan Distrik Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Berikut daftar PMS disetiap
distrik beserta dengan kapasitas di masing – masing PMS (www.ptpn13.com):

A. Distrik Kalimantan Barat I


No Uraian Kapasitas Olah Kabupaten Keterangan
1 Gunung Meliau 60 ton TBS / jam Sanggau Pabrik Minyak sawit
2 Rimba Belian 60 ton TBS / jam Sanggau Pabrik minyak sawit

B. Distrik Kalimantan Barat II


No Uraian Kapasitas Olah Kabupaten Keterangan
1 Parindu 60 ton TBS / jam Sanggau Pabrik minyak sawit
2 Ngabang 60 ton TBS / jam Landak Pabrik minyak sawit
3 Kembayan 30 ton TBS / jam Sanggau Pabrik minyak sawit
4 UP Biodiesel 6000 liter / hari Sanggau Biodiesel
Parindu
C. Distrik Kalimantan Timur
No Uraian Kapasitas Olah Kabupaten Keterangan
1 Longpinang 60 ton TBS / jam Paser Pabrik minyak sawit
2 Semutai 60 ton TBS / jam Paser Pabrik minyak sawit
3 Longkali 30 ton TBS / jam Paser Pabrik minyak sawit
4 UP biodiesel 6000 liter / hari Paser Biodiesel
Semuntai

D. Distrik Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah


No Uraian Kapasitas Olah Kabupaten Keterangan
1 Pelaihan 30 ton TBS / jam Tanah Pabrik minyak sawit
Laut

PKS Parindu pada awalnya dibangun pada tahun 1991 dengan kapasitas 30
ton TBS/jam dan dapat ditingkatkan menjadi kapasitas 60 ton TBS/jam. Untuk
mengolah Tandan Buah Segar Kebun Inti, Plasma dan Pihak III, menjadi minyak
sawit dan Inti Sawit oleh PTP VII (Bah Jambi). Sejak tanggal 11 Maret 1996
menjadi milik Badan Usaha Milik Negara PTP Nusantara XIII (Persero) berdasarkan
Peraturan Pemerintah (PP) No. 18 Tahun 1996 dan telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman RI melalui keputusan No. C2-8341.IIT.01.01.TII.96 tahun 1996.
Dalam perjalanannya telah menunjukkan keberadaannya mampu menampung
dan mengolah produksi TBS baik kebun sendiri, plasma, Pihak III maupun petani
kecil yang tiap tahun terus meningkat dan pada tahun 1997 kembali melakukan
pengembangan peningkatan kapasitas olah menjadi 60 ton TBS/jam.
Dari sisi manajemen, dalam upaya mewujudkan visinya, PTP Nusantara XIII
(Persero) melakukan Program Transpormasi Bisnis (PTB) yang dicanangkan sejak
Mei 2001. Salah satu produk dari PTP adalah Manajemen telah menetapkan
Strategic Initiatives (SI) yang merupakan terobosan fundamental dalam upaya
meninggalkan pola kerja konvensional (Business as usual) menjadi perusahaan
berbasis ilmu pengetahuan dengan standar kelas dunia. Dalam proses Transpormasi
Bisnis, Strategic Initiatives menjadi penting karena menjadi plafform untuk
melakukan lompatan bisnis dalam keseluruhan kinerja perusahaan.
Sampai bulan Desember tahun 2012, PKS Parindu telah mempekerjakan
karyawan tetap sebanyak 232 orang. (Selayang pandang UNIT PKS PARINDU PTP
NUSANTARA XIII (PERSERO).
Secara umum proses pengolahan kelapa sawit mulai dari TBS hingga produk
berupa minyak sawit (CPO) dan inti yang dilaksanakan PMS Uadalah sebagai
berikut :

Penimbangan Penyortiran Perebusan Pemipilan

Penyaringan Pengepressan Pelumatan

Pemisahan
Pemurnian
(serabut & biji)

Pemecahan biji

Pemisahan
(biji & cangkang)

Penimbunan

Pengiriman

Gambar 1.2. Garis besar pengolahan produk PMS


1.2.Bahan Baku dan Produk PMS Parindu
Bahan baku yang digunakan adalah kelapa sawit varietas tenera. Varietas ini
merupakan hasil persilangan antara varietas dura dan psifera. Kelapa sawit jenis ini
memiliki daging buah yang cukup tebal dengan persentase daging buah antara 60 %
– 96 % dan ketebalan tempurung berkisar antara 0,5 mm – 4 mm. Tandan buah yang
dihasilkan oleh tenera lebih banyak dari pada dura. [5] Adapun tanaman kelapa sawit
dapat diklasifikasikan sebagai berikut [6] :
Divisi : Embryophyta Siphonagama
Kelas : Angiospernae
Ordo : Monocotyledonae
Family : Arecaceae (dahulu disebut Palmae)
Subfamily : Cocoideae
Genus : Elaeis
Spesies : 1. E. guineensis Jacq.
2. E. oleifera (H.B.K) Cortes
3. E. odora
Kelapa sawit yang berasal dari 20 % Kebun inti milik PKS Parindu dengan
luas lahan sebesar 2637,46 Ha yang berlokasi di Kabupaten Sanggau (Peta Lokasi
Unit Kerja, 2015). Dan 80 % lainnya berasal dari petani plasma yang tergabung
dalam beberapa Koperasi Unit Desa (KUD) di wilayah sekitar Kecamatan Parindu
yang bermitra dengan PMS Parindu. Berikut daftar KUD yang bermitra dengan PMS
Parindu :
Daftar KUD Jumlah Pengangkut TBS
KUD RINDU SAWIT 23
KUD SAWIT PERMAI 10
KUD SAWIT HARAPAN TANI 11
KUD SAWIT KARYA MANDIRI 10
KUD TAMANSES 13
KUD PUSAKA TANJUNG 9
PIHAK III KONTRAK 10
KUD MANGKOK BAJA 11
Total 97
(sumber : Daftar panggilan masuk TBS ke PKS Parindu per jenis pola plasma,
Jumat 14/07/2017)
Tabel 1.1. Daftar KUD yang bermitra dengan PMS Parindu

Produk dari PMS Parindu terdiri dari dua produk, yaitu minyak CPO dan inti
sawit. Tercatat, produk minyak CPO ini dijual dan didistribusikan kepada pabrik
maupun perusahaan lain didaerah sekitar kabupaten Sanggau. Mengingat kondisi
produk, jika tidak segera diolah maka nilai asam lemak bebas (ALB) yang
terkandung akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya nilai ALB ini dapat
menurunkan kualitas produk olahan. Selain produk berupa minyak CPO, inti sawit
juga diproduksi dan selanjutnya dibawa ke Pontianak untuk diolah menjadi minyak
goreng.
Minyak CPO dapat di gunakan menjadi bahan baku produk olahan untuk
kebutuhan sehari-hari. Salah satu keunggulan produk yang dihasilkan dari turunan
minyak sawit adalah kadar lemak yang rendah dan relative aman untuk konsumsi
jangka panjang. Selain itu produk yang berasal dari minyak sawit lebih ramah
lingkungan karena mudah terurai dan juga tidak menyebabkan iritasi.
Adapun produk olahan minyak CPO yang dikembangkan antara lain sebagai
bahan Baku Makanan seperti mentega, lemak untuk masakan (shortening), bahan
tambahan coklat, bahan baku es krim, pembuat asam lemak, vanaspati, bahan baku
berbagai industry, dan bahan makanan ternak. Sebagai bahan Baku kosmetik dan
obat-obatan seperti krim, shampoo, lotion dan vitamin A, minyak sawit lebih mudah
diserap kulit dibandingkan dengan jenis minyak lain. Sebagai bahan baku industry
digunakan sebagai pelembut dan pelunak, pada industry tekstil karena mudah
dibersihkan, sebagai pelumas cukup baik digunakan karena tahan terhadap tekanan
dan suhu tinggi, sebagai "cold rolling" dan "fluxing agent" pada industry kawat dan
perak, sebagai bahan flotasi pada pemisah biji tembaga dan kobalt, pada industry
ringan dijadikan salah satu bahan baku pembuatan sabun, semir sepatu, lilin,
deterjen, dan tinta cetak.

1.3.Produksi PMS Parindu dan Kapasitasnya


PMS Parindu merupakan pabrik pengolah kelapa sawit menjadi minyak sawit
yang biasa disebut dengan Crude Palm Oil (CPO). Pabrik ini bergerak dengan
kapasitas 60 ton/jam dengan rendemen yang diinginkan sebesar 22,21 % dari total
pengolahan. Berikut bagan proses pengolahan kelapa sawit mulai dari bentuk TBS
hingga minyak CPO dan kernel:
Timbangan

Loading Ramp

Sterilizer

Threshing

Digester

Pressing

CBC
[Cake Breaker Conveyor] Sand Trap

Blower Vibro Screen


Derpericarper Polishing drum

Raw Oil Tank


Silo Noten

Tangki Pembagi
Ripple mill

CST
LTDS Sludge Tank
[Continue Settling Tank]

Silo Inti Separator Oil Tank

Blower Distoner Decanting Basin Oil Purifier

Bahan bakar boiler Vacum Dryer

Storage Tank

Fat Pit

Alur Kernel
Aliran minyak
Aliran sludge

Gambar 1.3. Alur proses produksi minyak CPO dan kernel di PMS Parindu
1.4.Lokasi Pabrik dan Tata Letak Pabrik
1.4.1. Lokasi Pabrik
Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam
mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap
kelangsungan hidup pabrik yang ikut menentukan keberhasilan dan kelancaran
produksi. Pabriki Minyak Sawit (PMS) Parindu dengan kapasitas 60 ton / jam telah
berdiri dikawasan kebun kelapa sawit kecamatan Parindu. Pemilihan lokasi pabrik
secara umum bisa dikelompokkan berdasarkan beberapa faktor. Faktor-faktor yang
perlu diperhatikan dalam perencanaan dan penentuan lokasi adalah :
1. Sumber bahan baku
PMS Parindu berada disekitar perkebunan kelapa sawit, baik milik sendiri
maupun milik petani local.
2. Transportasi
Akses jalan mudah ditempuh oleh kendaraan beroda dua maupun roda
empat. Jarak antara PMS Parindu dengan jalan raya terhitung dekat yakni
selama 10 menit dengan kecepatan kendaraan 40 km/jam. Kondisi jalan
yang relative baik sehingga dapat memperlancar mobilisasi baik
transportasi pemasok bahan baku maupun pengiriman produk.
3. Jauh dari pemukiman warga
Salah satu pertimbangaan dalam pendirian pabrik adalah lokasi pabrik
yang jauh dari pemukiman warga, sehingga tidak secara langsung
menimbulkan polusi, kebisingan dan menghambat akses jalan transportasi
warga.
4. Sumber air
Sungai Sengoret merupakan sumber air yang digunakan baik untuk
kebutuhan pengolahan, perkebunan maupun fasilitas kesejahteraan.
Mengingat sungai ini mengalir melewati kawasan PMS Parindu.
5. Letak pasar
Letak PMS Parindu yang strategis, mengingat jarak menuju wilayah kota
yang dekat. Terutama daerah Tayan Hilir yang merupakan pusat
pengiriman minyak CPO dari PMS Distrik Kalimantan Barat II.
6. Listrik dan media komunikasi
Listrik penting sebagai penerangan dan sumber daya alat elektronik,
sedangkan media komunikasi sebagai alat komunikasi antar PMS Parindu
dengan PMS lain maupun ke PTPN XIII pusat di Pontianak terkait
dengan perkembangan PMS maupun kendala.

PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) unit PKS Parindu secara


administratif terletak di Desa Pasok, Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau,
Kalimantan Barat. dengan jarak ± 40 km dari ibu kota Kabupaten Sanggau dan ±
120km dari Pontianak yang merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Lebih
tepatnya lokasi pabrik PMS Parindu terletak antara 00 37’ 58,2’ s/d 00 0’51,53’
lintang utara dan antara 1100 1’ 2,58’ s/d 1090 33’ 55,8’ lintang selatan. Secara
Geografis PMS Parindu berbatasan langsung dengan :
 Sebelah utara : Komplek Perumahan Staf
 Sebelah selatan : Emplasment PMS
 Sebelah timur : Simpang Gudang Kebun
 Sebelah barat : Dusun Pasok
Berikut Peta lokasi PTP Nusantara XIII Unit PKS Parindu :

Dusun Pasok

Gambar 1.4. Peta lokasi PTP Nusantara XIII Unit PKS Parindu
1.4.2. Tata Letak
Berikut tata letak stasiun yang berperan dalam pengolahan, penimbunan dan
pengiriman produk PMS Parindu. Mulai dari stasiun timbangan hingga stasiun
pengiriman:

Stasiun Penerimaan Buah


Stasiun Perebusan
Kantor Admnistrasi
Stasiun Penebah

Stasiun Digester dan Press Stasiun Timbangan


Stasiun Pemurnian Minyak
Stasiun Pengirim dan
Stasiun Pabrik Biji penerimaan CPO
Kamar Mesin

Stasiun Ketel Uap

Stasiun Pengolahan
Limbah

Gambar 1.4.2. Peta tata letak unit proses PMS Parindu


Adapun kapasitas dari masing – masing alat utama dalam proses disajikan
pada Tabel 1.2. Tabel Data Kapasitas Alat Utama Proses sebagai berikut:
Alat Kapasitas
Hopper loading ramp 250 – 300 ton
Cages and bugies 2,5 ton
Transfer carriage 15 ton
Sterilizer 10 lori, @ 2500 kg
Mechanical bunch feeder 35 ton FFB / hr
Threser 35 ton FFB / hr
Screw press 10 – 12 ton FFB / hr
Digester 10 – 12 ton FFB / hr
Sand trap tank 6 m3
Crude oil tank 6,5 m3
Continues clarifier tank 90 m3
Oil tank 45 m3 / hr
Sludge tank 45 m3 / hr
Oil purifier 4500-5000 l / hr
Sludge separator 10000 l / hr
Vacuum dryer 9 – 10 ton / hr
Oil storage tank 20000 ton
Nut polishing drum 35 ton
Ripple mill 5 ton nut / hr
Silo inti 33 m3
Turbin 745 – 820 kW
Genset 470 hp
Back pressure vessel 3,5 kg / cm2 ; V = 10m3
Clarifier tank 65 m3
Water storage tank 130 m3
Degasifier 25 m3/jam
Boiler feed water tank 120 m3
(sumber : Buku Spesifikasi Alat, inventaris M 02/01/01/X/91)
Tabel 1.2. Tabel Data Kapasitas Alat Utama Proses

Anda mungkin juga menyukai