Disusun Oleh:
Nim : 22225011
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Nim : 22225011
Menyetujui,
Pimpinan Perusahaan
CHOIRI
MANAGER
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) adalah suatu industri yang bergerak
untuk mengolah tandan buah segar /TBS menjadi beberapa produk yang
dihasilkan, produk utama pabrik kelapa sawit yaitu crude palm oil (CPO) dan
crude palm kernel oil (CPKO), dalam prosesnya untuk mengolah kelapa sawit
menjadi CPO maupun CPKO harus melalui beberapa tahapan dimulai dari stasiun
penerimaan, stasiun perebusan, stasiun pembantingan, stasiun pegempaan,
stasiun pengolahan kernel dan stasiun klarifikasi (Rahardja et al., 2021).
PT Perkebunan Nusantara PalmCO Sei Garo merupakan salah satu
perusahaan penggabungan antara PTPN III, IV, V, VI DAN XIII dibawah
Kementrian BUMN yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit sebagai
usaha utamanya. PT Perkebunan Nusantara PalmCo Sei Garo dilengkapi dengan
pabrik pengolahan kelapa sawit yang menghasilkan minyak sawit crude palm oil
(CPO) dan pengiriman crude palm kernel oil (CPKO) untuk diolah dipabrik
kebun lain, pengolahan tanda kosong yang menghasilkan pupuk organik yang
diperoleh dari pelapukan tandan kosong yang merupakan limbah pabrik. Pupuk
ini biasa disebut dengan pupuk tandan kosong kelapa sawit, adapun kapasitas
pabrik sebanyak 30 ton TBS /jam. Pada PT Perkebunan Nusantara PalmCO Sei
Garo terdapat beberapa divisi yaitu afdeling 1, afdeling 2, afdeling 3, afdeling 4
dengan total luas area tanaman 3.148,46 Ha.
Salah satu mesin yang berperan penting dalam proses pengolahan minyak
kelapa sawit yaitu sterilizer. Sterilizer ( bejana uap ) didefinisikan sebagai alat
yang digunakan untuk sterilisasi/perebusan TBS menggunakan panas dari uap
steam yang bertekanan secara konveksi dan konduksi. Steam yang digunakan yaitu
dengan tekanan 2,8-3,0 Kg/Cm2 dan temperatur 130-140℃ yang diinjeksi dari
back pressure vessel (BPV).
A. Sejarah Perusahaan
Pabrik Kelapa Sawit Sei Garo atas bantuan biaya Asian Development Bank
(Loan No. 789 INO) dibangun tahun 1989 karena di dalam areal jalur merah
PT.CPI, kemudian lokasi di pindahkan keluar jalur merah dan selesai pada bulan
September 1994 dengan kapasitas terpasang 30 ton TBS/Jam. Pembangunan
pabrik dilaksanakan oleh PT. Sumatra Raya Sari Enginering & Co, berdasarkan
Surat Perjanjian No. 05.0/S.Perj/142/89 tanggal 7 Oktober 1989 dan sebagai
konsultan dalam pembangunan pabrik adalah Cemas Consultant dan PT. Tri
Karya Pecindo - Medan. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Sei Garo yang berlokasi di
desa Gading Sari, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar telah beroperasi selama
29 tahun. Produk pada PKS PTPN V Sei Garo ini adalah Crude Palm Oil (CPO)
dan crude Palm Kernel ( CPKO). Luas pabrik kelapa sawit inclusive instalasi
pengolahan limbah dan perumahan karyawan sebesar 17,90 ha. Kelapa sawit
merupakan tanaman perkebunan yang mengalami pertumbuhan produksi yang
cukup pesat dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya di Indonesia.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian (2012), produksi kelapa sawit
Indonesia sebesar 17,54 juta ton pada tahun 2008 menjadi 23,52 juta ton pada
tahun 2012, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 7,7 % 67 per tahun pada
periode 2008-2012. Provinsi Riau merupakan salah satu sentral produksi sawit di
Indonesia.
B. Struktur Organisasi
1. Struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara PalmCo Sei Garo
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam mencapai tujuannya PT
Perkebunan Nusantara PalmCO Sei Garo menetapkan struktur organisasi staff dan
fungsional, dimana wewenang dari puncak pimpinan dilimpahkan kepada satuan
organisasi dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu. Pimpinan tiap bidang
kerja atau tiap departemen berhak memberi tanggung jawab atas tugas kepada
semua pelaksanaan yang ada sepanjang menyangkut bidang kerja atau
departemennya, dan tiap-tiap satuan pelaksana ke bawah memiliki wewenang
dalam semua bidang kerja. Pimpinan tertinggi dibantu oleh biro personalian dan
satuan pengawasan interen. Struktur organisasi PT perkebunan Nusantara
PlamCO sei Garo ditunjukan pada gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1 Struktur organisasi PT perkebunan Nusantara PlamCO sei Garo
1. Kebun
2. Pabrik
3. Kantor
Pada Proses pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi CPO melalui
beberapa tahapan pengolahan yang harus dilakukan sesuai dengan standar
operasional prosedur pabrik, bahan baku yang sesuai dengan kriteria panen yang
bermutu. Berikut merupakan tahapan pada beberapa stasiun yaitu:
1) Mengetahui jumlah TBS yang masuk mulai dari TBS afdeling, plasma
maupun TBS dari non plasma
3) Melakukan penimbangan CPO dan kernel yang akan dikirim ke luar pabrik
Fungsi dari pondasi ini adalah untuk tempat berdirinya loadcell yang akan
menopang platform jembatan timbang.
2) Platform
3) Loadcell
5) Tanah
Avery Weigh Tronix adalah alat yang digunakan untuk menunjukan angka
timbangan secara digital dari setiap penimbangan dan mengetahui jumlah
berat dari barang yang di bawa oleh truck tersebut.
7) Komputer
Komputer berfungsi untuk mendata hasil berat kendaraan dan isi nya.
8) Printer
Printer berfungsi untuk mencetak data yang berada dalam komputer untuk
di berikan kepada supir truck sebagai bukti bahwa yang di bawa sama
dengan yang di catatan.
1) Corner test
2) Tera ulang
Tera ulang perlu dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh kontraktor timbangan
dan badan meteorologi. Proses yang dilakukan saat tera ulang antara lain :
a) Lakukan corner test
b. Sortasi TBS
Tanda buah segar (TBS) yang telah ditimbang selanjutnya akan di lakukan
penyortiran terlebih dahulu oleh petugas sortasi. Penyortiran buah bertujuan untuk
menentukan kualitas dari TBS yang akan diolah dan rendemen produksi. Hal yang
mempengaruhi hasil sortasi adalah jenis buah, buah dura dan buah tenera. Buah
dura adalah jenis buah yang memiliki daging buah yang tipis dan nut yang tebal
sehingga menghasilkan rendemen CPO yang sedikit. Sedangkan buah tenera
adalah jenis buah yang memiliki daging buah yang tebal dan nut yang kecil
sehingga menghasilkan rendemen CPO yang banyak. Mutu crude palm oil (CPO)
atau rendemen hasil sangat dipengarui oleh mutu TBS. Penyortiran buah dilakukan
dilantai loading ramp sesuai dengan kriteria yang disyaratkan oleh PKS Sei Garo.
Apabila ada TBS yang masuk tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan, maka
TBS tersebut tetap diterima dan diolah, hanya saja TBS tersebut tidak langsung
diolah, tetapi didiamkan dahulu di lantai loading ramp sampai membrondol kira-
kira 1-2 hari. TBS tersebut diolah dengan cara mencampurkan dengan TBS yang
kualitas bagus, sehingga penurunan kualitas dari minyak yang dihasilkan tidak
terlalu signifikan.Penyortiran Buah ditunjukkan pada gambar 3.3 berikut:
b. Capstand
Alat penarik (Capstand) digunakan sebagai alat bantu untuk menarik lori pada
posisi yang diinginkan. Seperti mendekati pada loading ramp, memasukkan lori ke
dalam rebusan, mendekatkan lori pada housting crane, dan lain sebagainya. Pada
capstand terdapat beberapa bagian yaitu electromotor, penahan tali, bollar, tali
mania, gearbox, kopling. Capstand ditunjukkan pada gambar 3.5 berikut:
Gambar 3. 5 Capstand
c. Transfer Carriage
Gambar 3. 7 Sterilize
3) Inaktifasi enzim.
a. Hoisting Crane
c. Thresher
Gambar 3. 9 Thresher
g. Fruit Elevator