Disusun Oleh :
Fakultas Teknik
Universitas Al – Azhar
Medan
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
Oleo – KIM 2 Mabar, Kota Medan, Sumatera Utara ini dilaksanakan mulai 10
Februari 2022.
mendapatkan banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu
1. Bapak Bahri Hasibuan selaku Pimpinan Unit di PT Permata Hijau Palm Oleo
KIM 2 Mabar yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti
2. Bapak Cahaya Sembiring selaku Kabag Oleo Plant yang telah memberikan
3. Seluruh staff dan karyawan PT. Permata Hijau Palm Oleo khususnya unit Fatty
Acid Fasa 1 dan Fasa 2 yang telah banyak berbagi ilmu dan pengalamannya.
4. Pihak lain yang telah membantu pelaksanaan dan pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari laporan ini masih memerlukan saran dan kritik yang
Penulis
Lukmanul Hakim
i
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini dan pada waktu yang akan datang, produk oleokimia
minyak bumi (petrokimia). Oleokimia merupakan bahan kimia yang berasal dari
oleokimia merupakan salah satu bidang keahlian yang mempunyai prospek yang baik
adalah Permata Hijau Group (PHG). Perusahaan ini memiliki beberapa unit pabrik
biodiesel. Salah satu unit pabrik milik Permata Hijau Group (PHG) yang bergerak
dibidang oleokimia adalah PT. Permata Hijau Palm Oleo KIM 2 Mabar yang
berlokasi di Jl. Pulau Karimun III, Sampali, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Pada laporan kerja praktek ini akan membahas administrasi perusahaan dan
proses splitting minyak sawit menjadi fatty acid dan gliserol di PT. Permata Hijau
Palm Oleo KIM 2 Mabar yang merupakan salah satu unit pabrik milik Permata Hijau
Group (PHG). Pada kegiatan Kerja Praktek ini, penulis melakukan kegiatan belajar
di Fatty Acid Plant bersama dengan Staf dan Karyawan di plant tersebut.
1
1.2 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup selama proses penulisan laporan magang di Fatty Acid
Plant PT. Permata Hijau Palm Oleo KIM 2 Mabar, Permata Hijau Group (PHG) ini
Kegiatan magang dilaksanakan di Fatty Acid Plant, PT. Permata Hijau Palm
Oleo KIM 2 Mabar yang merupakan salah satu unit pabrik milik Permata Hijau
Group. PT. Permata Hijau Palm Oleo KIM 2 Mabar ini berlokasi di Jalan Pulau
Karimun III, Sampali, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera
Utara. Adapun kegiatan magang di Fatty Acid Plant ini untuk pengenalan
administrasi dan alur proses pemisahan minyak dilaksanakan selama satu bulan
di Fatty Acid Plant PT. Permata Hijau Palm Oleo KIM 2 Mabar, Permata Hijau
3. Mencari data – data dari berbagai sumber sebagai referensi yang berkaitan
2
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan laporan kerja praktek di Fatty Acid Plant PT. Permata
Hijau Palm Oleo KIM 2 Mabar, Permata Hijau Group (PHG) adalah sebagai berikut:
Mabar.
2. Memahami alur proses produksi fatty acid dan gliserol di Fatty Acid Plant
4. Memahami dan mengenal aktivitas / kinerja yang dilakukan oleh Staf dan
praktek di Fatty Acid Plant PT. Permata Hijau Palm Oleo KIM 2 Mabar, Permata
fatty acid dan gliserol di Fatty Acid Plant pada section 311.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
didirikan pada tahun 1984 dengan bisnis inti di perkebunan kelapa sawit. Saat ini,
PHG merupakan operasi terintegrasi penuh yang mencakup seluruh rantai nilai
minyak sawit; dari perkebunan hulu hingga industri tengah dan hilir, untuk
pemanfaatan teknologi canggih untuk pabrik, skala ekonomi tinggi dan sifat
terintegrasi dari operasi PHG untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi dan
hemat biaya yang PHG lewati kepada konsumen, pemasok, dan komunitas PHG
melalui aktivitas bernilai tambah. PHG terus melayani pelanggan dalam jangka
panjang, dan untuk menanggapi kebutuhan dan tuntutan mereka yang terus berubah.
PHG adalah anggota RSPO yang bereputasi baik, menekankan pada kelestarian
pelaksanaan proyek ini mengarah pada produksi produk turunan berbasis kelapa
sawit yang sadar lingkungan yang sebagian besar bebas dari bahan bakar fosil.
Dengan jaringan distribusi kami yang luas, tim yang berpengetahuan luas dan
4
energik, kami sekarang menjadi perusahaan kelapa sawit yang terintegrasi penuh dan
PT. Permata Hijau Palm Oleo - KIM II merupakan salah satu unit perusahaan
yang tergabung dalam PT. Permata Hijau Group dan berlokasi di Kawasan Industri
Medan (KIM) II, Jalan Pulau Karimun III, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei
Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Perusahaan ini berdiri pada
oktober tahun 2015 dan bergerak dalam bidang industri kelapa sawit.
Dalam menghasilkan produk yang memiliki nilai jual tinggi, PT. Permata
Hijau Palm Oleo - KIM II menjaga dengan baik mutu kualistas produk sesuai dengan
standar yang ada, sehingga dapat bersaing dengan perusahaan perusahaan yang
berada di luar negeri dengan menghasilkan Produk yang memiliki kualitas tinggi.
Hasil produksi sebagian besar diekspor ke mancanegara karena pembeli hasil produk
2.3 Administrasi
Adminstrasi dalam suatu perindustrian dapat juga dikatakan dengan sebagai bentuk
proses tata usaha. Administrasi memiliki peran yang sangat penting, sehingga dalam
Pengendalian proses atau administrasi di PT. Permata Hijau Palm Oleo - KIM
II dipimpin oleh kepala adminstrasi yang disebut dengan Kepala Tata Usaha (KTU).
Dalam pengerjaannya, KTU dibantu oleh Asisten KTU dan beberapa Asisten lainnya
5
2.4 Oleokimia
salah satu bidang keahlian yang mempunyai prospek yang baik dan penting dalam
teknik kimia. Pada saat ini dan pada waktu yang akan datang, produk oleokimia
sebagai bahan bakunya. Hal ini terjadi karena secara umum, para pengusaha masih
ragu untuk terjun secara langsung ke industri oleokimia. Masih sangat jarang
dijumpai sebuah industri yang mengolah bahan baku langsung menjadi bahan kimia
tanpa melalui trigliserida. Padahal secara ekonomi dan teknik, banyak produk dari
bahan alami yang bisa diolah langsung dari bahan nabati tanpa melalui trigliserida.
Contohnya adalah pengolahan secara langsung buah kelapa sawit menjadi asam
lemak. Selama ini asam lemak dari kelapa sawit selalu diolah dari
minyak/trigliserida. Padahal dari segi teknik dan ekonomi akan lebih efisien untuk
mengolah secara langsung buah sawit menjadi asam lemak melalui pengaktifan
enzim lipase yang terkandung pada buah sawit. Hal ini juga bisa ditemukan pada
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis) berasal dari Guinea di pesisir Afrika
Amerika Latin sepanjang garis equator (antara garis lintang utara 15 o dan lintang
selatan 12o). Kelapa sawit tumbuh baik pada daerah iklim tropis, dengan suhu antara
6
24 oC - 32 oC dengan kelembaban yang tinggi dan curah hujan 200 mm per tahun.
Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80% perikarp dan 20% buah yang dilapisi
kulit yang tipis. Kandungan minyak dalam perikarp sekitar 30% – 40%. Kelapa sawit
1. Minyak sawit (CPO), yaitu minyak yang berasal dari sabut kelapa sawit
2. Minyak inti sawit (CPKO), yaitu minyak yang berasal dari inti kelapa sawit
oleat dan linoleat jika dibandingkan dengan minyak inti sawit. Minyak sawit
merupakan gliserida yang terdiri dari berbagai asam lemak, sehingga titik lebur dari
gliserida tersebut tergantung pada kejenuhan asam lemaknya. Semakin jenuh asam
Komponen penyusun minyak sawit terdiri dari trigliserida dan non trigliserida.
Asam- asam lemak penyusun trigliserida terdiri dari asam lemak jenuh dan asam lemak
tak jenuh.
Tabel 2.2 Komposisi Komponen Trigliserida Asam Lemak pada Minyak Sawit dari
Berbagai Sumber
7
Komponen non-trigliserida ini merupakan komponen yang menyebabkan rasa,
aroma dan warna kurang baik. Kandungan minyak sawit yang terdapat dalam jumlah
sedikit ini, sering memegang peranan penting dalam menentukan mutu minyak.
Komponen ppm
Phospatida 500
Besi ( Fe ) 10
Tembaga ( Cu ) 0,5
Kotoran-kotoran 0,01
Hidrolisis minyak dan lemak merupakan suatu proses industri yang penting.
Produk dari proses tersebut yang berupa asam lemak dan gliserol adalah bahan baku
dasar untuk berbagai aplikasi. Asam lemak digunakan sebagai bahan baku untuk
produksi oleokimia seperti alkohol lemak, amin lemak dan ester lemak. Asam lemak
juga digunakan dalam penyusunan berbagai macam produk, seperti sabun, deterjen,
Dalam proses industri yang ada saat ini, minyak sawit mentah dihidrolisis
menjadi asam lemak dan gliserol pada 250 oC dan tekanan 50 bar selama 2 jam untuk
8
mencapai konversi 96-99%. Nisbah air terhadap minyak yang digunakan bervariasi
pada rentang 0,4–1,5 (w/w), dengan kondisi tersebut, polimerisasi lemak dan
pembentukan produk samping akan terjadi sehingga dihasilkan asam lemak yang
berwarna sangat gelapdan larutan gliserol yang tidak berwarna. Pemurnian lebih
lanjut dengan distilasi diperlukan untuk menghilangkan warna dan pemisahan hasil
proses yang memerlukan energi yang sangat besar. Oleh karena itu, akan sangat
ke tahun, di mana saat ini merupakan penghasil minyak sawit terbesar di dunia.
Selama ini selain untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri, minyak sawit diekspor
dalam bentuk minyak sawit. Untuk meningkatkan nilai ekonomis ekspor komoditi
ini, minyak sawit perlu diolah menjadi produk lain yang mempunyai nilai ekonomi
lebih tinggi. Peningkatan produksi dan peningkatan nilai ekonomi minyak sawit
melalui konversi menjadi produk yang bernilai ekonomi lebih tinggi, akan
pada umumnya dan khususnya petani sawit. Salah satu cara peningkatan nilai
ekonomi minyak kelapa sawit adalah dengan proses hidrolisis menjadi asam lemak
93%. Kandungan gliserida yang lain dalam minyak sawit adalah digliserida 4,5% dan
monolgliserida 0,9%. Selain itu, minyak sawit juga mengandung pengotor seperti:
asam lemak bebas, dan gum dimana didalamnya terdapat phospolipid dan glikolipid.
9
Komponen asam lemak bebas utama penyusun minyak sawit adalah palmitat (40-
45%) dan oleat (39-45%). Komposisi minyak sawit bisa bervariasi, tergantung dari
reaksi berikut.
Kegunaan asam lemak terutama adalah sebagai bahan baku dalam industri
makanan dan kosmetik, sedangkan gliserol dapat digunakan sebagai pelarut, sebagai
bahan baku dalam industri obat-obatan, industri makanan, dan industri bahan
peledak. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses hidrolisis adalah: suhu, katalis,
Reaksi hidrolisis minyak sawit menjadi asam lemak ini merupakan reaksi dua
arah (reversible) heterogen, karena fasa minyak dan fasa air tidak saling larut. Reaksi
hidrolisis terjadi di fasa minyak, dan untuk mencapai fasa minyak molekul air harus
berdifusi dahulu ke fasa minyak. Pada reaksi hidrolisis minyak sawit ini peristiwa
difusi molekul air ke fasa minyak berlangsung relatif lebih cepat dibandingkan reaksi
yang terjadi, sehingga laju reaksi secara keseluruhan dikendalikan oleh laju reaksi
kimia.
10
BAB III
UMUM/ADMINISTRASI (GENERAL)
Sebagai satu dari banyak perusahaan besar yang bersaing di dunia, PT. Permata
Hijau Palm Oleo - KIM II memiliki visi, misi dan nilai - nilai perusahaan sebagai
yang terbaik. Adapun visi, misi dan nilai - nilai perusahaan yaitu sebagai berikut :
1. Visi dari PT. Permata Hijau Palm Oleo - KIM II Adapun Visi dari
2. Misi dari PT. Permata Hijau Palm Oleo - KIM II Adapun Misi dari
3. Nilai - Nilai Perusahaan dari PT. Permata Hijau Palm Oleo - KIM II
Team work, yaitu kerja sama, Hal-hal yang besar dapat dicapai dengan
11
standar etika tertinggi
segala hal
persaingan, dimana banyak perusahaan luar negeri yang ingin membeli produk
dengan sertifikasi - sertifikasi tertentu. Adapun sertifikasi yang ada dalam PT.
12
oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
bahaya dapat timbul di setiap titik produksi dan bahaya harus dapat
mengenai mutu dan kualitas bahan baku serta bahan produksi dapat
13
3.3 Log Sheet Laporan Jurnal Pabrik
Log sheet dan laporan jurnal pabrik dibuat oleh masing-masing shift operator dan
asisten supervisor. Log sheet bertujuan untuk mencatat kondisi proses di masing-masing alat
instrumentasi di setiap section yang ada di pabrik sesuai dengan operation range yang sudah
ditetapkan. Kondisi operasi setiap alat instrumentasi yang ada di lokasi pabrik dicatat setiap
2 jam sekali. Log sheet ini dilaporkan oleh operator, di cek oleh supervisor dan diverifikasi
oleh superintendent. Berikut contoh log sheet lapangan yang dibuat oleh operator pada
section 311.
Laporan jurnal pabrik bertujuan untuk mencatat kegiatan apa saja yang dilakukan
serta perlakuan apa saja yang diberikan pada masing-masing section, sedangkan stock
chemical bertujuan untuk mencatat seberapa banyak bahan yang digunakan serta berapa
banyak bahan kimia yang tersisa. Laporan jurnal pabrik ini dilaporkan oleh operator dan
14
Gambar 3.2 Contoh Laporan Jurnal lapangan
15
BAB IV
Section 311 - Oil Splitting adalah unit section yang melakukan proses pengolahan
bahan baku Crude Palm Kernel Oil (CPKO), Crude Palm Kernel Olein (CPKL), Refined
Deodorized Bleached Palm Stearin (RBDPS) menjadi Fatty Acid (FA) dan Glycerice
Water. Oil Splitting/Splitter juga dapat disebut dengan Reaktor karena terdapat reaksi
hidrolisa di dalamnya. Reaksi Hidrolisa adalah proses reaksi antara trigliserida (minyak)
Kapasitas dari oil splitting adalah 600 ton/hari dengan umpan CPKO/CPKL/RBDPS
adalah 25.000 Kg/jam, umpan air demin adalah 63 - 65% dari umpan oil
(CPKO/CPKL/RBDPS) dan umpan steam high adalah 10% dari umpan oil
dengan suhu 245 - 255 oC dan level cairan di dalam oil splitting adalah 40 - 60%.
Kondisi produk Fatty Acid mencapai suhu 70 - 85 oC dan kondisi produk Sweet Water
Adapun umpan (feeding) yang masuk dimulai dari Double Strainer (311D11).
Strainer berjumlah dua unit, satu difungsikan sebagai alat proses dan satu lagi difungsikan
sebagai Stand By. Kemudian aliran umpan (feed) masuk ke Heat Economizer (311E02)
yang digunakan untuk menaikkan suhu umpan (feed) hingga mencapai 55 - 85oC.
Sedangkan fungsi lainnya adalah menurunkan suhu produk Crude Fatty Acid (FFA) yang
berasal dari Drier (311D08) hingga mencapai 70 - 85 oC. Lalu umpan (feed) masuk ke Heat
Exchanger (311E01) yang berfungsi untuk menaikkan suhu umpan (feed) menggunakan
steam low dengan tekanan 2,5 - 3,5 bar hingga mencapai suhu 90 - 115 oC. Kemudian
16
umpan (feed) masuk ke Drier (311D07) yang berfungsi untuk menurunkan kadar air
umpan (feed) dengan cara menguapkan umpan yang telah bersuhu 90 - 115 oC dan
menggunakan vakum dengan tekanan 50 – 140 mBar. Level cairan pada drier dijaga
dengan Water Demineralized / Air Demin (air yang tidak mengandung mineral atau air
yang hanya mengandung H2O) yang dihasilkan di Degasser (311D09). Degasser (311D09)
berfungsi untuk memisahkan air dengan gas dan oksigen dari air proses. Selain air, Steam
High dengan tekanan 60 - 65 Bar juga diperlukan dalam reaksi hidrolisa di oil splitting.
Sehingga tekanan di dalam oil splitting/splitter mencapai 45 - 55 Bar dan reaksi hidrolisa
berjalan dengan baik di dalam Oil Splitting. Adapun produk yang dihasilkan adalah adalah
Fatty Acid yang keluar dari atas oil splitting dan Sweet Water yang keluar dari bawah oil
splitting.
Fatty Acid yang keluar dari atas masuk ke Flashing Vessel Fatty Acid (311D03) dan
Sweet Water yang keluar dari bawah oil splitting masuk ke Flashing Vessel Glycerince
Water (311D02). Kedua Flashing Vessel difungsikan untuk menurunkan tekanan aliran.
Kemudian untuk fatty acid, dari Flashing Vessel (311D03) masuk menuju Drier (311D08)
yang difungsikan menurunkan kadar air menggunakan bantuan sistem vakum dengan
tekanan 50 - 160 mBar, suhu mencapai 100 - 115 oC dan level cairan 40 - 60 %. Lalu
menuju Heat Economizer (311E02) yang difungsikan pertukaran panas dan langsung di
Sedangkan untuk Sweet water, dari Flashing Vessel (311D2) menuju ke Fat
Separator (311D10) yang berfungsi untuk memisahkan minyak yang terikut bersama sweet
water. Hasil yang telah dipisahkan dilakukan proses skimming dan disimpan di dalam
drum. Setelah itu di transfer ke Preconcentrator (311D04, 311D05 dan 311D06) yang
17
berfungsi untuk memekatkan glycerine yang berada dalam sweet water menggunakan
sistem vakum sehingga sweet water memiliki persen glycerine sebesar 30 - 35%. Untuk
sistem vakum, tekanan dalam 311D04 adalah 550 - 820 mBar dengan suhu 95 oC, tekanan
dalam 311D05 adalah 250 - 600 mBar dengan suhu 85 oC dan tekanan dalam 311D06
adalah 100 - 250 mBar dengan suhu 65 oC. Kemudian sweet water menuju ke Fat
Separtor (311D12) untuk dipisahkan kembali minyak yang masih terikut di dalam sweet
18
BAB V
19