Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PROSES PENGOLAHAN SPLITTING COLUMN

MENGHASILKAN FATTY ACID DAN GLISERIN DI

PT. PERMATA HIJAU PALM OLEO – KIM

Disusun Oleh :

1. Agus Setiawan / 20320002

2. Dedy Suhermansyah / 20320004

3. Taufik Hidayat / 20320005

4. Rikko Abdi Prayudi / 20320008

Departemen Teknik Industri

Fakultas Teknik

Universitas Al – Azhar

Medan

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat

dan rahmat-Nya, laporan ini dapat diselesaikan dengan baik. Kerja

Magang/Management Trainee program yang dilakukan di PT Permata Hijau Palm

Oleo – KIM 2 Mabar, Kota Medan, Sumatera Utara ini dilaksanakan mulai 10

Februari 2022.

Selama melaksanakan kerja magang dan penyusunan laporan ini, penulis

mendapatkan banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Bahri Hasibuan selaku Pimpinan Unit di PT Permata Hijau Palm Oleo

KIM 2 Mabar yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti

dan melaksanakan program management trainee dengan baik.

2. Bapak Cahaya Sembiring selaku Kabag Oleo Plant yang telah memberikan

fasilitas dan bimbingannya dalam melaksanakan management tranee program.

3. Seluruh staff dan karyawan PT. Permata Hijau Palm Oleo khususnya unit Fatty

Acid Fasa 1 dan Fasa 2 yang telah banyak berbagi ilmu dan pengalamannya.

4. Pihak lain yang telah membantu pelaksanaan dan pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari laporan ini masih memerlukan saran dan kritik yang

membangun dalam penyempurnaannya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi

setiap pembacanya dan perkembangan ilmu pengetahuan ke depannya.

Medan, 10 Februari 2022

Penulis

Lukmanul Hakim

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini dan pada waktu yang akan datang, produk oleokimia

diperkirakan akan semakin banyak berperan menggantikan produk-produk turunan

minyak bumi (petrokimia). Oleokimia merupakan bahan kimia yang berasal dari

minyak/lemak alami, baik tumbuhan maupun hewani. Bidang keahlian teknologi

oleokimia merupakan salah satu bidang keahlian yang mempunyai prospek yang baik

dan penting dalam teknik kimia.

Salah satu dari perusahaan oleokimia yang berkembang di Indonesia

adalah Permata Hijau Group (PHG). Perusahaan ini memiliki beberapa unit pabrik

yang tersebar di beberapa wilayah Pulau Sumatera dan bergerak di bidang

pengolahan kelapa sawit beserta produk-produk turunannya seperti oleokimia dan

biodiesel. Salah satu unit pabrik milik Permata Hijau Group (PHG) yang bergerak

dibidang oleokimia adalah PT. Permata Hijau Palm Oleo KIM 2 Mabar yang

berlokasi di Jl. Pulau Karimun III, Sampali, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli

Serdang, Sumatera Utara.

Pada laporan kerja praktek ini akan membahas administrasi perusahaan dan

proses splitting minyak sawit menjadi fatty acid dan gliserol di PT. Permata Hijau

Palm Oleo KIM 2 Mabar yang merupakan salah satu unit pabrik milik Permata Hijau

Group (PHG). Pada kegiatan Kerja Praktek ini, penulis melakukan kegiatan belajar

di Fatty Acid Plant bersama dengan Staf dan Karyawan di plant tersebut.

Selanjutnya penulis akan membuat hasil pembelajaran dan praktik di lapangan ke

dalam laporan tertulis.

1
1.2 Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup selama proses penulisan laporan magang di Fatty Acid

Plant PT. Permata Hijau Palm Oleo KIM 2 Mabar, Permata Hijau Group (PHG) ini

adalah sebagai berikut:

1.2.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan magang dilaksanakan di Fatty Acid Plant, PT. Permata Hijau Palm

Oleo KIM 2 Mabar yang merupakan salah satu unit pabrik milik Permata Hijau

Group. PT. Permata Hijau Palm Oleo KIM 2 Mabar ini berlokasi di Jalan Pulau

Karimun III, Sampali, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera

Utara. Adapun kegiatan magang di Fatty Acid Plant ini untuk pengenalan

administrasi dan alur proses pemisahan minyak dilaksanakan selama satu bulan

terhitung mulai tanggal 10 Februari – 10 Maret 2021.

1.2.2 Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam kegiatan kerja praktek

di Fatty Acid Plant PT. Permata Hijau Palm Oleo KIM 2 Mabar, Permata Hijau

Group (PHG) ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi langsung di lingkungan Fatty Acid Plant.

2. Tanya jawab/wawancara secara langsung kepada Staf dan Karyawan di

lingkungan Fatty Acid Plant.

3. Mencari data – data dari berbagai sumber sebagai referensi yang berkaitan

dengan penulisan laporan ini.

2
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan laporan kerja praktek di Fatty Acid Plant PT. Permata

Hijau Palm Oleo KIM 2 Mabar, Permata Hijau Group (PHG) adalah sebagai berikut:

1. Memahami administrasi umum di PT. Permata Hijau Palm Oleo KIM 2

Mabar.

2. Memahami alur proses produksi fatty acid dan gliserol di Fatty Acid Plant

pada section 311.

3. Memahami dan mengenal peralatan proses pada section 311.

4. Memahami dan mengenal aktivitas / kinerja yang dilakukan oleh Staf dan

Karyawan di Fatty Acid Plant.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan laporan yang didapatkan selama kegiatan kerja

praktek di Fatty Acid Plant PT. Permata Hijau Palm Oleo KIM 2 Mabar, Permata

Hijau Group (PHG) ini adalah sebagai berikut:

1. Peserta kerja praktek diharapkan mampu menguasai administrasi umum di

PT. Permata Hijau Palm Oleo KIM 2 Mabar

2. Peserta kerja praktek diharapkan mampu menguasai alur proses produksi

fatty acid dan gliserol di Fatty Acid Plant pada section 311.

3. Peserta kerja praktek diharapkan mampu memahami fungsi peralatan proses

pada Fatty Acid Plant pada section 311.

4. Peserta kerja praktek diharapkan mampu ikut serta dalam menjalankan

aktivitas di Fatty Acid Plant.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Permata Hijau Group

Permata Hijau Group (PHG), sebuah perusahaan kelapa sawit terintegrasi,

didirikan pada tahun 1984 dengan bisnis inti di perkebunan kelapa sawit. Saat ini,

PHG merupakan operasi terintegrasi penuh yang mencakup seluruh rantai nilai

minyak sawit; dari perkebunan hulu hingga industri tengah dan hilir, untuk

menghasilkan produk bernilai tambah dan mengirimkan produk PHG ke seluruh

dunia dengan solusi logistik yang efisien untuk pelanggan PHG.

Keberhasilan PHG dikaitkan dengan pendirian jangka panjang di industri,

pemanfaatan teknologi canggih untuk pabrik, skala ekonomi tinggi dan sifat

terintegrasi dari operasi PHG untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi dan

hemat biaya yang PHG lewati kepada konsumen, pemasok, dan komunitas PHG

melalui aktivitas bernilai tambah. PHG terus melayani pelanggan dalam jangka

panjang, dan untuk menanggapi kebutuhan dan tuntutan mereka yang terus berubah.

PHG adalah anggota RSPO yang bereputasi baik, menekankan pada kelestarian

lingkungan dalam mengelola operasi perkebunan dan manufakturnya dan

berkomitmen penuh dalam langkah efisiensi energi dan pengurangan keseluruhan

penggunaan bahan bakar fosil, seperti memprakarsai Mekanisme Pembangunan

Bersih (CDM) yang diprogramkan sesuai Perjanjian Protokol Kyoto. Keberhasilan

pelaksanaan proyek ini mengarah pada produksi produk turunan berbasis kelapa

sawit yang sadar lingkungan yang sebagian besar bebas dari bahan bakar fosil.

Dengan jaringan distribusi kami yang luas, tim yang berpengetahuan luas dan

4
energik, kami sekarang menjadi perusahaan kelapa sawit yang terintegrasi penuh dan

salah satu eksportir utama produk kelapa sawit.

2.2 Permata Hijau Palm Oleo – KIM II

PT. Permata Hijau Palm Oleo - KIM II merupakan salah satu unit perusahaan

yang tergabung dalam PT. Permata Hijau Group dan berlokasi di Kawasan Industri

Medan (KIM) II, Jalan Pulau Karimun III, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei

Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Perusahaan ini berdiri pada

oktober tahun 2015 dan bergerak dalam bidang industri kelapa sawit.

Dalam menghasilkan produk yang memiliki nilai jual tinggi, PT. Permata

Hijau Palm Oleo - KIM II menjaga dengan baik mutu kualistas produk sesuai dengan

standar yang ada, sehingga dapat bersaing dengan perusahaan perusahaan yang

berada di luar negeri dengan menghasilkan Produk yang memiliki kualitas tinggi.

Hasil produksi sebagian besar diekspor ke mancanegara karena pembeli hasil produk

didominasi oleh luar negeri.

2.3 Administrasi

Administrasi adalah proses perencanaan, pengendalian dan pengorganisasian

pekerjaan perkantoran agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Adminstrasi dalam suatu perindustrian dapat juga dikatakan dengan sebagai bentuk

proses tata usaha. Administrasi memiliki peran yang sangat penting, sehingga dalam

setiap proses pengendalian harus memerlukan kegiatan administrasi.

Pengendalian proses atau administrasi di PT. Permata Hijau Palm Oleo - KIM

II dipimpin oleh kepala adminstrasi yang disebut dengan Kepala Tata Usaha (KTU).

Dalam pengerjaannya, KTU dibantu oleh Asisten KTU dan beberapa Asisten lainnya

serta krani - krani dalam bagian masing - masing.

5
2.4 Oleokimia

Oleokimia merupakan bahan kimia yang berasal dari minyak/lemak alami,

baik tumbuhan maupun hewani. Bidang keahlian teknologi oleokimia merupakan

salah satu bidang keahlian yang mempunyai prospek yang baik dan penting dalam

teknik kimia. Pada saat ini dan pada waktu yang akan datang, produk oleokimia

diperkirakan akan semakin banyak berperan menggantikan produk-produk turunan

minyak bumi (petrokimia).

Pada saat ini industri oleokimia masih berbasis kepada minyak/trigliserida

sebagai bahan bakunya. Hal ini terjadi karena secara umum, para pengusaha masih

ragu untuk terjun secara langsung ke industri oleokimia. Masih sangat jarang

dijumpai sebuah industri yang mengolah bahan baku langsung menjadi bahan kimia

tanpa melalui trigliserida. Padahal secara ekonomi dan teknik, banyak produk dari

bahan alami yang bisa diolah langsung dari bahan nabati tanpa melalui trigliserida.

Contohnya adalah pengolahan secara langsung buah kelapa sawit menjadi asam

lemak. Selama ini asam lemak dari kelapa sawit selalu diolah dari

minyak/trigliserida. Padahal dari segi teknik dan ekonomi akan lebih efisien untuk

mengolah secara langsung buah sawit menjadi asam lemak melalui pengaktifan

enzim lipase yang terkandung pada buah sawit. Hal ini juga bisa ditemukan pada

bahan baku nabati lainnya.

2.5 Minyak Sawit

Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis) berasal dari Guinea di pesisir Afrika

Barat, kemudian diperkenalkan ke bagian Afrika lainnya, Asia Tenggara dan

Amerika Latin sepanjang garis equator (antara garis lintang utara 15 o dan lintang

selatan 12o). Kelapa sawit tumbuh baik pada daerah iklim tropis, dengan suhu antara

6
24 oC - 32 oC dengan kelembaban yang tinggi dan curah hujan 200 mm per tahun.

Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80% perikarp dan 20% buah yang dilapisi

kulit yang tipis. Kandungan minyak dalam perikarp sekitar 30% – 40%. Kelapa sawit

menghasilkan dua macam minyak yang sangat berlainan sifatnya, yaitu :

1. Minyak sawit (CPO), yaitu minyak yang berasal dari sabut kelapa sawit

2. Minyak inti sawit (CPKO), yaitu minyak yang berasal dari inti kelapa sawit

Pada umumnya minyak sawit mengandung lebih banyak asam-asam palmitat,

oleat dan linoleat jika dibandingkan dengan minyak inti sawit. Minyak sawit

merupakan gliserida yang terdiri dari berbagai asam lemak, sehingga titik lebur dari

gliserida tersebut tergantung pada kejenuhan asam lemaknya. Semakin jenuh asam

lemaknya semakin tinggi titik lebur dari minyak sawit tersebut.

Komponen penyusun minyak sawit terdiri dari trigliserida dan non trigliserida.

Asam- asam lemak penyusun trigliserida terdiri dari asam lemak jenuh dan asam lemak

tak jenuh.

Tabel 2.2 Komposisi Komponen Trigliserida Asam Lemak pada Minyak Sawit dari

Berbagai Sumber

Asam Lemak Malaysia Indonesia Zaire

(%) (%) (%)

Miristik 0,5-0,8 0,4-0,8 1.2-2.4

Palmitik 46-51 46-50 41-43

Stearik 2-4 2-4 4-6

Oleik 40-42 38-42 38-40

Linoleik 6-8 6-8 10-11

7
Komponen non-trigliserida ini merupakan komponen yang menyebabkan rasa,

aroma dan warna kurang baik. Kandungan minyak sawit yang terdapat dalam jumlah

sedikit ini, sering memegang peranan penting dalam menentukan mutu minyak.

Tabel 2.3 Kandungan Minor (Komponen non-Trigliserida) Minyak Sawit

Komponen ppm

Karoten 500 – 700

Tokoferol 400 – 600

Sterol Mendekati 300

Phospatida 500

Besi ( Fe ) 10

Tembaga ( Cu ) 0,5

Air 0,07 – 0,18

Kotoran-kotoran 0,01

2.6 Reaksi Hidrolisis Minyak Nabati

Hidrolisis minyak dan lemak merupakan suatu proses industri yang penting.

Produk dari proses tersebut yang berupa asam lemak dan gliserol adalah bahan baku

dasar untuk berbagai aplikasi. Asam lemak digunakan sebagai bahan baku untuk

produksi oleokimia seperti alkohol lemak, amin lemak dan ester lemak. Asam lemak

juga digunakan dalam penyusunan berbagai macam produk, seperti sabun, deterjen,

surfaktan, pelumas, plasticizers, cat,coating, obat-obatan, makanan, produk

perawatan pertanian, industri dan pribadi.

Dalam proses industri yang ada saat ini, minyak sawit mentah dihidrolisis

menjadi asam lemak dan gliserol pada 250 oC dan tekanan 50 bar selama 2 jam untuk

8
mencapai konversi 96-99%. Nisbah air terhadap minyak yang digunakan bervariasi

pada rentang 0,4–1,5 (w/w), dengan kondisi tersebut, polimerisasi lemak dan

pembentukan produk samping akan terjadi sehingga dihasilkan asam lemak yang

berwarna sangat gelapdan larutan gliserol yang tidak berwarna. Pemurnian lebih

lanjut dengan distilasi diperlukan untuk menghilangkan warna dan pemisahan hasil

samping tersebut. Hidrolisis yang diikuti distilasi untuk memurnikan merupakan

proses yang memerlukan energi yang sangat besar. Oleh karena itu, akan sangat

menguntungkan untuk mengembangkan proses dengan konsumsi energi yang rendah

dan menghasilkan produk yang tidak berwarna.

Produksi minyak sawit di Indonesia selalu mengalami peningkatan dari tahun

ke tahun, di mana saat ini merupakan penghasil minyak sawit terbesar di dunia.

Selama ini selain untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri, minyak sawit diekspor

dalam bentuk minyak sawit. Untuk meningkatkan nilai ekonomis ekspor komoditi

ini, minyak sawit perlu diolah menjadi produk lain yang mempunyai nilai ekonomi

lebih tinggi. Peningkatan produksi dan peningkatan nilai ekonomi minyak sawit

melalui konversi menjadi produk yang bernilai ekonomi lebih tinggi, akan

memberikan dampak yang sangat berarti terhadap pendapatan masyarakat Indonesia

pada umumnya dan khususnya petani sawit. Salah satu cara peningkatan nilai

ekonomi minyak kelapa sawit adalah dengan proses hidrolisis menjadi asam lemak

dan gliserol yang bernilai jual lebih tinggi.

Komponen utama minyak sawit adalah trigliserida dengan kandungan sampai

93%. Kandungan gliserida yang lain dalam minyak sawit adalah digliserida 4,5% dan

monolgliserida 0,9%. Selain itu, minyak sawit juga mengandung pengotor seperti:

asam lemak bebas, dan gum dimana didalamnya terdapat phospolipid dan glikolipid.

9
Komponen asam lemak bebas utama penyusun minyak sawit adalah palmitat (40-

45%) dan oleat (39-45%). Komposisi minyak sawit bisa bervariasi, tergantung dari

spesies, lokasi tumbuh, dan umur tanaman sawit.

Hidrolisis minyak sawit menghasilkan asam lemak dan gliserol mengikuti

reaksi berikut.

Gambar 2.1 Reaksi Hidrolisis Minyak Sawit

Kegunaan asam lemak terutama adalah sebagai bahan baku dalam industri

makanan dan kosmetik, sedangkan gliserol dapat digunakan sebagai pelarut, sebagai

bahan baku dalam industri obat-obatan, industri makanan, dan industri bahan

peledak. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses hidrolisis adalah: suhu, katalis,

perbandingan pereaksi, waktu reaksi dan pengadukan.

Reaksi hidrolisis minyak sawit menjadi asam lemak ini merupakan reaksi dua

arah (reversible) heterogen, karena fasa minyak dan fasa air tidak saling larut. Reaksi

hidrolisis terjadi di fasa minyak, dan untuk mencapai fasa minyak molekul air harus

berdifusi dahulu ke fasa minyak. Pada reaksi hidrolisis minyak sawit ini peristiwa

difusi molekul air ke fasa minyak berlangsung relatif lebih cepat dibandingkan reaksi

yang terjadi, sehingga laju reaksi secara keseluruhan dikendalikan oleh laju reaksi

kimia.

10
BAB III

UMUM/ADMINISTRASI (GENERAL)

3.1 Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan

Sebagai satu dari banyak perusahaan besar yang bersaing di dunia, PT. Permata

Hijau Palm Oleo - KIM II memiliki visi, misi dan nilai - nilai perusahaan sebagai

bentuk tujuan dan komitmen bersama untuk mengembangkan perusahaan menjadi

yang terbaik. Adapun visi, misi dan nilai - nilai perusahaan yaitu sebagai berikut :

1. Visi dari PT. Permata Hijau Palm Oleo - KIM II Adapun Visi dari

perusahaan adalah “Menjadi yang Terbaik dan Berkelanjutan dalam Industri

Minyak Sawit dengan Menghasilkan Produk yang Berkualitas yang

Bermanfaat bagi Masyarakat”.

2. Misi dari PT. Permata Hijau Palm Oleo - KIM II Adapun Misi dari

perusahaan adalah sebagai berikut :

 Memenuhi permintaan pelanggan

 Mengembangkan SDM yang profesional

 Mengupayakan peningkatan yang berkelanjutan

 Memaksimalkan keuntungan bagi stakeholder

3. Nilai - Nilai Perusahaan dari PT. Permata Hijau Palm Oleo - KIM II

Adapun Nilai - Nilai Perusahaan dari perusahaan ini biasa disebutkan

dengan istilah “TIPCE”, yaitu sebagai berikut :

 Team work, yaitu kerja sama, Hal-hal yang besar dapat dicapai dengan

bekerja sebagai satu tim

 Integrity, yaitu integritas, Bertindak dengan kejujuran yang mengikuti

11
standar etika tertinggi

 Professionalism, yaitu Profesional, Mengetahui bagaimana melakukan,

kapan dilakukan dan melakukannya dengan benar

 Commnunication, yaitu Komunikasi, Mendengar dan menanggapi

dengan sikap positif

 Excellence, yaitu Hasil Terbaik, Memberikan upaya terbaik dalam

segala hal

3.2 Sertifikasi Perusahaan

PT. Permata Hijau Palm Oleo - KIM II memiliki dasar sertifikasi

internasional maupun nasional. Hal ini dilakukukan untuk memenuhi pasar

persaingan, dimana banyak perusahaan luar negeri yang ingin membeli produk

dengan sertifikasi - sertifikasi tertentu. Adapun sertifikasi yang ada dalam PT.

Permata Hijau Palm Oleo - KIM II adalah sebagai berikut :

1. ISO 9001 tahun 2015, (International Organization for Standardization)

yaitu standar internasional mengenai sistem manajemen mutu dan

menjaga kualitas produk dari awal proses produksi sampai menjadi

produk yang dihasilkan.

2. GMP +B2, (Good Manufacturing Practice) yaitu standar internasional

untuk bahan makanan/pakan ternak (Animal Food Ingredients),

menjaga kualitas produksi, penyimpanan dan perdagangan.

3. Sistem Manajemen Halal, yaitu standar Indonesia mengenai mutu dan

kualitas bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong dan produk

serta profil perusahaan tidak termasuk dalam hal yang diharamkan

12
oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

4. HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point), yaitu standart

internasional mengenai sistem jaminan mutu terhadap kesadaran bahwa

bahaya dapat timbul di setiap titik produksi dan bahaya harus dapat

decontrol dan dikendalikan.

5. RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil), yaitu standar

internasional yang berkaitan dengan rantai pasok suatu perusahaan

pada kualitas bahan baku sampai menjadi produk.

6. KOSHER, yaitu standar yang ditetapkan agama yahudi secara global

mengenai mutu dan kualitas bahan baku serta bahan produksi dapat

dikonsumsi oleh penganut agama yahudi.

13
3.3 Log Sheet Laporan Jurnal Pabrik

Log sheet dan laporan jurnal pabrik dibuat oleh masing-masing shift operator dan

asisten supervisor. Log sheet bertujuan untuk mencatat kondisi proses di masing-masing alat

instrumentasi di setiap section yang ada di pabrik sesuai dengan operation range yang sudah

ditetapkan. Kondisi operasi setiap alat instrumentasi yang ada di lokasi pabrik dicatat setiap

2 jam sekali. Log sheet ini dilaporkan oleh operator, di cek oleh supervisor dan diverifikasi

oleh superintendent. Berikut contoh log sheet lapangan yang dibuat oleh operator pada

section 311.

Gambar 3.1 Log sheet lapangan section 311

Laporan jurnal pabrik bertujuan untuk mencatat kegiatan apa saja yang dilakukan

serta perlakuan apa saja yang diberikan pada masing-masing section, sedangkan stock

chemical bertujuan untuk mencatat seberapa banyak bahan yang digunakan serta berapa

banyak bahan kimia yang tersisa. Laporan jurnal pabrik ini dilaporkan oleh operator dan

diketahui oleh supervisor. Berikut contoh laporan jurnal lapangan.

14
Gambar 3.2 Contoh Laporan Jurnal lapangan

15
BAB IV

PROSES INDUSTRI PADA SECTION 311 – OIL SPLITTING

4.1 Alur Proses Section 311 – Oil Splitting

Section 311 - Oil Splitting adalah unit section yang melakukan proses pengolahan

bahan baku Crude Palm Kernel Oil (CPKO), Crude Palm Kernel Olein (CPKL), Refined

Deodorized Bleached Palm Stearin (RBDPS) menjadi Fatty Acid (FA) dan Glycerice

Water. Oil Splitting/Splitter juga dapat disebut dengan Reaktor karena terdapat reaksi

hidrolisa di dalamnya. Reaksi Hidrolisa adalah proses reaksi antara trigliserida (minyak)

dan air menghasilkan fatty acid dan sweet water (gliserin).

Kapasitas dari oil splitting adalah 600 ton/hari dengan umpan CPKO/CPKL/RBDPS

adalah 25.000 Kg/jam, umpan air demin adalah 63 - 65% dari umpan oil

(CPKO/CPKL/RBDPS) dan umpan steam high adalah 10% dari umpan oil

(CPKO/CPKL/RBDPS). Kondisi tekanan di dalam oil splitting adalah minimal 48 Bar

dengan suhu 245 - 255 oC dan level cairan di dalam oil splitting adalah 40 - 60%.

Kondisi produk Fatty Acid mencapai suhu 70 - 85 oC dan kondisi produk Sweet Water

mencapai suhu 60 - 70 oC.

Adapun umpan (feeding) yang masuk dimulai dari Double Strainer (311D11).

Strainer berjumlah dua unit, satu difungsikan sebagai alat proses dan satu lagi difungsikan

sebagai Stand By. Kemudian aliran umpan (feed) masuk ke Heat Economizer (311E02)

yang digunakan untuk menaikkan suhu umpan (feed) hingga mencapai 55 - 85oC.

Sedangkan fungsi lainnya adalah menurunkan suhu produk Crude Fatty Acid (FFA) yang

berasal dari Drier (311D08) hingga mencapai 70 - 85 oC. Lalu umpan (feed) masuk ke Heat

Exchanger (311E01) yang berfungsi untuk menaikkan suhu umpan (feed) menggunakan

steam low dengan tekanan 2,5 - 3,5 bar hingga mencapai suhu 90 - 115 oC. Kemudian
16
umpan (feed) masuk ke Drier (311D07) yang berfungsi untuk menurunkan kadar air

umpan (feed) dengan cara menguapkan umpan yang telah bersuhu 90 - 115 oC dan

menggunakan vakum dengan tekanan 50 – 140 mBar. Level cairan pada drier dijaga

pada rentang 40 - 60%.

Kemudian umpan (feed) masuk ke dalam Oil Splitting/Splitter dan direaksikan

dengan Water Demineralized / Air Demin (air yang tidak mengandung mineral atau air

yang hanya mengandung H2O) yang dihasilkan di Degasser (311D09). Degasser (311D09)

berfungsi untuk memisahkan air dengan gas dan oksigen dari air proses. Selain air, Steam

High dengan tekanan 60 - 65 Bar juga diperlukan dalam reaksi hidrolisa di oil splitting.

Sehingga tekanan di dalam oil splitting/splitter mencapai 45 - 55 Bar dan reaksi hidrolisa

berjalan dengan baik di dalam Oil Splitting. Adapun produk yang dihasilkan adalah adalah

Fatty Acid yang keluar dari atas oil splitting dan Sweet Water yang keluar dari bawah oil

splitting.

Fatty Acid yang keluar dari atas masuk ke Flashing Vessel Fatty Acid (311D03) dan

Sweet Water yang keluar dari bawah oil splitting masuk ke Flashing Vessel Glycerince

Water (311D02). Kedua Flashing Vessel difungsikan untuk menurunkan tekanan aliran.

Kemudian untuk fatty acid, dari Flashing Vessel (311D03) masuk menuju Drier (311D08)

yang difungsikan menurunkan kadar air menggunakan bantuan sistem vakum dengan

tekanan 50 - 160 mBar, suhu mencapai 100 - 115 oC dan level cairan 40 - 60 %. Lalu

menuju Heat Economizer (311E02) yang difungsikan pertukaran panas dan langsung di

transfer ke Storage Tank/Tank Rundown Fatty Acid.

Sedangkan untuk Sweet water, dari Flashing Vessel (311D2) menuju ke Fat

Separator (311D10) yang berfungsi untuk memisahkan minyak yang terikut bersama sweet

water. Hasil yang telah dipisahkan dilakukan proses skimming dan disimpan di dalam

drum. Setelah itu di transfer ke Preconcentrator (311D04, 311D05 dan 311D06) yang

17
berfungsi untuk memekatkan glycerine yang berada dalam sweet water menggunakan

sistem vakum sehingga sweet water memiliki persen glycerine sebesar 30 - 35%. Untuk

sistem vakum, tekanan dalam 311D04 adalah 550 - 820 mBar dengan suhu 95 oC, tekanan

dalam 311D05 adalah 250 - 600 mBar dengan suhu 85 oC dan tekanan dalam 311D06

adalah 100 - 250 mBar dengan suhu 65 oC. Kemudian sweet water menuju ke Fat

Separtor (311D12) untuk dipisahkan kembali minyak yang masih terikut di dalam sweet

water. Lalu sweet water menuju ke Tank Farm Glycerine Water.

18
BAB V

19

Anda mungkin juga menyukai