BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia meruapakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alam.
Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat dan industri
yang saat ini masih terus menjadi masalah. Hal ini disebabkan karena kebutuhan
nasional akan konsumsi gula sangat tinggi dan produksi dalam negeri masih
meningkat.
pembuatannya, misal gula tebu, gula aren, dan gula kelapa. Untuk gula tebu
sendiri secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga, yakni gula kristal mentah
(GKM) atau raw sugar, gula kristal putih (GKP) dan gula kristal rafinasi (GKR).
Gula kristal mentah merupakan gula yang digunakan sebagai bahan baku untuk
produksi gula refinasi. Gula kristal putih merupakan gula yang terbuat dari tebu
yang dapat dikonsumsi rumah tangga, sedangkan gula kristal rafinasi merupakan
gula yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan industi makanan, minuman, dan
farmasi.
Perbedaan segmen pasar antara gula kristal putih dan gula kristal rafinasi
baru dan menjadi peluang besar bagi peningkatan kapasitas produksi dalam negeri
dan juga penyerapan lapangan kerja. Meskipun di lain pihak Indonesia mengalami
Indonesia dalam memproduksi gula kristal mentah menjadi salah satu faktor yang
rafinasi yang didirikan pada tahun 2003 dan mulai berproduksi pada bulan
Cilegon-Banten. Walaupun PT. PDSU salah satu pabrik termuda dalam industri
gula rafinasi, PT. PDSU belum pernah gagal dalam memuaskan kebutuhan dan
keinginan para pelanggan, karena PT. PDSU terus menerus berkembang dan
berinovasi. Pada saat ini, produksi sudah mencapai 1.800 ton raw sugar per hari.
yang menjadi fokus pembahasan dalam tugas kuliah kerja praktik ini adalah :
Utama?
1.3 Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
Adapun manfaat dari Kuliah Kerja Praktik untuk beberapa pihak yang
1. Mahasiswa
bertempat di Jalan Raya Anyer Km. 10 Desa Tegal Buntu Cigading – Banten
42447.
Waktu kegiatan kerja praktek mengikuti jam kerja karyawan harian (daily)
yaitu dari hari Senin sampai Sabtu selama 8 jam mulai pukul 08.00 sampai
16.00 WIB dengan waktu istirahat 1 jam yaitu pukul 12.00 sampai 13.00
WIB.
pengumpulan data.
laporan.
BAB II
PT. Permata Dunia Sukses Utama merupakan salah satu perusahaan yang
memperoduksi gula rafinasi ( gula pasir ) yang ada di provinsi banten PT.
Permata Dunia Sukses Utama didirikan pad tahun 2003 sebagai perusahaan
penanaman modal Asing, dan mulai beroprasi secara komersial pada bulan
Oktober 2009.
PT. PDSU telah mencapai 1.800 ton per hari. Kepala kantor perusahaan
( gula pasir ) khusus untuk industri makanan dan minuman sepreti ABC, La
rafinasi Indonesia “.
P – PRODUCT
D – DEVELOPMENT
S – STRENGTH
Kerja sama tim yang kuat dalam penerapan, pelaksanaan dan pengelolaan
U – UNITY
Kesatuan diantara tim manajemen dan karyawan dalam mengejar visi dan
misi perusahaan
2.4 Lokasi Lay Out Pabrik dan Block flow Diagram Pabrik
Anyer km. 10 Desa Tegal Buntu Cigading – Banten dengan luas tanah sebesar
Jakarta.
BAB III
mentah. Gula mentah ialah gula yang membentuk kristal berwarna coklat dan
terdapat dalam gula mentah, seperti zat pembentuk warna. Langkah utama
langkah proses pemurnian gula mentah yaitu proses pemurnian gula mentah
berikut :
2. Premingler
3. Feed Mixer
4. Centrifugal
5. Premingler
6. Melter
7. Reaction tank
8. Carbonator
11. Evaporator
13. dryer
14. Grader
Bahan baku yang digunakan untuk proses produksi gula rafinasi adalah
raw sugar atau gula mentah, gula mentah adalah sukrosa yang dibuat dari tebu
melalui proses defikasi yang tidak dapat dikonsumsi sebelum melalui proses
dan nilai ICUMSA gula mentah >1.500. Tingkat kemurnian gula yang
Australia, Brazil dan India. Hal tersebut dilakukan karena raw sugar dalam
negeri masih sangat langka sehingga pasokan raw sugar lebih mengandalkan
impor.
1. Raw Sugar
dalam gula mentah ini adalah dengan besaran IHV atau ICUMSA 1500-
3000 (Group Centena, 2016). Meski menjadi bahan baku industri gula
bahan makanan.
terbesar dengan jumlah ekspor mencapai 20 juta ton per tahun.VHP (Very
high polarization) adalah raw sugar yang di produksi oleh Brasil. Metode
ini di temukan pada tahun 1993. Metode VHP ini berbeda dengan raw
sugar lainya. Sebelum jus tebu di kristalisasi, jus tebu mengalami proses
raw sugar dengan warna coklat terang. VHP raw sugar merupakan jenis
raw sugar yang paling diminati oleh perusahaan rafinasi saat ini, karena
1. Affinasi
mengetahui berat awal pada bahan baku raw sugar yang akan digunakan.
dan molasses affinasi, lalu tahap perataan kekentalan pada mesin magma
affinasi dengan kecepatan putaran 900 – 1100 rpm yang berfungsi untuk
kristal tersebut, molasses yang terpisah dari gula kristal hasil dari
premelter ini gula akan dicampur dengan hot water dan steam, lalu di atur
ditampung pada mesin melter tank, output pada proses affinasi ini adalah
raw liquor.
2. Decolorization
a. Carbonation
bahan tambahan Ca(OH)2 dan CO2. Pada tahap ini, cairan raw liquor
adalah hasil dari larutan yang diperoses pada melter tank yang
prosedur kerja yang benar atau Critical Control Point ( CCP ). Bahaya
Pada prsoes RLF terdapat dua tahapan yaitu first RLF dan second
plapisan daun filter dengan filter aid. Filter aid akan menutup pori –
pori pada daun filter sehingga kotoran tidak bisa masuk ke dalam daun
keluar dari sigh glass disebut dengan first filtrate liquor yang di
akan menyebabkan daun filter rusak. Tujuan dari proses draining yaitu
dalam filter press yang menghasilkan sweet water dan blotong ( filter
RLF. First filtrate liquor yang di alirkan menuju second RLF akan
mengalami tahapan yang sama pada first RLF dan larutan gula yang
keluar dari second RLF adalah second filtrate liquor yang di tampung
bahan tambahan yang di gunakan pada proses IER adalah resin, NaCl (
dalam saluran waste, namun hal ini sering kali di lewati karena hawatir
resin di dalamnya. Hasil dari proses ini dinamakan fine liquor yang
adalah sweetening off 1 yakni penambahan hot water dan out late nya
penambahan hot water dan out late nya sweet water lalu di alirkan ke
9 yakni compressore dan out late yakni waste di alirkan ke waste tank.
berfungsi untuk mengikat ion-ion yang berada dalam resin supaya aktif
kembali. Ion yang akan mengikat adalah Na+ Visual dari penambahan
reagent ini adalah hitam. Tahapan terakhir adalah slow rinsing yakni
dengan mengalirkan hot water ke dalam tank. Namun jika resin pada
rinsing dengan penambahan hot water, dengan pH. Output pada proses
3. Evaporator
kadar air pada larutan fine liquor. Proses evaporasi terjadi pada mesin
liquor. Concentrate fine liquor yang memiliki nilai brix yang tinggi
4. Boiling
a. Refinery
dimaksudkan untuk membuat titik didih stabil yakni pada suhu 70-
Ketika masakan sudah tua dengan kristal gula sesuai dengan yang
di harapkan dan brix sebesar 90, maka gula dapat di alirkan menuju
receiver tank. Output pada proses ini adalah gula masakan R1 dan
R2.
b. Recovery
bibit gula untuk bibit kristal gula. Setelah itu di lakukan pencucian
digunakan pada bahan baku ini sama dengan bahan baku lainnya
yakni 25 m3.
dari proses ini adalah gula masakan A, gula masakan B, dan gula
masakan C.
5. Centrifugal
a. Refinery
b. Recovery
molasses ).
6. Dry cooler
gula yang sudah jadi, karena gula yang keluar dari centrifugal masih
dryer cooler diberi hembusan udara panas kering. Setelah masuk kedalam
mesin dryer cooler, kristal gula yang sudah kering keluar menuju mesin
screen. Selain itu mesin grader akan memisahkan gula dengan ukuran
oversize dan undersize. Gula yang tidak sesuai dengan spesifikasi akan
masuk kedalam lump sugar yang kemudian akan di lebur kembali. Gula
produk yang memiliki besaran R1 0.5 – 0.9 dan R2 lebih dari 1.0 mesh
akan masuk ke bin produk. Sebelum masuk bin gula produk akan
dibersihkan sesuai schedule. Output dari proses ini adalah Gula R1 dan
R2.
7. Bagging
masuk kedalam karung secara langsung hingga 50.12 – 50.17 kg. Setelah
(tinta merah) menjadi produk hold atau tertahan lalu dipisahkan. Output
pada proses bagging adalah gula kemasan dalam karung dengan berat
50.12 – 50.17 kg
3.5 Sanitasi
tempat keja atau peralatan supaya higienis ( sehat ) dan bebas pencemaran
proses produksi. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam sanitasi
ruang produksi antara lain konstruksi bangunan, lantai pabrik, drainase, dan
pertukaran udara yang baik mampu membuang debu dari ruang produksi
maupun produk yang di hasilkan. Peralatan uang dipilih dengan desain yang
mudah di rawat dan di buat dari bahan tahan karat. Fasilitas sanitasi lainnya
antara lain air bersih, tempat sampah, toilet dan dapur. Kondisi toilet di Pt.
terdapat pada tiap titik sudut pabrik untuk menjaga kebersihan lingkungan
pabrik.
hasilkan limbah. Jika limbah ini tidak di lakukan penanganan yang tepat dapat
Dunia Sukses Utama memiliki suatu divisi yang menangani masalah limbah
yang di timbulkan dari pabrik itu sendiri. Unit pengolahan limbah di tangani
oleh Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL ) yang merupakan bagian dari
divisi HSE ( Healt Safety and Environment ). Jenis limbah yang di hasilkan
berupa limbah cair, padat dan gas dimana penanganan masing – masing
menjadi gula rafinasi PT. Permata Dunia Sukses Utama juga menghasilkan
produk samping, sebagian masih dapat di gunakan kembali dan sebagian tidak
1. Limbah padat
Limbah padat yang dihasilkan oleh PT. Permata Dunia Sukses Utama
Bottom ash dan fly ash merubakan limbah padat hasil dari
pembakaran batu bara di boiler. Bottom ash dan fly ash di buang
2. Limbah Cair
a. Final molases
3. Limbah Gas
Limbah gas yang dihasilkan oleh PT. Permata Dunia Sukses Utama
adalah CO2. CO2 merupkan limbah flue gas dari pembakaran batu bara.
tindakan antisipasi bila terjadi hal – hal yang tidak diinginkan. Dalam
pekerjaan menjadi hal yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian.
kecelakaan kecil disediakan kotak atau lemari P3K dan kllinik khusus para
pekerja yang berada di area PT. Permata Dunia Sukses Utama. Apabila klinik
tidak mampu maka akan dirujuk kerumah sakit terdekat. Seluruh tanaga kerja
yang bekerja pada proyek ini akan diikutsertakan dalam program jamsostek
satunya dengan menggunakan alat pelindung diri ( APD ) yang sesuai dengan
pelindung diri.
peralatan wajib yang harus dilengkapi oleh setiap perusahaan dalam mencegah
perusahaan itu sendiri. Alat Pemadam Api Ringan ( APAR ) atau fire