Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KERJA PRAKTIK

PT. AGRINA SAWIT PERDANA (ASP MILL)


DESA PENYELADI KABUPATEN SANGGAU KECAMATAN KAPUAS
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

DISUSUN :
NAMA : SATRIA PERNANDA
NIM : 3202131004
SEMESTER / KELAS : Semester 5/5A

PROGRAM STUDI D-III TEKNOLOGI MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
TAHUN AKADEMIK 2023 / 2024
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelapa Sawit (Elaeis) merupakan penghasil minyak nabati terbesar kedua
setelah minyak kedelai. Namun, dari segi produksi kelapa sawit memiliki
produktivitas lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak nabati
lainnya, bahkan sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan tanaman kedelai.
Indonesia adalah negara yang dijuluki dengan zamrud khatulistiwa, karna dilihat
dari atas Indonesia ini penuh dengan tumbuhan hijau. Dan diantara tumbuhan
hijau ini adalah perkebunan kelapa sawit.
Pengolahan buah kelapa sawit dimulai dari tahapan stasiun penerimaan buah
(timbangan), stasiun penyortiran buah (grading), stasiun rebusan (sterilizer
station), stasiun penebahan (threshing station), stasiun press (press station),
stasiun bunch press (bunch press station), stasiun pemurnian minyak (clarification
station), stasiun pengolahan inti (kernel station). Pengolahan buah kelapa sawit
merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usaha perkebunan
kelapa sawit. Hasil utama yang dapat diperoleh ialah minyak sawit, inti sawit,
cangkang, dan tandan kosong.
PT. AGRINA SAWIT PERDANA didirikan pada tanggal 27 november 1999
dan bergerak dibidang pekebunan kelapa sawit di Kabupaten Sanggau, Provinsi
Kalimantan Barat. Penanaman kelapa sawit pertama kali dilakukan pada tahun
2000 seluas 270 ha. Perseroan terus mengembangkan areal perkebunannya dan
pada tahun 2017, perseroan mengoperasikan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan
kapsitas olah 60 Ton per jam untuk mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi
Minyak Mentah Sawit (CPO) dan Inti Sawit (PK). Pada bulan Desember 2019,
Pemegang Saham menyetujui perubahan status Perseroan menjadi perusahaan
terbuka dan melakukan penawaran perdana saham kepada publik.
Saat ini Perseroan memiliki delapan entitas anak usaha yaitu PT. Bumi Tata
Lestari (BTL), PT. Bintang Sawit Lestari (BSL), PT. Karya Boga Mitra (KBM),
PT. Karya Boga Kusuma (KBK), PT. Rana Wastu Kencana (RWK), PT. Agrina
Sangkara Persada (ASPD), PT. Anugerah Samudra Pratama (ASPR), dan PT.
Wahana Tata Nugraha (WTN).

1
Enam anak usaha yaitu BTL, BSL, KBM, KBK, RWK juga bergerak di
bidang perkebunan dan industri kelapa sawit yang berlokasi di Kabupaten
Sangggau, Kabupaten Sekadau, dan Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan
Barat. Sampai saat ini Perseroan dan entitas anak memiliki perbekunan kelapa
sawit dengan lahan area usaha mencapai 18.804 hektar dan lahan tertanam
mencapai sekitar 17.401,7 hektar dan dua unit PKS dengan kapasitas olah masing
– masing 60 Ton per jam yang sudah beroperasi dan satu unit PKS yang sedang
dalam tahap pembangunan yang ditargetkan dapat beroperasi penuh pada tahun
2021 dengan kapsitas olah 45 Ton per jam.

1.2 Tujuan Magang/Praktik Kerja


Adapun tujuan dilaksanakanya Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagai
berikut.
1. Mahasiswa Memperoleh Pengetahuan yang belum dipelajari dalam proses
perkuliahan di kampus.
2. Memperoleh keterampilan khusus keahlian kerja dan atau pengetahuan,
keterampilan umum.
3. Mengenal lingkungan kerja akan memberikan keuntungan sekaligus
sebagai bekal dalam memasuki dunia kerja dan karir.

1.3 Manfaat Magang/Praktik kerja

1.1.1. Manfaat Bagi Politeknik :


Dapat mengetahui seberapa jauh sistem pendidikan yang diajarkan
dibangku perkuliahan sesuai dengan tuntutan dunia industri, sehingga dapat
memberikan masukkan bagi pihak perguruan tinggi untuk lebih meningkatkan
lajunya pendidikan, pengetahuan maupun wawasan. Perguruan tinggi dapat meng-
update data terbaru dari perusahaan-perusahaan maupun dari laporan praktek kerja
lapangan mahasiswa.

1.1.2. Manfaat Bagi Mitra :

2
Dapat memberikan masukan atau informasi tentang hasil-hasil kajian dan
penelitian yang dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada
perusahaan tersebut. Perbaikan dan masukan bagi perusahaan baik bagi teknis
maupun non-teknis, yang akan berhubungan dengan perencanaan, sistem produksi
dan perawatan.

1.1.3. Manfaat Bagi Prodi :


Prodi dapat mengetahui kemampuan masing-masing kemampuan
mahasiswa di prodinya.

1.1.4. Manfaat Bagi Mahasiswa :


Memperluas wawasan dan pengalaman di bidang teknik umumnya dan teknik
mesin khususnya, menambah wawasan mahasiswa dalam membuat laporan yang dapat
membantu dalam pembuatan laporan sesudah magang dan tugas akhir.

3
BAB 2
PENGENALAN PERUSAHAAN

2.1 Nama dan Logo Perusahaan


Berikut penulis cantumkan Nama dan Logo Perusahaan
NAMA : PT. AGRINA SAWIT PERDANA

Gambar 2. 1 Logo PT.


Agrina Sawit Perdana

Sumber : PT. Agrina Sawit Perdana

2.2 Sejarah singkat perusahaan


PT. Agrina Sawit Perdana didirikan pada tanggal 27 November 1999 dan
bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Sanggau, Provinsi
Kalimantan Barat. Penanaman kelapa sawit pertama kali dilakukan pada tahun
2000 seluas 270 hektar. Perseroan terus mengembangkan areal perkebunannya
dan pada tahun 2017, Perseroan mengoperasikan Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
dengan kapasitas olah 75 ton per jam untuk mengolah Tandan Buah Segar (TBS)
menjadi Minyak Mentah Sawit (CPO) dan Inti Sawit (PK). Pada bulan Desember
2019, Pemegang Saham menyetujui perubahan status Perseroan menjadi
perusahaan terbuka dan melakukan penawaran perdana saham kepada publik.
Saat ini Perseroan memiliki delapan entitas anak usaha yaitu PT. Bumi Tata
Lestari (BTL), PT. Bintang Sawit Lestari (BSL), PT. Karya Boga Mitra (KBM),
PT. Karya Boga Kusuma (KBK), PT. Rana Wastu Kencana (RWK), PT. Agrina
Sangkara Persada (ASPD), PT. Anugerah Samudra Pratama (ASPR), dan PT.
Wahana Tata Nugraha (WTN). Enam anak usaha yaitu BTL, BSL, KBM, KBK,

5
RWK juga bergerak di bidang perkebunan dan industri kelapa sawit yang
berlokasi di Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sekadau, dan Kabupaten Sambas,
Provins Kalimantan Barat. Sampai saat ini Perseroan dan entitas anak memiliki
perkebunan kelapa sawit dengan lahan area usaha mencapai 18.804 hektar dan
lahan tertanam mencapai sekitar 17.401 hektar dan dua unit PKS dengan kapasitas
olah masing - masing 75 Ton per jam yang sudah beroperasi dan satu unit PKS
yang sedang dalam tahap pembangunan yang ditargetkan dapat beroperasi penuh
pada tahun 2021 dengan kapasitas olah 45 ton per jam.

2.3 Visi dan Misi Perusahaan


Visi :
Menjadi Institut Perkebunan Pertama di Indonesia yang Unggul dan
Berkarakter pada Tahun 2024.
Misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian untuk
menghasilkan lulusan yang profesional sesuai tuntutan dunia
kerja (industri) global berbasis pada pengetahuan, teknologi,
budaya dan kinerja unggul
2. Melakukan pengabdian kepada masyarakat dan optimasi
sinergitas dengan para pemangku kepentingan serta
berkontribusi mendukung daya saing industri perkebunan
kelapa sawit.
3. Memberikan lingkungan pembelajaran yang kondusif bagi
pembentukan profesional yang memiliki komitmen dalam
pengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap, bagi
peningkatan kinerja dan kesejahteraan masyarakat
4. Mengembangkan institusi secara dinamis sesuai dengan
perubahan dan perkembangan lingkungan bisnis dan kebutuhan
industri.

5
2.4 Lokasi Industri

Gambar 2. 2 Lokasi PT. Agrina Sawit Perdana

Sumber : Google Maps

2.5 Ruang Lingkup Bidang Usaha


PT. Agrina Sawit Perdana adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
pengolahan kelapa sawit dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Kapasitas terpasang 75 Ton/Jam
2. Bahan baku TBS (Tandan Buah Segar)
3. Memproduksi Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit (kernel)
Kelapa sawit yang menjadi bahan baku pada TBS di PKS PT. Agrina
Sawit Perdana terdapat dua kategori yaitu buah luar dan buah dalam.

6
2.6 Struktur Organisasi PKS PT. Agrina Sawit Perdana

7
2.7 Workshop (Maintenance)
Perawatan adalah hal yang sangat penting bagi suatu alat dengan
tujuan utama yaitu untuk mendukung kelancaran proses produksi. Tugas
maintenance melakukan perawatan part-part mesin produksi agar tidak
terjadinya kerusakan yang parah dan fatal, selain itu maintenance juga
menjalankan operasional worskhop untuk melaksanakan fabrikasi,adapun
admin maintenance menyiapkan data part-part untuk mengantisipasi
kerusakan yang terulang.
Terdapat tiga jenis maintenance yang umumnya digunakan sebagai
perawatan mesin, yaitu
1. Breakdown Maintenance
Jenis breakdown maintenance merupakan perawatan ketika terjadi
kerusakan pada mesin dan peralatan lainnya sehingga harus segera
diketahui penyebabnya.
2. Preventive Maintenance
Jenis preventive merupakan perawatan yang dilakukan untuk
mencegah kerusakan pada mesin atau peralatan lainnya selama
digunakan untuk produksi.
3. Corrective Maintenance
Jenis corrective maintenance merupakan perawatan atau tindakan

identifikasi pada mesin atau peralatan untuk menganalisa indikasi

terjadinya kerusakan pada setiap bagian. Biasanya dilakukan ketika

mesin masih beroperasi tapi tidak bisa digunakan secara maksimal.


BAB 3
GAMBARAN UMUM PROSES INDUSTRY TEMPAT MAGANG
3.1 Rangkaian Proses Industri

gambar 3. 1 rangkaian proses


3.2 Prosedur Proses
Proses produksi yang dilakukan di PKS PT. Agrina Sawit Perdana adalah
proses pengolahan TBS sampai menjadi CPO, Fiber dan Kernel. Untuk
rangkaian produksi dapat dilihat pada diagram di atas ini.

1. Timbangan

gambar 3.2 timbangan

Fungsi Timbangan
 Menimbang Tandan Buah Segar (TBS)
 Mengetahui data produk buah dari kebun
 Mengetahui jumlah hasil produksi yang akan
dijual/dikirim.Mengetahui pencapaian jumlah produksi.
 Mengetahui jumlah pengiriman CPO,fiber dan Kernel
2. Grading

gambar 3.3 stasiun grading

Fungsi Grading
Untuk mengetahui kondisi buah yang akan diolah sehingga dapat
diperkirakan kualitas hasil yang akan didapat.Untuk memastikan
kualitas buah (TBS) yang masuk, standard sesuai dengan yang telah
ditetapkan pemerintah.Menetapakn pengawasan TBS yang masuk dan
pengujian produk dalam proses dari produk akhir agar sesuai dengan
standard yang ditetapkan.,Agar memperoleh data mengenai kualitas
TBS yang diterima PKS.Agar proses kontrol pengolahan TBS dapat
dilakukan dengan segera,Agar hasil analisis laboratorium dapat
terdokumentasikan dengan baik

11
1. Station Loading Ramp

gambar 3.4 stasiun loading ramp

Fungsi Loading Ramp


Stasiun loading ramp merupakan stasiun yang didalamnya terdapat
rangkaian proses awal pengolahan tandan buah segar (TBS) sebelum
memasuki proses lebih lanjut. Stasiun Loading ramp berfungsi sebagai
tempat penampungan sementara TBS dan sebagai tempat untuk
menyiapkan TBS yang akan dimasukan kedalam conveyor. Conveyor
yang berisi TBS ini selanjutnya akan Digunakan sebagai input pada
proses di stasiun Rebusan (Sterilizer). Selain itu loding ramp juga
berfungsi sebagai tempat melakukan sortasi TBS.

12
2. Station Sterilizer

gambar 3. 5 stasiun stelilizer

Fungsi Sterilizer
 Merebus atau memasak TBS dengan uap (steam) dengan tekanan
2,8 – 3,3 bar, waktu perebusan kurang lebih 30 menit.
Fungsi merebus TBS
 Mempermudah brondolan lepas dari janjangnya saat masuk di
stasiun theresher. Melunakan brondolan untuk mempermudah
pemisahan daging buah dari nut. Mengurangi kadar air dalam TBS,
Mempermudah kernel lepas dari cangkang saat pemecahan di
ripple mill.
 Menyiapkan kontinuitas pengumpanan ST Sterilizer untuk
diteruskan ke ST Theresher dengan efisiensi dan maksimal serta
menjalankan sesuai SOP sehingga tidak terjadi kerusakan pada alat
dan kecelakaan kerja.

13
3. Station Press

gambar 3. 6 stasiun press

Fungsi Station Press


 Mengektraksi minyak kasar dari buah kelapa sawit yang telah
dilumatkan, dengan proses pengempaan/pressing.
 Menyiapkan kontinuitas pengumpanan fruit ke Digester dan Press
dengan efisien dan maksimal sesuai dengan urutan pengolahan
sehingga tidak ada kerusakan pada alat dan kecelakaan kerja.
 Digester untuk mencacah janjangan kosong dan mengepres sisa-
sisa minyak di janjangan kosong.

14
4. Station Klarifikasi

gambar 3. 7 stasiun klarifikasi

 Merupakan stasiun tempat pemurnian crude oil atau minyak kasar


hasil extraksi dari stasiun pressing. Pada stasiun ini minyak
dibersihkan dari kotoran seperti lumpur, pasir dan air sebelum
dikirim ke tangki penyimpanan.

15
5. Station Kernel

gambar 3. 8 stasiun kernel

Fungsi stasiun kernel


 Depericarper berfumgsi untuk mmisahkan fiber dengan nut dan
membawa fiber untuk menjadi bahan bakar, setelah itu disalurkan
lagi ke Nut Pulishing Drum.
 (Nut Polishing Drum) Untuk memisahkan antara kernel (kacang)
dan cangkang (Riplle Mill).
 Riplle mil untuk memecahkan cangkang kernel dan dilanjutkan
masuk ke claybatch untuk di pisahkan antara cangkang dan kernel

16
cangkang, cangkang di salurkan ke boiler sebagai bahan bakar
boiler.
 Claybath adalah alat pemisahan inti dan cangkang dengan
menggunakan bantuan media pemisahan, salah satu media yang
sering digunakan dalam proses pengolahan adalah kalsium
karbonat dan soda ash.
 Kernel silo adalah pemanasan kernel fungsi tersebut adalah
mengurangi kadar air yang terdapat pada kernel.

3.3 Personil Pendukung Proses


Proses pengolahan kelapa sawit di pabrik dapat berjalan dengan lancer
tidak terlepas dari peran dan tanggung jawab karyawan yang bekerja/personil,
terutama team workshop (Maintenance, Elektrikal dan Bubut) yang cekatan
dalam mengatasi setiap trauble yang terjadi disetiap stasiun.
Berikut personil pendukung proses yang ada di PKS PT. Agrina Sawit
Perdana.
Table 3.1 personil pendukung proses
No Nama Jumlah
1 Manager 1
2 Ast proses 2
3 Ast maintenance 1
4 Karyawan maintenance 16
5 Ast KTU 1

Maintenance
1. Fungsi Maintenance
Berfungsi untuk memperpanjang nilai guna dan ekonomis suatu mesin, serta
mengupayakan agar mesin dan alat produksilainya bisa beroperasi dengan
optimal.
Beberapa fungsi Maintenance bagi perusahaan antara lain:
a. Alat/ mesin dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang
b. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan dapat berjalandengan lancar

17
c. Menghindari/meminimalisir kemungkinan terjadinya keruksakan berat pada
mesin selama proses produksi
d. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan dengan baik.
2. Jenis Maintenance
a. Preventive Maintenance
Perawatan yang dilakukan sebagai pencegahan, dilakukan sebelum terjadi
kerusakan pada mesin
b. Breackdown Maintenance
Perawatan yang dilakukan setelah alat mengalami kerusakan
c. Scheduled Maintenance
Perawatan yang dilakukan guna untuk mencegah terjadinya kerusakan,
perawatannya dilakukan secara terjadwal
d. Predictive Maintenance
Pemeriksaan secara rutin untuk mengetahui keadaan mesin
e. Corrective Maintenance
Pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah mesin mengalami
kerusakan guna sebagai korektif atau mengembalikan seluruh aktivitas
mesin menjadi kembali beroperasi.

3. Tujuan Maintenance
a. Menjaga kelancaran proses
b. Menjamin keselamatan operatornya
c. Mempertahankan kualitas dan losses produksi sesuai standart yang
ditetapkan
d. Memperpanjang usia mesin
e. Menjaga seluruh mesin beroperasi dengan baik dan efisien dengan biaya
yang reasonable.

4. Elektrikal
1. Fungsi Elektrikal

18
Elektrikal memegang peranan penting dalam industry kelapa sawit. Hampir
seluruh komponen di pabrik kelapa sawit menggunakan listrik. Beberpa
fungsi elektrikal antara lain sebagai berikut;
a. Instalasi listrik
b. Perawatan dan pemeliharaan bagian kelistrikan pada mesin atau pun non
mesin yang berhubungan dengan listrik
c. Menjaga kestabilan listrik di PKS

2. Tujuan Elektrikal
Menjaga seluruh rangkaian kegiatan di PKS supaya dapat berjalan
dengan baik, terutama pada proses pengolahan dan perbaikan

19
BAB IV
KEGIATAN YANG DIAMATI
1.1. Jenis pekerjaan

Selama melakukan Pratik kerja industry di PT. Agrina Sawit Perdana Mill,
penulis mendapatkan tugas sebagai Helper Mechanic yang bertugas melaksanakan
perbaikan dan perawatan alat-alat dan mesin yang berada di pabrik, contohnya
perbaikan dan perawatan pada station pressing. Adapun kegiatan ini dilakukan
dengan berbagai metode yaitu:

 Preventive maintenance
Pengamatan secara systematic yang disertai Analisa teknis-ekonomis
untuk menjamin berfungsinya suatu peralatan produksi dan
memperpanjang usia pakai suatu peralatan/mesin.
 Corrective maintenance
Perawatan yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan-kerusakan atau
kemacetan yang terjadi berulang kali.

1.2. Proses perbaikan worm screw press dan press cage

Worm screw press adalah salah satu komponen utama mesin screw press
untuk mengekstraksikan minyak mentah kelapa sawit ( CPO ) yang selalu
mengalami keausan dan pecah. masa pakai worm screw press di pabrik
kelapa sawit sering tidak sesuai dengan rekomdasi waktu dari pabrik
pembuatanya, keasuan yang terjadi sehinga dapat menganggu kinerja
mesin screw press dan menurukan kapasitas hasil produksinya.

Selain itu, press cage menjadi bagian penting dari screw press. Dengan
berbagai fungsi, press cage juga sering di sebutkan saringan karena
bagian ini membuat serabut daging buah sawit atau fiber tidak akan
terikut ke cairan minyak yang sudah diperas.

1. Kendala yang di hadapi

Perlu diketahui bahwa worm screw press merupakan salah satu


komponen penting pada mesin screw press, setelah melakukan
pengolahan dalam jangka waktu tertentu maka worm akan sulit
untuk di keluarkan terutama pada bagian protection nut dan
mengalami keausan.
Dan press cage juga merupakan bagian penting dari mesin screw
press, kendala pada press cage terutama pada saat mengeluarkan
press cage pada press cage body.

2. Cara mengatasi kendala

Mengatasi kesuliatn untuk pelepasan protection nut dengan


cara sebagai berikut :
 Menggunakan palu dan baut join untuk melepaskan
protection nut, dengan cara baut join diletakan pada
lubang protection nut atau di lakukan pengelasan
pada bagian depan protection nut lalu di pukul
menggunakan palu.

Mengatasi kesulitan saat mengeluarkan pres cage dari press


cage body :
 Menggunakan crane blok dan pipa panjang untuk
melepaskan dan mengeluarkan press cage dari press
cage body, dengan cara memasangkan crane blok
pada press cage untuk menarik keluar press cage
dari press cage body dengan bantuan pipa panjang
untuk mendorong dan mengangkat press cage dari
press cage body setelah itu di bantu dengan crane
blok menarik press cage keluar.

Mengatasi keausan pada worm screw press :


 Kasus worm screw press yang aus di atasi dengan
pengelasan listrik. Biasanya menggunakan elektroda
MWH – 9 dengan diameter length 4.0 mm dengan
current min/max (Amp) 140 – 185 A. elektroda yang di
sarankan harus elektroda keras dengan hydrogen rendah
untuk abrasi tinggi dan keausan akibat benturan atau
gesekan.

3. Proses Pembongkaran

 Mematiakan mesin screw press pada panel


 Membuka selang hydraulic dari hydraulic cylinder
dengan kunci spana
 Membuka cantilever
 Melepakan baut dan membuka dismantling plate
dengan kunci 36 mm

21
 Membuka RH/LH protection nut dengan palu dan
baut joib apabila terjadi kesusahan dalam pembukaanya
 Menyiapkan crane blok untuk menarik keluar press
cage dan pipa panjang untuk membantu mendorong
keluar press cage
 Menyiapkan crane blok untuk menarik keluar worm
screw press dengan bantuan pipa panjang untuk
mendorong keluar worm screw press secara satu persatu

4. Proses pemasangan

 Menyiapkan worm screw press baru atau rekon dan


press cage baru
 Memasang RH/LH worm screw press dengan
menggunakan crane block untuk membantu menaikan
serta memasukan worm screw press secara satu persatu
dan dibantu dengan pipa panjang untuk mendorong
masuk worm screw press
 Pastikan worm screw press telah masuk lurus
dengan spy atau pasak
 Memasang press cage dengan crane blok untuk
membantu menaikan dan memasukan press cage serta di
bantu dengan pipa panjang untuk mendorong masuk
press cage
 Memasang protection nut dengan bantuan palu dan
baut join apa bila terjadi kesulitan dalam pemasangan
 Memasang dismantling plate
 Memasang cantilever dan selang hydrolik

5. Alat Pendukung Proses Kerja


 Palu
 Crane blok
 Pipa panjang
 Baut join
 Kunci spana
 Kunci 36

22
1.1. Perbaikan Long Arm, Short Arm, Dan Expeller Arm Pada Mesin
Digester

long arm dan short arm merupakan mata pisau pada mesin digester
memiliki fungsi untuk melumat dan melunakkan brondol buah sawit,
pisau-pisau ini dipasang pada poros utama, yang terdiri dari tiga
tingkatan. Masalah yang sering terjadi pada kompenen ini yaitu aus
hingga terjadi sompel dan patah.

Expeller arm merupakan pisau digester yang berfungsi sebagai pelempar


berondolan sawit yang sudah di lumat menuju mesin screw press.
Mesalah yang biasanya terjadi pada komponen ini yaiutu aus dan posisi
expeller turun hingga mengenai bottom wear plate.

1. Kendala yang di hadapi

perlu di perhatikan bahwa long arm dan short arm meruakan salah
satu komponen penting pada mesin digester, pada komonen ini
sering terjadi aus hingga patah yang menyebabkan bagian expeller
ngalami penurunan hingga menyentuh bagian dari bottom wear
plate menyebabkan expeller tersangkut dan brondolan kelapa sawit
menumpuk pada bagian bottom wear plate.

Pada setiap screw with nut (baut pisau) long arm dan short arm
biasanya dilakukan pengelasan supaya baut pisau tidak ngalami
ketendoran atau lepas yang menyebabkan pada saat melakukan
pergantian mengalami kesulitan pada pelepasan baut pisau.

2. Cara Mengatasi Kendala

Mengatasi expeller yang tersangkut pada bottom wear nut :


 Menggunakan cutting torch untuk memotong bagian
sambungan expeller dan memotong expeller menjadi
beberapa bagian supaya memudahkan untuk mengakat
expeller yang tersangkut dan memudahkan untuk
mengeluarkan expeller dari digester.

Mengatasi penumpukan pada bottom wear plate :


 Dengan masuk kedalam digester dan mempersihkan
tumpukan brondol kelapa sawit pada bottom wear plate
mengunkan rojok dan memasukan selang air untuk

23
membantu mengeluarkan tumpukan brondol kelapa sawit
dari digester.

Mengatasi kesulitan pelepasan baut pisau :


 Dengan melakukan pemotongan pada baut pisau dengan
menggunakan cutting torch dan menyiapkan selang air
untuk mendinginkan mata pisau sebelum di keluarkan dari
digester.

3. Proses Pembongkaran
 Mematikan mesin digester dari panel
 Mengosongkan digester dari brondolan kelapa sawit
 Menyiram bagian dalam digester
 Menyiapkan blower dan lampu 300 watt
 Membersihkan bagian bottom wear plate dari brondolan
kelapa sawit
 Memotong baut pisau pada long arm, short arm dan
expeller arm menggunakan cutting torch
 Melepaskan long arm, short arm dan expeller dari poros
 Mengeluarkan long arm, short arm dan expeller dari
digester

4. Proses Pemasangan
 Menyiapkan long arm, short arm dan expeller arm baru
 Memotong long arm yang kepanjangan
 Memasukan long arm, short arm dan expeller arm
 Memasang baut pisau long arm, shor arm dan expeller arm
 Lalu di lakukan pengelasan pada baut pisau

5. Alat Pendukung Proses Pekerjaan


 Trafo las
 Cutting torch
 Kunci 36
 Kunci 38
 Blower
 Lampu 300 watt
 Selang air
 Rojok

24
1.1. Pemasangan Liner Chain Conveyor Pada SFB Conveyor No. 1A

Liner merupakan salah satu komponen utama pada conveyor, yang


fungsinya sebagai penompang serta jalur pada chain conveyor.

Chain conveyor merupakan jenis conveyor yang beroperasi menggunakan


rantai sebagai elemen penggerak utama. Conveyor jenis ini banyak
digunakan dalam industri karena keunggulan yang di tawarkan,
khususnya kemampuan menangani beban berat dan ketahanan terhadap
kondidi lingkungan yang keras.

1. Kendala yang dihadapi

Perlu di perhatikan dengan kemampuan chain conveyor yang


begitu besar menangani beban berat dan memiliki ketahanan
terhadap lingkungan yang keras mengakibatkan liner
mengalami keausan di karnakan gesekan pada chain conveyor
dan pada saat melakukan pergantian mengalami kesulitan
untuk memasukan liner di karnakan chain conveyor yang berat
dan terik.

2. Cara mengatasi kendala

Mengatasi chain conveyor yang berat dan terik :


 Melakukan pelonggaran take up bearing untuk
melonggarkan chain conveyor
 Melakukan pemasangan crane blok untuk mengangkat
chain conveyor supaya mempermudah memasukan liner
yang baru.

3. Proses pemasangan
 Melakuakan persiapan liner baru dengan ketebalan 6
mm
 Melonggarkan take up bearing supaya mempermudah
mengangkat chain conveyor
 Memasang crane blok pada chain conveyor untuk
mengangkatnya agar mempermudah memasukan liner
baru
 Malakuakan pengelasan pada liner

25
3.1. Pembuatan Daun Screw Conveyor

Screw conveyor merupakan salah satu jenis alat pemindah yang bentuk
ulir dan berfungsi untuk memindahkan material curah serta dapat pula
mencampurkan, memampatkan material yang dipindahkan dengan
merubah tipe ulir.

1. Masalah yang dihadapi

26

Anda mungkin juga menyukai