Anda di halaman 1dari 19

BAB II

PROFIL PT SAMPOERNA AGRO Tbk

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan


1976 - Pendirian PT Aek Tarum, perusahaan pertama dalam Kelompok
Usaha Sampoerna Agro. 1989 - Penanaman pertama di kebun Mesuji dan Belida,
propinsi Sumatera Selatan. 1993 - PT Selapan Jaya (sekarang bernama PT
Sampoerna Agro Tbk) didirikan untuk mengelola kebun kelapa sawit di propinsi
Sumatera Selatan. 1994 - BSM mendapat Ijin Pemasukan Bibit Tanaman Sawit
(DxD,TxP dan DxP dari CostaRica. 1996 - Operasi perdana PKS pertama di
Belida yang memiliki kapasitas 60 ton TBS per jam. 2004 - Peluncuran lima
varietas unggul kelapa sawit dari BSM yaitu DxP Sriwijaya 1 sampai 5 oleh
Presiden Indonesia Ibu Megawati, dan secara bersamaan meresmikan Pabrik
Pengolahan Kelapa Sawit Telaga Hikmah. 2005 - Melalui PT Aek Tarum,
Perseroan menerima sertifikasi ISO 9001 dan ISO 14001 yang pertama. 2006
- Kelompok Usaha Sampoerna Strategic mengakui sisi PT Sungai Rangit. 2007
- (1)Perseroan terdaftar sebagai anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil
(RSPO). (2)Kelompok usaha Sampoerna Strategic mengakuisisi PT Selapan Jaya
dan merubah namanya menjadi PT Sampoerna Agro. (3)Perseroan meluncurkan
varietas unggul kelapa sawit baru, DxP Sriwijaya 6. (4) Perseroan tercatat sebagai
perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode SGRO. 2008
- (1)Penerimaan enam sertifikat Hak Perlindungan Varietas Tanaman dari
Kementrian Republik Indonesia kepada BSM untuk enam varietas kecambah yang
4

dikembangkan dengan nama DxP Sriwijaya. (2)Peresmian Gedung Seed


Processing Unit (SPU) dengan teknologi pengecambahan berstandar internasional.
2009 - Resmi ditandatangani kesepakatan bersama yang bernama Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) antara 6 PT di Sumatera dengan serikat pekerja. 2010
- Peresmian PKS Sumber Sawit, PT. Gunung Tua Abadi, salah satu anak di
wilayah Sumatera Selatan. PKS ini berkapasitas 60 ton TBS per jam. PT
Sampoerna Agro Tbk. ("Perseroan") adalah perusahaan perkebunan yang
terdiversifikasi yang memproduksi empat lini produk utama yaitu produk kelapa
sawit, produk inti kelapa sawit, kecambah kelapa sawit, dan produk nonsawit yang mencakup karet dan produk sagu.Perseroan melalui PT. National Sago
Prima, mulai mengoperasikan pabrik

pengolahan pati sagunya yang pertama

pada akhir Desember 2011. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar
100 ton pati sagu per hari. Dengan mulai beroperasinya pabrik tepung sagu
tersebut, Perseroan sudah mulai memproduksi dan mendistribusikan produk pati
sagunya yang bermerk Prima Starch dengan kualitas terbaik ke pasar domestik
maupun pasar internasional.
PT Bina Sawit Makmur ("BSM"), adalah salah satu dari beberapa produsen
kecambah sawit yang diberikan ijin oleh pemerintah Indonesia. Informasi
mengenai produsen kecambah sawit bersertifikat di Indonesia bisa diakses di situs
Dirjen Perkebunan pada alamat http://ditjenbun.deptan.go.id.

2.2 Lokasi dan Area Pabrik Kelapa Sawit

Lokasi terletak di desa lempuing mesuji raya lampung.

Gambar 2.1 (layout perkebunan )


2.3 visi dan misi

VISI
Menjadi salah satu perusahaan terdepan yang bertanggung jawab di sektor agribisnis di Indonesia

MISI
1.Mengembangkan tim manajemen profesional yang berintegritas tinggi dan didukung oleh sumbe

2.Mencari dan mengembangkan peluang pertumbuhan yang men guntungkan di bisnis inti dengan

3.Terus berusaha mencapai kesempurnaan melalui inovasi, penelitian dan pengembangan

4.Ikut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar perkebunan

5.Menjaga dan mempromosikan standar lingkungan yang baku dalam segala aspek pengembangan

2.4 Penentuan lokasi berdasarkan pertimbangan :


1. Bahan baku dekat dengan pabrik, sehingga dapat menghemat biaya
pengangkutan tandan buah segar (TBS) dan pengolahan dapat dilakukan
dengan baik yang akhirnya produksi berjalan optimal
2. Dekat dengan sumber air, yang berasal dari sungai lubuk buah yang berjarak
1 km dari lokasi pabrik.
3. Jarak dari Kuala Simpang 11 km melalui jalan raya
4. Jarak dari jalan raya ke lokasi pabrik sekitar 1 km

2.5 Area

Untuk keperluan pengolahan PKS

dengan pengembangannya telah

dibebaskan tanah dengan luas perkebunan secara keseluruhan 3390 hektar.


Sumber bahan baku pengolahan berasal dari kebun perusahaan sendiri/kebun inti.

2.6 Sarana dan Prasarana yang ada di PT Gunung Tua Abadi , pks Sumber
Sawit :
1. Perumahan
Perumahan di sediakan untuk semua unit kerja , yang ada di PT Gunung Tua
Abadi , pks Sumber Sawit , untuk unit pegawai , yang berjumlah 102 tenaga
kerja , yang terbagi menjadi beberapa golongan yaitu :

Tabel 2.1 ( Data pegawai PT.Gunung Tua Abadi, pks sumber sawit )
NO

PEGAWAI

JUMLAH (ORANG)

STAFF KANTOR

PB

41

KHT

47

KHL

JUMLAH :
1. Transport Bus Sekolah

102

(ORANG)

Merupakan kendaraan untuk mengantarkan anak-anak pegawai PT. Gunung


Tua Abadi , berangkat sekolah dan menjemput dari sekolah .
2. Masjid
Tempat yang di sediakan oleh PT. Gunung Tua Abadi untuk melakukan
ibadah.
3. Sekolah Taman kanak-kanak
Merupakan fasilitas yang di sediakan oleh PT Gunung Tua Abadi , untuk
anak-anak pegawai di Perusahaan tersebut.
4. Sarana olahraga
merupakan fasilitas yang di sediakan oleh perusahaan untuk kegiatan olah
raga seperti Lapangan bola kaki, lapangan poli , tenis meja dan badminton.
2.7. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang digunakan PT. Gunung Tua Abadi , PKS Sumber
Sawit adalah struktur organisasi garis dan staf. Organisasi garis dan staf ini
merupakan kombinasi yang diambil dari keuntungan-keuntungan adanya
pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam perusahaan. Pimpinan
tertinggi dipegang oleh manager unit yang dibantu beberapa staf. Untuk mencapai
tujuannya perusahaan harus benar-benar memperhatikan wujud kerjasama yang
baik dari setiap personil-personil yang ada pada berbagai bagian pekerjaan.

2.8 Uraian Tugas dan Wewenang


Manajemen dan organisasi yang baik akan memberikan pendelegasian
tugas, wewenang dan tanggung jawab yang seimbang. Dengan mengetahui tugas,

10

wewenang dan tanggung jawab yang dibebannya maka diharapkan setiap personil
akan mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik sehingga organisasi dapat
berjalan dengan efisien, sistematis dan terkoordinir.
Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing personil pada
PT Gunung Tua Abadi , pks Sumber Sawit adalah sebagai berikut :
1. Manajer
Fungsi : Memimpin dan mengelola seluruh sektor produksi dan biaya yang
ada di perusahaan (kebun) yang berpedoman pada kebijakan (policy) perusahaan
dan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan / ditetapkan.
Tugas : Mengkoordinasi penyusunan perencanaan anggaran belanja tahunan
perkebunan.
a.

Menandatangani dan mengecek dokumen formulir dan laporan sesuai


dengan prosedur yang berlaku.

b.

Mengarahkan kegiatan-kegiatan kepada Kepala Dinas.

c.

Melaporkan data serta kegiatan yang ada pada direksi.

Wewenang :
a.

Berwenang terhadap seluruh pekerjaan yang ada pada perusahaan

b.

dan seluruh pemakaian mesin dan peralatan.

11

c.

Bertanggung jawab terhadap pencapaian target-target serta kelancaran


perusahaan.

d.

Bertanggung jawab terhadap biaya-biaya yang diberikan kepada bagian.

2. Masinis Kepala (MASKEP)


Bertanggung jawab atas kegiatan pabrik baik proses pengolahan maupun
pemeliharaan alat kepada manager. Maskep dibantu oleh asisten teknik dan asisten
laboratorium.
3. Kepala Tata Usaha (KTU)
Fungsi :Wakil Manajer Unit dengan memimpin seluruh administrasi perusahaan
dibantu oleh sistem administrasi.
Tugas:
a.
b.
c.
d.

Merencanakan serta mengkoordinasikan kegiatan bagian administrasi.


Mengawasi pemakaian dan penggunaan alat-alat kantor.
Mengkoordinasi segala pembayaran dan penyediaan barang.
Mengawasi seluruh kegiatan administrasi perubahan

Tanggung Jawab :
a.

Bertanggung jawab terhadap kelancaran semua administrasi dan tugastugas yang didelegasikan.

b.

Bertanggung jawab terhadap informasi yang akan diberikan dan biayabiaya perkantor

12

4. Asisten Laboratorium
Tugas dan Tanggung jawab :
a.

Bertanggung jawab dalam melaksanakan analisa di laboratorium yang


diperlukan pabrik secara optimal hingga dapat memenuhi kebutuhan
teknis/teknologi agar mutu dan kerugian yang timbul berada dalam batas
normal.

b.

Menghitung persediaan dan pengiriman produksi serta kualitas produksi


dapat dikontrol.

5. Asisten Pengolahan
Tugas dan kewajiban :
a.

Mengawasi semua kegiatan instalasi di pabrik.

b.

Mengawasi proses pengolahan buah segar agar diperoleh kualitas dan


kuantitas yang berpedoman pada ketentuan yang diberikan oleh Pimpinan
Perusahaan.

c.

Menjamin suasana kerja yang amat baik.

d.

Memberikan data serta kegiatan proses produksi.

6. Asisten Teknik
Tugas dan kewajiban :
a. Mengkoordinir perbaikan dan perawatan mesin / peralatan pabrik.

13

b. Menyusun program perawatan mesin dan peralatan pabrik.


c. Mengkoordinir perbaikan dan perawatan kendaraan.
d. Menyusun program perawatan kendaraan.
e.

Membuat laporan pertanggungjawaban hasil kerja kepada Kepala Dinas


Teknik.

7. Mandor
Sebagai pembantu asisten, maka mandor bertugas mengawasi para pekerja
yang berada dibawah tanggung jawabnya dan membantu segala tanggung jawab
asisten.
2.9. Jam Kerja PT. Gunung Tua Abadi , pks Sumber Sawit
Pada PT. Gunung Tua Abadi , pks Sumber Sawit, jam kerjanya disesuaikan
dengan peraturan yang juga dibedakan atas sistem pengolahannya baik langsung
maupun tidak langsung.
Tabel 2.2. Jam Kerja PT. Gunung Tua Abadi , pks Sumber Sawit Untuk Kantor
N

Umum

Jam

Keterangan

PKS Sumber Sawit

07:00 -12:00

Dinas

PKS Sumber Sawit

12:00 -14:00

Istirahat

PKS Sumber Sawit

14:00 -16:00

Dinas

PKS Sumber Sawit

16:00 --------

Lembur

14

Tabel 2.3. Pergantian Shift


Jam kerja
1 shit

Keterangan
Tergantung banyak nya tandan buah segar (TBS)

2.10 Lay out proses


Pada gambar lay out ini di gambarkan proses pengolahan buah kelapa sawit
hingga menjadi minyak mentah . dan proses pengolahan biji atau inti buah kelapa
sawit.

15

Gambar 2.2 Flow proses

16

Gambar 2.3 Flow proses secara umum

17

Buah yang di terima di pabrik pengolahan PT Gunung Tua Abadi , pks


Sumber Sawit antara 90-95 % bauh berasal dari perkebunan inti , HGO berjumlah
30.000 hektar , yang terbagi menjadi dua perkebunan KEBUN BERLIAN
SAWIT dan SUMBER SAWIT , rata-rata kebun memiliki luas perkebunan
KEBUN BERLIAN SAWIT 3.390 hektar dan SUMBER SAWIT 3.390 hektar
jumlah TBS (tandan buah segar ) yang di olah di PT Gunung Tua Abadi , pks
Sumber Sawit rata-rata 60 ton/jam.
2.11 Proses pengolahan CPO secara umum
Sebelum diolah dalam PKS, tandan buah segar (TBS) yang berasal dari
kebun pertama kali diterima di stasiun penerimaan buah untuk ditimbang di
Jembatan timbang (weight bridge) yang berjumlah 2 (dua) unit dengan kapasitas
50 Ton.Sistem yang digunakan pada jembatan timbang adalah sistem elektronis
(digital). Kemudian ditampung sementara di penampungan buah (unloading
ramp) dengan 14 pintu untuk line 01dan untuk line 02 ada 15 pintu di gerakan
menggunakan hydraulic dengan kapasitas sekitar 200 ton TBS. Setelah itu TBS
di hantarkan melalui cain conveyor ke ban splitter untuk membuka pori-pori TBS
agar pada waktu perbusan tidak memakan waktu lama, kemudian TBS di
tumpahkan ke dalam lorry yang Setiap lorry dapat dimuat 2,4 2,5 ton TBS
Lori-lori yang telah berisi TBS dikirim ke stasiun rebusan dengan cara
di dorong di rel yang digerakkan oleh motor listrik hingga memasuki sterilizer
yang berjumlah 2 unit dengan ukuran Panjang 26.000 mm dan berkapsitas 4 unit
lorry x 15 Ton TBS. Sterillizer akan di operasikan secara automatic dengan sistem

18

perebusan tiga puncak (triple peak) dan tempratur suhu 120-200, Perebusan
yang dilakukan dengan tekanan uap 2,8 kg/cm2 dan waktu antara 80-90 menit
merupakan yang paling optimal karena menghasilkan minyak dan inti yang
memuaskan.TBS yang telah di sterillizer lalu di tuangkan ke dalam bak yang
berbentuk cone yang di namakanTipper dengan cara memutar lorry pada sumbu
Tipper yang berjumlah 1 unit dengan diameter 4.210 mm dan panjang 6.100 mm.
Setelah itu TBS masuk ke dalam Threser yang berjumlah 3 unit dangan panjang
5.600 mm dan diameter 2.366 mm serta kecepatan putarnya 20 rpm, berfungsi
untuk memisahkan buah dari janjangan dengan cara mengangkat dan membanting
serta mendorong janjangan kosong ke bunch konveyor, melalui kisi-kisi
brondolan jatuh ke conveyor (bottom full conveyor) menuju hooper. Berondolan
yang keluar dari thresser jatuh ke conveyor, kemudian diangkut dengan fruit
elevator ke top cross conveyor untuk dimasukkan dalam tiap-tiap digester.
Digester adalah tangki silinder tegak yang dilengkapi pisau-pisau pengaduk
dengan kecepatan putaran 25-26 rpm,kapasitas 25 Ton/jam berjumlah 4 unit. Lalu
berondolan tadi masuk ke dalam screw press untuk di peras sehingga
menghasilkan minyak(crude oil) yang berjumlah 4 unit, minyak hasil mesin press
kemudian menuju ke sand trap tank untuk pengendapan. Hasil lain adalah ampas
(terdiri dari biji dan fiber), yang akan dipisahkan dengan menggunakan cake
breaker conveyor (CBC).
Minyak yang berasal dari stasiun press masih banyak mengandung kotorankotoran yang berasal dari daging buah maka perlu dilakukan pemurnian terhadap
minyak tersebut

dengan cara Sand Trap Tank yang berfungsi untuk

mengendapkan partikel-partikel yang mempunyai densitas tinggi. Sand trap tank

19

adalah sebuah bejana yang berbentuk silinder tegak berjumlah 1 unit. Kemudian
minyak bagian atas dari sand trap tank yang masih mengandung serat dan sedikit
kotoran dialirkan ke ayakan getar (vibrating screen) seperti serabut, pasir, tanah
dan kotoran-kotoran lain dengan putaran motor 1450 rpm,diameter 1524 mm dan
berjumlah 3 unit, minyak yang keluar dari vibrating screen dialirkan ke crude oil
tank untuk ditampung sementara dan dipanaskan dengan steam melalui sistem
pipa pemanas, dan suhu dipertahankan 80C dan volume 9.45 m3.
Dari sini minyak dipompakan ke CST (Continuous Settling Tank) dengan
suhu yang harus di pertahankan 80C juga agar proses pengendapan minyak
berhasil sempurna. Kemudian minyak di alirkan ke sludge separator dengan
menggunakan pipa, pada pipa di pasang 2 alat berupa Sand Cyclone berperan
untuk mengurangi jumlah pasir dan padatan kasar dan ayakan getar digunakan
untuk menyaring Sludge yang akan masuk kedalam Sludge Separator yang
bertujuan untuk memisahkan minyak dari air dan kotoran dan kemudian minyak
yang keluar di atur oleh nozzle.
Minyak dari CST menuju ke oil tank untuk ditampung sementara waktu,
sebelum dialirkan ke oil purifier. Dalam oil tank juga terjadi pemanasan yang
digunakan untuk menaikkan dan mempertahankan suhu minyak hingga
90C,berkapsitas 75 m3 / ltr dan berjumlah 2 unit. Di dalam purifier dilakukan
pemurnian untuk mengurangi kadar kotoran dan kadar air yang terdapat pada
minyak berdasarkan atas perbedaan densitas dengan menggunakan gaya
sentrifugal. Minyak yang keluar dari purifier masih mengandung air, maka untuk
mengurangi kadar air tersebut, minyak dipompakan ke vacuum drier yang
berjumlah 1 unit dengan diameter 880 mm dan tinggi 2.400 mm. Sebelum sludge

20

di buang ke kolam pengolahan limbah, terlebih dahulu ditampung di fat pit


dengan maksud agar minyak yang masih terbawa dapat terpisah kembali.
Ampas dari screw press yang terdiri dari fiber dan nut yang masih
menggumpal masuk ke CBC dengan panjang 24.000 mm, diameter ulir 800 mm
dan berjumlah 1 unit. CBC berfungsi untuk mengurai gumpalan fiber dengan nut
dan membawanya ke depericarper untuk di pisahkan mana fraksi ringan yang
berupa fiber dihisap dengan fibre cyclone dan di tampung dalam hopper sebagai
bahan bakar pada boiler. Sedangkan fraksi berat berupa nut turun ke bawah masuk
ke polishing drum yang berupa drum berlubang-lubang yang berputar. Akibat dari
perputaran ini terjadi gesekan yang mengakibatkan serabut yang masih menempel
pada nut, nut yang terbawa ke atas jatuh kembali di dalam air lock dan di tampung
oleh nut elevator untuk dibawa ke dalam nut silo yang berjumlah 1 unit sebagai
tempat penampungan nut untuk mengurangi kadar air dengan ketinggian 7.350
mm sehingga lebih mudah dipecah dan inti lekang dari cangkangnya. Biji dari nut
silo masuk ke ripple mill untuk dipecah sehingga inti terpisah dari
cangkang,diameter pully ripple mill 20 mm dan berjumlah 3 unit. Pada kernel
grading drum ini di saring antara nut, shell dan kotoran dengan nut yang belum
terpecahkan. Untuk nut shell dan kotoran lolos dari saringan dibawa ke LTDS.
Sementara untuk nut atau yang tertahan dikembalikan ke nut conveyor.
Kemudian akan terjadi pemisahan cangkang dari inti yang dinamakan
cara kering dan memiliki 2 proses hisapan, hisapan pertama untuk menghilangkan
debu dan partikel halus berjumlah 1unit yang di lengkapi dengan air lock, dan
hisapan yang kedua untuk memisahkan cangkang dari inti yang berjumlah 1 unit
juga lalu dipisahkan lagi pada clay bath cangkang dari intinya. Berat jenis Kernel

21

basah = 1,07 dan berat jenis cangkang = 1,15 1,20, maka untuk memisah kernel
dan cangkang tersebut dibuat larutan dengan berat jenis = 1,12. Kemudian inti
yang masih mengandung air, perlu dikeringkan sampai kadar air 7%. Inti yang
berasal dari pemisahan di clay bath melalui top wet kernel conveyor
didistribusikan ke dalam unit kernel silo untuk dilakukan proses pengeringan
dengan diameter 3.800 mm, tinggi 7.500 mm dan jumlah 4 unit.
2.12 Proses Pengolahan
Stasiun proses pengolahan TBS menjadi MKS (minyak kelapa sawit) dan
IKS ( inti kelapa sawit ) umumnya terdiri dari stasiun utama dan stasiun
pendukung. Stasiun utama berfungsi sebagai berikut :
1.

Penerimaan Buah (Fruit Reception)

2.

Rebusan (Sterilizer)

3.

Pemipilan (Thresher)

4.

Pencacahan (Digester) dan Penggempaan (Presser)

5.

Pemurnian (Clarifier)

6.

Pemisahan Biji dan Kernel (Kernel)

Sementara, stasiun pendukung berfungsi sebagai berikut:

22

1. Pembangkit Tenaga (Power)


2. Laboratorium (Laboratory)
3. Pengolahan Air (Water Treatment)
4. Limbah
5. Penimbunan Produk (Bulking)

Anda mungkin juga menyukai