Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunianya jualah penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Saya menyadari bahwa didalam
pembuatan laporan ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dari pihak lain, baik itu
didalam ataupun diluar kampus, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
beasarnya kepada pihak tersebut.
Selain dari pada itu penuis juga sadar bahwa masih banyak terdapat kekurangan-
kekurangan yang baik itu disebabkan oleh minimnya ilmu pengetahuan penulis ataupun
kesalahan yang luput dari koreksi penulis.
Akhir kata semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua. Aamiin
Palembang, 1 !ei "#1
Ahmad Suryadi
#$11 #"# #1""
DAFTAR ISI
%A&A!A' ()*)& .......................................................................................................
+ATA P,'-A'TA. .....................................................................................................
*A/TA. 0S0 ...................................................................................................................
1A1 0. P,'*A%)&)A'
1.1 &ATA. 1,&A+A'- .........................................................................................
1." T)()A' P,'-)(0A' .....................................................................................
1A1 00. &A'*ASA' T,2.0
".1. &A'*ASA' *ASA. .......................................................................................
1A1 000. &A'-+A%-&A'-+A% P,'-,(AA' .........................................................
1A1 03. P,')T)PA'
.1. +,S0!P)&A' ..................................................................................................
.". SA.A' ..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek &aboratorium !ekanik merupakan Praktek dasar yang harus dilakukan dan
dikuasai oleh setiap !ahasiswa yang akan menjadi seorang Ahli !esin 4 !ekanik 5, baik
secara perencana maupun sebagai pembuat. +arena itulah seorang !ahasiswa harus mampu
menguasai jenis mesin 6 mesin yang ada di &aboratorium Teknik !esin Politeknik 'egeri
Sriwijaya.
*engan kata lain, &aporan ini mencoba menuangkan 7 memberikan standar 6 standar
pengerjaan 7 pengujian, cara menganalisa data dan mampu meneliti setiap benda 7 material
yang akan diuji. Sebagai penunjang, !ahasiswa dituntut untuk mampu mempunyai keahlian
dalam pembuatan &angkah +erja 7 Percobaan sebelum melakukan proses pengujian pada
benda 7 material maupun pada !esin yang akan digunakan. Sehingga terhindar dari hal 6 hal
yang tidak di inginkan.
1.2 Tujuan Pengujian
Tensile Test atau )ji Tarik mempunyai tujuan pengujian, yaitu8
1. !ahasiswa dapat melakukan percobaan tarik pada )ni9ersal Testing !achine.
". !ahasiswa dapat menentukan harga Tegangan tarik suatu bahan.
. !ahasiswa dapat menentukan harga dan letak batas lumer 4 :ield Point 5 suatu
bahan.
;. !ahasiswa dapat mentukan besarnya .egangan suatu bahan.
<. !ahasiswa dapat menentukan harga !odulus ,lastisitas suatu bahan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Pengujian tarik merupakan pengujian yang paling umum dan sangat penting untuk
diketahui, karena hanya dengan Pengujian Tarik, maka orang akan mengetahui karakteristik
suatu bahan secara lengkap, yaitu8
- 1atas ,lastisitasnya
- 1atas Plastisitas
- Tegangan !aksimum
- Tegangan Patah
- !odulus ,lastisitas
- (enis bahan yang diuji
Tujuan Pengujian Tarik adalah untuk menentukan atau mengetahui si=at 6 si=at
mekanik dari material yang diuji dan dapat menggambarkan diagram Tegangan 4 5 dan
.egangan 4 5.
*ari berbagai macam konstruksi, maka banyak sekali suatu komponen atau bagian
yang menerima tarikan 4 beban tarik 5, seperti pada8 tali, rantai, baut, pengait, dan lain 6 lain.
Pengertian umum dari beban tarik yaitu apabila suatu benda dengan satu ujungnya di jepit
kemudian ujung yang lainnya di beri suatu beban yang menarik 4 gambar 1 5 atau bila benda
dalam keadaan bebas, kemudian masing 6 masing kedua ujungnya ditarik dengan beban yang
sama dengan arah beban berlawanan 4gambar 25.
Gambar 1 Gambar 2
*alam merencanakan suatu konstruksi, kita harus mengetahui kemampuan suatu
bahan terhadap tarikan supaya bahan tersebut tidak berubah bentuknya atau bahkan patah bila
digunakan. )ntuk itulah diperlukan Uji Tarik suatu bahan.
F
F
F
1ahan uji yang akan di test dijepit kedua ujungnya pada mesin tarik 4 )ni9ersal Testing
!achine 5, kemudian diberi beban tarik sampai benda uji putus.
Perubahan 6 perubahan selam terjadinya proses penarikan dapat diketahui melalui
dynamometer 4 untuk gayanya 5 dan *ial 0ndikator 4 untuk perpanjangannya 5 dan hal ini
harus di catat untuk mendapatkan diagram antara tegangan dan regangan.
Alat dan 1ahan
1. )ni9ersal Testing !achine
". *ynamometer
. 3ernier >aliper
;. Test Piece 4benda uji5
<. *ial 0ndikator
$. Sur=ace Plate
?. @3A blok dan klem
B. kertas gra=ik dan pensil
BAHAN
1. Alat
Alat yang digunakan ada " yaitu mesin uji tarik manual dan mesin uji tarik otomatis
atau komputerisasi. Pada mesin uji manual kita harus mensetting berapa beban yang akan kita
berikan kepada benda, dan mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada benda tersebut.
Sedangkan untuk mesin uji otomatis kita hanya memasukkan program tertentu untuk
menjalankan mesin pada komputer dan komputer akan menjalankan mesin secara otomatis
dan hasil penelitian akan tercatat secara otomatis didalam komputer sehingga lebih praktis
dibandingkan dengan pengujian menggunakan mesin manual.
". 1ahan
Sedangkan bahan yang digunakan untuk pengujian adalah batang berbentuk bulat dan
datar. )kuran-ukuran batang uji tarik yang berdasarkan standarisasi bentuk. Ada " bentuk
yang sering dijadikan bentuk batang pengujian antara lain 8
a. 1entuk *atar
b 4mm5 &o 4mm5 &c4mm5 &t4mm5 r4mm5
"< 1## 1"< ## "<
1",< <# $ "## "<
$ "; # 1## 1"
1" 1< <# $
b. 1entuk 1ulat
A4mm
"
5 d 4mm5 &
#
4mm5 &c4mm5
r4mm5
1ahan
Tempa
1ahan
Tuang
"## 1<,C$ B# BB 1< #
1<# 1,B" $C ?$ 1 "$
1## 11,"B <$ $" 1# "#
<# ?,CB ;# ;; ; 1$
"< <,$; "B 1 < 1#
1",< ,CC "# "1 ; B
2.2 Karakteristik Uji Tarik
A. Regangan
.egangan adalah perbandingan antara pertambahan panjang dengan panjang batang
mula 6 mula.
& D &
u
6 &
o
E &
u
D Panjang Sesudah Putus
&
o
D Panjang !ula 6 mula
(ika batang uji putusnya tidak ditengah 6 tengah antara dua titik ukuran dari jarak
patahnya kurang dari sepertiga panjangnya terhadap salah satu titik, maka penentuan
regangannya sebagai berikut8
Sebelum batang uji dites, panjang &o dibagi menjadi 1# bagian yang sama 4 ' D 1# 5
jika n D jumlah bagian A 6 1, dimana A adalah titik yang diambil dari bagian putus terpendek.
Perpanjangan sesudah putus ditentukan seperti gambar berikut8
(ika ' 6 n adalah genap
Putus
Putus
&
o
&

C B A
0 10 9 8 7 6 5
4 3 2 1
"
n '
n
F 1##
"

+
=
&
o
&
o
1> A1

B. Elastisitas
(ika batang ditarik dan mengalami .egangan, tetapi bila beban tariknya dihilangkan
batang kembali ke dimensi semula, maka hal ini dikatakan ,lastis. *alam *iagram Tegangan
6 .egangan, si=at ,lastisitas suatu bahan terjadi sampai batas Proporsional dimana %ukum
%ooke masih berlaku.
C. Modulus Elastisitas ( Modulus Young )
*alam menentukan hubungan antara beban dan .egangan, penampang batang harus
diketahui dengan demikian Tegangan yang dapat ditentukan sebagai berikut8
/ D 1eban 4+g=5
A D &uas Penampang 4mm
"
5
Perbandingan antara tegangan dan regangan elastis disebut Modulus Elastisitas.
4
'
7
mm
"
5
!odulus elstisitas suatu bahan sangat penting bagi ahli teknik dalam merencanakan suatu
konstruksi.
G
C" C' B A
0 10 9 8 7 6 5
4 3 2 1
n 1
"
1 n '
F 1##
H I

+ +
=
&
o
&
o
1> 1> A1

A
/
=

= ,
A
B
C
D
E
+eterangan 8
A D 1atas ,alstisitas
1 D 1atas &umer Atas
> D 1atas &umer 1awah
* D Tegangan !aksimum
J , D Tegangan Patah
D. Batas Proposional dan Batas Elastis
Sampai pada suatu titik yang disebut batas Proposionalitas, Tegangan sebanding
dengan .egangan, maka -ra=iknya menunjukan garis lurus. (ika sampai pada batas ,lastis
Tegangan tidak lagi sebanding dengan .egangan.
(ika beban dihilangkan maka panjang batang akan kembali seperti semula.
E. Batas Lumer
(ika beban yang bekerja pada batang uji diteruskan sampai diluar batas ,lastisitas,
maka akan terjadi secara tiba 6 tiba perpanjangan dari batang uji yang permanen. %al ini
disebut :ield Point 4 batas lumer 5, dimana .egangan meningkat sekalipun tidak ada
peningkatan Tegangan 4 hanya terjadi pada material lunak 5.
F. Yield Stregth / Proof Stress
)ntuk beberapa &ogam Paduan 'on /erro dan baja 6 baja keras, :ield Point sukar
untuk dideteksi begitu pula batas limitnya. 2leh karena itu dinyatakan perpanjangan 'on
Proposional. !isalnya 8 #," F. *idalam 0lmu bahan metode 7 cara ini dinamakan @ !etode
2==set A.
G
Putus
J
G. Ultimate Tensile Strength ( Tegangan Tarik )
Tegangan nominal maksimum yang mampu ditahan oleh benda uji sebelum patah
disebut @ Tegangan Tarik A yaitu merupakan perbandingan antara beban maksimum yang
dicapai selam percobaan tarik dan penampang mula 6 mula.
*imana 8
G
t
D Tegangan tarik bahan 4
'
7mm
"
5
/
maK
D 1eban !aksimim 4'5
A D &uas Penampang mula 6 mula 4mm
"
5
H. Konstraksi / Reduksi ( Pengecilan Penampang )
+onstraksi adalah pengecilan penampang akibat adanya beban tarik dan biasanya
dinyatakan dalam Prosentase.
*imana 8
A
o
D &uas Penampang !ula 6 mula
A
u
D &uas Penampang sesudah putus
BAB III
A
/
t
maK
=
F 1##

=
A
o
A
u
A
o
>
L!"#$%&!"#$ '(!"()*!
0nsert the test specimen8
- !ount the specimen =irst into the lower grip head, and then into the upper.
- !oose the grip chuck with the hand le9er 415 and mo9e it back,the hand le9er sits in a
loose position.
- 0nsert the specimen 45 deep enough and centered. The specimen will sit in the whole
lenghth o= the grip .
- &ock the grip.this is achie9ed by pressing the release le9er 4"5 and locking the hand
le9er 415
- 1e=ore appliying tension in the second grip head,set the corresponding distance
between the grip heads.
-
!asukkan benda uji8
- Pasang benda uji pertama ke bawah pegangan kepala, dan kemudian ke atas.
- Tekan pegangan chuck dengan tuas tangan 415 dan memindahkannya kembali, tuas
tangan duduk dalam posisi longgar.
- !asukkan benda uji 45 cukup dalam dan terpusat. 1enda akan terpasang di seluruh
penjepit dari pegangan.
- +unci grip.this ini dicapai dengan menekan tuas pelepas 4"5 dan mengunci tuas tangan
415.
- Sebelum appliying ketegangan dalam cengkeraman kedua kepala, atur jarak yang
sesuai antara kepala pegangan.
Per=orming eKperiment 8
- Set both displays to Lero by simultaneously pressing the button 4a5 and 4b5.
- Pre-load the specimen slightly 4ca.1 k' 4B5 5,to compensate the clearance in the
system per=orms taring both displays.
- Start the test by pressing the button 4<5.
- !easurement is terminated automatically i= test specimen breaks.
- .emo9e broken parts and mo9e upper tra9erse into =irst position by pressing the
button 4$5.
- A stress-strain-diagram can be generated by selecting He9aluation7stress-strain-
diagramH menu.
&angkah percobaan8
- !enetapkan kedua menampilkan ke nol dengan menekan secara bersamaan tombol 4a5
dan 4b5.
- Pra-beban spesimen sedikit 4>a.1 k' 4B5 5, untuk mengkompensasi clearance dalam
sistem melakukan Taring kedua monitor.
- !emulai pengujian dengan menekan tombol 4<5.
- Pengukuran dihentikan secara otomatis jika benda uji istirahat.
- !enghapus bagian yang rusak dan bergerak melintasi bagian atas ke posisi pertama
dengan menekan tombol 4$5.
- Sebuah tegangan-regangan-diagram dapat dihasilkan dengan memilih He9aluasi 7
tegangan-regangan-diagramH menu.
Pengujian Pertama
ST 37
Langkah Percobaan :
- %ubungkan sambungan ke listrik
- Putar !ain Switch ke posisi 1
- Atur +lem pada posisi # pada skala perpanjangan
- Pasang benda uji pada klem atas, kemudian pada klem bawah untur mengaturnya putar
%andwell pada klem
- Atur kecepatan gerak klem dengan memutar %andwell pada !esin
- 'ol kan skala penunjuk gaya
- Siapkan tabel dan alat tulis untuk mencatat hasilnya
- Tekan tombol M pada mesin sehingga terjadi pengujian
- Amati dan catat setiap pertambahan panjang dan besar gaya
- 1ila benda uji telah putus, ambil dan ukur pertambahan panjang maupun diameter
setelah putus
- !atikan mesin dengan cara memutar !ain Switch pada posisi #
- 1ersihkan !esin
- &akukan perhitungan dan analisa data pengujian
Rumus :
+
L,
TABEL HASIL PENG-.IAN TENSILE TEST
ST 37
S/)(00%(&,!"/1,!%+1")2
A
/
=

F 1##

=
&o
&

=
N
"
;
1
7
d A
=


S/)(00%(&,!"/1,!%/3&(


BAB IV
PENUTUP
341 K(012'5&!
- Tujuan Pengujian Tarik adalah untuk menentukan atau mengetahui si=at 6 si=at
mekanik dari material yang diuji dan dapat menggambarkan diagram Tegangan 4 5
dan .egangan 4 5.
- *alam merencanakan suatu konstruksi, kita harus mengetahui kemampuan suatu
bahan terhadap tarikan supaya bahan tersebut tidak berubah bentuknya atau bahkan
patah bila digunakan. )ntuk itulah diperlukan Uji Tarik suatu bahan.
- Perbedaan dari Pengujian Tarik terletak pada !esin yang digunakan, apabila yang
digunakan adalah !esin !anual maka hasilnya akan tidak sempurna 7 tepat.
Sedangkan apabila menggunakan !esin 2tomatis maka hasil yang di dapat akan
tepat.
342 SARAN
- &akukan Prosedur Praktik yang baik dan benar
- >atat setiap data 7 hasil dari setiap rangkaian percobaan dengan baik dan benar
- &akukan perhitungan sesuai dengan rumus dan ketentuan yang berlaku
- Perhatikan keselamatan kerja pada saat melakukan percobaan

Anda mungkin juga menyukai