Oleh :
Oleh :
.. ..
NIP. NIP.
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
NIP.197509202000121001
Daftar isi
HALAMAN PESETUJUAN.. i
HALAMAN PENGESAHAN.... ii
BAB I PENDAHULUAN. iv
BAB II ISI2
2. Identitas perusahaan....8
3.1 Simpulan.11
3.2 Saran.................12
DAFTAR PUSTAKA...13
LAMPIRAN..14
4.1 Dokumentasi..15
BAB 1
PENDAHULUAN
kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit adalah sumber utama minyak nabati
sesudah kelapa di Indonesia.
Kelapa sawit (Elais guineensis Jack) merupakan sumber minyak nabati yang
sangat penting disamping beberapa minyak nabati lain, seperti kelapa dalam,
kacang-kacangan dan biji-bijian lain. Kelapa sawit didatangkan ke Indonesia oleh
pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848. Minyak sawit digunakan sebagai
bahan baku minyak makan, margarin, sabun, kosmetika, industri baja, kawat,
radio, kulit dan industri farmasi. Bagian yang paling populer untuk diolah dari
kelapa sawit adalah daging buah yang banyak menghasilkan minyak sawit
mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng.
Kelapa sawit berbentuk pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Akar serabut
tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat
beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk
mendapatkan tambahan erasi.Seperti jenis palma lainnya, daunnya tersusun
majemuk menyirip.
Daun berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda.
Penampilannya agak mirip dengan tanaman Salak hanya saja dengan duri yang
tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga
umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas
sehingga penampilan menjadi mirip dengan kepala.
Bunga jantan dan betina terpisah namun berada pada satu pohon (monoecious
diclin) dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi
penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang
sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah
tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul
dari tiap pelapah. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah
sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam
lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan
sendirinya.untuk mengembangkan potensi dalam hal budidaya kelapa sawit
maka perlu adanya suatu tindakan yang konkrit untuk menggali lebih dalam
tentang pembibitan kelapa sawit di lapangan. Kegiatan tersebut akan dapat
tersalurkan melalui Praktek Kerja Lapangan (PKL) sehingga dapat mengetahui
masalah dan usaha yang dilakukan untuk mengatasi problema tersebut dalam
hal budidaya kelapa sawit.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan praktek akademik
bagi mahasiswa sehingga diharapkan mahasiswa memperoleh pengalaman
praktek mandiri yang nantinya akan berguna untuk pengembangan profesinya.
Kegiatan magang merupakan sarana latihan kerja bagi mahasiswa dalam
meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan keterampilan di bidang keilmuan
di masyarakat.
Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
ilmu pengetahuan serta upaya untuk membentuk sikap dan keterampilan
profesional dalam bekerja
Mahasiswa yang menjadi peserta pkl diharapkan dapat membantu memecahkan
masalah yang mungkin sedang dihadapi oleh institusi pkl tersebut. Kegiatan pkl
kerja akan sangat relevan jika dilaksanakan di lembaga yang sesuai dengan
program studi yang diambil, karena untuk mengaplikasikan ilmu yang telah di
dapat selama perkuliahan di perguruan tinggi.
Begitu juga untuk mahasiswa Politeknik Negeri Pontianak , progam studi
Manajemen Perkebunan , Fakultas Pertanian harus melaksanakan pkl di
lembaga-lembaga pada bidang pertanian.
Dengan demikian, diharapkan mahasiswa peserta pkl memiliki soft skill,
keterampilan, pengalaman serta mampu beradaptasi di dunia kerja terutama di
bidang pertanian, sehingga mampu membuat mahasiswa setelah lepas dari
ikatan akademik memiliki bekal dan daya saing untuk dunia kerja terutama di
bidang pertanian.
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertanian adalah BGA
Group. Perusahaan ini bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.
Selain bergerak di bidang perkebunan, perusahaan ini juga bergerak di bidang
pengolahan kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit. Adapun alasan dalam
memilih BGA Group adalah sebagai berikut:
A. BGA Group merupakan perusahaan yang sangat komplit dari berbagai
aspek (persediaan sarana produksi, budidaya, pemasaran, riset dan
pengembangan) sehingga pengetahuan yang diperoleh menyeluruh.
B. Mengenal sistem kerja dan sistem organisasi BGA Group serta
memperluas wawasan mahasiswa tentang dunia kerja yang akan di geluti
serta mampu memberikan pengalaman kerja atau praktek secara
langsung yang ada di lapangan.
C. Adanya kontrak ikatan kerja PKL antara mahasiswa dengan BGA Group.
Perencanaan SDM (Manpower Planning) adalah hal paling awal
yang dilakukan oleh perusahaan untuk membentuk manajemen SDM
yang baik. perencanaan SDM meliputi hal-hal detail dan teknis mengenai
karyawan. Misalnya jumlah karyawan, karakteristik kebutuhan karyawan,
dan perencanaan mengenai tugas apa yang akan dikerjakan oleh
karyawan di perusahaan tersebut. perencanaan SDM sangatlah penting
bagi perushaan karna dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi
perushaan,mendorong perilaku proaktif,mendorong terbangunnya sistem
informasi SDM yang akurat,hingga terciptanya hubungan yang harmonis.
di BGA Group masalah yang terjadi ialah pada SDM.banyaknya
karyawan yang bekerja diperusahaan tindak memenuhi SDM,seperti
banyaknya karyawan yang tidak sekolah atau hanya tamatan SMU.hal ini
dapat mempengaruhi kinerja karyawan di perusahaan.karna minimnya
pengetahuan karyawan tentang pertanian,kebanyakan dari karyawan
hanya mengetahui tentang pertanian secara singkat,seperti hanya
diberitahukan oleh atasan.
Pentingnya pendidikan yang tinggi seperti perkuliahan sangat penting
dibutuhkan karyawan,guna mengetahui teori-teori tentang pertanian.
BAB II
ISI
1. Tujuan PKL
Tujuan umum PKL adalah :
1. Memperkuat keterampilan kerja mahasiswa sekaligus mempraktekkan
langsung ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah ke dunia kerja
apabila ada perbedaan-perbedaan atau penyesuaian.
2. Mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja lebih cepat dan
profesional dalam kondisi kerja yang tentunya tidak terlalu jauh dengan
situasi dunia kerja nantinya.
2. Manfaat PKL
Setelah mengetahui tentang tanaman sawit , mulai dari daun, batang akar, bunga
dan buah, hal yang harus diperhatikan selanjutnya ialan SDM, karna SDM
merupakan aspek terpenting, menurut Sonny Sumarsono (2003, h 4), Sumber
Daya Manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama,
adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi.
Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh
seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk
memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu
melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan
tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau
masyarakat.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset penting untuk menunjang
keberhasilan suatu organisasi baik dalam perusahaan. SDM adalah pelaksana
seluruh kebijakan organisasi sehingga perlu dibekali dengan pengetahuan yang
memadai. Pentingnya sumber daya manusia ini perlu disadari oleh semua
tingkatan manajemen di perusahaan.
Bagaimanapun majunya teknologi saat ini, namun faktor manusia tetap
memegang peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi atau
perusahaan.
Banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja SDM, diantaranya
melalui kegiatan pelatihan. Kegiatan pelatihan merupakan proses memberikan
atau
meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta menanamkan sikap kepada
karyawan dimana proses tersebut akan sangat membantu karyawan dalam
mengkoreksi kekurangan-kekurangan kerjanya di masa silam sehingga
karyawan
tersebut dapat meningkatkan kinerjanya dalam bekerja.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Roza, (2009) mengenai peranan
pelatihan terhadap peningkatan kinerja karyawan membuktikan bahwa pelatihan
dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap karyawan sehingga
lebih efektif dalam pencapaian sasaran-sasaran program kerja ataupun tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan. Di samping itu pelaksanaan pelatihan
memerlukan biaya yang tidak sedikit maka diperlukan suatu perencanaan yang
matang, sistematis dan terarah dengan baik agar dana yang dikeluarkan tidak
sia-sia melainkan dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan yang pada
akhirnya akan memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan perusahaan.
Kegiatan pelatihan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan
keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu
melaksanakan tanggung jawab dengan baik, sesuai dengan standar kerja.
Kegiatan pelatihan juga dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan antara
sumber daya yang
dimiliki perusahaan dengan sumber daya manusia yang diharapkan perusahaan
agar perusahaan dapat mencapai tujuan, visi dan misi.
Tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian Khan, (2009) yang dimuat dalam
Global Journal of Management and Business Research menyatakan bahwa
pelatihan dan pengembangan berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi.
Selain itu metode on job training yang diterapkan di perusahaan terbukti efektif
dalam hal waktu dan penghematan biaya pelatihan.
Di sisi lain, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hetami, (2011)
mengenai pengaruh pelatihan dan penerapan SOP terhadap produktivitas teknisi
menunjukkan bahwa untuk meningkatkan produktivitas teknisi maka terlebih
dahulu perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi teknisi
dalam bekerja.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas teknisi adalah pelatihan
dan penerapan SOP. Pelatihan merupakan suatu keharusan dari suatu
organisasi karena
semakin terdidik dan terlatihnya teknisi maka semakin tinggi pula produktivitas
kerja.
Hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap produktivitas teknisi. Pada umumnya setiap perusahaan
memberikan berbagai macam pelatihan untuk karyawannya termasuk PT.
Bumitama Gunajaya Agro. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara kompetensi, motivasi, pendidikan dan pelatihan
terhadap produktivitas tenaga kerja
(Subroto, 2005).
PT. Bumitama Gunajaya Agro merupakan salah satu perusahaan swasta
nasional yang memproduksi TBS (Tandan Buah Segar) dan CPO (Crude Palm
Oil) . Banyak upaya yang telah dilakukan perusahaan untuk meningkatkan
kinerja karyawan, seperti mengirim karyawan melanjutkan pendidikan, seminar-
seminar dan program pelatihan.
Seluruh karyawan di perusahaan tersebut mendapatkan training dasar yang
merupakan program dari kantor pusat berisi materi umum yang berkaitan dengan
disiplin dan etika. Pada umumnya u ntuk tingkatan operator kegiatan pelatihan
bersifat on job training, dimana perusahaan mendatangkan trainer untuk
memberikan pelatihan di perusahaan. Operator yang bekerja dengan
menggunakan mesin atau peralatan diberikan pelatihan cara pengoperasian
mesin sehingga setiap operator dapat mengetahui tentang kerja mesin dan hal
sebagainya. Selain itu dalam melaksanakan program pelatihan perusahaan
mempunyai anggaran yang dikeluarkan setiap tahunnya, dimana besar anggaran
yang dikeluarkan perusahaan tidak sama dari tahun ke tahun karena disesuaikan
dengan kebutuhan pelatihan karyawan. Fakta di atas menunjukkan bahwa
perusahaan mendukung penuh upaya peningkatan kinerja SDM-nya.
Namun di sisi lain ukuran kinerja yang digunakan PT. Bumitama Gunajaya Agro
selama ini adalah jumlah output yang dihasilkan tenaga kerja, dan perusahaan
belum melakukan pengukuran terhadap kinerja mereka. Ukuran kinerja dengan
jumlah output saja tidak mampu menunjukkan peran setiap satuan tenaga kerja
yang digunakan terhadap hasil
kerjanya (output). Tingginya output yang dihasilkan belum tentu menunjukkan
kinerja SDM yang lebih baik. Ketika wawancara dilakukan didapat beberapa fakta
bahwa masih terdapat kekurangan pada operator ketika melaksanakan
pekerjaannya, kurangnya pengetahuan pekerja terhadap tanaman sawit dan cara
pengoperasian mesin,dikarenkan pekerja /karyawan tersebut hanya tamatan
sekolah tinggi menengah umum (SMU) , dimana hal ini akan berdampak pada
penurunan kinerja SDM perusahaan.
Selain itu kemampuan pekerja masih sebatas mampu mengoperasikan mesin
namun belum dapat melakukan perbaikan (trouble shooter). Hal tersebut terlihat
jelas pada saat mesin mengalami kerusakan, operator belum mampu melakukan
perbaikan terhadap mesin tersebut sehingga perusahaan menggunakan teknisi
untuk memperbaiknya sehingga kegiatan produksi terganggu yang akhirnya
bermuara kepada menurunnya kinerja SDM.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pentingnya SDM bagi perusahaan sangat berpengaruh pada perusahaan
tersebut,dikarenakan SDM adalah tonggak awal dalam memulai suatu tujuan
bersama guna memperoleh hasil yang diinginkan.SDM sangat berpengaruh pada
pelaksanaan kegiatan perusahaan, dengan SDM yang baik maka perusahaan
mendapatkan keuntungan dengan terlaksananya kegiatan perusahaan sesuai
jadwal.
Perlunya pendidikan yang tinggi bagi karyawan dalam sebuah perusahaan
karena agar karyawan mengetahui pekerjaannya masing-masing.
Pentingnya training bagi karyawan yang ingin bergabung dalam perusahaan agar
karyawan mengetahui cara kerja ,seperti operator mesin ,pentingnya training
pada operator mesin ini agar memudahkan karyawan dalam menjalankan
mesin,seghingga tidak adanya hambatan karyawan dalam bekerja.
3.2 Saran
Selama praktek kerja lapangan, mahasiswa harus mengikuti peraturan-
peraturan yang berlaku di PT. Bumitama Gunajaya Agro. Selain itu, mahasiswa
juga harus menggali ilmu dan pengetahuan sebanyak-sebanyaknya agar dapat
membandingkan antara teori yang diperoleh selama ini dengan keadaan di
lapangan. Sehingga mahasiswa akan lebih mudah ketika menyelesaikan laporan
PKL yang menjadi syarat kelulusan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN