i
ST2023
Buku Pedoman Teknis
ii
ST2023
KATA PENGANTAR
Akhirnya, Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak di pusat dan daerah
atas kontribusinya dalam pelaksanaan ST2023 ini.
Selamat Bekerja.
M. Habibullah
Lampiran 1. Alokasi Pelatihan Inda UTP PAPI Sensus Pertanian Tahun 2023 (ST2023)
Menurut Provinsi ............................................................................................................. 251
Lampiran 2. Alokasi Pelatihan Inda UTP CAPI Sensus Pertanian Tahun 2023 (ST2023)
Menurut Provinsi ............................................................................................................. 253
Lampiran 3. Alokasi Pelatihan Petugas UTP PAPI Sensus Pertanian Tahun 2023 (ST2023)
Menurut Provinsi ............................................................................................................. 255
Lampiran 4. Alokasi Pelatihan Petugas UTP CAPI Sensus Pertanian Tahun 2023 (ST2023)
Menurut Provinsi ............................................................................................................. 257
Lampiran 5. Alokasi Pelatihan Petugas UPB dan UTL Sensus Pertanian Tahun 2023
(ST2023) Menurut Provinsi .......................................................................................... 259
Lampiran 6. Daftar ST2023-L1.UPB ..................................................................................................... 261
Lampiran 7. Daftar ST2023-L1.UTL ...................................................................................................... 267
Lampiran 8. Daftar ST2023-L1.UTP Door to door ......................................................................... 270
Lampiran 9. Daftar ST2023-L1.UTP Snowball.................................................................................. 283
Lampiran 10. Daftar ST2023-L1.UTP.K Door to door ................................................................... 296
Lampiran 11. Daftar ST2023-L1.UTP.K Snowball ........................................................................... 300
Lampiran 12. Daftar ST2023-L2.UPB................................................................................................... 304
Lampiran 13. Daftar ST2023-L2.UTL ................................................................................................... 312
Lampiran 14. Daftar ST2023-L2.UTP ................................................................................................... 320
Lampiran 15. Daftar ST2023 PSLS........................................................................................................ 328
Lampiran 16. Daftar Narasumber Tambahan.................................................................................. 329
Lampiran 17. Daftar SLS/Non SLS Tidak Bermuatan .................................................................... 330
Lampiran 18. Format Berita Acara Nonrespon Pemutakhiran (Usaha Pertanian
Perorangan)....................................................................................................................... 331
Lampiran 19a. Format Berita Acara Non Respon (Usaha Pertanian Perorangan) ............ 332
Lampiran 19b. Format Berita Acara Non Respon (Perusahaan/Usaha) ................................ 333
Lampiran 20. Dokumen Rekap Wilayah Tugas Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) .. 334
Lampiran 21. Dokumen Rekap Wilayah Tugas Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) ....... 335
Lampiran 22. Dokumen Rekap Wilayah Tugas Petugas Lapangan Sensus ......................... 336
Lampiran 23. Format Kartu Kendali Laporan Mingguan Hasil Pendataan .......................... 337
Lampiran 24. Contoh Pertanyaan Tes Wawancara Calon Petugas Sensus Pertanian 2023
................................................................................................................................................ 338
Lampiran 25. Contoh Form Penilaian Calon Petugas .................................................................. 342
Buku Pedoman Teknis
xv
ST2023
Lampiran 26. Contoh Surat Daftar Riwayat Hidup ........................................................................ 343
Lampiran 27. Contoh Surat Pengumuman Rekrutmen Petugas *) ......................................... 344
Lampiran 28. Contoh Surat Pernyataan Tempat Tinggal ............................................................ 352
Lampiran 29. Contoh Surat Pernyataan Memiliki dan Menguasai Penggunaan ............... 353
Lampiran 30. Contoh Surat Lamaran Pekerjaan ............................................................................. 354
ST2023 merupakan kegiatan besar yang terdiri dari rangkaian tahapan kegiatan
yang diawali dengan perencanaan, persiapan, pengumpulan data, pengolahan data,
penyajian dan analisis data. Kegiatan ST2023 telah dimulai sejak tahun 2021 dan
Buku Pedoman Teknis
1
ST2023
direncanakan seluruh kegiatan akan berakhir pada tahun 2024. Pada tahun 2021,
dilakukan kegiatan uji coba pemutakhiran kerangka geospasial dan muatan ST2023, uji
coba pencacahan lengkap I dan II, gladi kotor pelaksanaan dan pengolahan ST2023,
pengumpulan metadata hasil ujicoba dan gladi kotor, pendataan podes 2021, dan
launching logo serta tagline ST2023.
Cakupan unit usaha pertanian ST2023 meliputi Usaha Pertanian Perorangan (UTP), Usaha
Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL).
Pada kegiatan ST2023, satuan wilayah kerja petugas UTP ditentukan dalam
Satuan Lingkungan Setempat (SLS). SLS yang digunakan adalah SLS hasil Sensus
Penduduk 2020 yaitu SLS yang ada muatan keluarga hasil SP2020, termasuk juga wilayah
1.5.1. Persiapan
1. Penyiapan dan alokasi instrumen;
1.5.2. Pelaksanaan
1. Pemutakhiran muatan Satuan Lingkungan Setempat (SLS) dengan informasi
awal berasal dari data hasil Sensus Penduduk 2020 dan data administrasi
Kementerian/Lembaga terkait sebagai informasi pendukung, seperti data
Perhutanan Sosial dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK), data kelompok tani dari Kementerian Pertanian (Kementan), serta
data pelaku usaha kelautan dan perikanan dari Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP).
2. Pemutakhiran Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) dan Usaha
Pertanian Lainnya (UTL) dengan informasi awal berasal dari data hasil
Updating Direktori Perusahaan Pertanian (DPP) dan Direktori Usaha
Pertanian Lainnya (DUTL) tahun 2022.
3. Pencacahan Usaha Pertanian Perorangan (UTP) dengan moda CAPI/PAPI
serta pencacahan Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) dan
Usaha Pertanian Lainnya (UTL) dengan moda CAWI/CAPI.
4. Monitoring Kualitas (MK) sebagai instrumen penjaminan kualitas yang
menjadi sistem peringatan dini (early warning system) pada ST2023.
5. Post Enumeration Survey (PES).
1.6. Petugas
Petugas pengelola sistem dan monitoring data moda CAPI untuk UTP serta
CAPI/CAWI untuk UPB maupun UTL terdiri dari:
1. Administrator (admin)
Administrator (admin) merupakan pengelola utama sistem di level BPS
RI/Provinsi/Kabupaten/Kota. Admin memiliki tugas membuat atau mengalokasikan
akun sesuai dengan peran yang sudah ditetapkan dan mengalokasikan beban tugas
secara berjenjang.
- Admin BPS RI bertugas mendaftarkan Admin Provinsi dan Viewer BPS RI.
Petugas MK ST2023 adalah petugas organik dari BPS Pusat dan BPS Provinsi.
2. Peta WS tanpa Petugas Mengenali wilayah kerja SLS PAPI dan CAPI
informasi titik Lapangan dan memetakan lokasi
bangunan Sensus bangunan berpenghuni
23. Master SLS/SubSLS BPS Sebagai rujukan untuk PAPI dan CAPI
Kabupaten/ memberikan kode SLS/Non SLS
Kota, baru yang ditemukan di
Pemeriksa Lapangan
Lapangan
Sensus
(Koseka)
24. Daftar ST2023- Petugas Daftar Perubahan SLS PAPI dan CAPI
PSLS Lapangan
Sensus
Pertanian Lainnya
(UTL)
PES ST2023
M2 Agustus – M2 September
4. Pelaksanaan Lapangan
2023
M2 Desember 2023 – M4
8. Perhitungan Indikator Coverage dan Content Error Januari 2024
Cakupan unit usaha pertanian ST2023 meliputi Usaha Pertanian Perorangan (UTP), Usaha
Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL).
Usaha Pertanian Perorangan (UTP) adalah unit usaha pertanian yang dikelola oleh satu
orang yang memiliki tanggung jawab teknis, yuridis, dan ekonomis untuk unit pertanian
tersebut. Orang tersebut dapat melakukan semua tanggung jawab secara langsung, atau
mendelegasikan yang terkait dengan pengelolaan kerja sehari-hari kepada seorang
manajer (tidak berbadan hukum). Usaha pertanian mencakup usaha di subsektor
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan
termasuk di dalamnya kegiatan jasa pertanian dan pembibitan pada masing masing
subsektor.
Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) adalah setiap bentuk usaha
yang menjalankan jenis usaha di sektor pertanian yang bersifat tetap, terus-menerus yang
didirikan dengan tujuan memperoleh laba yang pendirian perusahaan dilindungi hukum
atau izin dari instansi yang berwenang minimal pada tingkat kabupaten/kota, untuk
setiap tahapan kegiatan budidaya pertanian seperti: pemupukan, pemeliharaan, dan
pemanenan.
Usaha Pertanian Lainnya (UTL) adalah usaha pertanian oleh bukan perorangan maupun
bukan perusahaan pertanian yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan
kondisi lingkungan, sosial/ekonomi/sumberdaya dan keakraban untuk meningkatkan
produktivitas usaha tani dan kesejahteraan anggotanya dalam mengusahakan lahan
usaha tani secara bersama pada satu hamparan atau kawasan tertentu. Contoh bentuk
entitasnya adalah pondok pesantren, lembaga pemasyarakatan, kantor
1). Strata konsentrasi pertanian ditentukan dengan cut of point kuartil pertama (Q1)
proporsi keluarga pertanian di masing-masing SLS/non-SLS, dengan ketentuan
sebagai berikut:
dengan:
𝑥𝑡
𝑝 = , merupakan proporsi keluarga pertanian (𝑥𝑡 ) terhadap seluruh keluarga
𝑋
(𝑋) di SLS/non-SLS
2). SLS/non-SLS dengan nilai proporsi di bawah ambang batas (treshold) dapat
ditentukan sebagai SLS/non-SLS konsentrasi pertanian dengan syarat jumlah
keluarga pertanian di wilayah SLS/non-SLS tersebut lebih dari kuartil pertama
(Q1) jumlah keluarga pertanian di kabupaten/kota. Dengan ketentuan sebagai
berikut:
dengan:
𝑌𝑡𝑄1 merupakan kuartil pertama jumlah keluarga pertanian di seluruh SLS pada
kabupaten.
4). Tahap akhir, hasil butir 1) s.d. 3) dilakukan penyesuaian kembali terhadap seluruh
SLS/non-SLS secara bertahap dengan mempertimbangkan jumlah keluarga
pertanian di SLS, sebagai berikut:
dengan:
5). Update klasifikasi wilayah konsentrasi pertanian berdasarkan data hasil kegiatan
Pendataan Awal Regsosek 2022 khusus diberlakukan pada SLS yang mengalami
perubahan dan terbentuk menjadi beberapa sub-SLS. Penentuan sub-SLS
konsentrasi pertanian dilakukan sesuai tahapan di atas, tanpa mengubah
ambang batas kriteria agar tidak memengaruhi klasifikasi SLS/non-SLS lain.
Tabel 2.2 Metode Pengumpulan Data Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum
Metode Pengumpulan
Kegiatan Keterangan
Data
Pencacahan Lengkap
Bagi UPB yang tidak merespons email blast
Wawancara langsung (tidak mengisi e-form) atau tidak bersedia
melakukan pengisian kuesioner mandiri.
Pencacahan lengkap UTL dilakukan oleh petugas Task Force (TF). Pemutakhiran
dilakukan dengan bantuan nama UTL yang tertera pada prelist. Pencacahan lengkap
dilakukan langsung setelah selesai pemutakhiran. Jika UTL tidak bersedia dilakukan
pencacahan lengkap pada saat kunjungan, maka UTL dapat diberikan alternatif untuk
melakukan pengisian kuesioner secara mandiri (dengan moda CAWI). Petugas TF akan
mengirimkan link pengisian kuesioner secara mandiri kepada UTL.
Secara rinci moda pendataan pada masing-masing usaha UTP, UPB, dan UTL
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.4 Moda Pencacahan Data Usaha Pertanian Perorangan (UTP), Usaha Perusahaan
Pertanian Berbadan Hukum (UPB) dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL)
Unit Usaha Kegiatan Moda
Pemutakhiran CAPI
Usaha Pertanian
Lainnya (UTL)
Pencacahan Lengkap CAPI/CAWI
Keterangan:
: Garis Koordinasi
: Garis Komando
1. Pengarah
bertugas memberikan arahan umum dan kebijakan terkait pelaksanaan
kegiatan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) Tahun Anggaran 2023.
2. Ketua Tim Pelaksana
bertugas bertanggung jawab secara penuh atas penyelenggaraan kegiatan
Sensus Pertanian 2023 (ST2023) Tahun Anggaran 2023.
3. Penanggung Jawab Bidang Instrumen, Teknis Pendataan, dan Manajemen
Lapangan, bertugas untuk:
a. bertanggung jawab atas kualitas instrumen pendataan dan rekrutmen
petugas pada pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023;
b. bertanggung jawab atas teknis pendataan pada pelaksanaan kegiatan
ST2023 Tahun Anggaran 2023;
2. Wakil Ketua
a. membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
instrumen pendataan pada kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023; dan
b. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang
dalam rangka pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023 bidang
instrumen pendataan.
3. Anggota
a. membantu Ketua Bidang dan Wakil Ketua Bidang dalam melaksanakan
tugas-tugas bidang instrumen pendataan pada kegiatan ST2023 Tahun
Anggaran 2023; dan
b. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang dan
Wakil Ketua Bidang dalam rangka pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun
Anggaran 2023 bidang instrumen pendataan.
2. Wakil Ketua
a. membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
manajemen lapangan unit perorangan pada kegiatan ST2023 Tahun
Anggaran 2023; dan
b. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang
dalam rangka pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023 bidang
manajemen lapangan unit perorangan.
3. Anggota
a. membantu Ketua Bidang dan Wakil Ketua Bidang dalam melaksanakan
tugas-tugas bidang manajemen lapangan unit perorangan pada kegiatan
ST2023 Tahun Anggaran 2023; dan
b. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang dan
Wakil Ketua Bidang dalam rangka pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun
Anggaran 2023 bidang manajemen lapangan unit perorangan.
1. Ketua
a. menyusun rancangan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ST2023
Tahun Anggaran 2023;
b. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun
Anggaran 2023;
c. mengimplementasikan manajemen risiko pada pelaksanaan kegiatan
ST2023 Tahun Anggaran 2023 bidang perencanaan anggaran;
Buku Pedoman Teknis
44
ST2023
d. mendokumentasikan dan melaporkan perkembangan pelaksanaan
kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023 bidang perencanaan anggaran
kepada Penanggung Jawab Bidang; dan
e. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan Penanggung Jawab Bidang
dalam rangka pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023 terkait
bidang perencanaan anggaran.
2. Wakil Ketua
a. membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
perencanaan anggaran pada kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023; dan
b. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang
dalam rangka pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023 bidang
perencanaan anggaran.
3. Anggota
a. membantu Ketua Bidang dan Wakil Ketua Bidang dalam melaksanakan
tugas-tugas bidang perencanaan anggaran pada kegiatan ST2023 Tahun
Anggaran 2023; dan
b. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang dan
Wakil Ketua Bidang dalam rangka pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun
Anggaran 2023 bidang perencanaan anggaran.
F. Bidang Keuangan
1. Ketua
a. menyusun pedoman administrasi untuk pengelolaan keuangan pada
pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023;
b. mengelola administrasi keuangan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan
ST2023 Tahun Anggaran 2023;
c. melakukan verifikasi penggunaan anggaran pada pelaksanaan kegiatan
ST2023 Tahun Anggaran 2023;
d. mengimplementasikan manajemen risiko pada pelaksanaan kegiatan
ST2023 Tahun Anggaran 2023 bidang keuangan;
e. mendokumentasikan dan melaporkan perkembangan pelaksanaan
kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023 bidang keuangan kepada
Penanggung Jawab Bidang; dan
3. Anggota
a. membantu Ketua Bidang dan Wakil Ketua Bidang dalam melaksanakan
tugas-tugas bidang koordinasi kelembagaan pertanian pada kegiatan
ST2023 Tahun Anggaran 2023; dan
c. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang dan
Wakil Ketua Bidang dalam rangka pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun
Anggaran 2023 bidang koordinasi kelembagaan pertanian.
1. Ketua
a. mengelola koordinasi dan kerja sama antarlembaga dan instansi
pemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan ST2023
Tahun Anggaran 2023;
b. mengelola sosialisasi dan publisitas kegiatan ST2023 Tahun Anggaran
2023;
c. menyusun materi dan bantuan hukum dalam rangka pelaksanaan kegiatan
ST2023 Tahun Anggaran 2023;
d. mengimplementasikan manajemen risiko pada pelaksanaan kegiatan
ST2023 Tahun Anggaran 2023 bidang hubungan masyarakat dan hukum;
e. mendokumentasikan dan melaporkan perkembangan pelaksanaan
kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023 bidang hubungan masyarakat dan
hukum kepada Penanggung Jawab Bidang; dan
f. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan Penanggung Jawab Bidang
dalam rangka pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023 terkait
bidang hubungan masyarakat dan hukum.
3. Anggota
a. membantu Ketua Bidang dan Wakil Ketua Bidang dalam melaksanakan
tugas-tugas bidang hubungan masyarakat dan hukum pada kegiatan
ST2023 Tahun Anggaran 2023; dan
b. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang dan
Wakil Ketua Bidang dalam rangka pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun
Anggaran 2023 bidang hubungan masyarakat dan hukum.
1. Ketua
a. mengelola pengadaan dan distribusi logistik untuk kegiatan ST2023 Tahun
Anggaran 2023;
b. mengelola pengadaan dan distribusi kebutuhan perlengkapan
infrastruktur untuk kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023;
c. memberikan asistensi terhadap proses dan permasalahan pengadaan
barang dan jasa untuk kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023;
d. melaksanakan monitoring laporan penggunaan/pengelolaan barang/jasa
(logistik) untuk kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023;
e. mengimplementasikan manajemen risiko pada pelaksanaan kegiatan
ST2023 Tahun Anggaran 2023 bidang logistik, pengadaan, dan
perlengkapan;
f. mendokumentasikan dan melaporkan perkembangan pelaksanaan
kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023 bidang logistik, pengadaan, dan
perlengkapan kepada Penanggung Jawab Bidang; dan
2. Wakil Ketua
a. membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
logistik, pengadaan, dan perlengkapan pada kegiatan ST2023 Tahun
Anggaran 2023; dan
b. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang
dalam rangka pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023 bidang
logistik, pengadaan, dan perlengkapan.
3. Anggota
a. membantu Ketua Bidang dan Wakil Ketua Bidang dalam melaksanakan
tugas-tugas bidang logistik, pengadaan, dan perlengkapan pada kegiatan
ST2023 Tahun Anggaran 2023; dan
b. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang dan
Wakil Ketua Bidang dalam rangka pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun
Anggaran 2023 bidang logistik, pengadaan, dan perlengkapan.
1. Ketua
a. menyusun proses bisnis umum untuk pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun
Anggaran 2023;
b. menyusun rancangan metodologi pengumpulan data pada kegiatan
ST2023 Tahun Anggaran 2023;
c. menyediakan peta wilayah kerja statistik dan aplikasi wilkerstat untuk
kegiatan pelaksanaan ST2023 Tahun Anggaran 2023;
d. merancang kerangka sampel hasil kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023
yang dapat digunakan untuk kegiatan survei berbasis pertanian;
e. menyusun kodifikasi komoditas, serta bridging Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia (KBLI) dan Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia (KBKI)
untuk pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023;
L. Bidang Diseminasi
1. Ketua
a. merancang materi diseminasi data dan analisis hasil kegiatan ST2023
Tahun Anggaran 2023;
b. merancang rancangan strategi diseminasi dan publisitas data hasil
kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023;
c. melakukan monitoring penyusunan metadata kegiatan ST2023 Tahun
Anggaran 2023;
d. mengimplementasikan manajemen risiko pada pelaksanaan kegiatan
ST2023 Tahun Anggaran 2023 bidang diseminasi;
e. mendokumentasikan dan melaporkan perkembangan pelaksanaan
kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023 bidang diseminasi kepada
Penanggung Jawab Bidang; dan
f. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan Penanggung Jawab Bidang
dalam rangka pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023 terkait
bidang diseminasi.
2. Wakil Ketua
a. membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
diseminasi pada kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023; dan
b. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang
dalam rangka pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023 bidang
diseminasi.
3. Anggota
a. membantu Ketua Bidang dan Wakil Ketua Bidang dalam melaksanakan
tugas-tugas bidang diseminasi pada kegiatan ST2023 Tahun Anggaran
2023; dan
b. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang dan
Wakil Ketua Bidang dalam rangka pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun
Anggaran 2023 bidang diseminasi.
1. Ketua
a. melakukan pengawasan administrasi keuangan pada pelaksanaan
kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023;
b. memeriksa kelengkapan dan konsistensi dokumentasi administrasi
keuangan pada pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023;
c. mengimplementasikan manajemen risiko pada pelaksanaan kegiatan
ST2023 Tahun Anggaran 2023 bidang pengawasan administrasi;
d. mendokumentasikan dan melaporkan perkembangan pelaksanaan
kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023 bidang pengawasan administrasi
kepada Penanggung Jawab Bidang; dan
e. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan Penanggung Jawab Bidang
dalam rangka pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023 terkait
bidang pengawasan administrasi.
2. Wakil Ketua
a. membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
pengawasan administrasi pada kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023;
dan
b. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang
dalam rangka pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun Anggaran 2023 bidang
pengawasan administrasi.
3. Anggota
a. membantu Ketua Bidang dan Wakil Ketua Bidang dalam melaksanakan
tugas-tugas bidang pengawasan administrasi pada kegiatan ST2023
Tahun Anggaran 2023; dan
b. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang dan
Wakil Ketua Bidang dalam rangka pelaksanaan kegiatan ST2023 Tahun
Anggaran 2023 bidang pengawasan administrasi.
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Pelaksana Sensus Pertanian 2023 di BPS Provinsi
A. Penanggung Jawab
1. Bertanggung jawab secara penuh atas pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian
Tahun 2023 Provinsi Tahun Anggaran 2023; dan
2. Mengevaluasi dan melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan Sensus
Pertanian Tahun 2023 di Provinsi kepada Penanggung Jawab Kegiatan Sensus
Pertanian Tahun 2023 di Badan Pusat Statistik.
C. Pelaksana Kegiatan
b. Anggota:
1. Membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
administrasi, hubungan masyarakat, dan logistik dalam rangka
pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 Provinsi Tahun
Anggaran 2023; dan
2. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang
dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023
Provinsi Tahun Anggaran 2023 bidang administrasi, hubungan
masyarakat, dan logistik.
b. Anggota:
1. Membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
teknis pendataan dan manajemen lapangan unit perorangan dalam
rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 Provinsi
Tahun Anggaran 2023; dan
2. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang
dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023
Provinsi Tahun Anggaran 2023 bidang teknis pendataan dan
manajemen lapangan unit perorangan.
III. Bidang Teknis Pendataan dan Manajemen Lapangan Unit Perusahaan dan
Usaha Pertanian Lainnya
a. Ketua:
1. Menyusun strategi dan rencana kerja bidang teknis pendataan dan
manajemen lapangan unit perusahaan dan usaha pertanian lainnya
dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023
Provinsi Tahun Anggaran 2023;
2. Mempersiapkan kelengkapan instrumen unit perusahaan dan usaha
pertanian lainnya yang terkait pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian
Tahun 2023 Provinsi Tahun Anggaran 2023;
3. Mempersiapkan wilayah kerja, manajemen, dan organisasi lapangan
unit perusahaan dan usaha pertanian lainnya yang terkait
pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 Provinsi Tahun
Anggaran 2023;
Buku Pedoman Teknis
60
ST2023
4. Memastikan kelancaran pelaksanaan lapangan unit perusahaan dan
usaha pertanian lainnya Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023
Provinsi Tahun Anggaran 2023;
5. Melakukan implementasi manajemen risiko Kegiatan Sensus
Pertanian Tahun 2023 Provinsi Tahun Anggaran 2023 bidang teknis
pendataan dan manajemen lapangan unit perusahaan dan usaha
pertanian lainnya; dan
6. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Tim Pelaksana
dalam rangka Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 Provinsi Tahun
Anggaran 2023 terkait bidang teknis pendataan dan manajemen
lapangan unit perusahaan dan usaha pertanian lainnya.
b. Anggota:
1. Membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
teknis pendataan dan manajemen lapangan unit perusahaan dan
usaha pertanian lainnya dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus
Pertanian Tahun 2023 Provinsi Tahun Anggaran 2023; dan
2. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang
dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023
Provinsi Tahun Anggaran 2023 bidang teknis pendataan dan
manajemen lapangan unit perusahaan dan usaha pertanian lainnya.
b. Anggota:
1. Membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
pengolahan dan teknologi informasi dalam rangka pelaksanaan
Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 Provinsi Tahun Anggaran
2023; dan
2. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang
dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023
Provinsi Tahun Anggaran 2023 bidang pengolahan dan teknologi
informasi.
b. Anggota:
1. Membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
koordinasi kelembagaan pertanian dalam rangka pelaksanaan
Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 Provinsi Tahun Anggaran
2023; dan
2. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang
dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023
Provinsi Tahun Anggaran 2023 bidang koordinasi kelembagaan
pertanian.
b. Anggota:
1. Membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
diseminasi dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian
Tahun 2023 Provinsi Tahun Anggaran 2023; dan
2. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang
dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023
Provinsi Tahun Anggaran 2023 bidang diseminasi.
b. Anggota:
1. Membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
pengawasan manajemen risiko dalam rangka pelaksanaan Kegiatan
Sensus Pertanian Tahun 2023 Provinsi Tahun Anggaran 2023; dan
2. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang
dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023
Provinsi Tahun Anggaran 2023 bidang pengawasan manajemen
risiko.
Gambar 3.4 Struktur Organisasi Pelaksana Sensus Pertanian 2023 di BPS Kabupaten/Kota
A. Penanggung Jawab
b. Anggota:
1. Membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
teknis pendataan dan manajemen lapangan dalam rangka
pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 Kabupaten/Kota
Tahun Anggaran 2023; dan
2. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang
dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023
Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2023 bidang teknis pendataan dan
manajemen lapangan.
b. Anggota:
1. Membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
pengolahan dan teknologi informasi dalam rangka pelaksanaan
Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 Kabupaten/Kota Tahun
Anggaran 2023; dan
2. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang
dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023
Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2023 bidang pengolahan dan
teknologi informasi.
b. Anggota:
1. Membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
analisis dan kualitas data dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus
Pertanian Tahun 2023 Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2023; dan
2. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang
dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023
Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2023 bidang analisis dan kualitas
data.
b. Anggota:
1. Membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
koordinasi kelembagaan pertanian dalam rangka pelaksanaan
Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023 Kabupaten/Kota Tahun
Anggaran 2023; dan
2. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang
dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023
Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2023 bidang koordinasi
kelembagaan pertanian.
b. Anggota:
1. Membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
diseminasi dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian
Tahun 2023 Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2023; dan
Buku Pedoman Teknis
71
ST2023
2. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang
dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023
Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2023 bidang diseminasi.
b. Anggota:
1. Membantu Ketua Bidang dalam melaksanakan tugas-tugas bidang
pengawasan manajemen risiko dalam rangka pelaksanaan Kegiatan
Sensus Pertanian Tahun 2023 Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2023;
dan
2. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Ketua Bidang
dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Sensus Pertanian Tahun 2023
Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2023 bidang pengawasan
manajemen risiko.
Gambar 3.6 Organisasi Lapangan UPB dan UTL Sensus Pertanian 2023
Uraian tugas organisasi lapangan UPB dan UTL ST2023 adalah sebagai berikut:
A. Supervisor
Petugas yang bertugas sebagai petugas Task Force (TF) diutamakan organik
BPS Kabupaten/Kota. Seorang TF bertugas melakukan pencacahan terhadap Usaha
Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL)
Kinerja petugas pada kegiatan sensus atau survei sebelumnya dapat menjadi
perhatian dan pertimbangan tersendiri dalam penentuan calon petugas. Petugas
Pelaksanaan ST2023 berasal dari anggota masyarakat dan diupayakan dari wilayah
setempat.
Petugas pelaksanaan ST2023 akan diangkat secara sah/resmi oleh Kepala BPS
Kabupaten/Kota atau pejabat lain yang ditunjuk dan dinyatakan dengan surat perjanjian
kontrak kerja antara petugas dengan BPS. Petugas yang telah terikat kontrak dengan BPS
diwajibkan mengikuti kegiatan pelatihan petugas pelaksanaan ST2023. Perjanjian telah
dipahami dan ditandatangani sebelum mengikuti pelatihan.
Calon Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) yang dapat direkrut oleh BPS
Kabupaten/Kota pada setiap kecamatan berasal dari:
1. Diutamakan pegawai organik dari BPS Kabupaten/Kota
2. Jika rekrutmen Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) dari poin (1) tidak dapat
terpenuhi, maka dapat dipilih dari mitra BPS yang tergolong senior,
berpengalaman, atau berkinerja baik, diutamakan berpendidikan minimal SMA
atau sederajat, dan berasal dari kecamatan yang bersangkutan atau kecamatan
terdekat dengan wilayah tugasnya.
Selain itu, terdapat beberapa syarat umum dalam perekrutan Koseka, antara lain:
1. Mampu mengkoordinir dan mengawasi Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) dan
Petugas Lapangan Sensus;
2. Mampu bekerjasama dan berkoordinasi dengan pegawai BPS, Aparatur
Kecamatan, Aparatur Desa/Kelurahan, Ketua/Pengurus SLS, tokoh agama dan
tokoh masyarakat;
3. Diutamakan memiliki/menguasai kendaraan bermotor roda dua;
4. Mengenal wilayah tugas dengan baik;
5. Bersedia berada di sekitar lokasi wilayah tugasnya selama kegiatan lapangan
berlangsung;
6. Sehat jasmani dan rohani;
7. Memiliki email aktif; dan
8. Memiliki/menguasai tablet/smartphone dan mampu mengoperasikan aplikasi
dengan baik. Spesifikasi minimal tablet/smartphone Pemeriksa Lapangan Sensus
(Koseka) di wilayah PAPI sebagai berikut:
A. Petugas Taskforce
Calon Petugas Taskforce yang dapat direkrut oleh BPS Kabupaten/Kota berasal
dari:
1. Diutamakan pegawai organik dari BPS Kabupaten/Kota
2. Jika rekrutmen Petugas Taskforce dari poin (1) tidak dapat terpenuhi, maka dapat
dipilih dari mitra BPS yang diutamakan berpendidikan minimal SMA atau
sederajat.
Selain itu, terdapat beberapa syarat umum dalam perekrutan Petugas Taskforce, antara
lain:
1. Mampu bekerjasama dan berkoordinasi dengan baik;
2. Diutamakan memiliki/menguasai kendaraan bermotor roda dua;
3. Mengenal wilayah tugas dengan baik;
4. Bersedia berada di sekitar lokasi wilayah tugasnya selama kegiatan lapangan
berlangsung;
Buku Pedoman Teknis
89
ST2023
5. Sehat jasmani dan rohani;
6. Memiliki email aktif; dan
7. Memiliki/menguasai tablet/smartphone dan mampu mengoperasikan aplikasi
dengan baik. Spesifikasi minimal tablet/smartphone Petugas Taskforce sebagai
berikut:
a. Menggunakan Operating System Android, dengan versi minimal adalah 7
(Nougat);
b. Ukuran layar minimal 5 inch;
c. Processor Quadcore 1,4 GHz;
d. Memiliki memori system (RAM) minimal 4 GB free 2 GB;
e. Memiliki memori internal minimal 32 GB free 3 GB;
f. Memiliki fitur kamera;
g. Memiliki fitur GPS;
h. Dapat terkoneksi dengan internet, baik melalui wifi atau jaringan 3G/4G/LTE.
B. Supervisor
Petugas Supervisor merupakan pegawai organik dari BPS
Provinsi/Kabupaten/Kota.
Petugas Monitoring Kualitas (MK) merupakan pegawai organik dari BPS Pusat
dan BPS Provinsi. Persyaratan Petugas MK akan dijelaskan di buku teknis MK
D. Petugas Matching
E. Petugas Supervisor
1. Diutamakan berpendidikan minimal tamat SMA/sederajat;
2. Bersedia bekerja terikat kontrak;
3. Sehat jasmani dan rohani;
4. Disiplin dan berkomitmen;
5. Mampu berbahasa Indonesia;
6. Mampu bekerja sebagai petugas pengolahan data;
7. Mampu mengoperasikan komputer dengan baik dan benar;
8. Mampu bekerjasama dan berkoordinasi dengan sesama Petugas Matching
lainnya;
9. Wajib mengikuti kegiatan pelatihan petugas matching ST2023.
F. Koordinator Matching
A. Petugas Receiving-Batching
B. Petugas Editing-Coding
1. Diutamakan berpendidikan minimal tamat SMA/sederajat;
2. Bersedia bekerja terikat kontrak;
3. Sehat jasmani dan rohani;
4. Disiplin dan berkomitmen;
5. Mampu berbahasa Indonesia;
6. Mampu bekerja baik sebagai petugas pengolahan data;
7. Mampu bekerjasama dan berkoordinasi dengan sesama Petugas Pengolahan
Data lainnya;
8. Wajib mengikuti kegiatan pelatihan petugas pengolahan ST2023.
D. Pengawas Pengolahan
1. Diutamakan berpendidikan minimal tamat SMA/sederajat;
2. Bersedia bekerja terikat kontrak;
3. Sehat jasmani dan rohani;
Buku Pedoman Teknis
94
ST2023
4. Disiplin dan berkomitmen;
5. Mampu berbahasa Indonesia;
6. Mampu bekerja sebagai petugas pengolahan data;
7. Mampu mengoperasikan komputer dengan baik dan benar;
8. Mampu bekerjasama dan berkoordinasi dengan sesama Petugas Pengolahan
Data lainnya;
9. Wajib mengikuti kegiatan pelatihan petugas pengolahan ST2023.
1. Mitra mendaftar melalui aplikasi SOBAT BPS, yang dapat diakses melalui website
(https://mitra.bps.go.id) atau menggunakan SOBAT App yang dapat diunduh
melalui Google Playstore. Mitra yang mendaftar melalui website atau app akan
langsung muncul pada aplikasi Manajemen Mitra (https://manajemen-
mitra.bps.go.id). BPS Kabupaten/Kota dapat menentukan mitra yang terpilih
melalui aplikasi Manajemen Mitra.
1. Fotokopi ijazah Pendidikan terakhir. Untuk beberapa wilayah yang tidak dapat
memenuhi kriteria ini maka harus dilengkapi dengan Surat Pernyataan dari BPS
Kabupaten/Kota;
2. Fotokopi kartu identitas (KTP);
3. Pas foto terbaru 3x4 1 lembar dan 4x6 1 lembar;
4. Daftar Riwayat Hidup;
5. Surat Pernyataan bertempat tinggal di suatu wilayah;
6. Surat Lamaran;
f. Panitia menetapkan calon Petugas ST2023 yang sesuai dengan kriteria melalui
berkas yang telah dikumpulkan dan apabila diperlukan panitia dapat melakukan
wawancara pada calon Petugas.
i. Kepala BPS kabupaten/kota membuat surat rekomendasi sebagai mitra BPS pada
kegiatan ST2023 bagi Petugas ST2023 yang terpilih dari metode seleksi prioritas
2 (selain dari pada prioritas 1).
j. Setiap calon Petugas ST2023 terpilih harus mengisi biodata pada lembar biodata
yang sudah disiapkan di kantor BPS kabupaten/kota.
Operator yang dapat mengakses website SIMPEN harus didaftarkan terlebih dahulu
oleh admin di BPS Provinsi dan BPS Kab/Kota. SIPMEN digunakan untuk melakukan input
data distribusi/alokasi dokumen, penerimaan dokumen dari lapangan, editing coding,
penerimaan dokumen di pusat pengolahan data, dan penyimpanan dokumen.
Dokumen yang diterima oleh BPS Provinsi dari penyedia dialokasikan dan
dikirimkan ke BPS Kabupaten/Kota. Dokumen yang diterima oleh BPS Kabupaten/Kota
selanjutnya dialokasikan dan dikirimkan ke Koseka. Data pendistribusian dokumen
diinputkan oleh operator ke dalam aplikasi SIPMEN.
Semua dokumen hasil pendataan maupun sisa dokumen yang tidak digunakan
(termasuk yang rusak/hilang) pada Pencacahan Lengkap ST2023 dikumpulkan kembali
oleh Pemeriksa Lapangan Sensus dan diserahkan ke Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka)
Penjelasan lebih rinci mengenai pengelolaan dokumen pendataan dapat dipelajari lebih
lanjut pada Buku 4C Pedoman SOBAT dan SIPMEN.
2. Desa/kelurahan terbagi dalam wilayah SLS dan non SLS, artinya wilayah
desa/kelurahan sebagian masuk sebagai wilayah yang memiliki tingkatan wilayah
di bawah desa/kelurahan (SLS) dan sebagian wilayah tidak tercakup dalam SLS
manapun di desa/kelurahan tersebut. Contoh: Desa Tanjung Raman terdiri dari 2
SLS dan 1 Non SLS, yaitu, Dusun Lemba, Dusun Lurung Dalam dan Wilayah
Perkebunan.
3. Desa/kelurahan terbagi habis dalam wilayah non SLS, artinya tidak ada tingkatan
wilayah lagi di bawah wilayah desa/kelurahan. Contoh: Desa Terulung terdiri dari
2 Non SLS, yaitu wilayah permukiman Desa Terulung dan wilayah sawah
(Pertanian).
Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) adalah organisasi masyarakat yang
diakui dan dibina oleh pemerintah untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai
kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan kegotongroyongan dan
kekeluargaan serta untuk membantu meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di desa dan kelurahan.
SLS yang digunakan sebagai wilayah kerja statistik pada kegiatan Sensus
Pertanian 2023 adalah SLS Terkecil. SLS terkecil merupakan wilayah SLS pada tingkatan
paling rendah di bawah desa. Susunan tingkatan SLS di bawah desa beragam bisa terdiri
dari satu atau lebih tingkatan.
1. Contoh desa dengan satu tingkatan SLS.
Wilayah desa/kelurahan dapat terbagi habis seluruhnya dalam wilayah SLS dan/atau
non SLS dengan penjabaran sebagai berikut:
1. Desa/kelurahan seluruh wilayahnya terbagi habis dalam SLS sesuai tingkatan-
tingkatan yang ada.
2. Desa/kelurahan terbagi dalam wilayah SLS dan non SLS, artinya wilayah
desa/kelurahan sebagian masuk sebagai wilayah yang memiliki tingkatan wilayah
di bawah desa/kelurahan (SLS) dan sebagian wilayah tidak tercakup dalam SLS
mana pun di desa/kelurahan tersebut.
3. Desa/kelurahan terbagi habis dalam wilayah non SLS, artinya tidak ada tingkatan
wilayah lagi di bawah wilayah desa/kelurahan.
Wilayah non SLS adalah bagian wilayah desa yang tidak termasuk dalam cakupan
SLS. Wilayah tersebut bisa berupa wilayah bervegetasi pertanian, wilayah bervegetasi
bukan pertanian, lahan terbuka, kawasan terbangun pemukiman, kawasan terbangun
bukan pemukiman, dan wilayah perairan.
1. Wilayah bervegetasi pertanian, adalah daerah yang arealnya diusahakan untuk
budidaya tanaman pangan, perkebunan dan holtikultura. Contohnya: sawah,
ladang, tegal atau huma, dan perkebunan.
3. Lahan terbuka, adalah lahan tanpa tutupan baik yang bersifat alami, semi alami
maupun artifisial. Contohnya lahan terbuka pada kaldera (kawah hasil letusan
gunung berapi), lahar dan lava, hamparan pasir pantai, beting pantai (bagian
darat terluar ke arah laut), gumuk pasir, dan lain-lain.
Kode identitas SLS/non SLS terdiri dari 14 atau 16 angka (digit) dengan rincian
sebagai berikut:
1. Digit pertama sampai sepuluh menunjukkan kode wilayah desa/kelurahan.
2. Digit sebelas menunjukkan kode wilayah SLS/non SLS seperti pada klasifikasi
yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya, sebagai berikut:
Perubahan SLS pada pelaksanaan ST2023 yang dicakup adalah perubahan SLS
dalam suatu desa (dan setingkatnya), dan dibatasi jenis perubahan sebagai berikut:
a. Pemekaran
Penggabungan adalah dua atau beberapa SLS utuh bergabung membentuk satu
SLS gabungan. SLS gabungan dapat merujuk pada salah satu SLS yang sudah ada di
master SLS maupun yang belum ada di master SLS.
Gambar 7.17 Penggabungan Suatu SLS ke SLS lain yang ada dalam Master
Gambar 7.18 Penggabungan 2 SLS menjadi 1 SLS dengan nama SLS baru
(belum ada dalam master)
c. Perubahan nama/tingkatan
Contoh perubahan tingkat: Kondisi master SLS, suatu desa terdapat SLS dengan
struktur RT dan RW. Pada kegiatan ST2023 struktur SLS berubah menjadi RT – RW –
Dusun.
SLS Baru adalah SLS yang ditemukan pada saat kegiatan ST2023, dan belum
ada di dalam master SLS. SLS baru harus memiliki kode SLS sehingga Master SLS dapat
disesuaikan dengan kondisi lapangan. Kode SLS Baru menggunakan kode sementara
untuk memperlancar kegiatan lapangan. Kode SLS baru dibentuk oleh Pemeriksa
Lapangan Sensus (Koseka) berdasarkan laporan perubahan SLS dari Petugas Lapangan
Sensus/Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Koseka berpedoman pada master SLS yang diterima dari BPS Kabupaten/Kota;
2. Jika ada SLS baru, maka kode SLS baru menggunakan struktur yang diawali kode
‘9’ dilanjutkan dengan nomor urut SLS baru;
3. Nomor urut SLS baru dimulai dari ‘001’, ‘002’, ‘003’, dst sehingga secara lengkap
kode SLS baru adalah ‘9001’, ’9002’, ‘9003’, dan set.
Contoh :
Di Kelurahan Cipinang Besar Utara ditemukan 2 SLS baru, yaitu RT 009 RW 002 dan RT
012 RW 001. Kedua SLS ini diberi kode oleh Koseka menggunakan ketentuan 4 (empat)
digit kode SLS diawali kode ‘9’ dilanjutkan dengan urutan seperti pada gambar di bawah
ini. Kode ini yang akan disalin oleh PETUGAS LAPANGAN SENSUS untuk mengisi kode
SLS kondisi lapangan.
Peta wilayah kerja statistik (wilkerstat) merupakan salah satu instrumen yang
digunakan saat kegiatan lapangan. Daftar jenis peta yang digunakan sebagai berikut:
(1) (2)
Peta WA (SLS) Batas Satuan Lingkungan Setempat (SLS) dalam satu desa/kelurahan
Ketika batas SLS antara peta dengan kondisi lapangan berbeda, gambarkan batas
yang benar pada Peta WS, pastikan Petugas Lapangan Sensus terdampak menyepakati
batas wilayah kerjanya.
A. BPS Kab/Kota:
Pemeriksa Lapangan
BPS Kab/Kota Petugas Lapangan Sensus
Sensus
Geotagging
Membuat kode Melakukan Meng Upload hasil Melakukan
sesuai project
token registrasi atau unjungi setiap geotagging pengecekan
SLS nya
login di aplikasi SLS, lakukan kelengkapan
wilkerstat pemutakhiran geotagging di
Menginfokan HP Petugas
kode token ke
Petugas Salin ID
Membuat Meng Landmark ke L2
project unjungi setiap
sejumlah SLS bangunan
wilayah kerja berpenghuni ya
Ada ada
Memasukkan perbaikan?
peta SLS pada
setiap project tidak
ya
Melakukan
Apakah ruta
monitoring Edit hasil
tersebut ruta
melalui web geotagging
pertanian?
wilkerstat
Lanjut ke
tidak
bangunan lain
Aturan Geotagging
Contoh penamaan project dengan sub Contoh penamaan project dengan tanpa
SLS: sub SLS:
Contoh penamaan project dengan sub Contoh penamaan project dengan tanpa
SLS: sub SLS:
6. Saat geotagging harus mengisi nomor urut bangunan, sesuai nomor urut
bangunan yang terisi/diisi di Daftar ST2023-L1.UTP Blok V kolom 4 Nomor Urut
Bangunan Tempat Tinggal. Mengingat nomor bangunan menjadi relasi antara
aplikasi wilkerstat dan Daftar ST2023-L1.UTP.
Buku Pedoman Teknis
137
ST2023
7. Isikan Nama kepala rumah tangga sesuai yang tercantum pada Daftar ST2023-
L1.UTP Blok V Kolom 2. Jika dalam satu bangunan terdapat lebih dari satu rumah
tangga, isikan nama kepala rumah tangga dengan nomor urut keluarga terkecil.
11. Jika dalam satu bangunan terdapat lebih dari satu rumah tangga pertanian, maka
Daftar ST2023-L2.UTP masing-masing rumah tangga pertanian tersebut akan
merujuk ke ID Landmark (geotagging) yang sama.
Gambar 7.25 Contoh pembagian batas Sub SLS pada Peta WS (Garis putus-putus hitam)
Tahapan alur kegiatan pemutakhiran dan pencacahan UTP di wilayah PAPI adalah sebagai
berikut:
1. Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) bersama Petugas Lapangan Sensus
melakukan pertemuan dalam rangka persiapan sebelum pendataan;
2. Pengenalan wilayah tugas pendataan yang dilakukan secara tim;
3. Petugas Lapangan Sensus melakukan pendataan menggunakan kuesioner kertas
dan melakukan geotaging bangunan rumah tangga menggunakan Aplikasi
Wilkerstat.
4. Petugas Lapangan Sensus melakukan pemutakhiran keluarga dan rumah tangga
sesuai dengan mekanisme yang diterapkan di wilayah tugasnya. Pemutakhiran
pada wilayah SLS konsentrasi pertanian dilakukan dengan mekanisme door to
door, sedangkan pada wilayah SLS nonkonsentrasi pertanian dilakukan dengan
mekanisme snowball. Prosedur dan tahapan pemutakhiran akan dijelaskan pada
Bab 6. Pemutakhiran Buku Pedoman Pencacahan.
5. Petugas Lapangan Sensus melanjutkan pendataan lengkap untuk setiap Usaha
Pertanian Perorangan (UTP) yang ada di rumah tangga jika rumah tangga yang
dimutakhirkan merupakan rumah tangga pertanian;
6. Petugas Lapangan Sensus melakukan penggambaran dan penomoran bangunan
pada Peta WS. Petugas Lapangan Sensus melakukan pengecekan kelengkapan
dan kewajaran isian. Jika ditemukan isian yang belum lengkap atau tidak wajar,
Petugas Lapangan Sensus harus mengonfirmasi kembali isian tersebut kepada
responden;
7. Setelah menyelesaikan pendataan untuk satu responden, Petugas Lapangan
Sensus melanjutkan pendataan ke responden berikutnya sampai cakupan
responden dalam satu SLS yang merupakan wilayah tugasnya selesai dilakukan
pendataan.
8. Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) melakukan pengawasan atas semua Petugas
Lapangan Sensus yang berada di bawah pengawasannya;
Buku Pedoman Teknis
142
ST2023
9. Petugas Lapangan Sensus menyerahkan hasil pencacahan kepada Pemeriksa
Lapangan Sensus (PML) untuk dilakukan pemeriksaan kelengkapan, konsistensi,
dan kewajaran isian. Jika ditemukan kesalahan, data tidak lengkap, tidak
konsisten, atau tidak wajar, maka Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) meminta
Petugas Lapangan Sensus untuk memperbaiki dan melakukan kunjungan ulang
ke responden jika diperlukan.
10. Agar pelaksanaan kegiatan pemutakhiran dan pendataan Usaha Pertanian
Perorangan berjalan lancar dan sesuai jadwal, maka tim perlu menyelenggarakan
pertemuan dalam rangka koordinasi, evaluasi, dan finalisasi hasil pencacahan.
Gambar 7.26 Bagan Alur Pemutakhiran dan Pencacahan Lengkap Usaha Pertanian Perorangan
pada Wilayah moda PAPI
Tahapan alur kegiatan pemutakhiran dan pendataan UTP di wilayah CAPI adalah
sebagai berikut:
1. Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) menerima Daftar SLS ST2023 (ST2023.DSLS)
dan Petugas Lapangan Sensus menerima daftar keluarga yang harus
Buku Pedoman Teknis
143
ST2023
dimutakhirkan sesuai wilayah tugas SLS/NonSLS/SUbSLS yang sudah terpasang
pada gawai Petugas Lapangan Sensus;
2. Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) bersama Petugas Lapangan Sensus melakukan
pertemuan dalam rangka persiapan sebelum pendataan;
3. Pengenalan wilayah tugas pendataan yang dilakukan secara tim;
4. Petugas Lapangan Sensus melakukan pendataan dan geotagging rumah tangga
pertanian menggunakan aplikasi FASIH.
5. Petugas Lapangan Sensus melakukan pemutakhiran keluarga dan rumah tangga
sesuai dengan mekanisme yang diterapkan di wilayah tugas pencacah.
Pemutakhiran pada wilayah SLS konsentrasi pertanian dilakukan dengan
mekanisme Door To Door, sedangkan pada wilayah SLS non konsentrasi pertanian
dilakukan dengan mekanisme Snowball.
6. Petugas Lapangan Sensus melanjutkan pendataan lengkap untuk setiap Usaha
Pertanian Perorangan dalam rumah tangga jika rumah tangga yang dimutakhirkan
merupakan rumah tangga pertanian;
7. Petugas Lapangan Sensus melakukan penggambaran dan penomeran bangunan
pada Peta WS.
8. Petugas Lapangan Sensus melakukan pengecekan kelengkapan dan kewajaran
isian. Jika ditemukan isian yang belum lengkap atau tidak wajar, Petugas Lapangan
Sensus harus mengkonfirmasi kembali jawaban ke responden;
9. Setelah menyelesaikan pendataan untuk satu responden, Petugas Lapangan
Sensus melanjutkan pendataan sampai cakupan responden dalam satu
SLS/NonSLS/SubSLS yang merupakan wilayah tugasnya selesai dilakukan
pendataan.
10. Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) melakukan pengawasan secara bergiliran ke
Petugas Lapangan Sensus yang berada di bawah pengawasannya;
11. Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) melakukan pemeriksaan kelengkapan,
konsistensi, dan kewajaran isian data untuk setiap data Usaha Pertanian
Perorangan yang sudah di submit oleh Petugas Lapangan Sensus. Jika ditemukan
kesalahan, data tidak lengkap, tidak konsisten, atau tidak wajar, maka Pemeriksa
Lapangan Sensus (PML) memberikan tugas ke Petugas Lapangan Sensus untuk
melakukan perbaikan dan kunjungan kembali ke responden jika diperlukan.
12. Agar pelaksanaan kegiatan pemutakhiran dan pendataan Usaha Pertanian
Perorangan berjalan lancar dan sesuai jadwal, maka tim menyelenggarakan
pertemuan dalam rangka koordinasi, evaluasi, dan finalisasi hasil pencacahan.
Buku Pedoman Teknis
144
ST2023
Gambar 7.27 Alur Pemutakhiran dan Pencacahan Lengkap Usaha Pertanian Perorangan pada
Wilayah moda CAPI
Mekanisme pemutakhiran UTP pada ST2023 dibedakan menjadi dua jenis sesuai
klasifikasi wilayah SLS/NonSLS konsentrasi dan SLS/NonSLS NonKonsenstrasi. Pada
wilayah SLS/NonSLS Konsentrasi dilakukan pemutakhiran secara door to door
menggunakan prelist yang berisi seluruh keluarga yang ada pada SLS/NonSLS tersebut.
Sedangkan pada wilayah SLS/NonSLS NonKonsentrasi dilakukan pemutakhiran secara
snowball. Wilayah Snowball dapat terjadi dua kondisi yaitu (1) SLS/NonSLS terdapat
keluarga pertanian yang tercantum dalam prelist; (2) SLS/NonSLS tidak terdapat keluarga
pertanian pada prelist. Penjelasan rinci terkait prosedur pemutakhiran keluarga dan
rumah tangga usaha pertanian dalam SLS/NonSLS dengan mekanisme Door To Door dan
Snowball akan dijelaskan pada Subbab 7.1.12 dan Subbab 7.1.13.
Setiap tim melakukan koordinasi mulai dari persiapan hingga finalisasi pekerjaan.
Koordinasi dilakukan melalui pertemuan tim yang terdiri dari Pemeriksa Lapangan Sensus
(Koseka), Pemeriksa Lapangan Sensus (PML), dan Petugas Lapangan Sensus setidaknya 4
(empat) kali selama periode pencacahan, yaitu pertemuan persiapan sebelum
pencacahan termasuk pembagian wilayah tugas, pertemuan evaluasi pemutakhiran dan
pencacahan lengkap UTP, pertemuan finalisasi pendataan bulan ke-1 dan persiapan
pendataan bulan ke-2, serta pertemuan finalisasi hasil pemutakhiran dan pencacahan
lengkap keseluruhan.
Pertemuan Ketiga yaitu finalisasi pendataan bulan pertama dan persiapan pendataan
bulan kedua, dilakukan pada akhir bulan pertama pendataan. Pada pertemuan ini dibahas
hal-hal sebagai berikut:
1. Finalisasi pendataan untuk SLS/NonSLS/SubSLS yang sudah selesai, meliputi
Pemeriksaan kelengkapan, kewajaran, dan konsistensi antar isian pada ST2023-
L1.UTP, ST2023-L1.UTP.K, ST2023-L2.UTP, dan ST2023-PSLS.
2. Pembagian wilayah tugas untuk pendataan bulan kedua.
3. Strategi pendataan bulan kedua.
Pertemuan keempat yaitu pemeriksaan akhir, dilakukan setelah seluruh SLS yang
menjadi tanggung jawab tim selesai dilakukan pemutakhiran usaha pertanian perorangan
dan pencacahan usaha pertanian perorangan (UTP). Pada pertemuan ini dibahas hal-hal
sebagai berikut:
1. Pemeriksaan kelengkapan dan kewajaran antar isian pada ST2023-L1.UTP,
ST2023-L1.UTP.K, ST2023-L2.UTP, dan ST2023-PSLS.
2. Pemeriksaan akhir konsistensi antara ST2023-L1.UTP, ST2023-L1.UTP.K, ST2023-
L2.UTP, ST2023-PSLS, dan Peta WS.
Buku Pedoman Teknis
147
ST2023
3. Petugas Lapangan Sensus melaporkan UTL atau UPB yang ditemukan di wilayah
kerja petugas ke Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka)
Gambar 7.29 Mekanisme Pemutakhiran Keluarga dan Rumah Tangga Usaha Pertanian
Mekanisme Door To Door
Keterangan Gambar :
⭢ : Yang diinformasikan.
(1) SLS/Non SLS Ada ST2023-L1.UTP Pemutakhiran keluarga dan rumah tangga
Keluarga Pertanian pertanian dengan mekanisme snowball
di prelist
Alur Pemutakhiran dan Pencacahan Usaha Pertanian Perorangan (UTP) pada SLS Baru
adalah sebagai berikut:
1. Jika terjadi perubahan SLS di lapangan, Petugas Lapangan Sensus melaporkan
informasi perubahan SLS ini dengan ST2023-PSLS kepada Pemeriksa Lapangan
Sensus (PML);
2. Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) selanjutnya meneruskan kepada Koseka
kemudian Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) mendapatkan kode SLS baru dari
Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka).
3. Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) mengalokasikan Petugas Lapangan Sensus
yang melakukan pendataan pada SLS baru tersebut;
4. Setelah mendapatkan kode SLS Baru dari Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka)
melalui Pemeriksa Lapangan Sensus (PML), Petugas Lapangan Sensus
menuliskan kode SLS pada ST2023-L1.UTP.K Blok I.
b. Tidak ada respon dari perusahaan setelah 7 (tujuh) hari dari waktu
pengiriman email blast:
i. Petugas TF melakukan kunjungan ke alamat perusahaan untuk
melakukan pemutakhiran dengan ST2023-L1.UPB.
ii. Setelah pengisian ST2023-L1.UPB selesai, tanyakan kesediaan
responden apakah bersedia melakukan pengisian kuesioner secara
mandiri atau diwawancarai langsung. Jika perusahaan bersedia
melakukan pengisian kuesioner secara mandiri (CAWI), maka petugas
memberikan link kuesioner CAWI ke perusahaan. Jika memilih di
wawancara langsung, maka petugas melanjutkan dengan CAPI.
Pada saat kunjungan ke UTL, dimungkinkan terjadi penolakan dari UTL untuk
diwawancarai secara langsung karena berbagai alasan misalnya keterbatasan waktu,
responden lebih nyaman mengisi sendiri, dll. Jika terjadi hal seperti itu, maka usahakan
Pertemuan ketiga yaitu pemeriksaan akhir, dilakukan setelah seluruh UTL dan UPB yang
menjadi tanggungjawab tim selesai dilakukan pemutakhiran dan pencacahan lengkap.
Pada pertemuan ini dibahas hal-hal sebagai berikut:
1. Pemeriksaan kelengkapan, kewajaran, dan konsistensi antar isian pada ST2023-
L1.UTL, ST2023-L1.UPB, ST2023-L2.UTL dan ST2023-L2.UPB
2. Finalisasi hasil pemutakhiran dan pencacahan lengkap
Jika upaya mitigasi sudah dilakukan dan responden tetap menolak untuk
diwawancarai maka petugas melengkapi berita acara non respon yang ditandatangani
oleh pihak terkait.
Buku Pedoman Teknis
167
ST2023
Terkait wilayah yang tidak bisa digeotagging karena tidak bisa dikunjungi, misal
dikarenakan alasan force majeur, wilayah remote, atau wilayah rawan maka upaya
mitigasinya adalah dengan cara mengisi berita acara.
● telah diusahakan
pendampingan oleh
Koseka;
8.2 Persiapan
Tata kelola penggunaan aplikasi FASIH dilakukan melalui web manajemen
FASIH (FASIH-SM) yang dapat diakses langsung melalui jalur internet publik, sedangkan
untuk keperluan monitoring dan evaluasi akan menggunakan Dashboard ST2023 yang
dapat diakses menggunakan koneksi VPN BPS pada perangkat yang digunakan
(komputer/tablet). Koneksi VPN BPS pada perangkat komputer memanfaatkan aplikasi
FortiClient. Aplikasi dan tata cara instalasi dapat diunduh melalui tautan:
s.bps.go.id/akses. Sedangkan perangkat tablet dapat terhubung dengan jaringan VPN
BPS menggunakan aplikasi FortiClient yang dapat diinstal melalui playstore.
User di tingkat provinsi memiliki peran sebagai Admin Provinsi dan Viewer.
Tugas yang dilakukan oleh Admin Provinsi meliputi:
a. Mendaftarkan Admin Kabupaten/Kota pada kegiatan survei yang berjalan.
b. Mendaftarkan Viewer BPS Provinsi pada kegiatan survei yang berjalan.
c. Melakukan alokasi sampel kepada Petugas Lapangan Sensus sesuai dari file
alokasi sampel Kabupaten/Kota.
d. Apabila terdapat kegiatan survei yang menggunakan FASIH dengan wilayah
terkecilnya adalah tingkat provinsi, maka Admin BPS Provinsi bertugas
melakukan kegiatan backup data semua petugas FASIH secara rutin. Kegiatan
backup data yang dilakukan admin provinsi adalah mengumpulkan backup
data dari seluruh petugas yang bertugas melakukan pendataan survei
menggunakan FASIH secara rutin untuk mitigasi resiko kehilangan data.
A. Manajemen User
1. Penjelasan Peran (Role) Pengguna dalam FASIH
Dalam kegiatan ST2023, terdapat beberapa peran terkait dengan
penggunaan aplikasi, yang terdiri dari Admin, Viewer, Supervisor, Task Force,
Pemeriksa Lapangan Sensus (PML), dan Petugas Lapangan Sensus. Terkait
kegiatan pemeriksaan data hasil pencacahan, terdapat beberapa peran yang
bersifat hierarki, yang artinya level yang di atas belum bisa melakukan
pemeriksaan apabila masih ada level di bawahnya yang belum melakukan
approval. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai masing-masing
peran.
a. Administrator (admin)
Administrator (admin) merupakan pengelola utama sistem di level BPS
RI/Provinsi/Kabupaten/Kota. Admin memiliki tugas membuat atau
mengalokasikan akun sesuai dengan peran yang sudah ditetapkan dan
mengalokasikan beban tugas secara berjenjang.
- Admin BPS RI bertugas mendaftarkan Admin Provinsi dan Viewer
BPS RI.
- Admin Provinsi bertugas mendaftarkan Admin Kabupaten/Kota dan
Viewer BPS Provinsi.
- Admin BPS Kabupaten/Kota bertugas mendaftarkan Petugas
Lapangan Sensus, Pemeriksa Lapangan Sensus (PML), Supervisor,
Task Force, dan Viewer BPS Kabupaten/Kota.
- Admin BPS Kabupaten/Kota menyiapkan file alokasi wilayah kerja
dan mengalokasikan beban tugas kepada Petugas Lapangan Sensus
dan Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) untuk UTP, serta menyiapkan
file alokasi wilayah kerja dan mengalokasikan beban tugas kepada
Task Force dan Supervisor untuk UPB/UTL.
Semua user organik BPS sudah terdaftar otomatis di manajamen user FASIH,
sedangkan untuk user non-organik atau mitra perlu melakukan pendaftaran
melalui sistem SOBAT terlebih dahulu, selanjutnya akun user akan ditarik ke
FASIH. Untuk bisa membuka manajemen user di FASIH perlu log-in
menggunakan akun BPS.
d. File template berupa file excel terdiri dari satu sheet. Isikan kolom
kode wilayah (kode provinsi atau/dan kode Kabupaten/Kota
atau/dan kode kecamatan atau/dan kode desa atau/dan kode
blok sensus) dan alamat email yang sudah terdaftar di FASIH SM.
Selanjutnya, klik tombol konfirmasi upload data dan tunggu hingga proses
upload data petugas selesai.
C. Alokasi Sampel
Pada kegiatan ST2023, sampel yang dialokasikan adalah e-form UTP pada setiap SLS,
e-form UTL pada setiap desa, dan e-form UPB pada setiap kecamatan yang akan dilakukan
pemutakhiran. Tahapan alokasi sampel petugas adalah sebagai berikut:
1. Admin Kabupaten/Kota menyiapkan file alokasi wilayah kerja masing-masing
petugas sesuai dengan template dari FASIH-SM.
2. Admin Provinsi melakukan upload file alokasi tersebut pada FASIH-SM.
3. Apabila terdapat perubahan petugas atau penambahan sampel, admin
Kabupaten/Kota dapat mengalokasikan sampel menggunakan fitur Assign pada
menu Data.
4. Upload file template yang sudah diisikan dengan alokasi wilayah kerja kepada
petugas
Daftar sampel pada wilayah tersebut akan muncul seperti berikut ini:
Gambar
8.24 Memilih Sampel yang akan di-assign
3. Pilih sampel yang akan dialokasin kepada petugas dan berikan tanda
centang.
6. Klik tombol Assign dan sampel akan teralokasikan kepada petugas terpilih
Pada menu assign, pilih assign by area. Fitur ini akan mengalokasikan
sampel sesuai dengan wilayah yang dipilih. Kemudian akan ditampilkan
jendela untuk memilih petugas.
D. Ganti Petugas
FASIH-SM juga dilengkapi dengan fitur Ganti Petugas. Fitur ini digunakan jika
petugas tidak dapat menjalankan tugasnya sehingga perlu dilakukan
pengalihan beban tugas kepada petugas lain. Ganti petugas dapat dilakukan
secara keseluruhan 1 wilayah kerja terkecil misal satu SLS diganti semua
kepada petugas lain atau hanya beberapa sampel saja yang ingin diganti
kepada petugas lain.
Ganti petugas dengan assign by selection dapat dilakukan dengan cara memilih
sampel yang ingin diganti saja dan pilih petugas pengganti. Saat akan melakukan
proses ganti, pastikan berikan tanda centang pada Ganti Petugas.
Gambar 8.36 Jendela Konfirmasi dan Pemberitahuan setelah Assign Sampel dengan Fitur
Ganti Petugas
Pada bagian assignment, user pada sampel yang dipindahkan sudah berganti
menjadi Petugas 2.
Data yang sudah dikirim oleh Petugas Lapangan Sensus, selanjutnya diperiksa
oleh Pemeriksa Lapangan Sensus (PML). Pemeriksaan oleh Pemeriksa Lapangan Sensus
(PML) dapat dilakukan melalui aplikasi CAPI FASIH. Berikut adalah langkah-langkah
pemeriksaan oleh Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) melalui aplikasi CAPI FASIH:
1. Login sebagai Pemeriksa Lapangan Sensus (PML).
2. Sinkronisasi data pada survei ST2023.
3. Setelah daftar assignments muncul, pilih tab Submitted untuk memulai
melakukan pemeriksaaan data yang sudah dikirim oleh Petugas Lapangan
Sensus.
4. Pilih salah satu data yang ingin diperiksa.
5. Periksa isian Petugas Lapangan Sensus secara keseluruhan.
6. Pilih tab Ringkasan, kemudian pilih tombol Approve atau Reject.
7. Data yang sudah dilakukan approval akan masuk ke tab Approved, jika data
tersebut di-approve Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) atau ke tab Rejected
jika data tersebut di-reject oleh Pemeriksa Lapangan Sensus (PML).
Sistem dan program pengolahan hanya untuk wilayah PAPI pada kegiatan
ST2023. Program pengolahan merupakan aplikasi berbasis web dan desktop yang
dilengkapi juga dengan berbagai fitur pengolahan, antara lain: beranda, manajemen data,
entri dokumen, dan monitoring pengolahan. Setelah program aplikasi dinyatakan layak
implementasi, selanjutnya sistem dan program pengolahan ini kemudian dirilis ke BPS
Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota. Dokumen yang diolah yaitu ST2023-L1.UTP dan
ST2023-L2.UTP.
Fungsi Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) sebagai koodinator dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Seorang Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) adalah koordinator Pemeriksa
Lapangan Sensus (PML) yang bertindak atas nama BPS, secara khusus dalam
lingkup kegiatan ST2023 di wilayah tugasnya.
2. Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) harus memegang teguh rahasia atas
keterangan yang diberikan responden.
Buku Pedoman Teknis
201
ST2023
3. Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) harus mengawasi pelaksanaan pencacahan
dan pemeriksaan sesuai prosedur yang telah ditetapkan dan memastikan
Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) melakukan pemeriksaan hasil pencacahan
Petugas Lapangan Sensus.
4. Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) membantu Pemeriksa Lapangan Sensus
(PML) menyelesaikan masalah yang terjadi di lapangan.
5. Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) harus menyampaikan atau meneruskan
instruksi dari BPS kabupaten/kota kepada Pemeriksa Lapangan Sensus (PML)
yang menjadi tanggung jawabnya.
Sebagai pengawas lapangan, Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) melakukan kegiatan
sebagai berikut:
1. Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) secara langsung melakukan pengawasan
di lapangan dengan cara memantau proses pencacahan dan harus mudah
dihubungi apabila Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) menemui permasalahan.
Pemantauan terhadap Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) secara intensif dan
terus menerus.
2. Selama periode pencacahan, Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) mengawasi
proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Pemeriksa Lapangan Sensus (PML).
Sebagai pemeriksa hasil lapangan, Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) melakukan
kegiatan sebagai berikut:
1. Pemeriksa Lapangan Sensus (Koseka) harus melakukan pemeriksaan tahap 2
(setelah dilakukan oleh Pemeriksa Lapangan Sensus (PML)).
2. Apabila pemeriksaan dokumen atau e–form masih ditemukan kesalahan maka
pemeriksa lapangan sensus (Koseka) segera menginformasikan kesalahan yang
ditemukan kepada Pemeriksa Lapangan Sensus (PML). Selanjutnya pemeriksa
lapangan sensus menginformasikan kepada petugas lapangan sensus untuk
dilakukan perbaikan.
3. Pengawasan/pemeriksaan dokumen atau e-form hasil pencacahan di setiap SLS
dilakukan secara bertahap tanpa menunggu seluruh SLS yang menjadi tanggung
jawabnya selesai;
4. Pengawasan/pemeriksaan dimulai dari isian pada blok catatan yang
kemungkinan berisi informasi penting yang diperlukan dalam
pengawasan/pemeriksaan dokumen atau e-form;
Fungsi Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) sebagai koodinator dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Seorang Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) adalah koordinator Petugas
Lapangan Sensus yang bertindak atas nama BPS, secara khusus dalam lingkup
kegiatan ST2023 di wilayah tugasnya.
2. Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) harus berkoordinasi dengan tokoh
masyarakat (kepala desa/lurah atau ketua satuan lingkungan setempat/SLS). Hal
ini penting karena:
a. aktivitas pencacahan ST2023 dilakukan dengan mengunjungi rumah tangga
yang ada di wilayah mereka,
b. petugas akan diterima dengan baik jika mendapat dukungan tokoh
masyarakat.
3. Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) mengatur waktu pencacahan agar sesuai
jadwal, membagi tugas kepada Petugas Lapangan Sensus yang menjadi
tanggung jawabnya, serta mendistribusikan instrumen yang diperlukan dalam
pelaksanaan lapangan.
4. Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) harus memegang teguh rahasia atas
keterangan yang diberikan responden.
5. Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) harus mengawasi pelaksanaan pencacahan
sesuai prosedur yang telah ditetapkan dan memastikan Petugas Lapangan
Sensus melakukan wawancara ke rumah tangga.
6. Pemeriksa Lapangan Sensus (PML) membantu Petugas Lapangan Sensus
menyelesaikan masalah yang terjadi di lapangan.
Mulai
Menerima
Instrumen GB ST2023
Rapat Persiapan
Pengenalan Wilayah
Rapat
Pencacahan Lengkap Unit
Koordinasi dan
Usaha Pertanian Perorangan
Evaluasi
TIDAK
Pemeriksaan Kelengkapan
dan Kewajaran isian
TIDAK
Apakah isian sudah
lengkap, wajar, dan
konsisten?
YA
Kirim dokumen untuk moda Dokumen Kirim dokumen untuk moda
PAPI PAPI
Submit dokumen untuk Submit dokumen untuk
moda CAPI Database moda CAPI
Rapat Pemeriksaan
Akhir
YA
Dokumen Kirim dokumen untuk moda
Monitoring PAPI dan
dan Approval dokumen untuk
evaluasi Database moda CAPI
Selesai
Supervisor wajib menjalankan mekanisme kerja sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Dalam menjalankan kegiatan lapangan, seorang Supervisor senantiasa mengacu pada
bagan alur kerja yang terkait pada petugas Task Force.
Kualitas data merupakan isu yang sangat penting dalam proses menghasilkan
data dan informasi statistik. Penjaminan kualitas harus direncanakan serta
diimplementasikan dengan baik agar data yang dihasilkan bisa dijamin kualitasnya.
Sebagai Lembaga Statistik Nasional (National Statistical Office, NSO), BPS bertanggung
jawab menghasilkan data dan informasi statistik secara official dengan
mengimplementasikan penjaminan kualitas untuk setiap proses statistik yang dilakukan.
Sejalan dengan hal ini, Food and Agriculture Organization (FAO) dalam buku
World Programme for The Census of Agriculture (2020) menyarankan bahwa
pembangunan penjaminan kualitas merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan
NSO dalam melaksanakan Sensus Pertanian. Penjaminan kualitas yang
diimplementasikan pada Sensus Pertanian 2023 mencakup dua kegiatan, yaitu: (1)
penerapan Quality Gates (QG) sebagai checkpoint pemantauan kualitas pada tahapan
kegiatan statistik dan sebagai antisipasi dari risiko yang mungkin terjadi; serta (2)
pelaksanaan Monitoring Kualitas (MK) merupakan kegiatan untuk mendeteksi kesalahan
sejak awal agar kesalahan yang mungkin terjadi dapat segera diperbaiki dan dicegah.
Dalam upaya melakukan publisitas yang lebih spesifik, maka narasi besar
ST2023 adalah Mencatat Pertanian Indonesia. Narasi besar ini digunakan dalam
berbagai publisitas ST2023, baik dalam event kegiatan maupun di dalam media publisitas
ST2023. Selain narasi besar, tagline yang digunakan dalam kegiatan ST2023 adalah
Mencatat Pertanian Indonesia untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani.
• Pembuatan payung hukum kerja sama antara BPS dengan K/L terkait.
• Mengadakan berbagai pertemuan (luring/daring) untuk berkoordinasi dan
menyosialisasikan ST2023 di lintas K/L/D.
• Kolaborasi dan saling dukung dalam pembuatan maupun penyebarluasan media
publisitas di kanal komunikasi yang dimiliki BPS dan K/L/D terkait.
• Forum Group Discussion bersama anggota Komisi XI DPR RI dan anggota Komite
IV DPD RI
• Kumjungan Kerja anggota Komisi XI DPR RI dan anggota Komite IV DPD RI ke
pelatihan petugas di dapil masing-masing.
Kegiatan publisitas ST2023 pada tahun 2023 bersifat masif dan lebih beragam
karena dilakukan saat tahun pelaksanaan. Eksposur publisitas lebih meningkat, sehingga
gaung 2023 kian terdengar. Berikut beberapa kegiatan publisitas yang telah dirancang
untuk tahun 2023, yaitu:
• Kolaborasi konten media sosial dengan humas kementerian/lembaga terkait.
• Menggandeng pegawai/penulis BPS untuk membuat tulisan tentang ST2023 di
media.
• Pembentukan tim penanganan isu.
• Melakukan audiensi ke K/L lain untuk menjaring dukungan.
• Penayangan publisitas di berbagai media.
• Pertemuan dengan asosiasi pertanian untuk sosialisasi ST2023.
• Mengadakan sosialisasi ke wartawan/media.
• Dan lain sebagainya.
Desain media luar ruang untuk publisitas ST2023 yang dirancang Humas BPS
terdiri atas tujuh versi desain untuk masing-masing media luar ruang berdasarkan
subsektor ST2023. BPS daerah dapat menyesuaikan dengan kebutuhan atau komoditas
unggulan masing-masing wilayah. Berikut media luar ruang untuk publisitas ST2023:
• Poster
• Spanduk
• Baliho
• Leaflet
• Standing banner
11.4.2 Suvenir/Merchandise
Pengadaan merchandise atau suvenir dilakukan oleh BPS pusat dan BPS
provinsi. Merchandise diperuntukkan dalam berbagai kegiatan yang melibatkan eksternal
BPS. Desain merchandise atau suvenir yang disampaikan adalah:
• Block Note
• Goodie Bag Biasa
• Goodie Bag Eksklusif
• Pulpen
• Payung
• Topi
• Tas Serut
• Tumbler
Pakaian publisitas ditetapkan sebagai dasar BPS pusat dan daerah dalam
membuat pakaian dalam bentuk kemeja, kaos berkerah, dan kaos oblong. Berikut
tampilan pakaian publisitas ST2023:
#MenujuST2023
#ST2023
digunakan untuk konten media sosial yang ditayangkan, mulai dari bulan pelaksanaan
ST2023 hingga kegiatan pasca pelaksanaan ST2023.
#KamiST
digunakan untuk menandai rubrikasi khusus konten tentang ST2023 pada hari Kamis
setiap minggunya.
Ruangan AgricaST adalah sebuah studio yang didesain dengan tema pertanian
dan digunakan untuk keperluan pengambilan video Agriculture Podcast (AgricaST).
Adapun hal-hal teknis yang berkaitan dengan penyusunan laporan publisitas ST2023
akan disampaikan kemudian.
Selengkapnya tentang publisitas ST2023 dan seluruh desain media publisitas ST2023
dapat dilihat pada Buku Pedoman Publisitas Seri I dan II yang dapat diunduh pada tautan
berikut:
s.bps.go.id/mediapublisitasST2023
3. Petugas Matching
a. Dapat berasal dari mitra BPS.
b. Seorang petugas matching akan melakukan matching di sejumlah SLS yang
menjadi beban tugas dari 3 Petugas Pendataan Lapangan.
c. Matching dilakukan dengan personal computer/PC di kantor BPS Provinsi.
5. Koordinator Matching
a. Koordinator Matching adalah organik BPS
b. Bertugas melatih dan mengkoordinir kegiatan matching oleh petugas
matching di BPS Provinsi.
Adapun tujuan dari pelaksanaan Uji Coba Survei Produksi dan Lingkungan
Pertanian adalah:
1. Kegiatan ini dilakukan untuk menguji pertanyaan;
Tabel 13.1 Jadwal Uji Coba Survei Produksi dan Lingkungan Pertanian
No Kegiatan Jadwal
Perkiraan Jumlah
Kode Inda Perkiraan Perkiraan Peserta
Provinsi Total
Provinsi @maks 2 Innas Panitia Sit-in
gel
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
82 MALUKU UTARA 29 2 31 4 6
91 PAPUA BARAT 35 3 38 6 13
94 PAPUA 106 6 112 6 3
TOTAL 4.210 196 4.406 374 292
Jumlah
Kode Jumlah Jumlah Jumlah
Provinsi Total Peserta
Provinsi Inda Innas Panitia
Sit-in
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
11 ACEH 2 1 3 3 1
12 SUMATERA UTARA 7 1 8
13 SUMATERA BARAT 7 1 8
14 RIAU 4 1 5 3 2
15 JAMBI 3 1 4
16 SUMATERA 6 1 7
SELATAN
17 BENGKULU 4 1 5 3 1
19 KEP. BANGKA 3 1 4
BELITUNG
21 KEPULAUAN RIAU 2 1 3
31 DKI JAKARTA 29 2 31 6 6
32 JAWA BARAT 9 1 10 3 1
35 JAWA TIMUR 8 1 9
51 BALI 4 1 5
33 JAWA TENGAH 12 1 13 2 0
34 DI YOGYAKARTA 3 1 4
36 BANTEN 7 1 8
18 LAMPUNG 5 1 6 2 1
53 NUSA TENGGARA 3 1 4
TIMUR
61 KALIMANTAN 3 1 4 2 3
BARAT
62 KALIMANTAN 3 1 4
TENGAH
63 KALIMANTAN 3 1 4
SELATAN
52 NUSA TENGGARA 4 1 5 3 2
BARAT
64 KALIMANTAN 6 1 7
TIMUR
65 KALIMANTAN 4 1 5
UTARA
71 SULAWESI UTARA 2 1 3 4 2
72 SULAWESI TENGAH 3 1 4
73 SULAWESI SELATAN 7 1 8
SUMATERA
12 7.832 1.440 366 9.638 219 438 438
UTARA
SUMATERA
13 3.651 681 166 4.498 103 206 206
BARAT
SUMATERA
16 6.013 1.070 195 7.278 164 328 328
SELATAN
KEPULAUAN
19 BANGKA 873 146 33 1.052 28 56 56
BELITUNG
KEPULAUAN
21 626 117 26 769 22 44 44
RIAU
31 DKI JAKARTA - - - - 0 - -
DI
34 2.505 420 64 2.989 67 134 134
YOGYAKARTA
KALIMANTAN
61 3.495 630 130 4.255 95 190 190
BARAT
KALIMANATAN
62 1.794 416 103 2.313 56 112 112
TENGAH
KALIMANTAN
64 1.671 345 96 2.112 50 100 100
TIMUR
KALIMANTAN
65 363 87 29 479 15 30 30
UTARA
SULAWESI
71 1.651 290 49 1.990 48 96 96
UTARA
SULAWESI
72 2.280 440 110 2.830 68 136 136
TENGAH
SULAWESI
73 6.332 1.141 277 7.750 178 356 356
SELATAN
SULAWESI
74 2.067 382 78 2.527 57 114 114
TENGGARA
SULAWESI
76 867 165 39 1.071 32 64 64
BARAT
11 ACEH 40 8 2 50 2 4 4
SUMATERA
12 160 35 8 203 7 14 14
UTARA
SUMATERA
13 240 40 14 294 7 14 14
BARAT
15 JAMBI 79 16 4 99 3 6 6
SUMATERA
16 220 36 7 263 6 12 12
SELATAN
KEPULAUAN
19 BANGKA 42 7 2 51 2 4 4
BELITUNG
KEPULAUAN
21 40 8 2 50 29 58 58
RIAU
DI
34 79 14 4 97 12 24 24
YOGYAKARTA
51 BALI 98 17 4 119 5 10 10
52 NTB 99 17 2 118 3 6 6
53 NTT 85 17 3 105 3 6 6
KALIMANTAN
61 98 17 3 118 3 6 6
BARAT
KALIMANATAN
62 56 14 5 75 3 6 6
TENGAH
KALIMANTAN
64 175 34 10 219 6 12 12
TIMUR
KALIMANTAN
65 88 16 4 108 4 8 8
UTARA
SULAWESI
71 52 9 2 63 2 4 4
UTARA
SULAWESI
72 86 16 4 106 3 6 6
TENGAH
SULAWESI
73 215 37 8 260 7 14 14
SELATAN
SULAWESI
74 112 19 3 134 4 8 8
TENGGARA
75 GORONTALO 34 7 4 45 2 4 4
SULAWESI
76 202 38 8 248 7 14 14
BARAT
81 MALUKU 96 24 4 124 6 12 12
MALUKU
82 60 10 3 73 3 6 6
UTARA
91 PAPUA BARAT 53 10 3 66 4 8 8
Keterangan :
*) Jumlah peserta sit-in dapat disesuaikan sesuai ketersedian anggaran
(8)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
11 ACEH 36 21 57 1 2 2
SUMATERA
12 95 28 123 3 6 6
UTARA
SUMATERA
13 96 19 115 3 6 6
BARAT
14 RIAU 58 12 70 2 4 4
15 JAMBI 39 11 50 1 2 2
SUMATERA
16 40 17 57 1 2 2
SELATAN
17 BENGKULU 38 10 48 1 2 2
18 LAMPUNG 47 15 62 2 4 4
KEPULAUAN
19 BANGKA 42 7 49 1 2 2
BELITUNG
KEPULAUAN
21 10 6 16 1 2 2
RIAU
31 DKI JAKARTA 23 6 29 1 2 2
32 JAWA BARAT 119 26 145 3 6 6
33 JAWA TENGAH 139 35 174 4 8 8
DI
34 20 4 24 1 2 2
YOGYAKARTA
KALIMANTAN
61 83 14 97 2 4 4
BARAT
KALIMANTAN
62 49 14 63 2 4 4
TENGAH
(8)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
KALIMANTAN
63 50 13 63 2 4 4
SELATAN
KALIMANTAN
64 59 10 69 2 4 4
TIMUR
KALIMANTAN
65 18 5 23 1 2 2
UTARA
SULAWESI
71 51 15 66 2 4 4
UTARA
SULAWESI
72 15 11 26 1 2 2
TENGAH
SULAWESI
73 60 23 83 2 4 4
SELATAN
SULAWESI
74 23 14 37 1 2 2
TENGGARA
75 GORONTALO 8 6 14 1 2 2
SULAWESI
76 7 6 13 1 2 2
BARAT
81 MALUKU 23 11 34 1 2 2
MALUKU
82 13 10 23 1 2 2
UTARA
91 PAPUA BARAT 17 12 29 1 2 2
94 PAPUA 16 12 28 1 2 2
TOTAL 1 655 480 2 135 56 112 112
Keterangan :
*) Jumlah peserta sit-in dapat disesuaikan sesuai ketersedian anggaran
Terdapat 3 orang innas cadangan dari BPS Pusat
1. Hari/Tanggal Wawancara
2. Waktu Wawancara
3. Tempat Wawancara
4. Nama Calon Petugas
5. Kode Calon Petugas
6. Nomor HP Calon Petugas
3. Tidak (Nilai 0)
(Aspek Loyalitas/Integritas)
8. Apakah Saudara/i bersedia
1. Ya (Nilai 100)
menandatangani perjanjian kerja
sebagai petugas Sensus Pertanian 2023 2. Ragu-ragu (Nilai 30)
dan tidak terikat dengan pekerjaan
lain?
3. Tidak (Nilai 0)
(Aspek Loyalitas/Integritas)
9. Apakah Saudara/i bersedia mengikuti 1. Ya (Nilai 100)
semua aturan yang berlaku sebagai
2. Ragu-ragu (Nilai 30)
petugas Sensus Pertanian 2023?
3. Tidak (Nilai 0)
(Aspek Loyalitas/Integritas)
3. Tidak (Nilai 0)
(Aspek Kemampuan
Bertahan/Endurance)
11. Apakah Saudara/i bersedia ditugaskan
1. Ya (Nilai 100)
di wilayah desa/kelurahan yang
berbeda
dalam satu kecamatan domisili yang 2. Ragu-ragu (Nilai 30)
sama?
3. Tidak (Nilai 0)
(Aspek Kemampuan
Bertahan/Endurance)
12. Apakah Saudara/i bersedia
1. Ya (Nilai 100)
bekerjasama dengan rekan kerja atau
pengawas dalam rangka suksesnya
2. Ragu-ragu (Nilai 30)
pelaksanaan ST2023?
Kerjasama)
13. Bagaimana jadwal aktivitas kesibukan 1. Luang (Nilai 100)
Saudara/i pada bulan Juni-Juli 2023?
2. Sedang (Nilai 30)
14. Apakah Saudara/i memiliki kendaraan 1. Ada (milik sendiri) (Nilai 100)
roda 2 pada bulan Juni/Juli 2023?
2. Ada (milik keluarga) (Nilai 75)
(Aspek Kemampuan
4. Kurang (Nilai 0-50) ……………….
Komunikasi)
(Aspek Disiplin)
19. Bagaimana kepribadian calon 1. Baik sekali (Nilai 91-100) ……………….
petugas (penampilan, sikap,
dan cara berbicara calon 2. Baik (Nilai 76-90) ……………….
petugas)?
3. Sedang (Nilai 51-75) ……………….
Pewawancara
(Nama)
PENGALAMAN KERJA
PENGALAMAN ORGANISASI
………………………….
D. Petugas Taskforce
H. Petugas Matching
1. Diutamakan berpendidikan minimal tamat SMA/sederajat;
2. Bersedia bekerja terikat kontrak;
3. Sehat jasmani dan rohani;
4. Disiplin dan berkomitmen;
5. Mampu berbahasa Indonesia;
6. Mampu bekerja baik sebagai petugas pengolahan data;
7. Mampu mengoperasikan komputer dengan baik dan benar;
8. Mampu bekerjasama dan berkoordinasi dengan sesama Petugas Matching
lainnya;
9. Wajib mengikuti kegiatan pelatihan petugas matching PES ST2023.
I. Petugas Receiving-Batching
1. Diutamakan berpendidikan minimal tamat SMA/sederajat;
2. Bersedia bekerja terikat kontrak;
3. Sehat jasmani dan rohani;
4. Disiplin dan berkomitmen;
5. Mampu berbahasa Indonesia;
6. Mampu bekerja baik sebagai petugas pengolahan data;
7. Mampu mengoperasikan komputer dengan baik dan benar;
8. Mampu bekerjasama dan berkoordinasi dengan sesama Petugas Pengolahan
Data lainnya;
9. Wajib mengikuti kegiatan pelatihan petugas pengolahan ST2023.
J. Petugas Editing-Coding
1. Diutamakan berpendidikan minimal tamat SMA/sederajat;
2. Bersedia bekerja terikat kontrak;
3. Sehat jasmani dan rohani;
4. Disiplin dan berkomitmen;
5. Mampu berbahasa Indonesia;
6. Mampu bekerja baik sebagai petugas pengolahan data;
7. Mampu bekerjasama dan berkoordinasi dengan sesama Petugas Pengolahan
Data lainnya;
8. Wajib mengikuti kegiatan pelatihan petugas pengolahan ST2023.
K. Petugas Operator Entri
1. Diutamakan berpendidikan minimal tamat SMA/sederajat;
Buku Pedoman Teknis
350
ST2023
2. Bersedia bekerja terikat kontrak;
3. Sehat jasmani dan rohani;
4. Disiplin dan berkomitmen;
5. Mampu berbahasa Indonesia;
6. Mampu bekerja baik sebagai petugas pengolahan data;
7. Mampu mengoperasikan komputer dengan baik dan benar;
8. Mampu bekerjasama dan berkoordinasi dengan sesama Petugas Pengolahan
Data lainnya;
9. Wajib mengikuti kegiatan pelatihan petugas pengolahan ST2023.
L. Pengawas Pengolahan
1. Diutamakan berpendidikan minimal tamat SMA/sederajat;
2. Bersedia bekerja terikat kontrak;
3. Sehat jasmani dan rohani;
4. Disiplin dan berkomitmen;
5. Mampu berbahasa Indonesia;
6. Mampu bekerja sebagai petugas pengolahan data;
7. Mampu mengoperasikan komputer dengan baik dan benar;
8. Mampu bekerjasama dan berkoordinasi dengan sesama Petugas Pengolahan
Data lainnya;
9. Wajib mengikuti kegiatan pelatihan petugas pengolahan ST2023.
Catatan :
Nama : …………………………………….…….…..…..…………..
Tempat/Tanggal Lahir : ……………………………………….…..…..……………...
Pekerjaan : ………………………………….……..……..………………
Agama : …….……………………..…………..……………………….
Jenis Kelamin : ……..……………..…………………………………………..
Alamat Lengkap : ...…..…………………………………………………………..
……………………..……………………………………….….
……………………………………………..…….…………….
Demikian surat pernyataan tempat tinggal ini dibuat tanpa ada paksaan dari
siapapun dan untuk digunakan sebagaimana mestinya.
………………………… …………………………
Nama : ………………………………………………
Tempat/Tanggal Lahir : ………………………………………………
Pekerjaan : ………………………………………………
Agama : ………………………………………………
Jenis Kelamin : ………………………………………………
Alamat : ………………………………………………
………………………………………………
Merk & Tipe Handphone : ………………………………………………
………………………….
Catatan :
*) Spesifikasi Gadget/Tablet/Smartphone disesuaikan dengan persyaratan
petugas menurut kegiatan
Buku Pedoman Teknis
353
ST2023
Lampiran 31. Contoh Surat Lamaran Pekerjaan
Kepada Yth.
Kabupaten/Kota*) …………………………………
Dengan Hormat,
Nama : …………………………………………………………………….
Tempat, Tanggal Lahir : …………………………………………………………………….
Umur : …………………………………………………………………….
Jenis Kelamin : …………………………………………………………………….
Pendidikan Terakhir : …………………………………………………………………….
Alamat : …………………………………………………………………….
…………………………………………………………………….
Nomor Telepon : …………………………………………………………………….
Demikian surat lamaran ini saya sampaikan. Besar harapan saya untuk dapat
diterima dalam pekerjaan ini. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan,
saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
………………………………………..
*) coret yang tidak perlu