TAHUN 2013
PEDOMAN PENCACAHAN
DAN PEMERIKSAAN
V-OW13
Buku pedoman ini merupakan acuan bagi Petugas Lapangan (PCL) dalam melaksanakan
pendataan Usaha/Perusahaan Objek Wisata Tahun 2013. Buku ini terutama berisi mengenai
metodologi yang digunakan, organisasi lapangan, strategi pendataan di lapangan serta tatacara
pengisian dan pemeriksaan kuesioner yang digunakan.
Usaha/ perusahaan objek wisata yang dicakup dalam survei ini merupakan sebagian dari
usaha-usaha pariwisata yang tercantum dalam Pasal 14 UU No. 10 Tahun 2009 dan telah
dijabarkan dalam peraturan menteri menjadi 56 jenis usaha. Jenis usaha pariwisata yang
tercantum dalam peraturan menteri tersebut meliputi daya tarik wisata, kawasan pariwisata, jasa
transportasi wisata, jasa perjalanan wisata, jasa penyediaan makanan dan minuman, penyediaan
akomodasi, penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi, penyelenggaraan pertemuan,
perjalanan insentif, konferensi, dan pameran, jasa informasi pariwisata, jasa konsultan
pariwisata, jasa pramuwisata, wisata tirta; dan spa. Namun dalam penelitian ini hanya mencakup
usaha daya tarik wisata, kawasan pariwisata, pengelola kegiatan hiburan dan rekreasi serta wisata
tirta.
Setiap petugas diminta untuk mempelajari secara seksama setiap buku pedoman
pelaksanaan pendataan Usaha/Perusahaan Objek Wisata tahun 2013 yang telah dibagikan kepada
para petugas.
Tim Penyususn
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN ............................................. 1
1.1. Latar Belakang ........................................... 1
1.2. Tujuan .................................................. 2
1.3. Ruang Lingkup ........................................... 2
1.4. Jenis Dokumen dan Kegunaannya ............................ 2
1.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ................................ 3
BAB II. ORGANISASI LAPANGAN ................................... 4
2.1. Struktur Organisasi ........................................ 4
2.2. Arus Dokumen ........................................... 4
2.3. Tugas Pencacah .......................................... 5
2.4. Tugas Tugas Pemeriksa/ pengawas ........................... 6
BAB III. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA ...................... 7
3.1. Cakupan ................................................ 7
3.2. Metode Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
3.3. Tata Tertib Pengisian Daftar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
BAB IV. TATA CARA PENGISIAN DAFTAR V-OTW13 ................. 10
4.1. Sistematika Daftar V-OW13 ................................ 10
4.2. Cara Pengisian Daftar V-OW13 .............................. 10
Blok I – Pengenalan Tempat ................................ 10
Blok II – Keterangan Petugas ................................ 11
Blok III – Keterangan Umum ................................ 11
Blok IV – Pendapatan/ Pengeluaran Usaha Tahun 2012 ........... 27
Blok V – Permodalan ...................................... 28
Blok VI – Catatan ......................................... 29
Blok VII – Pengesahan ..................................... 29
LAMPIRAN
BAB
1
PENDAHULUAN
Sektor pariwisata memiliki pengaruh besar bagi perekonomian suatu negara terutama
dalam menggerakkan roda perekonomian antara lain karena peranannya baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat menciptakan lapangan usaha, kesempatan kerja, pendapatan
negara serta pemerataan pembangunan. Untuk itu pengembangan destinasi pariwisata saat ini
sangat penting, tidak semata-mata hanya untuk meningkatkan penerimaan devisa, tetapi juga
memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, sehingga mampu mendorong
kegiatan sektor ekonomi lainnya seperti sektor angkutan, industri rumah tangga (kecil),
termasuk destinasi usaha wisata yang terdiri dari daya tarik wisata, kawasan pariwisata, jasa
transportasi wisata, hiburan dan kreasi, MICE, jasa informasi pariwisata, jasa konsultan
pariwisata, jasa pramuwisata, wisata tirta, SPA, Biro Perjalanan Wisata, Restoran dan
Akomodasi.
Pariwisata memiliki dimensi yang sangat luas dan usaha pariwisata tidak terbatas pada
sektor usaha yang berada di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tetapi juga
mencakup berbagai sektor usaha lain yang pembinaannya di bawah kewenanagan
kementerian lain seperti Kemeterian Kehutanan serta Kemeterian Kelautan dan Perikanan.
Sehingga sangat diperlukan adanya koordinasi dan singkronisasi atas kebijakan masing-
masing kementerian maupun lembaga dalam mengembangkan kepariwisataan nasional.
Untuk itu, maka pada tahap awal Badan Pusat Statistik dan Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif telah menyusun Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009
Bidang Pariwisata. Sehingga diharapkan dapat mempermudah dalam memperoleh gambaran
keseluruhan jenis usaha pariwisata yang terdapat di Indonesia.
Tahapan berikutnya yang perlu dilaksanakan adalah penyusunan data base usaha
pariwisata sebagai bahan kebijakan, evaluasi dan perencanaan pariwisata. Dalam rangka
penyusunan data base tersebut maka dipandang perlu untuk mendata dan mengumpulkan
informasi terkait objek/ tempat yang menjadi destinasi pariwisata. Informasi/ keterangan
PEDOMAN PENCACAHAN 1
yang dikumpulkan berupa direktori usaha pariwisata, profil usaha pariwisata dan informasi-
informasi lain yang sangat diperlukan dalam penyusunan kebijakan. Pengumpulan data
statistik objek/ tempat yang menjadi destinasi pariwisata akan diusahakan untuk dilakukan
setiap tahun. Pada pencacahan tahun 2013, nama dan alamat usaha pariwisata tersebut
diperoleh dari hasil browsing di media Online dan informasi lain yang telah dilakukan
pencocokan dan penelitian oleh BPS Provinsi.
1.2. TUJUAN
Tujuan pendataan destinasi usaha wisata adalah untuk mendapatkan data mengenai
karakteristik spesifik kegiatan masing-masing usaha pariwisata, serta mendapatkan gambaran
mengenai struktur pembiayaan masing-masing usaha pariwisata.
Pendataan usaha pariwisata yang menjadi objek daya tarik atau destinasi pariwisata
ini dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Usaha atau kegiatan yang dicakup dalam
pendataan ini meliputi objek/ tempat yang menjadi daya tarik wisata, kawasan pariwisata,
penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi, serta wisata tirta. Usaha atau kegiatan
tersebut sesuai dengan UU No. 10 Th 2009/ Permen.
b. V-OW13; adalah daftar isian/ kuesioner yang digunakan untuk mendata usaha
yang tercakup dalam survei ini.
PEDOMAN PENCACAHAN 2
1.5. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Waktu
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Penyusunan Laporan
b. Publikasi Oktober
PEDOMAN PENCACAHAN 3
BAB
2
ORGANISASI LAPANGAN
BPS RI
BPS PROVINSI
PENGAWAS/ PEMERIKSA
PENCACAH
Kuesioner/ daftar isian untuk pencacahan perusahaan/ usaha objek wisata (V-OW13)
yang sudah disetujui, kemudian dikirim oleh Badan Pusat Statistik ke BPS Provinsi yang
kemudian diteruskan ke BPS Kabupaten/Kota untuk dibagikan kepada petugas pengawas
yang selanjutnya didistribusikan kepada petugas pengumpul data (pencacah). Setelah
pencacahan selesai, petugas pengumpul data (pencacah) menyerahkan kuesioner kepada
pengawas untuk diperiksa. Kuesioner yang sudah diperiksa diteruskan oleh pengawas kepada
PEDOMAN PENCACAHAN 4
BPS Kabupaten/Kota untuk diperiksa ulang lagi baik kelengkapan isian maupun konsistensi
pengisian, dan selanjutnya kuesioner akan dikirimkan ke Badan Pusat Statistik U.P. Sub
Direktorat Statistik Pariwisata melalui BPS Provinsi.
Pengolahan Data
Setelah kuesioner yang terisi sampai di BPS RI, kemudian dilanjutkan dengan proses
pengelompokan (batching) yang bertujuan untuk memudahkan pada saat pengolahan data
yang didasarkan menurut provinsi. Kemudian dilakukan editing, coding dan entri data yang
dilakukan dengan menggunakan aplikasi komputer. Semua kegiatan ini dilakukan oleh staf
pada subdit Statistik Pariwisata, BPS RI.
PEDOMAN PENCACAHAN 5
5. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan.
a. Memeriksa kebenaran isian kuesioner yang diisi oleh pencacah, bila isian
tersebut ada yang meragukan (kurang lengkap), maka pengawas
mengembalikan daftar tersebut kepada pencacah untuk diteliti kembali di
lapangan. Bila perlu penelitian kembali dilakukan oleh pencacah bersama-sama
dengan pengawas.
3. Pengawas menyampaikan kuesioner yang sudah terisi dan sudah diperiksa ke BPS
Kabupaten/Kota. Dari KSK/Kabupaten/Kota, kuesioner tersebut dikirim ke BPS
Provinsi sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah ditentukan.
4. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan kuesioner sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
PEDOMAN PENCACAHAN 6
BAB
3
METODOLOGI PENGUMPULAN DATA
3.1. Cakupan
Survei pencacahan perusahaan/ usaha objek daya tarik wisata tahun 2013 meliputi
museum (baik yang dikelola pemerintah maupun swasta); peninggalan sejarah (baik yang
dikelola pemerintah maupun swasta); taman/ wisata budaya; pemandian alam; wisata gua;
taman konservasi alam; taman nasional; taman hutan raya; taman wisata alam; hutan lindung,
suaka margasatwa dan cagar alam; taman laut; taman buru dan kebun buru; wisata
petualangan alam; wisata agro; daya tarik wisata buatan; kawasan pariwisata; taman hiburan/
bertema; taman rekreasi; dan wisata tirta (kolam pemancingan, arung jeram, wisata selam,
dermaga marina, selancar, jetsky, dan sejenisnya). Usaha pariwisata yang akan dilakukan
pencacahan hanya terbatas pada usaha pariwisata yang komersial. Pencacahan akan
dilaksanakan di seluruh provinsi.
Perusahaan/ usaha pariwisata yang akan dicacah sebanyak 1.738 buah yang tersebar di
seluruh provinsi. Jika jumlah alokasi sampel provinsi sama atau lebih besar dari jumlah usaha
pariwisata yang terdapat di provinsi tersebut, maka lakukan pencacahan untuk seluruh usaha
pariwisata yang berada di provinsi tersebut. Namun jika jumlah alokasi sampel provinsi lebih
kecil dari jumlah usaha pariwisata yang terdapat di provinsi tersebut, maka lakukan penarikan
sampel sebanyak jumlah alokasi usaha yang ada. Penarikan sampel dilakukan secara
purposive dengan memperhatikan keterwakilan KBLI 2009.
Kode 5 digit KBLI 2009 yang dicakup dalam survei ini meliputi 91021 (Museum
yang Dikelola Pemerintah), 91022 (Museum yang Dikelola Swasta), 91023 (Peninggalan
Sejarah yang Dikelola Pemerintah), 91024 (Peninggalan Sejarah yang Dikelola Swasta),
91025 (Taman Budaya), 93221 (Pemandian Alam), 93222 (Wisata Gua), 91031 (Kegiatan
Taman Konservasi Alam), 91032 (Taman Nasional (TN)), 91033 (Taman Hutan Raya
(Tahura)), 91034: Taman Wisata Alam (Twa), 91035 (Hutan Lindung (Hl), Suaka
Margasatwa (Sm), dan Cagar Alam (Ca)), 91036 (Taman Laut), 91037 (Taman Buru dan
Kebun Buru), 93223 (Wisata Petualangan Alam), 93231 (Wisata Agro), 93239 (Daya Tarik
Wisata Buatan/Binaan Manusia Lainnya), 68120 (Kawasan Pariwisata), 93210 (Kegiatan
PEDOMAN PENCACAHAN 7
Taman Bertema Atau Taman Hiburan), 93232 (Taman Rekreasi/Taman Wisata), 93233
(Kolam Pemancingan), 93241 (Arung Jeram), 93242 (Wisata Selam), 93243 (Dermaga
Marina), dan 93249 (Wisata Tirta Lainnya).
Alokasi sampel perusahaan/ usaha daya tarik wisata tahun 2013 (V-OW13)
Provinsi Jumlah Sampel
(1) (2) (3)
11 Aceh 11
12 Sumatera Utara 60
13 Sumatera Barat 48
14 Riau 46
15 Jambi 70
16 Sumatera Selatan 22
17 Bengkulu 35
18 Lampung 7
19 Kepulauan Bangka Belitung 27
21 Kepulauan Riau 54
31 DKI Jakarta 547
32 Jawa Barat 110
33 Jawa Tengah 62
34 DI. Yogyakarta 119
35 Jawa Timur 114
36 Banten 33
51 Bali 172
52 Nusa Tenggara Barat 29
53 Nusa Tenggara Timur 25
61 Kalimantan Barat 49
62 Kalimantan Tengah 7
63 Kalimantan Selatan 33
PEDOMAN PENCACAHAN 8
Provinsi Jumlah Sampel
(1) (2) (3)
64 Kalimantan Timur 74
71 Sulawesi Utara 35
72 Sulawesi Tengah 7
73 Sulawesi Selatan 71
74 Sulawesi Tenggara 21
75 Gorontalo 6
76 Sulawesi Barat 6
81 Maluku 3
82 Maluku Utara 7
91 Irian Jaya Barat 4
94 Papua 13
Indonesia 1.927
PEDOMAN PENCACAHAN 9
BAB
4
TATA CARA PENGISIAN DAFTAR V-OW13
Karakteristik usaha pariwisata yang dikumpulkan sangat beragam, oleh karena itu
untuk memudahkan pengisian kuesioner, karakteristik data yang akan dikumpulkan
dikelompokkan menjadi beberapa blok, yaitu:
Tujuan blok ini mencatat identitas responden, dalam hal ini adalah perusahaan (usaha)
pariwisata. Identitas ini dipergunakan untuk memudahkan proses pengolahan data dan untuk
kelengkapan pemasukan data kuesioner.
Contoh
PEDOMAN PENCACAHAN 10
7. Alamat Perusahaan/Usaha : Jl. Salemba Raya No. 9 Lt. III JakartaPusat
10440.
RT: 004 / RW: 002 Kode Pos: 14240
Tujuan blok ini mencatat identitas petugas pencacah dan petugas pengawas, dalam hal
ini memuat: 1. Nama Petugas; 2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan; dan 3. Tanda tangan.
Blok ini mencatat keterangan umum jenis usaha pariwisata, bentuk badan hukum/badan
usaha/perizinan; tahun mulai beroperasi secara komersial; jam buka usaha; harga tiket masuk;
serta beberapa pertanyaan mengenai keadaan perusahaan/usaha secara umum.
Lingkarilah kode yang sesuai dengan jenis usaha bidang pariwisata yang utama.
Kemudian masukkan ke kotak yang tersedia. Jawaban yang tersedia hanya meliputi:
Kode 1: Museum
PEDOMAN PENCACAHAN 11
Kode 2: Peninggalan Sejarah.
Peninggalan sejarah adalah sesuatu yang yang didirikan (dibangun) pada zaman
dulu yang masih ada sampai saat ini seperti rumah, gedung, candi, kraton,
makam petilasan, prasasti dan sebagainya.
Taman/ wisata budaya adalah suatu taman atau tempat wisata yang bertujuan
untuk melestarikan budaya yang pernah ada seperti Pemukiman/kampung
adat.
Kelompok ini mencakup kegiatan taman budaya yang menyediakan dan mengelola
fasilitas atau tempat untuk pergelaran budaya.
Kode 4: Pemandian Alam.
Kelompok ini mencakup suatu usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk
mandi dengan memanfaatkan air panas dan atau air terjun sebagai usaha pokok dan
PEDOMAN PENCACAHAN 12
dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum serta
akomodasi. Misalnya Pemandian Alam Ciater.
Kode 5: Wisata Gua.
Gua adalah liang (lubang) besar pada kaki gunung atau tempat tertentu. Wisata
gua adalah wisata yang menggunakan objek gua seperti susur gua. Contohnya
adalah Gua Jatijajar, Gua Lawa dan sebagainya.
Taman konservasi alam adalah taman yang digunakan untuk melestarikan dan
melindungi alam. Contohnya adalah Kebun Binatang Ragunan, Kebun Raya
Bogor, Taman Safari, Taman Buah Mekarsari dan sebagainya.
PEDOMAN PENCACAHAN 13
Kelompok ini mencakup kegiatan kawasan pelestarian alam yang mempunyai
ekosistem asli untuk menyelenggarakan usaha sarana dan prasarana pariwisata alam
di zona pemanfaatan yang bertujuan meningkatkan pemanfaatan gejala keunikan dan
keindahan alam untuk kegiatan rekreasi, penelitian, ilmu pengetahuan dan
kebudayaan, menunjang budidaya serta konservasi sumber daya alam yang
diselenggarakan oleh pemerintah, seperti Gunung Leuser (Aceh), Danau Kalimutu dan
Taman Nasional Komodo (NTT) dan Gunung Palung (Kalimatan Barat).
Taman hutan raya adalah kawasan hutan yang digunakan untuk melestarikan
dan melindungi alam dan masih berada dalam ekosistem asli yang bertujuan
untuk mengoleksi tumbuhan dan satwa yang dimanfaatkan bagi kepentingan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya,
pariwisata dan rekreasi. Contohnya adalah Taman Hutan Raya Juanda,
Tahura Bukit Barisan dan sebagainya
Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk
pariwisata dan rekreasi alam seperti Tangkuban Perahu, Pulau Weh,
Maribaya dan Air Terjun, Pangandaran dan sebagainya.
PEDOMAN PENCACAHAN 14
Kode 10: Hutan Lindung, Suaka Margasatwa dan Cagar Alam
Hutan Lindung, cagar alam dan suaka margasatwa merupakan Kawasan Suaka
Alam (KSA) dengan adanya suatu upaya suaka dan perlindungan jangka
panjang terhadap lingkungan seperti Suaka Marga Satwa Danau Sentarum.
91035: HUTAN LINDUNG (HL), SUAKA MARGASATWA (SM), DAN CAGAR ALAM (CA)
Kelompok ini mencakup kegiatan untuk menyelenggarakan kegiatan rekreasi terbatas,
seperti hutan lindung, yaitu kawasan hutan yang mempunyai fungsi sebagai pelindung
ekosistem, tata air, erosi dan memelihara kesuburan tanah; suaka margasatwa, yaitu
kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau
keunikan jenis satwa dan untuk kelangsungan hidup dilakukan pembinaan terhadap
habitatnya; dan cagar alam, yaitu kawasan suaka alam yang mempunyai kekhasan
tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami. Misalnya Cagar Alam Raya Pasi
(Kalimantan Barat) dan Suaka Margasatwa Danau Sentarum (Kalimantan Barat).
Taman Laut adalah kawasan konservasi alam (taman nasional) yang berada
dalam ekosistem laut seperti Taman Laut Bunaken, Taman Laut Kepulauan
Seribu dan sebagainya.
PEDOMAN PENCACAHAN 15
91037: TAMAN BURU DAN KEBUN BURU
Kelompok ini mencakup kegiatan suatu kawasan yang didalamnya terdapat potensi
satwa buru, yang diperuntukan untuk rekreasi berburu, mencakup penyediaan sarana
dan prasarana berburu di blok pemanfaatan, cagar alam dan suaka margasatwa,
seperti Taman Buru Lingga Isaq (Aceh), Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi (Jawa
Barat), Taman Buru Komara (Sulawesi Selatan) dan Taman Buru Moyo.
Wisata petualangan alam adalah kegiatan wisata khusus untuk para wisatawan
yang senang berpetualang di alam bebas atau yang berminat mencoba
berpetualang di alam bebas seperti Hiking, Rock Climbing dan sebagainya.
Wisata Agro atau agroturisme adalah suatu bentuk kegiatan pariwisata yang
memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk
memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang
pertanian. Contohnya adalah Agro Wisata Kebun Apel Tropis Batu dan
Tanaman Bonsai, Agro Wisata Kebun Percobaan Pasir Sarongge Cianjur
dan sebagainya.
Daya Tarik Wisata Buatan adalah suatu objek daya tarik wisata yang sengaja
dibuat oleh manusia seperti Wisata Outbound dan sebagainya.
PEDOMAN PENCACAHAN 16
Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan untuk mengadakan kegiatan daya
wisata buatan/binaan manusia lainnya yang belum dicakup pada kelompok 93231 s.d.
93233. Termasuk Wisata Outbond.
Taman bertema atau taman hiburan contohnya adalah Dunia Fantasi, Junggle,
Atlantis, Water Boom dan sebagainya.
PEDOMAN PENCACAHAN 17
Kelompok ini mencakup suatu usaha yang menyediakan tempat dan berbagai jenis
fasilitas untuk memberikan kesegaran jasmani dan rohani yang mengandung unsur
hiburan, pendidikan dan kebudayaan sebagai usaha pokok disuatu kawasan tertentu
(termasuk pantai) dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan
minum serta akomodasi.
Contohnya adalah pengelola arung jeram, wisata selam, selancar, jetsky dan
sebagainya.
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Rincian
ini diisi jika Rincian 1a. diatas berkode ’1’ (Museum) atau ’2’ (Peninggalan sejarah). Isian
PEDOMAN PENCACAHAN 18
pada Rincian 1b. meliputi kode ‘1’ (Pemerintah) apabila museum atau peninggalan sejarah
tersebut dikelola oleh pemerintah dan kode ’2’ (Swasta) apabila apabila museum atau
peninggalan sejarah tersebut dikelola oleh swasta/ non pemerintah.
Rincian 1c. – Jika rincian 1a berkode 19, Sebutkan jenis kegiatan utama yang dikelola:
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Rincian
ini diisi jika Rincian 1a. diatas berkode ’19’ (Wisata Tirta). Isian pada Rincian 1c. Meliputi:
Kode ’5’ apabila usaha utamanya adalah mengelola wisata tirta selain yang telah
disebutkan di atas.
Jika usaha pariwisata yang dikelolanya lebih dari satu jenis usaha, maka penentuan
usaha utamanya adalah:
Penentuan usaha pariwisata utama jika lebih dari satu usaha pariwisata yang
dikelola dan administrasinya tergabung:
PEDOMAN PENCACAHAN 19
Perusahaan Asing’; kode ‘6’ apabila ‘Pemerintah/UPT’; kode ‘7’ apabila ‘Izin Khusus dari
Instansi Terkait’; dan kode ‘8’ apabila ‘Tidak Berbadan Hukum’.
a. PT/PT(Pesero)
Perseroan Terbatas (PT): perusahaan yang berstatus badan hukum, didirikan dengan
modal yang terbagi dalam saham-saham dan pemegang saham bertanggung jawab
terbatas pada nilai nominal saham yang dimiliki. Dalam menjalankan kegiatannya
pemegang saham ikut serta berperan tergantung besar kecilnya jumlah saham yang
dimiliki, atau berdasarkan perjanjian antara pemegang saham.
PT (Persero): perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh negara (pemerintah),
dan kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara dengan tujuan mencari
keuntungan maksimal dengan menggunakan faktor-faktor produksi secara efisien.
b. CV (Commanditair Venootschap= Perseroan Komanditer)
CV adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha antara orang-orang yang
bersedia memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh atau
kekayaan pribadinya dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak
bersedia memimpin perusahaan serta bertanggungjawab pada kekayaan yang
diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
c. Yayasan
Yayasan: merupakan sebuah badan hukum dengan kekayaan yang dipisahkan. Tujuan
pendiriannya dititikberatkan pada usaha sosial dan bukan mencari untung.
d. Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi
sebagaiusaha bersama atas asas kekeluargaan.
e. Perwakilan Perusahaan Asing adalah usaha pariwisata yang dikelola dan dimiliki
oleh perusahaan asing.
f. Pemerintah/UPT (Unit Pelaksana Teknis) adalah usaha atau objek pariwisata yang
dikelola oleh sebuah lembaga atau unit teknis dari suatu kementerian terkait, misalnya
museum.
g. Izin Khusus Dari Instansi Terkait
Izin khusus dari instansi terkait: status badan hukum bagi perusahaan/usaha
pariwisata yang telah memperoleh surat izin usaha (SIUP) atau keterangan dari Dinas
Pariwisata Daerah (Diparda) tingkat I/II setempat. Termasuk dalam pengertian tersebut
PEDOMAN PENCACAHAN 20
usaha-usaha pariwisata yang memperoleh izin usaha langsung dari Badan
Perekonomian Daerah (untuk Pemda Tingkat I/II yang tidak mempunyai Diparda).
Isilah harga tiket masuk per pengunjung setiap kali kunjungan yang dibedakan menurut
hari berkunjung. Jika tidak membedakan harga tiket menurut hari kunjungan maka tuliskan
saja pada point a. Hari Biasa. Begitu juga jika ada perbedaan harga tiket menurut umur
(Anak dan Dewasa) maka yang dituliskan adalah Harga Tiket Dewasa. Misal Rp. 15.000,-.
Jika usaha tersebut memberlakukan tiket terusan bagi pengunjung, maka tuliskan besarnya
tarif/ harga tiket terusan tersebut.
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika
Ya dan kode ‘2’ jika Tidak.
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika
Ya dan kode ‘2’ jika Tidak.
E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui
sistem elektronik seperti internet atau televisi, www atau jaringan komputer lainnya.
Rincian 7 – Apakah pembayaran dapat menggunakan kartu kredit/debit ?
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika
Ya dan kode ‘2’ jika Tidak.
Kartu kredit adalah suatu jenis penyelesaian transaksi ritel (retail) dan sistem kredit, yang
namanya berasal dari kartu plastik yang diterbitkan kepada pengguna sistem tersebut. Kartu
kredit memiliki bentuk dan ukuran yang standar seperti yang dispesifikasikan oleh standar
ISO 7810. Kartu kredit dikeluarkan oleh bank yang menjamin pemegangnya untuk dapat
PEDOMAN PENCACAHAN 21
berbelanja tanpa membayar kontan dan pengeluaran belanja itu akan diperhitungkan dl
rekening pemilik kartu di bank tsb;
Kartu debit adalah sebuah kartu pembayaran secara elektronik yang diterbitkan oleh Bank.
Kartu ini dapat berfungsi sebagai pengganti pembayaran dengan uang tunai. Kartu ini
mengacu pada saldo tabungan bank anda di bank penerbit tersebut. Fungsi dari kartu debit
adalah untuk memudahkan pembayaran ketika berbelanja tanpa harus membawa uang tunai.
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika
Ya dan kode ‘2’ jika Tidak.
Jika jawabannya adalah ‘Ya’ atau berkode ’1’, maka sebutkan nama asosiasi yang dimaksud.
Asosiasi dimaksud adalah asosiasi yang terkait dengan usaha pariwisata yang diusahakan
seperti: PHRI, ASITA, APJI (Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia) dan sebagainya.
Isilah jumlah pekerja/karyawan yang sesuai pada saat pencacahan berdasarkan tingkat
pendidikan dan dibedakan menurut kelompok Pekerja Tetap, Pekerja Kontrak, Pekerja Asing,
dan Pekerja Indonesia yang Bersertifikat Pariwisata. Setiap kelompok dibedakan menurut
pekerja laki-laki dan perempuan.
Status pekerja :
Pekerja tetap adalah orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dengan menerima upah/gaji
secara tetap, tidak tergantung pada absensi/kehadiran pekerja tersebut, dan biasanya apabila
diberhentikan akan mendapat pesangon.
Pekerja tidak tetap adalah orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dan menerima
upah/gaji, dengan memperhitungkan jumlah hari masuk kerja/prestasi pekerja tersebut.
Pekerja WNA adalah karyawan yang bukan Warga Negara Indonesia (WNI) dan bekerja
dengan mendapat upah/gaji secara tetap (sebagai pekerja tetap) atau yang bekerja dengan
perjanjian tertentu (sebagai pekerja kontrak).
Jenjang pendidikan:
PEDOMAN PENCACAHAN 22
a. Tamat SMP dan jenjang pendidikan dibawahnya (SD).
Tamat SMP adalah pekerja/karyawan yang tamat Sekolah Menengah Pertama, MULO,
HBS tahun, Sekolah Luar Biasa Menengah Tingkat Pertama dan Madrasah Tsanawiyah,
Sekolah Kepandaian Putri, Sekolah Menengah Ekonomi Pertama, Sekolah Menengah
Ilmu Pariwisata (SMIP), Sekolah Teknik, Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama,
Sekolah Ketrampilan Kejuruan 4 tahun, Sekolah Usaha Tani, Sekolah Pertanian
Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu, Pendidikan Guru Agama 4 tahun, Kursus
Pegawai Administrasi, Kursus Karyawan Perusahaan, dan Pendidikan Pegawai Urusan
Peradilan Agama.
b. Tamat SMA adalah pekerja/karyawan yang tamat dari SMTA umum dan SMTA
kejuruan, seperti Sekolah Menengah Atas, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah,
Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial, Sekolah Menengah Industri Kerajinan, Sekolah
Menengah Seni Rupa, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia, Sekolah Menengah
Musik, Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas,
Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Sekolah
Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah Teknologi Pertambangan, Sekolah
Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olah Raga, Sekolah Guru Pendidikan Luar
Biasa, Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama, Pendidikan Guru Agama 6 tahun,
Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru, Sekolah Analisis
Menengah Kimia Atas, Sekolah Asisten Apoteker, Sekolah Bidan, Sekolah Pengatur
Rontgen, dan Kursus Pegawai Administrasi Atas.
c. Diploma I/II adalah diploma 1 atau II pada suatu pendidikan yang khusus diberikan
untuk program diploma I dan II termasuk kejuruan pariwisata, seperti tamat jurusan
ticketing Diploma I/II Biro Perjalanan, jurusan memasak (Cook) dari BPLP, tamat
jurusan komputer dari BSI dan sebagainya.
d. Sarjana Muda (Diploma III) adalah pekerja/karyawan yang tamat Akademi/sarjanan
muda termasuk kejuruan pariwisata misalnya: Akademi Seni Musik Indonesia, Akademi
Seni Tari Indonesia, Akademi Bahasa Asing, Akademi Perhotelan dan Akademi
Pariwisata, Akademi Pemerintahan Dalam Negeri dan sebagainya. Bagi fakultas yang
tidak mengeluarkan gelar sarjana muda maka pekerja/karyawan yang menempuh
pendidikan sampai semester 8/9 dan belum tamat tetap dimasukkan sebagai tamat SMA.
PEDOMAN PENCACAHAN 23
e. D IV/S1 adalah pekerja/karyawan yang tamat program pendidikan sarjana, diploma IV,
Akta IV & V pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi termasuk program dengan
jurusan pariwisata.
f. S2/S3 adalah pekerja/karyawan yang tamat program pendidikan pasca sarjana, doktor,
spesialis 1 dan 2 pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi.
Pekerja bersertifikat Pariwisata adalah pekerja yang telah memperoleh tanda atau surat
keterangan tertulis dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang dibentuk oleh Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Seperti Front Office, Housekeeping, Tata Boga,
Patttiserie, Food & Beverage Service, SPA, Bidang Biro Perjalanan Wisata, Tour Leader,
Pemandu Wisata, Pemandu Eko Wisata, Pemandu Wisata Selam, Pemandu Wisata Museum,
Terapis Air Panas, Panjat Tebing, Wisata Agro, Wisata Gua, Wisata Gunung, dan
sebagainya.
Isilah jumlah pengunjung setiap tahun sesuai dengan tahun yang dimaksud (tahun 2011
s/d 2012). Jumlah pengunjung dibedakan menurut kewarganegaraan (Indonesia dan Asing).
Jika responden tidak dapat memberikan jawaban jumlah pengunjung menurut
kewarganegaraan, maka tuliskan saja isiannya pada kolom jumlah.
Isilah jenis fasilitas/layanan yang tersedia. Tuliskan kode ‘1’ jika ”Tersedia’ dan kode
‘2’ jika ‘Tidak’ untuk masing-masing point.
a. Asuransi pengunjung – pertanggungan, berupa perjanjian antara dua belah pihak, pihak
yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban memberikan
jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran apabila terjadi sesuatu yang menimpa pihak
pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang dibuat.
b. Pusat informasi (information centre) – pusat penerangan, pemberitahuan kabar atau
berita tentang sesuatu peristiwa.
c. Interpretasi terhadap objek daya tarik – pemberian kesan, pendapat atau pandangan
teoritis terhadap objek daya tarik. Misalnya penjelasan singkat tentang asal-usul hewan
di kebun binatang.
d. Prosedur kerja penyelenggaraan kegiatan (SOP) – tahapan kegiatan untuk
menyelesaikan suatu aktivitas atau metode langkah demi langkah secara pasti dalam
PEDOMAN PENCACAHAN 24
menjalankan dan memecahkan suatu masalah yang didukung dengan penggunaan
peralatan pengawasan.
e. Prosedur keamanan dan keselamatan pengunjung termasuk jalur evakuasi –
tahapan kegiatan untuk menjaga keamanan dan keselamatan pengunjung serta tata cara
pengungsian atau pemindahan pengunjung dari lokasi bencana (kecelakaan, daerah
berbahaya) ke tempat yang aman.
f. Jasa pramuwisata – layanan yang diberikan oleh petugas pariwisata (pemandu wisata)
yang berkewajiban memberikan petunjuk dan informasi yang dibutuhkan wisatawan
(pengunjung).
g. Toilet umum – tempat/ fasilitas untuk keperluan cuci tangan dan cuci muka, serta
kamar kecil (kakus).
h. Area parkir – wilayah terbuka tempat menghentikan atau menaruh kendaraan bermotor
bagi pengunjung untuk beberapa saat.
i. Tempat ibadah – ruangan/ fasilitas yang disediakan bagi pengunjung untuk melakukan
ibadah.
j. Layanan makan minum (restorasi) – tersedianya restoran (rumah makan, kios, gerai)
yang menjual makanan dan minuman bagi para pengunjung.
k. Toko/kios cenderamata – kedai berupa bangunan permanen tempat menjual barang-
barang sebagai kenang-kenangan (pertanda ingat, tanda mata) dari lokasi daya tarik
wisata.
Tuliskan luas seluruh wilayah objek daya tarik wisata yang dimiliki/ dikelola dalam
satuan meter persegi. Kemudian pindahkan kedalam kotak yang tersedia. Jika luasnya tidak
diketahui karena batasannya tidak jelas, maka cukup dituliskan kode’9999999’ pada kotak
yang tersedia.
Isilah luas lahan/ area parkir dan kapasitas parkir kendaraan untuk masing-masing jenis
kendaraan. Jenis kendaraan dikelompokan menurut:
PEDOMAN PENCACAHAN 25
Rincian 14. – Sumber penyediaan air bersih:
Lingkarilah kode ‘1’ (Air Tanah) apabila usaha tersebut hanya menggunakan sumber
air bersihnya berasal dari dalam tanah atau mata air yang dikelola sendiri. Lingkari kode ‘2’
(PDAM) apabila usaha tersebut menggunakan sumber air bersihnya hanya berasal dari
Perusahaan Air Minum (PDAM). Lingkarilah kode ‘3’ (Air Tanah & PDAM) apabila usaha
tersebut menggunakan sumber air bersihnya berasal dari Air Tanah & PDAM.
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-
hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.
Sistem tenaga listrik adalah suatu sistem yang berfungsi untuk membangkitkan,
mentransmisikan dan mendistribusikan energi listrik dari pusat pembangkit sampai
konsumen.
Lingkarilah kode ‘1’ (Instansi Pengolah Limbah Internal) apabila usaha/ perusahaan
tersebut mempunyai dan menggunakan pengolah limbah sendiri. Lingkarilah kode ‘2’
(Keluar Kawasan) apabila limbah dari usaha tersebut dibuang langsung keluar kawasan tanpa
adanya proses pengolahan terlebih dahulu. Lingkarilah kode ‘3’ (Dibakar, ditimbun) jika
limbah tersebut hanya dibakar atau ditimbun di dalam tanah saja. Lingkarilah kode ‘4’
(Lainnya) jika limbah tersebut dibiarkan saja. Kemudian masukan kode tersebut ke dalam
kotak yang tersedia.
PEDOMAN PENCACAHAN 26
Sistem pengolahan limbah (sewerage system) adalah infrastruktur yang dibangun
khusus untuk menangani, menyalurkan dan mengolah limbah baik cair maupun padat agar
dapat dikembalikan dan diterima oleh lingkungan sehingga tidak membahayakan (relatif
aman).
Lingkari kode ‘1’ apabila memberlakukan konsep 3R tersebut dan pilih kode ‘2’
apabila tidak memberlakukan konsep 3R dalam menjalankan usahanya.
Konsep 3R yaitu:
1. Reduce (Mengurangi);
Reduce atau pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku
yang dapat mengurangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang
berlebihan. Contoh menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama dan
berkualitas sehingga memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau refill
produk yang dipakai seperti aqua galon, tinta printer serta bahan rumah tangga seperti
deterjen, sabun, minyak goreng dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi
potensi bertumpuknya sampah wadah produk di rumah Anda.
2. Reuse (Menggunakan Kembali);
Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau
bahan yang masih layak pakai. Sebagai contoh, kantong plastik atau kantung kertas
yang umumnya didapat dari hasil kita berbelanja, sebaiknya tidak dibuang tetapi
dikumpulkan untuk digunakan kembali saat dibutuhkan.
3. Recycle (Mendaur Ulang);
Recycle atau mendaur ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang.
Pada prinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah
materialnya untuk dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan dan
mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos.
Rincian 1 - Pendapatan
PEDOMAN PENCACAHAN 27
Pendapatan dimaksud adalah seluruh pendapatan utama dan pendapatan lainnya yang terkait
dengan kegiatan/usaha yang dilakukan.
Rincian 2 - Pengeluaran
BLOK V. PERMODALAN
PMDN adalah Penanaman Modal Dalam Negeri; PMA adalah Penanaman Modal Asing; dan
Non Fasilitas adalah status permodalan sendiri yang tidak masuk kelompok PMDN maupun
PMA.
Lingkarilah jawaban yang sesuai dan salin kedalam kotak yang tersedia. Kode ‘1’
apabila ‘Modal Perseorangan atau “Modal Saham’; kode ‘2’ jika ’Hibah’; kode ’3’ apabila
“Pinjaman Bank’; dan kode ‘4’ apabila ‘Pinjaman Lembaga Keuangan Bukan Bank’.
Modal Sendiri. Modal Sendiri adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk
berdagang, melepas uang, dan sebagainya; berupa harta benda (uang, barang, dan
sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan
modal sendiri.
Modal Saham. Modal Saham adalah bukti kepemilikan peserta (andil atau sero) permodalan
pada suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas, yang memiliki hak atas dividen
dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor.
PEDOMAN PENCACAHAN 28
Hibah. Hibah adalah pemberian modal secara sukarela dengan mengalihkan hak atas sesuatu
kekayaaan (uang, barang, dan sebagainya) kepada perusahaan atau pihak lain.
Pinjaman Bank. Pinjaman Bank adalah memakai uang dari Pihak Bank untuk waktu tertentu
dan syarat-syarat sesuai ketentuan Bank untuk melakukan investasi dan operasional kerja
perusahaan.
Pinjaman Lembaga Keuangan Bukan Bank. Pinjaman lembaga Keuangan Bukan Bank
adalah Pinjaman yang berasal dari Lembaga keuangan non Bank berupa uang untuk waktu
tertentu dan syarat-syarat tertentu sesuai ketentuan pinjaman untuk melakukan investasi dan
operasional kerja perusahaan.
Blok ini digunakan untuk memberikan catatan mengenai isian-isian daftar. Berikan
catatan-catatan jika diperlukan dengan singkat dan jelas.
Blok ini bertujuan untuk mengetahui bahwa jawaban yang diberikan dalam daftar
diketahui oleh yang bertanggung jawab dalam perusahaan tersebut. Dilengkapi dengan nama,
jabatan dan tanda tangan responden (yang memberi jawaban) serta cap perusahaan. Hal ini
berguna sekali jika dibutuhkan adanya kunjungan ulang.
PEDOMAN PENCACAHAN 29