Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN DESKRIPSI KEGIATAN

KINERJA EKSTERNAL PUSKESMAS


PROMOSI KESEHATAN PESANTREN

Nama Kegiatan : Penyuluhan Pesantren


Tempat : Pondok Pesantren MAS Kota Santri
Tanggal : Rabu, 10 Maret 2021

1. Deskripsi Kegiatan
Hari Rabu, 10 Maret 2021, saya dan teman-teman kelompok saya berkesempatan
untuk melakukan penyuluhan kesehatan ke Pondok Pesantren terdekat dari Puskesmas
Sukawali yaitu, Pondok Pesantren Madrasah Aliyah Swasta Kota Santri yang terletak di
Jl. Raya Cituis KM 1 Kp. Rawasaban RT 003/002 Desa Surya bahari, Kec. Pakuhaji Kab.
Tangerang – Banten. Beberapa hari sebelum kegiatan, kami sudah melakukan koordinasi
dengan pihak pesantren dan mendapat persetujuan untuk melakukan penyuluhan
kesehatan di pesantren tersebut.
Tema penyuluhan yang kami pilih berkaitan dengan penyakit yang sering dialami
oleh santri dan masalah yang berhubungan dengan keadaan saat ini, yaitu dengan jargon
“Kapanpun dan Dimanapun, PHBS kuncinya” yang membahas mengenai PHBS atau
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat secara umum dan pada saat pandemi COVID-19 serta
Skabies. Tujuan penyuluhan ini yaitu untuk menambah kesadaran dan wawasan para
santri mengenai pola hidup bersih dan sehat serta protokol kesehatan di lingkungan
pesantren. Sasaran penyuluhan ini adalah santri aliyah di Pesantren Kota Santri. Namun,
saat penyuluhan berlangsung tidak semua santri dapat hadir di acara ini. Total santri yang
hadir sebanyak tiga puluh satu santri. Metode yang kami pakai adalah ceramah dengan
media slide power point yang berisikan gambar-gambar yang mudah dipahami peserta
serta demonstrasi cara melakukan cuci tangan yang benar.
Kami berangkat dari Puskesmas kepondok pesantren menggunakan mobil pribadi
pada pukul 08.30 WIB dengan jarak cukup dekat dengan Puskesmas Sukawali, tempat
kami bertugas. Sesampainya di pesantren, kami bertemu dengan Ustadz Ahmad Saroni
selaku pengasuh pesantren Kota Santri, kemudian kami berbincang mengenai kebijakan
kesehatan pondok pesantren terutama saat pandemik. Setelah itu, kami meminta izin
untuk menyiapkan acara dan melakukan observasi pesantren dankami berkeliling
bersama dengan salah satu ustadzah untuk observasi keadaan pesantren.
Setelah berkeliling, kami pun memulai acaranya. Susunan acara terdiri dari
pembukaan oleh MC, sambutan oleh pengasuh pesantren dan perwakilan pesantren,
penyampaian materi pertama dilanjut dengan sesi tanya jawab, kemudian materi kedua
dan sesi tanya jawab, kuis, pembagian doorprize, dan penutup. Setelah itu, kami berfoto
bersama dan berpamitan.

2. Deskripsi Pesantren
Pondok Pesantren Madrasah Aliyah Kota Santri didirikan pada tanggal 29
November 2011 oleh ketua Yayasan Pendidikan Islam AL Asyirotul Khaeriyah dan
Ustaz Ahmad Syahroni, M.Ag di atas tanah seluas m2. MAS Kota Santri memiliki ruang
kamar tidur bagi santri yang mukim dengan luas 3x4 m 2 dimana setiap kamar memiliki 2
buah jendela serta ventilasi. Pencahayaan di kamar tidur santri cukup dan hanya memiliki
satu kamar mandi di setiap asramanya. 1 kamar terdiri dari 5 orang santri. sehari-hari
santri sendiri yang bertugas untuk membersihkan kamar tidur dan juga kamar mandi.
Pondok Pesantren Kota Santri merupakan jenis Pesantren modern, yang berbasis
pada program tahfidz Al-Qur’an dengan Visi “Menjadi pusat kajian keilmuan di Pantai
Utara Kabupaten Tangerang” Misi pesantren yaitu: menyiapkan sarana dan prasarana
yang sesuai dengan BSNP serta mencetak lulusan yang hafal Al-Quran dengan memaham
IPTEK. Jumlah santri MA yang mukim di pondok yaitu 30 santri laki-laki dan 20 santri
perempuan.
Pondok pesantren ini memiliki lembaga Pendidikan formal setara SD, SMP dan
SMA, untuk kurikulum pendidikannya, pesantren ini menggunakan kurikulum nasional
dan salafiyyah (kitab kuning). Pondok pesantren ini menggunakan metode modern tidak
hanya belajar dari kitab kuning untuk pembelajarannya, selaras dengan tujuan
didirikannya pesantren ini yaitu mengedepankan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) dan IMTAQ (Iman dan Takwa)
A. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Kegiatan
04.00 Bangun, sholat tahajud
04.30 Sholat subuh berjamaah dilanjutkan
setoran hafalan
06.00 Mandi, sarapan pagi
07.00 KBM sekolah
11.00 ISHOMA
13.00 Tahsin/setoran hafalan
15.00 Sholat ashar berjamaah dan tahsin
17.00 Mandi dan persiapan sholat maghrib
18.30 Makan malam
19.00 Sholat Isya dan belajar malam
22.00 Pulang ke asrana dan beristirahat.
B. Sosiodemografi Santri
JenisKelamin Jumlah
Laki-laki 80
Perempuan 110
Total 190
C. Kegiatan Kesehatan
Jika ada santri yang sakit maka akan dikonsultasikan dengan saudara pimpinan
pesantren yang merupakan bidan di PKM Sukawali. Ketika ada santri yang
menunjukan gejala demam, batuk, pilek, atau sesak atau penyakit lain yang tidak
memungkinkan santri mengikuti pelajaran maka akan langsung dibawa ke PKM
Sukawali dan dipulangkan kerumah masing-masing.
D. Kondisi Kesehatan Para Santri
Dari hasil wawancara kepada santri, penyakit yang sering dikeluhkan adalah
penyakit kulit dan gatal-gatal, hal ini lumrah terjadi di pondok pesantren, dan ketika
dikonfirmasi kepada pihak pondok pesantren ,memang benar adanya. Selain gatal,
beberapa santri sering mengalami tipes, sesuai dengan hasil wawancara dimana santri
dibebaskan untuk membeli makanan di luar pesantren.
3. Faktor Risiko Kesehatan di Pesantren
 Sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang masih kurang
Dari hasil observasi, didapatkan sarana CTPS yang masih kurang tersedia.
Biasanya santri melakukan cuci tangan di kamar mandi.
 Tidak bisa melaksanakan Physical Distancing saat tidur maupun KBM
Untuk kegiatan tidur pihak pondok pesantren memang sulit mengawasi.
Terlebih tidak ada pembatasan santri yang bermukim di pesantren. Semua
santri masuk seperti biasa dan satu kamar berukuran 3x4 meter persegi diisi
oleh ± 5 santri.
4. Faktor Positif Pendukung Kesehatan Santri
a. Penggunaan masker
Sejak pandemic para santri dan guru diwajibkan memakai masker saat kegiatan
belajar mengajar dan saat berada di lingkungan pondok.
b. Mencuci Tangan
Santri diperintahkan untuk sering mencuci tangan. Saat ini terdapat 1 kran dan tangka
air di lingkungan pondok. Saat penyuluhan, beberapa santri sudah dapat
mempraktekkan cara mencuci tangan 7 langkah dengan benar.
c. Physical Distancing/ Jaga Jarak
Ketika pandemik covid-19 terjadi, pimpinan pondok mengatakan bahwa sudah
menghimbau para santri dan guru untuk menjaga jarak dan membatasi waktu
berkumpul dengan cara membatasi jam belajar mengajar dari pukul 7 pagi hingga 11
siang.
5. Rencana Pembinaan di Pesantren
 Edukasi dengan cara memberikan penyuluhan kepada santri mengenai
protokol Kesehatan di lingkungan pesantren selama masa pandemik covid-19
 Membuat poster mengenai covid-19 , protokol Kesehatan selama pandemi.
Poster di tempel disetiap kelas dengan tujuan sebagai pengingat kepada santri
agar senantiasa menaati protokol kesehatan.
 Menyarakan agar seluruh santri dapat mukim/tinggal di asrama pondok agar
dapat membatasi aktifitas santri di luar sekolah dan melindungi santri dari
paparan lingkungan luar.
LAPORAN REFLEKSI KEGIATAN

KINERJA EKSTERNAL PUSKESMAS


PROMOSI KESEHATAN PESANTREN

Nama Kegiatan : Penyuluhan Pesantren


Tempat : MAS Kota Santri
Tanggal : Rabu, 10 Maret 2021

1. Refleksi Perbedaan Antara Teori dan Praktek yang dilakukan


Tindakan yang saya lakukan sudah benar adalah sebelum melakukan kegiatan
penyuluhan, kami melakukan teknis administrasi yang diterapkan Pondok Pesantren yaitu
meminta izin terlebih dahulu kepada Pimpinan Pondok Pesantren dengan mengirimkan
surat sebelum pelaksanaan kegiatan. Dalam pemilihan tema penyuluhan, kami memilih
tema yang sesuai untuk disampaikan pada santri yang melakukan pembelajaran tatap
muka di masa pandemi ini. Saya dan teman-teman membagi tugas untuk menyiapkan
materi semenarik mungkin dengan menggunakan gambar-gambar dan bahasa seawam
mungkin agar bisa dipahami lebih mudah oleh santri. Kami juga menyiapkan hadiah
untuk para santri yang dapat menjawab pertanyaan kuis dan berperan aktif dalam acara
penyuluhan ini, sehingga santri lebih bersemangat mengikuti acara penyuluhan ini. Saat
penyampaian materi dilaksanakan dengan sistem dua arah sehingga santri dapat bertanya
apabila ada materi yang dirasa kurang jelas. Kami juga menyediakan sesi khusus untuk
tanya jawab seputar keluhan apa saja yang dirasakan anak-anak pondok pesantren diakhir
sesi sehingga memberi kesempatan bertanya lebih banyak dan mereka cukup antusias
untuk bertanya.
Tindakan yang saya rasa masih kurang adalah pada penyuluhan ini kami tidak
memberikan pretest dan post-test, sehingga kami tidak bisa mengukur peningkatan
pengetahuan santri saat sebelum dan sesudah pemberian materi. Meskipun kami
memberikan kuis di akhir materi, hal ini tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam
penilaian kelompok karena yang menjawab pertanyaan kuis hanya beberapa santri saja,
sehingga tidak dapat mewakili hasil keseluruhan. Selain itu, karena menggunakan kelas
dan dengan luas yang terbatas, kami tidak bisa memaksimalkan physical distancing.
.

Nilai profesionalisme / agama yang terkait adalah salah satu poin dalam seven
stars doctor adalah Communicator yaitu dokter sebagai komunikator yang baik dalam
menyampaikan edukasi tentbang kesehatan kepada masyarakat awam. Seorang dokter
harus dapat berkomunikasi dengan baik guna memberikan edukasi pada pasien terutama
edukasi penyakit yang mudah dipahami pasien dan keluarga, karena seorang dokter
dituntut untuk mampu bertutur kata maupun bersikap sesuai dengan kondisi pasiennya
karena seorang dokter tidak hanya memberikan tatalaksana kuratif saja namun harus
dapat melakukan health promotion, early detection, prompt treatment, disability
limitation/rehabilitation.
Hal yang harus dipelajari lebih lanjut adalah saya perlu lebih banyak belajar
mengenai cara berkomunikasi yang baik dan menarik dalam menyampaikan penyuluhan.
Selain itu, materi penyuluhan juga bisa diberikan dalam bentuk media cetak seperti poster
agar setelah penyuluhan selesai, santri masih bisa me-recall materi.

DAFTAR PUSTAKA
1. Susilowati. Promosi Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. 2013.
2. Cipolla R. How to ptepare and deliver a presentation. Department of
Engineering University of Cambridge; 2016.
3. Kementerian Agama RI. Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran
Pesantren dan Pendidikan Keagamaan di Asrama. Dari :
https://diy.kemenag.go.id/6776-panduan-penyelenggaraanpembelajaran-
pesantren-dan-pendidikan-keagamaan-di-masa-pandemi.html . Diakses
pada 27 Agustus 2020.

Anda mungkin juga menyukai