Anda di halaman 1dari 2

MATERI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DAN PEMBINAAN MENTAL DI SEKOLAH

1. Mengapa?
Dewasa ini banyak terdapat permasalahan sosial; pengangguran, korupsi, ketidakjujuran,
tawuran, narkoba, pembullyan, begal, pencurian, perampokan, dll. Bangsa ini, negara kita
perlu upaya/cara untuk mencegah dan mengatasinya.

Dewasa ini Indonesia telah memasuki abad 21. Indonesia terlibat dalam konteks global
(mendunia). Indonesia masuk dalam pasar dan persaiangan bebas. Banyak tenaga kerja dari
luar negeri yang bekerja di Indonesia. Indoneisa harus menyiapkan generasi dengan sumber
daya manusia yang tinggi, cerdas intelektualnya dan mempunyai keterampilan. Generasi
yang mampu ciptakan lapangan pekerjaan. Generasi yang mempunyai kecakapan abad 21.
Generasi yang tidak berkeahlian akan tidak mampu bertahan dalam situasi global. Bangsa
ini, Negara kita perlu menyiapkan generasi yang mumpuni. Peserta didik dengan kualifikasi
/kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Dewasa ini, banyak yang meyakini bahwa keberhasilan seseorang di masyarakat sangat
ditentukan oleh 80 % kecerdasan emosi, dan 20 % kecerdasan otak (IQ). Seseorang itu tidak
boleh hanya cerdas secara intelektual saja, pintar, tetapi juga berkelakuan baik, emosi yang
baik. Bangsa ini, Negara ini perlu upaya untuk menciptkan generasi yang seimbang dalam
aspek intelektual dan emosi.

2. Bagaimana kita mencegah dan mengatasi sejumlah permasalahan sosial? Bagaimana Negara
menciptakan generasi abad 21? Bagaimana sekolah membentuk generasi yang diharapkan
oleh Negara?

Dalam Nawacita, Jokowi mencanangkan program revolusi mental (perbaikan mental).


Negara hendak membebaskan Indonesia dari pengangguran, menjauhkan masyrakat dari
korupsi, mengatasi narkoba, mengatasi dan mencegah tawuran. Ada banyak contoh
kehadiran Negara dalam hal-hal ini……

Tugas sekolah adalah membentuk generasi yang mempunyai karakter. Sekolah menjalankan
pendidikan karakter. Sekolah melaksanakan pembinaan mental pada generasi ini sebagai
persiapan untuk hidup ditengah masyarakat. Sekolah menjalankan program-program yang
mengarahkan para siswa untuk memiliki karakter yang kuat dan hebat. Sekolah mempunyai
tata tertib, sekolah mempunyai kegiatan ekstrakurikuler, sekolah mempunyai educator yang
professional, sekolah mempunyai sarana dan fasilitas yang baik. Sekolah perlu mendapat
dukungan dari orang tua/wali siswa.

3. Apa itu pendidikan karakter dan pembinaan mental?


Dimana-mana kita mendengar istilah karakter. Pemimpin yang berkarakter, presiden yang
berkarakter, ketua kelas yang berkarakter, pacar yang berkarakter. Teman yang berkarakter.
Namun sesungguhnya apa itu karakter?
Karakter adalah sifat dan perilaku khas yang dimiliki individu. Sifat dan perilaku khas itu
terungkap dalam cara berpikir dan cara bertindak. Karakter itu sama dengan kepribadian.

Ada 9 karakter universal:


a. Cinta Tuhan
b. Mandiri dan tanggungjawab
c. Jujur, amanah, diplomatis
d. Hormat dan santun
e. Dermawan, kerjasama
f. Percaya dairi dan pekerja keras
g. Kepemimpinan dan keadilan
h. Toleransi, damai, dan kesatuan

18 Butir karakter yang diusahakan dalam pendidikan:


Disipli, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, bersahabat/komunikatif,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.

Pendidikan berarti upaya yang disengaja untuk menjadikan seseorang mengalami


perubahan, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari
yang tidak terampil menjadi terampil, dari berperilaku jelek menjadi baik, dari yang tidak
cerdas menjadi cerdas, dari yang tidak sopan menjadi sopan, dll.

Pendidikan karakter berarti upaya sengaja yang dilakukan oleh sekolah, orang tua, dan
masyarakat agar para siswa mempunyai sifat yang khas, dan sifat khas tersebut
terungkap dalam cara berpikir dan bertindak.

Pendidikan karakter berarti upaya yang dilakukan oleh sekolah, keluarga dan masyarakat
agar para siswa mempunyai 9 karakter universal dan 18 butir nilai di atas.

Proses pembentukan karakter terjadi melalui metode keteladanan, pembiasaan, pujian


dan hukuman.

Kegiatan-kegiatan untuk membentuk karakter tersebut adalah:


a. pembinaan mental agama di sekolah, di keluarga , dan masyarakat.
b. Proses belajar mengajar di sekolah
c. Kegiatan ekstrakurikuler

Jadi, pendidikan karakater dan pembinaan mental menjadi urgen/penting untuk


dijalankan di SMA ini agar Anda semua memiliki 9 nilai universal dan 18 butir
karakter agar bisa bertahan hidup di abad 21 ini.

Anda mungkin juga menyukai