PEDOMAN TEKNIS
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN
KAWASAN BERBASIS KOMODITAS PERKEBUNAN
TAHUN 2016
Halaman
I. PENDAHULUAN ...................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................... 1
B. Tujuan ...................................................... 2
C. Hasil Yang Diharapkan ...................................................... 3
D. Dasar Hukum ...................................................... 3
E. Pengertian ...................................................... 6
Halaman
A. LATAR BELAKANG
Kebijakan pembangunan perkebunan ke depan perlu
disesuaikan dengan cakupan pembangunan pertanian yang lebih
luas dan skala yang lebih mengungkit peningkatan pendapatan
dan kesejahteraan petani. Mencermati hasil evaluasi
pembangunan pertanian selama 10 tahun terakhir dan
perubahan paradigma pembangunan pertanian sebagaimana
tertuang dalam Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP)
2013-2045, maka untuk lima tahun ke depan (2015-2019),
Kementerian Pertanian menetapkan sasaran pembangunan
pertanian yang meliputi (1) peningkatan ketahanan pangan; (2)
peningkatan nilai tambah, daya saing, ekspor dan substitusi
impor; (3) penyediaan dan peningkatan bahan baku bio-industri
dan bio-energi; dan (4) peningkatan kesejahteraan petani.
Peran strategis sub sektor perkebunan yang multi
dimensi sebagaimana dijabarkan dalam UU Nomor 39 Tahun
2014 tentang Perkebunan, apabila dikelola dengan optimal akan
dapat mendukung pencapaian sasaran-sasaran pembangunan
pertanian. Pendekatan kawasan melalui pengelolaan secara
terpadu, menyeluruh dan berkelanjutan dari sub sektor
perkebunan diharapkan mampu berkontribusi mewujudkan
sasaran pembangunan pertanian untuk kurun waktu lima tahun
ke depan.
Masterplan pengembangan kawasan berbasis
komoditas perkebunan disusun sebagai salah satu dokumen
perencanaan yang dipersyaratkan dalam Peraturan Menteri
Pedoman Teknis Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan 1
Berbasis Komoditas Perkebunan Tahun 2016
Pertanian Nomor 50 tahun 2012 tentang Pedoman
Pengembangan Kawasan Pertanian, dan dijadikan sebagai
pedoman dalam mengimplementasikan pendekatan kawasan
berbasis komoditas perkebunan tahun 2015-2019.
Pedoman Teknis Penyusunan Masterplan
Pengembangan Kawasan Berbasis Komoditas Perkebunan ini
diterbitkan untuk dapat menjadi acuan bagi Pemerintah Daerah
Provinsi dalam menyusun masterplan pengembangan kawasan
berbasis komoditas perkebunan yang selaras dengan kebijakan
nasional, peraturan perundangan yang berlaku, potensi daerah,
kearifan lokal dan mengakomodir aspirasi para pemangku
kepentingan pembangunan perkebunan.
B. TUJUAN
Pedoman Teknis Penyusunan Masterplan Pengembangan
Kawasan Berbasis Komoditas Perkebunan bertujuan untuk:
1. Mendukung kebijakan Kementerian Pertanian dalam
mengimplementasikan kebijakan pengembangan kawasan
berbasis komoditas perkebunan.
2. Mengarahkan perencanaan kawasan perkebunan selaras
dengan kebijakan nasional.
3. Menyediakan pedoman bagi para perencana dan pengambil
keputusan di provinsi, kabupaten dan pemangku
kepentingan dalam menyusun masterplan dan rencana aksi
pengembangan kawasan berbasis komoditas perkebunan.
4. Meningkatkan kinerja pengembangan kawasan perkebunan
secara terukur.
Pedoman Teknis Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan 2
Berbasis Komoditas Perkebunan Tahun 2016
C. HASIL YANG DIHARAPKAN
1) Tersusunnya Masterplan dan Rencana Aksi Pengembangan
Kawasan Berbasis Komoditas Perkebunan tahun 2016 untuk
sembilan komoditas perkebunan unggulan nasional di
sembilan provinsi, yaitu : Bengkulu Jambi, Sumatera Barat
Lampung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa
Tenggara Barat, Maluku Utara, Papua Barat.
2) Terbangunnya sentra-sentra produksi perkebunan di
Kawasan Berbasis Komoditas Perkebunan unggulan nasional
pada tingkat provinsi, kabupaten, dan kecamatan.
D. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem
Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor
46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah juncto Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4438);
3. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan
(Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 92, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4660);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4700);
C. Organisasi Pelaksana
Organisasi pelaksana terdiri atas Tim Pembina/
Fasilitator Pusat dan Daerah. Di tingkat Pusat difasilitasi oleh
Direktorat Jenderal Perkebunan dan didukung Eselon I terkait.
Organisasi di tingkat Provinsi dan Kabupaten terdiri dari
Tim Pembina dan Tim Teknis yang keanggotaannya terdiri dari
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bertanggung jawab
sebagai pembina dan pelaksana teknis penyusunan masterplan
pengembangan kawasan berbasis komoditas perkebunan yang
ada di lingkup wilayah masing-masing. Secara rinci organisasi
pelaksana dan tugasnya adalah sebagai berikut :
1. Tim Pembina / Fasilitator Pusat
Di tingkat Pusat difasilitasi oleh Direktorat Jenderal
Perkebunan dan didukung oleh Direktorat Jenderal Prasarana
dan Sarana Pertanian, Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pertaian, Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian serta Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian.
Tugas Tim Pembina / Fasilitator Pusat
a) Menyusun Pedoman Teknis Penyusunan Masterplan
Pengembangan Kawasan Berbasis Komoditas Perkebunan
A. Pelaksana Kegiatan
1. Pusat
a. Tim Pembina/Fasilitator Pusat
2. Provinsi
b. Tim Pembina Provinsi
c. Tim Teknis Provinsi
3. Kabupaten
1. Tim Pembina Kabupaten
2. Tim Teknis Kabupaten
B. Waktu Pelaksanaan
Penyusunan masterplan pengembangan kawasan
berbasis komoditas perkebunan dilaksanakan pada Tahun
Anggaran 2016.
A. Penyampaian Masterplan
Masterplan pengembangan kawasan berbasis
komoditas perkebunan disusun oleh masing-masing Provinsi dan
Rencana Aksi disusun oleh masing-masing Kabupaten/Kota yang
terpilih hendaknya menjadi bahan/dokumen dalam penyusunan
dokumen perencanaan kawasan lintas sektor seperti dokumen
RTRW di provinsi dan Kabupaten/Kota melalui koordinasi
dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Dinas terkait,
dokumen RPJM malalui koordinasi dengan Bappenas, dokumen
Rencana Strategis Kementerian/Lembaga melalui koordinasi
dengan Bappenas dan Kementerian PAN-RB serta Rencana
Strategis Daerah melalui koordinasi dengan Bappeda ataupun
pihak swasta yang akan mengadopsi dokumen ini sebagai
business plan perusahaan.
Agar terlihat adanya sinergitas dukungan daerah dalam
pengembangan kawasan perkebunan ini diharapkan adanya
komitmen kepala daerah provinsi untuk mengesahkan dokumen
masterplan ini dalam bentuk Surat Keputusan ataupun
Peraturan Daerah Provinsi.
B. Pemanfaatan Dokumen
Dokumen masterplan Pengembangan Kawasan Berbasis
Komoditas Perkebunan digunakan oleh Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah yaitu :
Pedoman Teknis Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan 27
Berbasis Komoditas Perkebunan Tahun 2016
1. Pemerintah Pusat :
Basis data spasial dalam penyusunan kegiatan;
Sumber data informasi dalam menentukan kebijakan
pengembangan kawasan;
Sebagai dokumen pengembangan kawasan dalam
menyusun kegiatan dan anggaran di daerah kawasan
secara multiyear.
2. Pemerintah Daerah :
Sebagai dasar perencanaan daerah dalam mengusulkan
kegiatan dalam e-proposal;
Sebagai rujukan daerah dalam menyusun dokumen
perencanaan daerah seperti Rencana Strategis Daerah;
Mendukung data dan informasi terkait RTRW
Provinsi/Kabupaten/Kota.
A. Pembinaan
Pembinaan kegiatan dilaksanakan secara struktural
organisasi untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan
program. Di tingkat Pusat dilakukan oleh Direktorat Jenderal
Perkebunan yang didukung oleh Direktorat Jenderal Prasarana
dan Sarana Pertanian, Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pertaian, Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian serta Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian. Di tingkat tingkat Provinsi dilakukan
oleh Tim Pembina dan Tim Teknis Provinsi, sedangkan di tingkat
Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Tim Pembina dan Tim teknis
Kabupaten/Kota.
D. Pelaporan
Tim teknis bersama dengan Tim Pembina
Kabupaten/Kota membuat laporan fisik dan anggaran kegiatan
termasuk permasalahan/kendala yang dihadapi dan
menyampaikannya kepada tim teknis dan tim pembina provinsi
sebagai bahan pelaporan dan evaluasi. Selanjutnya laporan
tersebut disampaikan oleh tim pembina provinsi kepada
Pedoman Teknis Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan 30
Berbasis Komoditas Perkebunan Tahun 2016
Direktur Jenderal Perkebunan dengan tembusan kepada
Direktur Jenderal terkait.
Pelaporan difokuskan pada aspek teknis kinerja
pengembangan sesuai masterplan dan rencana aksi di masing-
masing daerah. Adapun laporan administrasi keuangan dan aset
dilaksanakan masing-masing Satuan Kerja sesuai dengan azas
yang berlaku untuk masing-masing jenis pembiayaan
(APBN/APBD Provinsi/APBD Kabupaten/Kota) sebagaimana yang
diatur dalam SIMONEV, SAI (SIMAK-BMN) dan SAKIP.
Laporan teknis kinerja pengembangan kawasan
merupakan laporan yang bersifat substantif dan komprehensif
berbentuk laporan tinjauan hasil (tengah tahunan) dan laporan
tahunan.
Substansi pelaporan menyajikan hasil pemantauan dan
evaluasi pengembangan kawasan, mencakup : (1) jenis-jenis
kegiatan yang telah dilaksanakan; (2) hasil dari kegiatan berupa
output dan outcome sesuai indicator kinerja; (3) check list
kriteria keberhasilan baik aspek manajemen dan aspek teknis;
(4) capaian tahapan pengembangan kawasan (tahap inisiasi,
penumbuhan, pengembangan atau tahap pemantapan
kawasan); dan (5) permasalahan, solusi dan usulan tindak lanjut.
VI. PENUTUP
RINGKASAN EKSEKUTIF
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
(Berisi Pembahasan mengenai latar belakang, tujuan, output,
sasaran dan ruang lingkup pengkajian dan penyusunan
masterplan pengembangan kawasan berbasis komoditas
perkebunan unggulan yang akan dikembangkan)
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Hasil Yang Diharapkan
D. Sasaran
E. Ruang Lingkup
II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PENGEMBANGAN
KAWASAN PERTANIAN
(pembahasan ini bertujuan untuk menyandingkan dan
menyamakan agenda program dan kegiatan pusat dan
daerah agar seiring dan sejalan. Bahwa pengembangan
kawasan merupakan pendekatan dalam penyampaian tujuan
OUTLINE
RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KAWASAN BERBASIS
KOMODITAS PERKEBUNAN
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
A. Konsep Dasar Rencana Aksi
B. Kerangka Dasar
C. Alur Penyusunan Rencana Aksi
LAMPIRAN
Matrik Program Rencana Aksi
Rekapitulasi Matrik Program Rencana Aksi
NO PROVINSI
1. BENGKULU
2. JAMBI
3. SUMATERA BARAT
4. LAMPUNG
5. NUSA TENGGARA BARAT
6. KALIMANTAN TENGAH
7. SULAWESI SELATAN
8. MALUKU UTARA
9. PAPUA BARAT
Tahun pelaksanaan :
Lokasi Kab/ Kota :
Komoditas :
Hulu
Produksi
Hilir
Penunjang