Anda di halaman 1dari 51

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PUSAT PEMETAAN BATAS WILAYAH


BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

SATUAN KERJA SEKRETARIAT UTAMA


PPK DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL DASAR II

DELINEASI BATAS DESA / KELURAHAN


SECARA KARTOMETRIK PAKET 2

TAHUN ANGGARAN 2017


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
DELINEASI BATAS WILAYAH ADMINISTRASI DESA / KELURAHAN
SECARA KARTOMETRIK PAKET 2

1. LATAR BELAKANG Dalam Undang-undang No.23 tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah pada Ketentuan Peralihan pasal
401 ayat 2 menyatakan “Delineasi batas termasuk
Cakupan Wilayah dan penentuan luas sebagaimana
dimaksud dilakukan berdasarkan pada perhitungan teknis
yang dibuat oleh lembaga yang membidangi informasi
geospasial (IG)”
Lembaga yang berwenang membidangi informasi
geospasial adalah Badan Informasi Geospasial,
berdasarkan Undang-undang No.4 Tahun 2011 Tentang
Informasi Geospasial menyatakan, Informasi geospasial
adalah data geospasial yang sudah diolah sehingga dapat
digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan
kebijakan, pengambilan keputusan dan atau pelaksanaan
kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian
(Peta).
Data Geospasial adalah data tentang lokasi geografis,
dimensi atau ukuran, dan atau karakteristik objek alam
dan atau buatan manusia yang berada dibawah, pada,
atau diatas permukaan bumi.
Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa
disebutkan bahwa desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau
hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.45
tahun 2016 tentang pedoman penetapan dan
penegasan batas desa. Penetapan batas Desa adalah
proses penetapan batas Desa secara kartometrik di atas
suatu peta dasar yang disepakati (pasal 1, angka 10).
Penegasan batas desa adalah kegiatan penentuan titik-
titik koordinat batas desa yang dapat dilakukan dengan
metode kartometrik dan/atau survei lapangan, yang
dituangkan dalam bentuk peta batas dengan daftar titik-
titik koordinat batas desa (pasal 1, angka 12). Metode
kartometrik adalah penelusuran/penarikan garis batas
pada peta kerja dan pengukuran/perhitungan posisi titik,
garis, jarak dan luasan cakupan wilayah dengan
menggunakan peta dasar dan informasi geospasial
lainnya sebagai pendukung (pasal 1, angka 11).

Batas wilayah merupakan salah satu unsur dari peta dasar


yang didefinisikan sebagai garis khayal yang
menggambarkan batas wilayah antar kelurahan / desa,
antar kecamatan, antar kabupaten/kota, antar provinsi,
dan antar negara.
Berdasarkan Peraturan Kepala BIG No. 3 Tahun 2012
tentang organisasi dan tata kerja Badan Informasi
Geospasial, Pusat Pemetaan Batas Wilayah mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana
program, perumusan dan pengendalian kebijakan teknis,
pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan
penggunaan data dan informasi geospasial dasar (IGD),
serta penyiapan pelaksanaan penelitian, penyembangan
dan pelaksanaan kerjasama teknis di bidang pemetaan
batas wilayah.
Dalam RPJMN 2015-2019 disebutkan bahwa Badan
Informasi Geospasial melaksanakan program pemetaan
batas wilayah. Salah satu sasaran program tersebut
adalah terselenggaranya pemetaan batas wilayah dalam
mendukung prioritas pembangunan nasional, diantaranya
batas wilayah kecamatan dan/atau desa/kelurahan.
Saat ini, banyak segmen batas wilayah desa yang belum
ditegaskan, sehingga mengakibatkan data batas wilayah
desa yang digunakan masih bersifat indikatif.
Permasalahan tersebut diatas mendapatkan perhatian
khusus oleh pemerintahan saat ini yang memiliki sembilan
program prioritas yang dikenal dengan istilah “Nawa Cita”
yang salah satu program adalah membangun indonesia
dari pinggiran dengan memperkuat daerah melalui desa
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), dan program kerja kementerian/ lembaga (K/L)
harus langsung terasakan kepada masyarakat.
Dalam rangka mendukung visi dan misi pemerintahan era
baru, Pusat Pemetaan Batas Wilayah (PPBW) – Badan
Informasi Geospasial (BIG) melaksanakan percepatan
penataan batas daerah khususnya adalah penataan batas
wilayah kelurahan/desa melalui kegiatan delineasi batas
wilayah administrasi desa/kelurahan secara kartometrik.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka diperlukan adanya
penataan batas wilayah administrasi kelurahan/desa,
untuk dapat mengetahui dengan jelas mengenai luas
wilayah setiap kelurahan/desa, dalam rangka mendukung
implementasi Undang-Undang No.6 Tahun 2014 tentang
Desa.
Kegiatan Delineasi Batas wilayah Desa / Kelurahan
Secara Kartometrik pada tahun 2017 dilaksanakan pada
beberapa lokasi di Indonesia, diantaranya Kabupaten
Wonogiri dan Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa
Tengah.

2. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud kegiatan ini adalah untuk mendapatkan garis
batas wilayah administrasi Desa / Kelurahan
berdasarkan hasil kesepakatan, melalui delineasi batas
secara Kartometrik.
b. Tujuan Kegiatan ini adalah menyajikan peta kerja batas
wilayah administrasi Desa / Kelurahan beserta titik-titik
koordinat batas dalam sistem referensi nasional.

3. MANFAAT Batas wilayah administrasi Desa / Kelurahan yang sudah


disepakati, akan memberi manfaat sebagai berikut :
a. Mendukung pemerintah daerah dalam percepatan
pengesahan penetapan dan penegasan batas
wilayah administrasi desa yang Definitif.
b. Mendukung tertib administrasi kewilayahan secara
nasional.

4. TARGET/ SASARAN Target Kegiatan ini adalah terindentifikasinya batas


wilayah administrasi desa/kelurahan berdasarkan
kesepakatan antar desa yang bersebelahan dalam bentuk
peta kerja batas wilayah administrasi desa/kelurahan
sebanyak 461 desa/kelurahan di Kabupaten Wonogiri dan
Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah.

5. NAMA ORGANISASI Badan Informasi Geospasial


PENGADAAN Satuan Kerja Sekretariat Utama
BARANG/JASA PPK Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar II

6. SUMBER DANA DAN a. Sumber dana yang diperlukan untuk Kegiatan ini
PERKIRAAN BIAYA bersumber dari DIPA Nomor 3543. 003. 052.536111
Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2017.
b. Total HPS yang diperlukan adalah senilai
Rp 2.903.025.000,- (Dua Miliar Sembilan Ratus Tiga
Juta Dua Puluh Lima Ribu Rupiah)
c. Penandatanganan SPPBJ dan Kontrak dilaksanakan
setelah DIPA 2017 ditetapkan dan disahkan oleh
MenKeu
d. Apabila DIPA 2017 tidak ditetapkan / disahkan oleh
MenKeu maka penyedia jasa tidak dapat menuntut ke
BIG dan kegiatan dinyatakan batal.

7. RUANG LINGKUP a. Ruang lingkup kegiatan ini meliputi persiapan,


PENGADAAN/ LOKASI pembuatan draft peta kerja, temu kerja, delineasi batas
DAN FASILITAS desa / kelurahan secara kartometrik, pengolahan data
PENUNJANG hasil delineasi, penyajian hasil delineasi dan pelaporan
(Lampiran 1).
b. Lokasi pekerjaan di Kabupaten Wonogiri dan
Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah. (indeks
lokasi pekerjaan pada lampiran 2)
c. Data disediakan oleh BIG (lampiran 3)

8. WAKTU Penyelesaian pekerjaan dilaksanakan selama 165 hari


PENYELESAIAN kalender (Lampiran 5).
PEKERJAAN

9. PRODUK YANG Produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini


DIHASILKAN tertuang pada lampiran 4.

10. TENAGA TERAMPIL Kualifikasi personil yang dibutuhkan untuk melaksanakan


YANG DIBUTUHKAN pekerjaan (Lampiran 6).

11. METODA KERJA Metoda kerja yang harus dilaksanakan oleh penyedia
barang dan jasa dalam melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan (Lampiran 5 dan
Lampiran 7).

12. SPESIFIKASI TEKNIS Output yang dihasilkan dan peralatan yang digunakan
memenuhi kriteria (Lampiran 8, 9, 10, 12 dan 13).

13. LAPORAN KEMAJUAN Laporan Kemajuan Pekerjaan terdiri atas (Kerangka


PEKERJAAN laporan pada lampiran 14) :
- Laporan pendahuluan
- Laporan antara
- Laporan akhir

Mengetahui, Cibinong, 01 Desember 2016


Pusat Pemetaan Batas Wilayah PPK Deputi Bidang Informasi Geospasial
Kepala, Dasar II

Ir. Tri Patmasari, M.Si. Ir. Yosef Dwi Sigit Purnomo, M.Si.
NIP. 19580605 198403 2 004 NIP. 19640419 199203 1 006
LAMPIRAN 1. RUANG LINGKUP KEGIATAN
Ruang Lingkup yang akan dilakukan dalam melaksanakan kegiatan ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 1. Tahapan Kegiatan

No. Tahapan Keterangan


- Pembuatan Rencana Detail Setiap Tahapan Kegiatan
1 Persiapan - Pembuatan Rencana Penggunaan Alat dan Personil
- Pembuatan Laporan
- Penyiapan Alat dan Personil
Pembuatan Draft
2 - Pembuatan Draft Peta Kerja
Peta Kerja
- Pembuatan Laporan
- Penyiapan Alat dan Personil
Temu Kerja - Mobilisasi
3 Delineasi Batas - Koordinasi Pelaksanaan Temu Kerja
Desa / Kelurahan - Penyampaian Rencana Kerja
- Pembuatan Laporan
- Penyiapan Alat dan Personil
Delineasi Batas
- Delineasi Batas Desa / Kelurahan
4 Desa/ Kelurahan
- Demobilisasi
Secara Kartometrik
- Pembuatan Laporan

- Penyiapan Alat dan Personil


Pengolahan Data - Pemindaian Draft Peta Kerja Hasil Delineasi
Hasil Delineasi - Pengolahan Data Hasil Delineasi Batas Desa /
5
Batas Kelurahan
Desa/Kelurahan - Proses Seamless dan Pengisian Metadata
- Pembuatan Laporan

- Penyiapan Alat dan Personil


Penyajian Hasil
- Penyajian Data Hasil Delineasi Batas Desa /
6 Delineasi Batas
Kelurahan
Desa/Kelurahan
- Pembuatan Laporan
- Pembuatan laporan (pendahuluan, antara dan akhir),
7 Pelaporan
serta penyerahan hasil kegiatan
Tabel 2. Tahapan Pekerjaan dan Penggunaan Personil
Personil
No Tahapan Jumlah
Pelaksana
(orang)
Ketua Tim Pelaksana 1
1 Persiapan Koordinator Delineasi Batas Desa 3
Staff Administrasi 1
Ketua Tim Pelaksana 1
Pembuatan Draft peta Koordinator Delineasi Batas Desa 3
2
kerja Operator Teknis SIG dan Kartografi 3
Staff Administrasi 1
Ketua Tim Pelaksana 1
Koordinator Delineasi Batas Desa 3
Operator Delineasi Batas Desa /
Temu Kerja Delineasi 3
3 Kelurahan
Batas Desa / Kelurahan
Operator Teknis SIG dan Kartografi 3
Staff Administrasi 1
Tenaga Lokal 6
Ketua Tim Pelaksana 1
Koordinator Delineasi Batas Desa 3
Delineasi Batas Desa / Operator Delineasi Batas
3
4 Kelurahan Secara Desa/Kelurahan
Kartometrik Operator Teknis SIG dan Kartografi 3
Staff Administrasi 1
Tenaga Lokal 6
Ketua Tim Pelaksana 1
Pengolahan Data Hasil 3
Koordinator Delineasi Batas Desa
5 Delineasi Batas Desa /
Kelurahan Operator Teknis SIG dan Kartografi 3
Staff Administrasi 1
Ketua Tim Pelaksana 1
Penyajian Hasil Delineasi Koordinator Delineasi Batas Desa 3
6
Batas Desa / Kelurahan Operator Teknis SIG dan Kartografi 3
Staff Administrasi 1
Ketua Tim Pelaksana 1
7 Pelaporan Koordinator Delineasi Batas Desa 3
Staff Administrasi 1
LAMPIRAN 2. LOKASI PEKERJAAN

Lokasi pekerjaan kegiatan ini dilakukan di Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Sukoharjo
Provinsi Jawa Tengah, jumlah kecamatan dan desa/ kelurahan disajikan pada tabel 3.

Tabel 3. Jumlah Kecamatan dan Desa / Kelurahan lokasi kerja

No Lokasi Kecamatan Kelurahan/


Desa
1 Kabupaten Wonogiri 25 294

2 Kabupaten Sukoharjo 12 167

Gambar 1. Indeks Lokasi Pekerjaan

Daftar nama kecamatan, desa / kelurahan dan kode wilayah mengacu pada Permendagri
Nomor 56 tahun 2015 tentang Kode dan Wilayah Administrasi Pemerintahan.
LAMPIRAN 3. DATA YANG DISEDIAKAN BIG

Data yang disediakan oleh Badan Informasi Geospasial memiliki hak cipta yang dilindungi
oleh hukum, sebagai berikut :
- Citra satelit resolusi tinggi
- Data batas wilayah administrasi termutakhir
- Data dijital Peta Rupabumi Indonesia (RBI) dengan skala terbesar yang tersedia
- Data pendukung terkait batas administrasi dari Pemerintah Daerah sesuai Lokasi
kegiatan
- Template Feature Katalog Unsur Geografi (KUGI)
- Template Draft Peta Kerja dan Peta Kerja Batas Wilayah Desa
- Template Peta Batas Wilayah Kecamatan
- Permendagri Nomor 56 tahun 2015 tentang Kode dan Wilayah Administrasi
Pemerintahan
Pihak Pelaksana tidak diperkenankan untuk menyebarluaskan data tersebut kepada pihak
manapun.

LAMPIRAN 4. PRODUK YANG DIHASILKAN

Produk yang dihasilkan pada kegiatan ini berupa data softcopy / dijital dan hardcopy / cetak.
Untuk jenis data softcopy disimpan dalam media penyimpan data dijital (Harddisk external).
Rincian produk yang dihasilkan pada tabel 5.
Tabel 5. Produk Yang Dihasilkan
Tahapan
No Produk yang dihasilkan
Pekerjaan
Paparan Rencana Kegiatan
- Rencana Kerja
1 Persiapan - Rencana Penggunaan Anggaran
- Laporan Pendahuluan 4 set Hardcopy (1 set asli, 3 set copy) dan
1 Softcopy (outline laporan lihat lampiran 14)
a. Data Dijital Draft Peta Kerja Wilayah Administrasi Desa sebanyak
Pembuatan Draft 461 desa format MXD
2
Peta Kerja
b. Data dijital layout A0 setiap Desa, Format PDF, sebanyak 461 desa

Temu Kerja Laporan Antara teridiri dari : (outline laporan lihat lampiran 14)
3 Delineasi Batas - Softcopy 1 set dalam format DOC dan PDF
Desa/ Kelurahan - Hardcopy 4 set - 1 set asli, 3 set copy

a. Draft Peta Kerja Wilayah Administrasi Desa / Kelurahan Hasil


Delineasi dan kesepakatan sebanyak 461 desa ukuran A0 Asli
Delineasi Batas b. Berita Acara Kesepakatan 461 desa Asli
4 Desa/ Kelurahan c. Data dokumentasi pada tahapan temu kerja di kabupaten, serta
Secara
Kartometrik delineasi batas di kecamatan berupa foto – format .JPG
d. Rekapitulasi hasil delineasi batas desa (format tabel lihat lampiran
14)
Tahapan
No Produk yang dihasilkan
Pekerjaan
a. Data hasil pemindaian Draft Peta Kerja Wilayah Administrasi Desa /
Kelurahan Hasil Delineasi yang terektifikasi sebanyak 461 Desa –
format Geotiff
Pengolahan Data b. Hasil Pemindaian Berita Acara Kesepakatan 461 desa - Format
5 Hasil Delineasi PDF.
Batas c. File Geodatabase berisi feature dataset point untuk Tititk
Desa/Kelurahan Kartometris, polyline untuk segmen garis batas, dan polygon untuk
cakupan wilayah administrasi ( sesuai dengan template feature
Katalog Unsur Geografi) – Format .GDB
d. Metadata kegiatan Delineasi Batas Desa/Kelurahan
a. Data dijital Peta Kerja Batas Wilayah Administrasi Desa / Kelurahan
layout A0 sebanyak 461 desa format PDF
b. Data dijital Peta Kerja Batas Wilayah Administrasi Desa layout A0
Format MXD dan/atau MPK sebanyak 461 desa
Penyajian Hasil
6 c. Data dijital Peta Batas Wilayah Administrasi Kecamatan hasil
Delineasi Batas
Desa/Kelurahan delineasi layout A0 - Format PDF sebanyak 37 kecamatan
d. Data dijital Peta Batas Wilayah Administrasi Kecamatan, seemless
hasil proses delineasi desa / kelurahan dalam layout A0 Format
MXD dan/atau MPK sebanyak 37 kecamatan

Laporan Akhir teridiri dari : (outline laporan lihat lampiran 14)


a. Softcopy 1 set dalam format DOC dan PDF.
7 Pelaporan b. Hardcopy 4 set - 1 set asli, 3 set copy.
c. album peta ukuran A3 sebanyak 3 Set Colour berisikan Peta
Kerja Batas Wilayah Administrasi Desa sebanyak 461 desa.
LAMPIRAN 5. JADWAL PELAKSANAAN

Jadwal pelaksanaan kegiatan ini disajikan pada tabel 6.


Tabel 6. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

WAKTU MINGGU
BOBOT
NO. TAHAPAN BOBOT (HARI
AKUMULASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
KALENDER)
1 Persiapan 2.01% 2.01% 5 5
2 Pembuatan Draft Peta Kerja 16.95% 18.97% 55 2 7 7 7 7 7 7 7 4
3 Temu Kerja 7.14% 26.11% 13 3 7 3
Delineasi Batas Desa-
4 53.27% 79.38% 56 4 7 7 7 7 7 7 7 3
Kelurahan Secara Kartomertik
5 Pengolahan Data 9.46% 88.84% 20 4 7 7 2
6 Penyajian Hasil 6.11% 94.95% 14 5 7 2
7 Pelaporan Akhir 5.05% 100.00% 2 2
100.00% 165
LAMPIRAN 6. KUALIFIKASI PELAKSANA, PERSONIL, TUGAS DAN TANGGUNG
JAWABNYA

Kualifikasi dan jumlah personil yang dibutuhkan tersaji pada tabel 7.


Tabel 7. Kualifikasi dan Jumlah Personil

Pengalaman
Minimal (berlaku
No. Personil Jumlah Kualifikasi setelah tanggal Bidang Pengalaman
dikeluarkan
ijazah)

S1– 3 tahun, minimal


Ketua Tim
1 1 Geodesi/Geografi/ 1 tahun menjadi survei pemetaan
Pelaksana
Geomatika ketua tim

Koordinator 2 tahun,
S1– minimal 1
Delineasi Batas
2 3 Geodesi/Geografi/ survei pemetaan
Desa-Kelurahan tahun menjadi
Secara Kartometrik Geomatika
koordinator
Operator Delineasi SMA /SMK/
Batas Desa-
3 3 Pendidikan 3 tahun survei pemetaan
Kelurahan Secara
Sederajat
Kartometrik
SMA /SMK/
Operator Teknis survei pemetaan berbasis
4 3 Pendidikan 2 tahun
SIG dan Kartografi SIG
Sederajat
SMA /SMK/
Menangani administrasi
5 Staff Administrasi 1 Pendidikan 1 tahun
kegiatan
Sederajat
6 Tenaga Lokal 6 - - -

Deskripsi tugas dan tanggung jawab masing-masing personil, sebagai berikut :


1. Ketua Tim Pelaksana
a. Bertanggung jawab penuh dalam seluruh tahapan pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan.
b. Memberikan arahan kepada seluruh tim pelaksana terkait pelaksanaan pekerjaan.
c. Melaksanakan monitoring dan evaluasi internal terhadap tim pelaksana agar
kegiatan berjalan sesuai jadwal sehingga kualitas pekerjaan menjadi baik.
d. Bertanggung Jawab terhadap kuantitas dan kualitas hasil sesuai spesifikasi teknis
yang ditentukan oleh pemberi pekerjaan.
e. Menyusun paparan terkait rencana pekerjaan, laporan pendaluan, laporan antara
terkait kemajuan pekerjaan, dan laporan akhir pekerjaan.

2. Koordinator Delineasi Batas Desa / Kelurahan


a. Membantu ketua tim dalam pelaksanaan seluruh tahapan pekerjaan.
b. Memberikan arahan kepada tim pelaksana dibawah koordinasinya terkait
pelaksanaan tahapan pekerjaan.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh para Operator
d. Memberi pengarahan kepada kepala desa/lurah mengenai tata cara delineasi batas
desa/kelurahan
e. Mendampingi saat tahap delineasi batas desa/ kelurahan di kecamatan.
f. Melaksanakan evaluasi internal tim pelaksana.
g. Melaksanakan kontrol kualitas terhadap hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh
operator.
h. Melaksanakan penyiapan bahan untuk penyusunan laporan pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan bidang tugasnya.
i. Membantu ketua tim untuk menyusun rencana detail pekerjaan
j. Melaksanakan pengecekan dan sinkronisasi jumlah desa dari data indikatif dengan
data daerah di tahap persiapan
k. Menyiapkan feature katalog unsur geografi sebagai basis data informasi draft peta
kerja dan peta kerja
l. Menyiapkan metode dan cara kerja dalam rangka menyusun draft peta kerja dan
peta kerja.
m. Membantu menyiapkan mekanisme pelaksanaan delineasi segmen batas desa dan
berkomunikasi dengan camat dan Kepala Desa / Lurah
n. Merencanakan jadwal delineasi segmen batas desa/kelurahan pada tahapan
delineasi batas desa/kelurahan secara kartometrik.
o. Membuat indeks segmen batas desa/kelurahan di tahap delineasi batas
desa/kelurahan secara kartometrik.
p. Bertanggung jawab untuk menyampaikan rencana kerja saat acara temu kerja di
Kabupaten, sesuai dengan arahan dari pihak pelaksana kerja.
q. Bertanggung Jawab terhadap proses dan output yang berbasiskan SIG dan basis
data geospasial yang sesuai dengan Katalong Unsur Geografi
r. Memeriksa draft peta kerja hasil delineasi batas oleh kepala desa/lurah.
s. Melaksanakan ekstraksi koordinat titik kartometrik pada tahap delineasi batas
desa/kelurahan yang tertuang pada Berita Acara Kesepakatan
t. Memeriksa pekerjaan operator SIG dan Kartografi terkait Draft Peta Kerja dan Peta
Kerja Batas Wilayah Administrasi Desa/ Kelurahan.
u. Melaksanakan pemeriksaan tehadap proses dan output tahap pembuatan darft peta
kerja, delineasi batas desa/kelurahan dan pengolahan data yang mengacu pada
kerangka acuan kerja.
3. Operator Delineasi Batas Desa secara Kartometrik
a. Membantu koordinator merencanakan jadwal proses delineasi batas desa/kelurahan
b. Membantu koordinator menyiapkan indeks segmen batas desa/kelurahan di tahap
delineasi batas desa/ kelurahan
c. Melaksanakan pekerjaan delineasi batas desa/kelurahan secara kartometrik
berdasarkan petunjuk teknis dan arahan teknis dari Koordinator
d. Melaksanakan pendampingan saat delineasi batas desa/kelurahan yang dilakukan
oleh Kepala Desa/ Lurah
e. Melaksanakan verifikasi nama unsur rupabumi/ toponim sesuai masukan Kepala
Desa/ Lurah.
f. Melaksanakan penulisan deskripsi segmen garis batas kesepakatan hasil delineasi
batas desa / kelurahan secara kartometrik antar desa / kelurahan yang saling
berbatasan.
g. Bertanggungjawab atas pengisian daftar hadir peserta temu kerja saat di Kabupaten
maupun di kecamatan.
h. Membagikan draft peta kerja kepada camat/desa/kelurahan pada tahap temu kerja
dan memastikan tanda serah terima draft peta.
i. Melakukan penyusunan berita acara kesepakatan batas desa/ kelurahan yang akan
ditandatangani dan dicap basah oleh setiap Kepala Desa/ Lurah.
j. Melaksanakan dokumentasi proses delineasi batas desa diatas peta secara
kartometrik dan proses penandatanganan Berita Acara Kesepakatan.

4. Operator Teknis SIG dan Kartografi


a. Membantu koordinator dalam melaksanakan pengecekan data sebelum pembuatan
draft peta kerja berupa :
- Data Citra Satelit yang disiapkan oleh Pemberi Kerja
- Data Batas desa/ kelurahan indikatif yang disiapkan oleh pemberi pekerjaan di
tahap persiapan
b. Menyiapkan data Batas Administrasi wilayah dalam bentuk seamless untuk proses
pembuatan draft peta kerja.
c. Membantu Koordinator dalam menyesuaikan lokasi kegiatan dengan cakupan citra
satelit yang disiapkan oleh Pemberi Kerja.
d. Menyiapkan data citra satelit, batas desa/ kelurahan, serta data toponim yang akan
ditampilkan pada draft peta kerja.
e. Melaksanakan enhancement CSRT yang telah ter-orthorektifikasi sebelum
digunakan sebagai latar belakang pada muka peta
f. Membuat basis data geospasial bentuk dijital di tahap pembuatan draft peta kerja
sesuai dengan format dan spesifikasi yang telah diberikan.
g. Membuat layout (muka peta dan informasi tepi) draft peta kerja dan peta kerja setiap
wilayah desa/kelurahan sesuai kaidah-kaidah kartografi
h. Melaksanakan pengolahan data spasial segmen batas administrasi, berbasiskan SIG
sesuai dengan format yang diberikan (format KUGI)
i. Membantu koordinator dalam proses ekstraksi koordinat titik kartometrik
j. Melaksanakan pemutakhiran toponim sesuai masukan kepala Desa / Lurah

5. Staff Administrasi
a. Melaksanakan pelaksanaan kegiatan administratif di semua tahapan pekerjaan
b. Mengurus pertanggungjawaban material (kertas ukuran A0, tinta plotter, kertas HVS
A4, HVS A3, tinta printer serta ATK)
c. Menyiapkan dan mengumpulkan daftar hadir peserta temu kerja
d. Menyiapkan tanda serah terima draft peta kerja yang dibagikan kepada Kepala Desa
/ Lurah.
e. Menyiapkan administrasi pada tahap temu kerja dan delineasi batas desa/ kelurahan
LAMPIRAN 7. METODA KERJA
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan alur kerja sebagai berikut:

PERSIAPAN

PEMBUATAN DRAFT PETA KERJA

TEMU KERJA PENEGASAN BATAS DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN


(Dihadiri oleh Camat dan Kepala Desa)

Penyampaian Rencana Kerja dan Teknis


Pelaksanaan Delineasi Batas Desa/Kelurahan

Pembagian Draft Peta Kerja


Ke masing-masing Kepala Desa

Gambar 2. Diagram Alir Metoda Kerja Kegiatan (Bagian 1)


A

PENEGASAN BATAS DESA/KELURAHAN SECARA KARTOMETRIK

DALAM SATU KECAMATAN BERBEDA KECAMATAN

Penyampaian Tata Cara Pelaksanaan Delineasi Penyampaian Tata Cara Pelaksanaan Delineasi
Batas Desa/Kelurahan Batas Desa/Kelurahan

Identifikasi Batas Desa/Kelurahan Identifikasi Batas Desa/Kelurahan

Penarikan Garis Batas Desa/Kelurahan pada Penarikan Garis Batas Desa/Kelurahan pada
Draft Peta Kerja Draft Peta Kerja

Penentuan Titik Kartometrik Penentuan Titik Kartometrik

Ekstraksi Koordinat Titik Kartometrik Ekstraksi Koordinat Titik Kartometrik

Penandatanganan Berita Acara Batas Desa/ Penandatanganan Berita Acara Batas Desa/
Kelurahan Kelurahan

PENGOLAHAN DATA

PENYAJIAN DATA

PELAPORAN

Gambar 2. Diagram Alir Metoda Kerja Kegiatan(Bagian 2)


Struktur organisasi kegiatan tercantum dalam diagram berikut (gambar 3) :

Gambar 3. Diagram Organisasi Kegiatan

1. Persiapan
Kegiatan Delineasi batas wilayah administrasi desa secara kartometrik pada tahap
ini diawali tahap persiapan, yang terdiri beberapa sub-tahapan berikut :
a. Pembuatan Rencana Detail Setiap Tahapan Kegiatan :
 Berkoordinasi dengan pemberi pekerjaan (PPBW - BIG) untuk menyamakan
persepsi pelaksanaan kegiatan
 Menyiapkan surat permohonan data kepada pemberi pekerjaan
 Menyusun dokumen rencana detil kegiatan
b. Pembuatan Rencana Penggunaan Alat dan Personil
 Menyiapkan rencana penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak yang
digunakan pada tahap persiapan sesuai dengan lampiran 9 serta menyiapkan
sumber daya manusia/personil yang terlibat dalam kegiatan persiapan sesuai
pada tabel 2 di lampiran 1.
 Menyiapkan formulir cek personil, alat dan bahan yang digunakan dalam
kegiatan ini.
 Menyusun dokumen penyiapan alat dan personil delineasi batas desa/
kelurahan.
c. Pembuatan laporan
 Melaksanakan presentasi rencana kerja, waktu pelaksanaan dan metode kerja
Delineasi batas wilayah administrasi desa/ kelurahan.
 Penerima pekerjaan membuat dan menyampaikan laporan pendahuluan.
 Menyusun dokumen pelaporan persiapan delineasi batas desa/kelurahan

2. Pembuatan Draft Peta Kerja


Kegiatan pembuatan draft peta kerja dibagi dalam sub-tahapan berikut :
a. Penyiapan Alat dan Personil
 Menyiapkan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada tahap
pembuatan draft peta kerja sesuai dengan lampiran 9
 Menyiapkan sumber daya manusia/personil yang terlibat dalam kegiatan
pembuatan draft peta kerja sesuai pada tabel 2 di lampiran 1, untuk
memastikan bahwa personil pelaksana telah memilliki kesamaan persepsi
mengenai tata cara pelaksanaan tahapan pekerjaan dan peralatan yang
digunakan telah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
 Koordinator wajib melakukan in house training kepada operator pelaksana
untuk memastikan bahwa operator pelaksana telah memilki kesamaan persepsi
dalam melakukan tahapan pekerjaan.
b. Pembuatan Draft Peta Kerja
 Menyiapkan bahan pembuatan draft peta kerja:
- citra satelit resolusi tinggi (CSRT) yang telah ter-orthorektifikasi,
- Untuk lokasi kerja yang citranya tertutup awan dapat menggunakan sumber
data lain yang memadai.
- batas wilayah administrasi termutakhir
- segmen batas desa/ kelurahan yang bersumber dari daerah sebagai
referensi awal.
 Melakukan pemeriksaan terhadap kualitas data dasar yang digunakan yang
mencakup: sistem koordinat, cakupan wilayah, datum horizontal (sistem
referensi nasional), serta kualitas citra.
 Melaksanakan image enhancement data CSRT yang telah ter-orthorektifikasi
sebelum digunakan sebagai latar belakang pada muka peta untuk penajaman
citra.
 Melaksanakan pembuatan Geodatabase berisi feature dataset point untuk Tititk
Kartometris, polyline untuk segmen garis batas, dan polygon untuk cakupan
wilayah administrasi ( sesuai dengan template feature Katalog Unsur Geografi)
– Format .GDB
 Melaksanakan tumpang susun CSRT ter-orthorektifikasi, data batas desa
termutakhir dan toponim
 Melaksanakan pengaturan tata letak draft peta kerja untuk setiap desa/
kelurahan dibuat pada satu lembar peta skala terbesar pada kertas ukuran A0
sesuai dengan template tata letak / layout yang diberikan oleh pihak pemberi
pekerjaan.
 Menyesuaikan tata letak data CSRT ter-orthorektifikasi yang digunakan sebagai
latar belakang dari muka peta setiap wilayah desa/kelurahan sesuai dengan
spesifikasi pada lampiran 12.
 Mencetak draft peta kerja diatas kertas ukuran A0 agar dapat menghasilkan
ketajaman citra yang baik, yang sebelumnya telah disetujui oleh pihak pemberi
kerja dalam proses supervisi oleh pemberi kerja.

Gambar 4. Contoh layout Draft Peta Kerja Batas Wilayah Administrasi Desa/Kelurahan

 Draft Peta Kerja memuat garis batas wilayah administrasi desa/kelurahan


indikatif dan toponim.

c. Pembuatan Laporan
Penerima pekerjaan membuat dan menyampaikan laporan pembuatan draft peta
kerja.

4. Temu Kerja Delineasi Batas Desa / Kelurahan


Sebelum dilakukan proses delineasi batas desa/kelurahan dilakukan terlebih dahulu
kegiatan temu kerja. Temu kerja ini dilakukan untuk menyampaikan maksud dan tujuan
kegiatan, agar diperoleh persamaan persepsi dengan merujuk pada dasar hukum, peraturan
perundangan dan arti pentingnya penataan batas desa/ kelurahan serta fungsi draft peta
kerja dalam rangka mendukung delineasi batas desa/kelurahan. Temu kerja ini dilakukan di
tingkat kabupaten. Tahapan Temu Kerja Delineasi Batas Desa/ Kelurahan Secara
Kartometrik ini di sajikan pada gambar 6.
a. Penyiapan Alat dan Personil
 Menyiapkan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada tahap
kegiatan temu kerja delineasi batas desa/kelurahan secara kartometrik sesuai
dengan lampiran lampiran 9.
 Menyiapkan sumber daya manusia/ personil yang terlibat dalam kegiatan temu kerja
delineasi batas desa/ kelurahan secara kartometrik sesuai pada tabel 2 di lampiran
1.
b. Penyampaian Rencana Kerja Delineasi Batas Desa/Kelurahan Di Kabupaten
Pelaksanaan temu kerja di Kabupaten bertujuan untuk melaksanakan koordinasi
dengan pihak Pemerintah Daerah tingkat Kabupaten, dengan mengundang SKPD terkait
berserta para camat dan kepala desa/lurah/aparat di wilayah kabupaten tersebut. Temu
kerja ini dapat dilakukan di kantor Pemerintah Daerah Kabupaten yang bersangkutan.
Berikut adalah rincian peserta temu kerja di tingkat Kabupaten :
 Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai narasumber dan instruktur
 Pihak pelaksana kegiatan
 Unsur pemerintah daerah terdiri dari :
 Pemerintah Provinsi
 Pemerintah Kabupaten/ Kota :
 BAPPEDA
 Sekretariat Daerah
 SKPD Tata Pemerintahan
 SKPD BPMPD
 Pemerintah Kecamatan : Camat / Aparat Kecamatan
 Pemerintahan Desa / Kelurahan (kepala desa / lurah / Aparat)
Gambar 5. Temu kerja Delineasi Batas Desa/ Kelurahan Secara Kartometrik

Secara umum tahapan dalam temu kerja di kabupaten wajib dilakukan karena dalam
pelaksanaan kegiatan ini melibatkan beberapa aparat kelurahan/desa setempat sebagai
orang yang lebih mengenal batas wilayahnya. Pada saat temu kerja ini disampaikan
teknis pelaksanaan penarikan garis batas desa / Kelurahan pada aparat desa/
kelurahan, selanjutnya disusun jadwal kunjungan kerja tim teknis ke setiap kecamatan,
dengan mengundang para Kepala Desa / Lurah dalam satu wilayah kecamatan
berdasarkan kesepakatan dan kesiapan pihak desa dan kecamatan.
c. Pembuatan Laporan
Setelah kegiatan dilakukan, maka pelaksana kerja wajib menyusun dokumen
pelaporan hasil temu kerja delineasi batas desa/ kelurahan secara kartometrik kepada
pemberi kerja.

5. Delineasi Batas Desa/ Kelurahan Secara Kartometrik

a. Penyiapan Alat dan Personil


 Menyiapkan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada tahap
kegiatan delineasi batas desa/ kelurahan secara kartometrik sesuai dengan lampiran
lampiran 9.
 Menyiapkan sumber daya manusia/ personil yang terlibat dalam kegiatan delineasi
batas desa/ kelurahan secara kartometrik sesuai pada tabel 2 di lampiran 1. Pada
tahap delineasi batas desa/kelurahan ini melibatkan beberapa tim dimana 1 tim
beranggotakan 1 orang koordinator, 2 orang operator dan tenaga lokal.
b. Delineasi Batas Desa/ Kelurahan
Batas secara definisi dapat diartikan sebagai tanda pemisah antara desa yang
bersebelahan baik batas alam maupun batas buatan. Batas desa adalah pembatas
wilayah administrasi pemerintahan antar desa yang merupakan rangkaian titik-titik
koordinat yang berada pada permukaan bumi dapat berupa tanda-tanda alam seperti
igir/punggung gunung/pegunungan (watershed), median sungai/atau unsur buatan di
lapangan yang dituangkan dalam bentuk peta. Penentuan batas desa berada pada
unsur pemerintahan yang menjadi wewenang satu desa/kelurahan dengan
desa/kelurahan lainnya.
Delineasi Batas desa/ kelurahan dilakukan pada desa dalam satu kecamatan dan
desa yang saling berbatasan antar kecamatan. Tahapan delineasi batas desa/ kelurahan
baik dalam satu kecamatan maupun antar kecamatan, sebagai berikut :
 Penarikan garis batas desa/ kelurahan di atas draft peta kerja
- Memverifikasi kembali batas indikatif di draft peta kerja, dengan melaksanakan
interpretasi diatas draft peta kerja yang berlatarbelakang-kan citra tegak resolusi
tinggi oleh penerima pekerjaan bersama aparat desa/ kelurahan maupun orang
yang mengetahui silsilah desa/ kelurahan.
- Menggambarkan batas desa/ kelurahan berdasarkan data dan informasi dari
petunjuk batas yang disampaikan oleh kedua kepala desa/kelurahan secara
kartometrik pada draft peta kerja (hardcopy) sesuai kesepakatan, seperti pada
gambar 6.

Gambar 6. Delineasi Batas Desa dan Editing data dijital

- Melaksanakan update data batas desa/ kelurahan secara dijital yang ditampilkan
dalam layar lebar menggunakan projector, agar dapat melihat lebih detail
kenampakan berbagai jenis unsur yang teridentifikasi diatas citra pada muka
peta
- Melaksanakan proses koreksi garis batas sesuai dengan kesepakatan antar
desa/ kelurahan yang bersebelahan oleh penerima pekerjaan.
- Apabila terdapat segmen batas yang tidak disepakati, maka segmen tersebut
perlu diberikan catatan ketidaksepakatan pada berita acara.
- Penandatanganan serta cap basah pada draft peta kerja oleh desa/kelurahan
yang saling berbatasan.

 Penentuan Titik Kartometrik


Sebelum melaksanakan penentuan titik kartometrik, diawali dengan menyiapkan
basis data titik batas desa kartometrik sesuai dengan template feature Katalog Unsur
Geografi yang diberikan. Selanjuntnya dilakukan penentuan titik kartometrik sesuai
dengan kriteria sebagai berikut :
- Penentuan titik kartometrik secara langsung di atas peta kerja.
- Apabila garis batas tidak dapat diintepretasi di atas peta kerja maka dapat
menggunakan bantuan peta kerja dijital yang ditayangkan pada layar
monitor/proyektor.
- Pemilihan titik-titik batas pada obyek-obyek yang mudah dikenali. Untuk obyek
(misal sungai atau jalan) yang lurus hanya dibuat pada ujung-ujung segmen
(persimpangan atau belokan jalan atau sungai).
- Pada titik awal dan akhir batas dengan desa yang saling berbatasan diberikan
tanda masing-masing satu titik kartometrik.
- Setiap pergantian jenis batas dari batas alam ke batas buatan atau sebaliknya
di berikan titik kartometrik.

 Ekstraksi Koordinat Titik Kartometrik


Penerima pekerjaan melaksanakan ekstraksi titik-titik batas desa/ kelurahan secara
kartometrik dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak GIS melalui beebrapa
ketentuan dan tahapan sebagai berikut :
- Koordinat titik batas wilayah desa/kelurahan adalah koordinat geografis dan
koordinat metrik dalam sistem UTM
- Export titik-titik batas desa ke dalam format tabel yang akan digunakan sebagai
daftar koordinat titik kartometrik (TK). Contoh ekstraksi titik kartometrik pada
gambar 7.
Gambar 7. Ekstraksi Titik Kartometrik, dituangkan dalam berita acara
- Penamaan titik kartometrik batas tidak diperbolehkan sama.
- Penamaan titik kartometrik dalam basis data menggabungkan antara singkatan
titik kartometrik/TK (sebagai jenis titik), kode wilayah dan nomor urut titik
kartometrik.

CATATAN Kode wilayah berdasarkan Permendagri no.56 tahun 2015 tentang Kode dan Data
Wilayah yang terbaru dan berlaku. Wilayah ke (1 atau 2) adalah kecamatan/desa/kelurahan
berdasarkan urutan angka kode wilayah.

k. Penamaan titik kartometrik di muka peta dan legenda peta hasil delineasi
menggunakan tiga digit terakhir dari penamaan titik kartometrik dalam database,
yaitu nomor urut titik kartometrik.
CONTOH Desa/Kelurahan :TK001
 Pengumpulan Nama Unsur Rupabumi atau Toponim
- Melaksanakan verifikasi terhadap penamaan unsur rupabumi/toponim yang
disajikan pada draft peta kerja.
- Verifikasi dilakukan dengan bertanya kepada aparat desa/kelurahan setempat
mengenai hasil penamaan unsur rupabumi/toponim, sehingga didapatkan
kesesuaian dengan keterangan yang diberikan oleh aparat desa/ kelurahan.
- Melaksanakan pengumpulan dan verifikasi nama unsur rupabumi (toponim).
- Hasil pengumpulan dan verifikasi dituliskan pada draft peta kerja yang disediakan
oleh pemberi kerja. Hasil kegiatan ini akan digunakan pada tahap selanjutnya
yakni editing toponim. Nama rupabumi/toponim ini dapat digunakan sebagai data
dalam melakukan pedeskripsian batas desa/kelurahan yang dituangkan dalam
berita acara kesepakatan.

 Penandatangan Berita Acara


Berita acara kesepakatan ini berisikan informasi hasil dari proses delineasi dalam
bentuk keterangan segmen batas dan daftar koordinat titik-titik batas desa yang
dilakukan dengan metode kartometrik. Format berita cara pada Lampiran 10 dan
Lampiran 11.

Gambar 8. Dokumentasi Penandatanganan Berita Acara Kesepakatan, antar Kepala Desa

c. Pembuatan Laporan
Penerima pekerjaan membuat dan menyampaikan laporan delineasi batas
desa/kelurahan.

6. Pengolahan Data Hasil Delineasi Batas Desa/ Kelurahan


Tahapan pengolahan data hasil delineasi batas desa/ kelurahan dilakukan oleh
penerima kerja, sebagai berikut :
a. Penyiapan alat dan personil
 Menyiapkan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada tahap
kegiatan pengolahan data delineasi batas desa/kelurahan sesuai dengan lampiran
lampiran 9.
 Menyiapkan sumber daya manusia/personil yang terlibat dalam kegiatan pengolahan
data delineasi batas desa/ kelurahansesuai pada tabel 2 di lampiran 1.
b. Pemindaian draft peta kerja hasil delineasi dan berita acara hasil delineasi
Draft peta kerja dan berita acara hasil delineasi batas desa/kelurahan yang telah
disepakati dipindai dan disimpan dalam format dijital yang tergeoreferensi. Penyimpanan
dalam format dijital juga dilakukan terhadap berita acara yang dapat dilakukan dengan
pemindaian atau difoto. Untuk draft peta kerja hasil delineasi dilakukan georeferensi
sesuai dengan sistem koordinat dan referensi sehingga dapat digunakan sebagai salah
satu data pendukung dalam melaksanakan verifikasi terhadap data dijital hasil delineasi
batas desa/kelurahan.
c. Pengolahan data hasil delineasi batas desa/kelurahan
Pada tahap pengolahan data hasil delineasi batas desa/kelurahan pelaksana kerja
melalukan proses berikut ini ;
 Melaksanakan penghalusan data titik batas kartometrik dan garis batas kartometrik
hasil delineasi sebagai bagian dari data geospasial dasar yang dikerjakan dalam
format sistem informasi geografis. Dasar dalam penghalusan data ini adalah draft
peta kerja hasil delineasi batas dan berita acara kesepakatan.
 Melaksanakan penyimpanan data garis batas dengan geometri polyline, titik
kartometrik mengggunakan geometri point, dan cakupan wilayah didapatkan dari
kumpulan garis batas yang bergeometri polygon, sesuai dengan format feature
Katalog Unsur Geografi yang diberikan oleh pemberi kerja (lampiran 8).
 Melaksanakan pengisian data attribute sesuai dengan format feature Katalog Unsur
Geografi yang diberikan oleh pemberi kerja (lampiran 8).
d. Melaksanakan seamless data hasil delineasi batas desa/kelurahan
Setelah dilakukan pengolahan data hasil delineasi, kemudian dilakukan seamless
terhadap data hasil delineasi tersebut dalam satu database spasial (geodatabase) yang
mencakup seluruh hasil delineasi pada lokasi pekerjaan.
e. Pengisian metadata sesuai dengan ISO 19115
Pengisian metadata diisi oleh penerima pekerjaan sesuai dengan ketentuan pada
ISO 19115.
f. Pelaporan pengolahan data hasil delineasi batas desa/ kelurahan
Penerima pekerjaan membuat dan menyampaikan pelaporan pengolahan data hasil
delineasi batas desa/ kelurahan
7. Penyajian Hasil Delineasi Batas Desa/ Kelurahan
Tahapan penyajian hasil delineasi batas desa/kelurahan dilakukan oleh penerima kerja,
sebagai berikut :
a. Penyiapan alat dan personil
 Menyiapkan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada tahap
kegiatan penyajian hasildelineasi batas desa/kelurahan sesuai dengan lampiran
lampiran 9.
 Menyiapkan sumber daya manusia/personil yang terlibat dalam kegiatan penyajian
hasil delineasi batas desa/kelurahan sesuai pada tabel 2 di lampiran 1.
b. Penyajian hasil delineasi batas desa/kelurahan.
Penyajian hasil delineasi batas desa/ kelurahan berupa peta kerja batas wilayah
administrasi desa/kelurahan dalam dua ukuran kertas yakni A0 dan A3, yang dilakukan
penataan letak sesuai dengan lampiran 13.Dari dua ukuran kertas tersebut untuk ukuran
A3 berupa hardcopy sementara untuk ukuran A0 berupa data dijital. Contoh layout peta
kerja batas wilayah administrasi kelurahan/desa pada gambar 9.

Gambar 9. Contoh layout Peta Kerja Batas Wilayah Administrasi Kelurahan/Desa

Adapun beberapa ketentuan dalam tata letak peta kerja sebagai berikut :
 Peta Kerja disajikan berupa peta citra dengan cakupan wilayah satu kelurahan/ desa,
dengan menggunakan skala“area- wise” dengan interval skala setiap 1 : 500.
 Peta Kerja disajikan dengan menampilkan layer batas desa hasil delineasi batas
kesepakatan desa/ kelurahan dengan latar belakang citra ter-othorektifikasi dari
lokasi desa/kelurahan.
 Legenda peta kerja batas wilayah administrasi desa/kelurahan diletakkan di sebelah
kanan isi peta. Selain legenda, peta ini juga dilengkapi daftar koordinat titik
kartometrik.
 Latar belakang citra yang ditampilkan pada peta kerja adalah area satu
desa/kelurahan. Citra diluar area satu desa/kelurahan di tutup dengan polygon
transparan 50%.

8. Pembuatan Laporan
Pada tahap pembuatan laporan, pihak pelaksana membuat laporan sebanyak tiga
kali (laporan pendahuluan, laporan antara dan laporan akhir) sesuai dengan ketentuan
pada lampiran 14. Pihak pelaksana menyampaikan paparan hasil pekerjaan dan
menyerahkan semua hasil sesuai dengan syarat hasil yang harus diserahkan kepada
pihak pemberi pekerjaan.
LAMPIRAN 8. SPESIFIKASI TEKNIS BASIS DATA
Feature Katalog Unsur Geografi untuk feature batas desa/kelurahan yang terdiri dari tiga
feature yaitu :
a. Feature Line untuk meyimpan garis batas administrasi desa/ kelurahan hasil
kesepakatan
b. Feature Polygon untuk menyimpan polygon cakupan wilayah adminstrasi desa/
kelurahan hasil kesepakatan
c. Feature Point untuk menyimpan titik kartometrik batas desa/ kelurahan hasil
kesepakatan
Pengisian atribut untuk tiga feature tersebut dijelaskan pada tabel 8 dibawah ini.

Tabel 8. Daftar isian atribut fitur

Isian Field untuk Feature Garis Batas Administrasi ( Line)


Nama Field Alias Isian Atribut/ Cara Pengisian
OBJECTID Default Default
SHAPE_Leng Default Default
(Diisi sistem referensi yang
SRS_ID Spatial Reference System Identifier digunakan)
LCODE Layer Code
FCODE Feature Code BA02060040
(Diisi nama segmen batas
NAMOBJ Nama Objek desa/kelurahan yang saling
berbatasan)
KARKTR Karakteristik Batas 1. Batas Alam
2. Batas Buatan
999. Lainnya

(Diisi dengan memilih pilihan


karakteristik batas sesuai dengan
pilihan yang disediakan)
STSBTS Status Batas 1. Sudah Ditegaskan
2. Referensi Resmi
3. Belum Referensi Resmi
4. Belum Ditegaskan
999. Lainnya

(Diisi dengan memilih pilihan status


batas sesuai dengan pilihan yang
disediakan)
Isian Field untuk Feature Garis Batas Administrasi ( Line)
Nama Field Alias Isian Atribut/ Cara Pengisian
KELAS Kelas Batas 1. Batas Perairan Internasional
2. Batas Perairan ZEE
3. Batas Landas Kontinen
4. Batas Zona Tambahan
5. Batas Perairan Teritorial
6. Batas Teritorial
7. Batas Provinsi
8. Batas Kabupaten/Kota
9. Batas Kecamatan/Distrik
10. Batas Kelurahan/Desa
11. Batas Kampung
12. Batas Perairan Teritorial 20 mil
13. Batas Perairan Provinsi
14. Batas Perairan Kabupaten
15. Batas Perairan
Kecamatan/Distrik
16. Batas Perairan Desa
999. Lainnya

(Diisi dengan memilih pilihan kelas


batas sesuai dengan pilihan yang
disediakan, untuk kegiatan ini dipilih
pilihan no.10)
UUPP Referensi Batas (Diisi : “Kesepakatan Hasil
Delineasi 2016”)
LOKASI Lokasi 1. Darat
2. Laut
999. Lainnya

(Diisi dengan memilih pilihan lokasi


keberadaan batas sesuai dengan
pilihan yang disediakan)
REMARK Catatan
(Diisi Kode PUM Administrasi untuk
wilayah 1 lengkap dari
ADMIN1 Kode PUM Administrasi #1 Prov.Kab/Kota.Kec.Desa/Kelurahan)
(Diisi Kode PUM Administrasi untuk
wilayah 2 lengkap dari
ADMIN2 Kode PUM Administrasi #2 Prov.Kab/Kota.Kec.Desa/Kelurahan)
Nama Wilayah Administrasi Kelurahan atau (Diisi nama wilayah administrasi
WAKLD1 Desa 1 Desa/Kelurahan 1)
Nama Wilayah Administrasi Kelurahan atau (Diisi nama wilayah administrasi
WAKLD2 Desa 2 Desa/Kelurahan 2)
(Diisi nama wilayah administrasi
WADKC1 Wilayah Administrasi Kecamatan 1 Kecamatan 1)
(Diisi nama wilayah administrasi
WADKC2 Wilayah Administrasi Kecamatan 2 Kecamatan 2)
Wilayah Administrasi Kabupaten atau Kota (Diisi nama wilayah administrasi
WAKBK1 1 Kabupaten 1)
Wilayah Administrasi Kabupaten atau Kota (Diisi nama wilayah administrasi
WAKBK2 2 Kabupaten 2)
(Diisi nama wilayah administrasi
WAPRO1 Wilayah Administrasi Provinsi 1 Provinsi 1)
(Diisi nama wilayah administrasi
WAPRO2 Wilayah Administrasi Provinsi 2 Provinsi 2)
Isian Field untuk Feature Garis Batas Administrasi ( Line)
Nama Field Alias Isian Atribut/ Cara Pengisian
METADATA Metadata
TIPTBT Tipe Batas 1. Antar Provinsi
2. Antar Kabupaten
3. Antar Kota
4. Kabupaten-Kota
5. Kota-Kabupaten
6. Antar Kecamatan
7. Antar Desa
8. Antar Kelurahan
9. Desa-Kelurahan
10. Kelurahan-Desa

(Diisi dengan memilih pilihan status


batas sesuai dengan pilihan yang
disediakan)
PJGBTS Panjang Batas (Diisi panjang segmen batas dari
otomatis hitungan pada perangkat
2
lunak SIG, dengan satuan km )
TIPLOK Tipe Lokasi 1. Darat
2. Laut
999. Lainnya

(Diisi dengan memilih pilihan status


batas sesuai dengan pilihan yang
disediakan)
KLBADM Kelas Batas Wilayah 1. Batas Perairan Internasional
2. Batas Perairan ZEE
3. Batas Landas Kontinen
4. Batas Zona Tambahan
5. Batas Perairan Teritorial
6. Batas Teritorial
7. Batas Provinsi
8. Batas Kabupaten/Kota
9. Batas Kecamatan/Distrik
10. Batas Kelurahan/Desa
11. Batas Kampung
12. Batas Perairan Teritorial 20 mil
13. Batas Perairan Provinsi
14. Batas Perairan Kabupaten
15. Batas Perairan
Kecamatan/Distrik
16. Batas Perairan Desa
999. Lainnya

(Diisi dengan memilih pilihan status


batas sesuai dengan pilihan yang
disediakan)
A. Isian Field untuk FeatureCakupan Wilayah Administrasi (Polygon)
Nama Field Alias Isian Atribut/ Cara Pengisian
OBJECTID Default default
SHAPE_Leng Default default
(Diisi luas wilayah, dengan otomasi
hitungan pada oerangkat lunak
SHAPE_Area Default SIG)
(Diisi sistem referensi yang
SRS_ID Spatial Reference System Identifier digunakan)
LCODE Layer Code
FCODE Feature Code BA03060060
KDPPUM Kode PUM Provinsi (Diisi kode PUM Provinsi)
KDPBPS Kode BPS Provinsi (Diisi kode BPS Provinsi)
KDBPUM Kode PUM Kabupaten/Kota (Diisi Kode PUM Kabupaten/Kota)
KDBBPS Kode BPS Kabupaten/Kota (Diisi Kode BPS Kabupaten/Kota)
KDCPUM Kode PUM Kecamatan (Diisi Kode PUM Kecamatan)
KDCBPS Kode BPS Kecamatan (Diisi Kode BPS Kecamatan)
KDEPUM Kode PUM Kelurahan/Desa (Diisi Kode PUM Kelurahan/Desa)
KDEBPS Kode BPS Kelurahan/Desa (Diisi Kode BPS Kelurahan/Desa)
NAMOBJ Nama Objek (Diisi nama Desa/Kelurahan)
(Diisi nama Wilayah Administrasi
WADMPR Wilayah Administrasi Provinsi Provinsi)
(Diisi nama Wilayah Administrasi
WADMKK Wilayah Administrasi Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota)
(Diisi nama Wilayah Administrasi
WADMKC Wilayah Administrasi Kecamatan Kecamatan)
(Diisi nama Wilayah Administrasi
WADMKD Wilayah Administrasi Kelurahan/Desa Kelurahan/Desa)
(Diisi nama Wilayah Induk
WIADPR Wilayah Induk Administrasi Provinsi Administrasi Provinsi)
(Diisi nama Wilayah Induk
WIADKK Wilayah Induk Administrasi Kabupaten/Kota Administrasi Kabupaten/Kota)
(Diisi nama Wilayah Induk
WIADKC Wilayah Induk Administrasi Kecamatan Administrasi Kecamatan)
(Diisi nama Wilayah Induk
WIADKD Wilayah Induk Administrasi Kelurahan/Desa Administrasi Kelurahan/Desa)
(Diisikan dasar hukum dari batas
UUPP Referensi Peraturan yang ditarik)
(Diisikan luas wilayah menurut
hukum dapat yag tertuang dalam
dokumen legal terkait batas wilayah
atau dari luas pada data kode
LUASWH Luas Wilayah Menurut Hukum (Ha) wilyah PUM)
TIPADM Tipe Administrasi 1. Kelurahan
2. Desa
(Diisi dengan memilih pilihan tipe
administrasi 1 atau 2 )
METADATA Metadata
REMARK Catatan
B. Isian Field untuk FeatureTitik kartometrik Batas Wilayah Administrasi (Polygon)

Nama Field Alias Isian Atribut

OBJECTID Default Default


(Diisi sistem referensi yang
SRS_ID Spatial Reference System Identifier digunakan)
IDENTF ID Objek
LCODE Layer Code
FCODE Feature Code
(Diisi sesuai dengan penamaan titik
kartometrik yang ada pada
penjelsan sebelumnya dilampiran 7
NAMOBJ Nama Objek bagian tahapan delineasi )
METUKR Metode Observasi 1. Astronomis
2. Doppler
3. Global Navigation Satellite
System
4. Terestris
999. Lainnya

( Diisi “Lainnya : Kartometrik”)


AKURAH Akurasi Batas Wilayah Administrasi secara 1. Orde 00
Horizontal 2. Order 0
3. Orde 1
4. Orde 2
5. Orde 3
6. Orde 4
7. Orde 5
999. Lainnya

AKURAV Akurasi Batas Wilayah Administrasi secara 1. Orde 0


Vertikal 2. Orde 1
3. Orde 2
4. Orde 3
5. Orde 4
999. Lainnya
KARKTR Karakterietik Batas 1. Batas Alam
2. Batas Buatan
999. Lainnya

(Diisi dengan memilih pilihan status


batas sesuai dengan pilihan yang
disediakan)
MONUMN Tipe Pilar Batas Administrasi 1. Monumen
2. Bukan Monumen
999. Lainnya

(Diisi dengan memilih pilihan


monument pilar batas sesuai
dengan pilihan yang disediakan)
i.
TIPHPT Tipe Pilar Batas Administrasi 1. Ellipsoid
2. Geoid
B. Isian Field untuk FeatureTitik kartometrik Batas Wilayah Administrasi (Polygon)

Nama Field Alias Isian Atribut


999. Lainnya

(Diisi dengan memilih pilihan tipe


pilar batas sesuai dengan pilihan
yang disediakan)
KLSPLR Kelas Pilar Batas Administrasi 1. Pilar Batas Utama
2. Pilar Batas Antara
999. Lainnya

(Diisi dengan memilih pilihan kelas


pilar batas sesuai dengan pilihan
yang disediakan)
KLBADM Kelas Batas Wilayah 1. Batas Perairan Internasional
2. Batas Perairan ZEE
3. Batas Landas Kontinen
4. Batas Zona Tambahan
5. Batas Perairan Teritorial
6. Batas Teritorial
7. Batas Provinsi
8. Batas Kabupaten/Kota
9. Batas Kecamatan/Distrik
10. Batas Kelurahan/Desa
11. Batas Kampung
12. Batas Perairan Teritorial 20 mil
13. Batas Perairan Provinsi
14. Batas Perairan Kabupaten
15. Batas Perairan
Kecamatan/Distrik
16. Batas Perairan Desa
999. Lainnya

(Diisi dengan memilih pilihan kelas


batas sesuai dengan pilihan yang
disediakan)
ELEVAS Ketinggian (Diisi Ketinggian Titik Pilar Batas)
(Diisi lokasi titik kartometrik dan
LOKASI Lokasi deskripsi)
METADATA Metadata
REMARK Catatan
LAMPIRAN 9. SPESIFIKASI PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini dapat dilihat pada tabel 9 dan tabel 10.
Tabel 9. Daftar Penggunaan Peralatan Tiap Tahap
No Peralatan Jml Spesifikasi Peralatan Keterangan
1 Tahapan Persiapan
Digunakan oleh Ketua
Minimal setara Core i5,
Laptop 5 Tim, Koordinator, serta
RAM ≥ 4 GB
staff Administrasi

Printer 1 A3, Berwarna

Kamera Dijital 1

2 Pembuatan Draft Peta Kerja

Digunakan oleh Ketua


Minimal setara Core i5,
Laptop 5 Tim, Koordinator, serta
RAM ≥ 4 GB
staff Administrasi

Minimal setara
Digunakan oleh Operator
Workstation PC 3 Workstation core i7 RAM ≥
Kartografi dan SIG
8G
Printer 3 A3, Berwarna
Plotter A0 1 A0, Berwarna
Software yang
Digunakan oleh
applicable dengan
Software GIS 6 Koordinator dan Operator
software yang Kartografi dan SIG
digunakan di PPBW-BIG

Kamera Dijital 1

3 Temu Kerja Delineasi Batas Desa/Kelurahan di Kabupaten


Digunakan oleh Ketua
Minimal setara Core i5,
Laptop 5 Tim, Koordinator, serta
RAM ≥ 4 GB
staff Administrasi
Printer 1 A3, Berwarna

Proyektor 1

Software yang
applicable dengan Digunakan oleh
Software GIS 4
software yang Koordinator dan Operator
digunakan di PPBW-BIG

Kamera Dijital 1
4 Delineasi Batas Desa/Kelurahan Secara Kartometrik

Digunakan oleh Ketua Tim,


Minimal setara Core i5,
Laptop 5 Koordinator, serta staff
RAM ≥ 4 GB
Administrasi

Printer 3 A3, Berwarna

Proyektor 3

Software yang
applicable dengan
Digunakan oleh Koordinator
Software GIS 6 software yang dan Operator
digunakan di PPBW-
BIG
Kamera Dijital 3

GPS Handheld 3
5 Tahapan Pengolahan Data Hasil Delineasi Batas Desa/Kelurahan
Digunakan oleh Ketua Tim,
Minimal setara Core i5,
Laptop 5 Koordinator dan Staff
Ram ≥ 4 GB
Administrasi
Minimal Setara core i7
Workstation PC 3 Digunakan oleh Operator
RAM ≥ 8G
Software yang
applicable dengan
Digunakan oleh Koordinator
Software GIS 6 software yang dan Operator
digunakan di PPBW-
BIG
Printer 3 A3, Berwarna
Scanner A0 1
6 Tahapan Penyajian Hasil Delineasi Batas Desa/Kelurahan
Digunakan oleh Ketua Tim,
Minimal setara Core i5, Staff Administrasi dan
Laptop 5
Ram ≥ 4 GB Koordinator

Minimal Setara core i7


WorkstationPC 3 Digunakan oleh Operator
RAM ≥ 8G
Software yang
applicable dengan
Digunakan oleh Koordinator
Software GIS 6 software yang dan Operator
digunakan di PPBW-
BIG
Printer 3 A3, Berwarna
7 Tahapan Pelaporan
Digunakan oleh Ketua Tim,
Minimal setara Core i5,
Laptop 5 Koordinator dan Staff
Ram ≥ 4 GB
Administrasi
Printer 1 A3, Berwarna
Tabel 10. Daftar Peralatan yang dibutuhkan
No Peralatan Spesifikasi Peralatan Jumlah
1 Laptop Minimal setara Core i5, RAM ≥ 4 GB 5
Workstation Minimal setara Workstation core i7
2 3
PC RAM ≥ 8 GB
3 Plotter A0 A0, Berwarna 1
4 Printer A3, Berwarna 3
5 Proyektor 3
Software yang applicable dengan
6 Software GIS 6
software yang digunakan di PPBW-BIG
7 Kamera Dijital 3
8 GPS Handheld 3
9 Scanner A0 A0 1

Sanggup menyediakan perangkat sebagaimana tersebut di atas yang dinyatakan dengan:


 Untuk perangkat keras milik sendiri melampirkan bukti kepemilikan
 Untuk perangkat lunak milik sendiri : bukti kepemilikan / lisensi untuk perangkat lunak
berbayar
 Untuk perangkat sewa melampirkan surat dukungan dari penyedia perangkat
LAMPIRAN 10. FORMAT BERITA ACARA KESEPAKATAN SEGMEN BATAS WILAYAH
DESA/ KELURAHAN SECARA KARTOMETRIK DALAM SATU KECAMATAN

BERITA ACARA
KESEPAKATANSEGMEN BATAS WILAYAH DESA/KELURAHANSECARA
KARTOMETRIK DALAM SATU KECAMATAN

Pada hari ini ......... (1), tanggal .................. (2) bulan ......... (3) tahun
…………….(4) bertempat di : ..................................(5) dinyatakan bahwa telah
dilaksanakan kesepakatan segmen batas wilayah desa/kelurahan**) di
Kabupaten/Kota.....................yaitu segmen batas antara desa/kelurahan
**)..........................(6) dan desa/kelurahan**).........................(7) di
kecamatan..........................(8).

Deskripsi segmen batas antara desa/kelurahan**)................................(6) dan


desa/kelurahan**)..............................(7) adalah sebagai berikut:

Dimulai dari titik..............(9) mengikuti ...................(10) sampai pada titik


....................(9), lalu dilanjutkan mengikuti .....4..(10) sampai pada titik
...................(9) telah disepakati.

Daftar koordinat Titik kartometrik (TK) sebagaimana berikut:


Koordinat
Geografis UTM
Nama Titik (9) Bujur(11) Lintang(12)
˚ ‘ ‘ ˚ ‘ ‘X(meter)(13) Y(meter)(14)
˚ ' " ˚ ' "
Dengan menandai lokasi-lokasi dimaksud pada peta kerja dengan titik-titik
pada lokasi yang telah disepakati. titik-titik dimaksud disepakati untuk dilakukan
pengukuran secara kartometrik.

Demikian berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya untuk digunakan


sebagaiana mestinya.

Yang Menyepakati ,

Kepala Kepala
Desa/Kelurahan**).....................(6) Desa/Kelurahan**).................(7)

…………………………………… (15) …………………………………… (16)

Mengetahui,

Camat
Kecamatan.............................(8)

…………………………………… (17)

Ket: **) Coret yang tidak perlu


Petunjuk Pengisian Berita Acara Kesepakatan Segmen Batas Wilayah
Desa/kelurahan Secara Kartometrik dalam Satu Kecamatan

(1) Cukup jelas


(2) Cukup jelas
(3) Cukup jelas
(4) Cukup jelas
(5) Diisi alamat/ lokasi kesepakatan segmen batas desa/ kelurahan secara kartometrik
(6) Diisi nama desa/kelurahan 1 yang berbatasan dengan desa/kelurahan 2
(7) Diisi nama desa/kelurahan 2 yang berbatasan dengan desa/kelurahan 1
(8) Diisi nama kecamatan dari dua desa/kelurahan yang saling berbatasan
(9) Diisi nama titik kartometrik, format penamaan titik kartometrik dapat dilihat pada
lampiran 7
(10) Diisi kenampakan alam/buatan/lainnya
Contoh : median jalan/ tepi jalan/ median sungai/ tepi sungai/ pematang
sawah/ gang/ ....., dst
(11) Diisi koordinat geografis bujur (derajat, menit, detik) dimana pada detik angka
dibelakang koma sebanyak 2 desimal
(12) Diisi koordinat geografis lintang (derajat, menit, detik) dimana pada detik angka
dibelakang koma sebanyak 2 desimal
(13) Diisi koordinat UTM sumbu X(meter) dimana angka dibelakang koma sebanyak 2
desimal
(14) Diisi koordinat UTM sumbu Y (meter) dimana angka dibelakang koma sebanyak 2
desimal
(15) Diisi wakil Desa/Kelurahan 1 yang berbatasan dengan Desa/Kelurahan 2
(16) Diisi wakil Desa/Kelurahan 2 yang berbatasan dengan Desa/Kelurahan 1
(17) Diisi nama Camat
LAMPIRAN 11. FORMAT BERITA ACARA KESEPAKATAN SEGMEN BATAS WILAYAH
DESA/ KELURAHAN BERBEDA KECAMATAN

BERITA ACARA
KESEPAKATAN SERGMEN BATASWILAYAH
DESA/KELURAHANSECARA KARTOMETRIK BERBEDA KECAMATAN

Pada hari ini ......... (1), tanggal .................. (2) bulan ......... (3) tahun
…………….(4) bertempat di : ..................................(5) dinyatakan bahwa telah
dilaksanakan kesepakatan segmen batas wilayah desa/kelurahan**) di
Kabupaten/Kota.....................(6)yaitu segmen batas antara desa/kelurahan
**)..........................(7) di kecamatan..........................(8) dan
desa/kelurahan**).........................(9) di kecamatan..........................10).

Deskripsi segmen batas antara desa/kelurahan**)................................(7) dan


desa/kelurahan**)..............................(9) adalah sebagai berikut:

Dimulai dari titik..............(11) mengikuti ...................(12) sampai pada titik


....................(11), lalu dilanjutkan mengikuti .......(12) sampai pada titik
...................(11) telah disepakati.

Daftar koordinat Titik kartometrik (TK) sebagaimana berikut:


Koordinat
Geografis UTM
Nama Titik (11) Bujur(13) Lintang(14)
˚ ‘ ‘ ˚ ‘ ‘X(meter)(15) Y(meter)(16)
˚ ' " ˚ ' "
Dengan menandai lokasi-lokasi dimaksud pada peta kerja dengan titik-titik
pada lokasi yang telah disepakati. titik-titik dimaksud disepakati untuk dilakukan
pengukuran secara kartometrik.
Demikian berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya untuk digunakan
sebagaiana mestinya.

Yang Menyepakati,

Kepala Kepala
Desa/Kelurahan**).....................(7) Desa/Kelurahan**).................(8)

…………………………………… (17) …………………………………… (18)

Mengetahui,

Camat Camat
Kecamatan..............................(9) Kecamatan..............................(10)

…………………………………… (19) …………………………………… (20)

Ket: **) Coret yang tidak perlu


Petunjuk Pengisian Berita Acara Kesepakatan Segmen Batas Wilayah
Desa/kelurahan Secara Kartometrik Berbeda Kecamatan

(1) Cukup jelas


(2) Cukup jelas
(3) Cukup jelas
(4) Cukup jelas
(5) Diisi alamat/ lokasi kesepakatan segmen batas desa/ kelurahan secara kartometrik
(6) Diisi nama kabupaten dari dua desa/ kelurahan yang saling berbatasan
(7) Diisi nama desa/kelurahan 1 yang berbatasan dengan desa/kelurahan 2
(8) Diisi nama kecamatan dari desa/kelurahan 1
(9) Diisi nama desa/kelurahan 2 yang berbatasan dengan desa/kelurahan 1
(10) Diisi nama kecamatan dari desa/kelurahan 2
(11) Diisi nama titik kartometrik, format penamaan titik kartometrik dapat dilihat pada
lampiran 7
(12) Diisi kenampakan alam/buatan/lainnya
Contoh : median jalan/ tepi jalan/ median sungai/ tepi sungai/ pematang
sawah/ gang/ ....., dst
(13) Diisi koordinat geografis bujur (derajat, menit, detik) dimana pada detik angka
dibelakang koma sebanyak 2 desimal
(14) Diisi koordinat geografis lintang (derajat, menit, detik) dimana pada detik angka
dibelakang koma sebanyak 2 desimal
(15) Diisi koordinat UTM sumbu X (meter) dimana angka dibelakang koma sebanyak 2
desimal
(16) Diisi koordinat UTM sumbu Y (meter) dimana angka dibelakang koma sebanyak 2
desimal
(17) Diisi wakil Desa/Kelurahan 1 yang berbatasan dengan Desa/Kelurahan 2
(18) Diisi wakil Desa/Kelurahan 2 yang berbatasan dengan Desa/Kelurahan 1
(19) Diisi nama Camat/ Perwakilan dari Kecamatan 1
(20) Diisi nama Camat/ Perwakilan dari Kecamatan 2
LAMPIRAN 12.SPESIFIKASI LAYOUT DRAFT PETA KERJA BATAS WILAYAH
ADMINISTRASI DESA/KELURAHAN

Gambar 10. Templatelayout draft peta kerja.

Keterangan gambar:
1. Judul Peta
Judul peta memuat informasi mengenai jenis peta
2. Skala Peta
Skala peta ditampilkan dalam bentuk text
3. Lembar Peta
Menampilkan kode wilayah desa yang bersumber dari permendagri
4. Orientasi Arah
Menampilkan tanda petunjuk arah
5. Nama Desa
Nama desa menerangkan tentang nama wilayah desa yang dipetakan.
6. Edisi dan tahun pembuatan
Edisi menunjukkan urutan pembuatan peta pada wilayah dan pada tahun yang
sama. Tahun pembuatan menunjukkan tahun pembuatan draft peta kerja
7. Diagram Lokasi
Diagram lokasi memberikan informasi tentang lokasi wilayah desa yang
dipetakan
8. Petunjuk Letak Peta
Petunjuk letak peta memberikan informasi tentang tata letak peta yang disajikan
dalam beberapa lembar peta berdasarkan indek yang telah disusun. Kolom
petunjuk letak peta ditampilkan apabila suatu desa disajikan dalam beberapa
NLP. Penomoran NLP mengikuti arahan dari pemberi pekerjaan.
9. Proyeksi, sistem grid dan datum
Menerangkan tentang proyeksi, sistem grid dan datum yang digunakan dalam
penyajian peta
10. Logo dan alamat instansi BIG
Menerangkan logo instansi BIGbeserta dengan alamatnya
11. Keterangan Hak Cipta
Berisi keterangan “Hak cipta dilindungi oleh Undang Undang”
12. Keterangan
Menerangkan legenda yang digunakan dalamdraft peta kerja
13. Kolom untuk pengesahan kesepakatan batas desa/ kelurahan
Pengesahan kesepakatan batas desa/ kelurahan yang saling berbatasan
disahkan dengan membubuhkan tanda-tangan pada kolom pengesahan disertai
cap basah dari instansi desa/ kelurahan.
14. Sumber Data dan riwayat peta
Sumber data dan riwayat peta menerangkan tentang data atau peta lain yang
digunakan dalam pembuatan draft peta kerja.
15. Catatan
Menerangkan informasi khusus mengenai peta yang disajikan
16. Muka Peta
Muka peta berisikan unsur-unsur layer batas wilayah dan layer
grid/gratikuldengan latar belakang citra.Simbolisasi unsur/teks dan
pewarnaannya sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Untuk unsur
anotasi/teks disimpan sebagai feature independen dalam geodatabase.
LAMPIRAN 13. SPESIFIKASI LAYOUT PETA KERJA BATAS WILAYAH ADMINISTRASI
DESA/ KELURAHAN

Gambar 11. Templatelayout peta kerja bataswilayah administrasikelurahan/desa

Keterangan gambar:
1. Judul Peta
Judul peta memuat informasi mengenai jenis peta
2. Lembar Peta
Menampilkan kode wilayah desa yang bersumber dari permendagri
3. Nama Desa
Menampilkan nama desa, kecamatan dan kabupaten
4. Orientasi Arah dan Skala Peta
Menampilkan tanda petunjuk arah dan skala peta yang ditampilkan dalam bentuk
text dan garis
5. Diagram Lokasi
Diagram lokasi memberikan informasi tentang lokasi wilayah desa yang
dipetakan
6. Petunjuk Letak Peta
Petunjuk letak peta memberikan informasi tentang tata letak peta yang disajikan
dalam beberapa lembar peta berdasarkan indek yang telah disusun. Kolom
petunjuk letak peta ditampilkan apabila suatu desa disajikan dalam beberapa
NLP. Penomoran NLP mengikuti arahan dari pemberi pekerjaan.
7. Proyeksi, sistem grid dan datum
Menerangkan tentang proyeksi, sistem grid dan datum yang digunakan dalam
penyajian peta
8. Logo dan alamat instansi BIG
Menerangkan logo instansi BIG beserta dengan alamatnya
9. Keterangan
Menerangkan legenda yang digunakan dalam peta kerja
10. Kolom Daftar Koordinat Titik kartometrik
Menampilkan daftar koordinat titik kartometrik hasil delineasi batas desa/
kelurahan yang telah disepakati oleh desa/ kelurahan yang saling berbatasan.
11. Sumber Data dan riwayat peta
Sumber data dan riwayat peta menerangkan tentang data atau peta lain yang
digunakan dalam pembuatan peta kerja. Salah satu riwayat peta yang harus
dijelaskan adalah kelas peta berdasarkan uji ketelitian horisontal peta
12. Catatan
Menerangkan informasi khusus mengenai peta yang disajikan
13. Muka Peta
Muka peta berisikan unsur-unsur layer batas wilayah hasil kesepakatan dan layer
grid/gratikul dengan latar belakang citra.Simbolisasi unsur/teks dan
pewarnaannya sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Untuk unsur
anotasi/teks disimpan sebagai feature independen dalam geodatabase. Informasi
desa yang dipetakan disajikan dengan ketentuan citra disajikan penuh pada
muka peta dengan komposisi transparan 100 % untuk desa yang sedang
dipetakan dan transparan 50% untuk desa yang berbatasan dengan desa yang
sedang dipetakan.
LAMPIRAN 14. OUTLINE PENULISAN LAPORAN

OUTLINE LAPORAN PENDAHULUAN


HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. RUANG LINGKUP
D. VOLUME DAN LOKASI PEKERJAAN
BAB II. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB III. RENCANA DETIL PELAKSANAAN PEKERJAAN
A. KETERSEDIAAN PERALATAN
B. KETERSEDIAN PERSONIL PELAKSANA KEGIATAN
C. RENCANA PENGGUNAAN ANGGARAN
D. JADWAL RENCANA DETIL KEGIATAN
1. Jadwal Rencana Detil Kegiatan
2. Jadwal Rencana Detil Kegiatan Dalam Kurva S
BAB IV. PENUTUP

OUTLINE LAPORAN ANTARA


HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. RUANG LINGKUP
D. VOLUME DAN LOKASI PEKERJAAN
BAB II. KEMAJUAN PEKERJAAN
A. LAPORAN PELAKSANAAN PEMBUATAN DRAFT PETA KERJA
B. LAPORAN PELAKSANAAN TEMU KERJA DELINEASI BATAS DESA/ KELURAHAN
SECARA KARTOMETRIK
C. RENCANA JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN DELINEASI BATAS DESA/
KELURAHAN SECARA KARTOMETRIK
BAB III. PENUTUP
BAB IV. LAMPIRAN
A. DAFTAR HADIR PESERTA ACARA TEMU KERJA
B. TANDA TERIMA PEMBAGIAN DRAFT PETA KERJA
C. TANDA TERIMA PEMBAGIAN PERLENGKAPAN LAPANGAN

OUTLINE LAPORAN AKHIR


HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. RUANG LINGKUP
D. VOLUME DAN LOKASI PEKERJAAN
BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. TABEL REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN
B. LAPORAN PELAKSANAAN DELINEASI BATAS DESA/KELURAHAN SECARA
KARTOMETRIK
C. LAPORAN PENGOLAHAN HASIL DELINEASI BATAS DESA/ KELURAHAN SECARA
KARTOMETRIK
D. LAPORAN PENYAJIAN HASIL DELINEASI BATAS DESA/ KELURAHAN SECARA
KARTOMETRIK
BAB III. PENUTUP
A. HAMBATAN DAN SOLUSI
B. KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV. LAMPIRAN
A. DAFTAR HADIR PESERTA DELINEASI BATAS DESA/KELURAHAN SECARA
KARTOMETRIK
FORMAT REKAPITULASI HASIL DELINEASI BATAS DESA SECARA KARTOMETRIK

REKAPITULASI HASIL DELINEASI BATAS DESA SECARA KARTOMETRIK


KABUPATEN …………

Nama Kecamatan :…………….


Desa StatusSegmen Keterangan
No Nama Desa
Sempadan Sepakat Tidak Sepakat
1 Tambakreja Bumireja v - Berbeda dengan indikatif
Tambaksari - v Sengketa di sekitar danau
Jatisari v - Sesuai indikatif
Bojongsari v v Sengketa makam
2 Jatisari Tambakreja v - Sesuai indikatif
Kaliwungu v - Sesuai indikatif
Rejamulya v v Sengketa tanah di
belakang pasar

Keterangan:
1. Rekapitulasi dibuat per kecamatan.
2. Desa sempadan diisi dengan seluruh desa yang berbatasan dengan desa
tersebut.
3. Status segmen diisi dengan iya/tidak sepakat. Dimungkinkan segmen batas
terdiri dari sub segmen sepakat dan sub segmen tidak sepakat.
4. Keterangan diisi dengan penjelasan permasalahan jika tidak sepakat, dan
penjelasan apakah garis batas sama atau berbeda dengan batas indikatif jika
sepakat.

Anda mungkin juga menyukai