DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. i
I. PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
II. SEKILAS TENTANG ARCGIS............................................................................................. 3
2.1. ArcCatalog .................................................................................................................... 3
2.2. ArcMap .......................................................................................................................... 6
III. KONVERSI BERAGAM FORMAT DATA............................................................................. 8
3.1. Format Data .dwg (CAD)............................................................................................... 8
3.1.1. Cleansing Data .dwg ............................................................................................. 8
3.1.2. Konversi Data CAD Drawing ke Shapefile ...........................................................10
3.2. Format Data .kml/ .kmz dan .gpx ................................................................................11
3.2.1. Data Format .kml/ .kmz ........................................................................................11
3.2.2. Data Format .gpx .................................................................................................12
3.3. Format Data .jpg atau .pdf ...........................................................................................13
IV. PENGOLAHAN DATA FORMAT .SHP ...............................................................................22
4.1. Penyusunan .shp Menggunakan Peta Dasar RBI ......................................................22
4.1.1. Pengisian Data Atribut .........................................................................................22
4.1.2. Menggabungkan (Merge) dan Memisahkan (Split) Ruas Jalan ............................26
4.1.3. Export Data ..........................................................................................................28
4.2. Perbaikan .shp Berdasarkan Peta Dasar RBI ............................................................29
4.2.1. Konversi Sistem Koordinat ...................................................................................29
4.2.2. Perbaikan Vektor Ruas Jalan ...............................................................................31
4.2.3. Perbaikan Data Atribut .........................................................................................35
4.3. Menggabungkan (Merge) Beberapa Shapefile ...........................................................37
4.4. Digitasi Ruas Jalan di Atas Citra Satelit ....................................................................39
4.5. Penamaan File Shapefile .............................................................................................42
V. PENYUSUNAN LAYOUT PETA .........................................................................................44
5.1. Penyusunan Frame Layout Peta .................................................................................44
5.2. Penyusunan Informasi Peta ........................................................................................46
VI. PENGISIAN METADATA ...................................................................................................52
Halaman | i
I. PENDAHULUAN
Kebijakan Satu Peta, yang selanjutnya disebut KSP adalah arahan strategis dalam
terpenuhinya satu peta yang mengacu pada satu referensi geospasial, satu standar, satu
basis data, dan satu geoportal pada tingkat ketelitian peta skala 1:50.000 yang tertuang
di dalam Perpres No. 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Kebijakan Satu Peta. Perpres
tersebut mengatur tentang berbagai peta tematik produksi Kementerian/Lembaga/Instansi
sesuai dengan tugas masing-masing serta target capaian mulai tahun 2016 sampai tahun
2018, melalui 3 proses Kompilasi, Sinkronisasi dan Integrasi. Berdasarkan arahan Bapak
Presiden, target penyelesaian Percepatan Kebijakan Satu Peta dibagi menjadi: Pulau
Kalimantan (tahun 2016); Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi dan Bali Nusa Tenggara (tahun
2017) serta Pulau Maluku dan Papua (tahun 2018).
Percepatan Kebijakan Satu Peta memiliki target terintegrasinya 85 peta tematik,
diantaranya 11 peta tematik merupakan tugas Kementerian PUPR meliputi: Peta Jalan Tol,
Jalan Nasional dan Jalan Provinsi/Kabupaten/Kota, Peta Bendungan Eksisting dan
Rencana, Peta Air Tanah, Peta Ketersediaan Air, Peta Sabo Dam, Peta Irigasi Permukaan,
Peta Pengaman Pantai, Peta TPA, Peta SPAM, Peta IPAL/IPLT dan Peta Rusunawa.
Kebijakan satu peta diharapkan menghasilkan output peta dengan standar yang
sama. Oleh sebab itu, penyusunan peta Jalan Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota)
diharapkan mengikuti standar yang telah dibuat oleh Badan Informasi Geospasial dalam
peta dasarnya. Beberapa standar peta yang dapat dirangkum antara lain:
1. Format Data Geodatabase/Shapefile
Penyusunan peta Jalan Daerah diharuskan menggunakan format geodatabase atau
shapefile untuk memberikan kemudahan dalam proses sinkronisasi dan integrasi
dengan Informasi Geospasial Dasar (IGD) atau Informasi Geospasial Tematik (IGT)
yang bersumber dari Kementerian/Lembaga/Instansi lain.
2. Sistem koordinat Geographic WGS 1984
Pembuatan peta tematik Jalan Daerah diharuskan memakai sistem koordinat
Geografis WGS 1984 sesuai dengan standar di dalam peta RBI untuk
mempermudah proses penggabungan data seluruh Indonesia.
3. Sesuai dengan Peta Dasar
Peta dasar yang dimaksud ialah peta dasar Jalan yang ada di dalam Peta RBI skala
1
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
1:50.000 atau skala 1:25.000. Vektor peta tematik Jalan Daerah diharapkan
menghasilkan data sesuai dengan peta dasar karena peta RBI sudah melalui tahap
verifikasi keakurasian dan topologi, sehingga proses integrasi dan sinkronisasi
dengan peta tematik yang lain tidak mengalami overlap.
4. Keseragaman Struktur Atribut Data
Kementerian PUPR telah menyusun Kamus Data Geospasial sebagai panduan
dalam pembuatan struktur data. Kamus Data ini dibuat berdasarkan format isian
data dalam Lampiran II, Permen PUPR no. 25/PRT/M/2014 tahun 2014.
5. Metadata yang Jelas dan Terperinci
Pembuatan metadata yang digunakan dalam KSP ialah standar metadata
ISO19115. Metadata diharapkan diisi dengan terperinci untuk memberikan
keterangan yang sesuai dengan Peta Jalan Daerah yang dihasilkan.
Pengolahan data Peta Jalan Daerah dalam kegiatan ini menggunakan perangkat
lunak ArcGIS 10.3 dengan pertimbangan kemudahan dan kelengkapan fitur dalam
pengoperasiannya. Output dari kegiatan ini untuk menghasilkan data format .shp yang
sesuai dengan standar peta tematik KSP.
Masing-masing pemerintah kabupaten/ kota atau provinsi pada umumnya sudah
memiliki data digital terkait pemetaan jalan daerah dengan berbagai macam format. Untuk
itu, dalam modul dijelaskan bagaimana cara mengkonversi beragam format data ke dalam
format .shp. serta proses memperbaiki data, melengkapi data atribut sesuai kamus data
serta menyusun/mengisi metadata sesuai standar KSP.
Halaman | 2
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
2.1. ArcCatalog
ArcCatalog adalah salah satu program dari ArcGIS yang bisa digunakan antara lain
untuk menelusuri atau mencari data (browsing), mengorganisir (organizing),
mendistribusikan (distributing) dan mendokumentasikan (documenting) suatu struktur data
dalam ArcGIS. ArcCatalog menyediakan beberapa fungsi antara lain untuk menampilkan
(preview), membuat dokumen dan mengatur data geografis serta membuat geodatabase
untuk menyimpan data spasial dan tabular.
ArcCatalog dapat digunakan untuk mengatur dan mengelola folder dan file-file data
ketika membuat project database di dalam computer dengan geodatabase serta mengimpor
feature class dan tabel. Dengan ArcCatalog Anda juga bisa membuat, menampilkan dan
merevisi metadata, mendokumentasikan dataset dan juga project yang Anda buat.
1. Klik Start Program ArcGIS ArcCatalog, setelah terbuka maka akan muncul
antar muka sebagai berikut:
Halaman | 3
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
2. Browsing Data dengan ArcCatalog dilakukan dengan terlebih dahulu mengkoneksikan folder
dimana data akan disimpan. Klik Connet Folder kemudian browse lokasi penyimpanan data.
Contoh D:\Latihan lalu klik OK.
3. Menggunakan ArcCatalog
Pilihlah folder data yang ingin diakses. Contoh D:\Latihan\Data. Perhatikan beberapa
perbedaan simbol yang terdapat di dalam ArcCatalog seperti yang ditunjukkan di
Halaman | 4
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
Halaman | 5
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
2.2. ArcMap
Halaman | 6
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
Halaman | 7
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
Pengolahan data untuk penyusunan sistem informasi geografis dari data AutoCad dengan
menggunakan contoh jalan kabupaten/ provinsi, dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut
ini:
2. Bersihkan block, style text dengan menggunakan mengetikkan perintah Purge pada
command line Klik Enter Purge All Purge All Item
Halaman | 8
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
3. Klik pada Layer Properties Manager, klik kanan Select All, klik pada tanda untuk
mematikan semua layer.
6. Blok seluruh vektor dari layer aktif yang sudah dipilih sebelumnya Klik Menubar Insert
Write Block Tentukan nama file dan lokasi penyimpanan OK.
Halaman | 9
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
7. Cek hasil dengan klik Open buka block file yang sudah dibuat. Cek apakah koordinat
yang dihasilkan sama dengan koordinat pada file dwg sebelumnya. Jika sama maka file
sudah dapat dibuka dan dikonversi menjadi shp di dalam software ArcGIS.
1. Klik Add Data kemudian browse file yang sudah dihasilkan dalam proses cleansing
(contoh: jalan_kab_lampung_utara) klik 2 kali file tersebut Pilih Polyline Add
2. Klik kanan layer yang muncul Data Export Data browse lokasi penyimpanan
file tentukan nama dan jenis output file ke Shapefile Save klik Yes untuk
menampilkan output shp yang dihasilkan.
Halaman | 10
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
Data berbasis GIS seringkali masih bersumber dari data non .shp yang masih belum
memiliki informasi atribut yang lebih komprehensif seperti: data Global Positioning System
(GPS) berupa data .gpx, data hasil digitasi pada Google Earth atau Google Maps dengan
format .kml atau .kmz. Data format ini dapat dipakai untuk mendapatkan vektor ruas-ruas
jalan yang telah dibuat. Data ini kemudian dikonversi menjadi data berformat .shp untuk
kemudian diolah lebih lanjut di ArcGIS. Konversi dilakukan menggunakan fitur Conversion
Tool dalam ArcGIS.
Halaman | 11
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
7. Untuk mengkonversi Feature Class keformat shapefile. Klik Kanan pada layer Polylines
di Table of Content Data Export Data. Akan muncul dialog box, klik tombol
Browse. Tentukan lokasi penyimpanan, Save As: Shapefile Klik OK. Hasil konversi
akan ditampilkan di ArcMap.
Halaman | 12
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
file tersebut harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam format shapefile (.shp) dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Buka Program ArcGIS ArcMap.
2. Klik thumbnail Search pada Menu Bar kanan, ketik GPX. Pilih GPX To Features
(Conversion). GPX to Features dapat juga dipilih dari ArcTool Box pada toolbar
Standard Conversion Tools From GPS
3. Browse untuk mengganti input File ke GPX File dan browse untuk menyimpan Output
file dalam bentuk shapefile (.shp) Kik OK
Format data baik .jpg maupun .pdf pada dasarnya bukan merupakan data vektor yang
dapat secara langsung dikonversi menjadi data format shp. Data format ini hanya digunakan
sebagai panduan dalam pembuatan vektor shp nantinya. Proses utamanya ialah
Georeferencing, dimana data format .jpeg dan .pdf yang memiliki koordinat di dalam
gambarnya dapat tergeoreferensi sehingga dapat memudahkan dalam pengolahan
data .shp berikutnya.
Halaman | 13
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
Georeferencing dapat dilakukan dengan catatan peta .pdf atau .jpg yang akan diproses
memiliki elemen koordinat di tepian gambar peta. Koordinat inilah yang akan dipakai
sebagai acuan georeferensi. Koordinat dapat berupa koordinat berbasis metric (UTM)
maupun bujur dan lintang (geographic). Proses untuk menetapkan koordinat dunia nyata
untuk setiap pixel pada layer. Proses georeferencing dilakukan sebagai berikut. Ada 2
metode yang dapat digunakan dalam georeferencing, yakni dengan (a) input point koordinat
sebagai titik bantu, atau (b) input koordinat manual.
a. Input Point Koordinat
1. Klik Kanan simbol Layer Propesties Coordinat System Geographic
Coordinate System World WGS 1984 OK.
2. Add data JPG dengan cara klik kanan layer Add Data
Halaman | 14
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
5. Klik Kanan simbol Layer, maka akan tampil beberapa menu pilihan lalu klik
Add Data. Pilih file Koordinat.csv Klik Add.
6. Klik Kanan pada data Open, akan muncul data tabularnya. Pastikan data –
datanya telah sesuai dengan data yang di input menggunakan excel.
7. Tutup jendela tabel data tabular. Klik Kanan pada layer data di Table of Content >
klik Display XY Data .
8. Masukan X untuk kolom X dan Y untuk kolom Y, atur koordinat proyeksinya dengan
Klik tombol Edit Select Pilih Projected Coordinate System WGS_1984.
Akan muncul sebaran koordinat titik-titik yang sudah diinput dalam display.
Halaman | 15
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
10. Aktifkan Toolbar Georeferencing dengan cara klik Menubar Customize Toolbars
lalu check Georeferencing. Pilih data raster
11. Zoom in pada peta Sipirok untuk ke 4 sisi yang diambil koordinat nya untuk
Halaman | 16
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
12. Kemudian lakukan klik kana pada koordinat.csv Zoom to layer pilih klik posisi
yang sama dengan koordinat geoferencing pertama yaitu sudut kanan atas.
Halaman | 17
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
13. Lakukan langkah tersebuat diatas hingga ke empat koordinat ter geroreferencing.
Halaman | 18
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
14. Untuk melakukan kroscek akurasi dari proses georeferensi yang sudah dilakukan,
maka dapat dimasukkan peta vektor format .shp yang sudah memiliki keakuratan
georeferensi, misalnya peta dasar RBI. Klik Add Data. Pilih file peta dasar RBI di
mana peta tersebut berada yang berformat .shp (Contoh:
SUMATERA_UTARA_Jalan_RBI.shp) Klik Add.
Halaman | 19
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
Halaman | 20
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
6. Untuk melakukan kroscek akurasi dari proses georeferensi yang sudah dilakukan,
maka dapat dimasukkan peta vektor format .shp yang sudah memiliki keakuratan
georeferensi, misalnya peta dasar RBI. Caranya ialah dengan klik Add Data,
kemudian pilih file peta dasar RBI di mana peta tersebut berada yang berformat .shp
(Contoh: SUMATERA_UTARA_Jalan_RBI.shp) Klik Add.
Halaman | 21
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
1. Klik Add Data kemudian browse feature class sesuai dengan daerah masing-
masing yang berada di dalam geodatabase Jalan.gdb. (Contoh: ASAHAN_Jalan_RBI).
Lalu klik Add.
Halaman | 22
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
3. Untuk memudahkan dalam pengidentifikasian ruas jalan, maka warna ruas jalan dapat
dirubah. Caranya ialah dengan klik kanan layer ASAHAN_Jalan_RBI Properties
klik tab Symbology Dalam Show pilih Categories Dalam Value Field pilih Status
Klik Add Values Dalam New Value ketikkan “Jalan Kabupaten” atau “Jalan
Provinsi” klik Add to List. Pilih value Jalan Kabupaten/ Jalan Provinsi yang baru
dibuat kemudian klik OK.
Untuk merubah warna dan ketebalan garis ruas yang belum terisi data atributnya klik
garis berwarna di samping <all other values>, sedangkan untuk merubah warna garis
dan ketebalan ruas jalan yang sudah terisi data atributnya dilakukan dengan cara yang
sama, klik garis berwarna di samping Jalan Kabupaten/ Jalan Provinsi dengan
kemudian ubah warna dan ketebalan di bagian Color dan Width.
Halaman | 23
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
4. Untuk memulai proses pengisian data atribut maka harus masuk ke dalam mode editing.
Caranya ialah: pada layer di Table of Content klik kanan layer (contoh:
ASAHAN_Jalan_RBI) Edit Features Start Editing. Di dalam Display, pointer
akan berubah menjadi .
5. Dalam Table of Contents klik kanan pada layer (contoh: ASAHAN_Jalan_RBI) Open
Attribute Table.
6. Zoom in peta jalan menuju ruas jalan yang berstatus jalan kabupaten/ provinsi,
kemudian klik ruas jalan tersebut.
Halaman | 24
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
7. Di bagian attribute table klik Show selected records untuk menampilkan hanya ruas
yang terpilih saja.
8. Kemudian isi masing-masing kolom sesuai dengan keterangan isian yang ada di dalam
Kamus Data yang dapat ditemui di dalam “Kamus Data OMP.xlsx” atau “Kamus Data
OMP.pdf” dalam folder Kamus Data Jalan Daerah.
Halaman | 25
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
Halaman | 26
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
Pilih ruas yang akan dipisah Klik Split dalam toolbar Editor Klik lokasi dimana
ruas akan dipisah. Maka ruas jalan tersebut akan terpisah menjadi 2 ruas.
Halaman | 27
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
3. Untuk melakukan export klik kanan pada layer peta dasar (Contoh:
ASAHAN_Jalan_RBI) Data Export Data Klik Browse Tentukan lokasi
penyimpanan file Tentukan nama file dan ganti Save as type menjadi Shapefile
Halaman | 28
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
Save OK. Maka data shapefile (.shp) akan tersimpan di dalam folder yang sudah
ditetukan tadi.
Halaman | 29
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
2. Klik Add Data Browse file .shp jalan daerah yang akan dicek sistem
koordinatnya (Contoh: Jalan_Kabupaten_Lahat.shp) Add.
3. Klik kanan layer tersebut Properties klik tab Source Cek dalam Geographic
Coordinat System, apabila isiannya adalah GCS_WGS_1984 dan tanpa ada
keterangan Projected Coordinate System artinya sistem koordinatnya sudah benar.
Jika belum sesuai dengan di atas maka sistem koordinat harus dikonversi. Caranya ialah
sebagai berikut:
1. Klik Search di dalam toolbar Standard tuliskan “project” pilih Project (Data
Management)
Halaman | 30
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
1. Klik Add Data Browse file .shp jalan daerah yang akan diperbaiki vektornya
(Contoh: Jalan_Kabupaten_Lahat.shp) Add.
2. Add pula peta dasar RBI yang ada di dalam geodatabase jalan disesuaikan dengan
wilayah masing-masing. (Misal: D:\Latihan\Data_Spasial_RBI\Jalan.gdb). Ubah
warna sesuai kebutuhan.
Halaman | 31
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
3. Masuk ke dalam mode editing dengan klik kanan pada layer (contoh:
Jalan_Kabupaten_Lahat) Edit Features Start Editing.
4. Klik ruas yang akan diperbaiki vektornya dalam toolbar Editor klik Edit Vertices
tarik titik-titik simpulnya menuju ruas jalan peta dasar. Untuk menambahkan titik
simpul klik kanan pada garis yang akan ditambah simpulnya pilih Insert Vertex.
Jika sudah selesai melakukan edit vertices klik disembarang tempat di luar garis ruas
yang sedang diedit, maka vektor akan berubah sesuai dengan perubahan yang sudah
dilakukan.
5. Jika proses pengisian selesai dalam toolbar Editor klik Editor Save Edits Stop
Editing
Halaman | 32
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
1. Klik Add Data Browse file .shp jalan daerah yang akan diperbaiki vektornya
(Contoh: Jalan_Kabupaten_Lahat.shp) Add.
2. Add pula peta dasar RBI yang ada di dalam geodatabase jalan disesuaikan dengan
wilayah masing-masing. (Misal: D:\Latihan\Data_Spasial_RBI\Jalan.gdb). Ubah
warna sesuai kebutuhan.
3. Masuk ke dalam mode editing dengan klik kanan pada layer (contoh:
Jalan_Kabupaten_Lahat) Edit Features Start Editing.
4. Klik ruas yang akan diperbaiki vektornya dalam toolbar Editor klik Reshape Feature
Tool mulai lakukan perbaikan vektor dengan melakukan klik di lokasi awal garis
vektor yang akan diperbaiki kemudian lakukan digitasi mengikuti vektor ruas jalan peta
dasar RBI untuk menyelesaikan digitasi maka sambungkan digitasi menuju vektor
ruas jalan kabupaten.
Halaman | 33
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
5. Untuk mempermudah proses digitasi maka dapat digunakan fitur Trace. Fitur ini
memungkinkan digitasi dilakukan dengan mengikuti rute jalan peta dasar RBI tanpa
harus membuat vertex satu persatu. Seperti sebelumnya klik vektor ruas jalan yang
akan diedit dalam toolbar Editor klik Reshape Feature Tool dalam toolbar
Editor klik Trace mulai lakukan digitasi dengan klik lokasi awal garis vektor jalan
kabupaten kemudian ikuti vektor jalan peta dasar RBI untuk menyelesaikan digitasi
maka sambungkan digitasi menuju vektor ruas jalan kabupaten.
6. Jika proses pengisian selesai dalam toolbar Editor klik Editor Save Edits Stop
Editing
Halaman | 34
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
2. Lakukan pengaturan field yang akan dibuat sesuai dengan petunjuk Kamus Data
OK.
Halaman | 35
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
3. Lakukan penambahan field seperti di atas sampai seluruh kolom di Kamus Data
terakomodir di dalam data atribut.
4. Untuk melakukan pengisian atribut maka proses perbaikan harus masuk ke dalam
mode editing. Klik kanan layer jalan kabupaten dalam Table of Contents Edit
Features Start Editing Lakukan pengisian ke dalam field yang sudah dibuat.
5. Jika field baru yang baru dibuat memiliki kesamaan dengan field jalan kabupaten/
provinsi sebelumnya, maka seluruh isiannya dapat dicopy ke dalam field baru. Caranya
ialah pertama identifikasi terlebih dahulu nama field lama, misal dalam contoh layer
Jalan_Kabupaten_Lahat ini field Nama Ruas memiliki nama field “Nama_Ruas”.
Halaman | 36
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
6. Klik kanan dalam nama field yang baru (misal: Nm_Ruas) Field Calculator di
dalam pilihan Field klik 2 kali nama field yang dikehendaki (misal untuk isian “Nm_Ruas”
dipilih field “Nama_Ruas”) klik OK. Maka field akan terisi oleh isian field sebelumnya.
1. Klik Add Data Browse beberapa file .shp jalan daerah yang akan digabungkan
Add.
Halaman | 37
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
2. Klik Search dalam toolbar Standard Tuliskan “Merge” Pilih Merge (Data
Management).
3. Masukkan file-file yang akan digabungkan dalam Input Datasets Tentukan lokasi
penyimpanan dan nama output file OK.
Halaman | 38
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
4. Output file akan otomatis masuk ke dalam Table of Contents kemudian periksa vektor
dan data atribut ruas jalan yang terlah digabungkan tersebut.
Halaman | 39
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
1. Klik Add Data Browse file .shp jalan daerah yang akan ditambah vektornya
(Contoh: Jalan_Kabupaten_Lahat.shp) Add.
2. Masuk ke dalam mode editing dengan klik kanan layer jalan daerah Edit Features
Start Editing.
4. Jika citra satelit terhalang oleh awan atau tidak mencakup daerah kajian maka dapat
menggunakan citra satelit berbasis online yang tersedia di dalam ArcMap. Caranya
ialah dengan klik tanda panah ke bawah di samping Add Data Add Basemap pilih
Imagery Add.
Halaman | 40
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
5. Dalam toolbar Editor klik Create Features Klik feature jalan daerah dalam
sidebar yang ada di sebelah kanan display pada bagian Construction Tool klik Line
memulai digitasi berdasarkan interpretasi ruas jalan di citra satelit. Jika digitasi
selesai klik 2 kali di titik ujung ruas.
6. Isi data atribut ruas jalan yang sudah terdigitasi disesuaikan dengan petunjuk Kamus
Data.
Halaman | 41
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
Untuk mengubah nama file yang sudah dihasilkan melalui proses sebelumnya maka
dapat digunakan software ArcCatalog. Caranya ialah sebagai berikut:
Halaman | 42
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
1. Buka software ArcCatalog dalam katalog tree browse file yang akan dirubah
namanya dalam tab Content klik kanan file Rename.
Halaman | 43
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
2. Klik menubar View Layout View maka akan tampil format display untuk
keperluan layout.
3. Tentukan ukuran frame baik untuk frame peta maupun frame untuk informasi peta.
Untuk membuat frame informasi peta maka harus digambarkan terlebih dahulu sebuah
Halaman | 44
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
border berbentuk kotak atau persegi panjang sebagai ruang isian informasi peta.
Caranya klik menubar Cuztomize Toolbar Drawing. Jika toolbar sudah muncul
klik Rectangle buat sebuah border berbentuk persegi panjang untuk informasi peta
di sebelah kanan peta utama dan sebuah border luar untuk frame peta dan frame
informasi. Ubah warna jika diperlukan dengan klik kanan objek Properties ubah
Fill Color dan Outline Color. Untuk menempatkan border luar di urutan paling
belakang klik kanan objek Order Send to back.
4. Tentukan skala peta yang akan ditampilkan dengan memanfaatkan Zoom In dan Zoom
Out dalam toolbar Tool atau dengan mengatur angka skala dalam isian skala dalam
toolbar Standard. Untuk menggeser display peta gunakan Hand Tool.
Halaman | 45
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
Halaman | 46
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
2. Untuk menambahkan judul peta pilih menubar Insert Text tuliskan judul peta
(Contoh: Peta Jalan Kabupaten Aceh Selatan) jika diperlukan ubah jenis dan
ukuran font dengan klik objek tersebut kemudian atur ukurannya di dalam toolbar Draw.
3. Elemen berikutnya ialah orientasi peta sebagai penunjuk arah mata angin. Pilih
menubar Insert North Arrow pilih penunjuk arah mata angin yang diinginkan
klik OK.
4. Berikutnya ialah skala peta yang dapat dibedakan menjadi skala bar (scale bar) dan
skala angka. Keduanya dapat ditampilkan sekaligus atau salah satu sesuai dengan
kebutuhan pembuatan peta.
Untuk skala bar, klik Insert Scale Bar pilih salah satu penunjuk skala OK
ubah satuan sesuai degan kebutuhan dengan klik objek klik kanan objek
Properties dalam tab Scale and Units tentukan Division Units ke dalam
satuan yang diinginkan (contoh: Kilometers) tentukan posisi label dari
keterangan satuan dalam Label Position (contoh: below center untuk posisi label
Halaman | 47
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
di bawah bar) Jika diperlukan tentukan pula penulisan label keterangan satuan
tersebut (contoh: km) OK
Untuk skala angka klik Insert Scale Text pilih Absolute Scale OK.
5. Keterangan sistem koordinat menampilkan proyeksi, elipsoid referensi serta sistem grid.
Oleh karena sistem koordinat yang digunakan dalam kegiatan ini ialah Geographic
WGS 1984 maka proyeksinya ialah Geografi, elipsoid referensi adalah WGS 1984, dan
sistem gridnya ialah Grid Geografi.
6. Legenda peta ditampilkan dengan klik menubar Insert Legend Tentukan item-
item yang akan ditampilkan legendanya Lanjut ke step-step berikutnya dengan klik
Next, atur beberapa kriteria legenda yang akan dihasilkan seperti ukuran font dan jarak
antar item Finish.
Halaman | 48
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
7. Jika nama-nama item di dalam legenda ingin dirubah, klik kanan objek Convert To
Graphics klik kanan kembali objek Ungroup klik kanan item yang akan dirubah
namanya Ungroup klik kanan objek text Properties Ubah nama OK.
8. Sumber peta menampilkan peta atau data yang digunakan dalam penyusunan peta
beserta instansi terkait dan juga tahun pembuatannya (contoh: Peta RBI, Badan
Informasi Geospasial, 2016). Cara menambahkan informasi ini ialah dengan klik
menubar Insert Text Tulis sumber peta jika selesai tekan Enter di keyboard.
Apabila diinginkan adanya perubahan text maka klik kanan objek Properties
ubah text OK.
9. Informasi pembuat peta pada dasarnya dilakukan dengan cara yang sama seperti
sumber peta. klik menubar Insert Text Tulis informasi pembuat peta jika
selesai tekan Enter di keyboard. Apabila diinginkan adanya perubahan text maka klik
Halaman | 49
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
kanan objek Properties ubah text OK. Jika dibutuhkan adanya gambar terkait
logo instansi maka dapat dimasukkan dengan cara Insert Picture browse lokasi
file Open Atur ukuran serta lokasi gambar.
10. Untuk menambahkan aksen di dalam informasi peta dapat ditambahkan garis
pembatas antar elemen informasi agar peta menjadi lebih rapi. Klik Line dalam toolbar
Draw Buat garis sesuai kebutuhan.
Halaman | 50
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
12. Peta yang sudah dilayout dapat disimpan ke dalam berbagai format,
seperti .jpg, .pdf, .bmp, dan lain-lain. Caranya ialah klik menubar File Export Map
tentukan nama dan pilih type file tentukan besar dots per inch (dpi) sesuai
kebutuhan Save.
Halaman | 51
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
Halaman | 52
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
4. Di dalam data tersebut juga sudah kami berikan keterangan isian di sebelah kanan
kolom isian sebagai petunjuk peserta dalam pengisian di tiap ruas kolom.
5. Jika pengisian sudah selesai, lakukakan Save data, kemudian rename file tersebut
sesuai dengan KUGI dengan ketentuan sebagai berikut:
Untuk jalan kabupaten: METADATAISO19115_JALANKABUPATEN[NAMA
KABUPATEN]_[NAMA PULAU]_50K
Contoh:
METADATAISO19115_JALANKABUPATENKUPANG_BALINUSATENGGARA_5
0K
Untuk jalan provinsi: METADATAISO19115_JALANPROVINSI[NAMA
PROVINSI]_[NAMA PULAU]_50K
Contoh:
METADATAISO19115_JALANPROVINSISULAWESISELATAN_SULAWESI_50K
Halaman | 53
Modul Penyusunan SIG Tematik Jalan Daerah menggunakan ARCGIS 10.3 2017
Catatan:
1. Penulisan nama file tidak boleh menggunakan spasi. Untuk nama daerah yang terdiri
dari 2 kata maka penulisannya harus digabungkan.
2. Penulisan nama pulau juga tidak boleh menggunakan spasi dalam penulisannya.
Format penulisannya menjadi seperti berikut:
SUMATERA/ JAWA/ KALIMANTAN/ BALINUSATENGGARA/ SULAWESI/
MALUKU/ PAPUA
3. 50K bermakna data yang dihasilkan merupakan data GIS dengan skala ketelitian
1:50.000
Halaman | 54