Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN AKHIR PEMBUATAN

WEBGIS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN


“SiMPATi”
Sistem Informasi Pertanian Terintegrasi

A. Latar Belakang
Alih fungsi lahan pertanian merupakan ancaman serius terhadap ketahanan dan keamanan
pangan. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang
tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya aman merata
dan terjangkau. Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri dapat
menentukan kebijakan pangannya, yang menjamin hak atas pangan bagi rakyatnya, serta
memberikan hak bagi masyarakatnya untuk menentukan sistem pertanian pangan yang
sesuai dengan potensi sumber daya lokal.
Alih fungsi lahan-lahan pertanian subur selama ini kurang diimbangi oleh upaya-upaya
terpadu mengembangkan lahan pertanian melalui pemanfaatan lahan marginal. Di sisi lain,
alih fungsi lahan pertanian pangan menyebabkan berkurangnya penguasaan lahan sehingga
berdampak pada menurunnya pendapatan petani. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian
laju alih fungsi lahan pertanian pangan melalui perlindungan lahan pertanian pangan untuk
mewujudkan ketahanan, kamandirian dan kedaulatan pangan, dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan petani dan masyarakat pada umumnya.
Berdasarkan UU No 41 tahun 2009, untuk keperluan Kemandirian, Keamanan dan Ketahanan
Pangan maka diperlukan Penyelamatan Lahan Pertanian Pangan. Penyelamatan harus segera
dilakukan karena laju konversi lahan sawah atau pertanian pangan lainnya sangat cepat.
penyelamatan lahan pertanian pangan dari lahan pangan yang sudah ada atau cadangannya
yang disusun berdasarkan kriteria yang mencakup kesesuaian lahan, ketersediaan
infrastruktur, penggunaan lahan, potensi lahan dan adanya luasan dalam satuan hamparan
(Pasal 9). Amanat undang-undang tersebut perlu ditindaklanjuti dengan mengidentifikasi
lahan pertanian yang ada saat ini baik yang beririgasi dan tidak beririgasi. Untuk
menghambat laju konversi maka UU ini memerlukan penetapan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (LP2B), Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LCP2B) dan
Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B).
Didasari hal tersebut diatas perlu dilakukan kajian berdasarkan data lahan pertanian serta
kesesuaian penetapan lahan pangan pertanian berkelanjutan (hasil inventarisasi) dalam
rencana tata ruang wilayah kabupaten untuk dilindungi dan dikembangkan secara konsisten.
Sejak diterbitkannya Peraturan Pemerintah RI Nomor 25 Tahun 2012 tentang Sistim
Informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan sebagai pelaksanaan Pasal 60 UU Nomor
41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, inventarisasi
data pertanian berbasis teknologi sistem informasi merupakan suatu sarana untuk
mengembangkan potensi daerah, sehingga dapat dijadikan acuan bagi pemerintah daerah
dalam merencanakan pembangunan di daerah.
Sesuai tuntutan kemajuan teknologi, maka informasi sekarang ini tidak cukup hanya
disajikan dalam bentuk data dan tabel namun juga harus disajikan secara spasial. Informasi
spasial merupakan informasi yang berhubungan dengan lokasi geografis, dimensi atau
ukuran. Salah satu metode untuk mendapat informasi spasial ialah dengan Global Positioning
System (GPS), namun informasi dari GPS ini masih berupa koordinat, sehingga untuk lebih
informatif perlu diolah terlebih dahulu dengan teknologi Geographic Information System
(GIS) sehingga dapat disajikan dalam bentuk peta.
Seiring dengan pemahaman masyarakat tentang keterbukaan informasi, dan kemajuan
teknologi, maka tuntutan penyajian informasi yang terkait dengan data dan perencanaan
pertanian semakin meningkat. Dilain pihak pembuatan dan pengembangan database
memerlukan penanganan dan perhatian tersendiri guna mewujudkan kualitas data dan
informasi kepada stakeholder maupun masyarakat luas.
Dalam proses kegiatan di atas diperlukan suatu aplikasi data yang cepat, akurat dan
informatif. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sangat
diperlukan untuk meningkatkan kelancaran operasional. Teknologi informasi dan
komunikasi yang berkembang demikian pesat merupakan peluang bagi pengaksesan,
pengelolaan, dan pendayagunaan informasi secara cepat dan akurat sesuai dengan skala
prioritas kebutuhan.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pekerjaan ini adalah memberikan solusi teknologi informasi untuk memperoleh
data yang akurat secara sistematis dan aplikatif dalam proses penyajian informasi dan
perencanaan pengendalian pencegahan alih fungsi lahan pertanian Kabupaten Buol dalam
bentuk informasi spasial berbasis web (web based).
Tujuannya adalah tersedianya suatu sistem informasi spasial yang dapat memudahkan
kinerja pengendalian pencegahan alih fungsi lahan pertanian yang dapat diakses oleh
masyarakat dalam bentuk Website Sistem Informasi Geografis (Web GIS).

C. Dasar Pelaksanaan
Kegiatan rancang bangun webgis dilaksanakan berdasarkan dokumen Surat Perintah Kerja
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kepada CV. Laskar Pelangi Nomor :
520/1035.364/Distan-KP Tanggal 23 September 2019.

D. Hasil Pembuatan WebGis

Tampilan Halaman Utama

WebGis yang telah dibangun berupa aplikasi website yang bersifat CRUD (Create Read
Update Delete) berbasis spasial dengan feature – feature sebagai berikut :
a. Input data
Data yang dapat di input berupa data diri petani yang merupakan data utama (primary
key), data lahan yang dapat dilakukan dengan digitasi langsung pada menu input lahan
atau data hasil pengukuran lapangan yang diambil menggunakan perangkat GPS dengan
format koordinat geografis. Update data pada masing-masing lahan pada menu
penggunaan pupuk dan pestisida serta hasil produksi.

Tampilan Input Data


Tampilan Input Data Lahan

b. Report (pelaporan)
Aplikasi yang dibangun dapat memberikan informasi spasial dan tabulasi serta grafik
berupa :
1. Infromasi spasial parsial lahan beserta pemilik dan luasan
2. Infromasi spasial sarana prasarana produksi yang meliputi jenis, tahun
pembuatan/pengadaan dan kondisi real time
3. Table hasil produksi
4. Grafik hasil produksi dan ramalan hasil produksi dimasa mendatang

Tampilan Lahan dan Pemilik


Tampilan Tabel Produksi

Tampilan Grafik Produktivitas

Tampilan Grafik Luas Panen


Tampilan Grafik Produksi (Ton)

Tampilan Grafik Ramalan Produktivitas

Tampilan Grafik Ramalan Luas Panen


Tampilan Grafik Ramalan Produksi

E. Penutup
Aplikasi website system informasi pertanian berbasis spasial dapat memberikan informasi
akual dan akurat mengenai keadaan komoditas pertanian baik pertanian lahan basah
maupun lahan kering dari posisi geografis lahan, luas, penggunaan pupuk dan pestisida,
produksi setiap parsial lahan serta meramalkan komoditas pertanian ditahun berikutnya.

Namun aplikasi ini hanyalah tools yang digunakan untuk menunjang kelancaran kegiatan
yang memberikan kemudahan dalam pengelolaan data penyimpanan data agar dapat
memberikan kebijakan secara cepat dan tepat. Peran User dalam memberikan input-update
data sangat penting yang menjadi output atau pelaporan data.

Aplikasi WebGis ini merupakan tahap awal dan membutuhkan pengembangan sesuai dengan
kebutuhan seiring dengan kemajuan teknologi serta membutuhkan maintenance untuk
periode waktu tertentu.

Aplikasi WebGis dapat di akses melalui https://distankabbuol.com

Tim Penyusun

Hadrian Julianto

Anda mungkin juga menyukai