Anda di halaman 1dari 13

1.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi


pemanfaatannya yang luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan
dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara tepat dan akurat.
Hal ini disadari oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Buol
untuk mengembangkan pelayanan infromasi pembangunan daerah berbasis
elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik secara efektif,
efisien, transparan dan akuntabel.

Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi ini adalah
website. Fungsi dasar dari website berbasis spasial ini adalah sebagai media
informasi dan pendataan komoditas pertanian yang akurat dan real time.

Tingkat berikutnya webgis akan dibangun untuk memberikan informasi keadaan


komoditas pertanian di tahun akan datang

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dari pembuatan aplikasi ini adalah memberikan solusi teknologi
informasi untuk memperoleh data yang akurat secara sistematis dan aplikatif
dalam proses penyajian informasi dan perencanaan pengendalian pencegahan
alih fungsi lahan pertanian Kabupaten Buol dalam bentuk informasi spasial
berbasis web (web based).
Tujuannya adalah tersedianya suatu sistem informasi spasial yang dapat
memudahkan kinerja pengendalian pencegahan alih fungsi lahan pertanian
yang dapat diakses oleh masyarakat dalam bentuk Website Sistem Informasi
Geografis (Web GIS).

C. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai terkait dengan Pembuatan Aplikasi pada Kegiatan
Penyusunan Kebijakan Pencegahan Alih Fungsi Lahan Pertanian adalah:
1. Terbentuknya sistem informasi spasial pendataan lahan pertanian di
Kabupaten Buol
2. Terbentuknya sistem informasi spasial pendataan sarana dan prasarana
pertanian di Kabupaten Buol
3. Tercapainya efisiensi dan efektifitas dalam proses pengendalian
kebutuhan pupuk dan penyakit tanaman di Kabupaten Buol.
D. Lokasi Kegiatan
Kegiatan pembuatan website ini dimulai dengan proses pemilihan penyedia di
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Buol.

E. Sumber Pendanaan
Pendanaan kegiatan ini berasal dari APBD Kabupaten Buol tahun 2019.

F. Data Dasar
Data dasar yang dibutuhkan dalam rancangan website ini adalah data ataupun
dokumen baik yang berasal dari instansi di lingkungan Pemerintahan Kabupaten
Buol maupun data yang diperoleh langsung oleh konsultan penyedia setelah
terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan selaku pengguna. Disamping itu, pembuatan website harus mengikuti
aturan internasional dan patuh pada hukum Negara RI.

G. Standar Teknis
Standar teknis yang digunakan adalah sesuai dengan Peraturan W3C (World
Wide Web Consortium) dan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI,
tentang standart website pemerintah.

H. Landasan Hukum
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Keterbukaan Informasi Publik;
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
 Informasi Dan Transaksi Elektronik;
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan
Informasi Publik;
 Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 Standar Layanan
 Informasi Publik;
 Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor:
 28/Per/M.Kominfo/9/2006 Tentang Penggunaan Nama Domain Go.Id
 Untuk Situs Web Resmi Pemerintahan Pusat Dan Daerah.
 Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan Dan Strategi
 Nasional Pengembangan E-Government
2. TINJAUAN METODE
PENGEMBANGAN WEBSITE

2.1 Aplikasi Berbasis WebGis

SIG merupakan sistem informasi yang menggunakan komputer untuk


mendapatkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data yang mengacu
pada lokasi geografis untuk membantu pengambilan keputusan. Kelebihan
SIG sebagai sebuah sistem penyajian informasi spasial diantaranya adalah:
o Sebagian besar data/informasi mempunyai kaitan dengan lokasi
geografis
o SIG mampu memadukan data spasial dan non-spasial
o SIG dapat memvisualisasikan bentuk, ukuran, pola, dampak dan lain-lain
o SIG mampu melakukan analisis
o SIG mampu melakukan sharing information
SIG menyajikan informasi nyata dan fenomena diatas permukaan bumi dalam
bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka. SIG tersusun
atas konsep beberapa lapisan (layer) dan relasi yang didefenisikan.
Sebagai sebuah sistem penyajian informasi geografis, SIG terdiri atas
komponen-komponen yang terkait satu dan lainnya dalam rangka
menyajikan informasi spasial. Komponen-komponen tersebut antara lain
adalah:
1. Perangkat Keras
2. Perangkat Lunak
3. Database
4. Pelaksana/SDM
5. Prosedur
6. Gambar berikut menunjukkan komponen-komponen yang terdapat
7. dalam SIG.
Komponen SIG tersebut di atas merupakan satu kesatuan cara kerja SIG yang
dapat mereperesentasikan kondisi dunia nyata kedalam computer
sebagaimana sebuah peta yang mampu merepresentasikan keadaan dunia
nyata di atas sebuah kertas. Adapun proses untuk merepresentasikannya
terdiri atas kegiatan input, pengolahan data, analisis dan penyajian informasi.
Informasi yang diperoleh dari suatu proses analisis SIG selanjutnya dapat
menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan yang selanjutnya
diaplikasikan ke lapangan. Gambar berikut menunjukkan proses SIG.
SIG adalah sesuatu yang unik dari sebuah database yang unik di dunia ini,
database tersebut dikenal dengan geodatabase (basisdata system informasi
mengenai geografis). Beberapa fasilitas dari geodatabase antara lain:
• Mampu menangani tipe data yang beragam
• Menggunakan aturan relasional yang sudah baku, seperti pembuatan
relasi antar tipe data, juga topologi serta jaringan geometrik
• Mampu mengakses data geografis yang besar, baik disimpan dalam
bentuk berkas maupun dalam sebuah basisdata
Jenis data yang ada dalam SIG dikelompokkan menjadi dua jenis data, yaitu
data spasial dan data atribut/tabular (aspasial). Data spasial adala data yang
mempunyai geometri (titik,garis dan boundary) dan berada pada suatu lokasi.
Sedangkan data atribut/tabular adalah data deskriptif yang menjelaskan
kenampakan suatu obyek spasial. Gambar berikut menunjukkan jenis data
yang ada dalam SIG.

Data spasial terbagi atas dua representasi entiti spasial yang dalam
penyimpannya terbagi atas empat macam tipe layer penyimpanan.
Representasi entiti yang dimaksud adalah model entiti data raster dan model
entiti data vektor. Gambar berikut menunjukkan tipe data vektor dan data
raster.
Dalam perancangan data base SIG jenis data spasial (vektor dan raster) serta
data atribut/tabular (aspasial) harus terintegrasi untuk membangun SIG yang
utuh. Pengumpulan data, penyimpanan serta analisa obyek dan peristiwa
dalam SIG dilakukan berdasarkan letak geografis yang memiliki karakteristik
tertentu dan membutuhkan berdasarkan letak geografis yang memiliki
karakteristik tertentu dan membutuhkan analisis kritis. Kemampuan dasar
SIG adalah mengintegrasikan berbagai operasi basisdata seperti query,
menganalisanya dan menyimpan serta menampilkannya dalam bentuk
pemetaan berdasarkan letak geografisnya. Gambar berikut menunjukkan
hubungan data base relasional antara data spasial dan data atribut dalam SIG.
3. Rancang Bangun Website Geographic Information System
(WebGIS/WebbasedGIS)

Untuk mengetahui kemampuan integrasi Mapserver dan PostgreSQL dan


ektensionnya PostGIS dibuat sebuah program aplikasi WebGIS berbasiskan
pendekatan thin client yang ditujukan untuk menampilkan peta tematik digital
berbasis web serta mampu melakukan query berbasiskan spasial. Struktur
sederhana dari pembuatan program aplikasi WebGIS serta komponen yang akan
ditampilkan dapat dilihat dalam gambar berikut ini :

Untuk membangun sistem tersebut diatas dilakukanan beberapa langkah sebagai


berikut :
1. Membuat Konfigurasi Tampilan Peta Menggunakan Mapscript
MapServer menggunakan file *.map (file dengan akhiran .map misalnya
indonesia.map) sebagai file konfigurasi peta. File ini akan berisi komponen
tampilan peta seperti definisi layer. Definisi proyeksi peta pengaturan legenda,
skala dan sebagainya. Secara umum file *.map memiliki beberapa karakteristik
sebagai berikut :
a. Berupa teks file.
b. Tidak case sensitif (tidak membedakan antara karakter yang ditulis dengan
huruf besar atau huruf kecil).
c. Teks yang mengandung karakter bukan alfanumerik (huruf dan angka), harus
berada didalam tanda petik.
d. Path yang menunjuk kesebuah file, harus dituliskan dalam bentuk path
absolut.
e. Pada kondisi normal jumlah definisi layer pada sebuah file *.map maksimum
sebanyak 50 layer. Kecuali kita melakukan kompilasi program MapServer
sendiri dan secara eksplisit mengubah definisi ini.
f. Terdiri dari definisi objek dengan struktur yang hirarkis (berbentuk tree)
dengan objek MAP pada hirarki tertinggi. Setiap definisi obejk didalam file
*.map akan diawali oleh nama objek dan diakhiri dengan kata kunci END.
2. Membuat Konfigurasi Database Spasial Menggunakan phpMyAdmin
Untuk membuat database spasial dapat dilakukan menggunakan phpMyAdmin
dengan struktur script seperti terlihat pada gambar berikut ini:

Pengolah Data Base phpMyAdmin


Source Code Dashboard

Source Code Admin Desa

Source Code Detail Lahan


Source Code Admin Kelompok

Source Code Admin Komoditi

Source Code Admin Petani


Source Code Tabel Sapras

Source Code Forecasting

Source Code Login


4. Penutup
Demikianlah laporan pendahuluan pengembangan WebGis ini disusun, dengan
harapan dapat menjadi pegangan dan penyamaan persepsi bagi Tim Konsultan yang
menyusun dan pihak pemberi kerja mengenai apa dan bagaimana cara
menyelesaikan pekerjaan. Mengingat waktu kerja yang cukup singkat (yaitu 60 hari
kerja) maka kesamaan pemikiran ini menjadi krusial agar proses penyelesaian bisa
berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
Pada akhirnya, disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu Konsultan dalam penyelesaian tahapan Laporan
Pendahuluan ini, khususnya kepada mitra dari instansi Pemerintah Daerah yang
telah memberikan masukan berharga dalam penyempurnaan metodologi dan
rencana kerja.

Anda mungkin juga menyukai